Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN

Kepada Yth :
Kepala UPT Dinas Kesehatan
Puskesmas Gandapura Kabupaten Bireuen
di –
Gandapura

Dasar : Surat Perintah Tugas Kepala UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Gandapura
Nomor : Peg . 800 / / 2019, Tanggal 21 Januari 2019
Maksud / Tujuan : Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Di Desa Lapang Timu
Waktu : Kegiatan Dilakukan Pada Tanggal 21 Januari 2019
Hasil Kegiatan :
Resyna : Petugas mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat Desa Lapang
Timu beserta kader, ketua Pokja dan Tim PKK karena sudah meluangkat
waktunya untuk berkumpul pada hari ini, petugas juga memperkenalkan
diri dan anggota Tim yang hadir pada kegiatan hari ini, adapun maksud dan
tujuan kegiatan pertemuan dengan masyarakat Desa Lapang Timu pada
hari adalah untuk sama-sama bermusyawarah tentang permasalahan
Kesehatan di Desa Lapang Timu ,Petugas juga menyampaikan hasil Survey
KS (Keluarga Sehat) di Desa Lapang Timu dari Tahun 2017 sampai dengan
Tahun 2018, adapun 12 indikator penilaian KS adalah keluarga mengikuti
program KB (14,9%), ibu hamil melahirkan di fansyankes (100%), bayi 0-
11 bulan imunisasi lengkap (56,5%), pemberian ASI ekslusif bayi 0-6 bulan
(69%),pemantauan pertumbuhan balita (73,8%), penderita TB paru berobat
sesuai standar (33,3%), penderita hipertensi yang berobat teratur (85,6%),
tidak ada anggota keluarga yang merokok (42,1%), sekeluarga sudah
menjadi anggota JKN (93,8%), mempunyai dan menggunakan SAB (100%),
menggunakan Jamban keluarga (100%), penderita gangguan jiwa berat
berobat yang benar (33,3%).
Marlyne Ayu S : Petugas menjawab pertanyaan dari Bapak Zulkifli tentang masalah merokok,
karena sudah kebiasaan masyarakat pria untuk merokok, bagaimana caranya
untuk bisa berhenti merokok, apakah langsung berhenti. Cara untuk
menghentikkan merokok itu dengan cara bertahap, dari yang satu bulan
biasanya 2 bungkus rokok, menjadi 1 bungkus rokok kemudian bulan
berikutnya dari 1 bungkus menjadi setengah bungkus begitu juga seterusnya
dan jika bisa bapak-bapak di Desa Lapang Timu merokok diluar rumah
jangan didalam rumah karena akan berdampak pada anggota keluarga
apalagi terhadap anak kecil dan ibu hamil.
Nuraini : Petugas menjawab pertanyaan dari Ibu Rohani, Mengapa pasien TB paru yang
berobat sesuai standar 33,3% dan jika ada pasien yang gangguan jiwa
bagaimana seharusnya tindakan masyarakat, bagaimana penjelasannya? Yaitu
target pengobatan untuk pasien TB paru adalah 6 bulan. Bila putus-putus
berobat tidak sampai 6 bulan maka dinyatakan tidak sesuai standar, untuk
pasien dengan gangguan jiwa dapat menghubungi perangkat desa dan
melaporkan ke petugas kesehatan jiwa.
Irmayana : Petugas menjawab pertanyaan dari bapak Kepala Desa ( Bapak Masrimuddin)
tentang kepemilikan kartu JKN yang masih 93,8% bagai mana solusi bagi
penduduk yang belum ada, yaitu mendata kembali penduduk atau bayi baru
lahir melalui bidan desa untuk pengurusan JKN kembali. Pertanyaan dari Ibu
Rohani tentang masalah KB di desa Lapang Timu yang dikarenakan sebagian
ibu-ibu banyak yang tidak cocok dengan penggunaan KB terutama suntik,
jawabannya yakni, ibu-ibu bisa langsung konsultasi dengan petugas kesehatan
di Puskesmas untuk mengetahui alat kontrasepsi selain suntikkan dan yang
cocok bagi tubuh ibu.
Permasalahan : Perangkat Desa Lapang Timu menyarankan agar tenaga kesehatan yang datang
ke Desa Lapang Timu untuk membawa obat-obatan.
Rencana Tindak lanjut:
1. Tim akan menyampaikan hasil pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa Lapang Timu
Kepada kepala Puskesmas tentang hasil MMD dan keluhan masyarakat sehingga untuk
kedepanya target Indikator KS bisa mencapai maksimal.
2. Kepala Desa berencana akan membuat rumah bebas asap rokok per dusun.
3. Kepala Desa akan mendata ulang kepemilikkan kartu JKN.
4. Membuat program kerja sama antara tenaga kesehatan dan masyarakat dalam program KB.

