Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I


PERCOBAAN E1
MODULUS YOUNG
Hari : Senin Tanggal : 17 Oktober 2016
Jam : 13.00-14.40

Dibuat oleh:

Amyra Zuri Nandini M


081611133027

Nama Kelompok:

1. Aprilia Permata S NIM: 081611133022


2. Sofyanurrazaq S NIM: 081611133026
3. Amyra Zuri Nandini M NIM: 081611133027
4. Timothy Tjahja N.O NIM: 081611133028

Dosen Pembimbing : Supadi S.Si, M.Si

Asisten Pendamping : Irma Puspa S.

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
I. Tujuan
Menentukan modulus young kawat tembaga.

II. Dasar Teori


Setiap bahan memiliki elastisitas (kelenturan). Besarnya koefisien elastisitas
bahan berbeda beda. Koefisien elastisitas ini dinyatakan dengan modulus
elastis. Menurut Hooke yang dimaksud dengan modulus elastis adalah
perbandingan antara stress dengan strain yang bersangkutan selama masih ada
batas elastisitasnya, dan besarnya selalu tetap untuk suatu bahan tertentu.
Modulus Young dapat diartikan secara sederhana, yaitu adalah hubungan
besaran tegangan tarik dan regangan tarik. Lebih jelasnya adalah
perbandingan antara tegangan tarik dan regangan tarik. Modulus Young sangat
penting dalam ilmu fisika karena setelah mempelajarinya, kita bisa
menggunakannya untuk menentukan nilai kelastisan dari sebuah benda.
Karena dirasa penting bagi mahasiswa untuk mengetahui dan menguasainya,
dilakukanlah sebuah praktikum untuk memperdalam materi fisika tentang
Modulus Young. Selanjutnya, untuk melengkapi praktikum tersebut,
disusunlah laporan praktikum itu. Isi dari laporan ini tak lain adalah tinjauan
pustaka yang berisi teori-teori Modulus Young, tujuan praktikum, hasil-hasil
pengamatan dan pembahasan hal-hal yang telkah terjadi dalam praktikum.
Tujuan lain dari laporan ini adalah memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
fisika dasar.

Ada tiga macam modulus elastis, yaitu :

1. Modulus Young (Y) :

2. Modulus Geser (S) :

3. Modulus Bulk (B) :

dengan V = perubahan volume, V = volume mula-mula, p = tekanan


hidristatik, F = gaya, A = luas penampang, L = panjang mula-mula, L atau
x = perubahan panjang.
III. Alat dan Bahan
1. Waterpass
2. Sekrup pengatur waterpass
3. Skala dasar dan skala pembantu
4. Beban-beban penggantung
5. Mikrometer sekrup
6. Kawat
7. mistar
IV. Cara Kerja
1. Memperhatikan jenis kawat dan peranti percobaan.
2. Mengukur jejari kawat dengan mikrometer sekrup.
3. Menggantungkan beban sedemikian hingga kedua kawat dalam
keadaan lurus dan tegang.
4. Mengatur pemutar sambil mengamati waterpass sedemikian hingga
posisinya dalam keadaan benarbenar horisontal (gelembung udara
dalam waterpass tepat di tengah).
5. Membacalah posisi noniusnya.
6. Menambahkan beban 100 g pada salah satu ujung kawat, lalu atur
kembali pemutarnya sedemikian hingga posisinya horisontal lagi
seperti semula.
7. Membaca kembali posisi noniusnya.
8. Menghitung selisih (L) kedua pembacaan noniusnya.
9. Mengulangi percobaan sebanyak 4 kali dengan menambahkan beban
kelipatan 100 g setiap pengulangan.

Anda mungkin juga menyukai