Oleh :
NUR FAIZAH
106011000140
SKRIPSI
Oleh :
NUR FAIZAH
106011000140
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NUR FAIZAH
106011000140
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
Skripsi berjudul : Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas
VIII SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tangerang Selatan diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 15 Desember 2010 di
hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1
(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Bahrissalim, M.Ag . .
NIP : 19680307.199803.1.002
Penguji I
Penguji II
Mengetahui,
Dekan,
Nur Faizah
NIM:106011000140
ABSTRAK
Nur Faizah, 2010. Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII
SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tangerang Selatan. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Minat Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas
VIII SMP Al-Mubarak Pondok Aren-Tangerang Selatan. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga,
shahabat dan para pengikutnya.
Penulis dalam menyelesaikan skripsi mendapat banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Tak pantas kiranya bila
penulis tidak mengucapkan terima kasih serta memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan sekaligus selaku Dosen Penasehat Akademik.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Bapak Bahrissalim, M.Ag dan
Sekjur PAI Bapak Drs. Sapiuddin Siddiq, M.Ag.
3. Bapak Drs. H. M. Alisuf Sabri, selaku pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran dan kritik kepada penulis dalam
proses penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen yang telah mengajarkan ilmu dan pengetahuannya
selama saya menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Kepala Perpustakaan dan segenap pegawai yang telah melayani
peminjaman buku dan lain-lain.
6. Bapak H. Nahrawi S.Pd.I selaku Kepala SMP Al-Mubarak dan Ibu
Popon Rupaidah, S.Ag selaku guru PAI SMP Al-Mubarak, guru-guru
dan staf sekolah serta siswa/i kelas VIII SMP AL-Mubarak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kedua orang tuaku tersayang Bapak H. Abdillah Hidayat dan Mama
Sholihah, Kakak-kakakku tersayang Fauzi, Fachruddin, Fathiyah,
Fadhli, Farida, Fithriyah, Fauzan, yang telah memberikan dorongan
moril maupun materiil kepada penulis.
8. Abdurrahman, SHI yang tak pernah lelah mendengar keluh kesah
penulis dan selalu memberikan motivasi serta bantuan kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan di Jurusan PAI kelas D angkatan 2006
Nana, Idoh, Wiwi, Azizah, Neni, Koyah.
10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Hanya tengadahan tangan serta iringan doa, semoga bantuan dan
dukungan yang telah diberikan mendapat balasan pahala yang berlipat dari Allah
SWT. Dan semoga selalu diberikan barokah ilmu, umur, serta rizqi oleh Allah
SWT.
Akhirnya penulis menyadari bahwa segala sesuatu pasti tidak sempurna
demikian pula dengan skripsi ini. Saran dan kritik sangat penulis harapkan demi
perbaikan skripsi ini.
Nur Faizah
NIM. 106011000140
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...1
B. Identifikasi Masalah..3
C. Pembatasan Masalah.4
D. Perumusan Masalah..4
E. Tujuan Penelitian..4
F. Kegunaan Penelitian.4
G. Tinjauan Pustaka..5
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar.11
2. Fungsi Minat Dalam Belajar...15
3. Faktor Yang Mempengaruhi Minat 16
4. Indikator Minat18
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian...23
B. Metode Penelitian23
C. Populasi dan Sampling.23
D. Teknik Pengumpulan Data...24
E. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data.....26
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..46
B. Saran46
DAFTAR PUSTAKA...48
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tim Penyusun Kamus dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), Cet. IV, h. 232
2
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah siswa SMP Al-Mubarak berminat terhadap mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam?
2. Apakah siswa memiliki minat yang tinggi terhadap Pendidikan Agama
Islam?
3. Bagaimana teknik guru agama dalam mengajar Pendidikan Agama
Islam?
4
C. Pembatasan Masalah
Supaya pembahasan terfokus dan tidak meluas, maka masalah yang
akan diteliti dibatasi pada:
1. PAI yang dimaksud adalah pendidikan bidang studi/mata pelajaran
agama yang ada di SMP Al-Mubarak.
2. Faktor eksternal yang mempengaruhi minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka perumusan masalahnya adalah: Bagaimana kondisi minat belajar siswa
SMP Al-Mubarak terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu: secara umum
dan khusus. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana minat siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Al-Mubarak. Kemudian secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Dapat mengetahui bagaimana proses pembelajaran di SMP Al-Mubarak
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Dapat mengetahui sejauh mana minat belajar siswa SMP Al-Mubarak
terhadap Pendidikan Agama Islam.
