Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL COMMUNICABLE DISEASES

TUGAS P2MABA

Oleh

Ririkh Farikhatul Ummah

NIM 162310101283

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2016
ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL COMMUNICABLE DISEASES

TUGAS P2MABA

oleh

Ririkh Farikhatul Ummah

NIM 162310101283

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2016
PRAKATA

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpah rahmat nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas P2MABA tentang analisis sebuah jurnal internasional yang berjudul
Analisis Jurnal Internasional Communicable Diseases dengan baik. Makalah
ini di sususn sebagai langkah awal untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas
Pengembangan dan Pengenalan Mahasiswa Baru (P2MABA) di Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Jember.

Makalah ini dapat penulis selesaikan atas bimbingan dan bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan tulus ikhlas penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:

1. Ns. Rondhianto, S.kep, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing Pengembangan


dan Pengenalan Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember.
2. Seluruh Panitia P2maba, selaku Pembimbing Pengembangan dan
Pengenalan Mahasiswa Baru Program Studi Ilmu Keperawata Universitas
Jember yang selalu memberikan arahan selama P2maba.
3. Ayah A. Saikhu, ibu Mukhlisah, kakak Laki-laki saya M. Bisri, kakak
Perempuan saya Fiddatus Salahfiyah dan adik saya Nayla Syarifah
Maulidiyah, yang selalu memberikan motivasi, doa, bimbingan, cinta dan
kasih sayang.
4. Serta Teman-teman PSIK Angkatan 2016 yang telah mendukug saya dan
memberikan saya motivasi.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
membawa manfaat.
Jember, 13 Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakanng

Berbagai penyakit menular pada manusia yang bersumber dari hewan telah
mewabah di seluruh dunia. Istilah Zoonosis telah dikenal uantuk menggambarkan
suatau kejadian penyakit infeksi pada manusia yang ditularkan dari sebuah hewan
vertebrata, hal inilah yang menjadi sorotan public dan menjadi objek dari berbagai
studi untuk mengkaji segala aspek yang berkaitan dengan wabah tersebut yang
diharapkan dengan adanya studi ini dapat memperoleh suat cara atau system yang
dapat mengurangi atau bahkan memberantas virus ganas ini, kemunculan penyakit
atau virus ini tidak dapat diprediksi dan mengakibatkan sebuah dampak yang
besar bahkan menakutkan bagi dunia, terutama bagi komunitas yang bergerak
dalam bidang kesehatan. Seperti yang terjadi di Negara-negara bagian Afrika
Barat yang menjadi perhatian dunia karena disana banyak penderita yang
meninggal akibat serangan Demam Berdarah Ebola (DBE). Demam Berdarah
Ebola (DBE) disebabkan oleh semacam virus ganas yang relatif baru yaitu virus
ebola, virus ini sudah diisolasi dari penderita-penderita di Jerman dan Yugoslafia,
kekhawatiran muncul bila virus ini menular kenegara lain yang dimungkinkan
karena system transportasi yang serba canggih, virus ini pertama kali di temukan
di Afrika bagian kongo dan sejauh ini virus ebola hanya terdapat di Negara Afrika
saja, wabah ini terakhir di temukan di Uganda bagian Utara ketika virus ini
menyebar diperkirakan yang meninggal berjumlah 173 dan saat ini yang
terdiagnosis berjumlah 426 . penularan virus Ebola hanya terjadi melalui kontak
langsung dengan darah atau cairan tubuh, dan kebanyakan orang yang terinfeksi
penyakit ini akan meninggal dunia, karena sampai sekarang virus Ebola ini masih
belum dapat ditemuka vaksin yang bias mencegah infeksi oleh firus ini.

WHO meyatakan sejak virus ini mewabah tercatat ada kurang lebih 1000
orang meninggal sejak virus ini teridentifikasi di Sudan dan Kongo, biasanya
wabah penyakit ini bias diatasi denga cepat karena virus ini membunuh korbannya
sebelum menular ke individu lain. Gejalah awal sakit akibat virus ini antara lain
berupa demam, sakit kepala, tenggorokan kering, lemas, pilu otot, diare dan sakit
perut.penyakit yang diakibatkan oleh irus ebola ini berakibat pada konsekuensi
ekonomi yang terjadi pada Negara-negara yang teridentifikasi terserang virus ini,
cara pengendalian transmisi wabah virus ini agar lebih efektif ditujukan pada
keefektifan mengendalikan infeksi

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana dampak dari penyebaran Virus Ebola ini ?


