Anda di halaman 1dari 27

5 MEJA POSYANDU

Langkah ke Posyandu
Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama
sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai
kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja tersebut tidak berarti
bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja untuk pelaksanaanya,
tetapi kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan:
Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui
Meja 2 Penimbangan balita
Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan
Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita,
ibu hamil dan ibu menyusui
Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok
oralit
Kegiatan Di MEJA 1
1. Pendaftaran Balita
a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita
b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak
sudah ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada
secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu
balita diminta membawa anaknya menuju tempat
penimbangan.
c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut
penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru,
kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada
secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS,
kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke
tempat penimbangan.
2. Pendaftaran ibu hamil
Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.
Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung
menuju ke meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh
kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di meja 5.
Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya
pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu
langsung kepada petugas kesehatan di meja 5.
Kegiatan di MEJA 2
Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak
dicatat pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan
kertas ini kembali ke dalam KMS.
Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3,
meja pencatatan.
Kegiatan di MEJA 3
Buka KMS balita yang bersangkutan.
Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke
KMSnya.

1
Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia
pada KMS.
Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu
tersebut.
Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan
lahir anak sesuai ingatan ibunya.
Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang
sekarang, perkirakan bulan lahir anak dan catat.
Kegiatan di MEJA 4
Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak,
perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini.
Kemudian ibu balita diberi penyuluhan.
Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu
memeriksakan kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama
kehamilan pada petugas kesehatan atau bidan
Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya
ASI, kapsul iodium/garam iodium dan vitamin A.
Kegiatan di MEJA 5
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan
pelayanan KB, imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin
dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas.

Cara Menimbang Berat Badan Balita


Salah satu cara menilai pertumbuhan bayi dan balita adalah dengan
menimbang berat badannya. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam menimbang berat badan bayi dan balita, yaitu:
1. Menimbang berat badan dengan menggunakan dacin.
2. Menimbang berat badan dengan menggunakan salter.
Menimbang bayi dan balita boleh menggunakan dacin maupun salter.
Jika tersedia timbangan khusus bayi akan lebih baik lagi. Pada
penimbangan menggunakan dacin/salter, anak akan dimasukkan ke
dalam sarung timbangan. Hal ini seringkali menjadi kendala. Karena
anak sering merasa takut atau tidak nyaman pada saat akan
dimasukkan ke dalam sarung yang membuat mereka dapat
menangis.
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam penimbangan berat
badan bayi dan balita sebagai berikut:
1. Bayi dan balita yang harus menggunakan pakaian seminimal
mungkin. Tujuannya untuk mendapatkan hasil timbangan yang
akurat.
2. Bayi harus ditimbang tanpa pakaian, jika hal itu tidak
memungkinkan karena bayi kedinginan, maka cukup diberi
catatan bahwa bayi ditimbang menggunakan pakaian.
3. Perhatikan jikan bayi menggunakan popok basah, jeans dan
jaket bayi dapat menambah berat badan lebih 0.5 kg.
4. Petugas harus bersikap ramah dan menghindari anak menjadi
takut atau jengkel, sebaiknya anak atau bayi dibuat senyaman

2
mungkin, sehingga mudah juga mengukur panjang atau tinggi
badan anak.
5. Petugas harus mencatatat hasil penimbangan berat badan
dengan teliti sampai satu angka desimal.
Tujuannya adalah untuk memperoleh hasil penimbangan yang lebih
akurat. Sehingga pada saat penilaian status gizi berdasarkan indikator
berat badan menurut umur dapat diperoleh hasil yang jauh lebih
akurat.

Berikut cara menimbang balita dengan menggunakan dacin yang


biasa menggunakan istilah 9 (Sembilan) langkah penimbangan :

Langkah 1 : Gantungkan dacin pada dahan pohon, palang rumah


atau penyanggah khusus yang sudah dibuat sebelumnya, serta
pasang tali pengaman pada ujung batangan dacin. Pastikan posisi
batang dacin harus sejajar dengan mata orang yang akan membaca
hasil penimbangan

Langkah 2 : Periksa apakah dacin sudah tergantung kuat. Cara untuk


memeriksa ialah dengan cara menarik dacing kuat-kuat ke bawah. Hal
tersebut sangat penting karena berhubungan dengan keselamatan
balita yang akan ditimbang. Jika dacin tidak tergantung kuat dan
terjadi insiden dimana dacin terlepas dan menimpa balita yang
ditimbang, maka hal tersebut akan berhubungan dengan hukum dan
pihak yang berwajib.

Langkah 3 : Geser bandul dacin pada angka nol

Langkah 4 : Pasang sarung timbang

Langkah 5 : Seimbangkan dacin dengan cara menggantung kantong


(bisa terbuat dari kantong plastic atau kain yang dibuat khusus) yang
berisi pasir pada ujung batang dacin. Penggunaan pasir dimaksudkan
agar proses penyeimbangan dapat dilakukan dengan mudah, kalau
tidak ada pasir, beras atau jagung juga boleh.

Langkah 6 : Masukkan balita ke dalam sarung timbang dan


seimbangkan dacin. Hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum anda
memasukan balita ke dalam sarung timbang ialah pastikan pakaian
yang digunakan anak seminimal mungkin, lepaskan topi (jika
menggunakan topi), sepatu, kaos kaki, pempers, dll. Tindakan
tersebut bertujuan agar barang-barang tersebut tidak mempengaruhi
berat badan balita yang sesungguhnya. Pada bagian ini dibutuhkan
keterampilan dan kesabaran seorang Kader Posyandu untuk

3
membaca hasil penimbangan, karena umumnya balita akan meronta
dan membuat dacin sulit untuk diseimbangkan.

Langkah 7 : Tentukan berat badan balita dengan membaca angka


yang terdapat pada ujung bandul geser.

Langkah 8 : Catat hasil penimbangan

Langkah 9 : Geser kembali bandul geser ke angka nol, letakkan


batang dacin pada tali pengaman, selanjutnya keluarkan anak pada
sarung timbang.

4
JENIS-JENIS IMUNISASI

Jenis Vaksin imunisasi dasar yang wajib di berikan pada anak

1. Vaksin Hepatitis B
Virus hepatitis B adalah virus yang menyebabkan penyakit hepatitis B
atau lebih dikenal dengan nama penyakit kuning. Penyakit ini
sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada hati.
Pemberian vaksin 3 kali pada bayi terbukti mampu mencegah
penyakit hepatitis B sampai 75 %.
2. DPT Vaksin.
Vaksin ini merupakan gabungan dari 3 vaksin yaitu Difteri, Pertussis,
dan Tetanus (DPT). Difteri merupakan penyakit dari basil Difteri yang
bisa menyebabkan kerusakan jantung dan sataf. Pertussis yaitu
penyakit batuk rajan yang sangat menular penyakit inj sering juga
disebut batuk 100 hari. Tetanus disebabkan oleh jenis bakteri yang
disebut dengan Clostridium tetani ditandai dengan kekakuan otot
gejala penyakit tetanus hampir sama dengan Epilepsi.
3. Vaksin Polio
Penyakit polio adalah penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan
pada anak. Menurut penelitian vaksin polio terbukti 90 % efektif
untuk mencegah infeksi polio pada anak.
4. Vaksin Campak
Campak adalah salah satu jenis Penyakit kulit yang menular berakibat
fatal terutama pada anak-anak. Menurut penelitian Vaksin ini dapat
mencegah infeksi campak hingga 90 persen.
5. Bacille Calmette Guerin (BCG)
Vaksin berguna untuk mencegah penyakit tuberculosis (TBC) yaitu
penyakit infeksi Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini Merupakan
kuman yang sangat berbahaya dan tidak mudah untuk di mati kan.
6. Vaksin HiB
Vaksin ini diberikan untuk melakukan pencegahan penyakit
meningitis dan pneumonia. Yang di sebabkan oleh infeksi bakteri
Haemofillus Influenza B. Sangat berbahaya karena telah
menyebabkan kematian 386.000 anak tiap tahunnya.
7. Vaksin Rotavirus
80 % diare pada anak disebabkan oleh virus Rotavirus yang
menyebabkan gangguan pada sistem sistem pencernaan. Diare yang
tidak mendapatkan penanganan medis bisa mrnyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi adalah kekurangan cairan ekektrolit di dalam tubuh
sehingga organ tubuh tidak bisa berfungsi secata maksimal. Dehidrasi
berat berakibat kematian.

5
JADWAL PEMBERIAN
IMUNISASI

Jadwal pemberian imunisasi dasar harus diberikan?

Program Imunisasi indonesia mengacu pada dua jadwal. tabel Yang


pertama jadwal yang di terbitkan oleh kementrian kesehatan
indonesia, kemudian satu lagi rekomendasi Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI).
Jadwal Imunisasi Dasar Pada Bayi

Jadwal Imunisasi dari kementrian kesehatan indonesia

Jadwal tabel imunisasi bayi oleh IDAI

6
kenapa ada dua jadwal imunisasi. saya harus pilih yang mana dong?
Terserah anda mau pilih yang mana karena Secara garis besar kedua
jadwal imunisasi tersebut sama saja. Hanya ada beberapa perbedaan
kecil. Menurut penelitian para ahli kesehatan kedua jadwal imunisasi
tersebut sama-sama efektif mencegah penyakit. Hanya saja Pada
jadwal imunisasi rekomendasi IDAI tercantum beberapa vaksin
tambahan Selain dari 5 jenis vaksin dasar pokok seperti yang di
wajibkan oleh kemenkes RI.
Dimana imunisasi bisa lakukan?
Program imunisasi dasar di indonesia saat ini bisa di dapatkan
secara gratis dan seluruh biaya ditanggung melalui anggaran dan
kebijakan pemerintah. imunisasi bisa di lakukan melalui Rumah
sakit, puskesmas dan posyandu. Selain itu imunisasi juga bisa
dilakukan di klinik-klinik kesehatan lain.
CARA PENGISIAN KMS

1 Cara Pengisian KMS-Balita

Selain terdapat grafik pertumbuhan dan pesan-pesan penyuluhan,


dalam KMS balita terdapat juga kolom-kolom yang harus diisi yaitu
tentang identitas anak, imunisasi, pemberian kapsul vitamin A,
kondisi infeksi/infestasi cacing/ISPA/Anemia/TBC paru/penyakit lain,
pemberian ASI-eksklusif, MP-ASI, pemberian makanan anak dan
rujukan ke Puskesmas.

Agar KMS -Balita dapat dipakai untuk melakukan tindak lanjut


pelayanan kesehatan dan gizi secara tepat, maka KMS harus diisi
secara benar dengan mempertimbangkan beberapa masalah yang
sering timbul, yaitu :

1. Ketidak-akuratan pencatatan umur anak


2. Kesulitan memperoleh informasi tanggal/bulan lahir
3. Kesalahan menimbang
4. Kesalahan penempatan titik berat badan pada grafik
5. Kesulitan memahami arti pita warna pertumbuhan
6. Kesulitan menginterpretasikan grafik pertumbuhan anak
7. Kesulitan melakukan tindakan yang efektif

Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengisi KMS, setiap petugas


puskesmas diharapkan dapat mempelajari secara seksama petunjuk
pengisian KMS.