3. Dapat mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh siswa yang kurang
berminat terhadap Pendidikan Agama Islam.
F. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar S. Pd.I pada Program Strata 1
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Agama
Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5
G. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang minat memang sudah banyak dilakukan, namun
demikian yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian yang
peneliti lakukan adalah bahwa pada penelitian sebelumnya pembahasan lebih
kepada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi timbulnya minat
siswa, sementara penulis mencoba membahas hanya faktor dari luar yang
mempengaruhi timbulnya minat siswa terhadap pelajaran pendidikan agama
Islam.
BAB II
KAJIAN TEORI
1
M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. I, h. 74
7
2
Abd. Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. I, h. 130
3
Dep. Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam SMP & MTs, (Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2003), h.
7
8
4
Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), Cet. IV, h. 172
5
Dep. Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004, h. 8
6
Dep. Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 , h. 9
9
a. Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu: faktor lingkungan alam/non sosial dan dan faktor lingkungan
sosial.
Yang termasuk faktor lingkungan non sosial/alami ini ialah seperti:
keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), tempat
letak gedung sekolah, dan sebagainya.
Faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia dan
representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan
hasil belajar siswa. 7
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi,
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang
siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang
simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya
dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat
menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.8 Suasana keluarga yang
7
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: CV.
Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. II, h. 59
8
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), Cet. XII, h. 137
10
b. Faktor-faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari gedung/sarana fisik kelas,
sarana/alat pengajaran, media pengajaran, dan kurikulum/materi
pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.9
Keberadaan sarana atau alat pengajaran yang cukup memadai serta
strategi guru yang sangat menarik dalam mengajar maka akan
memberikan pengaruh terhadap proses maupun hasil belajar siswa
tersebut, siswa akan cenderung merasa tertarik untuk mengikuti
pelajaran tersebut.
9
Sabri, Psikologi Pendidikan, h. 59
10
Sabri, Psikologi Pendidikan, h. 60
11
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, atau keinginan. 12
Minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi
keberhasilan suatu proses belajar. Jika seorang murid memiliki rasa ingin
belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Belajar akan
merupakan suatu siksaan dan tidak akan memberi manfaat jika tidak
disertai sifat terbuka bagi bahan-bahan pelajaran. Guru yang berhasil
membina kesediaan belajar murid-muridnya berarti telah melakukan hal
yang terpenting yang dapat dilakukan demi kepentingan belajar murid-
muridnya. Sebab, minat bukanlah sesuatu yang ada begitu saja, melainkan
sesuatu yang dapat dipelajari.13
Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu obyek, seseorang,
suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkutpaut dengan dirinya. 14
Menurut istilah psikologi, minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.15
11
Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, (Bandung: Remadja Karya CV.,
1987), h. 78
12
Tim Penyusun Kamus dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), Cet. IV, h. 656
13
Kurt Singer, Membina Hasrat , h. 78
14
Carl Witherington, Psikologi Pendidikan, Terj. dari Educational Psychology oleh M.
Buchori, (Jakarta: Aksara Baru, 1978), h. 124
15
Syah, Psikologi Pendidikan, h. 136
12
16
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2006), h. 130
17
Sabri, Psikologi Pendidikan , h. 84
18
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya,
1993), Cet. IV, h. 112
19
www.edukasi.kompasiana.com, 23 November 2010
13
20
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet. V, h. 257
21
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. IV, h. 155
22
Fadhilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2005), Cet. I, h. 60
23
Tim Penyusun Kamus dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar , h. 14
14
24
M. Nagalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007), Cet. XXII, h. 84
25
Syah, Psikologi Pendidikan , h. 90
26
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, h. 155
27
Tohirin, Psikologi Pembelajaran , h. 8
28
Syah, Psikologi Pendidikan , h. 91
29
Fadhilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan , h.62
15
1. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati
maupun yang tidak dapat diamati secara langsung.
2. Perubahan tingkah laku terjadi melalui pengalaman atau latihan.
3. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang
terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam
interaksinya dengan lingkungannya.
4. Perubahan tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh
perilaku yang baru atau memperbaiki/meningkatkan perilaku yang
sudah ada.
5. Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh belajar dapat berupa
perilaku yang baik (positif) atau perilaku yang buruk (negatif).
