Pendahuluan
Kebudayaan adalah merupakan hasil penerapan realita dari buah pikiran, seni
dan kreatititas dari kehidupan suatu alam pikiran manusia dengan tanpa melepaskan
aspek-aspek alam dan religi sebagai hal-hal yang mempengaruhi. Dengan
mempelajari kebudayaan suatu bangsa, kita dapat mengikuti dan menelusuri ciri dan
tarat kehidupan yang pernah dicapai oleh bangsa tersebut.
Di dalam membahas arsitektur di masa era klasik, tentu tidak terlepas dan
menjadi suatu keharusan untuk mempelajari pula kebudayaan dunia klasik tersebut
pada masanya. Kebudayaan Yunani dan Romawi adalah dua kebudayaan klasik dunia
yang amat menonjol dan menarik untuk di telusuri. Seberapa jauh pengaruh dari
kebudayaan mereka tersebut mempengaruhi ciri dan ungkapannya dalam arsitektur
mereka. maupun terhadap kebudayaan dan peradaban lain di dunia adalah inti dan
maksud dari penelusuran ini.
Yunani
Wilayah Yunani memiliki keadaan alam yang cukup unik, beragam dan
kontras, antara daratan dengan lautan yang mengelilinginya, pegunungan yang
ganas dan dingin di satu sisi dengan lembah-lembah sungai yang subur dan
senantiasa disinari matahari di sisi lainnya. Kondisi alamnya dikenal tidak
mempunyai kekayaan yang melimpah. Keadaan alam inilah yang kemudian
diperkirakan membentuk masyarakat dengan perbedaan watak yang beragam dan
kontras pula.
Ada dua suku asli yang besar yang membentuk bangsa Yunani yaitu, suku
Dorians dan suku lonians. Suku lonians dikenal mempunyai sifat yang lembut,
sederhana dan terbuka, sementara Suku Dorians memiliki sifat kekasaran, kekakuan
dan kebanggaan yang berlebih terhadap dirinya. Yang unik dari perbedaan kedua
watak kedua suku tersebut muncul dualisme sistem ketatanegaraan Yunani yang
terkenal itu : "Sparta dan Athena."
Begitupun mereka cenderung berpikiran moderat, yang merupakan ciri masyarakat
Yunani pada umumnya, dan dengan perbedaan yang menyolok tersebut justru
mereka dapat menciptakan keseimbangan pada kemasyarakatan dan
ketatanegaraannya.
Sparta memiliki penduduk mayoritas orang/suku Dorian. Dunia kehidupan
mereka menunjukkan gambaran akan kegagahan, kekerasan, dan kepraktisan,
tetapi juga terdapat kelembutan yang terlihat dalam karya-karya seni mereka yang
kreatif dan artistik yang tidak terpengaruh oleh sifat militeristik yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari di Sparta ini.
Athena merupakan negara yang penduduknya kebanyakan merupakan orang-
orang Ionian yang datang dan menetap di Attica dan di sebelah Selatan Euboes.
Salah satu ciri khas dari penduduk Athena ini adalah keinginan dan usaha mereka
dalam menciptakan apa yang kemudian amat terkenal dengan istilah "demokrasi".
Ada keterkaitan antara masalah kemiskinan yang mereka alami dengan munculnya
idealisme demokrasi yang mereka ciptakan tersebut, dimana kemiskinan yang
Tetapi dari ke enam fase tersebut di atas, yang dikenal bisa dibedakan
berdasarkan karya-karya arsitektur yang di hasilkan pada masanya hanya ada pada
4 (empat) fase, yaitu:
1. rase Geometric,
2. rase Archaic,
3. rase Classic; dan
4. rase Hellenistic
Era ini dinamakan geometric, karena karya-karya yang dibuat pada masa ini,
baik itu berupa. bangunan-bangunan maupun patung-patung, dibuat dengan
berdasarkan perhitungan-perhitungan matematis, dengan bentukan-bentukan yang
geometris (misalnya: lingkaran, garis-garis sejajar, segitiga dan sebagainya.). Pada
masa ini sistem pemerintahan negara adalah "City-state", yang dicirikan dengan
posisi kedudukan rakyat yang dinilai sama oleh negara. Mereka (rakyat)
diperbolehkan dan diberi kebebasan membicarakan apa saja yang ingin mereka
ungkapkan, baik itu mengenai keadaan politik, perkembangan-perkembangan,
filosofi, olah raga, seni dan sebagainya.
Hal tersebut mereka lakukan di ruangan terbuka yang kemudian dikenal
dengan sebutan "Agora". Sistem tatanegara seperti ini pula yang kemudian memicu
banyaknya lahir golongan kaum yang mempunyai tingkat intelektualas yang tinggi di
Yunani.
Pada era ini, dewa-dewa oleh mereka sangat diagungkan dan dihormati.
Untuk menunjukkan penghormatan mereka terhadap dewa-dewa tersebut, mereka
kemudian membuat patung-patung dewa tersebut dengan skala yang besar dan
kemudian mereka tempatkan dalam suatu kuil yang besar dan megah pula. Ciri khas
karya desain bangunan-bangunan yang mereka buat untuk ini (kuil) adalah
berbentuk solid, masif dan hanya sedikit sekali memikirkan bagaimana hubungan
dan kaitanya dengan desain interiornya.
Selain hal di atas, ciri khas yang lain adalah adanya 3 tiga macam "order"
(identifikasi bentuk tertentu) yang muncul pada jaman ini, yaitu:
1. Doric (dengan ciri desain bentukan kepala kolom pada bangunan yang masih
berbentuk sederhana dan sedikit sekali menampilkan hiasan)
2. Ionic (dimana desain bentukan kepala kolom sudah mulai menampilkan corak-
corak hiasan)
3. Corinthian (dengan pol a hiasan-hiasan yang lebih semarak)
DORIC
CORINTHIAN
Masa ini ditandai dengan mulai dikembangkannya sistem interior pada karya-
karya arsitekturnya. Gubahan bangunannya mulai menampilkan dan memadukan
eksterior dan interiornya. Karya-karya arsitektur yang lahir pada era ini banyak yang
menjadi fenomenal sebagai wujud karya Arsitektur Yunani. Beberapa contohnya
antara lain:kompleks Acropolis di Athena dengan bangunan-bangunan: -Parthenon
(Doric); -Erectheum (dengan gaya Ionic); -Kuil Nike Apteros; dan -Propyle. (bergaya
Doric dan Ionic).
Temple of Zeus Olympius.c. 170 B.C.
4. Hellenistic
Masa ini berkembang pada masa jayanya kerajaan yang dipimpin oleh
Alexander Yang Agung, dimana sistem pemerintahan "City-State" mulai ditinggalkan
dalam sistem ketatanegaraannya dan berganti dengan sistem kerajaan. Kaisar
Alexander ini juga dikenal sebagai raja yang sangat rajin berperang, sehingga karya
seni di Yunani kurang mendapat perhatian pemerintahannya. Tapi pada masa ini
ditandai pula dengan lahirnya filosof-filosof Yunani yang besar, yang ajaran-
ajarannya kemudian menjadi panutan bangsanya (bahkan dunia). Mereka antara lain
Socrates, Plato dan Aristoteles, yang banyak memberi sumbangan-sumbangan besar
dalam membetuk kepribadian bangsanya.
Dalam karya arsitektur, pada masa fase hellenistic ini, gaya Ionic kemudian
mencapai puncak keemasannya dimana penampilan detail-detail bangunan dibuat
degan sangat sempurna. "Interior Space" dan volume bangunan pun sudah
mendapat perhatian yang besar, hal ini dapat dilihat pada beberapa bangunan,
antara lain: Apollo Temple (Kuil Apollo) dan Puri Basilica di Delos. Pembuatan
patung-patung ditampilkan mereka dengan wujud tiga dimensional yang tampil lebih
utuh. Pada masa ini pula telah mulai dikenal konsep yang dinamakan City Planning
(Miletus dan Priene), yang didasari atas perhitungan matematik, rectanguler, sistem-
sistem grid desain dan garis-garis geometris. Fase terakhir dari sejarah Yunani inilah
yang kemudian banyak mempengaruhi kebudayaan dan karya-karya arsitektur
dunia, terutama arsitektur Romawi.
Hal yang unik, sampai untuk urusan rekreasipun sifat kepribadian mereka
ditampilkan. Hal ini dapat dilihat melalui arena gladiator (pertarungan manusia
dengan binatang, yang konon budaya inipun dibawa oleh orang-orang Etruscan)
yang dikenal dengan bangunan "Colosseum" di Roma.
Daftar Pustaka