Anda di halaman 1dari 7

Artikel Kesehatan

SAKIT KEPALA BERULANG, APA YANG HARUS


SAYA LAKUKAN ???

Oleh : dr Agra Cesarienne Pradito

Bicara pusing atau sakit kepala, hal ini merupakan keluhan yang paling sering dialami
oleh semua kalangan. Secara medis, pusing atau sakit kepala tergolong dalam keluhan
NYERI yang secara definisi memiliki pengertian sebagai perasaan tidak nyaman
yang merupakan pertanda bahwa tubuh telah mengalami kerusakan atau terancam
oleh suatu cedera. Sedangkan nyeri kepala sendiri memiliki pengertian sebagai rasa
nyeri atau rasa tidak nyaman yang terjadi pada daerah kepala pada batas bawah dari
dagu hingga pada daerah belakang kepala.

Rasa nyeri, terutama nyeri kepala merupakan keluhan yang paling sering membawa
pasien datang berobat ke fasilitas kesehatan primer, klinik dokter rawat jalan ataupun
puskesmas. Pada kebanyakan kasus nyeri akibat sakit kepala, walaupun pada keadaan
yang berat sekalipun, kebanyakan sakit kepala adalah hanya dalam bentuk suatu
keluhan sakit kepala saja, dimana sakit kepala tersebut tidaklah disebabkan oleh suatu
kondisi medis tertentu.

Berbicara mengenai sakit kepala, ada tiga jenis sakit kepala yang dapat dialami oleh
kita, seperti sakit kepala tipe tegang (Tension Headache), sakit kepala sebelah
(Migrain) dan sakit kepala tipe cluster (Cluster Headache). Dari berbagai jenis sakit
kepala yang ada, sesungguhnya pengobatan yang harus dilakukanpun berbeda-beda.
Sakit kepala yang paling sering dialami oleh individu adalah Tension Headache dan
Migrain.
Sakit Kepala Tipe Tegang (Tension Headache)

Sakit kepala jenis ini adalah jenis sakit kepala yang


paling banyak dialami oleh orang pada usia dewasa.
Beberapa orang mengatakan sakit kepala ini sebagai
sakit kepala stress. Tension Headache adalah suatu
keadaan yang melibatkan sensasi nyeri atau tak
nyaman pada daerah kepala, kulit kepala ataupun
pada bagian leher yang biasanya berhubungan dengan
terjadinya ketegangan otot pada daerah tersebut. Tipe
nyeri kepala jenis ini digambarkan sebagai nyeri yang
berupa ketegangan seperti kepala yang diikat, ketat atau adanya rasa tertekan di
sekitar pelipis ataupun pada bagian belakang kepala sampai leher. Kondisi ini bisa
berlangsung sekitar 30 menit hingga 7 hari. Tension Headache biasanya berlangsung
berangsur-angsur dan terjadi di tengah hari. Satu yang perlu diingat bahwa tipe nyeri
kepala ini tidak mengganggu penglihatan dan keseimbangan penderitanya. Pada
keadaan tertentu, beberapa penderita mengeluh rasa tak nyaman pada daerah leher,
rahang, dan dagu.

Tension Headache merupakan jenis sakit


kepala yang tersering, mencapai sekitar
90% dari semua jenis sakit kepala. Sakit
kepala tipe tegang biasanya muncul secara
periodik maupun harian. Secara episodik
keluhan muncul sekurangnya 15 kali
dalam sebulan dan dikatakan kronik jika
muncul lebih dari 15 kali dalam sebulan.
Jika hal tersebut terjadi, tidak jarang
tension headache yang bersifat kronis
dapat menyebabkan terjadinya stress dan
depresi pada penderitanya, sehingga
kondisi tersebut akan semakin
memperburuk kondisi nyeri kepala yang
terjadi.

Penyebab dari tension headache sendiri bersifat sangat multifaktorial dan tidak
berhubungan dengan faktor keturunan keluarga. Salah satu teori yang diyakini adalah
nyeri kepala ini timbul akibat ketegangan otot sekitar leher kepala dan punggung. Ada
pula teori yang meyakini bahwa nyeri kepala ini timbul akibat kesalahan persepsi dari
otak dalam menginterprestasikan stimulus.

Namun satu hal yang telah diyakini kebenarannya, ada faktor-faktor yang dianggap
mencetuskan Tension Headache, walaupun pemicunya sendiri sangat berhubungan
dengan stress lingkungan dan pribadi yang termasuk diantaranya adalah hubungan
dengan orang lain. Beberapa faktor tersebut antara lain :
Stress mental atau emosional; biasanya terjadi pada sore hari setelah jam kerja
atau setelah ujian
Posisi tubuh yang salah
Stress psikologis termasuk depresi
Kecemasan
Kelelahan
Tidak cukup istirahat
Rasa lapar
Tidur yang kurang nyenyak

Lalu, Bagaimana cara kita melakukan


penanganan pertama jika mengalami tension
headache? Gunakan terapi kompres hangat ataupun dingin pada kepala bagian
belakang, leher dan bahu Anda. Panas dan dingin dari kompres dapat membantu Anda
untuk mengurangi rasa nyeri ataupun ketegangan yang terjadi pada otot disekitar
leher, bahu dan kepala Anda. Selain menggunakan kompres hangat, Anda juga dapat
melakukan terapi menggunakan air hangat bersamaan dengan saat Anda sedang mandi
dengan menggunakan shower dengan cara memposisikan leher, bahu dan kepala
bagian belakang anda agar tersiram oleh shower air hangat Anda.

Sakit Kepala Sebelah (Migrain)

Migrain merupakan jenis sakit kepala kedua


yang sering dikeluhkan oleh pasien walaupun
belum tentu keluhan sakit kepala sebelah
selalu disebut migrain. Migrain adalah nyeri
kepala yang berat di satu sisi atau kedua sisi
kepala. Biasanya nyeri berada di sekitar
pelipis atau belakang salah satu mata atau
telinga. Rasa nyeri yang diakibatkan oleh
migrain sudah cukup membuat anda untuk
menghentikan anda untuk melakukan aktifitas
sehari-hari, tetapi sesungguhnya sebelum anda mengalami nyeri yang hebat pada sakit
kepala tersebut, anda akan mengalami gejala yang tidak kalah hebat dari nyeri kepala
tersebut, seperti rasa berdengung pada telinga, mual, muntah, penglihatan ganda,
hingga peningkatan sensitifitas pada cahaya. Kondisi ini bisa berlangsung dari
beberapa jam sampai beberapa hari.

Migrain klasik atau migrain dengan aura merupakan


salah satu jenis dari sakit kepala tipe migrain yang
cukup sering dialami oleh pasien. Migrain bisa dimulai
dari adanya aura atau keadaan tertentu yang
selalu dialami oleh penderita sebelum sakit kepala
muncul, seperti adanya gejala penglihatan yang
tampak sebagai kilatan cahaya yang timbul selama
10 sampai 30 menit, mual-muntah, hingga dalam
bentuk gejala penciuman seperti mencium bau tertentu
yang tidak sedap sebelum terjadinya serangan atau
kehilangan pandangan akibat migrain. Selain migrain dengan aura, migrain juga bisa
terjadi tanpa didahului dengan adanya keluhan aura terlebih dahulu.
Jika sakit kepala tipe migrain dialami oleh Anda, sebaiknya bersegeralah untuk
berkonsultasi dengan dokter keluarga Anda untuk mendapatkan penanganan migrain
secara tepat oleh Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sakit Kepala Tipe Cluster (Cluster Headache)

Cluster headache merupakan tipe sakit kepala yang cukup unik dan tergolong berat.
Sakit kepala tipe ini dinamakan dengan Cluster Headache karena pola serangan nyeri
pada sakit kepala ini terjadi dengan suatu pola siklus yang berkelompok. Penderitaan
dari serangan sakit kepala yang sering diketahui sebagai periode cluster dapat
berlangsung dari beberapa minggu sampai beberapa bulan, diikuti dengan periode
perbaikan ketika serangan sakit kepala berhenti seluruhnya.
Meskipun polanya bervariasi, kebanyakan orang
mengalami satu atau dua periode cluster dalam satu
tahun. Selama perbaikan, tidak ada sakit kepala yang
terjadi beberapa bulan sampai terkadang beberapa tahun .
Cluster headache adalah salah satu tipe sakit kepala yang
sangat menyakitkan. Keluhan yang dialami oleh
seseorang yang mengalami cluster headache antara lain :
Serangan dimulai mendadak,
Rasa nyeri biasanya dibelakang atau di sekitar
salah satu mata dan sangat berat yang dalam
hitungan menit nyeri dapat berkembang
cepat,
Rasa nyeri dirasakan bisa menjadi
kemerahan, bengkak dan berair pada mata &
hidung pada sisi yang sama.

Cluster headache juga dapat


menyebabkan timbulnya
kegelisahan, akibat keluhan
nyeri yang dirasakannya
begitu hebat. Akibat nyeri
yang begitu hebat, terkadang
sakit kepala ini dapat
menakutkan bagi penderita
maupun keluarganya, karena
dalam seketika akan terjadi
perubahan keadaan pada sang
pasien akibat nyeri pada sakit
kepala beserta keluhan lain
yang terjadi secara cepat.

Tidak seperti migrain dan tension headache, cluster headache umumnya tidak
berkaitan dengan pemicu seperti makanan, perubahan hormonal ataupun stres.
Meskipun serangan cluster headache sangat menyaktkan, namun hal ini tidak
mengancam jiwa.
Apa Yang Harus Saya Lakukan ???

