Anda di halaman 1dari 19

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI

PAPER
Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Oleh:
NATASHA SIDABALOK
NIM 1705121020

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV MICE


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN 2019
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................i

KATA PENGANTAR…..………………………………………………...........ii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................3


1.2 Tujuan ...........................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup Materi ..................................................................4

BAB 2 LANDASAN TEORI ..............................................................................5

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ...............................5


2.1.1 Pengertian Dasar SIM ......................................................5
2.1.2 Konsep Dasar Database ...................................................5

BAB 3 PEMBAHASAN .....................................................................................7


3.1 Pengertian dan Defenisi ...............................................................7
3.2 Data dan Informasi .......................................................................8
3.3 Manajemen ...................................................................................11
3.4 Sistem Informasi Manajemen .......................................................12

BAB 4 PENUTUP ...............................................................................................17


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Paper : Pengertian Sistem Informasi Manajemen


2. Pembuat Paper :
a. Nama Lengkap : Natasha Sidabalok
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Alamat Email : sidabaloknatasha@gmail.com
3. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap Dosen : Jenny Sari Tarigan, S.E.,M.T.I.
b. NIP : 19640609 199103 2 001
4. Alamat Rumah dan No hp : Jalan Pembangunan No. 93, Padang Bulan,
Medan Baru / 0812 8871 8434

Medan, 24 Maret 2020

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembuat Paper

(Jenny Sari Tarigan, S.E.,M.T.I.) (Natasha Sidabalok)


NIP. 19640609 199103 2 001 NIM. 1705121020

Kepala Program Studi

(Faulina, S.E.,M.Si)
NIP. 19640414 199002 2 001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

dengan berkat, rahmat dan karuniaNyalah saya dapat menyelesaikan Paper Sistem

Informasi Manajemen.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu saya selaku pembuat paper ini

sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

pembuatan paper ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi

Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga paper ini dapat saya

selesaikan tepat pada waktunya.

Selaku pembuat saya sangat sangat mengetahui bahwa paper ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun

agar saya dapat membuatnya kembali lebih baik dari sebelumnya.

Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya

selaku penyusun.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai

berkembang semenjak tahun 1960-an. Informasi merupakan salah satu hal yang

harus dipenuhi oleh umat manusia, karena informasi merupakan suatu kebutuhan

primer. Tanpa informasi internal maupun eksternal, sulit bagi para manajer untuk

mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Informasi harus disiapkan

sendiri sendiri oleh berbagai unsur perusahaan, sedangkan informasi eksternal

diperoleh baik dari alat-alat komunikasi modern.

Kemajuan alat informasi pada millennium ketiga semakin mempermudah

perolehan informasi dari berbagai sumber untuk berbagai kepentingan terutama

dalam berbagai pengambilan keputusan didalam perusahaan, itulah sebabnya

sangat dirasakan pentingnya mengelola informasi secara terintegrasi pada setiap

organisasi perusahaan. Oleh karena itu, focus utama dari sistem informasi

manajemen adalah bagaimana mengelola informasi sebaik-baiknya agar dapat

menjadi alat pembantu bagi setiap manajer dalam pengambilan keputusan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Untuk mengetahui pengertian Sistem Informasi Manajemen


1.2.2 Untuk memahami gambaran umum tentang Sistem Informasi Manajemen
1.2.3 Untuk mengetahui peran sistem informasi manajemen dalam organisasi
1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka diperoleh suatu

rumusan masalah yaitu apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi

Manajemen dan bagaimana konsepnya.


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah konsep sistem yang di

dukung oleh berbagai ilmu. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi

umum semua manajer dalam organisasi atau dalam tingkatan manajemen.

2.1.1 Pengertian Dasar SIM

Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari unsur-unsur atau elemen-

elemen yang membentuk suatu kesatuan dan saling bekerjasama untuk mencapai

suatu tujuan.

Sedangkan informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diolah dan

berguna bagi penggunanya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya

lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sedangkan

kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi yang harus akurat,

tepat pada waktunya dan relevan.

2.1.2 Konsep Dasar Database

Database merupakan bidang khusus dalam dunia Teknik informatika,

sebab kebutuhan terhadap perangkat lunak jenis ini demikian besarnya. Hampir

separuh kegiatan manusia yang menggunakan computer adalah penanganan data.

Seperti data pegawai, data penjualan, data gaji, data penduduk, dan sebagainya .
Data dapat dianggap sebagai tempat sekumpulan berkas data yang

terkomputerisasi melalui sistem basis data.


BAB 3

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian dan Defenisi

Sistem informasi manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai

berkembang sejak tahun 1960-an. Walaupun tidak terdapat consensus tunggal, secara

umum Sistem Informasi Manajemen didefenisikan sebagai sistem yang menyediakan

informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan

keputusan sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen juga dikenal dengan

ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemroresan Informasi”,

“Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan”. Sistem Informasi Manajemen

menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan

berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi

dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita

yang tersebar dalam berbagai bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan

diproses oleh suatu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.

SISTEM

Semua sistem memiliki tiga unsur atau kegiatan utama, yaitu:

1. Menerima data sebagai masukan (input).

2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,

pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.

3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).


Prinsip ini berlaku naik untuk sistem informasi manual, elektronik maupun

computer.

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen atau variable-variabel yang terorganisasi, saling

berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu

tujuan. Sistem dapat bersifat abstrak dan fisik.

Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau

konsep-konsep yang saling tergantung. Misalnya sistem teologi adalah sistem yang

teratur dari gagasan-gagasan tentang Tuhan, manusia dan sebagainya. Sistem yang

fisik adalah serangkaian yang bersifat unsur yang bekerja sama untuk mencapai

tujuan.

Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan

(input), pengolahan (proses) dan keluaran (output). Disamping itu sistem senantiasa

tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feedback) dapat berasal

dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud.

Konsep lain yang terkandung dalam sistem adalah konsep sinergi.

3.2 Data dan Informasi

Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi. Kebanyakan orang

mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun bagi kajian

ilmiah atau kaum professional, dua pengertian tersebut mengandung perbedaan yang

mendasar. Data merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen,

gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi verbal atau kode-kode tertentu dan

semacamnya. Apabila data tersebut telah di saring dan diolah melalui pengolahan

sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut berubah menjadi
informasi. Jadi yang dimaksud dengan informasi adalah semua data yang diolah dan

memiliki arti bagi pihak pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang didalam

membuat keputusan adalah informasi, bukan data.

Oleh sebab itu, ciri pokok dari suatu data adalah fakta. Data barulah menjadi

informasi pada saat mereka digunakan untuk tujuan tertentu atau apabila mereka

menyebabkan timbulnya aksi atau penambahan pengetahuan tertentu. Data terutama

harus mengalami berbagai macam pengerjaan sebelum bermanfaat sebagai

informasi. Data merupakan bahan dasar untuk proses pengerjaan, dan informasi

menjadi produk selesainya.

Contoh-contoh data adalah Nomor Induk Mahasiswa yang tercatat di bagian

akademik Universitas Paramadina. Nomor Induk Kependudukan kota Jakarta Selatan

yang tercatat di Kantor Capil dan kependudukan, Jadwal penerbangan di Bandara

Ahmad Yani Semarang. Tetapi apabila seseorang menghubungi loket bandara untuk

melihat jalur penerbangan ke Jakarta lengkap dengan keterangan kapan waktu

terbang, berapa harga tiket, maka yang dia tanyakan kepetugas di bandara adalah

informasi.

Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga

bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang

akan menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian

informasi yang mempunyai kualitas tinggi akan menentukan efektivitas pengambilan

keputusan.

Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi (Wahyudi

Kumorotomo, 1997:7) yakni akurasi, ketepatan waktu dan relavansi, lebih lanjut

diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni :

 Ketersediaan (availability)
Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu

sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak

memanfaatkannya.

 Mudah dipahami (comprehensibility)

Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi

tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin

maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan

membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.

 Relevansi

Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan

permasalahan, misi dan tujuan organisasi.

 Bermanfaat

Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan

pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan.

 Tepat waktu

Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat

penting pada saat organisasi membutuhkan ketika manajer hendak membuat

keputusan yang krusial.

 Keandalan

Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan

kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin

tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.

 Akurat
Syarat ini mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan

kekeliruan. Ini berarti juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat

mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.

 Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiaannya,

karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan

keputusan.

Tampak bahwa ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi

informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah data atau penyedia informasi

harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian isi, format maupun segi-segi

lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami karena dalam organisasi modern,

kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen itulah yang akan

menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang bersangkutan.

3.3 Manajemen

Berikutnya manajemen atau ilmu manajemen terhadap informasi.

Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan

dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari

prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh seorang

manajer tercakup dalam akronim POSDCORB (planning, organizing, staffing,

directing, coordinating/controlling, budgeting). Lebih ringkas lagi, kegiatan

manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan

pengendalian.

Di dalam perencanaan, manajer mendefenisikan tujuan organisasi,

menentukan arah tindakan bagi organisasi, serta menentukan langkah-langkah


strategis guna mencapai tujuan organisasi. Dalam pengorganisasian, manajer

mengatur atau menata kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja,

penetapan struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai

dalam satuan-satuan organisasi telah sesuai dengan standar baku yang telah

ditetapkan.

3.4 Sistem Informasi Manajemen

Dari semua pengertian di atas mengenai sistem, informasi dan

manajemen. Sistem Informasi Manajemen dapat disimpulkan bahwa tujuan

dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki

suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi

yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang

berkaitan dengan keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan

strategis.

Defenisi sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang

digunakan untuk mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang

memiliki manfaat dan berguna untuk mendukung pelaksanaan tugas atau

kinerja dalam suatu organisasi.

Sistem informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM.

Berbagai hasil dari proses Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai

bahan pertimbangan sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan.

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam setiap kegiatan ataupun

tugas organisasi yang berhubungan dengan analisis manajemen dapat

dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya Manusia dan


komitmen organisasi sangat penting dalam mendukung keberjalanan Sistem

Informasi Manajemen. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa

sistem informasi manajemen sangat berguna bagi keberjalanan fungsi

manajemen, operasional dan pengambilan keputusan dalam organisasi.

Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan

berorientasi bisnis. Proses sistem informasi manajemen dapat mendukung

perusahaan dalam proses produksi hingga pemasaran yang berimplikasi pada

keuntungan. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen pada kasus ini dapat

berhubungan dengan lini apapun. Mulai dari komunikasi antar anggota

perusahaan, perhitungan pendapatan perusahaan, hingga database pelanggan.

Sistem Informasi Manajemen memiliki sifat yang perlu digaris

bawahi yaitu :

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah menyeluruh.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah terkoordinasi.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki Sub-sistem

Informasi.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) mentransformasikan data ke

dalam informasi dengan berbagai cara.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) sesuai dengan sifat dan gaya

manajer.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) menggunakan kriteria mutu

yang telah ditetapkan.


Berikut Konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen :

a.       Konsep Informasi

Pada konsep informasi dalam konsep pokok sistem informasi manajemen


menjelaskan bahwa informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yang
berkaitan dengan waktu dan mutu.

b.      Konsep Manusia Sebagai Pengolah Informasi

Konsep pokok sistem informasi manajemen yang kedua membahas mengenai


kemampuan sumber daya manusia sebagai pengolah informasi. Kemampuan
SDM sangat menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan
mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.

c.       Konsep Sistem

Sistem Informasi manajemen merupakan sebuah sistem. Oleh karena itu pada
konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang sebuah rancangan pada
pengembangan sistem informasi.

d.      Konsep Organisasi dan Manajemen

Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk


mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam
bentuk keorganisasian.

e.       Konsep Pengambilan Keputusan

Pada perencanaan rancanagan sistem informasi manajemen tidak hanya


mencerminkan pada kondisi rasional tetapi juga berkaitan dengan teori
keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.

f.       Konsep Nilai Informasi

Informasi merupakan bagian terpenting dalam sistem informasi manajemen.


Dalam konsep nilai informasi, posisi informasi dikatakan mampu mengubah
keputusan. Selain itu perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai
informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem
terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Pada proses
informasi, data diperoleh dari lingkungan. Sebagai contoh pada informasi
kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah dan perubahan kurs mata uang.
Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui adalah
sebagai berikut :

a.       Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP pada Sistem Informasi Manajemen sering digunakan oleh


perusahaan besar untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan
yang terintegrasi terhadap unit bidang keuangan, akuntansi, SDM,
pemasaran, operasional dan pengelolaan persediaan.

b.      Supply Chain Management (SCM)

SCM menyediakan data yang terintegrasi terkait manajemen suplai bahan


baku dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.

c.       Transaction Processing System (TPS)

TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi
bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan
inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan
Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.

d.      Office Automation System (OAS)

OAS sebagai contoh sistem informasi manajemen berguna untuk


melancarkan komunikasi antar departemen dalam perusahaan. Proses yang
dilakukan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer pada setiap
user di perusahaan. Contohnya adalah email.

e.       Knowledge Work System (KWS)

Sistem KWS mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam sistem organisasi.


Melalui langkah ini diharapkan para ahli di dalam organisasi dapat
menerapkan secara cepat ke dalam pekerjaan mereka.

f.       Informatic Management System (IMS)

Sistem informasi manajemen menggunakan sistem IMS berfungsi dalam


mendukung spektrum berbagai tugas dalam organisasi. IMS juga dapat
digunakan untuk menganalisa dalam pembuatan keputusan. Sistem ini dapat
menyatukan berbagai fungsi informasi melalui program komputerisasi seperti
e-procurement.
g.      Decision Support System (DSS)

Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara
mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di
sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran
siswa baru setiap tahun.

h.      Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)

Konsep dalam sistem informasi manajemen yang menggunakan kecerdasan


buatan untuk menganalisis dan menemukan pemecahan masalah dengan
menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya.
Sebagai contoh adalah sistem pada penjadwalan mekanik.

i.        Executive Support System (ESS)

Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan


perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi
lainnya.

BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat


diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh. Namun demikian, suatu sistem

informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana

keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih,

untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang memadai.

Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang

fungsional dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan

efektivitasnya. Tugas utama organisasi seringkali dilayani oleh sistem penopang

keputusan/Decision Support System(DSS) yang di dalamnya berisi model, database

dan manajer yang berinteraksi langsung.

Integrasi sistem informasi merupakansalah satu konsep kunci dari sistem

informasi manajemen. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang

lain dengan berbagai 18 cara yang sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian

besar organisasi akan memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya

derajat integrasi sistem informasi yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan

mesin adalah kaitan antara manajer dan mesin, yaitu suatutitik dimana mereka bisa

saling “berkomunikasi” secara tradisional sistem komputer masih sering membuat

para manajer “frustasi”, tetapidengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa

produktivitas, pelatihan (training), sepertinya cukup membantu memecahkan

masalah ini.

Anda mungkin juga menyukai