Bagaimana penyebaran Virus Ebola ini ?

Bagaimana cara mengendalikan transmisi wabah virus ini agar lebih efekfif
dalam pengendalian infeksi ?

Apa saja yang diperlukan agar tidak tertular?

1.3 MANFAAT dan TUJUAN

Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan analisi jurnal ini adalah agar
dapat menambah wawasan pembaca mengenai penyakit demam Ebola ini dengan
mengetahui ciri-ciri dan struktur virus ebola, cara penularannya, cara mendeteksi
virus nya, cara pencegahan virus ebola, gejala yang ditimbulkan oleh virus ebola ,
dampak atau akibat dari terserang nya virus ebola, untuk mengetahui konsekuensi
ekonomi dari wabah Virus Ebola dan rehabilitasi untuk pasien yang pernah
menderita virus in.i.

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan analisis jurnal mengenai virus
ebola adalah untuk mengetahuai dampak dari penyebaran virus Ebola, Untuk
mengetahui cara penyebaran Virus Ebola, untuk mengetahui konsekuensi ekonomi
dari wabah Virus Ebola, untuk mengetahui cara mengendalikan transmisi wabah
virus Ebola agar lebih efektif dalam pengendalian infeksi.

Implikasi Keperawatan

Implikasi keperwatan yang digunakan pada kasus penyakit menular yang


disebabkan oleh virus Ebola adalah dengan menggunakan aspek-aspek yang
berkaitan dengan keperawatan yaitu ditawari untuk kesehatan pekerja di bidang
manajemen klinis Ebola pasien, alat pelindung diri (APD), kontak tracing,
pengujian laboratorium, pengelolaan sampah, dan aman protokol pemakaman.

Mitra mengembangkan Kampanye Masyarakat Peduli, yang awalnya


ditujukan untuk menutupi diperkirakan 400.000 rentan rumah tangga. [28]
Kampanye ini dibuat perawatan masyarakat setempat pusat (CCC). melakukan
simulasi stokastik dari model transmisi EVD untuk menyelidiki epidemic
Dinamika ketika jumlah kasus baru menjadi kecil, mis, selama ekor epidemi.
Membandingkan model simulasi sementara dengan asumsi masa penyembuhan
dari 3 bulan untuk mereka yang tidak transmisi seksual dikonfirmasi hasil
deterministik bahwa penularan seksual dari korban sembuh tidak menyebabkan
peningkatan yang signifikan dalam jumlah kumulatif.

BAB II TINJAUAN TEORI


Virus ebola merupakan virus yang menyerupai mikrob karena virus ini
berkembang biak dengan membelah diri. Virus ebola adalah anggota dari virus
RNA yang dikenal dengan filovirus. Dengan menggunakan mikroskop elektron
perbesaran ribuan kali, virus ebola terlihat berbentuk filamen, kadang-kadang
filamen bercabang, berbentuk b, berbentuk u, atau melingkar. Virus ebola
menyebabkan demam hemoragik ebola (Ebola hemorragic fever). Gejala penyakit
ini mulai terlihat pada hari ke-4 sampai hari ke-16 setelah infeksiterjadi. Gejala
awalnya ditunjukkan dengan tubuh lemah, nyeri otot, demam mendadak, dan sakit
tenggorokan. Gejala selanjutnya ditunjukkan dengan penderita mengalami
pendarahan, kegagalan fungsi ginjal dan hati, serta muntah-muntah. Penyakit
Ebolavirus (EVD) adalah penyakit akut berat dengan kasus tinggi risiko kematian
(CFR), ebola termasuk penyakit yang sulit terdeteksi karena gejala awalnya yang
mirip dengan penyakit lain, seperti meningitis dan malaria. Diagnosis infeksi
akibat virus ini hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan laboratorium. Untuk
memastikan diagnosis, dokter akan menganjurkan pemeriksaan khusus virus
Ebola melalui darah dan cairan dari tubuh pasien. Selain tes virus, hasil tes darah
juga biasanya menunjukkan jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah,
serta peningkatan kadar enzim hati.