Demikianlah laporan kegiatan ini disampaikan kepada Ibu, atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.
Yang melakukan Kegiatan :

1. Marlyne Ayu Suryanto A.Md.Keb ( )


Nip.19900323 201505 2001

2. Nuraiani ( )
Nip. 19840407 201003 2 001

3. Resyna ( )
Nip. 19791020 200604 2 022

4 .Irmayana, A.Md.Keb ( )
Nip.-
LAPORAN KEGIATAN

Kepada Yth :
Kepala UPT Dinas Kesehatan
Puskesmas Gandapura Kabupaten Bireuen
di –
Gandapura

Dasar : Surat Perintah Tugas Kepala UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Gandapura
Nomor : Peg . 800 / / 2019, Tanggal 23 Januari 2019
Maksud / Tujuan : Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Di Desa Paloh Kaye Kunyet
Waktu : Kegiatan Dilakukan Pada Tanggal 23 Januari 2019
Hasil Kegiatan :
Desi Ariyanti : Petugas mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat Desa Paloh
Kaye Kunyet beserta kader, ketua Pokja dan Tim PKK karena sudah
meluangkat waktunya untuk berkumpul pada hari ini, petugas juga
memperkenalkan diri dan anggota Tim yang hadir pada kegiatan hari ini,
adapun maksud dan tujuan kegiatan pertemuan dengan masyarakat Desa
Paloh Kaye Kunyet pada hari adalah untuk sama-sama bermusyawarah
tentang permasalahan Kesehatan di Desa Paloh Kaye Kunyet, Petugas juga
menyampaikan hasil Survey KS (Keluarga Sehat) di Desa Paloh Kaye
Kunyet dari Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2018, adapun 12 indikator
penilaian KS adalah keluarga mengikuti program KB (39,9%), ibu hamil
melahirkan di fansyankes (33,3%), bayi 0-11 bulan imunisasi lengkap
(66,7%), pemberian ASI ekslusif bayi 0-6 bulan (16,7%),pemantauan
pertumbuhan balita (100%), penderita TB paru berobat sesuai standar
(11%), penderita hipertensi yang berobat teratur (20%), tidak ada anggota
keluarga yang merokok (38,7%), sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
(100%), mempunyai dan menggunakan SAB (81,7%), menggunakan
Jamban keluarga (59,9%), penderita gangguan jiwa berat berobat yang
benar (33,3%).
Munawar : Petugas menjawab pertanyaan dari Ibu Nasriah tentang masalah jamban
yang masih 59,9% apakah ada bantuan dari Puskesmas? Karena masih
sedikit sekali rumah yang memiliki jamban. Jawabannya yakni, setiap
rumah wajib memiliki jamban yang saniter agar tidak menimbulkan
berbagai macam penyakit. Untuk dana pembangunan jamban, selaku dari
Puskesmas kami hanya menjelaskan resiko tidak adanya jamban dan buang
air besar sembarangan, sebaiknya dana untuk pembangunan jamban
dimasukkan dalam anggaran desa maupun adanya usulan proposal ke
kecamatan dan akan diteruskan ke kabupaten.
Marlyne Ayu S : Petugas menjawab pertanyaan dari Fitriana, masalah ASI ekslusif kenapa
sedikit sekali hanya 16,7% padahal kami ibu-ibu di Desa Paloh Kaye Kunyet
kasih ASI semua namun dibarengi dengan makanan lain, bagaimana
penjelasannya? ASI eksklusif itu adalah ASI yang diberikan pada bayi 0-6
bulan tanpa makanan dan minuman kecuali obat. Jika ibu ada kasih makan bayi
pada usia 0-6 bulan berarti tidak dikatakan ASI eksklusif lagi karena sudah
dikasih makan nasi atau pisang. Jika bayi malam-malam rewel jangan langsung
dikasih pisang cukup ASI saja karena jika ibu memberikan pisang atau
makanan lain akan berpengaruh pada sistem pencernaan si bayi, karena system
pencernaan bayi masih belum sempurna dan lambungnya masih kecil sebesar
biji kelereng.
Irmayana : Petugas menjawab pertanyaan dari bapak Kepala Desa ( Bapak Yusri) tentang
masalah merokok, karena sudah kebiasaan masyarakat pria untuk merokok,
bagaimana caranya untuk bisa berhenti merokok, apakah langsung berhenti.
Cara untuk menghentikkan merokok itu dengan cara bertahap, dari yang satu
bulan biasanya 2 bungkus rokok, menjadi 1 bungkus rokok kemudian bulan
berikutnya dari 1 bungkus menjadi setengah bungkus begitu juga seterusnya
dan jika bisa bapak-bapak di Desa Paloh kaye Kunyet merokok diluar rumah
jangan didalam rumah karena akan berdampak pada anggota keluarga apalagi
terhadap anak kecil dan ibu hamil.

Permasalahan : Perangkat Desa Paloh Kaye Kunyet menyarankan agar masalah yang ditemukan
di desa Paloh Kaye Kunyet dapat diselesaikan sesuai dengan pemecahan
masalah yang disimpulkan.

Rencana Tindak lanjut:


1. Tim akan menyampaikan hasil pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa Paloh Kaye
Kunyet Kepada kepala Puskesmas tentang hasil MMD dan keluhan masyarakat sehingga
untuk kedepanya target Indikator KS bisa mencapai maksimal.
2. Kepala Desa berencana akan membuat penyuluhan kepada masyrakat tentang bahaya rokok.
3. Kepala Desa akan memasukkan anggraran dana jamban ke anggaran tahun depan.
Demikianlah laporan kegiatan ini disampaikan kepada Ibu, atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Yang melakukan Kegiatan :

1. Desi Ariyanti A.Md.Keb ( )


Nip.19770821 199906 2 001

2. Munawar, AMKL ( )
Nip. 19750501 200604 1 003

3. Marlyne Ayu Suryanto, A.Md.Keb ( )


Nip. 19900323 201505 2 001

4. Putri Ulya, SKM ( )


Nip.-
LAPORAN KEGIATAN

Kepada Yth :
Kepala UPT Dinas Kesehatan
Puskesmas Gandapura Kabupaten Bireuen
di –
Gandapura

Dasar : Surat Perintah Tugas Kepala UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Gandapura
Nomor : Peg . 800 / / 2019, Tanggal 19 Januari 2019
Maksud / Tujuan : Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Di Desa Tanjong Bungong
Waktu : Kegiatan Dilakukan Pada Tanggal 19 Januari 2019
Hasil Kegiatan :
Marlyne Ayu S : Petugas mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat Desa Tanjong
Bungong beserta kader, ketua Pokja dan Tim PKK karena sudah meluangkat
waktunya untuk berkumpul pada hari ini, petugas juga memperkenalkan
diri dan anggota Tim yang hadir pada kegiatan hari ini, adapun maksud dan
tujuan kegiatan pertemuan dengan masyarakat Desa Tanjong Bungong pada
hari adalah untuk sama-sama bermusyawarah tentang permasalahan
Kesehatan di Desa Tanjong Bungong, Petugas juga menyampaikan hasil
Survey program Puskesmas di Desa Tanjong Bungong dari Tahun 2017
sampai dengan Tahun 2018, adapun 12 indikator kesehatan adalah keluarga
mengikuti program KB (34%), ibu hamil melahirkan di fansyankes (95%),
bayi 0-11 bulan imunisasi lengkap (20%), pemberian ASI ekslusif bayi 0-6
bulan (25,8%), pemantauan pertumbuhan balita (86%), penderita TB paru
berobat sesuai standar (0%), penderita hipertensi yang berobat teratur
(50%), tidak ada anggota keluarga yang merokok (35%), sekeluarga sudah
menjadi anggota JKN (90%), mempunyai dan menggunakan SAB (78%),
menggunakan jamban keluarga (70%), penderita gangguan jiwa berat
berobat yang benar (33,3%).
Zaitun : Petugas menjawab pertanyaan dari Ibu Mardiana tentang masalah jamban
dan sumber bersih yang ada di desa Tanjong Bungong, kalau sumber air
bersih disini airnya cukup bersih namun jamban kami yang masih kurang di
desa, apakah ada dana dari Puskesmas? Jawabannya yakni, setiap rumah
wajib memiliki sumber air bersih dan jamban yang saniter agar tidak
menimbulkan berbagai macam penyakit. Untuk dana pembangunan jamban,
selaku dari Puskesmas kami hanya menjelaskan resiko tidak adanya jamban
dan buang air besar sembarangan, sebaiknya dana untuk pembangunan
jamban dimasukkan dalam anggaran desa maupun adanya usulan proposal
ke kecamatan dan akan diteruskan ke kabupaten.
Petugas menjawab pertanyaan dari Ibu Aisyah tentang posyandu lansia hanya
sedikit yang datang dan yang datang ke posyandu lansia hanya untuk ambil
obat gratis saja yang gak sakit tidak datang. Penjelasannya, di dalam posyandu
lansia terdapat berbagai kegiatan bukan hanya pemberian obat saja, melainkan
ada penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah, penyuluhan
kesehatan seperti pencegahan dan penanganan hipertensi dan diadakannya
senam lansia yang dimana, tenaga kesehatan disiapkan dari puskesmas namun
konsumsi dan transportasi berasal dari dana desa.
Salma : Petugas menjawab pertanyaan dari Rosmiana, masalah ASI ekslusif kenapa
sedikit sekali hanya 25,8% padahal kami ibu-ibu di Desa Tanjong Bungong
kasih ASI semua, bagaimana penjelasannya? ASI eksklusif itu adalah ASI yang
diberikan pada bayi 0-6 bulan tanpa makanan dan minuman kecuali obat. Jika
ibu ada kasih makan bayi pada usia 0-6 bulan berarti tidak dikatakan ASI
eksklusif lagi karena sudah dikasih makan nasi atau pisang. Jika bayi malam-
malam rewel jangan langsung dikasih pisang cukup ASI saja karena jika ibu
memberikan pisang atau makanan lain akan berpengaruh pada sistem
pencernaan si bayi, karena system pencernaan bayi masih belum sempurna dan
lambungnya masih kecil sebesar biji kelereng.
Irmayana : Petugas menjawab pertanyaan dari bapak Kepala Sekdes ( Bapak Fauzi) tentang
masalah merokok, karena sudah kebiasaan masyarakat pria untuk merokok,
bagaimana caranya untuk bisa berhenti merokok, apakah langsung berhenti.
Cara untuk menghentikkan merokok itu dengan cara bertahap, dari yang satu
bulan biasanya 2 bungkus rokok, menjadi 1 bungkus rokok kemudian bulan
berikutnya dari 1 bungkus menjadi setengah bungkus begitu juga seterusnya
dan jika bisa bapak-bapak di Desa Tanjong Bungong merokok diluar rumah
jangan didalam rumah karena akan berdampak pada anggota keluarga apalagi
terhadap anak kecil dan ibu hamil.

Permasalahan : Perangkat Desa Tanjong Bungong menyarankan agar masalah yang ditemukan
di desa Tanjong Bungong dapat diselesaikan sesuai dengan pemecahan
masalah yang disimpulkan.
Rencana Tindak lanjut:
1. Tim akan menyampaikan hasil pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa Tanjong Bungong
Kepada kepala Puskesmas tentang hasil MMD dan keluhan masyarakat sehingga untuk
kedepanya target Indikator KS bisa mencapai maksimal.
2. Kepala Desa bekerja sama dengan bidan desa dan para kader melakukan sosialisasi
posyandu lansia kepada masyarakat Tanjong Bungong agar datang untuk melakukan
pemantauan kesehatan.
3. Kepala Desa akan memasukkan anggraran dana jamban ke anggaran tahun depan.
4. Kepala Desa berencana akan membuat sosialisasi bahaya asap rokok dan rumah bebas asap
rokok.

Demikianlah laporan kegiatan ini disampaikan kepada Ibu, atas perhatiannya


kami ucapkan terima kasih.
Yang melakukan Kegiatan :

1. Zaitun A.Md.Keb ( )
Nip.19780304 200604 2 001

2. Salma, AMG ( )
Nip. 19800505 201408 2 002

3. Marlyne Ayu Suryanto, A.Md.Keb ( )


Nip. 19900323 201505 2 001

4. Irmayana, SKM ( )
Nip.-
LAPORAN KEGIATAN

Kepada Yth :
Kepala UPT Dinas Kesehatan
Puskesmas Gandapura Kabupaten Bireuen
di –
Gandapura

Dasar : Surat Perintah Tugas Kepala UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Gandapura
Nomor : Peg . 800 / / 2019, Tanggal 22 Januari 2019
Maksud / Tujuan : Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Di Desa Paloh Mee
Waktu : Kegiatan Dilakukan Pada Tanggal 22 Januari 2019
Hasil Kegiatan :
Zaitun : Petugas mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat Desa Paloh
Mee beserta kader, ketua Pokja dan Tim PKK karena sudah meluangkat
waktunya untuk berkumpul pada hari ini, petugas juga memperkenalkan
diri dan anggota Tim yang hadir pada kegiatan hari ini, adapun maksud dan
tujuan kegiatan pertemuan dengan masyarakat Desa Paloh Mee pada hari
adalah untuk sama-sama bermusyawarah tentang permasalahan Kesehatan
di Desa Paloh Mee, Petugas juga menyampaikan hasil Survey program
Puskesmas di Desa Paloh Mee dari Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2018,
adapun 12 indikator kesehatan adalah keluarga mengikuti program KB
(52%), ibu hamil melahirkan di fansyankes (95%), bayi 0-11 bulan
imunisasi lengkap (10%), pemberian ASI ekslusif bayi 0-6 bulan (23%),
pemantauan pertumbuhan balita (90%), penderita TB paru berobat sesuai
standar (0%), penderita hipertensi yang berobat teratur (42%), tidak ada
anggota keluarga yang merokok (40%), sekeluarga sudah menjadi anggota
JKN (94%), mempunyai dan menggunakan SAB (88%), menggunakan
jamban keluarga (67%), penderita gangguan jiwa berat berobat yang benar
(50%).
Zaitun : Petugas menjawab pertanyaan dari Ibu Kartini tentang masalah jamban dan
sumber bersih yang ada di desa Paloh Mee, kalau sumber air bersih disini
airnya cukup bersih namun jamban kami yang masih kurang di desa, apakah
ada dana dari Puskesmas? Jawabannya yakni, setiap rumah wajib memiliki
sumber air bersih dan jamban yang saniter agar tidak menimbulkan berbagai
macam penyakit. Untuk dana pembangunan jamban, selaku dari Puskesmas
kami hanya menjelaskan resiko tidak adanya jamban dan buang air besar
sembarangan, sebaiknya dana untuk pembangunan jamban dimasukkan
dalam anggaran desa maupun adanya usulan proposal ke kecamatan dan
akan diteruskan ke kabupaten.
Petugas menjawab pertanyaan dari Ibu Hajiran tentang posyandu lansia dimana
obat darah tinggi yang diberikan tidak cocok sama saya dan bukan obat yang
biasa diberikan di Puskesmas. Penjelasannya, di dalam posyandu lansia
terdapat berbagai kegiatan bukan hanya pemberian obat saja, melainkan ada
penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah, penyuluhan
kesehatan seperti pencegahan dan penanganan hipertensi dan diadakannya
senam lansia yang dimana, tenaga kesehatan disiapkan dari puskesmas namun
konsumsi dan transportasi berasal dari dana desa. Untuk obat-obatan di
posyandu lansia sangat minim karena sekarang posyandu lansia sudah diadakan
di hamper 32 desa di Gandapura dan kebutuhan obat yang tersedia harus
dibagi-bagi setiap desanya, jika ada dana desa untuk kesehatan boleh di belikan
dari dana desa obat-obat yang penting dan banyak seperti obat darah tinggi,
obat asam urat dan obat lambung.
Salma : Petugas menjawab pertanyaan dari Fikriani, masalah ASI ekslusif kenapa
sedikit sekali hanya 23% padahal kami ibu-ibu di Desa Paloh Mee kasih ASI
semua, bagaimana penjelasannya? ASI eksklusif itu adalah ASI yang diberikan
pada bayi 0-6 bulan tanpa makanan dan minuman kecuali obat. Jika ibu ada
kasih makan bayi pada usia 0-6 bulan berarti tidak dikatakan ASI eksklusif lagi
karena sudah dikasih makan nasi atau pisang. Jika bayi malam-malam rewel
jangan langsung dikasih pisang cukup ASI saja karena jika ibu memberikan
pisang atau makanan lain akan berpengaruh pada sistem pencernaan si bayi,
karena sistem pencernaan bayi masih belum sempurna dan lambungnya masih
kecil sebesar biji kelereng.
Irmayana : Petugas menjawab pertanyaan dari bapak Kepala Desa ( Bapak Safwandi)
tentang masalah merokok, karena sudah kebiasaan masyarakat pria untuk
merokok, bagaimana caranya untuk bisa berhenti merokok, apakah langsung
berhenti. Cara untuk menghentikkan merokok itu dengan cara bertahap, dari
yang satu bulan biasanya 2 bungkus rokok, menjadi 1 bungkus rokok kemudian
bulan berikutnya dari 1 bungkus menjadi setengah bungkus begitu juga
seterusnya dan jika bisa bapak-bapak di Desa Paloh Mee merokok diluar rumah
jangan didalam rumah karena akan berdampak pada anggota keluarga apalagi
terhadap anak kecil dan ibu hamil.

Permasalahan : Perangkat Desa Paloh Mee menyarankan agar masalah yang ditemukan di desa
Paloh Mee dapat diselesaikan sesuai dengan pemecahan masalah yang
disimpulkan.
Rencana Tindak lanjut:
1. Tim akan menyampaikan hasil pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa Paloh Mee
Kepada kepala Puskesmas tentang hasil MMD dan keluhan masyarakat sehingga untuk
kedepanya target Indikator KS bisa mencapai maksimal.
2. Kepala Desa bekerja sama dengan bidan desa dan ibu-ibu PKK menggalakkan ASI eksklusif
dari 0-6 bulan di desa Paloh Mee.
3. Kepala Desa akan memasukkan anggraran dana jamban ke anggaran tahun depan.
4. Kepala Desa berencana akan membuat sosialisasi bahaya asap rokok dan kawasan bebas
asap rokok.
5. Kepala Desa berencana bekerja sama dengan Puskesmas akan membuat senam lansia di desa
Paloh Mee.

Demikianlah laporan kegiatan ini disampaikan kepada Ibu, atas perhatiannya


kami ucapkan terima kasih.
Yang melakukan Kegiatan :

1. Zaitun A.Md.Keb ( )
Nip.19780304 200604 2 001

2. Salma, AMG ( )
Nip. 19800505 201408 2 002

3. Marlyne Ayu Suryanto, A.Md.Keb ( )


Nip. 19900323 201505 2 001

4. Irmayana, SKM ( )
Nip.-
LAPORAN KEGIATAN

Kepada Yth :
Kepala UPT Dinas Kesehatan
Puskesmas Gandapura Kabupaten Bireuen
di –
Gandapura

Dasar : Surat Perintah Tugas Kepala UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Gandapura
Nomor : Peg . 800 / / 2019, Tanggal 17 Januari 2019
Maksud / Tujuan : Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Di Desa Tanjong Raya
Waktu : Kegiatan Dilakukan Pada Tanggal 17 Januari 2019
Hasil Kegiatan :
Timasyithah : Petugas mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat Desa Tanjong
Raya beserta kader, ketua Pokja dan Tim PKK karena sudah meluangkat
waktunya untuk berkumpul pada hari ini, petugas juga memperkenalkan
diri dan anggota Tim yang hadir pada kegiatan hari ini, adapun maksud dan
tujuan kegiatan pertemuan dengan masyarakat Desa Tanjong Raya pada
hari adalah untuk sama-sama bermusyawarah tentang permasalahan
Kesehatan di Desa Tanjong Raya, Petugas juga menyampaikan hasil Survey
program Puskesmas di Desa Tanjong Raya dari Tahun 2017 sampai dengan
Tahun 2018, adapun 12 indikator kesehatan adalah keluarga mengikuti
program KB (42%), ibu hamil melahirkan di fansyankes (92%), bayi 0-11
bulan imunisasi lengkap (20%), pemberian ASI ekslusif bayi 0-6 bulan
(40%), pemantauan pertumbuhan balita (84%), penderita TB paru berobat
sesuai standar (0%), penderita hipertensi yang berobat teratur (45%), tidak
ada anggota keluarga yang merokok (40%), sekeluarga sudah menjadi
anggota JKN (92%), mempunyai dan menggunakan SAB (80%),
menggunakan jamban keluarga (60%), penderita gangguan jiwa berat
berobat yang benar (100%).
Zaitun : Petugas menjawab pertanyaan dari Bapak M Isa tentang masalah jamban
yang ada di desa Tanjong Raya sepertinya lebih banyak dibandingkan
dengan presentase yang dipaparkan, karena rata-rata rumah di Tanjong Raya
tidak ada, adakah dana dari Puskesmas? Jawabannya yakni, setiap rumah
wajib memiliki jamban yang saniter agar tidak menimbulkan berbagai
macam penyakit. Untuk dana pembangunan jamban, selaku dari Puskesmas
kami hanya menjelaskan resiko tidak adanya jamban dan buang air besar
sembarangan, sebaiknya dana untuk pembangunan jamban dimasukkan
dalam anggaran desa maupun adanya usulan proposal ke kecamatan dan
akan diteruskan ke kabupaten.
Petugas menjawab pertanyaan dari Bapak Muzakkir tentang posyandu lansia
yang datang ke posyandu hanya untuk berobat saja. Penjelasannya, di dalam
posyandu lansia terdapat berbagai kegiatan bukan hanya pemberian obat saja,
melainkan ada penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah,
penyuluhan kesehatan seperti pencegahan dan penanganan hipertensi dan
diadakannya senam lansia yang dimana, tenaga kesehatan disiapkan dari
puskesmas namun konsumsi dan transportasi berasal dari dana desa. Untuk
obat-obatan di posyandu lansia sangat minim karena sekarang posyandu lansia
sudah diadakan di hamper 32 desa di Gandapura dan kebutuhan obat yang
tersedia harus dibagi-bagi setiap desanya, jika ada dana desa untuk kesehatan
boleh di belikan dari dana desa obat-obat yang penting dan banyak seperti obat
darah tinggi, obat asam urat dan obat lambung.
Salma : Petugas menjawab pertanyaan dari Irawati masalah ASI ekslusif, bagaimana
apa itu ASI eksklusif dan bagaimana kami tidak kasih makanan lain seperti
pisang karena setelah dikasih ASI bayi tetap menangis, bagaimana
penjelasannya? ASI eksklusif itu adalah ASI yang diberikan pada bayi 0-6
bulan tanpa makanan dan minuman kecuali obat. Jika ibu ada kasih makan bayi
pada usia 0-6 bulan berarti tidak dikatakan ASI eksklusif lagi karena sudah
dikasih makan nasi atau pisang. Jika bayi malam-malam rewel jangan langsung
dikasih pisang cukup ASI saja karena jika ibu memberikan pisang atau
makanan lain akan berpengaruh pada sistem pencernaan si bayi, karena sistem
pencernaan bayi masih belum sempurna dan lambungnya masih kecil sebesar
biji kelereng.
Irmayana : Petugas menjawab pertanyaan dari bapak Kepala Desa ( Bapak Fadhli) tentang
masalah merokok, karena sudah kebiasaan masyarakat pria untuk merokok,
bagaimana caranya untuk bisa berhenti merokok, apakah langsung berhenti.
Cara untuk menghentikkan merokok itu dengan cara bertahap, dari yang satu
bulan biasanya 2 bungkus rokok, menjadi 1 bungkus rokok kemudian bulan
berikutnya dari 1 bungkus menjadi setengah bungkus begitu juga seterusnya
dan jika bisa bapak-bapak di Desa Tanjong Raya merokok diluar rumah jangan
didalam rumah karena akan berdampak pada anggota keluarga apalagi terhadap
anak kecil dan ibu hamil.

