5. Apa yang anda lakukan agar bayi tidak mengalami kehilangan panas dari evaporasi?
a. Menyiapkan ruangan yang hangat dengan ventilasi yang cukup dan meletakkan posisi
tempat tidur bayi jauh dari cendela
b. Menyiapkan tempat tidur bayi yang hangat mencegah evaporasi
c. Melakukan pengukuran suhu bayi untuk melihat kondisi bayi
d. Membungkus bayi dengan selimut dan topi dibagian kepada, tidak melakukan
pemaksaan posisi bayi (tidak digedong seperti dahulu)
e. Mengobservasi elimanisi pada bayi
f. Mengganti pakaian atau popok bayi tiap kali basah
g. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan memberikan ASI pada bayinya secara
on demand. Hal ini sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, serta akan
berperang dalam proses termoregulasi bayi
6. Kapan kita mengukur suhu badan bayi dalam langkah rantai hangat?
Dilakukan setelah menghitung denyut jantung bayi
15. Buatlah 1 surat keterangan lahir dari ibu bersalin ditempat praktek anda!
6) PENANGANAN BBL DENGAN ASFIKSIA:
16. Jelaskan apa saja persiapan alat yang dibutuhkan pada saat penanganan BBL dengan
asfiksi!
1) Helai kain / handuk
2) Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk
kecil, digulung setinggi 5cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala
bayi.
3) Alat penghisap lender Dee Lee atau bola karet.
4) Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal
5) Kotak alat resusitasi
6) Jam atau pencatat waktu
17. Jelaskan langkah-langkah penatalaksanaan penanganan bayi baru lahir dengan asfiksia
ringan!
1) Nilai keadaan bayi.
2) Mencuci tangan pada air mengalir dan memakai sarung tangan steril.
3) Mencegah kehilangan panas pada bayi dengan cara mengeringkan tubuh bayi dan
membungkus bayindengan kain yang bersih dan kering kecuali muka dan dada.
4) Mengatur posisi bayi sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu bayi dengan kain.
5) Membersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir menggunakan Dee Lee, maukkan
Dee Lee 3-5 cm pada bagian muliut dan 2-3 cm pada bagian hidung.
6) Berikan asuhan bayi baru lahir normal.
18. Jelaskan langkah-langkah penatalaksanaan penanganan bayi baru lahir dengan asfiksia
Berat!
1) Nilai keadaan bayi.
2) Mencuci tangan pada air mengalir dan memakai sarung tangan steril.
3) Mencegah kehilangan panas pada bayi dengan cara mengeringkan tubuh bayi dan
membungkus bayindengan kain yang bersih dan kering kecuali muka dan dada.
4) Mengatur posisi bayi sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu bayi dengan kain.
5) Membersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir menggunakan Dee Lee,
maukkan Dee Lee 3-5 cm pada bagian muliut dan 2-3 cm pada bagian hidung.
6) Nilai keadaan bayi.
7) Berikan rangsangan taktil dengan cara menggosok punggung bayi dan menepuk
telapak kaki bayi.
8) Berikan oksigen 1-2 liter/menit
9) Nilai kembali keadaan bayi.
10) Periksa alat-alat resusitasi.
11) Atur kembali posisi bayi.
12) Pasang sungkup menutupi dagu , hidung dan mulut.
13) Tekan balon ambubag. Lakukan sebanyak 2x dan periksa gerakan dinding dada.
14) Lanjutkan ventilasi sebanyak 20x / 30 detik.
15) Nilai frekuensi pernafan bayi dan warna kulit bayi.
16) Lakukan ventilasi selama 2-3 menit, jika belum membaik lakukan perujukan.
17) Jika setelah 20 menit dilakukan ventilasi keadaan bayi belum membaik hentikan
ventilasi.
7) RAWAT GABUNG:
19. Jelaskan apa saja persiapan alat yang dibutuhkan pada rawat gabung ibu dan bayi!
1) Handuk.
2) Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk
kecil, digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala
bayi.
3) Alat penghisap lendir Dee Lee atau bola karet.
4) Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal.
5) Kotak alat resusitasi.
6) Jam atau pencatat waktu
20. Jelaskan langkah-langkah pada prasat rawat gabung bayi dan ibu!
1) Bayi dipindahkan dari ruang perinatologi ke ruang perawatan (RuangNifas)
2) Awali dengan Inisiasi Menyusu Dini(IMD) pada kamar bersalin jika tidak
memungkinkan dilakukan di ruang mawar.
3) Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa sehingga ibu dapat
melihat dan menjangkau bayi. Bayi dapat diletakkan ditempattidur bersama ibunya
(bedding in) atau dalam boks disamping tempat tidur ibu.
4) Berikan asuhan pada bayi baru lahir yang meliputi :
- Pencegahan hipotermi.
- Pemeriksaan klinis bayi.
- Perawatan umum (merawattalipusat, mengganti popok, memandikanbayi,
menjaga hygiene bayi).
- Deteksi dini bayibarulahir.
5) Ajarkan pada ibu mengenai tanda-tanda bayi ingin menyusu.
6) Berikan asuhan pada ibu nifas meliputi :
- Breast Care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
- Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi menyusui yang benar,
mengenali tanda bayi ingin menyusu, dan tanda bayi telah puas dalam menyusu.
- Bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainanputing,
pembengkakan mamae, engorgement, dll)
7) Berikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Informasi yang diberikan sebagai berikut:
- Nutrisi ibu menyusui.
- Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif.
- Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI
- Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala-kendala dalam menyusui bayi.
- Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
- Perawatan payudara.
- Cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI dengan sendok.
8) Berikanimunisasi Hepatitis B pada bayi.
9) Jika bayi sakit atau perlu pengawasan yang intensif, pindahkan bayi ke ruang khusus.
10) Lakukan pencatatan perkembangan bayi rawat gabung
11) Anjurkan agar bayi yang dipulangkan melakukan kunjungan ulang
21. Apa saja asuhan yang diberikan pada ibu pada saat rawat gabung bayi dan ibu?
1) Breast Care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
2) Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi menyusui yang benar,
mengenali tanda bayi ingin menyusu, dan tanda bayi telah puas dalam menyusu.
3) Bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainanputing, pembengkakan
mamae, engorgement, dll)
24. Apa saja tanda-tanda yang perlu diperhatikan sebelum merujuk BBLR?
1) Tak dapat menghisap
2) Letargis
3) Gangguan pernafasan
4) Kejang
5) Teraba dingin atau panas
6) Perdarahan tali pusat
7) Ikterus berat
8) Muntah terus-terusan dengan kembung, diare lendir dan atau darah
27. Apa saja informasi yang bisa diberikan kepada keluarga sebelum merujuk?
1) Akan ada penderita yang dirujuk.
2) Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama
dalam perjalanan ke tempat rujukan.
3) Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila penderita tidak
mungkin dikirim.
29. Apa saja persiapan alat dalam melakukan perawatan tali pusat?
1) Set instrument steril : pinset anatomis, kom kecil, kassa steril
2) Korentang
3) Handscoon steril
4) Larutan Nacl
5) Pinset cilurgis bersih
6) Bengkok
a. Bengkok yang berisi Lysol untuk bekas handscoon dan alat
b. Bengkok untuk sampah
37. Apakah yang perlu dipersiapkan ketika seorang bidan ingin melakukan suntik hepatitis
Bo kepada bayi?
1) Vaksin hepatitis B dalam termos es
2) Spuit disposible
3) Kapas DTT
4) Bengkok
5) Kain tenun untuk alas kasur
6) Sarung tangan
7) KMS
8) Status bayi / balita
9) Kartu vaksinasi
10) Stempel vaksinasi dan bantalan
11) Formulir tindakan
40. Bagaimanakah sikap seorang bidan ketika memberikan salep mata kepada bayi?
Bersikap positif yanitu dengan cara Menjaga hygiene petugas kesehatan dan bayi dan
melakukan pemberian salep mata dengan benar
41. Salep mata apakah yang di rekomendasi untuk bayi baru lahir dan bagaimana cara
pemberiannya?
a. Obat salep mata erythromycin
b. Cara Pemberian
- Cuci tangan
- Membersihkan masing-masing mata dengan kasa yang bersih dari arah pojok
keluar
- Teteskan sedikit salep erythromcyin 0,5% ke masing-masing kelopak mata
- Setelah salep diteteskan, tutuplah mata tersebut perlahan-lahan dan sebentar
- Teteskan sebelum satu jam pertama kehidupan, tetapi tunda selama waktu yang
wajar untuk memungkinkan kontak mata langsung dan jelas antara ibu dan bayi
sebagai bentuk ikatan batin
- Amati kalau ada tanda-tanda Infeksi
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
44. Sebutkan sikap yang perlu diperhatikan petugas kesehatan dalam pengoperasian
incubator BBL!
