Anda di halaman 1dari 27

Laboratorium Satuan Operasi I

Semester IV 2015/2016

LAPORAN PRAKTIKUM
HEAT EXCHANGER

Pembimbing : Ir. Barlian Hasan, M.T


Kelompok : IV (empat)
Tgl.Praktikum : 14 April 2016
Kelas :2A
Nama : Fitrah Nurul Imtinan (331 14 008)
Muhammad Junaedi Aras (331 14 010)
Sofyiani Insanil Kamiliah (331 14 013)
Kartina (331 14 016)
Mawada Warahmah (331 14 018)
Rines Puspita R.T (331 14 023)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2016
I. JUDUL PERCOBAAN : HEAT EXCHANGER

II. TUJUAN PERCOBAAN


1. Untuk memahami prinsip kerja Shell and Tube Heat Exchanger
2. Untuk mengetahui karakteristik alat penukar panas dengan menghitung:
LMTD pada aliran co current dan counter current
Neraca massa dan panas
Koefisien perpindahan panas

III. PERINCIAN KERJA


Kalibrasi alat
Pengambilan data

IV. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. Seperangkat alat HE yang telah dirangkat sedemikian rupa
dilengkapi dengan menara pendingin.
2. Termostat untuk memanaskan fluida (sebagai fluida panas)
3. Tangki penampung fluida dingin
4. Pompa
5. Termometer
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. Fluida (fluida panas dan fluida dingin)
V. DASAR TEORI
A. Pengertian Heat Exchanger
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah
bahasa Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang
memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas
maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat
panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling
water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas
antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi
karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang
memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung begitu saja.
Heat Exchanger adalah alat penukar panas yang dapat digunakan
untuk memanfaatkan atau mengambil panas dari suatu fluida untuk
dipindahkan ke fluida lain. Proses perpindahan panas ini biasanya terjadi
dari fase cair ke fase cair atau dari fase uap ke fase cair.

B. Prinsip Kerja Heat Exchanger


1. Prinsip dan Teori Dasar Perpindahan Panas
Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan
dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu proses, panas dapat
mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan
tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan.
Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan secara
langsung, yaitu fluida yang panas akan bercampur secara langsung
dengan fluida dingin tanpa adanya pemisah dan secara tidak langsung,
yaitu bila diantara fluida panas dan fluida dingin tidak berhubungan
langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
2. Perpindahan Panas Secara Konduksi
Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang
saling berdekatan antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti
oleh perpindahan molekul-molekul tersebut secara fisik. Molekul-
molekul benda yang panas bergetar lebih cepat dibandingkan molekul-
molekul benda yang berada dalam keadaan dingin. Getaran-getaran
yang cepat ini, tenaganya dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya
sehingga menyebabkan getaran yang lebih cepat maka akan
memberikan panas.
3. Perpindahan Panas Secara Konveksi
Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai
dengan gerakan partikel atau zat tersebut secara fisik.
4. Perpindahan Panas Secara Radiasi
Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui
molekul). Suatu energi dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat
lainnya (dari benda panas ke benda yang dingin) dengan pancaran
gelombang elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini akan
berubah menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.

C. Jenis jenis Heat Exchanger


1. Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger)
Salah-satu alat jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda.
Dalam jenis penukar panas dapat digunakan berlawanan arah aliran
atau arah aliran, baik dengan cairan panas atau dingin cairan yang
terkandung dalam ruangan nular dan cairan lainnya dalam pipa.
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam
standart yang dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan
dengan kotak penyekat. Fluida yang satu mengalir di dalam pipa,
sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar
dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada
laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan
untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis
selongsong dan buluh (shell and tube heat exchanger).
Gambar 1. Penukar panas jenis pipa rangkap
(double pipe heat exchanger)

2. Penukar panas cangkang dan buluh (shell and tube heat exchange)
Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel
pipa yang dihubungkan secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah
pipa mantel (cangkang). Fluida yang satu mengalir di dalam bundel
pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada arah yang
sama, berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut dilas
pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk
meningkatkan effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar
panas cangkang dan buluh dipasang sekat (buffle). Ini bertujuan untuk
membuat turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal
(residence time), namun pemasangan sekat akan memperbesar pressure
drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir
fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.
Gambar 3.Penukar panas jenis cangkang dan buluh
(shell and tube heat exchanger)

3. Penukar Panas Plate and Frame (plate and frame heat exchanger)
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat
pelat tegak lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat
tegak lurus dipasang penyekat lunak (biasanya terbuat dari karet). Pelat
pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan yang pada
setiap sudut pelat 10 (kebanyakan segi empat) terdapat lubang pengalir
fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan masuk dan keluar
pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang
dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.

Gambar 4. Penukar panas jenis pelat and Frame


Gambar 5. Penukar panas jenis pelat and Frame

4. SDAdiabatic wheel heat exchanger


Jenis keempat penukar panas menggunakan intermediate cairan
atau toko yang solid untuk menahan panas, yang kemudian pindah ke
sisi lain dari penukar panas akan dirilis. Dua contoh ini adalah roda
adiabatik, yang terdiri dari roda besar dengan benang halus berputar
melalui cairan panas dan dingin, dan penukar panas cairan.

5. Pillow plate heat exchanger


Sebuah pelat penukar bantal umumnya digunakan dalam
industri susu untuk susu pendingin dalam jumlah besar langsung
ekspansi tank massal stainless steel. Pelat bantal memungkinkan untuk
pendinginan di hampir daerah seluruh permukaan tangki, tanpa sela
yang akan terjadi antara pipa dilas ke bagian luar tangki. Pelat bantal
dibangun menggunakan lembaran tipis dari logam-spot dilas ke
permukaan selembar tebal dari logam.
Pelat tipis dilas dalam pola teratur dari titik-titik atau dengan
pola serpentin garis las. Setelah pengelasan ruang tertutup bertekanan
dengan kekuatan yang cukup untuk menyebabkan logam tipis untuk
tonjolan di sekitar lasan, menyediakan ruang untuk cairan penukar
panas mengalir, dan menciptakan penampilan yang karakteristik bantal
membengkak terbentuk dari logam.
6. Dynamic scraped surface heat exchanger
Tipe lain dari penukar panas disebut "(dinamis) besot
permukaan heat exchanger". Ini terutama digunakan untuk pemanasan
atau pendinginan dengan tinggi viskositas produk, proses kristalisasi,
penguapan tinggi dan fouling aplikasi. Kali berjalan panjang yang
dicapai karena terus menerus menggores permukaan, sehingga
menghindari pengotoran dan mencapai kecepatan transfer panas yang
berkelanjutan selama proses tersebut.

7. Phase-change heat exchanger


Selain memanas atau pendinginan cairan hanya dalam satu
fasa, penukar panas dapat digunakan baik untuk memanaskan cairan
menguap (atau mendidih) atau digunakan sebagai kondensor untuk
mendinginkan uap dan mengembun ke cairan. Pada pabrik kimia dan
kilang, reboilers digunakan untuk memanaskan umpan masuk untuk
menara distilasi sering penukar panas.
Distilasi set-up biasanya menggunakan kondensor untuk
mengkondensasikan uap distilasi kembali ke dalam cairan.Pembangkit
tenaga listrik yang memiliki uap yang digerakkan turbin biasanya
menggunakan penukar panas untuk mendidihkan air menjadi uap.
Heat exchanger atau unit serupa untuk memproduksi uap dari
air yang sering disebut boiler atau generator uap.Dalam pembangkit
listrik tenaga nuklir yang disebut reaktor air bertekanan, penukar panas
khusus besar yang melewati panas dari sistem (pabrik reaktor) primer
ke sistem (pabrik uap) sekunder, uap memproduksi dari air dalam
proses, disebut generator uap.Semua pembangkit listrik berbahan bakar
fosil dan nuklir menggunakan uap yang digerakkan turbin memiliki
kondensor permukaan untuk mengubah uap gas buang dari turbin ke
kondensat (air) untuk digunakan kembali.
Untuk menghemat energi dan kapasitas pendinginan dalam
kimia dan tanaman lainnya, penukar panas regeneratif dapat digunakan
untuk mentransfer panas dari satu aliran yang perlu didinginkan ke
aliran yang perlu dipanaskan, seperti pendingin distilat dan pakan
reboiler pra-pemanasan.
Istilah ini juga dapat merujuk kepada penukar panas yang
mengandung bahan dalam struktur mereka yang memiliki perubahan
fasa. Hal ini biasanya padat ke fase cair karena perbedaan volume kecil
antara negara-negara ini. Perubahan fase efektif bertindak sebagai
buffer karena terjadi pada suhu konstan tetapi masih memungkinkan
untuk penukar panas untuk menerima panas tambahan. Salah satu
contoh di mana ini telah diteliti untuk digunakan dalam elektronik
pesawat daya tinggi.

VI. PROSEDUR KERJA


1. Menghidupkan (on) semua alat (komputer, alat heat exchanger, dll).
2. Membuka aplikasi HT 33 Shell and Tube Heat Exchanger pada
komputer yang terdapat pada menu start.
3. Memilih Countercurrent Operation
4. Memilih Load
5. Meng-klik Stop COM Session
6. Memilih COM 5/ COM 1
7. Mengatur variable yang diinginkan
Mengatur Suhu pada heater
a) meng-klik heater
b) memilih automatic setelah kolom mode of operation muncul.
c) Mengisi nilai 50 Pada set point
d) Meng-klik OK pada bagian bawah kolom setelah semua selesai.
Mengatur Laju Alir Panas
a) Meng-klik
b) Memilih automatic setelah kolom mode of operation muncul
c) Mengisi nilai Pada set point
d) Meng-klik OK pada bagian bawah kolom setelah semua selesai
VII. DATA PENGAMATAN
Variasi Laju Alir Panas (Co Current)

Temp Temp Temp Temp Hot Water Hot Water Hot Water Cold Water Cold Water Cold Water
T1 T2 T3 T4 T Pump Flowrate Flowrate Valve Flowrate Flowrate
No T cold
hot Setting Fhot Fhot Setting Fcold Fcold
[C] [C] [C] [C] [%] [l/min] [m3/s] [%] [l/min] [m3/s]
1 48,5 50,5 25,3 29,8 2,0 4,5 34,0 3,0 4,9886E-05 100 1,83 3,0518E-05
2 47,9 49,8 22,1 27,5 1,9 5,4 43,4 4,0 6,6935E-05 100 1,88 3,1250E-05
3 48,5 49,9 25,5 30,7 1,4 5,2 51,4 5,0 8,3089E-05 100 1,81 3,0151E-05
4 48,7 49,9 24,0 29,8 1,3 5,8 60,6 6,0 9,9854E-05 100 1,87 3,1169E-05
5 48,9 50,0 24,9 30,8 1,1 5,8 69,0 7,0 1,1686E-04 100 1,80 3,0070E-05

Specific Hot fluid


Specific Heat Density Cold fluid Density Thot Tcold Hot Mass Cold Mass
Heat Average
Cold Fluid Hot Fluid Average Cold Fluid Flow Rate Flow Rate
Hot Fluid Temperature
Cpc Temperature qmh qmc
Cph [C]
[J/kg K] [kg/m] [C] [kg/m] [C] [C] [kg/s] [kg/s]
[J/kg K]
4180 4179 49,534 988,24 27,577 996,36 2,0 4,5 0,049 0,030
4180 4179 48,836 988,55 27,934 996,26 1,9 5,4 0,066 0,031
4180 4179 49,219 988,38 28,068 996,22 1,4 5,2 0,082 0,030
4180 4179 49,304 988,34 26,899 996,55 1,3 5,8 0,099 0,031
4180 4179 49,433 988,28 27,853 996,28 1,1 5,8 0,115 0,030
Variasi Laju Alir Panas (Counter Current)

Temp Temp Temp Temp Hot Water Hot Water Hot Water Cold Water Cold Water Cold Water
T1 T2 T3 T4 T T Pump Flowrate Flowrate Valve Flowrate Flowrate
No
hot cold Setting Fhot Fhot Setting Fcold Fcold
[C] [C] [C] [C] [%] [l/min] [m3/s] [%] [l/min] [m3/s]
1 50,3 47,7 23,2 27,7 2,57 4,53 33,80 3,0 5,001E-05 100 1,84 3,060E-05
2 49,9 47,7 23,5 28,4 2,16 4,86 43,00 4,0 6,641E-05 100 1,89 3,149E-05
3 49,8 48,0 23,7 28,9 1,87 5,16 51,40 5,0 8,329E-05 100 1,86 3,092E-05
4 49,9 48,2 24,3 29,6 1,69 5,35 60,60 6,0 9,993E-05 100 1,86 3,097E-05
5 49,9 48,4 25,1 30,6 1,50 5,48 69,20 7,0 1,168E-04 100 1,81 3,015E-05