Permasalahan : Perangkat Desa Tanjong Raya menyarankan agar masalah yang ditemukan di
desa Tanjong Raya dapat diselesaikan sesuai dengan pemecahan masalah yang
disimpulkan.
Rencana Tindak lanjut:
1. Tim akan menyampaikan hasil pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa Tanjong Raya
Kepada kepala Puskesmas tentang hasil MMD dan keluhan masyarakat sehingga untuk
kedepanya target Indikator KS bisa mencapai maksimal.
2. Kepala Desa bekerja sama dengan bidan desa dan ibu-ibu PKK menggalakkan ASI eksklusif
dari 0-6 bulan di desa Tanjong Raya.
3. Kepala Desa akan memasukkan anggraran dana jamban ke anggaran tahun depan.
4. Kepala Desa berencana akan membuat sosialisasi bahaya asap rokok dan kawasan bebas
asap rokok.

Demikianlah laporan kegiatan ini disampaikan kepada Ibu, atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Yang melakukan Kegiatan :

1. Timasyithah, S.SiT ( )
Nip.19800605 200801 2 004

2. Salma, AMG ( )
Nip. 19800505 201408 2 002

3. Marlyne Ayu Suryanto, A.Md.Keb ( )


Nip. 19900323 201505 2 001

4. Irmayana, SKM ( )
Nip.-
LAPORAN KEGIATAN

Kepada Yth :
Kepala UPT Dinas Kesehatan
Puskesmas Gandapura Kabupaten Bireuen
di –
Gandapura

Dasar : Surat Perintah Tugas Kepala UPT Dinas Kesehatan Puskesmas Gandapura
Nomor : Peg . 800 / / 2019, Tanggal 16 Januari 2019
Maksud / Tujuan : Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Di Desa Cot Jabet
Waktu : Kegiatan Dilakukan Pada Tanggal 16 Januari 2019
Hasil Kegiatan :
Marlyne Ayu S : Petugas mengucapkan terima kasih kepada seluruh perangkat Desa Cot Jabet
beserta kader, ketua Pokja dan Tim PKK karena sudah meluangkat
waktunya untuk berkumpul pada hari ini, petugas juga memperkenalkan
diri dan anggota Tim yang hadir pada kegiatan hari ini, adapun maksud dan
tujuan kegiatan pertemuan dengan masyarakat Desa Cot Jabet pada hari
adalah untuk sama-sama bermusyawarah tentang permasalahan Kesehatan
di Desa Cot Jabet, Petugas juga menyampaikan hasil Survey program
Puskesmas di Desa Cot Jabet dari Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2018,
adapun 12 indikator kesehatan adalah keluarga mengikuti program KB
(65%), ibu hamil melahirkan di fansyankes (96%), bayi 0-11 bulan
imunisasi lengkap (48%), pemberian ASI ekslusif bayi 0-6 bulan (47%),
pemantauan pertumbuhan balita (68%), penderita TB paru berobat sesuai
standar (50%), penderita hipertensi yang berobat teratur (70%), tidak ada
anggota keluarga yang merokok (42%), sekeluarga sudah menjadi anggota
JKN (92%), mempunyai dan menggunakan SAB (91%), menggunakan
jamban keluarga (60%), penderita gangguan jiwa berat berobat yang benar
(100%).
Zaitun : Petugas menjawab pertanyaan dari Ibu Kasmiati tentang masalah jamban
dan sumber bersih yang ada di desa Cot Jabet, kalau sumber air bersih disini
airnya cukup bersih namun jamban kami yang masih kurang di desa, apakah
ada dana dari Puskesmas?. Jawabannya yakni, setiap rumah wajib memiliki
sumber air bersih dan jamban yang saniter agar tidak menimbulkan berbagai
macam penyakit. Untuk dana pembangunan jamban, selaku dari Puskesmas
kami hanya menjelaskan resiko tidak adanya jamban dan buang air besar
sembarangan, sebaiknya dana untuk pembangunan jamban dimasukkan
dalam anggaran desa maupun adanya usulan proposal ke kecamatan dan
akan diteruskan ke kabupaten.
Salma : Petugas menjawab pertanyaan dari Ibu Kasmiati, masalah ASI ekslusif kenapa
sedikit sekali hanya 47% padahal kami ibu-ibu di Desa Cot Jabet kasih ASI
semua namun dibarengi dengan makanan lain, bagaimana penjelasannya? ASI
eksklusif itu adalah ASI yang diberikan pada bayi 0-6 bulan tanpa makanan
dan minuman kecuali obat. Jika ibu ada kasih makan bayi pada usia 0-6 bulan
berarti tidak dikatakan ASI eksklusif lagi karena sudah dikasih makan nasi atau
pisang. Jika bayi malam-malam rewel jangan langsung dikasih pisang cukup
ASI saja karena jika ibu memberikan pisang atau makanan lain akan
berpengaruh pada sistem pencernaan si bayi, karena system pencernaan bayi
masih belum sempurna dan lambungnya masih kecil sebesar biji kelereng.
Irmayana : Petugas menjawab pertanyaan dari bapak Kepala Desa ( Bapak Maulidar)
tentang masalah merokok, karena sudah kebiasaan masyarakat pria untuk
merokok, bagaimana caranya untuk bisa berhenti merokok, apakah langsung
berhenti. Cara untuk menghentikkan merokok itu dengan cara bertahap, dari
yang satu bulan biasanya 2 bungkus rokok, menjadi 1 bungkus rokok kemudian
bulan berikutnya dari 1 bungkus menjadi setengah bungkus begitu juga
seterusnya dan jika bisa bapak-bapak di Desa Cot Jabet merokok diluar rumah
jangan didalam rumah karena akan berdampak pada anggota keluarga apalagi
terhadap anak kecil dan ibu hamil.

Permasalahan : Perangkat Desa Cot Jabet menyarankan agar masalah yang ditemukan di desa
Cot Jabet dapat diselesaikan sesuai dengan pemecahan masalah yang
disimpulkan.

Rencana Tindak lanjut:


1. Tim akan menyampaikan hasil pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa Cot Jabet Kepada
kepala Puskesmas tentang hasil MMD dan keluhan masyarakat sehingga untuk kedepanya
target Indikator KS bisa mencapai maksimal.
2. Kepala Desa mendukung penuh pelaksanaan kegiatan program kesehatan yang ada di Desa
Cot Jabet.
3. Kepala Desa akan memasukkan anggraran dana jamban ke anggaran tahun depan.
4. Kepala Desa berencana akan memberikan tabung gas bagi rumah yang bebas asap rokok.
Demikianlah laporan kegiatan ini disampaikan kepada Ibu, atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.
Yang melakukan Kegiatan :

1. Zaitun A.Md.Keb ( )
Nip.19780304 200604 2 001

2. Salma, AMG ( )
Nip. 19800505 201408 2 002

3. Marlyne Ayu Suryanto, A.Md.Keb ( )


Nip. 19900323 201505 2 001

4. Irmayana, SKM ( )
Nip.-

Anda mungkin juga menyukai