Anda di halaman 1dari 23

SOAL PRETEST STASE BAYI BARU LAHIR

1) MELAKUKAN PENILAIAN BBL NORMAL:


1. Apakah dibutuhkan alat stetoscope dalam memberikan asuhan kebidanan bayi baru lahir?
Iya, untuk memeriksa denyut jantung bayi

2. Sebutkan apa saja kriteria penilaian pulse pada apgars score!


a. Skor 2 berarti jantung bayi berdetak lebih dari 100 denyut per menit.
b. Skor 1 berarti jantung bayi berdetak kurang dari 100 denyut per menit.
c. Skor 0 berarti detak jantung tidak terdeteksi.

3. Sebutkan apa saja kriteria penilaian respiration pada apgars score!


a. Skor 2 jika bayi menangis kuat dan dapat bernapas secara normal.
b. Skor 1 jika bayi menangis lemah disertai rintihan dan pola napas yang tidak teratur.
c. Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali.

2) MENYIAPKAN RANTAI HANGAT (WHAM CHAIN) BAGI BAYI BARU LAHIR:


4. Apa saja yang harus anda siapkan untuk rantai hangat BBL?
1) Persiapan Alat :
a) Alat tulis
b) Handscoon
c) Selimut bayi
d) Termometer
e) Topi bayi

5. Apa yang anda lakukan agar bayi tidak mengalami kehilangan panas dari evaporasi?
a. Menyiapkan ruangan yang hangat dengan ventilasi yang cukup dan meletakkan posisi
tempat tidur bayi jauh dari cendela
b. Menyiapkan tempat tidur bayi yang hangat mencegah evaporasi
c. Melakukan pengukuran suhu bayi untuk melihat kondisi bayi
d. Membungkus bayi dengan selimut dan topi dibagian kepada, tidak melakukan
pemaksaan posisi bayi (tidak digedong seperti dahulu)
e. Mengobservasi elimanisi pada bayi
f. Mengganti pakaian atau popok bayi tiap kali basah
g. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan memberikan ASI pada bayinya secara
on demand. Hal ini sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, serta akan
berperang dalam proses termoregulasi bayi
6. Kapan kita mengukur suhu badan bayi dalam langkah rantai hangat?
Dilakukan setelah menghitung denyut jantung bayi

3) MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK DAN OBSERVASI PADA 24 JAM


PERTAMA:
7. Jam yang seperti apakah yang mudah digunakan dalam melakukan pemeriksaan fisik
bayi?
Jam dengan jarum detik

8. Mengapa anda melakukan pemeriksaan pada punggung bayi?jelaskan rasionalnya?


Karena untuk mengetahui adanya kelainan pada punggung bayi yang dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan dikarenakan didaerah punggung terdapat
banyak syaraf.
Pemeriksaan punggung bayi, yaitu dengan melihat bagian punggung dan melakukan
perabaan untuk memastikan tidak ada benjolan

9. Berapakah panjang dan lingkar kepala bayi normalnnya?


Panjang bayi 45 – 50 cm, lingkar kepala bayi 33 – 35 cm

4) MELAKUKAN PEMASANGAN IDENTITAS BAYI BARU LAHIR:


10. Apa saja alat yang harus anda siapkan dalam pemasangan identitas bayi baru lahir?
a. Identitas Bayi
b. Gelang pengenal
c. Alat tulis

11. Apakah warna gelang identitas untuk bayi laki laki?


Biru

12. Apakah yang paling penting setelah melakukan tindakan?


Petugas melakukan pengecekan kembali identitas bayi kemudian cuci tangan sebelum
dan setelah melakukan pemasangan gelang

5) MEMBUAT SURAT KETERANGAN LAHIR:


13. Jelaskan kegunaan dari surat keterangan lahir!
a. Sebagai wujud pengakuan negara mengenai status individu, perdata dan
kewarganegaraan seseorang
b. Sebagai dokumen / bukti sah mengenai identitas seseorang
c. Sebagai bahan rujukan penetapan identitas dalam dokumen lain misalnya ijazah
d. Sebagai salah satu syarat masuk sekolah TK sampai Perguruan Tinggi
e. Sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan, pembuatan KTP, KK, NIK,
Paspor
f. Sebagai salah satu syarat pencatatan perkawinan dan pengurusan beasiswa

14. Apasaja persyaratan yang dibutuhkan dalam pengurusan akte kelahiran?


1) Foto kopi KTP bapak dan ibu dan KTP asli
2) Membawa surat nikah dan foto kopinya dilegalisir
3) Foto kopi Kartu Keluarga
4) Surat kelahiran dari bidan / dokter / rumah sakit/ klinik dan foto kopinya
5) Surat kelahiran dari desa
6) Membawa surat pengantar dari desa
7) Formulir pengisian format kepengurusan surat kelahiran dari disdukcapil
8) Materai 6000

15. Buatlah 1 surat keterangan lahir dari ibu bersalin ditempat praktek anda!
6) PENANGANAN BBL DENGAN ASFIKSIA:
16. Jelaskan apa saja persiapan alat yang dibutuhkan pada saat penanganan BBL dengan
asfiksi!
1) Helai kain / handuk
2) Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk
kecil, digulung setinggi 5cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala
bayi.
3) Alat penghisap lender Dee Lee atau bola karet.
4) Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal
5) Kotak alat resusitasi
6) Jam atau pencatat waktu

17. Jelaskan langkah-langkah penatalaksanaan penanganan bayi baru lahir dengan asfiksia
ringan!
1) Nilai keadaan bayi.
2) Mencuci tangan pada air mengalir dan memakai sarung tangan steril.
3) Mencegah kehilangan panas pada bayi dengan cara mengeringkan tubuh bayi dan
membungkus bayindengan kain yang bersih dan kering kecuali muka dan dada.
4) Mengatur posisi bayi sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu bayi dengan kain.
5) Membersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir menggunakan Dee Lee, maukkan
Dee Lee 3-5 cm pada bagian muliut dan 2-3 cm pada bagian hidung.
6) Berikan asuhan bayi baru lahir normal.

