Anda di halaman 1dari 8

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007,

PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

INVENTARISASI MINERAL NON LOGAM


KABUPATEN ACEH UTARA DAN KABUPATEN BIREUEN
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

M. Sodik Kaelani1, Iwan Aswan Harahap 1, Irwan Muksin1, Asep Sunardi 1, Jubbel Bakara1, Abdul
Fatah1, Yeni Anggraeni2
1
Kelompok Kerja Mineral
2
Bidang Sarana Teknik

SARI
Daerah inventarisasi mencakup 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kabupaten Aceh Utara terletak pada koordinat 96 47 BT sampai
97 30' BT dan 4 43' LS sampai 5 15' LS dan Kabupaten Bireuen terletak pada 96 19' BT sampai 96
54' BT dan 4 43' LS sampai -5 16' LS. Kabupaten Aceh Utara dengan Ibukota Lhoksukon terdiri dari
22 Kecamatan 850 desa dan 2 kelurahan sedangkan Kabupaten Bireuen dengan Ibukota Bireuen terdiri
dari 17 kecamatan 552 desa 7 desa persiapan 2 kelurahan dan 69 kemukiman. Daerah penyelidikan
disusun oleh berbagai macam formasi batuan yang dipengaruhi oleh struktur geologi yang dibeberapa
tempat tertentu disertai dengan kegiatan intrusi.
Beberapa jenis bahan galian non logam yang terdapat di wilayah Kabupaten Aceh Utara adalah
sirtu, lempung, andesit, bentonit dan batugamping, sedangkan di Kabupaten Bireuen adalah sirtu,
lempung dan batusabak.
Bentonit di Kabupaten Aceh Utara yang dianggap prospek terdapat di daerah : Desa Teupin
Rusip Kecamatan Muara Batu dengan sumber daya terukur 10.858.948,1 ton, Desa Jamuan Kecamatan
Muara Batu dengan sumber daya hipotetik 2.000.000 ton, Desa Blangkaring Kecamatan Nisam dengan
sumber daya terukur 2.674.574,2 ton dan Desa Blangdalam Kecamatan Nisam dengan sumber daya
hipotetik 1.500.000 ton.

PENDAHULUAN Berdasarkan Lembar Lhokseumawe dan Lembar


Takengon tersebut, satuan endapan batuan
Pada tahun anggaran 2007 Pusat Sumber Daya berturut-turut dari tua ke muda adalah sebagai
Geologi, melalui Daftar Isian Pelaksanaan berikut :
Anggaran (DIPA) telah melakukan kegiatan Kabupaten Aceh Utara :
Inventarisasi di wilayah Kabupaten Aceh Utara Formasi Bampo (Tlb)
dan Kabupaten Bireuen, Provinsi Nanggroe Formasi Bampo merupakan formasi tertua di
Aceh Darussalam. Seluruh hasil kegiatan daerah ini, terdiri dari batulumpur gelap.
dihimpun dalam suatu sistem basis data sumber Berumur Oligosen Akhir Miosen Awal.
daya bahan galian secara nasional. Formasi Peutu (Tmp)
Formasi ini terdiri dari batulumpur sublitoral
paling atas gampingan, kalkarenit berfosil,
GEOLOGI batupasir, batulanau. Berumur Miosen Awal
Miosen Tengah.
Wilayah kedua kabupaten ini seluruhnya Formasi Baong (Tmb)
termasuk ke dalam Liputan Peta Geologi Terdiri dari batulumpur gampingan. Berumur
Bersistem Indonesia skala 1 : 250.000 Lembar Miosen Tengah Miosen Akhir.
Lhokseumawe (W. keats, dkk, 1981, P3G Formasi Keutapang (Tuk)
Bandung) dan Lembar Takengon (N. R. Terdiri dari batupasir gunungapi klastik
Cameron, dkk, 1983, P3G Bandung). sublitoral dan delta sungai. Berumur Miosen
Stratigrafi Akhir Pliosen.
Formasi Seureula (Tps)
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Terdiri dari batupasir gunungapi klastik dan Formasi Julurayeu (QTjr)


