Views:
658
Tips Haji : Antisipasi Cuaca Di Arab Saudi - Suhu udara di Arab Saudi untuk musim haji
sampai tahun 2014 diperkirakan jatuh pada musim dingin. Pada saat dingin suhu udara sekitar
6 derajat Celcius, bandingkan dengan di tanah air yang berkisaran antara 30 - 37 derajat
Celcius. Iklim di Arab saudi dibagi dua :
Musim dingin ( pada bulan oktober sampai maret)
Musimpanas (April sampai september)
Pakailah pelembab baik untuk kulit maupun bibir, sehingga terhindar dari perih dan
pecah-pecah.
Bawalah kipas dan semprotan air (hand sprayer) untuk menjaga kelembaban tubuh.
Bawa madu asli, karena madu lebih mujarab khasiatnya untuk menjaga bibir peca-
pecah.
Biasakan membersihkan ingus dengan kertas tisu yang dapat menyerap cairan hidung
Sedapat mungkin hindari kerumunan manusi/tempat yang tidak ada kaitannya dengan
kegiatan haji.
Nah itulah beberapa tips untuk mengantisipasi cuaca di arab saudi, yang harus di perhatikan
apabila anda/sobat naik haji. Mudah-mudahan bisa bermanfaat.
[Sumber, dari berbagai sumber]
Read more: Tips Haji : Antisipasi Cuaca Di Arab Saudi |ZigZoor blog
http://zigzorr.blogspot.co.id/2013/06/tips-haji-antisipasi-cuaca-di-arab-
saudi.html#ixzz44XfjqL1U
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike
Follow us: @zigzoor on Twitter
Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi, virus SARS
tahun 2003 juga merupakan kelompok virus Corona dan dapat menimbulkan pneumonia
berat akan tetapi berbeda dari virus MERS Cov. Informasi yang diperoleh dari website
Kementrian Kesehatan RI www.depkes.go.id memberitakan bahwasannya virus ini berbeda
dengan coronavirus lain yang telah ditemukan sebelumnya.
Sehingga kelompok studi corona virus dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus
memutuskan bahwa novel corona virus tersebut dinamakan sebagai MERS-Cov, virus ini
tidak sama dengan corona virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS),
namun mirip dengan corona virus yang terdapat pada kelelawar.
Manifestasi klinis
Awalnya tanda fisik tidak begitu kelihatan dan mungkin tidak ada.
Beberapa pasien akan mengalami tachypnea dan crackle pada
auscultation. Kemudian, tachypnea dan lethargy kelihatan jelas.
Karena penyebarannya yang semakin meluas sejak April 2012 hingga awal
tahun 2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan
peringatan sejak Mei lalu untuk mewaspadai ancaman penyebarannya.
Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun,
beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah
satu jenis Kelelawar yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah.
Saat ini, para peneliti masih menyelidiki kemungkinan hewan lain yang
menjadi mediator penularan virus Corona guna menangani meluasnya
penyebaran penyakit ini, mengingat bahwa jenis virus ini dikatakan lebih
mudah menular antar-manusia dengan dampak yang lebih mematikan
dibandingkan SARS.
Penanganan
Hingga saat ini belum ada vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi
MERS-Cov. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang
secara spesifik dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh
MERS-Cov. Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk meringankan
gejala.
Penggunaan steroid dan antiviral drug ribavirin, namun tidak ada bukti
yang mendukung terapi ini. Sekarang banyak juru klinik yang mencurigai
ribavirin tidak baik bagi kesehatan.
Ilmuwan kini sedang mencoba segala obat antiviral untuk penyakit lain
seperti AIDS, hepatitis, influenza dan lainnya pada coronavirus.
Pencegahan
Belum ada vaksin khusus yang dapat mencegah terjadinya penyakit ini.
Tutuplah hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk ataupun bersin dan
segera buang tisu tersebut ke tempat sampah.
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum
dicuci.
Menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan masker,
menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun
dan menerapkan etika batuk ketika sakit.
Gunakan masker dan jaga sanitasi tubuh dan lingkungan. Bila diperlukan
bagi penderita penyakit kronik, di kerumunan orang, badan tidak fit dan
lain lain gunakan masker.
Hindari bepergian atau naik kendaraan umum namun jika terpaksa maka
jangan menutup jendela atau pintu.
Cuci tangan dengan sabun dan jangan menyentuh mulut, hidung, dan
mata dengan tangan telanjang.
Periksalah suhu badan Anda secara teratur dan tetaplah hati-hati dengan
kondisi kesehatan Anda.
Rajin rajin Cuci Tangan Pakai Sabun. Bila tangan tidak tampak kelihatan
kotor gunakan antiseptik.
Jemaah yang kembali harus diberi saran bahwa jika mereka mengalami
sakit saluran pernapasan akut disertai demam dan batuk (cukup
mengganggu kegiatan sehari-hari) pada periode 2 minggu (14 hari)
setelah kembali untuk segera mencari pengobatan dan memberitahu
otoritas Kesehatan setempat.
Orang orang yang kontak erat dengan jemaah atau pelancong yang
mengidap gejala tanda sakit saluran pernapasan akut yang disertai
demam dan batuk (sehingga cukup mengganggu kegiatan sehari hari),
disarankan untuk melapor ke otoritas Kesehatan setempat guna mendapat
pemantauan MersCoV dengan membawa kartu health alert yang
dibagikan ketika berada diatas alat angkut atau ketika tiba di bandara
kedatangan.
Jika ada keluhan atau gejala seperti tersebut diatas segera hubungi
petugas kesehatan, baik selama di Arab Saudi maupun sampai 2 minggu
sesudah sampai Indonesia.
Meski vaksn belum ditemukan teapi ada harapan baru ketika Dalam
sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Translational
Medicine menemukan dua antibodi, yaitu MERS-4 dan MERS-27, yang
mampu memblokir sel-sel dalam piring laboratorium yang terinfeksi virus
MERS. Hal ini adalah awalnya. Hasil mengisyaratkan bahwa antibodi ini,
terutama yang dikombinasikan, dapat menjadi kandidat menjanjikan untuk
intervensi terhadap MERS. Peneliti telah menemukan telah menemukan
beberapa antibodi penetral yang mampu mencegah bagian kunci dari
virus untuk menempel pada pembawa dan menginfeksi sel-sel tubuh
manusia. Antibodi merupakan protein yang dibuat oleh sistem kekebalan
tubuh yang mengenali virus dan bakteri asing. Antibodi penetral
merupakan salah satu yang tidak hanya mengenali virus tertentu namun
juga mencegahnya menginfeksi sel inang, yang berarti tidak ada infeksi
dari orang atau binatang itu.