30
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 151
31
Wayan Nurkanca dan Sunarta, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,
1986), Cet. IV, h. 230
16
1) Orang tua. Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh
karenanya orang tua sangat besar pengaruhnya dalam menentukan
minat dalam diri siswa terhadap pelajaran sebagaimana yang dikutip
oleh Abd. Rahman Abror bahwa tidak semua siswa memulai bidang
studi baru karena faktor minatnya sendiri. Ada yang mengembangkan
minatnya terhadap bidang pelajaran tersebut karena pengaruh dari
gurunya, teman sekelasnya, atau orang tuanya. 35
3) Materi Pelajaran. Bahan pelajaran akan menarik bagi siswa jika terlihat
adanya hubungan antara pelajaran dengan kehidupan nyata. Hai ini
dapat berhasil membangkitkan minat siswa jika bahan pelajaran
dikaitkan langsung dengan tematik kehidupan siswa pada saat itu.
Pelajaran akan lebih menarik jika siswa diberi kesempatan untuk dapat
giat sendiri. Kesempatan mengambil sendiri, giat secara mandiri, sudah
akan memungkinkan siswa dapat meresapkan bahan-bahan pelajaran.37
35
Abror, Psikologi Pendidikan, , h. 113
36
Sabri, Psikologi Pendidikan , h. 84
37
Kurt Singer, Membina Hasrat , h. 92
18
4. Indikator Minat
Ada beberapa indikator minat yang dapat dikenali atau dilihat
melalui proses belajar di kelas, di antaranya:
1. Keinginan
Keinginan itu datangnya dari nafsu/dorongan. Apabila yang dituju itu
sesuatu yang nyata/konkrit, maka nafsu itu disebut keinginan. Dari
nafsu aktif timbul keinginan untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. 39
Dengan demikian pengertian keinginan ialah dorongan nafsu, yang
tertuju kepada sesuatu benda tertentu, atau yang kongkrit. Keinginan
yang dipraktikkan bisa menjadi kebiasaan. 40
Siswa yang berminat terhadap pelajaran pendidikan agama Islam,
maka ia akan memilki rasa keinginan yang tinggi untuk terus belajar
pendidikan agama Islam dan berusaha lebih giat untuk dapat
menguasai dan memahami materi pelajaran pendidikan agama Islam.
38
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. V, h. 67
39
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 1993), Cet. I, h. 122
40
Agus Suyanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet. XII, h. 86
19
2. Perasaan Senang
Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh setiap orang, hanya
corak dan tingkah lakunya saja yang berbeda. Perasaan lebih erat
hubungannya dengan pribadi seseorang, oleh sebab itu perasaan antara
satu orang dengan orang lain terhadap hal yang sama pastilah berbeda-
beda.41
Perasaan merupakan faktor psikis non intelektual, yang khusus
berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa
mengadakan penilaian yang agak spontan melalui perasaannya tentang
pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu menghasilkan
penilaian yang positif maka akan timbul perasaan senang di hatinya,
akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak
senang.
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang
bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala
mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang
dalam berbagai taraf. Perasaan itu bersifat subjektif, banyak
dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang. Apa yang enak, indah,
menyenangkan bagi seseorang tertentu, belum tentu juga enak,
indah menyenangkan bagi orang lain. Perasaan umumnya
bersangkutan dengan fungsi mengenal, artinya perasaan dapat
timbul karena mengamati, menanggap, mengkhayalkan,
mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu.42
41
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Teraju, 2004), Cet. I, h.
149
42
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),
h. 66
20
3. Pengetahuan
Pengetahuan atau informasi tentang seseorang atau suatu obyek pasti
harus ada lebih dahulu dari pada minat terhadap terhadap orang atau
obyek tadi. 43 Pengetahuan yang dimaksud di sini yaitu yang berkaitan
dengan seberapa besar tingkat pengetahuan siswa terhadap mata
pelajaran tertentu. Semakin besar pengetahuan yang dimiliki siswa
maka semakin besar pula minatnya untuk mempelajarinya.
4. Kebiasaan
Kebiasaan, adalah cara bertindak atau berbuat yang seragam. Pada
umumnya kebiasaan berlangsung dengan cara yang agak otomatis dan
hanya membutuhkan kesadaran yang kecil saja atau tidak
membutuhkannya sama sekali tentang aktivitet yang sedang terjadi. 44
Setiap siswa yang mengalami proses belajar, kebiasaan-kebiasaannya
akan tampak berubah. Menurut Burghardt, kebiasaan itu timbul karena
proses penyusunan kecenderungan respons dengan menggunakan
stimulasi yang berulang-ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga
meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlakukan. Karena proses
43
Witherington, Psikologi Pendidikan, Terj. dari Educational Psychology oleh M.