batulumpur gampingan sublitoral. Berumur Berumur Plio Pleistosen. Terdiri dari batupasir
Pliosen. tufaan, lempung berlignit dan batulumpur serta
Formasi Julurayeu (QTjr) endapan sungai.
Berumur Plio Pleistosen. Terdiri dari batupasir Batuan Terobosan (Qpds)
tufaan, lempung berlignit dan batulumpur serta Retas dan retas Lempeng Muda: Mikrodiorit
endapan sungai. porfir.
Batuan Pusat Gunungapi (Qtvtu) Batuan Pusat Gunungapi (Qvee)
Terdiri dari breksi andesit, andesit piroklastik. Berumur Plistosen. Terdiri dari breksi andesit.
Berumur Plistosen. Formasi Idi (Qpi)
Formasi Idi (Qpi) Terdiri dari kerikil agak mampat, pasir,
Berumur Pleistosen. Terdiri dari kerikil agak batugamping dan lempung. Berumur Pleistosen
mampat, pasir, batugamping dan lempung. Aluvium (Qh)
Aluvium (Qh) Endapan ini berumur Holosen serta terdiri dari
Endapan ini berumur Holosen serta terdiri dari endapan pesisir dan fluviatil.
endapan pesisir dan fluviatil. Struktur Geologi
Kabupaten Bireuen : Berdasarkan Peta Geologi, struktur geologi
Satuan Uneun (Mpn) daerah penyelidikan cukup komplek, tumbukan
Merupakan batuan tertua yang terdapat di antara lempeng Indo Australia dan Eurasia
daerah ini, terdiri dari batusabak, yang terjadi pada Oligosen Miosen, dengan
metabatugamping dan sedikit struktur-struktur lipatan dan sesar. Struktur
metagunungapi. perlipatan berupa antiklin dan sinklin dengan
sumbu berarah timurlaut baratdaya dan utara
Formasi Meucampli (Tlm)
selatan. Struktur sesar, pola arah sesarnya adalah
terdiri dari batupasir, batulanau, batulumpur.
baratlaut tenggara. Di daerah ini dipengaruhi
Berumur Eosen Oligosen Awal.
pula oleh beberapa intrusi diantaranya intrusi
Batuan Terobosan. Intrusi Bateekeubeue
Bateekeubeue.
(Tib)
Berumur Oligosen Akhir. Granodiorit dan diorit.
Formasi Sipopok (Tlsp)
POTENSI MINERAL NON LOGAM
Berumur Oligosen Akhir Miosen Awal. Abu-
abu, mika, batulumpur, napal, basal, batulanau,
batupasir dan konglomerat basal. Potensi Mineral Non Logam Kabupaten
Batuan terobosan (Tmds) Aceh Utara
Berumur Miosen Bawah Miosen Tengah. Bentonit
Retas dan Retas Lempeng Tua :Mikrogabro a. Genesa dan Litologi
terprofilitkan. Bentonit di daerah ini ditemukan berupa lapisan-
Formasi Peutu (Tmp) lapisan yang berselingan dengan batupasir, tufa
Berumur Miosen Bawah Miosen Tengah. pasiran dan batulempung dengan ketebalan
Terdiri dari batulumpur sublitoral, paling atas sampai 2 meter, dibeberapa tempat mencapai
gampingan, batulanau, batupasir bermika ketebalan 3 meter sampai 6 meter dengan warna
fluviatil setempat konglomerat alas dan breksi. bervariasi dari putih kehijauan, kuning pucat
Formasi Baong, (Tmb) sampai hijau pucat dan abu-abu, mempunyai
Batulumpur gampingan, Batupasir sublitoral; kilap lilin, rapuh sampai getas.
sebagian vulkanik Berumur Miosen Tengah Pada singkapan-singkapan yang terbuka seperti
Miosen Akhir. pada lereng-lereng landai yang gundul umumnya
Formasi Keutapang (Tuk) mengalami rekahan-rekahan serta mudah
Batupasir gunungapi klastika sublitoral, longsor. Berdasarkan pengamatan secara
konglomerat dan delta sungai. Berumur Miosen megaskopis, bentonit di daerah penyelidikan
Akhir Pliosen. terjadi akibat proses devitrifikasi dari tufa kaca
Formasi Seureula (Tps) yang diendapkan di dalam air.
Terdiri dari batupasir gunungapi klastik dan b. Lokasi Keterdapatan
batulumpur gampingan sublitoral. Berumur Bentonit dijumpai di Desa Teupin Reusip,
Pliosen. Kecamatan Muara Batu, Desa Jamuan,
Kecamatan Muara Batu, Desa Blangkaring,
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Kecamatan Nisam, Desa Blangdalam, sedang. Terdapat pada daerah alluvium dari
Kecamatan Nisam. Formasi Idi.
c. Sumber daya b. Lokasi Keterdapatan
Bentonit di Desa Teupin Reusip, Kecamatan Lempung dijumpai di Desa Ulee Krueng
Muara Batu mempunyai sumber daya terukur Geukeuh, Kecamatan Dewantara,Desa Ulee
10.858.984,1 ton (Achmad Kusnadi, 1987), Gedung, Kecamatan Dewantara, Desa Mane
Desa Jamuan Kecamatan Muara Batu Tunong, Kecamatan Muara Batu ,Desa Leubok
mempunyai sumber daya hipotetik 2.000.000 Tilam, Kecamatan Cot Girek dengan, Desa Cot
ton, Desa Blangkaring, Kecamatan Nisam Ulee Gleumpang, Kecamatan Tanah Jambu Aye
mempunyai sumber daya terukur 2.674.574,2 c. Sumber daya
ton (Achmad Kusnadi, 1987) dan Desa Lempung di Desa Ulee Krueng Geukeuh,
Blangdalam, Kecamatan Nisam mempunyai Kecamatan Dewantara mempunyai sumber daya
sumber daya hipotetik 1.500.000 ton. hipotetik 9.000.000 ton, Desa Ulee Gedung,
d. Analisa Laboratorium dan Kegunaan Kecamatan Dewantara mempunyai sumber daya
Dari hasil analisa kimia bentonit di Desa Teupin hipotetik 6.000.000 ton, Desa Mane Tunong,
Reusip, Kec. Muara Batu, mengandung SiO2 = Kecamatan Muara Batu mempunyai sumber
62,31 72,29 %, Al2O3 = 14,08 15,61 %, daya hipotetik 3.000.000 ton, Desa Leubok
Fe2O3 = 1,94 10,15 %, CaO = 0,08 0,77 %, Tilam, Kecamatan Cot Girek mempunyai
MgO = 0,84 1,15 %, Na2O = 0,48 1,19 %, sumber daya hipotetik 2.750.000 ton, Desa Cot
bentonit di Desa Blangkaring, Kecamatan Ulee Gleumpang, Kecamatan Tanah Jambu Aye
Nisam, mengandung SiO2 = 59,86 60,30 %, mempunyai sumber daya hipotetik 600.000 ton.
Al2O3 = 16,63 17,00 %, Fe2O3 = 5,71 %, CaO d. Analisa Laboratorium dan Kegunaan
= 0,69 0,74 %, MgO = 2,89 %, Na2O = 0,61 Dari hasil analisa kimia, di Desa Ulee Krueng
0,63 %, di Desa Blangdalam, Kecamatan Nisam, Geukeuh, Kecamatan Dewantara, mengandung
mengandung SiO2 = 59,25 59,78 %, Al2O3 = SiO2 = 66,73 %, Al2O3 = 14,29 %, Fe2O3 = 5,59
16,97 17,52 %, Fe2O3 = 5,02 5,26 %, CaO = %, CaO = 0,33 %, MgO = 1,31 %, Na2O = 0,35
1,07 1,10 %, MgO = 3,16 3,18 %, Na2O = %, di Desa Ulee Gedung, Kecamatan
0,83 0,85 %, Dari hasil pemeriksaan methiline Dewantara, mengandung SiO2 = 53,56 64,60
blue test di daerah Desa Blangkaring, %, Al2O3 = 15,12 20,06 %, Fe2O3 = 6,11
Kecamatan Nisam mengandung monmorilonit 12,33 %, CaO = 0,47 0,63 %, MgO = 0,81
35 %, sedangkan di daerah Desa Blangdalam, 0,89 %, Na2O = 0,61 0,78 %, di Desa Mane
Kecamatan Nisam mengandung monmorilonit Tunong, Kecamatan Muara Batu, mengandung
45 %. SiO2 = 57,29 57,67 %, Al2O3 = 18,64 20,60
Hasil pemeriksaan bleaching powder %, Fe2O3 = 4,00 4,59 %, CaO = 2,06 3,27
menunjukan di Desa Teupin Reusip, Kec. Muara %, MgO = 1,67 2,24 %, di Desa Leubok
Batu, sebelum diaktivasi 22 % dan sesudah Tilam, Kecamatan Cot Girek, mengandung SiO2
diaktivasi 53 %, contodi Desa Blangkaring, = 57,30 58,61 %, Al2O3 = 16,25 19,23 %,
Kecamatan Nisam, sebelum diaktivasi 17 % dan Fe2O3 = 5,44 5,54 %, CaO = 2,42 2,78 %,
sesudah diaktivasi 50 %. MgO = 2,43 2,46) di Desa Cot Ulee
Hasil pemeriksaan difraksi sinar-x (XRD) Gleumpang, Kecamatan Tanah Jambu Aye,
menunjukkan di Desa Teupin Reusip, Kec. mengandung SiO2 = 63,21 63,54 %, Al2O3 =
Muara Batu mempunyai komposisi mineral 16,63 17,71 %, Fe2O3 = 5,42 6,05 %, CaO =
kuarsa, tridimit, anortit, monmorilonit dan 0,14 0,16 %, MgO = 1,47 1,55 %,
haloysit, sedangkan di Desa Blangkaring, Hasil pemeriksaan difraksi sinar-x (XRD)
Kecamatan Nisam mempunyai komposisi menunjukkan conto di Desa Ulee Gedung,
mineral kuarsa, muskovit, monmorilonit, anortit Kecamatan Dewantara mempunyai komposisi
dan haloysit. mineral kuarsa, tridimit, haloysit, monmorilonit
Lempung dan anortit.
a. Genesa dan Litologi Hasil analisa keramik, di Desa Ulee Gedung,
Lempung terbentuk akibat proses sedimentasi Kecamatan Dewantara hasil bakarnya
hasil rombakan batuan yang telah ada dan menunjukkan telah terbentuk massa gelas yang
memperlihatkan sifat plastis bila dicampur cukup banyak, tidak terdapat pori-pori (padat).
dengan air. Lempung di daerah ini terdapat pada Homogenitas leburan dan warna merata. warna
daerah yang landai sampai daerah perbukitan setelah dibakar coklat tua, diperkirakan conto
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

tersebut mengandung kadar besi yang cukup Foraminifera dan sebagainya. Batugamping di
tinggi. Dapat dimanfaatkan sebagai bahan plastis daerah ini berongga, keras, terdapat di kebun
untuk pembuatan keramik bodi berwarna dengan coklat rakyat berupa bongkah-bongkah
suhu bakar 800 900 C pada bakaran PS 14, berukuran 5 meter sampai 10 meter.
untuk pembuatan keramik hias, genteng atau Batugamping didaerah ini terdapat pada daerah
bata. Desa Leubok Tilam, Kecamatan Cot perbukitan, termasuk ke dalam Formasi Peutu.
Girek hasil bakarnya menunjukkan telah b. Lokasi Keterdapatan
terbentuk massa gelas yang cukup banyak, tidak Batugamping dijumpai di Desa Leubok Tilam,
terdapat pori-pori (padat bakaran PS 14 (800 Kecamatan Cot Girek
900 o C), perlu penambahan bahan lain yang c. Sumber daya
dapat memberikan kepadatan yang baik. Batugamping di Desa Leubok Tilam, Kecamatan
Di Desa Cot Ulee Gleumpang, Kecamatan Cot Girek mempunyai sumber daya hipotetik
Tanah Jambu Aye hasil bakarnya menunjukkan 1.500.000 ton
massa gelas yang terbentuk baru sedikit, tidak d. Analisa Laboratorium dan Kegunaan
terdapat pori-pori (padat). Dapat dimanfaatkan Dari hasil analisa kimia, di Desa Leubok Tilam,
sebagai bahan plastis untuk pembuatan keramik Kecamatan Cot Girek, mengandung SiO2 = 1,74
bodi berwarna dengan suhu bakar 800 900 C %, Al2O3 = 1,54 %, Fe2O3 = 0,41 %, CaO =
pada bakaran PS 14. 53,02 %, MgO = 0,65 %, Dari conto yang
Andesit dianalisa petrografi, didalam sayatan tipis Batu
a. Genesa dan Litologi gamping, menunjukkan tekstur klastik, berbutir
Merupakan jenis batuan beku luar (ekstrusif) halus, berukuran hingga 1,5 mm, kemas terbuka,
yang terjadi akibat pembekuan magma yang terpilah buruk, bentuk menyudutmenyudut
bersifat intermedier sampai basa di permukaan tanggung, berongga/sarang, terdiri dari fragmen-
bumi. Jenis batuan ini bertekstur porfiritik fragmen fosil didalam masadasar mikrokristalin
afanitik, umumnya berwarna abu-abu sampai karbonat. Komposisi karbonat 97 % dan
kehitaman.. opak/oksida besi 3 %.
Andesit di daerah ini berwarna abu-abu sampai Sirtu
kehitaman, massif dan keras.. a. Genesa dan Litologi
b. Lokasi Keterdapatan Sirtu adalah singkatan dari pasir dan batu
Andesit dijumpai di Desa Kilometer Delapan, dengan komposisi ukuran butir yang tidak
Kecamatan Simpang Keuramat. seragam. Sirtu terjadi karena akumulasi pasir
c. Sumber daya dan batuan yang terendapkan di daerah-daerah
Andesit di daerah Desa Kilometer Delapan, relatif rendah atau lembah. Termasuk ke dalam
Kecamatan Simpang Keuramat mempunyai satuan alluvium.
sumber daya hipotetik 1.000.000 ton. b. Lokasi Keterdapatan
d. Analisa Laboratorium dan Kegunaan Sirtu dijumpai di daerah : Krueng Mane,
Dari conto yang dianalisa petrografi, didalam Kecamatan Muara Batu, di daerah Desa
sayatan tipis batuan andesit, menunjukkan Mamplam, Kecamatan Syamtalira Aron dan di
tekstur porfiritik, vesikuler, berbutir halus, Desa Blangpante, Kecamatan Paya Bakong.
berukuran hingga 2 mm, bentuk butir anhedral- c. Sumber daya
subhedral. Disusun oleh fenokris plagioklas, Lempung di Desa Leubok Tilam, Kecamatan
piroksen, hornblende dan mineral opak. Terdiri Cot Girek mempunyai sumber daya hipotetik
dari mineral-mineral : plagioklas, sebagai 1.500.000 ton
fenokris dan masa dasar, tidak berwarna, d. Analisa Laboratorium dan Kegunaan
berbutir halus hingga berukuran 2 mm, bentuk Dari hasil analisis mineralogi butir di daerah
butir anhedral-subhedral, kembar albit-karlsbad. Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu,
Piroksen, sebagai fenokris dan masa dasar, diketahui komposisi mineralnya terdiri dari
berwarna hijau pucat, berbutir halus, magnetit sebesar 10,33 %, hematit/oksida besi
berukuran hingga 1 mm, bentuk butir anhedral- 1,60 %, epidot 0,53 %, amfibol 34,74 %,
subhedral piroksen 16,55 % dan kuarsa 36,25 %, di Desa
Batugamping Blangpante, Kecamatan Paya Bakong,
a. Genesa dan Litologi komposisi mineralnya terdiri dari magnetit
Merupakan koloni dari binatang laut antara lain sebessar 19,55 %, hematit/oksida besi 3,94 %,
sari Coelenterata, Moluska dan Protozoa,
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

epidot 1,97 %, amfibol 17,75 %, piroksen 15,78 komposisi mineralnya terdiri dari magnetit
%, kuarsa 36,25 % dan muskovit trace sebesar 43,01 %, hematit/oksida besi 0,47 %,
Potensi Mineral Non Logam Kabupaten epidot trace, amfibol 46,52 %, pirit trace, zirkon
Bireuen trace dan kuarsa 10,00 %.
Sirtu Dari hasil analisa kimia, di Krueng Samalanga,
a. Genesa dan Litologi Desa Batte Iliek, Kecamatan Samalanga,
Sirtu (pasir dan batu) dijumpai baik berupa sirtu mengandung SiO2 = 54,12 %, Al2O3 = 25,66 %,
sungai di daerah-daerah aliran sungai maupun Fe2O3 = 5,85 %, CaO = 0,44 %, MgO = 0,22 %,
berupa sirtu gunung yang terdiri dari lapisan Batusabak
batupasir atau konglomerat. Pasir berukuran a. Genesa dan Litologi
halus sampai sedang, sedangkan batu kali berupa Merupakan batuan malihan yang berasal dari
andesit berukuran kerikil- kerakal sampai lempung atau serpih yang mengalami
boulder, diameter 2 meter sampai 5 meter. metamorfose regional, bercirikan adanya bidang
Termasuk ke dalam daerah alluvium dan belah (cleavage) paralel/sejajar yang
Formasi Baong. berkembang baik yang disebabkan oleh
b. Lokasi Keterdapatan rekristalisasi atau pembentukan kristal mika,
Sirtu dijumpai di Krueng Samalanga, Desa warna mengarah ke warna gelap.
Batte Iliek, Kecamatan Samalanga, , Desa b. Lokasi Keterdapatan
Menasa Tambu, Kecamatan Peudada, Desa Batusabak dijumpai di Krueng Samalanga, Desa
Krueng Simpo, Kecamatan Juli, , Desa Teupin Batte Iliek, Kecamatan Samalanga
Mane, Kecamatan Juli, Desa Pante Baru, c. Sumber daya
Kecamatan Juli, Desa Juli Kedai Dua, Batusabak di Krueng Samalanga, Desa Batte
Kecamatan Jeumpa, Desa Lapang Barat, Iliek, Kecamatan Samalanga mempunyai sumber
Kecamatan Gandapura, Desa krueng Kutablang, daya hipotetik 2.000.000 ton.
Kecamatan Kutablang, Krueng Peusangan, d. Kegunaan
Desa Seblah Krueng, Kecamatan Peusangan Batusabak yang sudah diolah dimanfaatkan
c. Sumber daya untuk atap rumah, batu tempel dinding, batu
Sirtu di Krueng Samalanga, Desa Batte Iliek, tulis, sedang pecahannya dapat digerus menjadi
Kecamatan Samalanga mempunyai sumber daya tepung sebagai bahan pengisi atau pengembang
hipotetik 2.000.000 ton, Desa Menasa Tambu, dalam industri cat.
Kecamatan Peudada mempunyai sumber daya Lempung
hipotetik 4.000.000 ton, Desa Krueng Simpo, a. Genesa dan Litologi
Kecamatan Juli mempunyai sumber daya Lempung di Desa Cot Batte Geulungkuh,
hipotetik 2.000.000 ton, Desa Teupin Mane, Kecamatan Pandrah berupa endapan alluvium
Kecamatan Juli mempunyai sumber daya dari satuan batuan Formasi Idi.
hipotetik 1.500.000 ton, Desa Pante Baru, b. Lokasi Keterdapatan
Kecamatan Juli mempunyai sumber daya Lempung dijumpai di Desa Cot Batte
hipotetik 2.000.000 ton, Desa Juli Kedai Dua, Geulungkuh, Kecamatan Pandrah, Desa Bugeng,
Kecamatan Jeumpa mempunyai sumber daya Kecamatan Peudada, Desa Lapang Timur,
hipotetik 4.000.000 ton, Desa Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Desa Gampong Raya,
Kecamatan Gandapura mempunyai sumber daya Kecamatan Peusangan, Desa Paya Meneng,
hipotetik 1.200.000 ton, Desa krueng Kutablang, Kecamatan Jangka,
Kecamatan Kutablang mempunyai sumber daya c. Sumber daya
hipotetik 5.000.000 ton, Krueng Peusangan, Lempung di Desa Cot Batte Geulungkuh,
Desa Seblah Krueng, Kecamatan Peusangan Kecamatan Pandrah mempunyai sumber daya
mempunyai sumber daya hipotetik 3.000.000 hipotetik 3.400.000 ton, Desa Bugeng,
ton. Kecamatan Peudada mempunyai sumber daya
d. Analisa Laboratorium dan Kegunaan hipotetik 3.900.000 ton, Desa Lapang Timur,
Dari hasil analisis mineralogi butir di Desa Pante Kecamatan Gandapura mempunyai sumber daya
Baru, Kecamatan Juli, komposisi mineralnya hipotetik 1.500.000 ton, Desa Gampong Raya,
terdiri dari magnetit sebesar 28,40 %, Kecamatan Peusangan mempunyai sumber daya
hematit/oksida besi 1,36 %, piroksen trace, hipotetik 1.200.000 ton dan Desa Paya Meneng,
epidot trace, amfibol 67,04 % dan kuarsa 3,20 Kecamatan Jangka mempunyai sumber daya
%. Di Desa Juli Kedai Dua, Kecamatan Jeumpa, hipotetik 600.000 ton.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

d. Analisa Laboratorium dan Kegunaan Endapan sirtu di Desa Juli kedai dua,
Dari hasil analisis mineralogi butir di Desa Kecamatan Jeumpa dengan sumber daya
Bugeng, Kecamatan Peudada, komposisi hipotetik 4.000.000 ton
mineralnya terdiri dari magnetit sebesar 1,94 %, Endapan sirtu di Desa Krueng Kutablang,
ilmenit trace, hematit/oksida besi 2,34 %, epidot Kecamatan Kutablang dengan sumber daya
20,25 %, amfibol 0,51 % dan kuarsa 74,96 %. hipotetik 5.000.000 ton
Endapan lempung di Desa Cot Batte
KESIMPULAN DAN SARAN Geulungkuh, Kecamatan Pandrah dengan
Kesimpulan sumber daya hipotetik 3.400.000 ton
Setelah dilakukan inventarisasi, baik hasil Endapan lempung di Desa Bugeng,
lapangan serta hasil kajian dari berbagai sumber Kecamatan Peudada dengan sumber daya
pustaka, di Kabupaten Aceh Utara terdapat 18 hipotetik 3.900.000 ton
(delapan belas) lokasi bahan galian non logam Saran
berupa bentonit, lempung, andesit, Dari hasil kajian saat ini, terdapat mineral non
batugamping dan sirtu. Di Kabupaten Bireuen logam yang perlu mendapat perhatian, dan
terdapat 17 (tujuh belas) lokasi bahan galian diharapkan daerah keterdapatannya dapat
non logam berupa sirtu, batusabak dan dijadikan daerah prospek untuk dikembangkan
lempung. lebih lanjut. Bahan galian serta daerah yang
Dari kajian potensi mineral non logam yang dimaksud adalah :
dapat dikembangkan di Kabupaten Aceh Utara Bentonit di Desa Teupin Reusip, Kecamatan
adalah : Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara
Endapan lempung di Desa Ulee Krueng Bentonit di Desa Jamuan, Kecamatan Muara
Geukeuh, Kecamatan Dewantara dengan Batu, Kabupaten Aceh Utara
sumber daya hipotetik 9.000.000 ton Bentonit di Desa Blangkaring, Kecamatan
Endapan lempung di Desa Ulee Gedung, Nisam, Kabupaten Aceh Utara
Kecamatan Dewantara dengan sumber daya Bentonit di Desa Blangdalam, Kecamatan
hipotetik 6.000.000 ton Nisam, Kabupaten Aceh Utara
Endapan lempung di Desa Mane Tunong, Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber
Kecamatan Muara Batu dengan sumber daya daya mineral pihak PEMDA perlu melakukan
hipotetik 3.000.000 ton inventarisasi dan evaluasi potensi yang ada di
Endapan sirtu di Desa Leubok Tilam, daerahnya, agar dapat mengetahui potensi dalam
Kecamatan Cot Girek dengan sumber daya mengembangkan daerahnya di sektor
hipotetik 1.500.000 ton pertambanngan. Agar semua hasil kegiatan
Bentonit di Desa Teupin Reusip, Kecamatan eksplorasi dan daerah yang telah di eksploitasi
Muara Batu dengan sumber daya terukur tercatat dan tersimpan, dalam rangka
10.858.984,1 ton penyusunan Neraca Sumber Daya Mineral di
Bentonit di Desa Jamuan, Kecamatan Muara Kabupaten.
Batu dengan sumber daya hipotetik 2.000.000
ton
Bentonit di Desa Blangkaring, Kecamatan DAFTAR PUSTAKA
Nisam dengan sumber daya terukur
2.674.574,2 ton Anonymous, Aceh Utara Dalam Angka 2005,
Bentonit di Desa Blangdalam, Kecamatan Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara,
Nisam dengan sumber daya hipotetik Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
1.500.000 ton
Sedangkan potensi mineral non logam yang Anonymous, Bireuen Dalam Angka 2005,
dapat dikembangkan di Kabupaten Bireuen Badan Pusat Statistik Kabupaten
adalah : Bireuen, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Endapan sirtu di Krueng Samalanga, Desa
Batte Iliek, Kecamatan Samalanga dengan Ahmad Kusnadi dan Zulfahmi, 1981, Eksplorasi
sumber daya hipotetik 2.000.000 ton PendahuluanEndapan
Endapan sirtu di Desa Manasa Tambu, Bentonit di Daerah Blangkaring Kabupaten
Kecamatan Peudada dengan sumber daya Aceh Utara, Direktorat Sumber Daya Mineral.
hipotetik 4.000.000 ton
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Cameron, N. R. Dkk, 1983, Peta Geologi


Lembar Takengon, Sumatera (0520), Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Bandung.

Keats, W. Dkk, 1981, Peta Geologi Lembar


Lhokseumawe, Sumatera (0521) (0621), Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Bandung.

Kantor Pertambangan dan Lingkungan Hidup,


2006, Penertiban dan Pembuatan Peta Lokasi
Penambangan Bahan Galian Golongan C,
Kabupaten Bireuen, Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.

Sarno Harjanto, 1980, Endapan Lempung, cara


terjadi, jenis, sifat dan
penggunaannya.

Sukandarrumidi,1998, Bahan Galian Industri,


Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007,
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 1 : Peta Lokasi Mineral Non Logam Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam

Gambar 2 : Peta Lokasi Mineral Non Logam Kabupaten Bireuen, Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam

Anda mungkin juga menyukai