Anda di halaman 1dari 28

PERENCANAAN USAHA

1. Unit Kompetensi Perencanaan Usaha

1. Pengertian Rancangan Usaha

2. Elemen Kompetensi 2. Tujuan Rancangan Usaha

3. Format Rancangan Usaha

1. Pengertian Rancangan Usaha dapat


dijelaskan dengan baik.
:
2. Tujuan Rancangan Usaha dijelaskan
dengan baik

3. Kriteria Kinerja 3. Format Rancangan Usaha dapat


disusun dengan tepat

6.1 Pengertian
Perencaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue-print) yang berisikan tentang misi
usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang
mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengolahannya (Suryana, 2003: 95).

Menurut Longecker, More dan Petty (2001: 152) Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis
yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang
berkaitan dengan perincian tersebut.

6.2 Tujuan Perencaan Bisnis


Bagi para wirausaha yang sedang memulai usaha baru, perencanaan bisnis mempunyai 4
(empat) tujuan dasar yaitu:
1. Perencanaan bisnis mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.
2. Menyajika pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksploitasi
kesempatan tersebut.
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil.
4. Sebagai alat untuk menaikkan modal keuangan.

6.3 Format Perencanaan Bisnis


Halaman Judul: Memberikan nama, alamat, dan nomor telepon perusahaan dan pemiliknya
dan personal manajemennya, tanggal dipersiapkannya rencana tersebut, dan orang
penghubungnya.
Daftar isi: Memberikan nomor halaman bagi bagian-bagian kunci dalam perencanaan bisnis
tersebut.
Ringkasan Eksekutif: Memberikan pandangan sebanyak 3 – 4 halaman terhadap
keseluruhan perencanaan bisnis. Ditulis setelah bagian-bagian yang lain dilengkapi. Hal tersebut
memperjelas poin mereka yang signifikan dan biasanya menciptakan kepuasan yang cukup untuk
memotivasi pembaca untuk terus membaca.
Pernyataan Visi dan Misi: Menggambarkan secara singkat strategi dan filosofi yang
dikehendaki dalam membuat visinya terlaksana.
Pandangan Perusahaan: Menjelaskan bentuk perusahaan, seperti pembuatan produk, retail
atau jasa, memberikan latar belakang informasi perusahaan jika perusahaan tersebut telah berdiri,
menggambarkan bentuk organisasi yang diusulkan-hak milik tinggal-perseroan, atau korporasi.
Bagian ini seharusnya diatur sebagai berikut: lokasi dan nama perusahaan, tujuan perusahaan,
lingkup dan barang atau jasa bisnis, status sekarang (permulaan, pengambilalihan, atau
perluasan) dan sejarah (jika dapat dipergunakan) dan bentuk hukum perusahaan.
Perencanaan Barang dan/atau Jasa: Menggambarkan barang dan/atau jasa dan
menyatakan ciri-ciri yang unik; menjelaskan kenapa orang akan membeli barang atau jasanya.
Bagian ini sebaiknya menawarkan deskripsi sebagai berikut: barang dan/atau jasa, ciri-ciri
barang atau jasa yang memberikan keuntungan kompetitif; proteksi hukum yang ada hak paten,
hak cipta, merek dan bahaya dari teknik atau gaya yang usang.
Perencanaan Pemasaran: Menunjukkan siapa yang akan menjadi konsumen dan bentuk
persaingan apa yang akan dihadapi; menjabarkan strategi pemasaran dan menspesifikasikan sisi
kompetitif perusahaan. Bagian ini seharusnya menawarkan deskripsi sebagai berikut: analisis
target pasar dan memberikan gambaran akan target konsumen; metode dalam mengidentifikasi
dan menarik konsumen, pendekatan penjualan, bentuk kekuatan penjualan, saluran distribusi;
bentuk promosi dan periklanan penjualan dan kebijaksanaan kredit dan harga.
Perencanaan Manajemen: Mengidentifikasi pemain-pemain kunci-investor-investor yang
aktif tim manajemen, para direktur-menyebutkan pengalaman dan kompetensi yang mereka
punyai. Bagian ini seharusnya menawarkan deskripsi sebagai berikut: tim manajemen, investor
dan/atau direktur dari luar perusahaan dan kualifikasi mereka, sumber daya yang berasal dari luar
perusahaan dan kualifikasinya dan rencana-rencana perekrutan dan pelatihan karyawan.
Perencanaan Pengoperasian: Menjelaskan bentuk sistem manufaktur dan operasi yang
digunakan menggambarkan fasilitas, tenaga kerja, bahan mentah, dan permintaan produksi
produk. Bagian ini seharusnya menawarkan deskripsi sebagai berikut: metode manufaktur dan
operasi fasilitas operasi (lokasi, ruang, dan peralatan); metode pengendalian kualitas, prosedur
untuk mengendalikan persediaan dan operasi, sumber-sumber untuk pemasokan, dan prosedur
pembelian.
Perencanaan Keuangan: Menspesifikasikan kebutuhan keuangan dan sumber keuangan
yang dipertimbangkan, menyajikan proyeksi pendapatan, biaya, dan laba. Bagian ini seharusnya
menawarkan deskripsi sebagai berikut: sejarah laporan keuangan untuk 3 – 5 tahun terakhir atau
sebagaimana yang tersedia, laporan keuangan 3 – 5 tahun, meliputi laporan laba-rugi, neraca,
laporan arus kas dan anggaran kas (per bulanan pada tahun pertama, dan triwulan pada tahun
kedua); analisis laba break-even dan arus kas, dan sumber pendanaan yang direncanakan.
Lampiran Dokumen Pendukung: Memberikan materi tambahan pada perencanaan
tersebut. Bagian ini seharusnya menawarkan deskripsi sebagai berikut: biografi tim manajemen,
data penting lainnya yang mendukung informasi dalam perencanaan bisnis dan kode etik
perusahaan.

SEKILAS URAIAN DARI SETIAP BAB RENCANA BISNIS

Ringkasan Eksekutif

Konsep bisnis:
Contoh : PT. “X” adalah Perusahaan yang bergerak di bidang…….. menyediakan
Produk/jasa sebagai Produk/ jasa utama Perusahaan. Perusahaan ini didirikan tahun 2011
oleh tiga orang beralamat dijalan …………………………………….
Tujuan Perusahaan :
Tujuan Perusahaan PT. X adalah menawarkan produk…………atau memberikan
pelayanan jasa untuk …………. yang ada di kota Medan yang jumlahnya diperkirakan
……….. orang/perusahaan yang ada di Medan .

Produk/Jasa
Produk/ Jasa yang ditawarkan ke konsumen adalah………………………..

Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan di terapkan oleh PT. X adalah dari berbagai unsur yang
meliputi produk, harga, promosi dan distribusi.

Keuangan
Dalam hal kebutuhan dana operasional PT X mempersiapkan dana dari
………………………………………….
Dan diproyeksikan akan memperoleh Laba bersih sebesarRp.........untuk tahun pertama.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam menjalankan usaha PT. X memberdayakan SDM yang bersumber dari
……………………. yang professional dibidangnya.

Bab1 Latar Belakang Perusahaan

Jelaskan latar belakang mengapa anda memilih Perusahaan yang bergerak di bidang –
bidang tertentu misalnya Industri atau jasa……………….termasuk menjalankan tentang :

1.1 Kapan usaha ini didirikan

Uraian data Perusahaan :


Nama Perusahaan : ………………………….
Bidang Usaha : ………………………….
Alamat Perusahaan : ………………………….
No. Telepon : ………………………….
No. Fax : ………………………….
Visi Perusahaan :…………………………..
Misi Perusahaan : ………………………….
Bentuk Badan Hukum: ………………………….
NPWP : …………………………..

1.2 Biodata Pemilik :

Nama : …………………
Jabatan : …………………

Tempat/Tgl Lahir :………………….

Alamat Rumah : …………………

No Telp. : …………………

E- mail :…………………

Pendidikan Akhir : …………………..

Pengalaman Kerja : ………………….

1.3 Struktur Organisasi


1.4 Susunan Pemegang Saham
1.5 Perizinan
-Akta Pendirian
- Surat izin domisili
- NPWP
- SIUP
- TDP
1.6 Jadual Rencana Operasional

Bab 2 Analisis Pasar dan Rencana Pemasaran

2.1. Produk/Jasa Yang dihasilkan


2.2. Gambaran Pasar
2.3. Target dan segmen pasar
2.4. Proyeksi Penjualan
2.5. Strategi Pemasaran
- Produk
- Price
- Promotion
- Place
2.6. Analisis Pesaing
2.7. Jejaring Usaha

Bab 3 Analisis dan Rencana Sumber Daya Manusia (SDM)dan Teknologi


3.1 Analisis dan kompetensi SDM
3.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Bab 4 Analisis Aspek Hukum


4.1 Pengaruh Aspek Hukum terhadap Usaha
4.2 Persyaratan/Kelengkapan Pendirian Usaha
Bab 5 Analisis Rencana Keuangan
5.1 Proyeksi Pendapatan ( Sajikan Estimasi Laba/Rugi)

Contoh :

PT. “X” Tour and Travel


Laporan Rugi/laba (Proyeksi)
Untuk tahun 2011

Penerimaan dari Jasa Perjalanan Insentip (lamp.1) Rp.60.000.000,-


Beban Usaha:
- Beban Promosi Rp.2 .000.000,-
- Beban Transportasi 15.000.000,-
- Beban Konsumsi 12.000.000,-
- Beban Adm.Umum 1.000.000,-
Jumlah beban Usaha....................................................... .Rp.30.000.000,-

Laba bersih Usaha................................................... ......Rp.30.000.000,-

5. 2 Neraca
PT “ X “
Neraca (Proyeksi)
Per 31 Des 2011
Aktiva : Passiva
Kas Rp. Utang Jk.Pendek Rp.
Perlengkapan Kantor
Peralatan Kantor Utang Jk.Panjang
Mesin
Modal
Modal Sendiri Rp.
Jumlah Aktiva Rp. Jumlah Utang + Modal Rp.
CONTOH :
PERENCANAAN USAHA
(Business Plan)
Usaha Batik Sumatera

LOGO USAHA
Disusun Oleh :

.....................................................

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB 1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN


1.1 Uraian Data Perusahaan

1.2 Biodata Pemilik

1.3 Struktur Organisasi

BAB 2 RENCANA PRODUKSI


2.1 Proses Produksi
2.2 Bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan
2.3 Tenaga kerja produksi
2.4 Kondisi gedung dan Peralatan yang diperlukan
2.5 Mesin yang akan digunakan

BAB 3 ANALISIS PASAR DAN RENCANA PEMASARAN


3.1Produk/ Jasa yang dihasilkan
3.2Gambaran Pasar
3.3Target dan Segmen Pasar
3.4Proyeksi Penjualan
3.5Strategi Pemasaran
 Produk
 Price
 Promotion
 Place
3.6 Analisis Persaingan
3.7 Jejaring Usaha
BAB 4 RENCANA KEUANGAN
4.1 Kebutuhan dana Usaha dan sumber dana usaha
4.2 Menyusun Laporan Keuangan yang diproyeksikan
4.3 Analisa Perhitungan Titik Balik Modal/Pulang Pokok (Break Even Point)
4.4 Analisis Masa Pengembalian Modal (Payback period)
4.5 Return on Investment

BAB 5 ANALISIS RENCANA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


5.1 Rencana Pengadaan Tenaga Kerja/ SDM ( Procurement)
5.2 Rencana Pengembangan SDM
5.3 Rencana Pemeliharan SDM

BAB 6 ANALISIS ASPEK HUKUM


6.1 Pengaruh Aspek Hukum terhadap Perusahaan
6.2 Kelengkapan Perizinan Pendirian Usaha

Contoh Business Plan : Rencana usaha Industri Batik


Ringkasan Eksekutif

Konsep bisnis:
UD. “ Batik Sumatera ” adalah Usaha Industri Kecil yang bergerak di bidang Industri
penghasil bahan fashion yakni bakal baju batik, sebagai Industri utama Perusahaan. Perusahaan
akan didirikan tahun 2017 oleh tiga orang, dan beralamat dijalan Letda Sujono no.2004
Medan . Tujuan Perusahaan UD. Batik Sumatera utara adalah memproduksi dan memberikan
pelayanan Prima kepada Customer atau potensial Cutomer untuk memperoleh batik dengan
harga yang relatif murah.
Strategi pemasaran yang akan di terapkan oleh UD. Batik Sumatera akan menggunakan alat
promosi Periklanan melalui Media cetak serta elektonik , alat promosi personal selling, serta alat
promosi Publisitas .
Dalam hal kebutuhan dana operasional , UD Batik Sumatera mempersiapkan dana dari investor
dan diproyeksikan akan dapat menjual produk pada tahun 2017 dengan total penerimaan
Rp700 juta, pada tahun 2018 dengan total penerimaan Rp.800 juta dan pada tahun 2019
dengan total penerimaan jasa 1milyard. Laba bersih yang diperoleh perusahaan diperkirakan
sebesar Rp 70 juta untuk tahun 2017, 80 juta tahun 2018, dan, diperkirakan akan mencapai 100
juta pada tahun 2019.
Dalam menjalankan usaha UD. Batik Sumatera memberdayakan SDM yang berjumlah 10
orang bersumber dari berbagai jenjang pendidikan dan disiplin ilmu yang professional
dibidangnya.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha

Berdasarkan pengamatan kami, kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk-produk


bernilai kreatif dan inovatif cukup tinggi. Demikian halnya dengan produk Fashion yang
bercorak batik semakin diminati dan menjadi pakaian khas pada acara serimonial tertentu.
Bahan baju batik yang kami hasilkan memiliki keunikan tersendiri, karena coraknya
menggambarkan daerah/ wilayah tertentu di sumatera utara.
Bisnis batik merupakan bisnis yang bisa dibilang tertua di Indonesia namun terus dibudayakan
hingga saat ini. Harga dari semua bahan baku pembuatan batik ini sangat mudah ditemukan dan
harganya pun terjangkau. Bidang usaha ini tidak hanya dapat menghasilkan keuntungan yang
tinggi tetapi juga mudah dikerjakan sendiri.
Kami merencanakan akan mendirikan usaha Industri batik dengan data sebagai berikut : Contoh
:
• Nama Perusahaan : UD. Batik Sumatera
• Bidang Usaha : Industri Batik
Alamat Perusahaan : Jl. Letda Sujono no. Medan Tembung
No. Telepon : 061- 774545
• No. Fax : ………………………….

1.2 Visi & Misi Usaha

Visi :
Menjadi perusahaan Industri batik terkenal di Indonesia dan Asia tenggara pada tahun
2020.

Misi :

Adapun Misi usaha kami adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan batik “Gorga” yang berkualitas dengan Stategi harga bersaing dan
diminati pasar sasaran
2. Melakukan Promosi pakaian batik dengan menggunakan berbagai media, antara lain
Periklanan (Advertising), penjualan perseorangan (Personal selling), Promosi penjualan
(sales promotion) dan Publisitas (Publicity).
3. Melakukan strategi Saluran distribusi yang efisien dan efektif
4. Menciptakan Pelayanan Prima dan kepuasan pelanggan.
5. Melakukan evaluasi program kerja secara berkala.

1.3 Struktur Organisasi

Direktur

Bagian Bagian Bagian


Produksi Pemasaran Keuangan
UD.Batik Sumatera
Job Description (Uraian Tugas) Job Specifikation (Persyaratan Jabatan)
Nama Jabatan : Manajer Keuangan Nama Jabatan : Manajer Keuangan
Kode Jabatan : ---- Kode Jabatan : ----
Fungsi : Persyaratan :
Membantu Direktur dalam 1. Pendidikan : Min. D3 Keuangan
mengelola Keuangan Usaha. 2. Pengalaman : Min 2 Thn di Bid.
Tugas-tugas : Keuangan
1. Merencanakan sumber dan 3. Keterampilan : dapat
penggunaan dana untuk usaha. mengoperasikan Komputer untuk
2. melaksanakan kegiatan Paket keuangan
pembayaran untuk biaya 4. dst….
operasional usaha 5. dst….
3. Melaksanakan pembukuan /
akuntansi usaha

Job Description (Uraian Tugas) Job Specifikation (Persyaratan Jabatan)


Nama Jabatan : Manajer Pemasaran Nama Jabatan : Manajer Pemasaran
Kode Jabatan : ---- Kode Jabatan : ----
Fungsi : Persyaratan :
Membantu Pimpinan dalam mengelola 1. Pendidikan : Min. D3 Manajemen,
kegiatan Pemasaran Usaha. Pemasaran, atau Adm. Bisnis
Tugas-tugas : 2. Pengalaman : Min 2 Thn di Bidang
1. Merencanakan dan menetapkan Pemasaran
produk sesuai permintaan pasar 3. Keterampilan : Memiliki keteram –
sasaran (target market) 4. pilan dalam memasarkan produk.
2. Merencanakan dan melaksanakan 5. dst….
kegiatan penetapan harga, 6. dst….
promosi dan saluran distribusi.
3. Melakukan kegiatan pengawasan
terhadap aktivitas pemasaran.

1.4 Susunan Pemilik/Pemegang Saham


Contoh :
Nama Nilai saham yang Persentase
dimiliki Kepemilikan
( Rupiah) saham
Ali 50.000.000 50%
Lia 30.000.000 30%
Ani 20.000.000 20%
Nia 100.000.000,-

1.5 Jadwal Rencana Operasional


Usaha akan mulai dijalankan pada awal bulan 5 Januari 2017.

BAB 2
ASPEK PRODUK / PRODUKSI

1.1 Aspek Produk


UD. Batik Sumatera merencanakan akan menghasilkan bahan dasar pakaian batik
yang berkualitas dan yang memiliki ciri khas tersendiri dan melambangkan ciri khas
kedaerahan yang ada di sumatera utara.

2.2 Proses Produksi

UD. Batik Sumatera memproduksi batik secara terus menerus. Wirausaha dalam
menyusun rancangan usaha perlu juga menyebutkan bahan baku dan bahan penolong
yang digunakan untuk menghasilkan barang dan bagaimana proses produksinya.
Contoh : Proses Produksi BATIK

BAHAN BAKU A BAHAN BAKU B


(Benang ) (Pewarna pakaian)

BAHAN PENOLONG

PROSES PRODUKSI

PENGEMASAN PRODUK

FINISH GOODS (BATIK)

2.3 Bahan baku dan bahan Penolong

Dalam menyusun Rancangan usaha untuk perusahaan Industri, wirausaha perlu menguraikan
jumlah Bahan Baku dan bahan Penolong yang diperlukan untuk menghasilkan barang. Sebagai
contoh, Industri BATIK membutuhkan bahan dasar benang, dan pewarna pakaian. Sedangkan
bahan penolongnya adalah ...................... dan lain sebagainya.
KEBUTUHAN RATA- SUMBER BAHAN DASAR
NAMA BAHAN DASAR RATA PER BULAN

1.Benang
2.Pewarna Pakaian

Jumlah

KEBUTUHAN RATA- SUMBER BAHAN


NAMA BAHAN PENOLONG RATA PER BULAN PENOLONG
1.

2.
Jumlah

2.4 Peralatan dan Mesin Produksi yang dibutuhkan

NO NAMA MESIN / Merk Jumlah Harga Jumlah


PERALATAN Unit Harga
1 Alat pemintal
2 Setrika
3 Hunger
4

2.5 Inventaris Kantor

Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Inventaris / Perangkat Kerja Merk Jumlah Harga Jumlah harga


unit
Meja ½ biro
Kursi
Papan tulis (white board)
Computer

Total Inventaris Kantor


2.6 Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK
Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

Total Supply Kantor

2.7 Pemasangan Sarana Penunjang


Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran
investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.

Jenis Biaya Jumlah Biaya


1. Pemasangan instalasi listrik
2. Pemasangan instalasi air (PAM)
3. Pemasangan instalasi telepon
4. Pemasangan instalasi internet
5. Dan lain-lain
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :

2.8 Tenaga Kerja Produksi

Dalam suatu Perusahaan, Tenaga kerja masih sangat dibutuhkan, walaupun perusahaan
sudah menggunakan peralatan/ mesin yang modern dan canggih. Sumber Daya Manusia (SDM)
dibidang produksi tidak kalah pentingnya dengan SDM pada bagian Administrasi.
Contoh ; Tenaga kerja Produksi yangdibutuhkan adalah sebagai berikut :
NO Jenis Pekerjaan Kualifikasi Jumlah Keterangan
1 Bagian Pencucian Min. SMA 3
2 Bagian Pemintalan Min.SMK 3
3 Bagian Pelukisan Min. D1 2
4 Bagian Pengemasan Min. D1 1

2.9 Gedung yang digunakan untuk usaha dan Produksi


Perlu dijelaskan gedung atau bangunan yang akan digunakan untuk kantor dan kegiatan
produksi, meliputi ;
1. Lokasi gedung :
2. Ukuran :
3. Bentuk bangunan :
4. Status gedung : Sewa/ milik sendiri/ Pinjam

BAB 3
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

3.1 Aspek Pasar


Adapun Pasar sasaran Produk Batik Sumatera adalah masyarakat umum dengan pendapatan
menengah dan secara geografis berada diberbagai wilayah sumatera.

3.2 Segmentasi Pasar

Segmentasi Pasar adalah kegiatan Pengelompokan pasar sasaran berdasarkan faktor tertentu,
yang meliputi Segmentasi Demografis, Segmentasi geografis, segmentasi berdasarkan
Psikografis, dan segmentasi pasar berdasarkan Prilaku.
Dasar Segmentasi Pasar
1.Segmentasi pasar berdasarkan faktor Geografis terdiri dari:
Kelurahan/Desa
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
2. Segmentasi berdasarkan demografik:
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Ukuran Keluarga
d. Daur Hidup Keluarga
e. Pendapatan
f. Pekerjaan
g. Pendidikan
h. Agama
i. Ras
3. Segmentasi berdasarkan psikografik, terdiri dari:
a. Kelas Sosial
b. Biaya Hidup
c. Karakteristik Kepribadian
4. Segmentasi berdasarkan perilaku terdiri dari:
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Kepuasan
d. Tanggap terhadap suatu produk

Contoh :
Perusahaan Industri BATIK dapat melakukan segmentasi pasar berdasarkan faktor demografis,
yaitu Masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah,dan faktor geografisnya adalah
bahwa BATIK pada tahun 2016 akan dipasarkan diwilayah Sumatera, tahun 2017 ekspansi ke
wilayah Jawa, tahun 2018 ke wilayah Kalimantan, tahun 2019 ke wilayah Sulawesi dst.dst.
3.3 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu sekurang-kurangnya
1 tahun disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.

Jumlah penjualan produk/jasa harus dapat diproyeksikan berapa jumlahnya, baik dalam satuan
maupun dalam nilai rupiah. Dengan diketahuinya nilai proyeksi penjualan akan dapat
diperhitungkan kebutuhan bahan baku, bahan penolong,tenaga kerja ,besarnya Harga pokok
produksi dan laba yang diproyeksikan.
Contoh :
Proyeksi Penjualan BATIK setiap bulan selama 3 bulan pertama tahun 2017

Bulan Type/ jenis Jumlah (Q) Harga / Jumlah Keterangan


Batik Satuan meter (Rp)
meter (Rp.)
Januari A 100 40.0004.000.000.-
B 120 50.0006.000.000,-
C 100 60.0006.000.000,-
D 100 70.0006.000.000,-
Jumlah 22.000.000
Februari A 120 40.000 4.800.000,-
B 150 50.000 7.500.000,-
C 130 60.000 7.800.000,-
D 120 70.000 8.400.000,-
Jumlah 28.500.000
Maret A 150 40.000 6.000.000,-
B 180 50.000 9.000.000,-
C 150 60.000 9.000.000,-
D 140 70.000 9.800.000,-
Jumlah 33.800.000
Total Penjualan selama 3 bulan ke -I tahun 2017 Rp.84.300.000,-

3.3 Penawaran dari Produk Batik Pesaing

Adapun Penawaran produk batik pesaing sejenis di pasar adalah sebagai berikut :

Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / Tahun


Pesaing ( dalam Unit )
Batik x 5.000
Batik y 6.000
Batik Z 7.000

3.4 Strategi Pemasaran


Untuk menciptakan keberhasilan dalam bisnis, wirausaha harus dapat menerapkan 4 (empat)
unsur/variabel pemasaran yang terdiri dari :

1.Product (Product)
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk
membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu / kualitas, ukuran, desain,
kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.
Contoh:
Batik Gorga adalah batik bercorak yang didisain bernuansa kedaerahan, bahannya halus, lembut,
sejuk dipakai dan warnanya tidak luntur.

2.Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga
dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang
lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan
harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga.
Contoh :
Harga batik Sumatera berkisar Rp40 ribu hingga Rp.70 ribu permeter relatif lebih murah dan
terjangkau oleh pasar (konsumen) kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah

3.Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :
a.Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran. Gunakan Koran Lokal jika segment
baru di wilayah tertentu.

Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio, digunakan jika pasar sudah meluas.
b.Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana konsumen produk
berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.

c.Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan
mencoba produk langsung. Strategi ini akan efektif jika bergriliya.

d.Public Relation
Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata konsumen bukan
mempromosikan produk secara langsung. Umumnya dilakukan oleh perusahaan besar.

BAB 4
ASPEK HUKUM

4.1 Pentingnya Perizinan Usaha

Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh wirausaha agar kelangsungan usahanya lebih
terjamin adalah dimilikinya berbagai macam surat izin dan Akte pendirian usaha. Sehubungan
dengan itu, wirausaha harus merencanakan pengurusan surat-surat tersebut ke Instansi terkait.
Jika kelengkapan pendirian usaha telah dimiliki, maka secara hukum perusahaan telah dilindungi
oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai contoh Perusahaan industri makanan ringan yang telah melengkapi izin pendirian, Tanda
Daftar Perusahaan dan telah memiliki izin dari Dinas Kesehatan serta label Halal dari MUI
akan lebih mudah memasarkan produknya kekonsumen.

4.2 Persyaratan / Kelengkapan Pendirian Usaha


Adapun Persyaratan/Kelengkapan Pendirian Usaha secara umum adalah sebagai berikut :

1.Akte Pendirian Perusahaan (CV, Firma, PT, Perum,Koperasi )

Untuk Akte Pendirian Perusahaan wirausaha harus datang dan mengajukannya ke Kantor
Notaris .

Berkas yang diperlukan untuk Akte Pendirian Perusahaan adalah sebagai berikut ini:

a. Fotokopi KTP para pendiri minimal 2 orang


b. Fotokopi KK penanggung jawab/Direktur
c. Pas photo penanggung jawab ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar berwarna
d. Fotokopi Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
e. Surat Keterangan Permohonan Izin Usaha dari RT/RW
f. Siap di survey
2.Nomor Pokok Wajib Pajak
Persyaratan:
a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia
b. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi
yang berwenang.
3.Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Persyaratan:

a. Mengisi Formulir Permohonan


b. Surat Kuasa yang sah (apabila pendaftaran yang dilakukan bukan oleh pemilik
atau pengurusan tetapi diwakilkan kepada orang lain)
c. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik, pengurus, penanggung jawab
dan pemegang saham
d. Fotokopi NPWP Pemilik atau NPWP Perusahaan yang bersangkutan
e. Fotokopi Izin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan itu
yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang yang dilegalisir
f. Fotokopi Izin Gangguan yang dilegalisir
g. Bagi Perusahaan yang berbentuk PT melampirkan Fotokopi Akte Pendirian
dan Perubahan beserta Fotokopi pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM
yang dilegalisir
h. Bagi Perusahaan berbentuk Koperasi melampirkan Fotokopi Akte Pendirian
dan perubahan beserta Fotokopi pengesahan dari Dinas Koperasi setempat
atas nama Menteri yang dilegalisir
i. Bagi Perusahaan yang berbentuk CV melampirkan Fotokpi Akte Pendirian
dan Perubahan besertya Fotokopi Akte Pendirian dan Perubahan yang telah
didaftarkan di Pengadilan Negeri yang dilegalisir
j. Bagi Perusahaan yang berbentuk Firma melampirkan Fotokopi Akte Pendirian
dan Perubahan yang dilegalisir (apabila ada)
k. Khusus untuk Kantor Cabang ditambah dengan:
1) Fotokopi KTP Pimpinan Cabang
2) Fotokopi Surat Penunjukan Kantor Cabang yang dilegalisir
3) Fotokopi NPWP Kantor Cabang

BAB 5
ASPEK KEUANGAN USAHA

5.1 Kebutuhan dana Usaha dan sumber dana usaha


Dalam penyusun rencana Keuangan, wirausaha perlu menganalisis kebutuhan dana untuk
menjalankan usaha, yang meliputi
 kebutuhan untuk pembelian bahan baku dan bahan penolong bagi perusahaan Industri,
pembelian barang dagangan untuk perusahaan dagang,
 kebutuhan perlengkapan kantor,
 kebutuhan peralatan, dan Mesin,
 kebutuhan gedung,
 pembayaran-pembayaran biaya operasional, yakni biaya yang dikeluarkan dalam rangka
menjalankan operasi perusahaan yang pokok. Biaya ini selain harga pokok penjualan juga
biaya penjualan (Selling Expense), biaya administrasi & umum (General and
Administrative Expense). Sedangkan biaya diluar usaha (non operating expense),
misalnya biaya bunga , biaya sewa, dll.
Selanjutnya wirausaha juga harus dapat menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha.
Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sumber dana usaha yakni :
 Dana yang bersumber dari pemilik usaha ( Modal sendiri)
Jika Usaha akan dikelola oleh perorangan, maka modal usaha diperoleh dari pemilik perorangan,
sedangkan jika usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT), maka modal usaha diperoleh dari para
pemegang saham
 Dana yang bersumber dari pinjamam/ Utang
Usaha yang akan dikelola wirausaha dalam proses pengembangannya membutuhkan dana
tambahan untuk operasional usaha. Oleh karenanya wirausaha dapat melakukan pinjaman
kepada lembaga Keuangan seperti Bank maupun sumber lain. Jangka waktu Pinjaman terdiri atas
pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang.

Contoh Rincian Kegiatan Usaha dan kebutuhan Dana usaha


untuk 3 bulan pertama tahun 2016

No Kegiatan Usaha Jenis Biaya Q Harga Jumlah


(Rp.)
Bahan baku A 5000 kg 10.000 50.000.000,-
1 Produksi Bahan baku B 5000 kg 8.000 40.000.000,-
Bahan Penolong 2000 kg 2000 4.000.000,-

Pemasaran Biaya Promosi :


2. Periklanan 6x 300000 1.800.000,-
Personal selling 5 0k 500000 2.500.000,-
Sumber Daya Biaya Gaji 2 6000000 12.000.000,-
Manusia Pimpinan
3. ( SDM ) Biaya gaji staf 10 3000000 30.000.000,-

4. Biaya pembelian 9.700.000,-


peralatan
JUMLAH 150.000.000,-

4.2 Menyusun Laporan Keuangan yang diproyeksikan

Proses akhir dari akuntansi keuangan adalah penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari:
1. Neraca (Balance Sheet)
2. Laporan Rugi/Laba (Income Statement)
3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan

Contoh 1
UD. BATIK SUMATERA
NERACA
Per 1 Januari 2016
Rp Rp
Aktiva Passiva
Aktiva Lancar Hutang Jk.pendek :
Kas Rp 200.000.000 Hutang dagang 50.000.000
Persediaan barang
Perlengkapan
Jumlah aktiva lancar Modal Ali 150.000.000
Aktiva Tetap
Jumlah Aktiva tetap

Jumlah Aktiva Rp.200.000.000 Jumlah Hutang dan Modal 200.000.000,-

UD. BATIK SUMATERA


BUDGET LABA/ RUGI (FORMAT)
Periode Januari – Maret 2017

Penjualan bersih
Harga pokok penjualan
- Persediaan bahan baku Rp. 0
- Pembelian bahan baku
- Pembelian bahan penolong
- Persediaan barang dagangan akhir 0
Harga pokok produksi
Laba kotor (gross profit)
Biaya Usaha :
Biaya administrasi & umum
- Biaya gaji kantor Rp.
- Biaya Promosi
Jumlah biaya usaha
------------------
Laba bersih usaha............................................. Rp.
UD. BATIK SUMATERA
BUDGET NERACA
Per 31 Maret 2017
Rp Rp
Aktiva Passiva
Aktiva Lancar Hutang Jk.pendek :
Kas Rp Hutang dagang
Persediaan barang
Perlengkapan
Jumlah aktiva lancar Modal Ali
Aktiva Tetap
Jumlah Aktiva tetap

Jumlah Aktiva Rp. Jumlah Hutang dan Modal Rp

4.3 Analisis Perhitungan Titik Balik Modal/Pulang Pokok (Break Even Point)/ BEP

Wirausaha perlu menganalisis berapa besar jumlah penjualan dalam satuan produksi maupun
dalam satuan rupiah, yang mana pada jumlah tersebut perusahaan belum dapat laba dan juga
tidak rugi, atau pulang pokok (Break even Point).
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan
atau produksi.

Jumlah biaya tetap (Fixed Cost)


BEP = ---------------------------------------------
(unit) Harga Penjualan – Biaya Variabel

Jumlah biaya tetap (Fixed Cost)


BEP = ---------------------------------------------
(Rupiah) Biaya variabel
1- --------------------
Harga jual

Contoh : Industri Makanan ringan


1. Estimasi Laba / rugi
Untuk 1 Bulan
- Penjualan makanan ringan
(420.000 Bungkus x Ep. 325) Rp. 136.500.000
- Biaya Usaha:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Rp. 3.000.000
2. Biaya Variabel Rp. 104.000.000
Jumlah Biaya Usaha (Rp. 107.800.000)

Laba Usaha Sebelum Bunga dan Pajak Rp. 28.700.000

-Bunga Pinjaman Diperkirakan 20% / tahun


20% x 32.000.000) : 12 (Rp. 533.333)
-Laba Sebelum Pajak Rp. 28.166.667
-Pajak Penghasilan diperkirakan 20% (Rp. 5.633.333)
-Laba Usaha Setelah Bunga dan Pajak ( EAT) Rp. 22.533.334

Perhitungan pembulatan ……………………………… Rp.22.500.000,-


Perhitungan:
Laba Bersih Usaha 1 Tahun Rp. 271.680.000
Kas Bersih (Proceed) tiap bulan
EAT = Rp. 22.500.000/Bulan
Penyusutan = Rp. 258.000+
Kas Bersih (Proceed) = Rp. 22.758.000,-
Investasi Aktiva Tetap = Rp. 32.000.000
Investasi Modal Kerja = Rp. 107.800.000+
Jumlah Investasi = Rp. 139.800.000

4.5 Analisis Perhitungan masa pengembalian Modal ( Payback period)


Dalam menyusun Rancangan Bisnis Wirausaha perlu memperhitungkan berapa lama modal
yang di investasikan (ditanamkan) dalam usaha akan kembali.
Untuk menghitung berapa lama modal kembali, wirausaha dapat menggunakan rumus
Payback Period (PP)

Investasi = Rp. 139.800.000


Kas Bersih per bulan = Rp. 22.758.000
Payback Period = 6,15 bulan atau 6 bulan 15 hari
3. Return on Investment (ROI)
Laba Setelah Pajak X 100%
Modal Usaha
22.500.000 X 100 %
139.800.000
ROI = 16.10 % (Return on Investment)

Anda mungkin juga menyukai