Anda di halaman 1dari 4

Proposal Skripsi Objek Swarha Islamic Building

Jasmine Zahrina 2012420088

Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki nilai


sejarah yang tinggi di Indonesia, salah satu kegiatan bersejarah
yang paling terkenal terjadi di kota Bandung sendiri adalah
Konferensi Asia Afrika yang terjadi pada tahun 1955. Sebanyak 29
negara yang menirimkan wakilnya sebagai suara dari stenah total
penduduk dunia untuk membahas mengenai pengaruh perang
dingin terhadap bangsa Asia. Ketika konferensi Asia Afrika terjadi
banyak sekali bangunan yang digunakan untuk membantu
kelancaran konferensi Asia-Afrika seperti Gedung Merdeka sebagai
tempat Konferensi yang wekarang difungsikan sebagai museum,
lalu hotel-hotel seperti Savoy Homann, Hotel Preanger, dan lainnya
sebagai tempat penginapan para wakil-wakil negara yang sampai
saat ini pun masih berfungsi sebagai tempat penginapan,
bangunan-bangunan tersebut otomatis menjadi saksi bisu dari
terjadinya konferensi Asia-Afrika. Dari berbagai bangunan terkenal
tersebut terdapat satu bangunan yang mejadi juga merupakan saksi
bisu dari Konferensi Asia-Afrika namun saat ini sudah terlupakan
kehadirannya, yaitu bangunan Swarha Islamic yang dulu digunakan
sebagai tempat penginapan para wartawan yang meliput Konferensi
Asia Afrika karena letaknya yang berdekatan dengan Stasiun kereta
api sehingga memudahkan para wartawan untuk mengirimkan
kabar berita mengenai Konferensi Asia Afrika secara langsung dan
cepat.
Bangunan Swarha Islamic ini dibangun pada tahun 1955 oleh
Wolff Schumaker dengan style arsitektur Streamline Moderne yang
mirip dengan hotel Savoy Homann. Namun sayangnya keindahan
hotel ini yang dulu merupakan salah satu dari 14 hotel terpilih
selama masa Konferensi Asia Afrika, terlupakan dan berubah
menjadi bangunan kumuh yang tidak terawat yang lantai dasarnya
hanya digunakan sebagai pasar. Sangat disayangkan bila
dibandingkan dengan pemandangan indah di sekitar Alun-alun kota
Bandung.
Hal ini bisa terjadi diperkirakan karena warga kota Bandung
dan pemerintah kota Bandung itu sendiri seperti tidak memedulikan
bangunan Swarha, yang telah ikut andil dalam mengukir sejarah
dunia. Hal ini memunculkan sebuah tanda tanya. Karena dengan
nilai sejarah yang dimiliki oleh bangunan Swarha, seharusnya
bangunan tersebut adalah bangunan cagar budaya yang
dilestarikan keberadaannya, namun pada kenyataannya malah
ditelantarkan da tida difungsikan. Hal ini menjadi sebuah
pertanyaan apakah sebenarnya bangunan ini terlantar karena
memang pemerintah yang melupakan bangunan bersejarah ini,
ataukah karena memang bangunan Swarha Islamic tidak memenuhi
kriteria atau tolak ukur banugnan bersejarah yang harus
dilestarikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pada akhirnya sebenarnya bangunan Swarha Islamic sebenarnya
merupakan bangunan yang memenuhi kriteria sebagai bangunan
yang wajib dikonservasi atau tidak, kalau memang bangunan
Swarha memenuhi seluruh kriterianya, mengapa sampai saat ini
belum dilakukan usaha apapun untuk proses Konservasi bangunan
bersejarah ini.
Pembahasan ini muncul karena pada sebuah kota atau bahkan
negara, arsitektur merupakan salah satu unsur penting sebagai
identitas pengenal. Sebuah bangunan dapat mencerminkan
peradaban dan perjalanan dari sekelompok komunitas pada daerah
tertentu sehingga penting untuk memberikan konsentrasi khusus
terhadap bangunan kuno yang terlupakan.
http://historicalofbuilding.blogspot.co.id/2010/12/gedung-swarha-
islamic.html

Anda mungkin juga menyukai