Petugas kesehatan mencuci tangan dan menggunakan handscoon steril
45. Sebutkan persiapan apa saja yang diperlukan dalam melakukan pendokumentasian
asuhan kebidanan BBL?
Jawaban :
persiapan yang di perlukan untuk melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada
bbl adalah dengan mengumpulkan data-data di antaranya:
1) Pengkajian setelah lahir
Pengakajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan
dalam uterus ke kehidupan luar uterus yaitu dengan penilaian APGAR.
Nilai 7-10 menunjukan bahwa bayi dalam keadaan baik (vigrous baby)
Nilai 4-6 menunjukan bayi mengalami depresi sedang dan membutuhkan tindakan
resusitasi.
Nilai 0-3 menunjukan bayi mengalami depresi serius dan membutuhkan resusitasi
segera sampai ventilasi.
2) Pengkajian riwayat kesehatan
Data subyektif bayi baru lahir yang harus dikumpulkan, antara lain :
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus dikaji adalah :
a) 1.Faktor genetik
b) 2.Faktor meternal (ibu)
c) 3.Faktor antenatal
d) 4.Faktor perinatal
3) pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum meliputi:
keadaan umum,kesadaran bayi
b. pemeriksaan tanda-tanda fital meliputi:
a) Suhu bayi
b) Nadi
c) Pernafasan
d) Pemeriksaan antropomerti (lk,ld,pb,bbl)
c. Pemeriksaan fisik secara sistematis (head to toe)
a) kepala
b) mata
c) Telinga
d) Hidung dan mulut
e) Leher
f) Dada
g) Perut
h) Kulit
i) Kelamin
j) Ekstermitas atas dan bawah
k) Reflek
46. Jelaskan prosedur atau langkah kerja dalam melakukan pendokumentasian asuhan
kebidanan pada BBL!
Jawaban :
Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian mengenai asuhan yang telah
dan akan di lakukan pada seorang pasien, di dalamnya tersirat proses berfikir bidan yang
sistemmatis dalam menghadapi seorang pasien sesuai .Langkah-langkah manajemen
kebidanan, diantarnya ;
Langkah 1. Pengumpulan data dasar/pengkajian data :
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir
Langkah 2. Interpretasi data :
Melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis, masalah
dankebutuhan bayi berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
langkah 1.
Langkah 3. Identifikasi diagnosis atau masalah potensial :
Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial yang mungkin akan
terjadi berdasarkan Diagnosis aatau masalah yang sudah
diiidentifikasi.
Langkah 4. Identifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera :
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
dan/atau ada hal yang perlu dikonsultasi atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi.
Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan
temuanpada langkah sebelumnya.
Langkah 6. Melaksanakan Perencanaan
Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efektif dan
aman.
Langkah 7. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan
47. Jelaskan sikap apa yang perlu diperhatikan ketika Bidan melakukan pendokumentasian
asuhan kebidanan BBL!.
Jawaban :
sikap yang di perlukan bidan dalam melakukan pendokumentasian adalah
1) yakinkan bahwa semua data tercatat pada status klien. Data yang
didokumentasikan memberikan kemudahan untuk komunikasi antar anggota tim
kesehatan.
2) dokumentasikan masalah- masalah yang berpengaruh pada kesehatan klien,
identifikasi kebutuhan klien yang riil.
3) ingat, rencana alternatif mungkin diperlukan untuk memecahkan masalah klien
4) berfokus pada pencapaian tujuan, intervensi dengan batas waktu yang telah
ditetapkan.
5) evaluasi menghasilkan informasi/ data yang baru. Informasi baru ini
dibandingkan dengan informasi awal dan keputusam yang telah dibuat tentang
tujuan yang telah dicapai.
48. Sebutkan persiapan alat untuk pengukuran antropometri LIKA, BB, PB?
a. Persiapan alat
Adapun alat-alat yang harus disiapkan dalam pengukuran antropometri adalah
sebagai berikut :
a. Alat Pengukuran berat badan
Timbangan
Buku
Pulpen
b. alat pengeukuran lingkar kepala,lila,lida
metlin
buku
pilpen
c. alat pengukuran panjang badan
mikrotoise (alat pengukur tinggi badan)
buku
pulpen
52. Dalam langkah kerja prasat tersebut, Bagaimana cara menjaga suhu bayi dan lingkungan
dalam keadaan sehat?