Pada penimbangan pertama

7
Pada penimbangan pertama, sebelum anak ditimbang, kolom-kolom
pada KMS yang berkaitan dengan identitas anak dan orang tua diisi
lebih dahulu, sesuai dengan Langkah pertama, Langkah kedua, dan
Langkah ketiga.

Langkah pertama : Mengisi nama anak dan nomor pendaftaran. Pada


halaman muka KMS, isilah nama anak dan nomor pendaftaran sesuai
dengan nomor registrasi yang ada di posyandu.
Langkah kedua : Mengisi kolom identitas yang tersedia pada halaman
dalam KMS Balita
1. Kolom posyandu diisi nama posyandu tempat dimana anak
didaftar
2. Kolom Tanggal pendaftaran diisi tanggal, bulan dan tahun
anak didaftar pertama kali.
3. Kolom Nama anak diisi nama jelas anak, sama seperti
halaman depan KMS
4. Kolom Laki-laki diisi tanda apabila anak tersebut laki-laki
dan demikian pula bila perempuan.
5. Kolom anak yang ke diisi nomor urut kelahiran anak dalam
keluarga (termasuk anak yang meninggal).
6. Kolom Tanggal lahir diisi bulan dan tahun lahir anak. *)
7. Kolom Berat Badan Lahir diisi angka hasil penimbangan berat
badan anak saat dilahirkan, dalam satuan gram. Berat Badan
Lahir ini kemudian dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan
0.
8. Kolom Nama ayah dan Nama Ibu beserta pekerjaannya diisi
nama dan pekerjaan ayah dan ibu anak tersebut.
9. Kolom alamat diisi alamat anak menetap.

Catatan *)

Bila ada kartu kelahiran, catat bulan lahir anak dari kartu
tersebut
Bila tidak ada kartu kelahiran, tetapi ibu ingat, catat tanggal
lahir anak sesuai jawaban ibu
Bila ibu ingat bulan Hijriah/Jawa, perkirakan bulan nasional /
masehi-nya dan catat.
Bila ibu tidak ingat bulan lahir, tuntun untuk mengingat umur
anak (dalam bulan), kemudian perkirakan bulan lahir anak, dan
catat.
Langkah ketiga : Mengisi kolom bulan lahir.

Selanjutnya cantumkan bulan lahir anak pada kolom 0, kemudian


isilah semua kolom bulan secara berurutan

8
Misalnya : Bulan lahir anak Agustus 2000, maka cantumkan bulan
Agustus 2000 di kolom tersebut. Kemudian isi semua kolom bulan
September 2000, Oktober 2000, dan seterusnya.

Langkah keempat : Meletakkan titik berat badan pada grafik KMS-


Balita.

Setelah anak ditimbang, letakkan titik berat badannya pada titik temu
garis tegak (sesuai dengan bulan penimbangan) dan garis datar
(berat badan).

Contoh : Rudi dalam penimbangan bulan Mei 2000 berat badannya


7,5 kg. Karena baru satu kali ditimbang, maka hanya ada satu titik
berat badan dan tidak bisa dibuat.

Langkah kelima : Mencatat keadaan kesehatan, makanan dan


keadaan lainnya.

Catat juga semua kejadian yang dialami anak yang dapat mem-
pengaruhi kesehatannya, pada garis tegak (lihat contoh), sesuai
bulan bersangkutan.

Misal :

Anak tidak mau makan


Anak sakit panas
Anak diare
Anak diberi nasi tim
Ibu meninggal
Ayah di-PHK
Anak dikirim ke Puskesmas

Langkah keenam : Mengisi kolom pemberian imunisasi.

Kolom ini diisi langsung oleh petugas imunisasi setiap kali setelah
imunisasi diberikan (lihat contoh disamping)

Langkah ketujuh : Mengisi kolom pemberian kapsul vitamin A dosis


tinggi

Kolom ini digunakan oleh kader untuk mencatat tanggal pemberian


kapsul vitamin A yang diberikan kepada bayi 6-11 bulan (warna biru)
dan anak 12-59 bulan (warna merah) pada setiap bulan Februari dan
Agustus.

9
Langkah kedelapan : Mengisi kolom Periode Pemberian ASI Ekslusif

Kolom-
kolom ini
terdapat di
bawah
kolom-
kolom
nama
bulan
0,1,2,3,4.

Apabila
bayi
mendapat
ASI saja
sampai
usia 3
bulan,
maka
kolom 0, 1,
2 dan 3
diisi E0, E1,
E2 dan E3.
Sedangkan
kolom 4
diisi
dengan
tanda
kurang (-),
karena
anak sudah
mulai
diberi
makan
bubur tim
lumat.

Pada pemnimbangan kedua dan seterusnya


1. Lakukan langkah keempat

Jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan ini
dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus. Jika jarak antara
penimbangan bulan ini dan penimbangan sebelumnya lebih dari satu

10
bulan, maka titik berat badan bulan ini tidak dapat dihubungkan
dengan titik berat badan sebelumnya.

2. Lakukan langkah kelima

Catat juga semua kejadian yang dialami anak pada garis tegak sesuai
bulan bersangkutan.

Apabila anak mendapat imunisasi, lakukan langkah keenam.


Apabila anak ditimbang pada bulan kapsul vitamin A (Februari atau
Agustus), maka jika anak diberi kapsul vitamin A, lakukan langkah
ketujuh.
Apabila umur bayi masih dibawah 5 bulan, lakukan langkah
kedelapan.
1. Tindakan berdasarakan catatan dalam KMS

Berdasarkan catatan hasil penimbangan, perkembangan, serta


keadaan kesehatan anak dalam KMS-Balita, kader/petugas kesehatan
dapat melakukan konseling atau dialog dengan ibu balita tentang
pertumbuhan anaknya serta membantu ibu dalam memecahkan
masalah pertumbuhan anaknya. Konseling tersebut dilakukan setelah
mencatat hasil penimbangan anak pada KMS-Balita.

Sebelum melakukan konseling, kader/petugas kesehatan dapat


menggali secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan
hasil penimbangan bulan ini, sesuai dengan arah grafik.

Beberapa kemungkinan dari hasil pencatatan berat badan balita pada


KMS adalah:

Grafik pertumbuhan anak naik berkaitan dengan nafsu makan


anak yang baik/meningkat berarti ibu telah cukup memberikan
makanan dengan gizi seimbang.
Grafik pertumbuhan tidak naik bisa dikaitkan dengan nafsu
makan anak menurun karena sakit, atau karena ibunya sakit
(pola asuh tidak baik), atau sebab lain yang perlu digali dari ibu.

Dengan demikian isi atau pesan-pesan yang diberikan disesuaikan


dengan grafik pertumbuhan anak tersebut dan disesuaikan dengan
penjelasan ibunya tentang keadaan kesehatan anaknya.

ALUR TINDAKAN

BERDASARKAN HASIL PENIMBANGAN

11
timbangan KMS

antripometri

Beri pujian
kepada anak
& ibunya. Dan
dianjurkan
agar
meneruskan
cara
pemberian
makanan
kepada
anaknya tapi
lebih banyak,
agar bulan
berikutnya
berat badan
naik lagi.

Proaktif

Kembali ke
keluarga :

Konseling
gizi/kunjung
an rumah

Tata
laksana
pemberian
makanan

12
lokal/RT
pasca rawat
inap

Penjelasan : Alur tindakan berdasarkan hasil penimbangan

Setiap anak Balita yang datang ke Posyandu/fasilitas pelayanan


kesehatan lainnya harus ditimbang berat badannya. Selanjutnya hasil
penimbangan tersebut dicatat dalam KMS-Balita,dan membuat garis
pertumbuhannya (jika bulan lalu juga ditimbang). Dengan
membandingkan berat badan bulan ini dengan bulan lalu dapat
diketahui hasil penimbangan saat ini garis pertumbuhan naik, tIdak
naik atau di bawah garis merah (BGM).

Setelah diketahui hasil penimbangan anak tersebut, dilakukan


tindakan sebagai berikut:

1. Jika garis pertumbuhan naik, diberikan pujian serta nasehat


agar meneruskan cara pemberian makanan kepada anaknya,
namun dianjurkan agar makan lebih banyak lagi karena anak
akan terus tumbuh dan diupayakan berat badannya bulan
depan naik lagi..
2. Jika garis pertumbuhan tidak naik :
1. Timbangan tidak naik 1 kali (1T), tanyakan riwayat makanan
dan penyakitnya, kemudian berikan nasehat makanannya.
Berikan motivasi agar bulan depan naik BB nya.
2. Timbangan tidak naik 2 kali (2T), tanyakan riwayat makanan
dan penyakit kemudian berikan nasehat makanannya. Apabila
anak kelihatan sakit segera dikirim ke puskesmas/fasilitas
pelayanan kesehatan lain.
3. Timbangan tidak naik 3 kali (3T), anak dirujuk ke puskemas
/fasilitas pelayanan kesehatan lain.
1. Jika garis pertumbuhan di bawah garis merah (BGM), anak
harus segera dirujuk ke puskesmas/fasilitas pelayanan
kesehatan lain
1. jika tanda klinis (-), berikan Makanan Tambahan Pemulihan
(PMT-Pemulihan).
2. Jika tanda klinis (+), lakukan 10 langkah Tata laksana Gizi Buruk
dan obati jika ada penyakit penyerta.
3. Nasehat makan bayi dan anak sesuai hasil penimbangan

Konseling tentang nasehat makanan bayi dan anak dibedakan


menurut umur anak, yaitu 0- 4 bulan, 4 6 bulan, 6 -12 bulan, 12 24
bulan, 24 bulan ke atas.

13
BAYI UMUR 0 4 BULAN

1. Berat badan bayi naik


Beri pujian kepada Ibu.
Berikan ASI sesuai keinginan bayi, paling sedikit 8 kali sehari,
pagi, siang maupun malam.
Jangan diberikan makanan atau minuman lain selain ASI.
1. Berat badan bayi satu bulan tidak naik (1T)
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari
sakit, atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan
pertumbuhannya terganggu.
Tanyakan kemungkinan hambatan pembe-rian ASI. Beri nasehat
sesuai masalah ibu.
Berikan ASI kepada bayi setiap hari 3 5 kali lebih sering dari
biasanya.
Tiap hari ibu perlu makan 1-2 piring makan-an sehat lebih
banyak dibanding sebelum hamil dan menyusui, serta minum 3
kali 2 gelas air putih disamping jumlah yang biasa diminumnya
sehari-hari.
Apabila ada jamu yang manjur untuk melan-carkan ASI,
anjurkan ibu meminumnya.
1. Berat badan bayi dua bulan berturut-turut tidak naik
(2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah
dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya, dan
beri nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan
bulan lalu.
Kalau sudah, beri nasehat agar ibu tiap hari makan 2 piring
lebih banyak dari biasanya.
Jika ada penyakit konsultasikan ke petugas
kesehatan/puskesmas.
1. Berat badan bayi tiga bulan berturut-turut tidak naik
(3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Rujuklah ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
1. Bayi dibawah garis merah (BGM)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan
anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.

14
BAYI UMUR 4 6 BULAN

1. Berat badan bayi naik


Beri pujian kepada ibu
Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari (pagi, siang maupun malam)
Beri Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 2 kali sehari, tiap kali 2
sendok makan
Pemberian MP-ASI dilakukan secara bergantian sesuai dengan
jadwal makan bayi.
MP-ASI adalah Makanan Pendamping ASI dan bukan Makanan
Pengganti ASI, dan dapat berupa:

Bubur tim lumat ditambah hati ayam/ ikan/tempe/tahu/daging


sapi/wortel/bayam/kacang-hijau/ dan tambahkan sedikit
santan/minyak

2. Berat badan bayi satu bulan tidak naik (1T)


Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari
sakit, atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan
pertumbuh-annya terganggu
Konsultasikan dengan petugas kesehtan/puskesmas
Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari (pagi, siang maupun malam).
Beri MP-ASI 3 kali sehari, tiap kali 1 piring sedang.
Pemberian ASI dan MP-ASI dilakukan secara bergantian sesuai
dengan jadwal makan bayi.
3. Berat badan bayi dua bulan berturut-turut tidak naik
(2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah
dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya, dan
beri nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan
bulan lalu, dengan memberikan kepada anak MP-ASI 3 x sehari,
tiap kali satu piring sedang.
Kalau sudah dilaksanakan, berikan MP-ASI 1 piring lebih banyak
dari bulan lalu.
Jika anak sakit, segera rujuk ke puskesmas
4. Berat badan bayi tiga bulan berturut-turut tidak naik
(3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit untuk
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
5. Bayi di bawah garis merah (BGM)

15
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan
anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.

BAYI UMUR 6 12 BULAN

1. Berat badan bayi naik


Beri pujian kepada ibu.
Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak.
Berikan nasi lunak ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/
daging/ wortel/bayam/kacang-hijau/sedikit santan/minyak
Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari.
1. Berat badan bayi satu bulan tidak naik (1T)
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari
sakit, atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan
pertumbuh-annya terganggu. Konsultasikan dengan petugas
kesehatan.
Berikan ASI sesuai keinginan anak.
Berikan MP-ASI 5 kali sehari satu piring sedang.
Berikan 2 kali nasi dengan lauk-pauk yang dihaluskan
1. Berat badan bayi dua bulan berturut-turut tidak naik
(2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah
dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya. Beri
nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan
bulan lalu.
Jika sudah dilaksanakan, disamping makanan sehari-hari, anak
perlu diberi tambahan penganan atau kudapan..
Jika masih sakit, konsultasikan dengan petugas kesehatan.
1. Berat badan bayi tiga bulan berturut-turut tidak naik
(3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/Rumah Sakit untuk
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
1. Berat badan bayi dibawah garis merah (BGM)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan
anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.

ANAK UMUR 12 24 BULAN

16
1. Berat badan naik
Berikan ASI sesuai keinginan anak
Anak sudah bisa diberi makanan orang dewasa
Berikan makanan dewasa tersebut 3 x sehari
Berikan juga makanan selingan 2 x sehari di antara waktu
makan seperti bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dsb.
2. Berat badan anak satu bulan tidak naik (1T)
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari
sakit, atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan
pertumbuh-annya terganggu. Konsultasikan ke petugas
kesehatan.
Berikan ASI sesuai keinginan anak.
Berikan makanan orang dewasa 5 kali sehari.
3. Berat badan anak dua bulan berturut0turut tidak naik
(2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah
dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya. Beri
nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan
bulan lalu.
Jika sudah dilaksanakan, tambah-kan porsi/frekuensi makan,
perbaiki nafsu makan anak dengan jalan mengganti-ganti
hidangannya.
Jika sakit, periksakan ke petugas kesehatan/puskesmas
4. Berat badan anak tiga bulan berturut-turut tidak naik
(3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit untuk
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
5. Berat badan anak dibawah garis merah
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan
anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.

ANAK UMUR 24 BULAN KEATAS

1. Berat badan anak naik ]


Berikan makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali
sehari
Berikan juga makanan yang bergizi sebagai selingan 2 kali
sehari seperti bubur kacang hijau, biskuit.
Pemberian makanan selingan dilakukan antara waktu makan
makanan pokok.

17
1. Berat badan anal satu bulan tidak naik (1T)
Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari
sakit, atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan
pertumbuh-annya terganggu. Konsultasikan ke petugas
kesehatan.
Berikan makanan setengah bagian dari jumlah yang dimakan
ayahnya
1. Berat badan anak dua bulan berturut-turut tidak naik
(2T)
Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah
dilaksanakan.
Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya. Beri
nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan
bulan lalu.
Jika sudah dilaksanakan, tambah-kan porsi/frekuensi makan,
usahakan sekali dalam sehari anak makan bersama anak-anak
lainnya.
Jika sakit, periksakan ke petugas kesehatan/puskesmas.
1. Berat badan anak tiga bulan berturut-turut tidak naik
(3T)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/Rumah Sakit untuk
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
1. Berat badan anak di bawah garis merah (BGM)
Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan
anaknya.
Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan
anaknya ke Puskesmas/Rumah
1. Nasehat perkembangan anak
2. Gambar-gambar anak di atas grafik pertumbuhan menunjukkan
sebagian kemampuan perkembangan yang harus dicapai
semua anak pada rentang umur yang ada (misalnya pada
umur 3-6 bulan anak dapat mengangkat kepala dengan tegak,
pada posisi telungkup).
3. Yang harus dianjurkan oleh petugas kesehatan kepada ibu balita
ialah sebagai berikut:
1. Umum:

Ibu yang baik adalah ibu yang:

Merasa percaya diri sebagai ibu


Peka dan selalu menanggapi perilaku anak dalam kata-kata dan
perasaan
Menyediakan alat mainan sesuai umur dan menyempatkan diri
bermain dengan anaknya

18
Memperkenalkan lingkungan hidup (orang dan barang) kepada
anaknya.
1. Khusus
Bila umur anak yang sesuai kemampuan (seperti gambar) pada
KMS, ibu harus diberi tahu agar melatih anaknya melakukan
kemampuan tersebut.
Bila umurnya sudah lewat (misalnya pada umur 6 bulan belum
dapat mengangkat kepala) ibu harus membawa anaknya ke
Puskesmas.

KESIMPULAN

Kartu menuju sehat (KMS), sangat diperluakan dan tidak hanya


bermanfaat bagi balita, tetapi juga bagi ibu-ibu, staf kesehata.
Dengan KMS kita dapat memantau pertumbuhan balita dengan baik.,
bagaimana cara memantau pertumbuhan balita, bagaimana cara
mengisi KMS balita dengan benar, bagaimana melakukan tindakan
segera berdasarkan catatan KMS balita dan bagaimana cara
memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita sesuai
dengan hasil penimbangan. Makalah ini juga disebutkan pengertian
naik (N) yang berarti anak sehat dan tidak naik (T1, T2, T3) yang
berarti anak tidak sehat dan perlu mendapat intervensi langsung dari
kader dan petugas. Selain itu juga jika anak berada di bawah garis
merah (BGM) yang perlu mendapat tindak lanjut dengan segera. Hal
itu juga dapat terlihat dan digambarkan di dalam alur tindakan
berdasarkan hasil penimbangan.

MANFAAT PEMBERIAN IMUNISASI

MANFAAT PEMBERIAN IMUNISASI


Manfaat fungsi imunisasi adalah begitu banyak bagi kesehatan serta
pertumbuhan perkemabangan anak-anak kita kelak di kemudian hari.
Karena memang ketika bayi baru lahir saja sudah harus mendapatkan
vaksinasi imunisasi bagi bayi baru lahir ini. Untuk itulah pentingnya
kita mengenal akan berbagai jenis vaksinasi dan juga manfaat
vaksinasi imunisasi bagi bayi balita buah hati kita masing-masing.

19
MP ASI

DEFINISI

Makanan pendamping air susu ibu (MPASI) merupakan makanan yang


dikenalkan dan diberikan kepada bayi usia 6 bulan setelah menjalani
ASI ekslusif. Program terbaik bagi seorang bayi idealnya adalah
dengan mengkonsumsi hanya ASI saja selama 6 bulan awal
kehidupannya. Setelah lewat usia 6 bulan, seorang bayi mulai
dikenalkan dengan makanan halus.

Makanan MPASI dapat dimulai dari usia 6 bulan dengan menggunakan


makanan yang bersifat semi cair, atau bubur yang tidak terlalu
kental. Usia 7 bulan bayi dapat dikenalkan dengan makanan yang
mulai memiliki tekstur, seperti bubur dengan serat buah (wortel,
sayuran, san sejenisnya). Usia bayi 9 bulan sudah dapat dikenalkan
dengan makanan yang lebih komplek seperti sup, daging, telur, tahu,
dan tempe tetapi dalam keadaan lembut. Pada usia bayi 1 tahun atau
lebih sudah dapat menyesuaikan makanan seperti makanan keluarga
lainnya.

FUNGSI

Fungsi dari MPASI adalahn untuk mengenalkan jenis makanan baru


pada bayi, mencukupi kebutuhan nutrisi tubuhnya yang tidak lagi
dapat disokong oleh ASI, membentuk daya pertahanan tubuh dan
perkembangan sistem imunologis terhadap makanan maupun
minuman. Selain fungsi tersebut, MPASI dapat melatih perkembangan
bayi, baik secara motorik maupun secara emosional. Bayi usia 6
bulan sudah menunjukkan tanda-tanda siap makan yang telah
didukung oleh perkembangan fisik bayi seperti kekuatan leher untuk
menopang kepala, bayi sudah berusaha untuk duduk dan kemudian
dapat duduk dengan tegak dengan sandaran atau tanpa sandaran,
bayi sudah mulai mengigit benda yang berada digenggamannya, dan
respon motorik halus serta kasar dapat mulai terlihat dari anak
memegang makanan, maupun sendok makan.

HAL TERKAIT

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan


serta mengenalkan MPASI, diantaranya adalah:

20
1. Pemberian MPASI harus dimulai dari porsi kecil, pemberian porsi
kecil diharapkan anak tidak kaget, dan bila terjadi reaksi seperti
diare pemberian MPASI dapat terawasi, serta menghindari bayi
untuk tersedak;
2. Saat bayi diberi MPASI diusahakan diselangi sebelum pemberian
ASI, sehingga bayi tidak merasa kenyang sebelum makan;
3. Pilihlah makanan yang lembut seperti bubur saring, buah-
buahan dengan tekstur halus dan masih berserat, makanan
bersifat keras dan kering dapat disesuaikan nantinya sesuai
dengan usia bayi;
4. Pemberian sayuran dan buah harus dimulai secara seimbang
agar menghindarkan bayi dan anak dari sifat memilih-milih
makanan.

ASI EKSKLUSIF

ASI EKSKLUSIF
Konsep Asi Eksklusif
A. Konsep Asi Eksklusif
1. Pengertian
ASI Eksklusif adalah pemberian Asi saja kepada bayi berumur 0-6
bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain, menurut ahli
kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya
dengan ASI saja. Manfaat ASI Eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap
beragam penyait pada usia selanjutnya (Depkes,2006:105).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan
lain, walupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan (Sri
Purwanti Hubertin,2004:3).
Menyusui Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan
cairan lain atau makanan padat, bayi harus sering disusui serta tanpa
batasanwaktu (Suradi Rulina dan Utami Roesela,2008:32). Bayi hanya
diberi ASI saja secara eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan.
Setelah itu diberi makanan padat pendamping yang cukup dan
sesuai. Sedangkan ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun atau lebih.

2. Manfaat Asi
a. Untuk Bayi
1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang
terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga
bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang
dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama
kehidupannya
2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan
utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi.

21
Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30%
dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan
karena masih memberikan manfaat.
4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya
susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi
5. Komposisi ASI ideal untuk bayi
6. Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-
usus, sembelit, dan alergi
7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit.
Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan
seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit
tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI
8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level
bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan
diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi
tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI.
9. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu
dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas
10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga
memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman,
nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si
anak di masa depan.
11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk
diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat
sembuh.
12. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI
perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi,
dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan
menumbuhkan sel otak pada bayi prematur.
13. Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di
antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim,
Chrons disease, dan Ulcerative Colitis.
14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI.
Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum
ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada
anak-anak yang minum susu formula.
15. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik
anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat.
Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi,
sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang
tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber
daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang
lain.
b. Untuk Ibu

22
1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi
ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko
perdarahan
2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa
kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing
kembali
3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki
resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara.
4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan
mensterilkan botol susu, dot, dsb
5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah
tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol,
kaleng susu formula, air panas, dsb
6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng
dan perlengkapannya
7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu
formulabelum tentu steril
8. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang
menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional
9. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di
wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak
dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam
payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang
ASI-nya sebelum menyusui[4].
c. Untuk Keluarga
1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu
bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan.
2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit
(hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran
bayi akan sakit.
3. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI
eksklusif.
4. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat.
5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga
bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
6. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol,
susu, air panas, dll.
d. Untuk Masyarakat dan Negara
1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu
formula dan peralatan lain untuk persiapannya.
2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat.
3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah
bayi sakit lebih sedikit.
4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan
kematian.
5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan
sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya.

23
6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan
baru. (http://asuh.wikia.com/wiki/Manfaat_ASI Komposisi Zat Gizi
Kolostrum, ASI dan PASI).
e. Komposisi Asi
1. Karbohidrat
2. Lemak
3. Protein
4. Viitamin & Mineral
5. Kalsium Fosfat
6. Zat Anti infeksi
Kolostrum adalah asi yang keluar pertama kali ,berwarna jernih
kekuningan ,kaya akan zat antibodi:
a) Faktor bifidus
Faktor pemicu pertumbuhan laktobasilus bifidus ,bakteri yang
dianggap dapat mengganggu kolonisasi bakteri pathogen didalam
saluran cerna .
b) Secretori imonoglobulin A (sIgA)
Mengikat protein asing bermolekul besar seperti virus ,bakteri dan zat
toksik yang bertujuan untuk penyerapan sehingga tidak
membahayakan bayi .
c) Laktoferin
Protein pengikat zat besi agar tidak dapat digunakan oleh bakteri
untuk bertumbuh kembang
d) Lizozim
Enzim yang bekerja menghancurkan bakteri dengan jalan merobek
dinding sel yang secara langsung meningkatkan keefektifan antibodi
e) Leokosit
Mencegah Enterokolitis Nekrotikan ,penyakit mematikan yang lazim
menjangkiti bayi berberat badan rendah
f) Makrofag
Selain menyekresi sIgA dan Interferon juga berfungsi untuk
memangsa organisme lain
g) Komplemen ,Laktoferidase,Antistreptokokus
Faktor pertahanan yang membantu menurunkan insidensi penyakit
h) Protein pengikat B12
(Dr.Arrisman,MB.2005:41)
f. Pengelompokan Asi
1. ASI stadium I
Asi stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang
pertama dikeluarkan atau disekresi oleh kelenjar payudara pada
empat hari pertama setelah persalinan. Komposisi kolostrum ASI
setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning
keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel
hidup.
Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang
membersihkan mikonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir
segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi

24
sering defekasi dan feces berwarna hitam. Jumlah energi dalam
kolostrum hanya 56 Kal /100 ml kolostrum dan pada hari pertama
bayi memerlukan 20 30 CC.
Kandungan protein pada kolostrum lebih tinggi dibandingkan dengan
kandungan protein dalam susu matur, Sedangkan kandungan
karbohidratnya lebih rendah dibandingkan ASI matur.
2. ASI stadium II
ASI stadium dua adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari
kelima sampai hari kesepuluh. jumlah volume ASI semakin meningkat
tetapi komposisi protein semakin rendah, sedangkan lemak dan hidrat
arang semakin tinggi, Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bayi karena
aktifitas bayi yang mulai aktif dan bayi sudah mulai beradaptasi
dengan lingkungan. Pada masa ini pengeluaran ASI mulai stabil.
3. ASI stadium III
ASI stadium 3 adalah ASI matur. Yaitu ASI yang desekresi pada hari
kesepuluh sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang
terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai enam
bulan. Setelah enam bulan bayi mulai dikenalkan dengan makanan
pendamping selain ASI
(http://www.parentsguide.co.id/smf/index.php?topic=616.)
4. Produksi Air Susu sejak melahirkan
Dalam buku menyusui oleh Jane moody tahun 2006, volume ASI akan
berbeda tiap harinya.
Volume setiap
Usia hari Rata- Acua
bayi Rata- rata n
Kisaran
rata
Hari ke-1 7-123 ml 37 ml 7 1,3,5
(0-24
jam) 44-3345 84 ml 14 3
Hari ke-2 ml
(24-48 408 ml 38 1,2,3
jam) 98-775
Hari ke-3 ml 624 ml 58 1,3
(48-72
jam) 375-876 700 ml 70 1,3
Hari ke-4 ml
(72-96 750 ml - 4
jam) 452-876
Hari ke-5 ml 800 ml - -
(96-120
jam) 609-837
3 bulan ml

6 bulan

5. Alasan / faktor ibu tidak memberikan ASI pada bayinya

25
Keputusan untuk menyusui atau tidak menyusui bayinya adalah
keputusan yang sangat pribadi dari ibu sendiri. Keputusan ini
dipengaruhi oleh gaya hidup ibu, kedaan keuangan ibu, kepercayaan
dan faktor sosial budaya. Berkurangnya jumlah ibu yang menyusui
bayinya dimulai di kota-kota terutama pada keluarga yang
berpenghasilan cukup, yang kemudian menjalar ke daerah pinggiran
kota dan menyebar ke pedesaan. Menurut Syahmien Moehyi, 2004
ada beberapa alasan mengapa jumlah ibu yang menyusui bayinya
cenderung menurun.
a) Semakin banyaknya ibu yang bekerja mencari nafkah
cenderung untuk tidak menyusui bayinya. Mereka dapat melakukan
tersebut ketika berada di rumah, yaitu sebelum berangkat dan
setelah pulang dari bekerja. Di beberapa perusahaan atau kantor ada
yang menyediakan tempat penitipan bayi, sehingga pada waktu ibu
istirahat, ibu dapat menyusui bayinya di tempat penitipan.
b) Tersedianya bermacam-macam susu/makanan bayi tidak dapat
terpenuhi banyaknya produk susu dari pabrik makanan bayi sudah
dalam bentuk siap pakai (instant milk)sangat memudahkan ibu untuk
menggunakannya. Akan tetapi sebaliknya telah diuraikan terdahulu,
seberapa pun baiknya susu sapi olahan, ASI tetap merupakan
makanan yang paling memenuhi syarat untuk bayi.
c) Iklan yang menyesatkan yang mempromosikan produk susu,
perusahaan promosi yang menyatakan produk susu suatu pabrik
sama baik dengan ASI sering dapat menggoyahkan keyakinan ibu,
sehingga tertarik untuk mencoba menggunakan susu instant itu
sebagai makanan bayi.
d) Ada anggapan menyusui adalah lambang keterbelakangan
budaya. Memberi susu botol dianggap sebagai lambang budaya
modern dan sebaliknya menyusui dianggap sebagai lambang
keterbelakangan sesungguhanya adalah salah. Dewasa ini di negara
maju seperti di Eropa dan Amerika justru dilakukan gerakan Kembali
ke air susu ibu atau Back to breast freding.
e) Alasan estetika, yaitu ibu akan menjadi cepat tua, khawatir
akan hilang kecantikannya dan ibu akan tampak kelihatan tua
sungguh tidak beralasan. Menjadi tua adalah proses alami yang tidak
dapat dihindari, yang harus dilakukan ialah memelihara kebugaran
tubuh, makan makanan yang bergizi, olahraga disamping memelihara
kecantikannya, jadi tidak ada hubungannya dengan menyusui.
6. Amosi yang mempengaruhi produksi air susu
Manurut Kartono, 2007:214 bahwa aktivitas sekresi kelenjar-kelenjar
susu itu senantiasa berayun-ayun (berubah-ubah) oleh pengaruh-
pengaruh psiklis/kejiwaan tertentu, dengan kata lain, produksi ASI
sangat dipengaruhi oleh macam-macam emosi yang tengah dialami
atau mempengaruhi dirinya.
a) Interelasi antara ibu dan anak bayinya itu bisa terganggu
apabila ibu tersebut mengalami kecemasan-kecemasan, ketegangan-

26
ketegangan dan konflik-konflik batin serius. Peristiwa ini biasanya
ditandai oleh tangis bayi yang berlangsung lama.
b) Ibunya tidak suka atau kurang suka menerima peranan dirinya
sebagai seorang ibu dan tidak senang menerima kehadiran/kelahiran
anaknya. Hal ini biasanya ditandai dengan bayi menjerit-jerit
kesakitan dengan tangis sangat memilukan.
c) Berkembanganya perasaan-perasaan ketakutan dan kecemasan
kalau ia ditinggalkan atau ditelantarkan suaminya, hal ini disebabkan
kebudayaan di Afrika timur wanita yang tidak mampu menyusui
anaknya, akan kehilangan cinta kasih suaminya, dan suaminya
berhak untuk mencari wanita lian yang memiliki payudara penuh
dengan air susu. Semua bentuk kecemasan tadi secara langsung bisa
mengganggu kelancaran keluarnya ASI.

27

Anda mungkin juga menyukai