PENDAHULUAN
Olahraga adalah salah satu bentuk kegiatan untuk melatih tubuh atau jasmani dan
rohani seseorang. Di dalam tubuh yang kuat akan terdapat jiwa yang sehat. Melalui aktivitas
olahraga akan banyak hal positif yang didapatkan. (Prasetyo, 2003). Sampai kapan pun
olahraga menjadi salah satu kegiatan yang diperhatikan oleh manusia. Olahraga dapat
dilakukan dengan berbagai cara mulai dari yang sederhana sampai dengan yang rumit dan
memerlukan waktu lama untuk latihannya. Olahraga dapat dibagi menjadi dua kelompok
utama, yaitu olahraga permainan dan olahraga ketangkasan. Menurut Joan Freeman dan
Utami munandar (dalam Andang Ismail, 2009 : 27) mendefinisikan olahraga permainan
sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik,
intelektual, sosial, moral, dan emosional. Jadi pengertian permainan adalah suatu aktifitas
yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat membentuk
proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual,
sosial, moral dan emosional.
Pada perkembangannya mulai di kenal istilah extreme game atau olahraga ekstrim
yang masuk dalam kelompok dari olahraga permainan. Olahraga ini lebih mengarah pada
olahraga modern dan individualis yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dan
memerlukan latihan yang lebih lama. Olahraga ekstrim memiliki beberapa macam kategori
yang dapat dilihat dari track atau area bermain maupun peralatan yang digunakannya.
Ada beberapa hal yang menjadi faktor cepatnya pertumbuhan olahraga ekstrim di
Indonesia, diantaranya adalah bahwa permainan ini mengekspresikan kebebasan dari sang
pemain. Para pemain olahraga ini bebas melakukan apa saja dalam bentuk gerakan atau
sering disebut trick. Hal ini yang menjadi alasan mengapa hampir seluruh pemain olahraga
ekstrim berasal dari golongan muda muda remaja, hal tersebut dikarenakan golongan muda
dan remaja identik dengan kebebasan dan penuh semangat untuk mengekspresikan dirinya
sendiri tanpa harus menjadi orang lain. Dengan ini olahraga ekstrim tersebut dapat dikatakan
mewakili kebebasan berpikir dan bertindak dalam sebagian sisi kehidupan golongan muda
dan remaja.
Kota Yogyakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia dan juga merupakan kota
pelajar yang ramai oleh berbagai kalangan muda dari pelajar sampai mahasiswa untuk
menuntut ilmu. Disamping itu para pelajar dan mahasiswa yang berada di kota Yogyakarta
tidak sedikit yang mulai menekuni atau sudah mempunyai hobby di bidang olahraga ekstrim
berjenis skateboard, bmx freestyle, dan agressive in-line.
Jumlah total peminat atau pemain yang menekuni kategori olahraga ekstrim terbanyak
ada pada jenis skateboard dan disusul oleh olahraga bmx freestyle. Untuk komunitas Inline
atau sepatu roda menjadi jumlah anggota paling sedikit dan hanya terdapat empat komunitas
saja, karena olahraga ekstrim berjenis sepatu roda dengan melakukan trick ekstrim di arena
(agressive) hanya dilakukan oleh kaum adam, dan sebagian besar jenis lain pada sepatu roda
diisi oleh kaum hawa di Indonesia khusus nya kota Yogyakarta.
Dan beberapa event besar bertaraf internasional contohnya dalam skateboard yaitu
kompetisi Asian X-Games di lapangan parkir timur Gelora Bung Karno pada bulan November
2001 dan event Kuta Karnival di Pantai Kuta Bali yang diadakan setiap tahunnya. Kompetisi-
kompetisi internasional tersebut mengikutsertakan para pemain yang berasal dari berbagai
negara, seperti : Indonesia, Amerika, Denmark, Australia, Kanada, Singapura, Malaysia,
Filipina, Thailand, Jepang, Korea, Vietnam, Selandia Baru dan pemain dari negara-negara
lainnya. Kompetisi internasional yang juga berkoordinasi dengan asosiasi resmi skateboard
Indonesia, mengundang banyak perhatian masyarakat skateboard dan umum, baik nasional
maupun internasional. Berikut adalah data kompetisi maupun festival olahraga ekstrim yang
pernah diselenggarakn di kota Yogyakarta.
Melihat dari beberapa faktor banyaknya komunitas dan kegiatan berupa kompetisi
yang rutin diadakam dalam hal olahraga ekstrim ini, maka perlu direncanakan dan dirancang
wadah baru sebagai fasilitas yang layak untuk menampung potensi dan minat para penyalur
hobbi terhadap olahraga ekstrim di Yogyakarta khususnya dalam kategori skateboard, bmx
freestyle dan agressive in-line.
Kurangnya arena bagi fasilitas olahraga ekstrim merupakan suatu hambatan dalam
perkembangan olahraga ekstrim para remaja di kota Yogyakarta. Hal tersebut dapat dilihat
dari perkembangan kota lain yang sudah mulai berprestasi di kejuaraan Lokal, Nasional
maupun Internasional. Hal tersebut dikarenakan tercukupi akan sarana fasilitas yang dapat
menampung semua kegiatan di kota mereka. Berikut adalah survey data perkembangan
fasilitas arena olahraga ekstrim dari berbagai kota besar di Indonesia.
Pengembangan pada Arena Olahraga Ekstrim ini berangkat dari pemikiran bahwa
Yogyakarta, masih belum tercukupi dalam hal fasilitas dan pelatihan pada Olahraga Ekstrim.
Arena yang sudah ada belum cukup memenuhi kegiatan dan kriteria. Kegiatan yang diwadahi
dalam Arena Olahraga Ekstrim ini mencakup arena outdoor, arena indoor, area kamp
pelatihan, area penonton, ruang pengelola, ruang pelatih, ruang pengurus asosiasi olahraga
ekstrim regional Yogyakarta, toko olahraga ekstrim dan ruang-ruang penunjang seperti
cafetaria, ruang ganti, toilet umum, dan area taman sebagai sarana rekreatif umum bagi
pengunjung masyarakat Yogyakarta.
Isu umum dari proyek Arena Olahraga Ekstrim ini adalah kondisi Arena yang tanggap
terhadap lingkungan, penataan ruang dalam dan ruang luar, serta obstacles yang didasari oleh
standar internasional akan menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan didalam
perancangan nantinya. Arena Olahraga Ekstrim ini akan dirancang dengan konsep pendekatan
arsitektur ekologis. Perancangan yang meliputi penataan ruang dalam melalui elemen
pembentuk ruang difungsikan untuk meningkatkan minat pengunjung terhadap fasilitas ruang
dan kualitas ruang yang disediakan, seperti pengolahan elemen lantai, dinding, langit-langit,
tangga, jendela, pintu, obstacle arena, pencahayaan buatan, dan aksesoris ruang. Penataan
ruang luar melalui pengolahan tapak agar mampu menciptakan nuansa rekreatif bagi kegiatan
olahraga pada arena, melalui elemen perancagan seperti pembatas ruang, skala, kontruksi,
warna, tekstur, sirkulasi, serta tata hijau.
Dengan uraian diatas diharapkan menjadi jelas bahwa banyak sekali yang dapat
masyarakat dapatkan dari adanya sebuah arena olahraga ekstrim. Arena terebut bukan hanya
milik para pemainnya, tapi lebih jauh dapat membangun hubungan yang harmonis dengan
sering berinteraksinya masyarakat di dalamnya. Dengan kata lain area extreme sport arena
merupakan milik bersama sebuah komunitas kawasan tertentu maupun seluruhnya. Hubungan
tersebut bisa berupa kegiatan social yang umum antara pemain dan masyarakat umum. Hal
ini dapat diartikan sebagai promosi untuk lebih membuka olahraga ekstrim melalui extreme
sport arena terhadap masyarakat awam.
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Sasaran
1. Deskriptif
Metode deskriptif bertujuan untuk menjelaskan tentang Extreme Sport Arena, Latar
belakang, serta fenomena yang mendukung pengadaan proyek.
2. Deduktif
Metode deduktif dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi yang
mendukung studi Arena, serta studi penekanan konsep arsitektur ekologis pada suatu
kawasan kota.
3. Komparatif
Metode komparatif dilakukan dengan cara studi banding terhadap obyek serupa yang
memiliki fungsi arena olahraga ekstrim. Metode ini digunakan untuk memperkaya
wawasan akan bentuk dalam perancangan, serta menemukan pemecahan masalah
pada pendekatan arsitektur.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang teori perancangan tata ruang dalam dan tata ruang luar serta
teori perancangan arsitektur ekologis.
BAB V ANALISIS