2 Tuberkulosis
2.2.1 Perbedaan TB Anak dan Dewasa
a. TB anak lokasinya pada setiap bagian paru, sedangkan pada dewasa di daerah apeks
dan infra klavikuler
b. Terjadi pembesaran kelenjar limfe regional sedangkan pada dewasa tanpa
pembesaran kelenjar limfe regional
c. Penyembuhan dengan perkapuran sedangkan pada dewasa dengan fibrosis
d. Lebih banyak terjadi penyebaran hematogen, pada dewasa jarang
2.2.2 Klasifikasi TB Anak
1. TB Primer
- Komplek Primer
Di paru, basil yang berkembang biak menimbulkan suatu daerah radang yang
disebut afek/fokus primer dari Gohn. Basil akan menjalar melalui saluran limfe
dan terjadi limfangitis dan akan terjadi limfadenitis regional. Pada lobus atas paru
akan terjadi pada kelenjar limfe pada trakheal, sedangkan pada lobus bawah akan
terjadi pada kelenjar limfe hiler.
- Komplikasi paru dan alat lain (sistemik)
Dapat terjadi penyebaran secara limfogen hematogen akan terjadi TB milier,
meningitis TB, bronkogenik, pleuritis, peritonitis, perikarditis, TB tulang dan
sendi.
2. TB Post Primer
- Reinfeksi endogen (karena daya tahan tubuh turun, kuman yang indolen aktif
kembali)
- Reinfeksi eksogen
Berikan OAT
Observasi 2 bln
TB Bukan TB TB MDR
RIF
PZA
EMB
SM
PRED
Kortikosteroid :
a. Sebagai anti inflamasi digunakan prednison oral dengan dosis 12 mg/kgBB/hari selama 4
minggu kemudian dilakukan tapering off selama 2 minggu
b. Indikasi pemberian :
- TB milier
- Meningitis TB
- Pleuritis TB dengan efusi
2.2.9 Kemoprofilaksis
Obat yang digunakan izoniazid dengan dosis 10 -15 mg/kgBB selama minimal 12
bulan. Anak yang perlu diberikan kemoprofilaksis :
a. Bayi dengan ibu tuberkulosis
b. Anak dengan kontak penderita TB aktif
c. anak menggunakan kortikosteroid jangka panjang / imunosupresif
d. Penderita penyakit hematologik : leukemia, thalassemia
e. Masa akil balik
f. Menderita penyakit virus
g. Menderita diabetes melitus
Tuberkulosis anak merupakan bibit tuberkulosis dewasa dan dengan sendirinya
merupakan sumber penularan pada masa dewasa.
Dalam pengelolaan TB anak, harus diingat bahwa TB primer merupakan penyakit
sistemik komplikasi dapat terjadi terutama dalam 1 1,5 tahun perjalanan penyakit.
Vaksinasi BCG yang langsung dikerjakan dan memberi reaksi yang cepat dalam 7 hari
pertama (terjadi indurasi) harus dicurigai adanya infeksi tuberkulosis yang aktif. Jadi
vaksinasi BCG secara masal selain untuk memberikan imunitas bisa digunakan sebagai uji
tapis walaupun bersifat terbatas.