18. Jelaskan langkah-langkah penatalaksanaan penanganan bayi baru lahir dengan asfiksia
Berat!
1) Nilai keadaan bayi.
2) Mencuci tangan pada air mengalir dan memakai sarung tangan steril.
3) Mencegah kehilangan panas pada bayi dengan cara mengeringkan tubuh bayi dan
membungkus bayindengan kain yang bersih dan kering kecuali muka dan dada.
4) Mengatur posisi bayi sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu bayi dengan kain.
5) Membersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir menggunakan Dee Lee,
maukkan Dee Lee 3-5 cm pada bagian muliut dan 2-3 cm pada bagian hidung.
6) Nilai keadaan bayi.
7) Berikan rangsangan taktil dengan cara menggosok punggung bayi dan menepuk
telapak kaki bayi.
8) Berikan oksigen 1-2 liter/menit
9) Nilai kembali keadaan bayi.
10) Periksa alat-alat resusitasi.
11) Atur kembali posisi bayi.
12) Pasang sungkup menutupi dagu , hidung dan mulut.
13) Tekan balon ambubag. Lakukan sebanyak 2x dan periksa gerakan dinding dada.
14) Lanjutkan ventilasi sebanyak 20x / 30 detik.
15) Nilai frekuensi pernafan bayi dan warna kulit bayi.
16) Lakukan ventilasi selama 2-3 menit, jika belum membaik lakukan perujukan.
17) Jika setelah 20 menit dilakukan ventilasi keadaan bayi belum membaik hentikan
ventilasi.

7) RAWAT GABUNG:
19. Jelaskan apa saja persiapan alat yang dibutuhkan pada rawat gabung ibu dan bayi!
1) Handuk.
2) Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang, handuk
kecil, digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur posisi kepala
bayi.
3) Alat penghisap lendir Dee Lee atau bola karet.
4) Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal.
5) Kotak alat resusitasi.
6) Jam atau pencatat waktu

20. Jelaskan langkah-langkah pada prasat rawat gabung bayi dan ibu!
1) Bayi dipindahkan dari ruang perinatologi ke ruang perawatan (RuangNifas)
2) Awali dengan Inisiasi Menyusu Dini(IMD) pada kamar bersalin jika tidak
memungkinkan dilakukan di ruang mawar.
3) Tempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan sedemikian rupa sehingga ibu dapat
melihat dan menjangkau bayi. Bayi dapat diletakkan ditempattidur bersama ibunya
(bedding in) atau dalam boks disamping tempat tidur ibu.
4) Berikan asuhan pada bayi baru lahir yang meliputi :
- Pencegahan hipotermi.
- Pemeriksaan klinis bayi.
- Perawatan umum (merawattalipusat, mengganti popok, memandikanbayi,
menjaga hygiene bayi).
- Deteksi dini bayibarulahir.
5) Ajarkan pada ibu mengenai tanda-tanda bayi ingin menyusu.
6) Berikan asuhan pada ibu nifas meliputi :
- Breast Care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
- Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi menyusui yang benar,
mengenali tanda bayi ingin menyusu, dan tanda bayi telah puas dalam menyusu.
- Bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainanputing,
pembengkakan mamae, engorgement, dll)
7) Berikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Informasi yang diberikan sebagai berikut:
- Nutrisi ibu menyusui.
- Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif.
- Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI
- Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala-kendala dalam menyusui bayi.
- Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
- Perawatan payudara.
- Cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI dengan sendok.
8) Berikanimunisasi Hepatitis B pada bayi.
9) Jika bayi sakit atau perlu pengawasan yang intensif, pindahkan bayi ke ruang khusus.
10) Lakukan pencatatan perkembangan bayi rawat gabung
11) Anjurkan agar bayi yang dipulangkan melakukan kunjungan ulang

21. Apa saja asuhan yang diberikan pada ibu pada saat rawat gabung bayi dan ibu?
1) Breast Care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
2) Pendampingan menyusui, termasuk perlekatan dan posisi menyusui yang benar,
mengenali tanda bayi ingin menyusu, dan tanda bayi telah puas dalam menyusu.
3) Bantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainanputing, pembengkakan
mamae, engorgement, dll)

8) MELAKUKAN ASUHAN BBLR TANPA KOMPLIKASI (≥ 2000gr):


22. Apa saja persiapan alat dalam melakukan asuhan BBLR tanpa komplikasi?
1) Alat tulis
2) Timbangan
3) Stetoskop
4) Termometer
5) Handscoon

23. Bagaimana yang perlu disampaikan tentang BB bayi kepada ibu?


Menjelaskan kepada ibu bahwa BB bayi harus ada penambahan setiap harinya

24. Apa saja tanda-tanda yang perlu diperhatikan sebelum merujuk BBLR?
1) Tak dapat menghisap
2) Letargis
3) Gangguan pernafasan
4) Kejang
5) Teraba dingin atau panas
6) Perdarahan tali pusat
7) Ikterus berat
8) Muntah terus-terusan dengan kembung, diare lendir dan atau darah

9) MELAKUKAN PENANGANAN AWAL DAN RUJUKAN PADA BAYI YANG


MENGALAMI KOMPLIKASI DAN KELAINAN:
25. Apakah penanganan awal yang bisa dilakukan pada prasat tsb?
1) Melakukan stabilisasi pasien gawat darurat neonatal
2) Melakukan metode kanguru pada BBLR diatas 200 gram

26. Bagaimanakah cara menentukan kegawatdaruratan penderita pada prasat tsb?


1) Menentukan kegawatdaruratan penderita
a. Pada tingkat kader/dukun bayi terlatih ditemukan penderita yang tidak dapat
ditangani sendiri oleh keluarga atau kader/dukun bayi, maka segera dirujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
b. Pada tingkat bidan desa/puskesmas pembantu/puskesmas, tenaga kesehatan
harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus menentukan kasus
mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk.

27. Apa saja informasi yang bisa diberikan kepada keluarga sebelum merujuk?
1) Akan ada penderita yang dirujuk.
2) Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama
dalam perjalanan ke tempat rujukan.
3) Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila penderita tidak
mungkin dikirim.

10) MELAKUKAN PERAWATAN BAYI RUTIN:


28. Apa saja persiapan alat dalam memandikan bayi?
1) Bak mandi bayi
2) Waskom berisi air hangat
3) Sabun mandi bayi
4) Waslap
5) Handuk bayi
6) Baju bayi, popok, kain penutup badan bayi
7) Baby oil, minyak telon, bedak bayi, sisir bayi
8) Kapas dalam tempat yang diisi air bersih secukupnya
9) Pengalas tempat bayi berbaring
10) Ember kain kotor
11) Skot
12) Handscoon bersih

29. Apa saja persiapan alat dalam melakukan perawatan tali pusat?
1) Set instrument steril : pinset anatomis, kom kecil, kassa steril
2) Korentang
3) Handscoon steril
4) Larutan Nacl
5) Pinset cilurgis bersih
6) Bengkok
a. Bengkok yang berisi Lysol untuk bekas handscoon dan alat
b. Bengkok untuk sampah

30. Bagaimana cara melakukan perawatan tali pusat yang benar?


1) Buka balutan tali pusat dengan pinset bersih
2) Pasang handscoon steril
3) Bersihkan tali pusat dengan kassa dan larutan Nacl dari arah pangkal ke ujung tapi
tidak menarik tunggul pusat
4) Mengeringkan tali pusat dengan kassa steril
5) Tutupi tali pusat dengan menggunakan kassa steril yang dibentuk segi tiga, bungkus
tali pusat sesuai tekhnik, jangan terlalu kencang

11) MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT DAN PENCEGAHAN INFEKSI


LAINNYA:
31. Sebutkan langkah- langkah perwatan tali pusat yang direomendasi saat ini!
1) Cuci tangan 6 langkah
2) Menginformasikan kepada ibu atau keluaraga
3) Mendekatkan alat
4) Siapkan 1 set pakaian bayi yang tersusun rapi ( celana, baju, bedong yang sudah
digelar)
5) Buka bedong bayi
6) Gunakan sarung tangan bersih
7) Lepas bungkus tali pusat sebelumnya
8) Besihkan / ceboki dengan waslap 2-3 kali dari bagian muka sampai kaki/ atas ke
bawah
9) Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang sudah bersih
10) Besihkah talipusat dengan cara:
Pegang bagian ujung
Basahi dengan waslap dari ujung melingkar kebatang
Disabuni pada bagian pangkat dan batang
Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang Keringkas sisa air dengan kasa steril Tali
pusat tidak dibungkus
11) Pakaikan popok
12) Rapikan bayi
13) Bereskan alat
14) Cuci tangan 6 langkah

15. Jelaskan tanda –tanda tali pusat mengalami infeksi


1) Nanah di tali pusar
2) Demam.
3) Kulit di sekitar area tali pusat bengkak dan berwarna kemerahan.
4) Tali pusat berwarna kekuningan atau berbau tidak sedap.
5) Tali pusat mengalami perdarahan yang banyak dan terus-menerus.
6) Bayi menangis setiap kali tali pusat atau kulit di sekitarnya tersentuh.

32. Bagaimana penanganannya jika bayi mengalami infeksi tali pusat?


Besihkah talipusat dengan cara:
- Pegang bagian ujung
- Basahi dengan waslap dari ujung melingkar kebatang
- Disabuni pada bagian pangkat dan batang
- Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang Keringkas sisa air dengan kasa steril Tali
pusat tidak dibungkus

12) MEMBERIKAN SUNTIK VITAMIN K1:


33. Mengapa bayi baru lahir harus di berikan suntik vitamin K1? Jelaskan!
Karena untuk mencegah perdarahan di berbagai organ tubuh, seperti otak, lambung, dan
usus.

