Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pabrik-pabrik pengolahan diperlengkapi dengan berbagai macam


alat pengoperasian. Setiap peralatan saling mendukung antar satu peralatan
dengan peralatan yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan maka
diperlukan peralatan pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam suatu
pabrik adalah peralatan instrumen pabrik. Peralatan instrumen merupakan bagian
dari kelengkapan keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk
mengetahui dan memperoleh sesuatu yang dikehendaki dari suatu kegiatan kerja
peralatan mekanik. Salah satu peralatan instrumen yang penting adalah alat ukur.
Penggunaan alat ukur dalam pabrik sangat banyak digunakan, ini bertujuan untuk
menjaga hasil yang dibutuhkan, sehingga perlu adanya pemeliharan dari alat-alat
ukur tersebut. Alat-alat ukur instrumen yang dipergunakan untuk mengukur dan
menunjukkan besaran suatu fluida disebut dengan alat ukur fluida.

1.3 Rumusan Masalah


a. Pengertian alat ukur venturi dan orifice meter ?
b. Bagaimana persamaan dalam pengukuran laju alir dengan venturi dan
orifice?
c. Apa saja jenis-jenis alat ukur venturimeter dan orifice meter?
d. Bagaimana prinsip kerja dari venturi dan orifice?
e. Bagaimana penerapan dari venturi dan orifice ?

1.2 Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari alat ukur venturi dan orifice meter.
b. Mengetahui persamaan yang digunakan dalam pengukuran venturi dan
orifice meter.
c. Mengertahui jenis-jenis alat ukur venturimeter dan orifice.
d. Mengetahui prinsif kerja dari venturimeter dan orificemeter.
e. Mengetahui aplikasi dalam pengukuran venturi dan orife meter.
BAB II

1
PEMBAHASAN

2.1 Venturi Meter


2.1.1 pengertian Venturi
Venturimeter adalah sebuah alat yang bernama pipa venturi. Pipa venturi
merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit
dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk
mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat
diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki
penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian
tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang
penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang memiliki
penampang yang lebih sempit, dengan demikian, maka akan terjadi perubahan
kecepatan.

Gambar 1. Venturimeter

Untuk sebuah venturimeter tertentu dan sistem manometer tertentu,


kecepatan aliran yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran
berubah maka diameter throatnya dapat diperbesar untuk memberikan pembacaan
yang akurat atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan aliran maksimum
yang baru.

Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 3 bagian utama yaitu :

2
a. Bagian Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti
diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan
pada bagian ini.

b. Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan fluida.
c. Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini
berbentuk bulat datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau
menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari inlet cone.

Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke
bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan
awal. Pada bagian inlet cone fluida akan mengalami penurunan tekanan yang
disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil
kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian throat inilah tempat-tempat
pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk bulat datar. Lalu fluida
akan melewati bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet cone ini
berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone
ini tekanan kembali normal.
Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka
tekanan fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang
memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak akan
menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada
outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang
permanen dalam sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat.
Alat ukur venturi dimasukkan ke dalam aliran cairan, yang rapat massanya
. Alat ini terdiri dari pipa seperti di tunjukkan pada gambar di bawah.

3
Penampang pipa di bagian pinggir yang lebar adalah A1 sedangkan penampang
pipa di bagian penyempit adalah A2. Perhatikan titik (1) dan (2) pada gambar. Di
titik (1) kecepatan aliran adalah v1, luas penampang A1 ,sedangkan Di titik (2)
kecepatan aliran adalah v2 , luas penampang A2.Perbedaan ketinggian (1) dan (2)
adalah sama dengan 0 atau h1=h2. Alat (pipa) dilengkapi pipa U yang diisi dengan
cairan yang rapat massanya (misal air raksa).

1.
1 Gambar 2.venturimeter dengan manometer

Gambar 3. Mengukur kecepetan aliran fluida dalam pipa

4
Kecepatan aliran zat cair dalam pipa dirumuskan :

Gambar 4. persamaan venturimeter dengan manometer

2.1.2 Jenis-Jenis venturi meter

Venturimeter Tanpa Manometer

Prinsip kerja venturimeter tanpa manometer ini berdasarkan pada Asas


Bernoulli yang berbunyi Pada pipa mendatar (Horizontal), tekanan fluida yang
paling besar adalah pada bagian kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling
kecil adalah pada bagian kelajuan alirnya paling besar.