Demam berdarah ebola (Demam Hemorrhagic) adalah penyakit yang


disebabkan oleh suatu virus yang termasuk dalam keluarga filoviridae. Para
ilmuan sudah mengidentifikasi empat jenis virus Ebola. Tiga telah dilaporkan
dapat menyebabkan penyakit pada manusia.yaitu virus Ebola Zaire. Virus Ebola
Sudan, dan Virus Ebola vory. Virus-virus ini telah menyebabkan penyakit pada
manusia di Negara-negara Afrika. Jenis keempat dari virus Ebola ini yaitu virus
Ebola Reston, yang ditemukan Reston, Virginia Amerika Serikat. Ternyata virus
ini tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Subtipe ini menyebabkan ini
ditemukan pada sejenis monyet macaca yang didatangkan dari Filipina. Virus
Ebola termasukkedalam genus Ebolavirus, familia Filoviridae yang merupakan
salah satu dari pada dua kumpulan virus RNA benang-negatif. Virus Filo
mempunyai bentuk biologi seperti morfologi, kepadatan, dan profile
elektrophoreis gel polyacrylamide. Virus ini telah dikelaskan kepada virus
paramyxo dengan menggunakan kaedah urutan DNA. Familia Filoviridae
memiliki garis tengah 800nm, dan panjang mencapai 1000 nm. Virus Ebola
mengandung molekul lurus, benang RNA negatif, yang tidak bersendi, semua
genome virus Filo mempunyai ciri-ciri serupa, dan mempunyai banyak
sisaadenoside dan uridine. Gen virus Ebola mengandung transkrip urutan tetap
pada 3 dan transkrip urutan terakhir pada 5. Virus Filo secara morfologi
menyerupai bentuk virus rhabdo, akan tetapi virus Filo mempunyi ukurannya
lebih panjang. Apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, bentuk
virus Filo seperti berfilament (berbenang halus), atau kelihatan bercabang.

BAB III ANALISIS JURNAL


Pada jurnal pertama atau jurnal utama menjelaskan wabah Ebola dari
2014-2015 menjadi beban yang mengerikan di negara-negara besar Afrika Barat.
Perkiraan terbaru dari World Health Organisasi menunjukkan bahwa lebih dari
11.000 nyawa hilang untuk virus mematikan sejak kasus pertama yang
didokumentasikan secara resmi tercatat. Arus 2014-2015 virus Ebola (EBOV)
wabah adalah salah satu ancaman kesehatan global yang paling signifikan dalam
sejarah. Meskipun sejumlah EBOV dicatat Peristiwa transmisi datang kembali
sekitar empat sampai lima dekade, wabah saat ini tidak hanya menghancurkan
secara lokal dan regional, tetapi juga menyajikan kemungkinan nyata dari
penyebaran global penyakit yang sangat mematikan ini, Meskipun beberapa
mungkin atribut besarnya sangat dibutuhkan Ebola dikoordinasikan respons
global Centers for Disease Control awal (CDC) memperkirakan tim pemodelan
sebanyak 1.400.000 Infeksi mungkin di Afrika Barat, yang lain menunjukkan
bahwa nomor ini berlebihan besarnya sebenarnya dari wabah sekitar 65 kali.
Sementara masih ada kasus baru beberapa dan kematian, wabah tampaknya maju
arah pemberantasan, kasus Ebola muncul, semua diduga terkait dengan konsumsi
daging anjing.

Dalam satu contoh, 88 warga negara India dievakuasi dari Liberia


disaring untuk virus, dan satu pasien dikarantina untuk demam dan "sakit
tenggorokan." surveilans aktif dilembagakan untuk mereka risiko di terbesar
tertular Ebola dan telepon nomor Helpline diberikan kepada mereka yang
dianggap berisiko rendah terserang penyakit, WHO melibatkan pemadam wabah
di negara-negara yang terkena dampak, mencegah pengembangan wabah Ebola
baru, memberikan layanan penting untuk masyarakat yang terkena dampak,
mempercepat dan memajukan penelitian dan pengembangan Ebola terkait, serta
koordinasi Ebola nasional dan internasional upaya respon, Awalnya, upaya untuk
memerangi epidemi terhambat karena jasa pengawasan dan laboratorium tidak
cukup. WHO mengembangkan Ebola Response Roadmap (ERR) yang meminta
sekitar $ 490.000.000 dalam rangka menciptakan 160 pusat isolasi mengandung
1.500 tempat tidur, untuk meningkatkan kapasitas diagnostik untuk sekitar 600
sampel bulanan, dan untuk membantu sekitar 13.000 petugas kesehatan di
menawarkan layanan penting dan bantuan, melakukan aktif dan pengawasan pasif,
serta mendirikan pemakaman aman protokol praktek, Wabah di Afrika Barat
menyebar dengan cepat di kalangan local masyarakat pedesaan dan desa. Untuk
membantu mencegah penyakit transmisi dan lebih efektif mengendalikan infeksi,
WHO dan mitra menerbitkan pedoman darurat yang dibagikan kepada kesehatan
masyarakat lokal dan global lembaga. Selain itu, dukungan ditawari untuk
kesehatan pekerja di bidang manajemen klinis Ebola pasien, alat pelindung diri
(APD), kontak tracing, pengujian laboratorium, pengelolaan sampah, dan aman
protokol pemakaman.

Di Sierra Leone, Guinea, dan Liberia wabah Ebola telah mempengaruhi


berbagai parameter sosial ekonomi, Diamati produk domestik bruto (PDB) tingkat
pertumbuhan 2013-2014 drastis menurun di setiap Barat negara Afrika yang
terkena wabah, sesuai penurunan saldo rekening dapat dikaitkan dengan
kombinasi dari pertumbuhan ekonomi yang melambat dan biaya signifikan yang
terkait dengan memberikan perawatan medis untuk pasien akut dan mengandung
penyebaran Ebola. pengeluaran kesehatan dari tiga negara yang paling terkena
dampak naik secara substansial sepanjang perjalanan wabah, mencatat bahwa
"dasar" persentase PDB dihabiskan untuk kesehatan adalah 11,8%, 4,7%, dan
10% di Sierra Leone, Guinea, dan Liberia, masing-masing. Bank Dunia
dikembangkan Rencana Ebola Pemulihan Response dengan tujuan untuk ,
memulihkan layanan sosial ekonomi dasar di negara-negara, dan mengangkat
tingkat pertumbuhan ekonomi, Kelompok Bank Dunia telah memperkirakan
kerugian PDB untuk tiga negara menjadi sekitar $ 2200000000 ($ 240.000.000
untuk Liberia, $ 535 untuk Guinea, dan $ 1400000000 untuk Sierra Leone.

Salah satu cara untuk mengurangi konsekuensi ekonomi masa depan Ebola
epidemi (atau keadaan darurat kesehatan masyarakat serupa lainnya perhatian
internasional) mungkin untuk secara proaktif mengatasi potensi dampak situasi
zoonosis dalam hubungannya dengan ditingkatkan pengakuan pola penyakit
regional, Sementara wabah saat ini tampaknya telah dipadamkan dan uji vaksin
terlihat penuh harapan, itu akan berada di kepentingan terbaik dari masyarakat
medis dan internasional komunitas kesehatan untuk mempertimbangkan
penanganan masa depan wabah dalam hal salah satu yang Afrika baru saja
mengalami, Sekarang adalah saatnya bagi masyarakat internasional dan
khususnya mereka yang paling mampu penelitian vaksin dan pengembangan
untuk fokus pada upaya ini.

Pada jurnal kedua yakni jurnal pendukung menjelaskan RNA virus Ebola
telah terdeteksi dalam air mani yang dapat bertahan hidup sampai dengan 9 bulan
setelah timbulnya gejala, virus itu ada dalam air mani dikarenakan adanya
hubungan seksual yang terjadi pada seorang yang terdientifikasi tersrang virus
Ebola, tetapi jika seorang pria yang dulunya terinfeksi virus Ebola tetapi sudah
dinyatakan sembuh maka otomatis tidak akan terjadi proses penularan itupun
hanya kemungkinan. mereka yang tidak transmisi seksual dikonfirmasi hasil
deterministik bahwa penularan seksual dari korban sembuh tidak menyebabkan
peningkatan yang signifikan dalam jumlah kumulatif kasus terinfeksi.

Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa panjang periode sembuh akan


menentukan apakah atau tidak seksual penularan virus Ebola dari pemulihan
pasien akan memiliki efek mendalam pada lamanya waktu yang diperlukan untuk
epidemi untuk benar-benar memudar, periode rata-rata sembuh dari 3 bulan. Dari
uraian yang ada pada jurnal pertama yakni jurnal utama dan jurnal kedua yakni
jurnal pendukung di jelaskan bahwa virus Ebola ini bias terserang lewat apa saja
seperti pada jurnal pertama penularan terjadi apabila ada kontak langsung dengan
cairan pada orang yang menderita penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola,
begitu juga pada jurnal kedua dijelaskan bahwa penularan terjadi pada hubugan
seksual, pada laki-laki yang dulu pernah terinfeksi virus Ebola belum tentu jika
berhubungan seksual maka tidaka akan menular kepada pasangan nya, tetapi
kemungkinan masih bisa menularkan.

Pada jurnal pertama atau jurnal utama berisikan tentang pekembangan


virus yang semakin membuat masyarakat yang terkena infeksi virus semakin
menderita, sehingga mengakibatkan kerugian di bidang ekonomi yang sangat
besar, dan dalam jurnal pertama juga di jelaskan tentang pengendalian agar infeksi
akibat serangan virus tidak semakin parah, pencegahan yang dilakukan agar
masyarakat yang terserang virus bisa cepat sembuh, pembuatan vaksin yang
mengakibatkan keuntungan besar pada proses penyembuhan virus Ebola.

Pada jurnal ketiga yakni jurnal pembanding menjelaskan tentang gejala


yang ditimbulakan yaitu, muntah, sakit perut, tenggorokan kering, bahkan terjadi
pendarahan di area mata yang mengakibatkan mata menjadi berwarna merah
seperti darah, dan menjelaskan tentang diagnosis petugas kesehatan, dan
management virus Ebola ini dan lebih mengara pada diagnosis dan management
tentang waktu lamanya penyakit ini di tubuh penderita. Berbeda dengan jurnal
Utama yang isinya lebih lengkap dari pada jurnal ketiga atau jurnal pembanding
ini.

Kelebihan dan kekurangan

Pada jurnal pertama, pembahasan mengenai penyakit menular yang disebabkan


oleh virus Ebola, dalam jurnal utama kelebihannya adalah pada penjelasan
mengenai virus Ebola tentang cara penularannya, cara pencegahannya,
perkembangan mengenai virus tersebut, pembuatan vaksin untuk mengendalika
vinfeksi virus, dan yang menjadi kelebihan dari pada jurnal lainnya adalah dalam
jurnal utama ini di jelaskan juga mengenai dampak ekonomi social yang dialami
oleh Negara-negara yang tersrang wabah virus Ebola, dan kekurangna pada jurnal
ini adalah terletak pada devinisi virus Ebola yang masih belum dijelaskan secara
terperinci dan mendetail mengenai struktur virus ini.

Pada jurnal kedua atau jurnal pendukung pembahasan mengenai penyakit menular
yang disebabkan oleh virus Ebola ini lebih mengarah pada dampak potensi
penularan seksual penyakit ini, sehingga penularan seksual di jelaskan secara
mendetail dan rinci.

Pada jurnal ketiga atau jurnal pembanding, pembahasannya lebih kearah


diagnos penyakit, tetapi dalam jurnal pembanding menjelaskan pula secara rinci
dan detail mengenai apa itu virus Ebola, gejala-gejala yang ditimbulkan dll, yang
menjadi kekurangan pada jurnal ketiga ini adalah kurang dijelaskan
mengenaincara pencegahan, pengendalian juga pengobatan untuk orang yang
menderita virus ini, juga tidak terdapan dampak yang terjadi akibat adanya firus
Ebola ini.

Aplikasi di Indonesia

Pengetahuan tentang penyakit menular yang disebabkan oleh virus ini


Ebola ini dapat diterapkan di dalam ilmu keperawatan, terutama pada perawatan
pasien yang menderita penyakit Ebola ini, juga tentang vaksin pengendalian dan
pencegahan virus ini bila menyebar, karena di Indonesia sendiri masih belum ada
orng yang teridentifiksasi terserang penyakit ini, maka dari itu jika suatau hari
nanti ada yang terinfeksi virus Ebola ini dapat cepat ditangani agar tidak
menyebar dan lebih banyak yang terinfeksi.
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasrkan pembahasan yang telah dipaparkan bab iii, dapat diambil


kesimpulan mengenai virus Ebola adalah suatau virus yang menyerang beberapa
Negara tertama pada Negara bagian Afrika, juga tentang penularan yang
menyebabkan makin bertambahnya penderita,cara mengendaliakan virus ini agar
tidak semakin banyak yang tertular dan dampak yang sangat besar terutama
dampak dalam bidang Ekonomo social.

4.2 Saran

Bagi semua kalangan terutama petugas kesehatan agar lebih


mengutamakan cara mengendaliakan virus ini agar tidak menular ke masyarakat
lain, karena penularannya sangat mudah, juga di perhatikan asuhan yang diberikan
kepada penderita virus ini, khususnya pada kondisi psikologis penderita agar tidak
mudah menyera, karna kita ketahui bahwa masih belum biasa dietmukan obat
yang langsung dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Wojda,
LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai