1 Mekanisme Pengendalian
1 Mekanisme Pengendalian
1.2 TUJUAN
Monitoring dan Evalusi sebagai basis kendali progress dan substansi akan
mempunyai implikasi yang mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan.
Dinamika pelaksanaan kegiatan P2KP-3 dengan ketersediaan waktu yang ketat,
maka peran pengendali dalam hal ini merupakan focus dari kegiatan Monitoring
dan Evalusi menjadi sangat dominan perannya.
Dengan demikian hasil dari pengendallian dalam koridor monev adalah:
1. Memastikan progress pelaksanaan kegiatan P2KP tidak terlalu menyimpang
dari time frame yang telah ditentukan dalam master schedule,
2. Memastikan proses fasilitasi kegiatan pelaksanaan Siklus P2KP sesuai
indikator yang telah ditentukan,
3. Termanfaatkan informasi yang telah tersedia (QS, SIM dan PPM) sebagai
basis penyusunan strategi atau rekomendasi rencana tindak dengan
melakukan proses analisis hasil.
4. Memastikan setiap kerangka acuan yang disusun untuk dilaksanakan
berdasarkan pada koridor yang telah ditentukan (PAD, Pedoman Umum,
Pedoman Teknis).
1. Tahapan Persiapan
Merupakan tahapan untuk menpersiapkan kelengkapan menjelang
pelaksanaan kegiatan (Siklus P2KP-3) maupun kegiatan dalam event
pelatihan dan sosialisasi.
2. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan ini merupakan tahapan lanjut dari tahapan persiapan.
Merupakan tahapan implementasi dari koridor yang telah ditentukan
atau tersusun dalam Kerangka Acuan Kerja.
Dalam tahapan ini perlu dilakukan proses monitoring secara langsung
oleh unsur-unsur pengendali KMW (TA, Korkot, Askorkot), untuk
memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan mekanisme yang
telah disusun agar tidak terjadi distorsi dalam pelaksanaannya.
3. Tahapan Evaluasi
Merupakan tahapan kegiatan pasca tahapan Persiapan dan Tahapan
Pelaksanaan. Fungsi dari evaluasi adalah sebagai media refleksi
bersama untuk memberikan umpan-balik tentang kegiatan yang
sedang berlangsung dalam bentuk rekomendasi hasil pelaksanaan
kegiatan yang dapat digunakan sebagi referensi dalam penyusunan
strategi lanjut hasil temuan monitoring.
1.5 METODE
a. Kurva S
Merupakan visualisasi dalam bentuk kurva yang sumber datanya
berasal dari realisasi lapangan yang dilaporkan dalam periode
mingguan, dalam data Quick Status ( QS ). Berdasarkan data QS ini
dilakukan analisis capaian kegiatan dengan mempertimbangkan waktu
yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan. Rangkaian capaian
progress ini menggambarkan historical progress berupa Kurva-S,
yang selanjutnya dapat dijadikan referensi status progress masing-
masing KMW secara periodik mingguan.
b. Kuadran
Selain mendasarkan analisis kepada capaian progress dari data QS,
juga dilakukan analisis terhadap capaian substansi di lapangan,
berdasarkan indicator performance dari data SIM.
Analisis lebih lanjut adalah, dilakukan intersection terhadap capaian
indicator dan capaian progress, yang dapat digambarkan dalam
sumbu x dan sumbu y, dimana akan membentuk suatu kuadran.
Kuadran capaian ini dapat dianalisis, yang dapat memberikan
kelompok capaian masing-masing kelurahan berdasarkan kategori
capaian indikator ( SIM ) dan progress ( QS ) di setiap korkot dan
KMW. Pengelompokan masing-masing capaian kelurahan dalam
kuadran ini, akan dapat digunakan sebagai dasar mengambil langkah-
langkah strategis dalam memperlakukan setiap kelompok kelurahan.