P1 A1 v2 P2 A2
v1

Gambar 5. Venturi tanpa manometer

Air dengan massa jenis mengalir memasuki pipa berpenampang besar


dengan kecepatan v1 menuju pipa berpenampang kecil dengan kecepatan v2

5
dimana v2 v1. Kecepatan fluida mengalir pada pipa sebelah kanan, maka tekanan
pada pipa sebelah kiri lebih besar. Perbedaan tekanan fluida di dua tempat tersebut
diukur oleh manometer yang diisi dengan fluida dengan massa jenis dan
manometer menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian permukaan fluida di kedua
sisi adalah H. Terjadi perbedaan ketinggian air (h) pada kedua pipa vertikal.
Dalam hal ini berlaku h1 = h2 sehingga g h1 = g h2.

Berlaku persamaan Bernoulli sebagai berikut.


p1 + v12 + g h1 = p2 + v22 + g h2
p1 + v12 = p2 + v22
p1 p2 = v22 v12
p = (v22 v12)
gh = (v22 v12)
gh = (v22 v12)
untuk menentukan laju aliran zat cair pada pipa di atas. Menggunakan
persamaan efek venturi yang telah diturunkan sebelumnya.

Jika hendak mencari laju aliran zat cair di penampang besar (v 1). Kita
gantikan v2 pada persamaan 1 dengan v2 pada persamaan 2.

6
Jika perbedaan massa jenis fluida sangat kecil, maka bisa menggunakan
persamaan ini untuk menentukan perbedaan tekanan pada ketinggian yang
berbeda.

Venturimeter Dengan Manometer

v1 v2
P1 P2

Gambar 6. Venturi dengan manometer

Venturimeter dengan manometer adalah aplikasi gabungan antara venturimeter


dan tabung pitot. Fungsinya untuk mengukur laju fluida. Air dengan massa jenis
mengalir memasuki pipa berpenampang besar dengan kecepatan v1

7
menuju pipa berpenampang kecil dengan kecepatan v2 dimana v2 v1. Kecepatan
fluida mengalir pada pipa sebelah kanan, maka tekanan pada pipa sebelah kiri
lebih besar, terjadi perbedaan ketinggian (h) raksa dengan massa jenis r pada
kedua pipa manometer. Dalam hal ini berlaku h1 = h2 sehingga g h1 = g h2.
Berlaku persamaan Bernoulli sebagai berikut.
p1 + v12 + g h1 = p2 + v22 + g h2
p1 + v12 = p2 + v22
p1 p2 = v22 v12
P = (v22 v12)
(r ) g h = (v22 v12)
Dengan menggunakan persamaan kontinuitas A1.v1 = A2.v2 untuk
mendapatkan hubungan antara v2 dan v1, maka v1 dapat dihitung.

2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Venturi


2.1.3.1 Kelebihan
Rugi tekanan (pressure loss) permanen relatif rendah dari pada orifice atau flow
nozzle
Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan padatan
(solids).

2.1.3.2 Kekurangan
Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inches.
Harga relatif mahal

2.1.4 Prinsip Kerja Venturi Meter

Fluida yang mengalir dalam pipa mempunyai massa jenis . Kecepatan


fluida mengalir pada pipa sebelah kanan, maka tekanan pada pipa sebelah kiri
lebih besar. Perbedaan tekanan fluida di dua tempat tersebut diukur oleh
manometer yang diisi dengan fluida dengan massa jenis dan manometer