Jawaban :
cara menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat.
Menyelimuti bayi
Memakaikan penutup kepla (topi bayi)
Memeluk bayi
Menggendong bayi (melakukan metode kanguru)
Dan mengatur suhu ruangan agar tidak lebih rendah dari suhu bayi.
Jangan menggunakan AC pada ruangan bayi di rumah
53. Apa yang dilakukan Bidan dalam mengkaji keadaan umum bayi secara keseluruhan
dalam prasat tersebut?
Jawaban :
yang di lakukan bidan dalam mengkaji keseluruhan yaitu melakukan upaya pemeriksaan
keseluruhan untuk mengetahui kelainan pada bayi baru lahir dan keadaan bayi secara
menyeluruh
54. Mengkaji refleks rooting, sucking, dan swallowing pada bayi dikaji ketika melakukan
pemeriksaan apa?
Jawaban :
Melakukan pemeriksaan bibir dan mulut
a. Kaji bentuk bibir apakah simetris atau tidak
b. Perhatikan daerah langit-langit mulut dan bibir jika ada bibir sumbing
c. Perhatikan jika ada bercak putih pada gusi maupun palatum
d. Kaji reflex rooting (mencari putting susu), reflex sucking/menghisap dan reflex
swallowing /menelan
55. Apa yang anda ketahui tentang reflex moro dan refleks palmar grasping (menggenggam)
pada bayi?
Jawaban :
1) refleks moro dan kemungkinan adanya fraktur: bayi akan mengembangkan tanganya
ke samping dan melebarkan jari-jarinya kemudian menarik tangannya kembali
dengan cepat seperti ingin memeluk seseorang
2) Kaji refleks palmar grasping/menggenggam: timbul bila kita mengoreskan jari
melalui bagian dalam atau meletakkan jari kita pada telapak tangan bayi, jari-jari
bayi akan melingkar ke dalam seolah memegangi suatu benda dengan kuat
56. Mengkaji refleks Babinski pada bayi dilakukan ketika Bidan melakukan pemeriksaan
apa?
Jawaban :Pemeriksaan tungkai kaki
57. Apa saja persiapan alat yang dibutuhkan dalam prasat tersebut ?
Jawaban :
- Topi bayi
- Baju ibu/ayah
- Kantong untuk menggendong bayi
58. Bagaimana posisi bayi dengan metode kangguru saat di gendong ibu yang posisinya
duduk/ berdiri?
Jawaban :
Saat ibu berdiri atau duduk, posisi bayi tegak/ vertikal mendekap ibu, kepalanya miring
ke kiri atau kanan, untuk mencegah risiko regurgitasi dan aspirasi. Bayi diletakkan di antara
payudara Ibu, di dalam baju, gaun panjang dengan ikat pinggang atau selimut yang berfungsi
seperti kantong kanguru.
59. Bagaimana posisi bayi dengan metode kangguru saat di gendong ibu yang posisinya
berbaring ?
Jawaban :
Bila ibu berbaring, posisi bayi tengkurap miring mendekap ibu, kepala miring ke kiri atau
kanan. Pada posisi ibu miring kepala bayi miring sesuai dengan arah miring ibu, lalu
keduanya diselimuti secara penuh kecuali bagian kepala.
61. Apa saja persiapan alat yang dibutuhkan dalam prasat tersebut?
Persiapan alat :
a) Sarung tangan steril/DTT
b) Bengkok
c) Larutan klorin 0,5%
d) Selimut
e) Status bayi dan alat tulis
62. Apa saja tanda gejala sakit berat pada bayi baru lahir/ bayi muda ?
gejala sakit berat pada bayi baru lahir/ byai muda :
1) Tidak bisa menyusu
2) Kejang
3) Mengantuk atau tidak sadar
4) Frekuensi napas < 20 kali/menit atau apnu (pernapasan berhenti selama >15 detik)
5) Frekuensi napas > 60 kali/menit
6) Merintih
7) Tarikan dada bawah ke dalam yang kuat
8) Sianosis sentral
63. Jika dicurigai mengalami infeksi karena bakteri maka terapi apa yang diberikan pada
bayi ?
Kita beri ampisilin (atau penisilin) dan gentamisin
Dengan dosis Gentamicin <2000 gr : 4 mg /kg BB/24 jm
>2000 gr : 5 mg/kgbb/24 jm
Ampicillin 100mg/kg BB/24 jam
sesuai advis dokter
64. Persiapan apa sajakah yang dibutuhkan oleh seorang bidan untuk memberikan edukasi
perawatan BBL?
1) Membuat rancangan penyuluhan
2) Menyiapkan ibu, suami/keluarga/kelompok/komunitas
3) Menyiapkan lingkungan
4) Menyiapkan alat bantu/material edukasi yang meliputi:
a) Tehnik menyusui secara benar
b) ASI eksklusif
c) Cara memandikan bayi yang benar
d) Tanda bahaya pada bayi baru lahir
e) Penggunaan masker bila batuk
f) Memijatkan bayi pada orang yang kompeten
g) Khusus untuk bayi dengan kondisi khusus seperti BBLR; jadi dalam kasus
ini edukasi yang diajarkan adalah perawatan metode kangguru (PMK)
h) Cara pemberian obat oral di rumah
65. Langkah seperti apa yang dilakukan oleh bidan sebelum memberikan edukasi kepada ibu,
keluarga, dan masyarakat terkait perawatan bayi baru lahir?
1) Mengucapkan salam
2) Menciptakan suasana yang nyaman
3) Memperkenalkan diri dan menjelaskan tugas dan peran anda
4) Menjelaskan dan memberikan materi edukasi kepada ibu dan
suami/keluarga/kelompok/komunitas sesuai dengan materi yang disiapkan dengan
bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
5) Melakukan assesmen awal terhadap ibu/suami/keluarga/kelompok guna
mengidentifikasi sejauh mana kebutuhan pengetahuan mereka
6) Melakukan pendidikan kesehatan/penyuluhan dengan metode yang tepat dan
sesuai dengan topik atau TIU dan TIK
7) Memberi kesempatan kepada ibu / suami / keluarga / kelompok / komunitas untuk
bertanya apabila ada yang kurang jelas atau tidak paham
8) Mendorong ibu dan keluarga untuk bertanya
9) Melibatkan ibu/keluarga/orang lain sebagai peserta penyuluhan
10) Mengamati cara ibu mempraktikkan di depan anda
11) Mengecek pemahaman ibu dan suami/keluarga/komunitas sebelum mereka
pulang Mendokumentasikan tindakan edukasi yang sudah dilakukan dalam
lembar informasi dan edukasi
67. Uraikan bentuk kegiatan yang diberikan oleh bidan dalam rangka memfasilitasi
ibu/keluarga/masyarakat terkait memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi!
1) Di adakannya kelas ibu balita
2) Melakukan SDIDTK di Posyandu bersama ibu
3) Pelayanan SDIDTK di tempat pelayanan kesehatan (polindes,Pustu,Puskesmas )
68. Sebutkan apa saja yang perlu dipersiapkan oleh bidan untuk memfasilitasi
ibu/keluarga/masyarakat guna mampu memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi!
1) Menyiapkan lingkungan dan ruangan yang nyaman
2) Menyiapkan ibu, bayi, suami, keluarga, masyarakat
3) Menyampaikan tindakan yang akan dilakukan
Dan untuk bahan materialnya :
a) Buku KIA/KMS
b) Flip Chart/lembar balik/brosur/video
c) Baby scale /dacin
d) Alat ukur panjang badan
e) Alat peraga
69. Sebutkan secara garis besar langkah-langkah kegiatan dalam memfasilitasi ibu, keluarga,
dan masyarakat dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi!
1) Persiapan diri dan ibu/suami/keluarga/komunitas:
a) Mengucapkan salam
b) Memperkenalkan diri dan menanyakan nama ibu dan
suami/keluarga/komunitas
c) Menciptakan suasana yang nyaman
d) Menyampaikan tujuan pertemuan
2) Mengumpulkan data:
a) Memperhatikan kenyamanan ibu/suami/keluarga/komunitas
b) Mengeksplorasi pikiran, perasaan, perbuatan
c) Menggunakan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik
d) Mengambil kesimpulan dan mekonfirmasi ulang kesimpulan data yang
telah diperoleh
3) Melakukan pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan
suami/kelurga/komunitas
4) Melakukan edukasi terkait hak-hak bayi dengan menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh ibu dan suami/keluarga/komunitas
5) Merangkum hasil diskusi
6) Melakukan verifikasi pada ibu dan suami/keluarga/komunitas terhadap materi
edukasi yang telah diberikan
7) Menawarkan kepada ibu dan suami/keluarga/komunitas, apakah masih ada
bantuan yang diperlukan
8) Melakukan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu dan
suami/keluarga/ komunitas setelah diberikan edukasi
9) Mengevaluasi perasaan ibu dan suami/keluarga/komunitas setelah pemberian
edukasi
70. Strategi yang bagaimana yang ibu susun sebelum pemberian edukasi terhadap
ibu/keluarga/masyarakat tentang pemenuhan hak-hak bayi?
1) Dengan melibatkan lintas sector dalam hal ini PKK dan tokoh masyarakat untuk
ikut membantu memberikan edukasi dan mendukung pemenuhan hak-hak Bayi
2) Membangun komitmen ibu dan keluarga untuk bersama-sama memenuhi hak-hak
bayi.contohnya dalam pemberian Asi Eksklusif,pemberian stimulasi tumbuh
kembang dll
3) Membangun komitmen petugas kesehatan sendiri untuk mendukung pemenuhan
hak-hak bayi seperti IMD,rawat gabung
71. Jabarkan langkah-langkah kegiatan tenaga kesehatan saat memberikan edukasi terkait
pemenuhan hak-hak bayi!
1. Memberi salam
2. Menyamakan persepsi kegiatan
3. Menciptakan suasana yang nyaman
4. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tugas dan peran anda
5. Menjelaskan alasan dan tujuan pertemuan
6. Menjelaskan tentang Hak-Hak Bayi
7. Menjelaskan Apa dan bagaimana peran anggota
keluarga yang lain atau masyarakat (selain ibu) dalam pemenuhan Hak- hak
bayi
10. Menekan pentingnya pemenuhan hak-hak bayi terutama pemberian ASI
Eksklusif dan stimulasi tumbuh kembang
11. Menanggapi semua pertanyaan ibu/suami/keluarga/masyarakat
12. Membahas keadaan yang perlu untuk kunjung ulang dan atau rujukan
13. Melakukan evaluasi terhadap tingkat pemahaman yang telah dicapai oleh
ibu/suami/keluarga/komunitas
72. Kegiatan apa saja yang dinilai penting dilakukan di akhir pemberian asuhan edukasi pada
ibu/keluarga/masyarakat?
1) Merangkum hasil asuhan edukasi
2) Melakukan verifikasi pada ibu dan ibu/keluarga dan masyarakat tentang edukasi
yang telah diberikan
3) Menawarkan kepada ibu / keluarga dan masyarakat apakah masih ada bantuan
yang diperlukan
4) Melakukan post test untuk mengukur tingkay pengetahuan ibu/ keluarga dan
masyarakat setelah diberikan edukasi
5) Mengevaluasi perasaan ibu / keluarga dan masyarakat setelah pemberian edukasi
73. Apakah persiapan alat yang harus dibawa oleh bidan ketika melakukan rujukan pada
kasus bayi baru lahir dengan masalah kelainan bawaan atau komplikasi?
1) Surat rujukan
2) Lembar inform consent
3) Alat sesuai kasus komplikasi
74. Apa sajakah yang perlu di kaji pada bayi dengan kasus atresia ani?
1) Mekonium tidak keluar dalam 24 jam setelah persalinan
2) Mekonium keluar melalui fistula atau anus yang salah letaknya
3) Distensia bertahap dan adanya tanda” obsturksi usus (bila tidak ada fistula )
4) Bayi muntah muntah pada umur 24-48 jam
5) Pada pemeriksaan rectal touché terdapat adanya membrane anal
6) Perut kembung ( betz.Ed 7.2002 )
75. Bagaimanakah cara seorang bidan menjelaskan kepada orang tua pada bayi yang
mengalami kelainan bawaan atau komplikasi lainnya?
1) Usahakan tempat untuk memberikan penjelasan nyaman dan privasi terjaga
2) Bina suasana, kita ikut simpati dengan masalah yang dihadapi
3) Menyampaikan masalah atau kelainaan bayi secara hati hati
4) Memberikan penjelasan kemungkinan penyebab penyebabnya
5) Memberikan penjelasan kemungkinan /prognosa yang akan terjadi dengan
bahasa yang mudah difahami dan kemungkinan solusinya
6) Menjelaskan kepada orang tua bahwa bayinya memerlukan penanganan lebih
intensif
7) Mendiskusikan jika membutuhkan rujukan dan melakukan rujukan kalau memang
harus dilakukan ( persiapan rujukan )