Apabila kelompok kelurahan dari capaian indicator tidak tercapai,
diharapkan ke depan dapat dilakukan penguatan ( coaching ) kepada
SF dan Faskelnya. Sedangkan apabila capaian progress terlambat,
maka dilakukan upaya percepatan terhadap kinerja tim Faskel,
dengan memberikan dukungan sumberdaya maupun dukungan
strategi pengandalian.
c. Sekuensi Kegiatan
Analisis ini untuk mengetahui progres masing-masing KMW, apakah
sesuai dengan mekanisme siklus yang telah ditentukan atau tidak.
Sumber informasi dalam melakukan analisis sekuensi ini dengan
menggunakan data dari QS secara periodik mingguan.
d. Deviasi
Analisis deviasi ini merupakan hasil analisis kurva S yang memberikan
informasi tentang kecenderungan dinamika perkembangan capaian
progres masing-masing KMW secara periodik mingguan.
Pola kecenderungan deviasi masing-masing KMW per minggu dapat
dipantau secara langsung, apakah pergerakan KMW dari sisi progress
minggu per minggu cenderung naik atau turun deviasinya.
Berdasarkan kecenderungan dinamika perkembangan setiap KMW ini,
maka dapat dilakukan analisis lanjutan terhadap kondisi yang terjadi
sebenarnya di lapangan, sehingga dapat diambil langkah-langkah
strategi dalam upaya percepatan progresnya.
2. Pengendalian langsung
Pengendalian ini merupakan pengendalian yang dilakukan secara
langsung dengan melakukan proses pendampingan, atau kunjungan
secara langsung untuk mengamati dinamika kegiatan yang sedang
berlangsung di lapang.
Untuk melakukan pengendalian langsung didukung dengan kegiatan,:
a. Monitoring
Kegiatan monitoring ini dilakukan dengan melakukan kunjungn
langsung di masing-masing KMW, untuk melakukan sampling
pengendalian tentang status pelaksanaan kegiatan serta penyiapan
media-media Bantu yang dibutuhkan.
Dalam monitoring ini ada beberapa focus yang dilakukan dalam
mekanisme pengendalian kegiatan, antara lain:
Pelatihan,
Sosialisasi,
Fasilitasi Siklus P2KP-3 di masyarakat.
e. Uji Petik
Kegiatan uji petik ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah
siklus selesai terfasilitasi di masyarakat.
Merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa proses telah bejalan
sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan dan koridor yang
telah disusun dalam Kerangka Acuan Kerja atau TOR. Kegiatan ini
dilaksanakan berdasarkan mekanisme Uji Petik yang telah ditentukan.
B. Jenjang KMW
2. Pengendalian Langsung
Pengendalian ini merupakan pengendalian yang dilakukan secara
langsung dengan melakukan proses pendampingan atau kunjungan secara
langsung untuk mengamati apa yang sebenarnya terjadi di lapang.
Untuk melakukan pengendalian langsung didukung dengan kegiatan,:
a. Monitoring
Kegiatan monitoring ini dilakukan dengan melakukan kunjungan
langsung di masing-masing desa/kelurahan sasaran, untuk melakukan
sampling pengendalian tentang status pelaksanaan kegiatan serta
penyiapan media bantu yang dibutuhkan.
Dalam monitoring ini ada beberapa focus yang dilakukan dalam
mekanisme pengendalian kegiatan, antara lain:
Pelatihan,
Sosialisasi,
Fasilitasi Siklus P2KP-3 di masyarakat.
b. Uji Petik
Kegiatan uji petik ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah
siklus selesai terfasilitasi di masyarakat.
Merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa proses telah bejalan
sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan dan koridor yang
telah disusun dalam Kerangka Acuan Kerja atau TOR. Kegiatan ini
dilaksanakan berdasarkan mekanisme Uji Petik yang telah ditentukan.
a. Unsur Regional
Didukung oleh personil Tim Regional (RM, Sub TA Monev Regional,
Sub TA PKP Regional), mempunyai tugas dan kewenangan untuk
melakukan pengendalian progress dan capaian substansi kegiatan di
wilayah kerjanya, untuk memastikan proses pelaksanaan sesuai
dengan koridor yang ditentukan.