Cara terbaik untuk menghadapi sakit kepala adalah mencegahnya. Melakukan


rutinitas tanpa mencoba-coba hal yang memicu sakit kepala adalah kuncinya. Mulai
sekarang cari tahu apa penyebab sakit kepala itu dan mulailah serius untuk
menghentikan sakit yang mengganggu aktivitas itu.
Berikut ada 10 langkah yang bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko sakit kepala seperti :

1. Identifikasi Pemicunya.
Mulailah melacak Hal-hal yang dirasakan
menjadi pemicu dari timbulnya sakit kepala
anda dengan menulis rekam sakitnya di
buku harian Anda. Catat apa yang Anda
makan hari itu, bagaimana cuaca hari itu
atau posisi Anda saat itu untuk
mengidentifikasi polanya. Setelah tahu apa yang menjadi
pemicu sakit kepala, Anda dapat mengambil langkah-
langkah untuk menghindari hal tersebut.

2. Mengurangi stres.
Walaupun menghindari stres adalah hal yang cukup mustahil bagi
seorang manusia, tetapi Anda bisa mengurangi dampak
dari timbulnya stress dengan melakukan pengelolaan
terhadap stress yang anda alami. Pelajari cara untuk
melawannya seperti memutar kaset untuk relaksasi,
mandi dalam waktu lama, pijat atau segala sesuatu
yang dapat meminimalkan dampak dari stres pada
tubuh Anda.

3. Stop merokok.
Merokok merupakan faktor risiko untuk beberapa jenis sakit kepala. Bahkan
asap rokok atau cerutu dapat memicu sakit kepala bagi beberapa orang. Jika
anda termasuk sebagai perokok aktif, maka cobalah untuk menghentikan,
minimal menurunkan kebiasaan merokok anda secara perlahan-lahan.
Sedangkan jika anda sebagai perokok pasif dilingkungan anda, beberapa hal
dapat anda lakukan seperti dengan menghindarinya hingga menegur sang
perokok aktif untuk dapat menghentikan aktifitas merokoknya.
4. Hindari ketergantungan pada obat-obat
warung
Bagi anda yang sudah biasa menghadapi sakit
kepala dan menjadi dokter pribadi untuk
diri anda dengan mengkonsumsi obat
warung yang mudah dibeli di pasaran,
hentikanlah kebiasaan tersebut. Jika Anda
harus menenggak dosis yang maksimum lebih dari 2-3 kali seminggu lebih baik
datang saja ke dokter. Karena minum obat tidak selamanya ampuh untuk
membebaskan diri dari sakit kepala, apalagi minum obat-obat malah akan
mengganggu fungsi lambung dan ginjal anda untuk mencerna bahan kimia yang
terdapat pada obat yang anda konsumsi.

5. Batasi alkohol.
Jika Anda doyan minum alkohol, mulailah untuk menguranginya. Bir dan
anggur merah tertentu memicu sakit kepala bagi banyak orang akibat zat aditif
yang terkandung dalam alcohol itu sendiri.

6. Biasakan tidur teratur.


Menjaga waktu tidur dengan teratur
akan mengurangi migrain namun
kebanyakan tidur pun akan memicu
migrain. Kelelahan juga bisa menjadi
salah satu penyebab sakit kepala.
Tidur dengan waktu yang cukup
secara teratur dapat menurunkan
angka resiko migraine maupun sakit
kepala jenis lainnya, karena melalui
tidur yang cukup akan diperoleh
relaksasi dan distribusi oksigen yang
cukup ke seluruh tubuh anda.

7. Makanlah secara teratur.


Mengabaikan waktu makan dapat memicu sakit kepala untuk sebagian orang.
Makan makanan yang sehat yang kaya karbohidrat dan rendah lemak serta
minum banyak air bisa menjaga Anda dari dehidrasi.

8. Berlatihlah atau olahraga secara teratur.


Latihan rutin, baik yang ringan seperti berjalan kaki atau parkir jauh ketika di
mal atau kantor bisa menjadi peredam stres. Melakukan aerobik dengan
pemanasan yang kurang juga bisa menjadi penyebab timbulnya sakit kepala.
9. Jagalah mata Anda.
Berlama-lama di depan komputer selama seharian dapat
menyebabkan mata lelah yang memicu tekanan ke kepala.
Beberapa orang memakai kacamata khusus untuk
menghindari efek tersebut.

10. Duduk tegak lurus.


Perhatikan bagaimana cara Anda
menelpon, bagaimana membawa tas,
bagaimana duduk di belakang mobil adalah kebiasaan yang kadang menjadi
pencetus sakit kepala karena bisa menimbulkan kejang otot, leher dan bahu
yang kemudian mengacu pada ketegangan di kepala.

Anda mungkin juga menyukai