34. Kapan waktu yang tepat dan dosis pemberian vitamin K?


1 jam setelah bayi lahir dengan dosis 1mg

35. Bagaimana langkah –langkah dalam pemberian vitamin K?


1) Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
2) Mencuci tangan 6 langkah
3) Menggunakan sarung tangan bersih
4) Yakinkan bahwa jenis dan dosis obat yang diberikan sudah tepat
5) Mematahkan ampul vitamin K, masukkan dengan spuit 1 CC sebanyak 0,1 CC
6) Menentukan lokasi penyuntikan 1/3 paha kiri bagian luar
7) Bersihkan area yang akan disuntik dengan kapas alkohol/ DTT, biarkan smpai
mengering
8) Bila memungkinkan pegang bagian otot yang akan disuntik dengan menggunakan
ibu jadi dan jari telunjuk
9) Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum secara tegak lurus
10) Tarik tuas spuit untuk meyakinkan bahwa ujung jarum tidak menusuk dalam vena.
Bila di jumpai darah:
11) Caput jarum tanpa penyuntikan obat
12) Pasang jarum yang baru ke spuit
13) Pilih posisi penyuntikan yang lain
14) Ualngi prosedur diatas
15) Bila tidak dijumpai darah, suntikan obat dengan tekanan kuat dalam waktu 3-6 detik
16) Tarik jarum dengan halus, tekan dengan kapas DTT
17) Rapikan bayi
18) Bereskan alat
19) Cuci tangan 6 langkah

13) MELAKUKAN PENYUNTIKAN HEPATITIS B0:


36. Mengapa pemberian imunisasi hepatitis B0 itu penting ? jelaskan secara singkat!
Karena Pemberian vaksin hepatitis B kepada bayi baru lahir adalah untuk memberikan
perlindungan terhadap penyakit hepatitis B. Dengan Tujuan Memberikan kekebalan pada
bayi dan Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian serta mengurangi angka
kecacatan karena suatu penyakit.

37. Apakah yang perlu dipersiapkan ketika seorang bidan ingin melakukan suntik hepatitis
Bo kepada bayi?
1) Vaksin hepatitis B dalam termos es
2) Spuit disposible
3) Kapas DTT
4) Bengkok
5) Kain tenun untuk alas kasur
6) Sarung tangan
7) KMS
8) Status bayi / balita
9) Kartu vaksinasi
10) Stempel vaksinasi dan bantalan
11) Formulir tindakan

38. Apakah tanda gelaja jika anak mengalami penyakit hepatitis B?


1) Kulit dan mata menjadi kuning (jaundice)
2) Tubuh terasa lemas terus-menerus
3) Sakit perut sebelah kanan atas yang ditandai dengan bayi yang merintih
4) Tidak nafsu makan atau malas menyusu
5) Muntah.
6) Demam.
7) Air seni berwarna gelap dan tinja berwarna terang.
8) Gatal-gatal.

14) MELAKUKAN PEMBERIAN SALEP MATA (PROFILAKSIS)


39. Apakah manfaat dari pemberian salep mata kepada bayi baru lahir?
1) Mencegah infeksi mata pada bayi.
2) Mencegah kebutaan karena infeksi bakteri
3) Tidak mencegah penyakit mata akibat klamidia

40. Bagaimanakah sikap seorang bidan ketika memberikan salep mata kepada bayi?
Bersikap positif yanitu dengan cara Menjaga hygiene petugas kesehatan dan bayi dan
melakukan pemberian salep mata dengan benar

41. Salep mata apakah yang di rekomendasi untuk bayi baru lahir dan bagaimana cara
pemberiannya?
a. Obat salep mata erythromycin
b. Cara Pemberian
- Cuci tangan
- Membersihkan masing-masing mata dengan kasa yang bersih dari arah pojok
keluar
- Teteskan sedikit salep erythromcyin 0,5% ke masing-masing kelopak mata
- Setelah salep diteteskan, tutuplah mata tersebut perlahan-lahan dan sebentar
- Teteskan sebelum satu jam pertama kehidupan, tetapi tunda selama waktu yang
wajar untuk memungkinkan kontak mata langsung dan jelas antara ibu dan bayi
sebagai bentuk ikatan batin
- Amati kalau ada tanda-tanda Infeksi
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan

15) MENGGUNAKAN TEKNOLOGI YANG DIBUTUHKAN (DALAM KOLABORASI


INTERPROFESIONAL) DALAM PENANGANAN DAN STABILISASI BAYI BARU
LAHIR TERMASUK MENGOPERASIKAN INCUBATOR, DLL:
42. Sebutkan persiapan alat stabilisasi BBL dalam incubator!
1) Inkubator
2) Termometer
3) Jam tangan
4) Oksigen
5) Handscoon steril

43. Jelaskan langkah-langkah melakukan pengoperasian incubator BBL!


1) Petugas kesehatan mencuci tangan dan menggunakan handscoon steril
2) Melakukan perawatan bayi pada inkubator tertutup
3) Inkubator harus selalu tertutup hanya terbuka jika diperlukan dalam keadaan
darurat, misalnya apneu. Jika inkubator dibuka maka usahakan untuk
mempertahankan suhu bayi agar tetap hangat, oksigen harus disediakan
4) Perawatan dan pengobatan dilakukan melalui lubang inkubator
5) Bayi yang dirawat dalam inkubator harus dalam keadaan telanjang (tidak memakai
pakaian) untuk memudahkan observasi keadaan umum, misalnya pernafasan dan
warna tubuh.
6) Pengaturan panas bayi harus sesuai dan hati-hati sesuai dengan berat badan dan
kondisi tubuh
7) Pengaturan oksigen dan kelembapan didalam inkubator harus diobservasi

44. Sebutkan sikap yang perlu diperhatikan petugas kesehatan dalam pengoperasian
incubator BBL!
Petugas kesehatan mencuci tangan dan menggunakan handscoon steril

16) MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN PELAYANAN KEBIDANAN PADA BAYI


BARU LAHIR:

45. Sebutkan persiapan apa saja yang diperlukan dalam melakukan pendokumentasian
asuhan kebidanan BBL?
Jawaban :
persiapan yang di perlukan untuk melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada
bbl adalah dengan mengumpulkan data-data di antaranya:
1) Pengkajian setelah lahir
Pengakajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan
dalam uterus ke kehidupan luar uterus yaitu dengan penilaian APGAR.
Nilai 7-10 menunjukan bahwa bayi dalam keadaan baik (vigrous baby)
Nilai 4-6 menunjukan bayi mengalami depresi sedang dan membutuhkan tindakan
resusitasi.
Nilai 0-3 menunjukan bayi mengalami depresi serius dan membutuhkan resusitasi
segera sampai ventilasi.
2) Pengkajian riwayat kesehatan
Data subyektif bayi baru lahir yang harus dikumpulkan, antara lain :
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus dikaji adalah :
a) 1.Faktor genetik
b) 2.Faktor meternal (ibu)
c) 3.Faktor antenatal
d) 4.Faktor perinatal
3) pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum meliputi:
keadaan umum,kesadaran bayi
b. pemeriksaan tanda-tanda fital meliputi:
a) Suhu bayi
b) Nadi
c) Pernafasan
d) Pemeriksaan antropomerti (lk,ld,pb,bbl)
c. Pemeriksaan fisik secara sistematis (head to toe)
a) kepala
b) mata
c) Telinga
d) Hidung dan mulut
e) Leher
f) Dada
g) Perut
h) Kulit
i) Kelamin
j) Ekstermitas atas dan bawah
k) Reflek
46. Jelaskan prosedur atau langkah kerja dalam melakukan pendokumentasian asuhan
kebidanan pada BBL!
Jawaban :
Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian mengenai asuhan yang telah
dan akan di lakukan pada seorang pasien, di dalamnya tersirat proses berfikir bidan yang
sistemmatis dalam menghadapi seorang pasien sesuai .Langkah-langkah manajemen
kebidanan, diantarnya ;
Langkah 1. Pengumpulan data dasar/pengkajian data :
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir
Langkah 2. Interpretasi data :
Melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis, masalah
dankebutuhan bayi berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
langkah 1.
Langkah 3. Identifikasi diagnosis atau masalah potensial :
Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial yang mungkin akan
terjadi berdasarkan Diagnosis aatau masalah yang sudah
diiidentifikasi.
Langkah 4. Identifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera :
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
dan/atau ada hal yang perlu dikonsultasi atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi.
Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan
temuanpada langkah sebelumnya.
Langkah 6. Melaksanakan Perencanaan
Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efektif dan
aman.
Langkah 7. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan

47. Jelaskan sikap apa yang perlu diperhatikan ketika Bidan melakukan pendokumentasian
asuhan kebidanan BBL!.
Jawaban :
sikap yang di perlukan bidan dalam melakukan pendokumentasian adalah
1) yakinkan bahwa semua data tercatat pada status klien. Data yang
didokumentasikan memberikan kemudahan untuk komunikasi antar anggota tim
kesehatan.
2) dokumentasikan masalah- masalah yang berpengaruh pada kesehatan klien,
identifikasi kebutuhan klien yang riil.
3) ingat, rencana alternatif mungkin diperlukan untuk memecahkan masalah klien
4) berfokus pada pencapaian tujuan, intervensi dengan batas waktu yang telah
ditetapkan.
5) evaluasi menghasilkan informasi/ data yang baru. Informasi baru ini
dibandingkan dengan informasi awal dan keputusam yang telah dibuat tentang
tujuan yang telah dicapai.

17) MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI (LK, BB, PB):

48. Sebutkan persiapan alat untuk pengukuran antropometri LIKA, BB, PB?
a. Persiapan alat
 Adapun alat-alat yang harus disiapkan dalam pengukuran antropometri adalah
sebagai berikut :
a. Alat Pengukuran berat badan
 Timbangan
 Buku
 Pulpen
b. alat pengeukuran lingkar kepala,lila,lida
 metlin
 buku
 pilpen
c. alat pengukuran panjang badan
 mikrotoise (alat pengukur tinggi badan)
 buku
 pulpen

49. Jelaskan langkah melakukan pengukuran LIKA!


langkah mengukur lingkar kepala bayi :
Cara mengukur kepala pada diameter terbesar yaitu frontali- oksipitalis - Jika
terdapat caput suksedanium, dapat dilakukan hari ke-2 atau ke-3.
 Pengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi.
 Normal 33cm-35 cm
50. Jelaskan langkah melakukan penimbangan berat badan bayi baru lahir!
Jawaban :
Langkah-langkah melakukan penimbangan berat badan bayi
1. Penyiapan alat (timbangan bayi/baby scale)
2. Letakkan alat timbang di bagian yang rata/datar dan keras.
3.Pastikan alat timbang menunjukkan angka “0” sebelum melakukan penimbangan
dengan menekan alat timbang tersebut.
Melakukan penimbangan (berat badan):
- Letakan kain atau kertas pelindung
- lakuakan penimbangan bayi.
- Hasil timbangan dikurangi dengan berat alas dan pembungkus bayi
- Normal: 2500-4000

18) MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)dan MELAKUKAN


PEMERIKSAAN REFLEKS PADA BAYI/ NEONATUS
51. Apa saja persiapan alat dan bahan yang diperlukan dalam prasat melakukan pemeriksaan
fisik (head to toe)?
Jawaban :
1) Meteran
2) Penlight
3) Stetoskop
4) Thermometer
5) Arloji/ stopwoch
6) Hanscone
7) Lampu yang berfungsi untuk menerangkan dan memberikan kehangatan.
8) Buku dan pulpen

52. Dalam langkah kerja prasat tersebut, Bagaimana cara menjaga suhu bayi dan lingkungan
dalam keadaan sehat?
Jawaban :
cara menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat.
 Menyelimuti bayi
 Memakaikan penutup kepla (topi bayi)
 Memeluk bayi
 Menggendong bayi (melakukan metode kanguru)
 Dan mengatur suhu ruangan agar tidak lebih rendah dari suhu bayi.
 Jangan menggunakan AC pada ruangan bayi di rumah
53. Apa yang dilakukan Bidan dalam mengkaji keadaan umum bayi secara keseluruhan
dalam prasat tersebut?
Jawaban :
yang di lakukan bidan dalam mengkaji keseluruhan yaitu melakukan upaya pemeriksaan
keseluruhan untuk mengetahui kelainan pada bayi baru lahir dan keadaan bayi secara
menyeluruh

54. Mengkaji refleks rooting, sucking, dan swallowing pada bayi dikaji ketika melakukan
pemeriksaan apa?
Jawaban :
Melakukan pemeriksaan bibir dan mulut
a. Kaji bentuk bibir apakah simetris atau tidak
b. Perhatikan daerah langit-langit mulut dan bibir jika ada bibir sumbing
c. Perhatikan jika ada bercak putih pada gusi maupun palatum
d. Kaji reflex rooting (mencari putting susu), reflex sucking/menghisap dan reflex
swallowing /menelan

55. Apa yang anda ketahui tentang reflex moro dan refleks palmar grasping (menggenggam)
pada bayi?
Jawaban :
1) refleks moro dan kemungkinan adanya fraktur: bayi akan mengembangkan tanganya
ke samping dan melebarkan jari-jarinya kemudian menarik tangannya kembali
dengan cepat seperti ingin memeluk seseorang
2) Kaji refleks palmar grasping/menggenggam: timbul bila kita mengoreskan jari
melalui bagian dalam atau meletakkan jari kita pada telapak tangan bayi, jari-jari
bayi akan melingkar ke dalam seolah memegangi suatu benda dengan kuat

56. Mengkaji refleks Babinski pada bayi dilakukan ketika Bidan melakukan pemeriksaan
apa?
Jawaban :Pemeriksaan tungkai kaki

19) MEMFASILITASI PERAWATAN DENGAN METODE KANGGURU PADA BAYI


BBLR (2000-2500 GRAM):

57. Apa saja persiapan alat yang dibutuhkan dalam prasat tersebut ?
Jawaban :
- Topi bayi
- Baju ibu/ayah
- Kantong untuk menggendong bayi
58. Bagaimana posisi bayi dengan metode kangguru saat di gendong ibu yang posisinya
duduk/ berdiri?
Jawaban :
Saat ibu berdiri atau duduk, posisi bayi tegak/ vertikal mendekap ibu, kepalanya miring
ke kiri atau kanan, untuk mencegah risiko regurgitasi dan aspirasi. Bayi diletakkan di antara
payudara Ibu, di dalam baju, gaun panjang dengan ikat pinggang atau selimut yang berfungsi
seperti kantong kanguru.
59. Bagaimana posisi bayi dengan metode kangguru saat di gendong ibu yang posisinya
berbaring ?
Jawaban :
Bila ibu berbaring, posisi bayi tengkurap miring mendekap ibu, kepala miring ke kiri atau
kanan. Pada posisi ibu miring kepala bayi miring sesuai dengan arah miring ibu, lalu
keduanya diselimuti secara penuh kecuali bagian kepala.

20) MELAKUKAN DETEKSI DINI TANDA BAHAYA BAYI:

61. Apa saja persiapan alat yang dibutuhkan dalam prasat tersebut?
Persiapan alat :
a) Sarung tangan steril/DTT
b) Bengkok
c) Larutan klorin 0,5%
d) Selimut
e) Status bayi dan alat tulis

62. Apa saja tanda gejala sakit berat pada bayi baru lahir/ bayi muda ?
gejala sakit berat pada bayi baru lahir/ byai muda :
1) Tidak bisa menyusu
2) Kejang
3) Mengantuk atau tidak sadar
4) Frekuensi napas < 20 kali/menit atau apnu (pernapasan berhenti selama >15 detik)
5) Frekuensi napas > 60 kali/menit
6) Merintih
7) Tarikan dada bawah ke dalam yang kuat
8) Sianosis sentral

63. Jika dicurigai mengalami infeksi karena bakteri maka terapi apa yang diberikan pada
bayi ?
Kita beri ampisilin (atau penisilin) dan gentamisin
Dengan dosis Gentamicin <2000 gr : 4 mg /kg BB/24 jm
>2000 gr : 5 mg/kgbb/24 jm
Ampicillin 100mg/kg BB/24 jam
sesuai advis dokter

21) MELAKUKAN EDUKASI PERAWATAN BAYI BARU LAHIR PADA IBU,


KELUARGA, DAN MASYARAKAT

64. Persiapan apa sajakah yang dibutuhkan oleh seorang bidan untuk memberikan edukasi
perawatan BBL?
1) Membuat rancangan penyuluhan
2) Menyiapkan ibu, suami/keluarga/kelompok/komunitas
3) Menyiapkan lingkungan
4) Menyiapkan alat bantu/material edukasi yang meliputi:
a) Tehnik menyusui secara benar
b) ASI eksklusif
c) Cara memandikan bayi yang benar
d) Tanda bahaya pada bayi baru lahir
e) Penggunaan masker bila batuk
f) Memijatkan bayi pada orang yang kompeten
g) Khusus untuk bayi dengan kondisi khusus seperti BBLR; jadi dalam kasus
ini edukasi yang diajarkan adalah perawatan metode kangguru (PMK)
h) Cara pemberian obat oral di rumah

65. Langkah seperti apa yang dilakukan oleh bidan sebelum memberikan edukasi kepada ibu,
keluarga, dan masyarakat terkait perawatan bayi baru lahir?
1) Mengucapkan salam
2) Menciptakan suasana yang nyaman
3) Memperkenalkan diri dan menjelaskan tugas dan peran anda
4) Menjelaskan dan memberikan materi edukasi kepada ibu dan
suami/keluarga/kelompok/komunitas sesuai dengan materi yang disiapkan dengan
bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
5) Melakukan assesmen awal terhadap ibu/suami/keluarga/kelompok guna
mengidentifikasi sejauh mana kebutuhan pengetahuan mereka
6) Melakukan pendidikan kesehatan/penyuluhan dengan metode yang tepat dan
sesuai dengan topik atau TIU dan TIK
7) Memberi kesempatan kepada ibu / suami / keluarga / kelompok / komunitas untuk
bertanya apabila ada yang kurang jelas atau tidak paham
8) Mendorong ibu dan keluarga untuk bertanya
9) Melibatkan ibu/keluarga/orang lain sebagai peserta penyuluhan
10) Mengamati cara ibu mempraktikkan di depan anda
11) Mengecek pemahaman ibu dan suami/keluarga/komunitas sebelum mereka
pulang Mendokumentasikan tindakan edukasi yang sudah dilakukan dalam
lembar informasi dan edukasi

66. Sebutkan bentuk evaluasi setelah pemberian edukasi!


1) Melakukan verifikasi pada ibu dan suami/keluarga/kelompok/komunitas terhdap
materi edukasi yang telah diberikan
2) Berikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu diperlukan
3) Menawarkan bantuan kembali jika masih ada yang ingin ditanyakan
4) Mendokumentasikan kegiatan dan hasil penyuluhan/edukasi

22) MEMFASILITASI IBU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT UNTUK STIMULASI


TUMBANG BAYI:

67. Uraikan bentuk kegiatan yang diberikan oleh bidan dalam rangka memfasilitasi
ibu/keluarga/masyarakat terkait memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi!
1) Di adakannya kelas ibu balita
2) Melakukan SDIDTK di Posyandu bersama ibu
3) Pelayanan SDIDTK di tempat pelayanan kesehatan (polindes,Pustu,Puskesmas )

68. Sebutkan apa saja yang perlu dipersiapkan oleh bidan untuk memfasilitasi
ibu/keluarga/masyarakat guna mampu memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi!
1) Menyiapkan lingkungan dan ruangan yang nyaman
2) Menyiapkan ibu, bayi, suami, keluarga, masyarakat
3) Menyampaikan tindakan yang akan dilakukan
Dan untuk bahan materialnya :
a) Buku KIA/KMS
b) Flip Chart/lembar balik/brosur/video
c) Baby scale /dacin
d) Alat ukur panjang badan
e) Alat peraga

69. Sebutkan secara garis besar langkah-langkah kegiatan dalam memfasilitasi ibu, keluarga,
dan masyarakat dalam memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi!
1) Persiapan diri dan ibu/suami/keluarga/komunitas:
a) Mengucapkan salam
b) Memperkenalkan diri dan menanyakan nama ibu dan
suami/keluarga/komunitas
c) Menciptakan suasana yang nyaman
d) Menyampaikan tujuan pertemuan
2) Mengumpulkan data:
a) Memperhatikan kenyamanan ibu/suami/keluarga/komunitas
b) Mengeksplorasi pikiran, perasaan, perbuatan
c) Menggunakan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik
d) Mengambil kesimpulan dan mekonfirmasi ulang kesimpulan data yang
telah diperoleh
3) Melakukan pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan
suami/kelurga/komunitas
4) Melakukan edukasi terkait hak-hak bayi dengan menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh ibu dan suami/keluarga/komunitas
5) Merangkum hasil diskusi
6) Melakukan verifikasi pada ibu dan suami/keluarga/komunitas terhadap materi
edukasi yang telah diberikan
7) Menawarkan kepada ibu dan suami/keluarga/komunitas, apakah masih ada
bantuan yang diperlukan
8) Melakukan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu dan
suami/keluarga/ komunitas setelah diberikan edukasi
9) Mengevaluasi perasaan ibu dan suami/keluarga/komunitas setelah pemberian
edukasi

23) MELAKUKAN EDUKASI PADA IBU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT


TENTANG PEMENUHAN HAK-HAK BAYI:

70. Strategi yang bagaimana yang ibu susun sebelum pemberian edukasi terhadap
ibu/keluarga/masyarakat tentang pemenuhan hak-hak bayi?
1) Dengan melibatkan lintas sector dalam hal ini PKK dan tokoh masyarakat untuk
ikut membantu memberikan edukasi dan mendukung pemenuhan hak-hak Bayi
2) Membangun komitmen ibu dan keluarga untuk bersama-sama memenuhi hak-hak
bayi.contohnya dalam pemberian Asi Eksklusif,pemberian stimulasi tumbuh
kembang dll
3) Membangun komitmen petugas kesehatan sendiri untuk mendukung pemenuhan
hak-hak bayi seperti IMD,rawat gabung
71. Jabarkan langkah-langkah kegiatan tenaga kesehatan saat memberikan edukasi terkait
pemenuhan hak-hak bayi!
1. Memberi salam
2. Menyamakan persepsi kegiatan
3. Menciptakan suasana yang nyaman
4. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tugas dan peran anda
5. Menjelaskan alasan dan tujuan pertemuan
6. Menjelaskan tentang Hak-Hak Bayi
7. Menjelaskan Apa dan bagaimana peran anggota
keluarga yang lain atau masyarakat (selain ibu) dalam pemenuhan Hak- hak
bayi
10. Menekan pentingnya pemenuhan hak-hak bayi terutama pemberian ASI
Eksklusif dan stimulasi tumbuh kembang
11. Menanggapi semua pertanyaan ibu/suami/keluarga/masyarakat
12. Membahas keadaan yang perlu untuk kunjung ulang dan atau rujukan
13. Melakukan evaluasi terhadap tingkat pemahaman yang telah dicapai oleh
ibu/suami/keluarga/komunitas

72. Kegiatan apa saja yang dinilai penting dilakukan di akhir pemberian asuhan edukasi pada
ibu/keluarga/masyarakat?
1) Merangkum hasil asuhan edukasi
2) Melakukan verifikasi pada ibu dan ibu/keluarga dan masyarakat tentang edukasi
yang telah diberikan
3) Menawarkan kepada ibu / keluarga dan masyarakat apakah masih ada bantuan
yang diperlukan
4) Melakukan post test untuk mengukur tingkay pengetahuan ibu/ keluarga dan
masyarakat setelah diberikan edukasi
5) Mengevaluasi perasaan ibu / keluarga dan masyarakat setelah pemberian edukasi

24) MELAKUKAN KONSULTASI ATAU RUJUKAN PADA KASUS BAYI BARU


LAHIR DENGAN MASALAH KELAINAN BAWAAN ATAU KOMPLIKASI?:

73. Apakah persiapan alat yang harus dibawa oleh bidan ketika melakukan rujukan pada
kasus bayi baru lahir dengan masalah kelainan bawaan atau komplikasi?
1) Surat rujukan
2) Lembar inform consent
3) Alat sesuai kasus komplikasi

74. Apa sajakah yang perlu di kaji pada bayi dengan kasus atresia ani?
1) Mekonium tidak keluar dalam 24 jam setelah persalinan
2) Mekonium keluar melalui fistula atau anus yang salah letaknya
3) Distensia bertahap dan adanya tanda” obsturksi usus (bila tidak ada fistula )
4) Bayi muntah muntah pada umur 24-48 jam
5) Pada pemeriksaan rectal touché terdapat adanya membrane anal
6) Perut kembung ( betz.Ed 7.2002 )

75. Bagaimanakah cara seorang bidan menjelaskan kepada orang tua pada bayi yang
mengalami kelainan bawaan atau komplikasi lainnya?
1) Usahakan tempat untuk memberikan penjelasan nyaman dan privasi terjaga
2) Bina suasana, kita ikut simpati dengan masalah yang dihadapi
3) Menyampaikan masalah atau kelainaan bayi secara hati hati
4) Memberikan penjelasan kemungkinan penyebab penyebabnya
5) Memberikan penjelasan kemungkinan /prognosa yang akan terjadi dengan
bahasa yang mudah difahami dan kemungkinan solusinya
6) Menjelaskan kepada orang tua bahwa bayinya memerlukan penanganan lebih
intensif
7) Mendiskusikan jika membutuhkan rujukan dan melakukan rujukan kalau memang
harus dilakukan ( persiapan rujukan )

Anda mungkin juga menyukai