Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN KELOMPOK DIARE

Fildzah Hasyati 1061821014


Galuh Ayu M. P. 1061822016
Yanuar Pandu Pertiwi 1061821032
Yuni Wulandari 1061821034

1. Bagaimana tata laksana/KIE pada balita dibawah 2 tahun ?


 Jika anak diare tanpa dehidrasi diberikan oralit sebanyak ¼ sampai 1 gelas pada usia
dibawah 2 tahun, bila terjadi dehidrasi diberikan oralit sesering mungkin.
 Kedua dengan pemberian Zinc,
Pemberian Zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat
keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja,
serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya.(Black,
2003). Zinc tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare sudah berhenti.
 Pemberian ASI/Makanan
Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita
terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat
badan. Anak yang masih minum Asi harus lebih sering di beri ASI. Anak yang
minum susu formula juga diberikan lebih sering dari biasanya. Anak uis 6 bulan atau
lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat harus diberikan
makanan yang mudah dicerna dan diberikan sedikit lebih sedikit dan lebih sering.
 Pemberian Antibiotika hanya atas indikasi
Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya kejadian diare pada
balita yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita
diare dengan darah (sebagian besar karena shigellosis), suspek kolera.
Obat-obatan Anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare
karena terbukti tidak bermanfaat. Obat anti muntah tidak di anjurkan kecuali muntah
berat. (KEMENKES, 2011)
 Penggunaan probiotik
Beberapa randomized controlled trials (RCT) dan meta- analisis menyatakan bahwa
probiotik efektif untuk pencegahan primer maupun sekunder serta untuk mengobati
diare.
Pemberian probiotik dapat menurunkan durasi diare akut pada bayi dengan usia 1-12
bulan dibandingkan dengan tanpa pemberian probiotik. Menurut penelitian lain,
pemberian probiotik pada anak usia 6-24 bulan dapat menurunkan lama rawat inap
dibandingkan dengan tanpa probiotik (Yonata, 2016)

2. Kenapa pada kasus dipilih pengobatan anttapulgit tidak diberikan kaolin & pektin ?
 Diberikan attapulgit karena attapulgit bekerja dengan menyerap cairan didalam usus
dan mengurangi likuitas tinja. Kaolin pektin sekarang jarang diberikan kepada pasien,
kebanyakan yang menerima kaolin pektin biasanya anak anak karena bentuk
sediaannya suspensi yang mudah diberikan kepada anak anak.

3. Jika diare non spesifik diberikan attapulgit bagaimana dengan diare spesifik ?
 Diare spesifik yaitu diare yang disertai darah, berlendir dan saat dilkukan uji
laboraturium positif mengandung bakteri, pengobatan diare dengan menggunkan
antibiotik. Contoh antibiotik ciprofloxacin dan metronidazole. Pada diare spesifik
penggunaan obat antimotilitas tidak diberikan karena akan memperparah keadaan
diare.

4. Pada KIE disarankan diberikan bubur dan buah apel, apakah tidak memperparah diare?
karenakan bubur itu encer .
 Sebaiknya berikan makanan lunak agar sistem pencernaan tidak terlalu bekerja keras
untuk dapat mencerna makanan. Sebaiknya tidak diberikan makanan yang digoreng,
berminyak, produk olahan, dan fast food saat diare. Makanan tersebut membutuhkan
kerja yang lebih bagi sistem pencernaan untuk mencernanya. Selain itu, sebaiknya
hindari makanan yang menyebabkan perut bergas, seperti brokoli, kol, asparagus,
kacang-kacangan, buncis, dan lainnya.
 Buah apel, pisang mengandungbanyak pektin, dan pektin dapat membantu menyerap
racun di saluran cerna dan menurunkan keasamannya sehingga dapat mengurangi efek
perih jika ada iritasi di saluran pencernaan.

5. Bagaimana pengobatan pasien diare yang sedang hamil ?


 Semua obat diare seperti loperamid, attapulgit, kaolin pektin termasuk dalam
kategori kehamilan : B sehingga aman digunakan untuk ibu hamil.

6. Mengapa perlu buah buah yang mengandung pektin ? Bagaimana penggunaan zinc dan
memakan buah yang mengandung pektin apakah boleh bersamaan ?
 Karena buah yang mengandung pektin dapat membantu memperbaiki pergerakan
usus untuk menjadi normal dan mengurangi gejala diare. Buah yang mengandung
pektin tidak boleh dikonsumsi bersama zinc, karena dikhawatirkan pektin dalam
buah tersebut mengganggu kerja zinc dengan cara mengikat atau mengadsorbsi (sifat
pektin) zinc sehingga zinc menjadi kurang efektif atau bahkan tidak memiliki efek
farmakologi. Oleh karena itu penggunaan zinc dan konsumsi buah buah yang
mengandung pektin harus diberi jeda.

Anda mungkin juga menyukai