Buchori, h. 124
44
Witherington, Psikologi Pendidikan, Terj. dari Educational Psychology oleh M.
Buchori, h. 129
21
5. Perhatian
Perhatian, adalah suatu aktivitas jiwa yang bertugas selektif terhadap
rangsangan-rangsangan yang sampai kepada kita. 46
Ada bermacam-macam perhatian, di antaranya:
a) Atas dasar cara kerjanya:
(1) perhatian spontan, yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak
sekehendak subyek.
(2) Perhatian refleksif, yaitu perhatian yang disengaja atau
sekehendak subyek. 47
b) Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai suatu aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan
meliputi:
(1) perhatian intensif
(2) perhatian tidak intensif
Makin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau
pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. 48
c) Menurut luasnya, perhatian dibedakan menjadi dua, yaitu:
(1) perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju kepada lingkup
obyek yang sangat terbatas.
45
Tohirin, Psikologi Pembelajaran , h. 94
46
Sabri, Pengantar Psikologi , h. 43
47
Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990), Cet. III, h. 32
48
Suryabrata, Psikologi Pendidikan, h. 14
22
(2) Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju
kepada lingkup obyek yang luas atau tertuju kepada bermacam-
macam obyek.
Ditinjau dari segi kepentingan belajar, pemilihan jenis perhatian
yang efektif untuk memperoleh pengalaman belajar adalah hal
yang penting bagi subyek yang belajar.49
Agar perhatian kita mencapai hasil, ada tiga hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
b. Segala rangsang-rangsang yang tidak ada hubungannya dengan
objek yang kita perhatikan harus kita kesampingkan.
c. Objek yang kita perhatikan itu ada hubungannya/dihubungkan
dengan sesuatu yang pernah kita kenali, maka perhatian itu akan
berlangsung lebih baik.
d. Harus ada penyesuaian diri dengan objek yang kita perhatikan. 50
49
Sumanto, Psikologi Pendidikan, h. 33
50
Sabri, Pengantar Psikologi , h. 44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah deskriptif kuantitatif, yaitu menggambarkan dan menginterpretasikan
sesuai data yang diperoleh, kemudian juga menggunakan distribusi frekuensi
guna penghitungan hasil angket yang disebarkan kepada responden.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet. XIII, h. 130
24
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah siswa siswi
SMP Al-Mubarak. Sedangkan populasi terjangkau adalah siswa kelas VIII di
SMP Al-Mubarak. Peneliti hanya mengambil kelas VIII saja karena peneliti
ingin memfokuskan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas VIII
selain itu juga menurut informasi guru PAI bahwa nilai siswa kelas VIII pada
pelajaran PAI lebih rendah jika dibandingkan dengan kelas VII dan kelas IX.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.2
Populasi siswa siswi SMP Al-Mubarak kelas VIII bejumlah 35 orang,
karena terbatasnya populasi, maka penulis menggunakan cara sensus. Cara
sensus yaitu cara mengumpulkan data dari populasi dengan mengambil
seluruh anggota populasi itu untuk diambil datanya. 3 Sehingga penulis
mengambil sampel sebanyak populasi yang ada yakni berjumlah 35 orang.
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian , h. 131
3
Nuraida, Diktat Metodologi Penelitian, (Ciputat: Aulia Publishing House, 2008), h. 84
25
b. Interview
Interview yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan
wawancara secara langsung dengan responden untuk memperoleh
informasi mengenai minat belajar PAI di SMP Al-Mubarak serta
informasi lain di sekitar pembahasan penelitian ini. Di sini penulis
mengadakan wawancara dengan kepala sekolah guna mengetahui
sarana prasarana serta keadaan sekolah dan juga mengadakan
wawancara kepada guru PAI untuk mengetahui proses pembelajaran
PAI di sekolah tersebut.
c. Angket
Angket merupakan suatu daftar pernyataan tentang topik
tertentu yang diberikan kepada subyek baik secara individual maupun
kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu.4 Adapun angket ini
disebarkan kepada siswa siswi kelas VIII SMP Al-Mubarak.
Angket ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai
permasalahan dalam penelitian ini. Dalam hal ini, penulis
menggunakan kuisioner tertutup di mana penulis memberikan
pertanyaan yang disertai jumlah arternatif jawaban yang disediakan.
