Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GRUJUGAN
Jl. Raya Jember No. 29 0332- 423102 Grujugan - Bondowoso
e-mail : puskesmasgrujugan@gmail.com, Website : http://puskesmas-grujugan.blogspot.com
KECAMATAN GRUJUGAN
BONDOWOSO

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS GRUJUGAN

NOMOR : 440/ /430.10.2.13/2016

TENTANG

BIMBINGAN DAN PENGAWASAN (BINWAS) KINERJA PELAYANAN DAN


PROGRAM DI PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS GRUJUGAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas


maka diperlukan peningkatan sumber daya manusia kesehatan, baik
tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan;
b. bahwa untuk tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas
secara optimal maka perlu dilakukan Bimbingan dan Pengawasan
(Binwas);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
huruf b dan huruf c perlu ditetapkan Bimbingan dan Pengawasan
(Binwas) melalui Keputusan Kepala Puskesmas Grujugan Kabupaten
Bondowoso;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan, Pemerintah Daerah Provinsidan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan
Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1464/Menkes/PER/X/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.02.02/Menkes/148/I/2010
tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;

7. Peraturan Menteri Kesehatan.......

-2-
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa
Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 589);
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/ MENKES/SK/XI/2001
tentang Registrasi dan Praktik Perawat;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/ MENKES/SK/VII/2002
tentang Registrasi dan Praktik Bidan;
11. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2009 tentang RPJMD Provinsi
Jawa Timur Tahun 2009 2014.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG BIMBINGAN DAN


PENGAWASAN (BINWAS) KINERJA PELAYANAN DAN PROGRAM DI
PUSKESMAS;
KESATU : Bimbingan dan Pengawasan (Binwas) wajib dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan kinerja sumber daya manusia kesehatan di Puskesmas;
KEDUA : Pelaksanaan Binwas dilakukan secara berjenjang sesuai dengan Struktur
Organisasi Puskesmas, yang dijelaskan dalam lampiran yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini;
KETIGA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dan atau perubahan dalam keputusan ini akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya;

Ditetapkan di : Bondowoso
Pada tanggal : 02 Mei 2016

KEPALA PUSKESMAS GRUJUGAN,

dr. PONG HARIADI SUSETYO


NIP. 19770920 200604 1 012

Daftar Lampiran : Surat Keputusan Kepala


Puskesmas Grujugan
Nomor : 440/ /430.10.2.13/2016
Tanggal : 02 Mei 2016
MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) DAN BIMBINGAN DAN PENGAWASAN
(BINWAS) KINERJA PELAYANAN DAN PROGRAM
DI PUSKESMAS GRUJUGAN

1. Pengertian
a. Monitoring
- Monitoring adalah aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab
dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan.
- Monitoring dilakukan ketika sebuah kebijakan sedang di implementasikan.
- Monitoring diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan
tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
b. Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan. Evaluasi baru
dapat dilakukan kalau suatu kebijakan sudah berjalan cukup waktu.

2. Tujuan
a. Monitoring
- Manjaga agar kebijakan yang sedang d iimplementasikan sesuai dengan tujuan dan
sasaran.
- Menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
- Melakukan tindakan modifikasi terhadap kebijakan apabila hasil monitoring
mengharuskan untuk itu.
b. Tujuan Evaluasi

- Menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan: melalui evaluasi maka dapat diketahui
derajat pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.

- Mengukur tingkat efisiensi suatu kebijakan: melalui evaluasi dapat diketahui


berapa biaya dan manfaat dari suatu kebijakan.

- Mengukur tingkat keluaran: mengukur berapa besar dan kualitas pengeluaran


atau output dari suatu kebijakan.

- Mengukur dampak suatu kebijakan: evaluasi ditujukan untuk melihat dampak dari
suatu kebijakan, baik dampak positif maupun negatif.

- Untuk mengetahui apabila ada penyimpangan: untuk mengetahui adanya


penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, dengan cara membandingkan
antara tujuan dan sasaran dengan pencapaian target.

- Sebagai masukan (input) suatu kebijakan yang akan datang: untuk memberikan
masukan bagi proses kebijakan ke depan agar dihasilkan kebijakan yang lebih baik.
Tata Usaha

Kepegawaian
3. Proses

Rumah Tangga

Sistem Informasi Puskesmas

Keuangan
- Tata Usaha dapat melakukan Monev ke Kepegawaian, Rumah tangga, Sistem
Informasi Dan Keuangan

4. Pelaksanaan Kegiatan
a. Metode
- Metode dokumentasi: dari berbagai laporan kegiatan seperti laporan tahunan
/semesteran/ bulanan.
- Metode survei: tujuannya untuk menjaring data dari para stakeholders, terutama
kelompok sasaran.
- Metode observasi lapangan: untuk mengamati data empiris di lapangan dan
bertujuan untuk lebih meyakinkan dalam membuat penilaian tentang proses dari
kebijakan. Dapat digunakan untuk melengkapi metode survei.
- Metode wawancara : pedoman wawancara yang menanyakan berbagai aspek yang
berhubungan dengan implementasi kebijakan perlu dipersiapkan.
- Metode campuran : misalnya campuran antara metode dokumentasi dan survei,
atau metode survey dan observasi, atau dengan menggunakan ketiga atau bahkan
keempat metode di atas.
- Metode FGD: dengan melakukan pertemuan dan diskusi dengan para stakeholders
yang bervariasi. Dengan cara demikian, maka berbagai informasi yang lebih valid
akan dapat diperoleh melalui cross check data dan informasi dari berbagai sumber.
b. Prosedur Monev dan Binwas
Prosedur pelaksanaan Monev dan Binwas adalah :
1) Menyusun rencana kegiatan monev dan Binwas dalam bentuk Kerangka Acuan
Kegiatan (KAK) dan Instrumen Evaluasi .
2) Melakukan sosialisasi rencana kegiatan monev dan binwas ke sasaran monev
dan binwas.
3) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan dengan cara
mendatangi sasaran.
4) Mengobservasi dan mengawasi kegiatan sasaran dan mengevaluasinya dengan
menggunakan instrumen yang telah disusun.
5) Melakukan wawancara terkait dengan data-data temuan.

6) Melakukan bimbingan sesuai dengan hasil temuan dan mengarahkan ke kinerja


yang sesuai dengan standar.
7) Mencatat semua kegiatan ke dalam buku/formulir yang telah ditetapkan.

5. Instrumen Monev dan Binwas


Instrumen monev dan binwas disusun oleh pelaksana kegiatan dengan mengacu pada
input, proses, dan output kegiatan dengan ruang lingkup sebagai berikut :
- Kepatuhan (compliance): jenis monitoring untuk menentukan tingkat kepatuhan
implementor terhadap standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
- Pemeriksaaan (auditing): jenis monitoring untuk melihat sejauh mana sumberdaya dan
pelayanan sampai pada kelompok sasaran.
- Akuntansi (accounting): jenis monitoring untuk mengkalkulasi perubahan sosial dan
ekonomi yang terjadi setelah diimplementasikan suatu kebijakan.
- Eksplanasi (explanation): jenis monitoring untuk menjelaskan adanya perbedaan antara
hasil dan tujuan kebijakan

Ditetapkan di : Bondowoso
Pada tanggal : 02 Mei 2016

KEPALA PUSKESMAS GRUJUGAN,

dr. PONG HARIADI SUSETYO


NIP. 19770920 200604 1 012

Anda mungkin juga menyukai