Specific Hot fluid


Specific Heat Density Cold fluid Density Thot Tcold Hot Mass Cold Mass
Heat Average
Cold Fluid Hot Fluid Average Cold Fluid Flow Rate Flow Rate
Hot Fluid Temperature
Cpc Temperature qmh qmc
Cph [C]
[J/kg K] [kg/m] [C] [kg/m] [C] [C] [kg/s] [kg/s]
[J/kg K]
4180 4179 49,024 988,46 25,415 996,95 2,57 4,53 0,049 0,031
4180 4179 48,823 988,55 25,931 996,81 2,16 4,86 0,066 0,031
4180 4179 48,901 988,52 26,285 996,72 1,87 5,16 0,082 0,031
4180 4179 49,089 988,43 26,931 996,54 1,69 5,35 0,099 0,031
4180 4179 49,190 988,39 27,847 996,28 1,50 5,48 0,115 0,030
Variasi Bukaan Katup (Co Current)

Temp Temp Temp Temp Hot Water Hot Water Hot Water Cold Water Cold Water Cold Water
T1 T2 T3 T4 T T Pump Flowrate Flowrate Valve Flowrate Flowrate
No
hot cold Setting Fhot Fhot Setting Fcold Fcold
[C] [C] [C] [C] [%] [l/min] [m3/s] [%] [l/min] [m3/s]
1 50,4 50,9 25,5 37,0 0,5 11,5 51,0 5,0 8,3537E-05 50 0,42 6,9580E-06
2 48,9 49,8 24,8 32,6 0,87 7,9 51,8 5,0 8,2926E-05 60 0,88 1,4730E-05
3 48,5 49,6 24,5 30,8 1,10 6,33 51,4 5,0 8,3496E-05 70 1,22 2,0304E-05
4 48,5 49,7 24,6 30,5 1,24 5,83 51,2 5,0 8,3252E-05 80 1,53 2,5431E-05
5 48,6 49,9 25,0 30,4 1,32 5,42 51,4 5,0 8,3455E-05 90 1,67 2,7751E-05

Specific Hot fluid


Specific Heat Density Cold fluid Density Thot Tcold Hot Mass Cold Mass
Heat Average
Cold Fluid Hot Fluid Average Cold Fluid Flow Rate Flow Rate
Hot Fluid Temperature
Cpc Temperature qmh qmc
Cph [C]
[J/kg K] [kg/m] [C] [kg/m] [C] [C] [kg/s] [kg/s]
[J/kg K]
4181 4178 50,67 987,72 31,2 995,28 0,5 11,5 0,083 0,007
4180 4178 49,36 988,31 28,69 996,04 0,87 7,9 0,082 0,015
4180 4179 49,03 988,46 27,63 996,35 1,10 6,33 0,083 0,020
4180 4179 49,11 988,43 27,55 996,37 1,24 5,83 0,082 0,025
4180 4179 49,28 988,35 27,67 996,34 1,32 5,42 0,082 0,028
Variasi Bukaan Katup (Counter Current)

Temp Temp Temp Temp Hot Water Hot Water Hot Water Cold Water Cold Water Cold Water
T1 T2 T3 T4 T T Pump Flowrate Flowrate Valve Flowrate Flowrate
No
hot cold Setting Fhot Fhot Setting Fcold Fcold
[C] [C] [C] [C] [%] [l/min] [m3/s] [%] [l/min] [m3/s]
1 51,0 50,1 25,9 39,3 0,9 13,4 52,2 5,0 8,3211E-05 50 0,25 4,1097E-06
2 50,7 49,4 25,6 33,8 1,3 8,2 51,4 5,0 8,3455E-05 60 0,80 1,3306E-05
3 49,8 48,2 25,0 31,0 1,6 6,0 51,8 5,0 8,3171E-05 70 1,24 2,0630E-05
4 49,9 48,2 25,1 30,6 1,7 5,5 51,4 5,0 8,3049E-05 80 1,51 2,5106E-05
5 49,8 48,1 25,2 30,4 1,7 5,2 51,8 5,0 8,3252E-05 90 1,69 2,8239E-05

Specific Hot fluid


Specific Heat Density Cold fluid Density Thot Tcold Hot Mass Cold Mass
Heat Average
Cold Fluid Hot Fluid Average Cold Fluid Flow Rate Flow Rate
Hot Fluid Temperature
Cpc Temperature qmh qmc
Cph [C]
[J/kg K] [kg/m] [C] [kg/m] [C] [C] [kg/s] [kg/s]
[J/kg K]
4181 4178 50,54 987,78 32,62 994,83 0,9 13,4 0,082 0,004
4180 4178 50,02 988,02 29,70 995,74 1,3 8,2 0,082 0,013
4180 4179 49,00 988,48 28,03 996,23 1,6 6,0 0,082 0,021
4180 4179 49,04 988,46 27,84 996,29 1,7 5,5 0,082 0,025
4180 4179 48,93 988,51 27,76 996,31 1,7 5,2 0,082 0,028
VIII. PERHITUNGAN
Menghitung Laju Alir Massa Panas teori (qmh)
Untuk laju alir massa panas variasi laju alir panas (co current)
3 1 3 1 3 1
= 3

1 1000 60
3
= 4,9886 105
=
3
= 4,9886 105 988,24 3

= 0,049
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai qmh untuk
setiap variasi :
Untuk Variasi Laju Alir Panas

Co Current Counter Current


Hot Water
Flowrate Density Hot Hot Massa Density Hot Hot Massa
(L/min) Fluid Flowrate Fluid Flowrate
(kg/m3) (kg/s) (kg/m3) (kg/s)

3 988,24 0,049 988,46 0,049


4 988,55 0,066 988,55 0,066
5 988,38 0,082 988,52 0,082
6 988,34 0,099 988,43 0,099
7 988,28 0,115 988,39 0,115

Untuk Variasi Bukaan Katup

Co Current Counter Current


Cold Water
Valve Setting Density Hot Hot Massa Density Hot Hot Massa
(%) Fluid Flowrate Fluid Flowrate
(kg/m3) (kg/s) (kg/m3) (kg/s)

50 987,72 0,083 987,78 0,082


60 988,31 0,082 988,02 0,082
70 988,46 0,083 988,48 0,082
80 988,43 0,082 988,46 0,082
90 988,35 0,082 988,51 0,082
Menghitug Nilai Panas yang Dipencarkan (Qe)
Untuk Variasi laju alir panas (co current)
= . () .

= 0,049 4180 2,007

= 413,55 413,55
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai Qe untuk
setiap variasi :
Untuk Co Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Heat Power Heat Power
Hot Massa Hot Massa
Emitted Emitted
Flowrate Flowrate
Qe Qe
(kg/s) (kg/s)
(W) (W)
0,049 413,55 0,083 170,25
0,066 535,26 0,082 298,14
0,082 486,01 0,083 378,64
0,099 530,46 0,082 426,67
0,115 533 0,082 456,79

Untuk Counter Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Heat Power Heat Power
Hot Massa Hot Massa
Emitted Emitted
Flowrate Flowrate
Qe Qe
(kg/s) (kg/s)
(W) (W)
0,049 531,38 0,082 303,49
0,066 591,63 0,082 447,70
0,082 643,71 0,082 551,24
0,099 697,19 0,082 583,85
0,115 723,82 0,082 596,48

Menghitung Laju Alir Massa Dingin teori (qmc)


Untuk laju alir massa dingin variasi laju alir panas (co current)
1,83 1 3 1 3 1
=
1 1000 3 60
3
= 3,0518 105
=
3
= 3,0518 105 996,36 3

= 0,030
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai qmc untuk
setiap variasi :
Untuk Variasi Laju Alir Panas

Co Current
Hot Water Cold Water
Flowrate Flowrate Density Cold Cold Massa
(L/min) (L/min) Fluid Flowrate
(kg/m3) (kg/s)

3 1,83 996,36 0,030


4 1,88 996,26 0,031
5 1,81 996,22 0,030
6 1,87 996,55 0,031
7 1,80 996,28 0,030

Counter Current
Hot Water Cold Water
Flowrate Flowrate Density Cold Cold Massa
(L/min) (L/min) Fluid Flowrate
(kg/m3) (kg/s)

3 1,84 996,95 0,031


4 1,89 996,81 0,031
5 1,86 996,72 0,031
6 1,86 996,54 0,031
7 1,81 996,28 0,030
Untuk Variasi Bukaan Katup

Co Current
Cold Water Cold Water
Valve Setting Flowrate Density Cold Cold Massa
(%) (L/min) Fluid Flowrate
(kg/m3) (kg/s)

50 0,42 995,28 0,007


60 0,88 996,04 0,015
70 1,22 996,35 0,020
80 1,53 996,37 0,025
90 1,67 996,34 0,028

Counter Current
Cold Water Cold Water
Valve Setting Flowrate Density Cold Cold Massa
(%) (L/min) Fluid Flowrate
(kg/m3) (kg/s)

50 0,25 994,83 0,004


60 0,80 995,74 0,013
70 1,24 996,23 0,021
80 1,51 996,29 0,025
90 1,69 996,31 0,028

Menghitung Nilai daya panas yang diserap (Qa)


Untuk Variasi laju alir panas (co current)
= . () .

= 0,030 4179 4,526

= 575,12 575,12
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai Qa untuk
setiap variasi :
Untuk Co Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Heat Power Heat Power
Cold Massa Cold Massa
Absorbed Absorbed
Flowrate Flowrate
Qa Qa
(kg/s) (kg/s)
(W) (W)
0,030 575,12 0,007 331,46
0,031 706,11 0,015 482,52
0,030 648,82 0,020 534,70
0,031 753,57 0,025 617,48
0,030 728,41 0,028 625,75

Untuk Counter Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Heat Power Heat Power
Cold Massa Cold Massa
Absorbed Absorbed
Flowrate Flowrate
Qa Qa
(kg/s) (kg/s)
(W) (W)
0,031 577,07 0,004 228,40
0,031 637,30 0,013 455,13
0,031 665,01 0,021 514,76
0,031 690,03 0,025 571,51
0,030 687,99 0,028 609,25

Menghitung Panas listrik yang hilang (Qf)


Untuk Variasi laju alir panas (Co Current)
Qf = Q e Qa
Qf = (413,55 575,12) W
Qf = 161,57 W
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai Qf untuk
setiap variasi:
Untuk Co Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Heat Power Heat Power
Hot Massa Hot Massa
Lost Lost
Flowrate Flowrate
Qf Qf
(kg/s) (kg/s)
(W) (W)
0,049 -161,57 0,083 -161,21
0,066 -170,84 0,082 -184,38
0,082 -162,81 0,083 -156,07
0,099 -223,11 0,082 -190,81
0,115 -195,41 0,082 -168,96

Untuk Counter Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Heat Power Heat Power
Hot Massa Hot Massa
Emitted Emitted
Flowrate Flowrate
Qe Qe
(kg/s) (kg/s)
(W) (W)
0,049 -45,68 0,082 75,09
0,066 -45,66 0,082 -7,43
0,082 -21,30 0,082 36,48
0,099 7,16 0,082 12,45
0,115 35,82 0,082 -12,77

Menghitung Efisiensi secara keseluruhan


Untuk Variasi laju alir panas (co current)

= 100

575,12
= 100 = 139 %
413,55
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai efisiensi
untuk setiap variasi :
Untuk Co Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup

Hot Massa Overall Hot Massa Overall


Flowrate Efficiency Flowrate Efficiency
(kg/s) (%) (kg/s) (%)

0,049 139 0,083 195


0,066 132 0,082 162
0,082 133 0,083 141
0,099 142 0,082 145
0,115 137 0,082 137

Untuk Counter Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup

Hot Massa Overall Hot Massa Overall


Flowrate Efficiency Flowrate Efficiency
(kg/s) (%) (kg/s) (%)

0,049 109 0,082 75


0,066 108 0,082 102
0,082 103 0,082 93
0,099 99 0,082 98
0,115 95 0,082 102

Menghitung Efisiensi temperatur fluida panas


Untuk Variasi laju alir panas (co current)
2 1
= 100
2 3
(50,5 48,5)
= 100 = 7,96 %
(50,5 25,3)
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai
efisiensi untuk setiap variasi :
Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup
Temp. Temp.
Hot Massa Hot Massa
Efficiency of Efficiency of
Flowrate Flowrate
Hot Fluid Hot Fluid
(kg/s) (kg/s)
(%) (%)
0,049 7,96 0,083 1,94
0,066 6,99 0,082 3,48
0,082 5,79 0,083 4,37
0,099 4,95 0,082 4,94
0,115 4,41 0,082 5,30

Untuk Variasi laju alir panas (counter current)


1 2
= 100
1 3
(50,3 47,7)
= 100 = 9,47 %
(50,3 23,2)
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai
efisiensi untuk setiap variasi :

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Temp. Temp.
Hot Massa Hot Massa
Efficiency of Efficiency of
Flowrate Flowrate
Hot Fluid Hot Fluid
(kg/s) (kg/s)
(%) (%)
0,049 9,47 0,082 3,53
0,066 8,17 0,082 5,18
0,082 7,16 0,082 6,48
0,099 6,58 0,082 6,86
0,115 6,04 0,082 7,04

Menghitung efisiensi temperatur fluida dingin


Untuk Variasi laju alir panas (co current)
4 3
= 100
2 3
(29,8 25,3)
= 100 = 17,95 %
(50,5 25,3)
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai
efisiensi untuk setiap variasi :

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Temp. Temp.
Hot Massa Hot Massa
Efficiency of Efficiency of
Flowrate Flowrate
Cold Fluid Cold Fluid
(kg/s) (kg/s)
(%) (%)
0,049 17,95 0,083 45,07
0,066 19,58 0,082 31,43
0,082 21,15 0,083 25,19
0,099 22,37 0,082 23,24
0,115 23,24 0,082 21,68

Untuk Variasi laju alir panas (counter current)


4 3
= 100
1 3
(27,7 23,2)
= 100 = 16,67 %
(50,3 23,2)
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai
efisiensi untuk setiap variasi :

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup


Temp. Temp.
Hot Massa Hot Massa
Efficiency of Efficiency of
Flowrate Flowrate
Cold Fluid Cold Fluid
(kg/s) (kg/s)
(%) (%)
0,049 16,67 0,082 53,37
0,066 18,40 0,082 32,78
0,082 19,76 0,082 24,21
0,099 20,84 0,082 22,06
0,115 22,07 0,082 21,04

Menghitung Efisiensi temperatur rata-rata


Untuk Variasi laju alir panas (co current)
+
=
2
7,96 + 17,95
= = 12,95 %
2
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai efisiensi
untuk setiap variasi :
Untuk Co Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup

Hot Massa Mean Temp. Hot Massa Mean Temp.


Flowrate Efficiency Flowrate Efficiency
(kg/s) (%) (kg/s) (%)

0,049 12,95 0,083 23,51


0,066 13,28 0,082 17,45
0,082 13,47 0,083 14,78
0,099 13,66 0,082 14,09
0,115 13,82 0,082 13,49

Untuk Counter Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup

Hot Massa Mean Temp. Hot Massa Mean Temp.


Flowrate Efficiency Flowrate Efficiency
(kg/s) (%) (kg/s) (%)

0,049 13,07 0,082 28,45


0,066 13,28 0,082 18,98
0,082 13,46 0,082 15,34
0,099 13,71 0,082 14,46
0,115 14,06 0,082 14,04

Menghitung LMTD teori


Untuk Variasi laju alir panas (co current)
(2 3 ) (1 4 )
=
( 3 )
ln ( 2
1 4 )
(50,5 25,3) (48,5 29,8)
=
(50,5 25,3)
ln
(48,5 29,8)
= 21,7937
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai LMTD
teori untuk setiap variasi :
Untuk Co Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup

LMTD LMTD LMTD LMTD


Praktek Teori Praktek Teori

21,79 21,7937 18,82 18,8153


23,83 23,8296 20,36 20,3591
20,98 20,9795 21,19 21,1852
22,22 22,2165 21,36 21,3626
21,39 21,3937 21,44 21,4361

Untuk Counter Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup

LMTD LMTD LMTD LMTD


Praktek Teori Praktek Teori

23,60 23,5960 17,15 17,1770


22,87 22,8653 20,12 20,1221
22,58 22,5758 20,89 20,8862
22,11 22,1075 21,15 21,1475
21,28 21,2810 21,12 21,1208

Menghitung Luas (A)


Diameter dalam tube (di) : 0,00515 m
Diameter luar tube (do) : 0,00635 m
Panjang transmisi panas setiap tube (l) : 0,144 m
Banyaknya tube (n) :7
Diameter rata-rata (dm)
+ (0,00515 + 0,00635)
= = = 0,0058
2 2
Panjang transmisi panas (L)
= = 7 0,144 = 1,008
Area transmisi panas (A)
=
= 3,14 0,0058 1,008 = 0,0182 2

Menghitung Koefisien Panas keseluruhan (U)


Untuk Variasi laju alir panas (co current)

=

413,55
= = 1042,115 2
21,7937 0,0182 2
Dengan menggunakan rumus yang sama, dapat diperoleh nilai U teori
untuk setiap variasi :
Untuk Co Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup

U Praktek U Teori U Praktek U Teori


(W/m2.o C) (W/m2.o C) (W/m2.o C) (W/m2.o C)

998,425 1042,115 476,268 496,936


1182,052 1233,594 770,685 804,227
1219,304 1272,240 940,700 981,554
1256,634 1311,299 1051,309 1096,872
1311,032 1368,243 1121,47 1170,282

Untuk Counter Current

Variasi Laju Alir Panas Variasi Bukaan Katup

U Praktek U Teori U Praktek U Teori


(W/m2.o C) (W/m2.o C) (W/m2.o C) (W/m2.o C)

1185,275 1236,782 931,285 970,315


1361,753 1421,016 1170,835 1221,913
1500,795 1565,923 1389,012 1449,458
1660,448 1731,950 1452,868 1516,232
1789,227 1867,920 1486,212 1550,981
X. KESIMPULAN
Adapun dari praktikum ini maka kami dapat menyimpulkan bahwa:
Prinsip kerja dari sheel and tube adalah air panas mengalir melewati tube
sedangkan air pendingin melewati shell.
Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh data:
a. Co Current Laju alir Fluida Panas
Koefisien transfer panas
Laju alir T LMTD
(U)
panas
Praktek Teori Praktek Teori
3 21,79 21,7937 998,425 1042,115
4 23,83 23,8296 1182,052 1233,594
5 20,98 20,9795 1219,304 1272,240
6 22,22 22,2165 1256,634 1311,299
7 21,39 21,3937 1311,032 1368,243

b. Co Current Bukaan Katup


Koefisien transfer panas
Bukaan T LMTD
(U)
Katup
Praktek Teori Praktek Teori
50 18,82 18,8153 476,268 496,936
60 20,36 20,3591 770,685 804,227
70 21,19 21,1852 940,700 981,554
80 21,36 21,3626 1051,309 1096,872
90 21,44 21,4361 1121,47 1170,282

c. Counter Current Laju Alir Fluida Panas


Koefisien transfer panas
Laju T LMTD
(U)
Alir
Praktek Teori Praktek Teori
3 23,60 23,5960 1185,275 1236,782
4 22,87 22,8653 1361,753 1421,016
5 22,58 22,5758 1500,795 1565,923
6 22,11 22,1075 1660,448 1731,950
7 21,28 21,2810 1789,227 1867,920
d. Counter Current Bukaan Katup

Koefisien transfer panas


Bukaan T LMTD
(U)
Katup
Praktek Teori Praktek Teori
50 17,15 17,1770 931,285 970,315
60 20,12 20,1221 1170,835 1221,913
70 20,89 20,8862 1389,012 1449,458
80 21,15 21,1475 1452,868 1516,232
90 21,12 21,1208 1486,212 1550,981

XI. DAFTAR PUSTAKA


http://kc12engineer.blogspot.co.id/2014/03/heat-exchanger-he.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Penukar_panas
http://iswahyudi8962.blogspot.co.id/2011/12/heat-exchanger.html
http://www.barangindustri.com/pengertian-heat-exchanger/

Anda mungkin juga menyukai