Pembengkakan kelenjar getah bening bisa juga disebabkan oleh kanker meskipun sangat jarang.
Kelenjar getah bening memiliki fungsi melawan virus, bakteri, dan hal-hal lain yang bisa
menyebabkan penyakit. Selain itu, kelenjar getah bening juga menjadi tempat berkumpulnya sel-
sel pelindung tubuh dari penyakit.
Kelenjar ini bisa ditemukan pada beberapa bagian tubuh termasuk leher, di bawah dagu (area
kepala), ketiak, dan pangkal paha. Mayoritas kelenjar getah bening berada pada kepala dan leher.
Gejala Limfadenitis
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Jika muncul limfadenitis
berarti kelenjar getah bening mengalami infeksi, baik yang berasal dari kelenjar itu sendiri
maupun karena komplikasi dari infeksi di bagian tubuh lain. Dua hal yang bisa dirasakan ketika
limfadenitis terjadi adalah kelenjar getah bening terasa nyeri dan permukaan kulit di atasnya
merah, ukuran kelenjar getah bening bisa membengkak hingga lebih besar dari kacang polong.
Gejala umum yang muncul bersama limfadenitis bila terdapat infeksi di bagian tubuh lain
adalah:
Mengalami infeksi saluran pernapasan atas. Limfadenitis biasa disertai pilek, nyeri
tenggorokan, dan demam.
Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh, bisa menandakan infeksi HIV,
mononukleosis, atau lupus.
Pembengkakan tangan dan kaki, bisa menandakan terhalangnya aliran dari kelenjar getah
bening.
Kelenjar getah bening mengalami pengerasan, kaku, dan membesar. Hal ini bisa
mengindikasikan adanya tumor.
Membengkaknya kelenjar getah bening bisa kembali normal saat kondisi tubuh juga kembali
normal. Segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami pembengkakan kelenjar getah
bening tanpa sebab yang jelas, disertai sakit tenggorokan, kesulitan bernapas dan menelan,
pembengkakan terus membesar selama 14-30 hari, demam dan berkeringat di malam hari, serta
terjadi penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Penyebab Limfadenitis
Umumnya penyebab terjadinya limfadenitis adalah terjadinya infeksi, baik infeksi virus, bakteri,
atau parasit. Berikut ini jenis-jenis infeksi yang bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan
kelenjar getah bening:
Infeksi umum, seperti infeksi telinga, abses gigi, mononukleosis, infeksi kulit atau luka,
HIV, campak, radang tenggorokan.
Infeksi khusus, seperti TBC, beberapa penyakit menular seksual, toksoplasmosis, infeksi
bakteri dari cakaran dan gigitan kucing.
Diagnosis Limfadenitis
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang
menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis limfadenitis,
selain memeriksa catatan kesehatan penderita, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan
berikut:
Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa ukuran, kekenyalan, suhu dan tekstur dari
kelenjar getah bening yang berada dekat dengan permukaan kulit.
Uji darah. Pemeriksaan darah akan dilakukan untuk mengetahui penyebab limfadenitis.
Uji pencitraan. Pencitraan sinar-X atau CT Scan di bagian tubuh yang terinfeksi akan
membantu dokter untuk mengetahui sumber infeksi.
Biopsi kelenjar getah bening. Dokter akan mengambil sebagian atau seluruh kelenjar
getah bening untuk diperiksa di laboratorium jika tidak bisa mendiagnosis dengan cara
lain.
Limfadenitis yang disebabkan virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya ketika infeksi
virus sudah diobati. Beberapa jenis pengobatan limfadenitis adalah:
Pengeringan nanah. Jika kelenjar getah bening yang terinfeksi, maka nanah akan
muncul. Pembengkakan akan reda dengan cepat saat abses dikeringkan oleh dokter Anda.
Jika tidak ditangani, ada beberapa komplikasi berisiko menyerang para penderita limfadenitis:
Munculnya abses. Abses adalah kumpulan nanah akibat infeksi. Abses bisa
menyebabkan kerusakan parah jika terjadi pada organ tubuh vital.
Infeksi aliran darah (bakteremia). Infeksi bakteri pada bagian tubuh mana pun bisa
menyebabkan sepsis akibat infeksi di aliran darah. Sepsis bisa menyebabkan kegagalan
organ dan kematian.