8
menunjukkan bahwa perbedaan ketinggian permukaan fluida di kedua sisi adalah
H. Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran
udara. Karenanya, laju aliran udara yang lewat di lubang ini (bagian tengah)
berkurang dan udara berhenti ketika tiba di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan
pada kaki kanan manometer sama dengan tekanan udara di titik 2 (P2).
Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu besar)
sehingga bisa diabaikan. Mengingat, tabung pitot juga dirancang menggunakan
prinsip efek venturi. Mirip seperti venturimeter, perbedaannya adalah tabung pitot
ini dipakai untuk mengukur laju gas atau udara. Maka dari itu, tetap menggunakan
persamaan efek venturi.
2.1.5 Penerapan Hukum Bernoulli
Penerapan Hukum Bernoulli, memperhatikan gambar di bawah ini.
Suatu fluida bergerak dari titik A yang ketinggiannya h1 dari permukaan tanah ke
titik B yang ketinggiannya h2 dari permukaan tanah. Misalnya, pada benda yang
jatuh dari ketinggian tertentu dan pada anak panah yang lepas dari busurnya.
Hukum Kekekalan Energi Mekanik juga berlaku pada fluida yang bergerak, pada
gambar.

Gambar 7.penerapan hokum bernouli

Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas penampangnya yang
berbeda. Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan kecepatannya berubah
dari v1 ke v2.

9
Di ujung pipa satu, mengalir air dengan volume V, bila kerapatan air adalah
maka massa pada volume tersebut adalah m = V. Tenaga potensial yang
dimiliki massa adalah U = mgh. Fluida tak termampatkan maka pada ujung yang
lainnya keluar air dengan volume yang sama dan massa yang sama. Ujung kedua
memiliki ketinggian yang berbeda dengan ujung pertama. Dengan demikian,
tenaga potensialnya berbeda meskipun massanya sama. Jika massa m bergerak
dari ujung 1 ke ujung 2 maka massa mengalami perubahan tenaga potensial
sebesar,

Perubahan tenaga kinetik massa:

Saat fluida di ujung kiri fluida mendapat tekanan P1 dari fluida di sebelah kirinya,
gaya yang diberikan oleh fluida di sebelah kirinya adalah F1= P1A1. Kerja yang
dilakukan oleh gaya ini adalah:

Pada saat yang sama fluida di bagian kanan memberi tekanan kepada fluida ke
arah kiri. Besarnya gaya karena tekanan ini adalah F2= -P2A2. Kerja yang
dilakukan gaya ini.

Kerja total yang dilakukan gaya di sebelah kiri dan sebelah kanan ini adalah:

10
Berikut teorema kerja dan energi:

Setelah dimasukan akan diperoleh:

membagi kedua ruas dengan V maka diperoleh:

kita bisa mengubah persamaan tersebut menjadi:

Secara lengkap, Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi


kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai
yang sama di setiap titik sepanjang aliran fluida ideal. Persamaan matematisnya,
dituliskan sebagai berikut.

p + v2 +gh =konstan

atau

11
dengan: p = tekanan (N/m2),

v = kecepatan aliran fluida (m/s),

g = percepatan gravitasi (m/s2),

h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan

= massa jenis fluida.

Hukum Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang digunakan


dalam kehidupan sehari-hari. Berikut uraian mengenai cara kerja beberapa alat
yang menerapkan Hukum Bernoulli.

Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran untuk
mengukur laju aliran suatu zat cair. Suatu zat cair dengan massa jenis mengalir
melalui sebuah pipa dengan luas penampang A1 pada daerah (1). Pada daerah (2),
luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu tabung manometer (pipa U) berisi zat
cair lain (raksa) dengan massa jenis dipasang pada pipa. Perhatikan Gambar 8.
Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan persamaan.

12
Gambar 8. Penampang pipa menyempit di 2 sehingga tekanan di bagian pipa
sempit lebih kecil dan fluida bergerak lebih lambat.

2.1.6 Penerapan Alat Ukur Venturi Meter


1) Venturimeter biasa digunakan untuk pengaturan aliran bensin dalam sistem
pengapian pada kendaraan bemotor.
2) Digunakan untuk mengukur debit dalam pipa.
3) Sekarang juga digunakan untuk menghitung kecepatan darah dalam Arteri.
4) Menghitung laju alir suatu fluida dalam sebuah tabung.

2.2 Orifice Meter

2.2.1 Pengertian Orifice


Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
volume atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan
prinsip beda tekanan. Alat ini berupa pelat tipis dengan gagang yang diapit
diantara flens pipa. Fungsi dari gagang orifice adalah untuk memudahkan dalam
proses pemasangan dan penggantian. Orifice termasuk alat ukur laju aliran dengan
metode rintangan aliran (Obstruction Device). Karena geometrinya sederhana,
biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti.

Gambar 9. Pelat orifice

13
Orifice Plate (Sebuah pelat lubang) adalah pelat tipis dengan lubang di
tengah. Hal ini biasanya ditempatkan dalam pipa aliran fluida dimana ketika
cairan mencapai pelat orifice, dengan lubang di tengah, cairan dipaksa untuk
berkumpul untuk pergi melalui lubang kecil, titik konvergensi maksimum
sebenarnya terjadi tak lama hilir orifice fisik, pada titik kava disebut contracta.
Seperti tidak demikian, kecepatan dan perubahan tekanan di luar contracta
vena, cairan mengembang dan kecepatan dan tekanan berubah sekali lagi. Dengan
mengukur perbedaan tekanan fluida antara bagian pipa normal dan di vena
contracta, tingkat aliran volumetrik dan massa dapat diperoleh dari persamaan
Bernoulli. Perubahan kecepatan setelah melalui orifice pelat tersebut berkaitan
dengan perubahan tekanan (differential pressure). Perubahan tekanan ini yang
kemudian diukur dan kemudian diasosiasikan dengan laju aliran. Dalam kaitannya
dengan Orifice dan pengukuran aliran, umumnya yang diukur adalah differential
pressure. Dalam pemasangan dengan sistem, orifice dapat digambarkan sebagai
berikut: Orifice pelat terbuat dari pelat tipis stainless steel, pada bagian tengahnya
dilubangi dengan ukuran yang telah dihitung besarnya, kemudian dipasang pada
pipa alir untuk memberikan beda tekanan.
Orifice dapat dipakai untuk semua fluida yang bersih dan gas, tetapi tidak
umum dipakai untuk fluida yang mengandung solid/kotoran. Pelat Orifice paling
sering digunakan untuk pengukuran kontinyu cairan di dalam pipa. Pelat Orifice
juga digunakan dalam beberapa sistem sungai kecil untuk mengukur aliran sungai
di mana lokasi aliran sungai melewati gorong-gorong atau saluran. Dalam
lingkungan alam, pelat orifice besar digunakan untuk mengontrol aliran
bendungan banjir. Dalam struktur sebuah bendungan, pelat orifice ditempatkan di
seberang sungai dan dalam operasi normal, air mengalir melalui pelat orifice
sebagai lubang substansial besar dari aliran normal. Namun ketika banjir, laju
aliran fluida meningkat, menyebabkan fluida keluar dari pelat orifice kemudian
arus tersebut hanya dapat melewati aliran yang ditentukan oleh dimensi fisik dari
lubang orifice tersebut. Arus ini kemudian muncul kembali di belakang
bendungan yang rendah dalam reservoir sementara dan perlahan dibuang melalui
mulut lubang ketika banjir reda.

14
2.2.2 Jenis-Jenis Orifice:
1. Concentric Orifice
Concentric Orifice merupakan jenis orifice yang paling banyak digunakan.
Profil lubang orifice ini mempuyai takik (bevel) dengan kemiringan 45 pada tepi
bagian downstream (lihat gambar di bawah). Hal ini akan mengurangi jarak
tempuh dari aliran tersebut dan akan mengalami perbedaan tekanan melintang.
Setelah aliran melewati orifice, akan terjadi penurunan tekanan dan kemudian
akan kembali ke tekanan semula tetapi terjadi sedikit kehilangan tekanan
permanen (permanent pressure loss) sehingga perbedaan tekanan upstream dan
downstream tidak terlalu besar. Perbandingan diameter orifice dan diameter dalam
pipa dilambangkan dengan . Orifice jenis ini memiliki ketentuan untuk nilai
yaitu antara 0.2-0.7 karena akurasinya akan berkurang untuk nilai diluar batas
tersebut. Letak lubang penghalang konsentris dengan penampang pipa. Digunakan
untuk mengukur volume gas, liquid dan steam dalam jumlah yang besar.

Gambar 10. Standard concentric


orifice

2. Counter Bore Orifice


Counter bore orifice pada prinsipnya sama dengan concentric Orifice.
Perbedaanya terdapat pada profil lubangnya, orifice ini tidak mempuyai takik
(bevel) tapi diameter lubangya lebih besar pada bagian downstream daripada
diameter lubang pada bagian upstream (lihat gambar di bawah).

15
Gambar 11. Counter bored orifice

3. Eccentric Orifice
Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan concentric
orifice. Akan tetapi, pada eccentric orifice lubang tidak terletak tepat di tengah.
Diameter takik (bevel) bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam
dari pipa (lihat gambar di bawah). Titik pusat lubang penghalang tidak satu garis
pusat dengan pusat penampang pipa. Pemasangan lubang yang tidak konsentris ini
dimaksud untuk mengurangi masalah jika fluida yang diukur membawa berbagai
benda padat (solid).

Gambar 12. Eccentric orifice

4. Quadrant Bore Orifice


Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan
viscositas tinggi dan direkomendasikan untuk bilangan Reynold di bawah 10000.
Profil dari lubang Quadrant bore orifice dapat dilihat pada gambar di bawah.

16
Radius R merupakan fungsi dari . Ketebalan orifice sebanding dengan kuadran
radius R.

Gambar 13. Quadrant bore orifice

5. Segmental Orifice
Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang
tinggi. Profil dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah.
Diameter D bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa.
H merupakan tinggi dari lingkaran lubang. Rasio merupakan diameter lubang
D dibagi dengan diameter dalam dari pipa. Segmental orifice merupakan jenis
orifice yang paling sulit dalam proses manufaktur, diperlukan proses finishing
secara manual. Segmental orifice plates digunakan terutama pada keadaan yang
sama dengan eccentric orifices, sehingga kelebihan dan kekurangan adalah kurang
lebih sama.

Gambar 14. Segmental orifice

17
6.Restriction Orifice
Tujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan
pressure drop yang besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan RO
atau FO. Restriction orifice dapat menghasilkan pressure drop sampai 50%
untuk fluida gas. Profil lubang Restriction orifice berbeda dengan orifice yang lain
(lihat gambar di bawah). Profil lubangnya lurus sehingga tekanan yang hilang
secara pemanen cukup besar akibatnya perbedaan tekanan upstream dan tekanan
downstream cukup mencolok.

Gambar 15. Restriction orifice


Ada beberapa tempat untuk mengambil beda tekanan pada sistem orifice
antara lain :
- Flange Tap
Lokasi pengambilan tekanan berada pada flange, 1 inch upstream dan 1 inch
downstream, diukur dari permukaan upstream orifice.
- Corner Tap
Digunakan pada pipa yang lebih kecil dari 2 inch. Lubang pengambilan tekanan
pada flange dekat dengan permukaan orifice.
- Full flow pipe Tap
Lubang pengambilan tekanan pada upstream berjarak 2.5 D dari permukaan
upstream orifice dan downstream berjarak 8 D dari orifice.
- Radius Tap
Pengambilan tekanan pada upstream berjarak 1 D dan downstream 0.5 D dari
permukaan upstream orifice.
- Vena contracta taps

18
Upstream berjarak 0.5 sampai dengan 2 D dan downstream tergantung dari
permukaan orifice

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Utama dari Orfice


1. Kelebihan
o Konstruksi sederhana
o Ukuran pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran pipa sambungan.
o Harga pembuatan alat cukup murah
o Output cukup besar
o Mudah dalam pemasangan
o Mudah dalam penggantian

2. Kekurangan

o Jika terdapat padatan dari aliran fluida, maka padatan tersebut akan
terkumpul pada bagian pelat disisi inlet.
o Jangkauan pengukuran sangat rendah
o Dimungkinkan terjadinya aliran turbulen sehingga menyebabkan
kesalahan pengukuran menjadi besar karena tidak mengikuti prinsip
aliran laminer.
o Tidak memungkinkan untuk digunakan mengukur aliran fluida yang
bertekanan rendah

2.4 Prinsip Kerja Orifice


Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda
tekanan atau disebut juga Persamaan Bernoulli yang mengatakan bahwa terdapat
hubungan antara tekanan fluida dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat,
tekanan akan menurun begitu pula sebaliknya.
Ketika aliran fluida mendekati orifice, tekanan naik sedikit dan kemudian
turun mendadak begitu melewati lubang di orifice pelat. Tekanan ini terus turun

19
sampai vena contracta tercapai, lalu perlahan lahan naik kembali sampai mendekati
5 sampai 8 diameter, tekanan tertinggi dicapai yang mana masih lebih rendah dari
tekanan sebelum fluida masuk ke orifice. Penurunan tekanan ketika fluida melewati
orifice ini sebagai akibat dari kenaikan kecepatan fluida sesudah melalui lubang
orifice pelat. Setelah kecepatan turun, tekanan cenderung naik kembali menuju
tekanan semula. Semua rugi tekanan (pressure loss) tidak dapat kembali karena
adanya rugi friksi dan turbulen di pipa. Tekanan jatuh di orifice akan naik sejalan
dengan kenaikan laju aliran (flow rate) fluida. Bila tidak ada aliran, maka tidak ada
beda tekanan. Beda tekanan proportional dengan kuadrat kecepatan. Dengan
demikian, bila semua faktor tetap, maka beda tekanan proportional dengan kuadrat
laju aliran.

Gambar 16. Prinsip orifice

2.5 Aplikasi Orifice


Orifice Pelat yang paling sering digunakan untuk pengukuran kontinyu
cairan di dalam pipa. Mereka juga digunakan dalam beberapa sistem sungai kecil
untuk mengukur aliran di lokasi di mana sungai melewati gorong-gorong atau
saluran. Hanya sebagian kecil sungai yang sesuai untuk penggunaan teknologi ini
sejak pelat harus tetap sepenuhnya terendam dengan pendekatan pipa harus penuh,
dan sungai harus secara substansial bebas dari puing-puing.
Pada lingkungan alam, pelat orifice besar digunakan untuk mengontrol
aliran bendungan banjir. Dalam struktur. sebuah bendungan rendah ditempatkan
di seberang sungai dan dalam operasi normal air mengalir melalui pelat orifice
sebagai lubang substansial yang lebih besar dari bagian aliran normal. Namun,
ketika banjir, laju aliran meningkat menyebabkan fluida keluar dari pelat orifice
kemudian arus tersebut hanya melewati aliran ditentukan oleh dimensi fisik dari
lubang orifice tersebut. Arus ini kemudian muncul kembali di belakang

20
bendungan yang rendah dalam reservoir sementara yang perlahan dibuang melalui
mulut ketika banjir reda

21
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan tentang venturimeter dan orificemeter, dapat disimpulkan
bahwa :
Pengertian pipa venturi: Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang
memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan
mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk
mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan
dapat diperhitungkan.

Jenis-jenis venturimeter: venturimeter tanpa manometer dan


venturimeter dengan manometer.
Persamaan yang digunakan dalam venturi meter yaitu:

Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan

persamaan.
Penerapan venturimeter: Venturimeter biasa digunakan untuk
pengaturan aliran bensin dalam system pengapian pada kendaraan
bemotor dan juga Digunakan untuk mengukur debit dalam pipa.

Pengertian orifice: Orifice adalah salah satu alat yang digunakan


untuk mengukur laju aliran volume atau massa fluida di dalam
saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan.

22
Jenis-jenis orifice ada 6 yaitu: Concentric Orifice, Counter Bore
Orifice, Eccentric Orifice, Quadrant Bore Orifice, Segmental
Orifice, Restriction Orifice
Prinsif kerja orifice: Orifice merupakan alat untuk mengukur laju
aliran dengan prinsip beda tekanan atau disebut juga Hukum
Bernoulli yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
tekanan fluida dan kecepatan fluida.
Aplikasi orifice: Orifice Pelat yang paling sering digunakan untuk
pengukuran kontinyu cairan di dalam pipa.

4.2 Saran
Melalui makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat lebih memahami
alat-alat ukur keceparan fluida yaitu venturimeter dan orificemeter, sebagai salah
satu unit dalam transportasi fluida (cair dan gas) sehingga ketika mahasiswa terjun
kedalam dunia industri, mahasiswa telah memiliki pemahaman secara konsep
teoritis maupun dalam prakteknya mengenai transportasi fluida.

23

Anda mungkin juga menyukai