2635 6711 1 PB PDF
2635 6711 1 PB PDF
Kata Kunci: Heat Treatment, Baja Karbon Sedang, Sifat Mekanis, Metallografi
1. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan pada suhu tertentu, dipertahankan
dunia industri yang semakin maju, pada waktu tertentu dan didinginkan
mendorong para pelaku dunia industri pada media tertentu pula. perlakuan
untuk meningkatkan kebutuhan panas mempunyai tujuan untuk
penggunaan dari hasil pengerasan baja meningkatkan keuletan, menghilangkan
yang dibutuhkan konsumen. tegangan internal, menghaluskan butir
Perkembangan teknologi terutama kristal, meningkatkan kekerasan,
dalam pengerasan logam mengalami meningkatkan tegangan tarik logam
kemajuan yang sangat pesat. Untuk dan sebagainya, tujuan ini akan
memenuhi tuntutan konsumen dalam tercapai seperti apa yang diinginkan
teknik pengerasan logam ini peneliti jika memperhatikan faktor yang
mencoba mengangkat permasalahan mempemgaruhinya, seperti suhu
pengerasan logam pada baja karbon pemanasan dan media pendingin yang
sedang, khususnya baja pegas digunakan.
belakang mobil (pegas daun). Baja ini Salah satu proses perlakuan panas
sering digunakan oleh pandai besi pada baja adalah pengerasan
untuk pembuatan mata pisau pemanen (hardening), yaitu proses pemanasan
sawit. Hal yang mendasari penelitian ini baja sampai suhu di daerah atau diatas
adalah sifat mekanis dari mata pisau daerah kritis disusul dengan
pemanen sawit kurang baik, salah pendinginan yang cepat dinamakan
satunya kekerasan yang tidak merata quench, (Djafrie, 1995).
akibat proses penempaan Untuk menghasilkan suatu produk
konvensional, dan sifat tangguh yang yang menuntut keuletan dan tahan
masih rendah yang menyebabkan terhadap gesekan perlu dilakukan
57
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
59
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
1. Air 3. Udara
60
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
61
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
L
L
... (3)
Dimana: L L-L0
Keterangan:
= Regangan akibat gaya tarik
L = Perubahan panjang spesimen
akibat beban tekan (mm) Gambar 3 Perhitungan butiran
Lo = Panjang spesimen mula-mula menggunakan metode planimetri
(mm) Jumlah butir bagian dalam
lingkaran (Ninside) ditambah setengah
Pada prakteknya nilai hasil jumlah butir yang bersingungan
pengukuran tegangan pada suatu (Nintercepted) dengan lingkaran dikalikan
pengujian tarik pada umumnya oleh pengali Jeffries (f) dapat dituliskan
merupakan nilai teknik. Regangan pada persamaan (5).
akibat gaya tarik yang terjadi, panjang = ( + ) (5)
akan menjadi bertambah dan diameter Dimana pengali Jeffries yang
pada spesimen akan menjadi kecil, dipergunakan tergantung pada
maka ini akan terjadi deformasi plastis. perbesaran yang digunakan pada saat
Hubungan antara stress dan strain melihat struktur mikro dan dapat
dirumuskan pada persamaan (4) ditetukan melalui tabel 1.
E=/ Untuk selanjutnya setelah
.. (4) diperoleh nilai NA maka ukuran butir
dapat dihitung dengan rumus sebagai
E adalah gradien kurva dalam berikut
daerah linier, di mana perbandingan d = (3,322 log NA) 2,95 (6)
tegangan () dan regangan () selalu
tetap. E diberi nama Modulus Tabel 1. Hubungan antara perbesaran
Elastisitas atau Young Modulus. yang digunakan dengan pengali Jeffries
Kurva yang menyatakan hubungan Perbesa Pengali Jefrries( f) untuk
antara strain dan stress seperti ini ran (M) menetukan butiran/mm2
kerap disingkat kurvaSS (SS curve). 1 0.0002
10 0.02
2.9. Perhitungan Dimater Butir 25 0.125
Ada beberapa metode yang dapat 50 0.5
dilakukan untuk mengukur besar butir 75 1.125
dari struktur mikro suatu material salah 100 2.0
satunya adalah metode Planimetri yang 150 4.5
dikembangkan oleh Jeffries. Dimana 200 8.0
metode ini cukup sederhana untuk
250 12.5
menetukan jumlah butir persatuan luas
300 18.0
pada bagian-bidang yang dapat
500 50.0
dihubungkan pada standar ukuran butir
ASTM E 112. Metode planimetri ini 750 112.5
melibatkan jumlah butir yang terdapat 1000 200.0
dalam suatu area tertentu yang Sumber: ASTM E 112-96, 2000
dinotasikan dengan NA. Secara
skematis proses perhitungan 3. Metodologi Penelitian
menggunakan metode ini seperti pada
gambar 2. 3.1. Alat-Alat dan Bahan
Adapun peralatan yang di pergunakan
selama penelitian ini adalah:
1. Tungku Pemanas(Furnace Naber)
2. Thermocouple Type-K
62
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
63
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
64
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
700 1 Jam
Fe 98
2 Jam
C 0,596 600
Si 0,0100 500
Mn 0,600 400
P 0,0020 349.8 333 303.4
300
S 0,0020 307.4 289 234.6
229
200
Cr 0,569 RM H T5500C T6000C T6500C
Mo 0,0100 Jenis Perlakuan
Ni 0,0050
Al 0,0200 Gambar 4. Grafik hasil Uji Kekerasan
Cu 0,163
Berikut ini adalah tabel dan grafik
Ti 0,0050
hasil pengujian kekerasan, dimana
V 0,0075
pada proses hardening didinginkan
Sn 0,0094
dengan media pendingin udara bebas
Nb 0,0020 dan lama waktu penahanan proses
Tempering adalah 1 jam dan 2 jam
Hasil Uji Kekerasan Tabel 5. Data Hasil Kekerasan
Berikut ini adalah tabel grafik
kekerasan Spesimen setelah dilakukan Spesimen Nilai Kekerasan Standar
proses perlakuan panas, dimana pada (BHN) Rata- Deviasi
proses hardening didinginkan dengan Rata
media pendingin air es (Quenching)
dan lama waktu penahanan proses Hardening 830C,
45 Menit 499.2 18.1
Tempering adalah 1 jam dan 2 jam.
1 Jam 303.4 16.1
Tempering
550C 2 Jam 285.8 11.4
Tempering 1 Jam 281.8 6.4
600C 2 Jam 275.4 5.9
65
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
1 Jam 550C 1
Tempering 251.4 21.5 Jam,
650C 2 Jam pendinginan
233.8 5.8
550 udara
500 499.2
Kekerasan (BHN)
450
1 Jam Hasil Pengamatan Mikrostruktur
2 Jam Setelah Heat Treatment
400
Dalam pengamatan struktur mikro,
350 349.8 perlu dilakukan persiapan benda uji.
303.4 Pengamatan struktur mikro dilakukan
300 281.8
untuk mengamati besar ukuran butir
250 285.8 275.4 251.4 pada nilai-nilai optimal yang diambil
200
233.8 sebelumnya. Dengan menggunakan
RM T5500C T6000C T6500C
H metode planimetri maka dapat
Jenis Perlakuan diketahui besar butir dari
spesimen.Berikut ini adalah gambar
Gambar 5. Grafik Hasil Uji Kekerasan foto mikro hasil heat treatment dengan
Hasil Uji Tarik perbesaran 200X dari raw material
sebelum dilakukan proses perlakuan
Pengujian tarik dilakukan untuk panas (27C).
mengetahui sifat-sifat mekanis dari
material akibat pengaruh perubahan
suhu. Dalam penelitian ini pengujian
tarik hanya dilakukan pada nilai Pearlit
kekerasan yang optimum dari proses
tempering. Dan dibandingkan dengan
nilai kekuatan tarik dari raw
materialnya. Adapun spesimen yang Ferrit
akan diuji tarik setelah proses
tempering yaitu tempering 550C 1
Jam, setelah quenching air es dengan
Gambar 6.Foto Mikro Raw Material
kekerasan 333 BHN, tempering 550C
Perbesaran 200X (Sebelum
2 Jam, setelah quenching air es
Pemanasan)
dengan kekerasan 307,4 BHN, dan
tempering 550C 1 Jam, pendinginan Berikut ini adalah foto mikro dari
udara terbuka dengan kekrasan 303,4 spesimen yang telah dilakukan
BHN. perlakuan panas.
Tabel 6. Data Hasil Uji Tarik
y u Standar
Spesimen
(MPa) (MPa) (%) Deviasi
Tempering
550C 1
Jam , 607.72 939.10 1.04 0.5
setelah
quenching
air es
Tempering (a)
550C 2
Jam, 613.9 920.2 2.97 0.87
setelah
quenching
air es
Tempering 631.02 861.67 8.5 0.37
66
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
Udara
4.2. Pembahasan
Pada sub-bab ini akan membahas
hubungan antara kekerasan, kekuatan
tarik, serta diameter butir setelah
dilakukan proses Heat
(b) Treatment.Kemudian ditarik garis
regresi linier yang menghubungkan
hubungan dari kekerasan terhadap
diameter butir, kekerasan terhadap kekuatan
tarik, dan kekuatan tarik terhadap diameter
butir yang disesuaikan dengan Hall and Petch
Method.
(c)
(d)
67
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
950
650
y = -149.5x + 1372
550
1250
1134.55
1150 (Sebelum
y = 4.978x - 641.3 PEmanasan)
1050
Tegangan (Mpa)
920.2 (Tempering
950 550C) 958.22
(Tempering
861.67 550C) 782.13 (Sebelum
850
(Tempering Pemanasan)
550C)
750 631.02 y = 2.795x - 245.3 yield
(Tempering
650 607.72
550C)
613.9 (Tempering (Tempering ultimate
550C) 550C)
550
300 310 320 330 340 350 360
Kekerasan (BHN)
68
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
1250
1134.55(Sebelum
1150
Pemanasan)
y = -151.9x + 1948.
1050
Tegangan (Mpa)
950 920.2(Tempering
958.2(Tempering 550C)
550C) 861.67
850
782.13(Sebelum (Tempering
Pemanasan) 550C)
750
691.9(Tempering
650 y = -55.61x + 1032. 613.9(Tempering 550C)
607.7 (Tempering
550C) 550C)
550
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8
950
750
650
y = -149.5x + 1372
550
69
Jurnal e-Dinamis, Volume II, No.2 September 2012 ISSN 2338-1035
DAFTAR PUSTAKA
70