Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun
waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau
tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll
(Budi, Utomo. 1985).
Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per
100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka fertilitas
umum. Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu kematian maternal per 100.000
kelahiran.
Rumus
Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang disebabkan
karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di
daerah tertentu.
Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, di
daerah tertentu.
Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.
Contoh
Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality
Ratio(MMR) di Indonesia untuk periode tahun1998-2002, adalah sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup.
Keterbatasan
AKI sulit dihitung, karena untuk menghitung AKI dibutuhkan sampel yang besar,
mengingat kejadian kematian ibu adalah kasus yang jarang. Oleh karena itu kita
umumnya dignakan AKI yang telah tersedia untuk keperluan pengembangan
perencanaan program.
o Diet Makanan sehari-hari yang segar dan menghindari sejauh mungkin konsumsi
makanan olahan.
o Berat badan Berat badan kurang akan menyebabkan infertiliti dan lahirnya bayi
yang kecil atau memiliki abnormalitas. Berat berlebihan dapat meningkatkan resiko
kehamilan. Kehamilan hendak terjadi pada berat badan yang ideal. Diet ketat dapat
mengurangi asupan sejumlah nutrien penting.
o Gaya Hidup
Olah raga. Olah raga secara teratur dapat memperbaiki status kesehatan
Merokok dan alcohol. Hentikan kebiasaan merokok baik diri sendiri atau pasangan
untuk memperbaiki status reproduksi. Menghentikan kebiasaan minum alkohol
akan menyelamatkan bayi dari pengaruh yangtidak baik bagi kehamilan.
Kafein. Sebelum hamil, dokter merekomendasikan membatasi kafein tidak lebih
dari 300 miligram per hari. Atau setara dua cangkir kopi. Kafein bukan hanya pada
kopi dan teh saja juga terdapat dalam cokelat, beberapa minuman ringan, dan obat-
obatan tertentu .
o Melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi jantung, paru-paru, payudara,
tiroid, dan perut . pemeriksaan panggul dan Pap smear juga dapat dilakukan .
o Test Laboratorium : Untuk mengetahui kondisi diskrining mencakup rubella ,
hepatitis , HIV , sifilis , dan lain-lain sesuai indikasi .Diskusikan bagaimana untuk
memetakan siklus menstruasi untuk membantu mendeteksi ovulasi dan menentukan
waktu yang paling mungkin untuk hamil
o Memeriksa vaksinasi- Jika px tidak dilindungi terhadap rubella atau cacar air ,
dokter anda dapat merekomendasikan vaksin yang tepat dan menunda upaya untuk
hamil setidaknya satu bulan .
o Diskusikan konseling genetik - Konseling genetik dapat membantu Anda
memahami kesempatan Anda memiliki anak dengan cacat lahir . Ini mungkin
disarankan untuk ibu yang lebih tua dan orang dengan riwayat keluarga masalah
genetik , cacat lahir , atau retardasi mental.
o Obat Hanya mengkonsumsi obat yang benar benar diperlukan dan aman bagi
kehamilan. Bila anda secara regular meminum obat yang diberi atas petunjuk
dokter, tanyakan apakah jenis obat harus diganti bila anda sewaktu waktu menjadi
hamil. Dalam beberapa kasus, mungkin sudah saatnya mengganti obat obatan yang
kita konsumsi dengan obat yang lebih aman untuk membantu mencegah cacat lahir.
o Lingkungan yang berbahaya Usahakan untuk menghindari paparan polusi
udara akibat lalu lintas jalan raya, bahan kimia dan polutan lain. Sejumlah polutan
berkaitan erat dengan abortus dan kelainan kongenital.
o Psikologis dan finansial.
o Kontrasepsi Hindari penggunaan kontrasepsi hormonal sekurang-kurangnya
selama 3 bulan sebelum menghendaki kehamilan.
o Infeksi - Disarankan untuk mengetahui status imunologi terhadap Rubella sebelum
hamil dan mendapatkan imunisasi bila imunitas terhadap Rubella sangat rendah.
Bila pasien mengkhawatirkan menderita penyakit menular seksual, lakukan
pemeriksaan dan berikan terapi secara memadai.
Pemeriksaan Prenatal
Tujuan asuhan prenatal
Memantau kemajuan Kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan
bayi.
Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
Pemeriksaan Antenatal
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar (Manuaba, 2008). Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan
kehamilanmerupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan
ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka
post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Tujuan :
a Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
b Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan
bayi.
c Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibumaupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
f Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
g Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI (2004) tujuan Antenatal Care(ANC) adalah untuk menjaga agar
ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan
selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.Menurut Muchtar (2005) tujuan Antenatal
Care(ANC) adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak
selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang
sehat.
Tujuan Khusus
a Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin.
b Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
c Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. Menurut Wiknjosastro (2005) tujuan
Antenatal Care(ANC) adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan
mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik
tetapi juga mental.
Pemeriksaan Intranatal
Persalianan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan ( setelah 37 minggu ) tanpa disertai adanya penyulit ( APN, 2007: 37).
Perubahan fisiologis: persalinan
a Tekanan darah
Tekanan darah meningkat selama terjadinya kontraksi (sistolik rata-rata naik, darah
kembali normal pada level sebelum pesalinan. Rasa sakit, takut dan cemas juga akan
meningkat tekanan darah).
b Metabolisme
Metabolisme karbohidrat aerob dan anaerob akan meningkat secara berangsur
disebabkan karena kecemasan dan aktifitas otot skeletal. Peningkatan ini ditandai
dengan adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan
cairan yang hilang.
c Suhu tubuh
Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit meningkat selama
persalinan, terutama selama dan segera setelah persalinan. Peningkatan ini jangan
melebihi 0,50C sampai dengan 10C.
d Detak jantung
Berhubungan dengan peningkatan metabolisme, detak jantung secara dramatis naik
selama kontraksi. Antara kontraksi, detak jantung sedikit meningkat dibandingkan
sebelum persalinan.
e Pernafasan
Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka sedikit terjadi peningkatan tidak normal
dan bisa menyebabkan alkalosis.
f Perubahan pada ginjal
Poliuria sering terjadi selama persalinan, mungkin disebabkan oleh peningkatan
kardiak output, peningkatan filtrasi glomerullus dan aliran plasma ginjal. Proteinuria
yang sedikit di anggap biasa dalam persalinan.
g Perubahan gastrointestinal
Motilitas lambung dan absorpsi makanan padat secara substansial berkurang banyak
sekali selama pesalinan. Selain itu, pengeluaran getah lambung berkurang,
menyebabkan aktifitas pencernaan hampir berhenti, dan pengosongan lambung
menjadi sangat lamban. Cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam
tempo yang biasa. Mual dan muntah biasa terjadi sampai ibu mencapai akhir kala.
h Perubahan hematologi
Hemoglobin meningkat sampai 1,2 gram / 100 ml selama persalinan dan akan
kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari setelah paska bersalin kecuali
ada perdarahan postpartum. (Salmah,2006).
Perawatan Postnatal
Ada kebiasaan atau kepercayaan bahwa wanita bersalin baru boleh keluar rumah setelah
habis nifas yaitu 40 hari. Bagi wanita dengan persalinan normal ini baik dan dilakukan
pemeriksaan kembali 6 minggu setelah persalinan normal bagi wanita dengan
persalinan luar biasa harus kembali untuk control seminggu kemudian. Pemeriksaan
post natal antara lain meliputi :
a Pemeriksaan umum : tekanan darah, nadi, keluhan dan sebagainya.
b Keadaan umum : suhu badan, selera makan, dan lain-lain.
c Payudara : ASI dan putting susu.
d Dinding perut apakah ada hernia
e Keadaan perineum
f Kandung kemih, apakah ada sistokel dan uretrokel.
g Rectum, apakah ada rektrokel dan pemeriksaan tonus muskulus spingter ani
h Adanya flour albus
i Keadaan serviks, uterus dan adneksa.
Disusun Oleh:
Lusia Prihatini Ekasari
125070200111024 - Reguler2/2012
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014