Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir
Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir
ASKEB II
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
ISI
Pada umumnya kelahiran bayi normal cukup dihadiri oleh bidan yang
dapat diberi tanggung jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada
persalinan normal. Oleh karena kelainan pada perut ibu dan pada bayi dapat
terjadi beberpa saat sesudah selesainya persalinan yang dianggap normal,
maka seorang bidan harus mengetahui perubahan-perubahan pada ibu dan
bayi dan bila perlu, memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan
perdarahan, membersihkan jalan nafas, memberikan oksigen, dan
melakukanpernafasan buatan sampai bayi dan ibu tersebut dilihat oleh
seorang dokter atau dibawa ke Rumah Sakit yang memiliki perlengkapan
serta perawatan yang baik, sehingga pengawasan dan pengobatan dapat
dilakukan sebaik-baiknya. Cara paling baik membawa bayi sakit ialah
meletakkannya tanpa baju didalam inkubator yang diatur sedemikian rupa,
sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya sekitar 36-37C.
Inkubator itu dilengkapi dengan penghisap lendir, oksigen, resusitator, dan
lain-lain. Dengan demikian perubahan-perubahan yang setiap saat dapat
terjadi pada bayi, seperti apnea, sianosis, kejang, dan lain-lain dapat
diketahui dengan segera dan dapat diberi pertolongan yang tepat pada
waktunya.
d) Alat pemotong dan pegikat tali pusat serta obat antiseptik dan kain
kassa steril untuk merawat tali-pusat.
f) Tempat tidur bayi atau inkubator yang selalu dalam keadaan hangat,
steril dan dilengkapi dengan kain atau selimut katun. Hal ini penting untuk
mencegah bayi kehilangan panas pada waktu dipindah dari kamar bersalin
ketempat perawatan.
g) Lain-lain : kapas, kain kassa, serta obat antiseptik yang akan dipakai
sebelum menolong bayi yang akan lahir
i) Bila kamar dingin oleh karena udara didaerah tersebut dingin, atau
oleh karena pemakaian alat pendingin, sebaiknya alat untuk resusitasi diberi
pemanasan khusus, supaya bayi tidak menderita trauma dingin (cold injury),
suhu ruangan yang cukup baik untuk bayi adalah 30C.
Sebelum bayi lahir semua hal diatas harus diperiksa apakah sudah
steril, apakah semua alat lengkap, dan apakah ada yang macet. Tindakan
umum pada semua bayi dikamar bersalin harus aseptik dan antiseptik, suhu
lingkungan harus diatur dan jalan nafas harus selalu bebas.
Penanganan bayi dilakukan sejak kepala mulai keluar dari jalan lahir,
yaitu dengan melakukan pembersihan lendir serta cairan yang berada
disekitar mulut dan hidung dengan kapas atau kain kassa steril. Kemudian
kedua kelopak matanya dibersihkan dengan kapas atau kain kassa steril satu
demi satu, dimulai dari dalam keluar. Sesudah bayi lahir lengkap, segera
dicatat dengan jam waktu (stopwatch). Kemudian kedua kaki bayi dipegang
dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain memegang kepala bayi
yang lebih rendah daripada kaki dengan posisinya dalam ekstensi sedikit
untuk memungkinkan cairan atau lendir mengalir keluar dari trakea dan
farings. Sementara itu seorang membantu menghisap lendir dan cairan
dengan alat penghisap lendir.
Bayi sehat akan menangis dalam waktu 30 detik, tidak perlu dilakukan
apa-apa lagi oleh karena bayi mulai bernafas dan warna kulitnya kemerah-
merahan. Kemudian bayi diletakkan mendatar kira-kira sama tingginya
dengan atau sedikit dibawah introitus vagina. Bila bayi masih belum bersih
dari cairan dan lendir, penghisapan lendir diteruskan, mula-mula dari mulut,
kemudian dari lubang hidung, supaya jalan nafas babas dan bayi bernafas
sebebas-bebasnya.
Bila nilai Apgar dalam 2 menit tidak mencapai nilai 7, maka harus
dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut oleh karena bila bayi menderita
asfiksia lebih dari 5 menit, kemungkinan terjadinya gejala-gejala neuroligik
lanjutan dikemudian hari lebih besar. Berhubungan dengan itu, penilaian
menurut Apgar dilakukan selain pada umur 1 menit juga pada umur 5 menit.
4. Identifikasi bayi
Puntung tali pusat yang sudah diikat dibungkus dengan kassa kering
DTT atau steril, dan pastikan agar tetap kering.
6. Pemeriksaan pertama
7. Status
Sebelum bayi dipindah ke bangsal, status bayi harus dilengkapi
dengan riwayat perawatan antenatal, riwayat persalinan termasuk obat-obat
yang diberikan pada waktu persalinan, jenis persalinan, jumlah, warna dan
bau air ketuban, bentuk warna dan panjang tali pusat, bentuk, besar dan
berat plasenta, serta keadaan bayi waktu lahir (nilai Apgar, resusitasi yang
dilakukan, obat yang diberikan) (Prawirodihardjo, 2002, hal.218).
Setelah lahir, bayi baru lahir harus beradaptasi dari keadaan yang
sangat bergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Saat ini bayi tersebut
harus mendapat oksigen melalui system sirkulasi pernafasan sendiri yang
baru,mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula darah
yang cukup, mengatur suhu tubuh, dan melawan setiap penyakit atau
infeksi, dimana semua fungsi ini sebelumnya silakukan oleh placenta.
Sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus keluar uterus, maka bayi
menerima beberapa rangsangan yang bersifat kimiawi, mekanik, dan termik.
Hasil perangsangan ini membuat bayi akan mengalami perubahan
metabolik, pernafasan, sirkulasi, dan lain-lain (Prawirodihardjo, 2002,
hal.219).
A. Perubahan Metabolik
1. Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari phaynx, yang
bercabang dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur
percabangan bronkus. Proses ini terus berlanjut setelah kelahiran hingga
sekitar usia 8 tahun sampai jumlah bronkiolus dan alveolus akan sepenuhnya
berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya bukti gerakan nafas
sepanjang trimester kedua dan ketiga. Ketidakmatangan paru-paru terutama
akan mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi baru lahir sebelum usia
kehamilam 24 minggu yang disebabkan oleh keterbatasan permukaan
alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak mencukupi
jumlah sulfaktan.
Ada dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi, yaitu :
Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim
yang merangsang pusat pernafasan di otak.
Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps setiap saat setelah akhir setiap
pernafasan, yang mengakibatkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan
energi ini memerlukan pengguna lebih banyak oksigen dan glukosa.
Berbagai peningkatan ini dapat menyebabkan stress pada byi yang
sebelumnya sudah terganggu.
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru, untuk
mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk mengadakan sirkulasi yang baik
guna mendukung kehidupan luar rahim, harus terjadi 2 perubahan, yaitu :
Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan
tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium kanan menurunkarena
berkurangnya aliran darah keatrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan
penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini
membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir keparu-paru
untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup diluar
badan ibu.
D. Perubahan Lain
1. Pengaturan suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga
akan mengalami stres dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan.
Pada saat bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi
tersebut kemudian masuk kedalam lingkungan ruang bersalin yang jauh
lebih dingin. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit,
sehingga mendinginkan darah bayi.
2. Metabolisme glukosa
a. Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat harus didorong untuk
menyusu ASI secepat mungkin setelah lahir).
Bayi baru lahir yang tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah
yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen atau glikogenolisis. Hal ini
hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Seorang
bayi yang sehat akan menyimpan glukosa sebagai glikogen, terutama dalam
hati, selama bulan-bulan terakhir kehidupan dalam rahim.
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna
makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah
dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan gumoh pada
bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas,
kurang dari 30 cc untuk seorang bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas
lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya
bayi baru lahir. Pengaturan makan yang sering oleh bayi sendiri penting.
Usus bayi belum matang, sehingga tidak mampu melindungi dirinya sendiri
sehingga tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari zat-zat berbahaya.
Pada bayi baru lahir kurang efisien dalam mempertahankan air dibanding
orang dewasa, sehingga menyebabkan diare yang lebih serius pada
neonatus (PUSDIKNAKES, 2003, hal. 10).
Kekebalan alami juga disebabkan pada tingkat sel oleh sel darah yang
membantu bayi baru lahir membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada
bayi baru lahir sel-sel darah ini masih belum matang, artinya bayi baru lahir
tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. Bayi baru lahir yang
lahir dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya.
Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum bisa
dilakukan sampai akhir kehidupan anak. Salah satu tugas utama selama
masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh
(PUSDIKNAKES, 2003, hal.11)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapatasi bayi baru lahir (BBL) adalah penyesuaian diri individu (BBL)
dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis.
Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu) yang hangat dan segala
kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar
kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan
orang lain untuk memenuhinya. Periode adaptasi ini disebut sebagai periode
transisi, yaitu dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim.
Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau lebih. Transisi yang paling nyata
dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan
glukosa.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-pasti-pengungkap-kebenaran.blogspot.com/2011/11/adaptasi-
fisiologi-bbl-terhadap.html diakses pada tanggal 4 Desember 2011 pukul
21.27 WIB
http://www.now-whats.com/search/adaptasi-bayi-baru-lahir-terhadap-
kehidupan-diluar-uterus diakses pada tanggal 4 Desember 2011 pukul 21.29
WIB