Untuk mengukur persepsi siswa tentang minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran PAI di SMP Al-Mubarak, maka penulis
membuat kisi-kisi instrument. Adapun kisi-kisi instrument penelitian
yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
4
Ibnu Hajar, Dasar-dasarMetodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 1996), h. 181
26
Tabel 1
Kisi-Kisi Instrument Penelitian Tentang Minat Belajar PAI
Variabel Nomor
Dimensi Indikator
Penelitian Butir Soal
Minat Keinginan - Kemauan siswa untuk belajar 1, 2
Belajar PAI pendidikan agama Islam
- Keinginan untuk menguasai 3, 4
materi
Perasaan Senang - Senang terhadap mata pelajaran 5, 6
PAI 7, 8
- Memiliki buku pegangan
Pengetahuan - Memahami materi pelajaran 9, 10
- Menjelaskan kembali materi yang 11, 12
telah disampaikan
Kebiasaan - Mengulangi pelajaran di rumah 13, 14
- Membaca buku-buku agama setiap 15, 16
hari
Perhatian - Mendengarkan dan memperhatikan 17, 18
penjelasan dari guru
- Mengajukan pertanyaan 19, 20
setuju, dan sangat tidak setuju, yang harus dipilih oleh responden.
Maka penulis melakukan perhitungan skor rata-ratanya dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk jawaban yang pernyataannya positif, skornya:
Sangat Setuju (SS) :4
Setuju (S) :3
Tidak Setuju (TS) :2
Sangat Tidak setuju (STS) :1
2) Untuk jawaban yang pernyataannya negatif, skornya:
Sangat Setuju (SS) :1
Setuju (S) :2
Tidak Setuju (TS) :3
Sangat Tidak setuju (STS) :4
2. Analisis Data
Teknik analisis data ialah suatu proses penyederhanaan data dalam
bentuk yang mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses
seringkali digunakan statistik. Salah satu fungsi statistik adalah
menyederhanakan data penelitian yang besar jumlahnya menjadi informasi
yang lebih sederhana dan mudah untuk dipahami.
Data yang berasal dari kepustakaan digunakan sebagai rumusan
teori yang dijadikan pedoman penulis untuk penelitian lapangan.
Sedangkan data yang berasal dari penelitian lapangan, disebarkan
melalui angket kepada siswa untuk minat belajar siswa terhadap pelajaran
PAI di SMP Al-Mubarak.
Teknik analisis data penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang
akan dicapai. Adapun data yang terkumpul dianalisis dengan
28
Tabel 2
Kategori Penilaian
No. Prosentase Penafsiran
1 100 % Seluruhnya
2 90 % - 99 % Hampir seluruhnya
3 60 % - 89 % Sebagian besar
4 51 % - 59 % Lebih dari setengah
5 50 % Setengahnya
6 40 % - 49 % Hampir setengahnya
29
7 20 % - 39 % Sebagian kecil
8 10 % - 19 % Sedikit
9 0,1 % - 9 % Sedikit sekali
10 0% Tidak ada sama sekali
5
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008), h. 85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi
minat belajar siswa SMP Al-Mubarak khususnya kelas VIII terhadap pelajaran
Pendidikan Agama Islam adalah tinggi. Hal ini dapat dibuktikan oleh data-
data sebagai berikut:
1. Adanya keinginan siswa dalam mempelajari pelajaran PAI.
2. Persaaan senang pada diri siswa selama mengikuti pelajaran PAI.
3. Adanya kemampuan siswa dalam menyampaikan kembali materi yang
telah diajarkan.
4. Adanya kebiasaan siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah diajarkan.
5. Adanya perhatian siswa yang selalu mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan yang disampaikan oleh guru.
B. Saran
Berdasarkan hal-hal yang telah penulis simpulkan di atas, maka
penulis memberikan saran kepada pihak pengelola sekolah, khususnya kepala
sekolah sebagai supervise pendidikan dan secara umum kepada pihak-pihak
47
Tahun
Pend.
No Nama Guru Jabatan Mulai
Terakhir
Mengajar
H. Nahrawi
1. Kepala Sekolah S1 1993
Mughni, S.Pd. I
1
Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Wawancara Pribadi, Tangsel, 29 Oktober
2010
32
Akhlak
b. Keadaan Murid
Peserta didik (murid) adalah faktor yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar, sebab peserta didik merupakan subyek yang
mendukung keberhasilan sebuah pendidikan disamping penunjang
lainnya. Berdasarkan wawancara dengan Kepala SMP Al-Mubarak,
jumlah murid kelas VII adalah 32 orang, kelas VIII jumlah siswanya
35 orang, kelas IX terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa sebanyak
49 orang.2
Tabel 4
Rombel dan Siswa
2
Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Wawancara Pribadi, Tangsel, 29 Oktober
2010
34
Tabel 5
Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMP Al-Mubarak
No. Kegiatan Ekstrakurikuler Keterangan
1. Komputer Aktif / Ada
2. Olah Raga Aktif / Ada
3. Seni Lukis Aktif / Ada
4. Seni Musik Aktif / Ada
5. Pramuka Aktif / Ada
6. Palang Merah Aktif / Ada
7. Seni Tari Aktif / Ada
8. Baca Tulis Quran (BTQ) Aktif / Ada
Tabel 6
Data Sarana Pendukung SMP Al-Mubarak
No. Sarana Pendukung Keterangan
1. Mesjid / Mushola Ada
2. Perpustakaan Ada
3. Lapangan Olah Raga Ada
4. Alat-alat Kesenian Ada
5. Alat-alat Keterampilan Ada
6. Laboratorium Komputer Ada
7. Laboratorium MIPA Ada
8. Kantin Ada
35
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang
dimiliki SMP Al-Mubarak sudah dikatakan memadai dalam menunjang
kegiatan proses belajar mengajar. 3
6. Kurikulum
3
Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Wawancara Pribadi, Tangsel, 29 Oktober
2010
36
Kepala Sekolah
H. Nahrawi Mughni. S.Pd.I
Wakil Kepala
Sekolah
Drs. Naidin
WK. UR. Kurikulum WK. UR. Kesiswaan WK. UR. Sarana &
Prasarana
Drs. Naidin Abdul Aziz. SH H. Abdullah
B. Pengolahan Data
GURU
SISWA
37
B. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh data mengenai
bagaimana kondisi minat belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa SMP
Al-Mubarak Pondok Aren Tangerang Selatan. Hal ini akan penulis
kemukakan dalam bentuk tabel-tabel analisis data di bawah ini.
Tabel 8
Siswa akan terus belajar pendidikan agama Islam,
meskipun nilai pelajarannya kurang baik
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 26 74 %
2 Setuju 9 26 %
3 Tidak Setuju 0 0%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100 %
Tabel 9
Siswa selalu ingin menguasai materi
pendidikan agama Islam yang diberikan oleh guru
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 14 40 %
2 Setuju 21 60 %
3 Tidak Setuju 0 0%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100 %
Tabel 10
Siswa merasa senang terhadap pelajaran pendidikan agama Islam
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 18 51 %
2 Setuju 17 49 %
3 Tidak Setuju 0 0%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100 %
Tabel 11
Dalam belajar pendidikan agama Islam,
siswa harus memiliki buku pegangan
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 12 34 %
2 Setuju 19 54 %
3 Tidak Setuju 4 12 %
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100 %
Tabel 12
Pelajaran pendidikan agama Islam itu pelajaran yang mudah,
sehingga membuat siswa dapat memahaminya
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 9 26 %
2 Setuju 24 68 %
3 Tidak Setuju 2 6%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100 %
Tabel 13
Siswa dapat menyampaikan kembali materi
yang telah disampaikan oleh guru agama
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 5 14 %
2 Setuju 28 80 %
3 Tidak Setuju 2 6%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100 %
Tabel 15
Untuk lebih memahami pelajaran pendidikan agama Islam,
siswa selalu membaca buku-buku agama setiap hari
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 14 40 %
2 Setuju 17 49 %
3 Tidak Setuju 4 11 %
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100 %
Tabel 16
Siswa selalu mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 12 34 %
2 Setuju 21 60 %
3 Tidak Setuju 1 3%
4 Sangat Tidak Setuju 1 3%
Jumlah 35 100 %
yang kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi yaitu siswa
masih ada yang suka bercanda ataupun mengobrol dengan temannya. 4
Tabel 17
Siswa selalu bertanya pada guru agama,
apabila siswa belum paham pelajarannya
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentasi
1 Sangat Setuju 14 40 %
2 Setuju 16 46 %
3 Tidak Setuju 4 11 %
4 Sangat Tidak Setuju 1 3%
Jumlah 35 100 %
4
Popon Rupaidah, Guru PAI, Wawancara Pribadi, Tangsel 29 Oktober 2010
5
Popon Rupaidah, Guru PAI, Wawancara Pribadi, Tangsel 29 Oktober 2010
43
Tabel 18
Frekuensi Nilai Rata-Rata (Minat Belajar PAI)
No. Nilai x (hasil scoring) Kriteria Nilai
1 62 Minat tinggi
2 59 Minat sedang
3 64 Minat tinggi
4 63 Minat tinggi
5 61 Minat tinggi
6 62 Minat tinggi
7 64 Minat tinggi
8 57 Minat sedang
9 62 Minat tinggi
10 65 Minat tinggi
11 64 Minat tinggi
12 72 Minat tinggi
13 65 Minat tinggi
14 66 Minat tinggi
15 67 Minat tinggi
16 53 Minat sedang
17 68 Minat tinggi
18 61 Minat tinggi
19 78 Minat tinggi
20 61 Minat tinggi
21 60 Minat tinggi
22 59 Minat sedang
23 64 Minat tinggi
24 65 Minat tinggi
25 64 Minat tinggi
26 61 Minat tinggi
27 58 Minat sedang
44
28 67 Minat tinggi
29 67 Minat tinggi
30 58 Minat sedang
31 66 Minat tinggi
32 65 Minat tinggi
33 70 Minat tinggi
34 60 Minat tinggi
35 54 Minat sedang
x = 2212
Diketahui bahwa:
N = 35
x = 2212
Maka, Mx = x
N
Mx = 2212
35
= 63, 2
Ini berarti skor rata-rata variabel minat belajar PAI yaitu sebesar 63,2.
Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa siswa SMP Al-Mubarak kelas VIII
mempunyai minat belajar yang tinggi terhadap pelajaran PAI.
Adapun yang menjadi bukti/fakta bahwa siswa kelas VIII SMP Al-
Mubarak memiliki minat yang tinggi terhadap pelajaran PAI di antaranya
adalah sebagai berikut:
Adanya kemauan siswa untuk terus belajar pendidikan agam Islam.
Adanya keinginan siswa untuk lebih menguasai materi tentang pendidikan
agama Islam.
Perasaan senang siswa terhadap pelajaran pendidikan agama Islam.
Adanya buku pegangan yang dimiliki oleh seluruh siswa.
Adanya kesempatan bagi siswa untuk selalu bertanya saat pembelajaran
berlangsung.
45
Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Teraju, Cet. I, 2004.
Darajat, Zakiah, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama, Jakarta: Bumi Aksara,
Cet. IV, 2008.
Majid, Abd., dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2004.
Sabri, M. Alisuf, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, Cet. I, 1999.
48
Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Bandung: Remadja Karya CV.,
1987.
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. III, 1990.
Suyanto, Agus, Psikologi Umum, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. XII, 2004.
49
BIODATA PENULIS
e-mail : nur.faizah@yahoo.co.id
No telp : 085780079079
Pendidikan :
IDENTITAS SISWA
Nama : ..
Kelas : ..
Jenis Kelamin : ..
Pentunjuk Pengisisan
Bacalah basmalah terlebih dahulu dan pahami dengan teliti pernyataan
di bawah ini sebelum mengisi angket
Berilah tanda centang () pada setiap pernyataan dengan cara memilih
salah satu jawaban yang paling sesuai menurut anda, yaitu:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai anda, untuk itu jawablah
dengan jujur dan sesuai dengan hati anda
Dengan memberikan jawaban yang obyektif, berarti anda telah membantu
peneliti dalam memperoleh data yang benar
Akhiri pengisian angket ini dengan mengucapkan hamdalah
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Meskipun nilai pelajaran agama saya kurang, saya akan
terus belajar agama
2 Meskipun nilai pelajaran agama saya kurang, tetapi
saya malas untuk belajar agama
3 Saya selalu ingin menguasai materi agama yang
diberikan oleh guru
4 Saya merasa tidak perlu menguasai materi agama yang
diberikan oleh guru
5 Saya merasa senang terhadap pelajaran agama
6 Pelajaran agama itu sulit, sehingga saya tidak suka
terhadap mata pelajaran agama
7 Dalam belajar agama, siswa harus memiliki buku
pegangan
8 Saya merasa cukup dengan buku peganagn yang saya
miliki, sehingga saya tidak perlu meminjam buku dari
perpustakaan
9 Karena pelajaran agama itu pelajaran yang tidak
mudah, sehingga saya merasa sulit untuk
memahaminya
10 Pelajaran agama itu pelajaran yang mudah, sehingga
membuat saya dapat memahami pelajarannya
11 Saya dapat menyampaikan kembali materi yang telah
disampaikan oleh guru agama
12 Saya merasa kesulitan menyampaikan kembali materi
yang telah diajarkan meskipun saya telah memahami
materi tersebut
13 Saya selalu mengulangi pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru di rumah
14 Saya tidak pernah mengulangi pelajaran, meskipun
nilai saya kurang baik
15 Untuk lebih memehami pelajaran agama, saya selalu
membaca buku-buku agama setiap hari
16 Saya merasa cukup dengan materi yang disampaikan
guru, sehingga saya tidak perlu membaca buku-buku
agama
17 Ketika guru menyampaikan materi, saya selalu
mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru
18 Ketika guru menyampaikan materi, saya inginnya
mengobrol dengan teman atau tidak memperhatikannya
19 Saya selalu bertanya pada guru agama, apabila saya
belum paham pelajarannya
20 Saya takut bertanya pada guru agama meskipun saya
belum paham pelajarannya
No. Nomor Soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 62
2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59
3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 64
4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 63
5 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 61
6 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 4 1 1 3 4 4 62
7 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 1 4 3 64
8 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 1 2 3 4 2 3 3 3 3 57
9 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 1 4 3 4 3 4 1 3 1 62
10 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 65
11 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 64
12 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 72
13 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 65
14 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 66
15 3 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 67
16 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 53
17 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 68
18 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 78
20 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 61
21 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 4 3 60
22 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 4 59
23 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 64
24 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65
25 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 64
26 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61
27 3 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 1 4 58
28 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 67
29 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 67
30 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 58
31 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 66
32 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 2 4 65
33 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 70
34 4 3 4 1 3 3 4 3 1 4 4 3 3 1 4 1 4 3 4 3 60
35 4 3 3 2 3 1 4 2 1 3 3 1 3 3 4 2 3 3 4 2 54
Jumlah 2212
HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SMP AL-MUBARAK
PONDOK AREN
4. Apa saja sarana dan prasarana yang tersedia dalam menunjang peningkatan
kualitas sekolah ini?
Sarana dan prasarana di sekolah ini di antaranya adalah mushola,
perpustakaan, lapangan olah raga, laboratorium komputer dan MIPA, kantin,
ruang guru, WC guru dan siswa, ruang TU, ruang BP, ruang OSIS dan
lapangan parkir.
5. Adakah kegiatan yang dilakukan di luar jam sekolah, khususnya kegiatan yang
membantu peningkatan mutu sekolah?
Ada, yaitu kegiatan bimbingan belajar (bimbel) bahasa Inggris yakni
conversation, praktik komputer, serta les bidang studi yang di UN-kan
khususnya bagi siswa kelas III.
OPINI
Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses internal (dari dalam
diri seseorang ) yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku
dalam rentang waktu tertentu (Baron, 1992:Schunk,1990 dalam Nur, 2003:2).
Motivasi penting dalam menetukan seberapa banyak siswa akan belajar dari suatu
kegiatan pembelajaran atau seberapa banyak menyerap informasi yang disajikan
kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan
proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu
akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik
Penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi belajar adalah proses internal yang
merupakan salah satu factor utama yang menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa.
Motivasi ada dua macam yaitu motivasi yang datang dari dalam diri anak, disebut
motivasi intrinsik, dan motivasi yang diakibatkan dari luar, disebut motivasi ekstrinsik
(Djamarah S.B, 1997:223).
Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan
sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin, motivasi belajar yang memadai akan
mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang
terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan usaha belajar siswa.
Dececco & Grwford, 1974 (dalam Slameto, 2003:175) menyatakan bahwa dalam
pemeliharaan dan peningkatan motivasi siswa ada 4 fungsi pengajar, yaitu:
menggairahkan siswa, memberikan harapan realistis, memberikan insentif, dan
mengarahkan.
Cony Semiawan mengatakan bahwa minat (interest), adalah keadaan mental yang
menghasilkan respon terarah kepada sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang
menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya (statisfiers). Demikian juga
minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada
stimulasi sesuai dengan keadaan tersebut.
Minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan
antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.
Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai
sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan
mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak terdapat
minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu.