Anda di halaman 1dari 28

BUSINESS PLAN

(PERENCANAAN BISNIS)

Dr. SUMIATI,SE,MSi
PENGERTIAN BUSINESS
PLAN
Business Plan merupakan dokumen tertulis
yang menjelaskan rencana perusahaan
/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-
peluang usaha (business opportunities) yang
terdapat di lingkungan eksternal perusahaan,
menjelaskan keunggulan bersaing (competitive
advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai
langkah yang harus dilakukan untuk menjadikan
peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk
usaha yang nyata.
Business Plan adalah sebuah selling document
yang mengungkapkan daya tarik dan harapan
sebuah bisnis kepada penyandang dana
potensial.
Jadi Business Plan adalah
dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausaha yang menggambarkan
semua unsur yang relevan baik
internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai pada
waktu usaha. Adapun isinya sering
merupakan perencanaan terpadu
menyangkut pemasaran,
permodalan, operasional dan sumber
daya manusia.
TUJUAN PENYUSUNAN BUSINESS
PLAN
1. Untuk kepentingan pihak internal.
Mis. Sebagai panduan (Road map)
bagi pengembangan usaha, dasar
menyusun perencanaan sampai
implementasi dan pengukuran kinerja.
2. Untuk kepentingan pihak eksternal.
Mis. Pengajuan pinjaman kepihak
kreditor atau untuk investor
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN
BUSINESS PLAN
1. Tahap Ide Usaha ( Business
Idea)
2.Tahap Perumusan Konsep
Usaha
(Business Concept)
3. Tahap Study Kelayakan Usaha
( Feasibility Study)
4. Tahap Penyusunan Rencana
bisnis
(Business Plan)
Tahap Study Kelayakan
Usaha
Konsep usaha yang akan dijalankan terlebih
dahulu harus dinilai kelayakan usahanya.
Berbagai faktor yang harus
dipertimbangkan di dalam melakukan
analisis kelayakan usaha dari suatu
rencana usaha baru ,yang mencakup
aspek-aspek :
a.Kelayakan Pasar dan pemasaran
Potensi pasar,market share.
Produk, Harga,distribusi,promosi
Segmenting,Targeting,Positioning(STP)
Lanjutan....
b. Kelayakan Operasional/ teknis
Pasokan bahan
Proses produksi
Mesin dan peralatan
Kebutuhan tenaga skill /unskill
c.Kelayakan manajemen dan
organisasi
Design organisasi
Kebutuhan staf
Lanjutan...
d.Kelayakan Keuangan
Kebutuhan modal dan sumber
pendanaan
Proyeksi arus kas, laba rugi
Analisis kelayakan berdasarkan
kriteria NPV,IRR,PI,PP,dll
e.Posisi dalam persaingan
Ancaman pendatang
baru,pemasok dll
Contoh Analisis Aspek
Keuangan
Payback Period
Mengukur seberapa cepat
investasi
bisa kembali atau menghitung
periode pengembalian investasi.
Formula :
PP = Investasi
Arus kas bersih per
th.
Contoh : metode payback
period

Investasi A, nilai Rp 20jt, usia


proyek 6 th, aliran kas bersih
Rp 8 jt/th,
PP = Rp 20 jt / Rp 8 jt per-tahun
= 2,5 tahun ,
artinya investasi tsb akan
kembali
dalam waktu 2,5 tahun. Sebuah
investasi
dikatakan layak bila PP nya
singkat
Net Present Value(NPV)
NPV adalah menghitung nilai sekarang
(present value) arus kas bersih
setelah dikurangi investasinya.
Formula :
NCF1
NCF1 NCF NCF 22 NCF
NCF nn
NPV
NPV .....
..... Investasi
Investasi
(1(1i)i) (1
111
(1i)i)222
(1(1 i) i)
nn n

Ket :Investasi : biaya yang dikeluarkan untuk


proyek tsb.Kas : kas bersih yg diterima dari
proyek tsb, i : suku bunga
Proyek dinilai layak jika NPV=positif.
Contoh kasus menghitung
NPV
Investasi awal Rp 1.000 jt.
Arus kas bersih per-tahun Rp 360
jt.
Arus kas akhir Rp 200 jt.
Usia proyek 8 tahun, suku bunga
25%
Apakah proyek tersebut layak?
Lanjutan..

360jt 360 jt 360jt (360jt 200jt)


NPV 1
2
3
.... 8
1000 jt
(1,25) (1,25) (1,25) (1,25)

NPV = -1.000jt + 1.232,04 jt = +


232,04 juta . Nilai sekarang
penerimaaan kas lebih besar dari
nilai investasi (proyek diterima/layak).
Internal Rate Of
Return(IRR)
IRR :Menghitung nilai tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang arus kas
bersih dimasa yang akan datang sama
dengan investasinya(initial investment).

NCF1 NCF2 NCF n


Investasi ....
(1 IRR) (1 IRR)
1 2
(1 IRR) n

Proyek dinilai layak jika:


IRR > tingkat keuntungan yang
disyaratkan.
Contoh :Kasus
menghitung IRR
Investasiawal Rp 1.000 juta
Aliran kas per-tahun Rp 360 juta
Arus kas akhir Rp 200 juta
Usia proyek 8 tahun, suku bunga
bank 25%
Apakah proyek tersebut layak?
Lanjutan

360jt 360 jt 360jt (360jt 200jt)


1.000 jt ....
(1 IRR) (1 IRR)
1 2
(1 IRR) 3
(1 IRR) 8

Dengan metode trial and


error(coba-coba) dilanjutkan dengan
interpolasi diperoleh IRR=33%
IRR=33% (lebih tinggi dari tingkat
bunga 25%)
Rekomendasi: Proyek diterima.
Profitability Index (PI)
Perbandingan antara nilai
sekarang (Present Value)
penerimaan kas masa datang
dengan nilai sekarang investasi.
Formula :
PI = (Jumlah PV kas bersih thn. 1
sampai thn. n) : Investasi

Proyek diterima jika PI > 1 (hal ini


berarti bahwa PV kas masuk >
Investasi)
Contoh : Kasus menghitung
Profitability Index
Investasi awal Rp 1.000 juta
Aliran kas per-tahun Rp 360 juta
Arus kas akhir Rp 200 juta
Usia proyek 8 tahun, suku bunga
25%
Apakah proyek tersebut layak?
Lanjutan.

PV kas bersih :
360jt 360 jt 360jt (360jt 200jt)
1
2
3
....
(1,25) (1,25) (1,25) (1,25)8

PV Kas bersih = 1.232,04 juta.


PI = PV Kas bersih/Investasi
= 1.232,04 jt/1.000jt.
= 1,232
Rekomendasi: Proyek diterima (PI>1)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DI
DALAM MENYAJIKAN BUSINESS PLAN
1.Usahakan agar rencana bisnis yang
disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap
artinya mencakup berbagai informasi yang
dibutuhkan oleh evaluator baik dari pihak
investor maupun kreditor untuk melakukan
pengambilan keputusan.
2.Penampilan rencana bisnis harus dibuat
menarik karena investor dan kreditor akan
memperoleh kesan pertama terhadap
perusahaan yang sedang mencari
pendanaan dari penampilan rencana bisnis
yang diajukan kepada mereka.
3.Sampul depan rencana bisnis harus memuat
nama perusahaa, alamat,nomor telpon, dan
bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan
ringkasan eksekutif (executive summary) yang
memuat penjelasan mengenai keadaan usaha.
5. Penyusunan Rencana bisnis harus
diorganisasikan secara baik.
6. Rencana bisnis yang baik akan mencantumkan
risiko utama(critical risk) dari bisnis yang akan
dijalankan. Pencantuman risiko bisnis akan
meningkatkan kewaspadaan dari pengusaha dan
investor untuk menyiasati cara meminimalisir
risiko bisnis tersebut.
ELEMEN-ELEMEN BUSINESS PLAN
/FORMAT BUSINESS PLAN
I. Pendahuluan
Nama dan alamat perusahaan
Nama dan alamat pemilik
Nama dan alamat penanggung jawab yang
bisa dihubungi sewaktu-waktu
Informasi tentang bisnis yang dilakukan
II. Rangkuman eksekutif,tidak lebih dari tiga
halaman yang menjelaskan secara komplit isi
business plan
III. Visi dan Misi
Visi wirausahawan terhadap perusahaan
Misi wirausahawan terhadap perusahaan
IV.Analisis Industri
Perspektif masa depan industry
Analisis persaingan
Segmentasi pasar yang dimasuki
Ramalan-ramalan tentang Produk yang
dihasilkan
V. Deskripsi Usaha
Produk yang dihasilkan
Jasa pelayanan
Ruang lingkup bisnis
Personalia dan perlengkapan kantor
Latar belakang identitas pengusaha
VI. Rencana produksi/operasional
Pemilihan lokasi (plant location)
Rencana Tata letak (layout)
termasuk
IMB,Amdal dll.
Proses produksi
Keadaan gedung dan
perlengkapannya
Keadaan mesin dan
perlengkapannya
Sumber-sumber bahan baku
VII. Rencana Pemasaran
-Segmentasi pasar, target pasar dan
posisioning
-Penetapan harga
-Pelaksanaan distribusi
-Promosi yang akan dilakukan
-Pengembangan produk
VIII.Perencanaan Organisasi
-Bentuk kepemilikan dan struktur org.
-Informasi tentang partner
-Uraian tentang kekuasaan
-Latar belakang anggota tim manajemen
-Peranan dan tanggung jawab personalia
dalam organisasi
IX.Resiko
Evaluasi tentang kelemahan bisnis dan
bagaimana antisipasinya.
X.Perencanaan Keuangan
Sumber dan penggunaan modal
Perhitungan kelayakan usaha (NPV, PP,PI
dll)
Laporan Keuangan ( proyeksi L/R,Cash
Flow,Neraca)
Analisis titik impas (BEP)
Rasio keuangan untuk mengetahui kinerja

XI.Apendix
Surat-surat.
Data penelitian pasar.
Surat-surat kontrak dan dokumen
perjanjian
lainnya.
Daftar harga dari pemasok barang.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai