Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Era penemuan materi genetik telah dibuka oleh F Miescher denganmenggunakan
mikroskop sederhana, dia telah menetapkan bahwa bahan aktif yang ada di dalam nukleus
disebut sebagai nuclein.Peneliti ini belum bisa menetapkan apakah nuclein ini kromosom
ataukah DNA.Kromosom ditemukan pada awal abad ke 19 merupakan struktur seperti
benang pada nukleus sel eukariot yang nampak pada saat sel mulai membelah.Kromosom
berjumlah diploid pada setiap selnya, dan pada autosomal maupun seks-kromosom
membawa gen-gen yang berpasangan, kecuali pada kromosom-Y.Gena adalah unit
heriditas suatu organisme hidup. Gen ini dikode dalam material genetik organisme, yang
kita kenal sebagai molekul DNA, atau RNA pada beberapa virus, dan ekspresinya
dipengaruhi oleh lingkungan internal atau eksternal seperti perkembangan fisik atau
perilaku dari organisme itu. Gena tersusun atas daerah urutan basa nukleotida baik yang
mengkode suatu informasi genetik (coding-gene region as exon) dan juga daerah yang
tidak mengkode informasi genetik (non-coding-gene region as intron), hal ini penting
untuk pembentukan suatu protein yang fungsinya diperlukan di tingkat sel, jaringan, organ
atau organisme secara keseluruhan.Molekul DNA membawa informasi hereditas dari sel
dan komponen protein (molekul-molekul histon) dari kromosom mempunyai fungsi
penting dalam pengemasan dan pengontrolan molekul DNA yang sangat panjang sehingga
dapat muat didalam nucleus dan mudah diakses ketika dibutuhkan.Selama reproduksi,
Jumlah kromosom yang haploid dan material genetik DNA hanya separoh dari masing-
masing parental, dan disebut sebagai genom.Semua aktivitas sel dikendalikan oleh
aktivitas nukleus.Cara pengendalian ini berkaitan dengan aktivitas nukleus memproduksi
protein, dimana protein ini merupakan penyusun utama dari semua organel sel maupun
penggandaan kromosom. Contoh protein yang dapat dihasilkan seperti protein struktural
yang digunakan sebagai penyusun membran sel dan protein fungsional (misalnya enzim)
yang digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai proses sintesis dalam sel.
Protein adalah polipeptida (gabungan dari beberapa asam amino).Maka untuk
membentuk suatu protein diperlukan bahan dasar berupa asam amino.Polipeptida
dikatakan protein jika paling tidak memiliki berat molekul kira-kira 10.000.Di dalam
ribosom, asam amino-asam amino dirangkai menjadi polipeptida dengan bantuan enzim
tertentu.Polipeptida dapat terdiri atas 51 asam amino (seperti pada insulin) sampai lebih

1
dari 1000 asam amino (seperti pada fibroin, protein sutera).Macam molekul polipeptida
tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai
polipeptida.Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa ada 20 macam asam amino
penting yang dapat dirangkai membentuk jutaan macam kemungkinan polipeptida.

2. Rumusan Makalah
1. Bagaimana pengertian sintesa atau sintesis protein?
2. Bagaimana Replikasi DNA?
3. Bagaimana Transkripsi (sintesis RNA)?
4. Bagaimana Translasi?

3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian sintesa protein dan tahap-tahap sintesa
protein
2. Mengetahui maksud dari Replikasi DNA dan proses replikasi DNA
3. Mengetahui pengertian transkripsi, tahap-tahap transkripsi dan proses transkripsi
4. Mengetahui pengertian Translasi, tahap-tahap translasi dan proses translasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida. Dalam proses tersebut
melibatkan DNA (TiminT,AdenineA,SitosinC,GuaninG) dan RNA
(UrasilU,AdeninA,SitosinC,GuaninG) . DNA berfungsi sebagai bahan genetic
untuk sel baik prokariot maupun eukariot, karena prokariot tidak memiliki system internal,
DNA tidak terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada Eukariot DNA terletak di inti dipisahkan
dari sitoplasma oleh selubung inti. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi.
Seperti kita ketahui DNA sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di
kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan,
biasanya didahului signal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang
dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat
sel maupun jaringan.
Kemudian RNA polymerase II akan mendatangi daerah regulator element dari gen yang
akan ditranskripsi. Kemudian RNA polymerase ini akan menempel (binding) di daerah
promoter spesifik dari gene yang akan disintesis proteinnya, daerah promoter ini merupakan
daerah consesus sequences, pada urutan -10 dan -35 dari titik inisiasi (+1) yang mengandung
urutan TATA-Box sebagai basal promoter. Setelah itu, polimerase ini akan membuka titik
inisiasi (kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi semua informasi secara utuh baik
daerah exon maupun intron, dalam bentuk molekul immature mRNA (messenger RNA).
Kemudian immature mRNA ini diolah pada proses splicing dengan menggunakan
smallnuclearRNA (snRNA) complex yang akan memotong hanya daerah intron, dan semua
exon akan disambungkan menjadi satu urutan gen utuh tanpa non-coding area dan disebut
sebagai mature mRNA. Pada tahap berikutnya, mRNA ini diproses lebih lanjut pada proses
translasi di dalam ribosom, dalam tiga tahapan pokok yaitu inisiasi sebagai mengawali
sintesis polipeptida dari kodon AUG yang ditranslasi sebagai asam amino methionine.
Pertumbuhan karakter menempuh reaksi-reaksi kimia yang kompleks. Reaksi kimia selalu
dilancarkan oleh enzim dimana enzim adalah protein. Oleh karena itu sintesa protein
menentukan karakter. RNA diperlukan dalam proses sintesa protein untuk membawa
informasi yang dibawa oleh gen ke tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Pelaksana
sintesa protein adalah :
1. RNA duta/RNA-messenger/RNA-m (pembawa perintah/informasi genetis); merupakan
jenis RNA yang terbesar molekulnya dalam sel.
2. RNA-ribosom/RNA-r (RNA yang membina sebagian ribosom/mesin pabrik protein)

3
3. RNA-transfer/RNA-t (pengantar asam amino ke ribosom); merupakan jenis RNA yang
terkecil molekulnya dalam sel.
Tahapan sintesa protein adalah :
1. Pencetakan RNA-m melalui proses transkripsi.
2. Penterjemahan informasi genetis berupa urutan asam amino melalui proses translasi.
prosesnya :
1. replikasi : yang terjadi seperti pada sel membelah waktu mitosis
2. transkripsi :informasi genetic pada DNA, di salin oleh mRNA
3. translasi : mRNA ke sitoplasma ke reticulum

Endoplasma (ribosom)

Sintesis protein

Berbagai fungsi

Motilitas Biosintesis Kerja kemiosmotik


dll

4
2. Replikasi DNA
Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus sel. Proses
replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan pembukaan utas ganda DNA,
sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan basa untuk membentuk utas baru.
Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A dengan T dan G
dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan sebagai cetakan untuk
membentuk DNA baru.
Atau Proses penyalinan urutan basa-basa nukleotida purin dan pirimidin dalam untai
ganda DNA inang ke sel turunan (replikasi semikonservatif : setengah untai asli setengah
sintesis baru). Diawali dari pelepasan untai ganda oleh enzim DNA gyrase Terbentuk garpu
repliakasi (replication fork) Garpu bergerak dalam 2 arah berlawanan sampai kedua ujung
bertemu menghasilkan DNA baru Masing untai DNA induk berperan sebagai cetakan Untai
baru dijamin komplementer dengan untai lama oleh DNA polymerase Untai baru memiliki
polaritas berlawanan dengan untai induk
Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks bereplikasi, masing-
masing dari kedua molekul anak akan mempunyai satu untai lama yang erasal dari satu
molekul induk dan satu untai yang baru. Model replikasi ini disebut model semikonservatif.
Model lainnya adalah model konservatif dimana molekul induk tetap dan molekul baru
disintesis sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa keempat untai DNA,
setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran anatara DNA baru dan DNA lama.
Pengujian yang dilakukan oleh Meselson dan Stahl menunjukkan bahwa replikasi DNA
terjadi secara semikonservatif. Daerah penggandaan bergerak sepanjang DNA induk
membentuk replication fork. Pada daerah ini, kedua utas DNA yang baru, disintesis dengan
bantuan sekelompok enzim, salah satunya adalah DNA polimerase.
Sintesis DNA tidaklah berjalan secara kontinu pada kedua utas cetakan. Hal ini karena
kedua utas DNA tersusun sejajar berlawanan arah atau antiparalel. Maka utas DNA baru akan
tumbuh dari 5 - 3 sedang yang lainnya dari 3 - 5 pada cetakan. Sintesis dari 3 - 5 tidak
mungkin dilakukan karena tidak ada DNA polymerase untuk arah 3 - 5. Replikasi DNA pada
cetakan 3 - 5 terjadi seutas demi seutas dengan arah 5 - 3 yang berarti replikasi berjalan
meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut kemudian dihubungkan oleh enzim
ligase DNA.
Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara kontinu yang terjadi pada
cetakan 5 - 3. Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini disebut utas utama atau leading
strand. Sedangkan utas DNA baru yang disintesis pendek-pendek seutas-demi seutas disebut
utas lambat atau lagging strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang

5
terbentuk disebut fragmen Okazaki. Sintesis pada leading strand memerlukan molekul
primer pada permulaan replikasi Setelah replication fork terbentuk, polymerase akan bekerja
secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada sintesis lagging strand,
diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas DNA terbuka untuk melakukan replikasi,
dan setelah terbuka pada lagging strand, utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam
proses replikasi DNA melibatkan beberapa protein baik berupa enzim maupun non-enzim
yaitu :
1) Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotida-nukleotida
2) Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging
3) Primase DNA : enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA pada lagging
strand
4) Helikase DNA : enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double heliks
5) Single strand DNA-binding protein : mestabilkan DNA induk yang terbuka

Replication fork berasal dari struktur yang disebut replication bubble yaitu daerah
menggelembung tempat pilinan DNA induk terpisah untuk berfungsi sebagi cetakan pada
sintesis DNA.
Kemungkinan pola replikasi DNA

Pola Benar

2.1. Hubungan antara DNA (Gen) dengan Protein (Enzim)

DNA berada di inti sel (nukleus) dan tidak dijumpai di sitoplasma


Protein yang berperan dalam metabolisme ada di sitoplasma dan tidak ada di inti.

Perlu adanya penghubung antara DNA dengan Protein, yaitu molekul yang dijumpai di inti
maupun di sitoplasma

6
Penghubung antara DNA dengan Protein adalah RNA

fungsi Asam Nukleat dalam sintesa :


DNA sense sebagai pemberi perintah berupa urutan basa nitrogen (Kodogen)
DNA AntiSense, pasangan dari sense.
dRNA berfungsi menyampaikan perintah dari DNA (Kodon)
tRNA pasangan dari kodon juga bertugas sebagai pembawa jenis asam amino yang sesuai
dengan kodonnya. protein

3. Tahap Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetic yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetic
yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian
molekul DNA digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang
komplementer. Molekul RNA yang disintesis dalam proses transkripsi pada garis besarnya
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok molekul RNA,yaitu :

1- mRNA (messenger RNA)


2- tRNA (transfer RNA)
3- rRNA (ribosomal RNA)

molekul mRNA adalah RNA yang merupakan salinan kode-kode genetic pada DNA
yang dalam proses selanjutnya (yaitu proses translasi) akan diterjemahkan menjadi urutan
asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu. Molekul tRNA
adalah RNA yang berperan membawa asam-asam amino spesifik yang akan digabungkan
dalam proses sintesa protein (translasi). Molekul rRNA dan RNA yang digunakan untuk
menyusun ribosom, yaitu suatu partikel di dalam sel yang digunakan sebagai tempat sintesis
protein. Molekul tRNA dan rRNA tidak pernah ditranslasi karena molekul yang digunakan
adalah RNA-nya itu sendiri.
GAMBAR

7
Salah satu pita DNA tunggal mencetak mRNA. Pita tersebut dinamakan pita sense,
sedangkan pita yang tidak mencetak mRNA disebut pita antisense. mRNA yang telah dicetak
kemudian keluar dari inti sel melalui pori-pori nukleus masuk ke dalam sitoplasma ,Susunan
tiga basa mRNA komplementer dengan susunan tiga buah pita sense DNA. Sintesis RNA ini
selalu terjadi menurut arah 5 ke 3. Transkripsi akan berakhir jika RNA polimerase
mentranskripsi urutan DNA terminator yang berfungsi sebagai sinyal terminasi.

Dalam proses transkripsi, beberapa komponen utama yang terlibat adalah :

1- urutan DNA yang akan ditranskripsi (cetakan/template)


2- enzim RNA polymerase
3- factor-faktor transkripsi
4- precursor untuk sintesis RNA

urutan DNA yang ditranskripsi adalah gen yang diekspresikan. Secara garis besar gen
dapat diberi batasan sebagai suatu urutan DNA yang mengkode urutan lengkap asam amino
suatu polipeptida atau molekul RNA tertentu. Gen yang lengkap terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu (1) daerah pengendali (regulatory region) yang secara umum disebut promoter,
(2) bagian structural, dan (3) terminator. promoter adalah bagian gen yang berperanan dalam
mengendalikan proses transkripsi dan terletak pada ujung 5. Bagian structural adalah
bagian gen yang terletak di sebelah hilir (downstream) dari promoter. Bagian inilah yang
mengandung urutan DNA spesifik (kode-kode genetic) yang akan ditranskripsi. Terminator
adalah bagian gen yang terletak di sebelah hilir dari bagian structural yang berperanan dalam
pengakhiran (terminasi) proses transkripsi.

Model transkripsi Pada prokariota transkripsi berlangsung secara polisistronik. (poli


= banyak ) artinya bisa terjadi lebih dari satu tempat kodon start (memulai transkripsi ) dan
tentu tempat kodon mengakhiri transkripsi (kodon stop =kodon terminal). Model transkripsi
eukariota Pada Eukariota transkripsi berlangsung secara Monosistronik (mono=satu) Sistim
mengacu pada satu tempat (site ) start atau kodon memulai (AUG) dan satu kodon terminasi
(UGA ,UAG atau UAA).

3.1. Mekanisme dasar transkripsi (sintesis RNA)

8
Transkripsi (sintesis RNA) dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :
1) Faktor-faktor yang mengendalikan transkripsi menempel pada bagian promoter.
2) Penempelan factor-faktor pengendali transkripsi menyebabkan terbentuknya
kompleks promoter yang terbuka (open promoter complex).
3) RNA polymerase membaca cetakan (DNA template) dan mulai melakukan pengikatan
nukleotida yang komplementer dengan cetakannya.
4) Setelah terjadi proses pemanjangan untaian RNA hasil sintesis, selanjutnya diikuti
dengan proses pengakhiran (terminasi) transkripsi yang ditandai dengan pelepasan
RNA polymerase dari DNA yang ditranskripsi.

3.2. Tahap pembentukan RNA


Pembentukan RNA dilakukan oleh enzim RNA polymerase. Proses transkripsi
terdiri dari 3 tahap yaitu :
1) Inisiasi
Enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga pengikatan RNA
polymerase terjadi pada tempat tertentu yaitu tepat didepan gen yang akan
ditranskripsi. Tempat pertemuan antara gen (DNA) dengan RNA polymerase
disebut promoter. Kemudian RNA polymerase membuka double heliks DNA. Salah
satu utas DNA berfungsi sebagai cetakan.
Nukleotida promoter pada eukariot adalah 5-GNNCAATCT-3 dan 5-
TATAAAT-3. Simbul N menunjukkan nukleotida (bisa berupa A, T, G, C). Pada
prokariot, urutan promotornya adalah 5-TTGACA-3 dan 5-TATAAT-3.
2) Elongasi
Enzim RNA polymerase bergerak sepanjang molekul DNA, membuka
double heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3 dari RNA yang sedang
tumbuh.
3) Terminasi
Terjadi pada tempat tertentu. Proses terminasi transkripsi ditandai dengan
terdisosiasinya enzim RNA polymerase dari DNA dan RNA dilepaskan.

mRNA pada eukariota mengalami modifikasi sebelum ditranslasi, sedangkan pada


prokariota misalnya pada bakteri, mRNA merupakan transkripsi akhir gen. mRNA yang
baru ditranskrip ujung 5nya adalah pppNpN, dimana N adalah komponen basa-gula
nukleotida, p adalah fosfat. mRNA yang masak memiliki struktur 7mGpppNpN, dimana
7mG adalah nukleotida yang membawa 7 metil guanine yang ditambahkan setelah
transkripsi. Pada ujung 3 terdapat pNpNpA(pA)npA. Ekor poli A ini ditambahkan berkat
bantuan polymerase poli (A). tetapi mRNA yang menyandikan histon, tidak memiliki poli
A.

9
Hasil transkripsi merupakan hasil yang memiliki intron (segmen DNA yang tidak
menyandikan informasi biologi) dan harus dihilangkan, serta memiliki ekson yaitu ruas
yang membawa informasi biologis. Intron dihilangkan melalui proses yang disebut
splicing. Proses splicing terjadi di nukleus.

Splicing dimulai dengan terjadinya pemutusan pada ujung 5, selanjutnya ujung 5


yang bebas menempelkan diri pada suatu tempat pada intron dan membentuk struktur
seperti laso yang terjadi karena ikatan 5-2fosfodiester. Selanjutnya tempat pemotongan
pada ujung 3 terputus sehingga dua buah ekson menjadi bersatu. rRNA dan tRNA
merupakan hasil akhir dari proses transkrips, sedangkan mRNA akan mengalami translasi.
tRNA adalah molekul adaptor yang membaca urutan nukleotida pada mRNA dan
mengubahnya menjadi asam amino. Struktur molekul tRNA adalah seperti daun semanggi
yang terdiri dari 5 komponen yaitu :

1. Lengan aseptor : merupakan tempat menempelnya asam amino,


2. Lengan D atau DHU : terdapat dihidrourasil pirimidin,
3. Lengan antikodon : memiliki antikodon yang basanya komplementer dengan basa
pada Mrna
4. Lengan tambahan
5. Lengan TUU : mengandung T, U dan C

Proses
Transkripsi

Kode Genetik
Pesan yang disalin ke mRNA Kode Genetik (kodon)
Teridiri atas 3 pasangan basa (kombinasi A,G,C,U)
Kombinasi ini (64) menentukan sintesis asam amino oleh ribosom
(e.g. UGG : Triptofan)
Gen merupakan fragmen DNA yg
Kodon AUG (metionin) selalu merupakan start codon, signal gen yang
Menyandikan protein/enzim.
akan ditranslasi (Formylmethionin pada Archaeobacteria)
Dalam prosesproses
Kodon nonsense (UAA, UAG dan UGA) menghentikan Transkripsi
translasi
Beberapa asam amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon
melibatkan RNA polimerase,DNA
10 CUG)
(Leusin : UUA, UUG, CUU, CUC, CUA,
promotor, dan DNA terminator.
KODE : AUG-AGA-AAA-UUU-AGU-GGG-ACU-ACU- UAA
Met-Arg-Lys-Phe-Ser-Gly-Thr-Ser--STOP
11
4. Tahap Translasi

Translasi merupakan pemindahan informasi genetik dari RNA dan membentuk protein
yang sesuai. Pada proses ini terjadi penerjemahan informasi genetik yang berupa serangkaian
kodon di sepanjang molekul mRNA oleh tRNA menjadi asam amino. Setiap molekul tRNA
menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. tRNA akan terus datang
membawa asam amino ke ribosom dan menyatukan asam aminonya sehingga terbentuk
polipeptida yang makin panjang. Setiap molekul tRNA akan dilepaskan dari ribosom setelah
memberikan asam aminonya. Peristiwa ini berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom.
Kodon stop berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Selanjutnya protein dan
ribosom akan pisah dari mRNA. Perlu dipahami bahwa hanya molekul mRNA yang
ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak di translasi.

Molekul mRNA merupakan transkripsi (salinan) urutan DNA yang menyusun suatu
gen dalam bentuk ORF (open reading frame=kerangka baca terbuka). Molekul rRNA adalah
salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis protein,
sedangkan tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai
polipeptida. Suatu ORF dicirikan oleh :

1) Kodon inisiasi translasi, yaitu urutan ATG (pada DNA) atau AUG (pada mRNA)

2) Serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon

3) Kodon terminasi translasi, yaitu TAA (UAA pada mRNA), TAG (UAG pada mRNA),
atau TGA (UGA pada mRNA).

Perlu diingat bahwa pada RNA tidak ada basa thymine (T) melainkan dalam bentuk
uracil (U)

12
Kodon (kode genetic) adalah urutan nukleotida yang terdiri atas tiga nukleotida
berurutan (sehingga sering disebut sebagai triplet codon) yang menyandi suatu asam amino
tertentu, misalnya urutan ATG (AUG pada mRNA) mengkode asam amino metionin. Kodon
inisiasi translasi merupakan kodon untuk asam amino metionin yang mengawali struktur suatu
polipeptida (protein). Pada prokaryot , asam amino awal tidak berupa metionin tetapi formil
metionin (fMet). Kodon pertama (kodon inisiasi) pada E coli dapat berupa AUG (90 %
kemungkinan), GUG (8%), atau UUG (1%). Meskipun demikian, pada bagian transkripsi
sebelah dalam (setelah kodon inisiasi), kodon GUG dan UUG masing-masing mengkode valin
dan leusin. Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada mRNA akan dibaca tiap
nukleotida sebagai satu kodon untuk satu asam amino, dan pembacaan dimulai dari urutan
kodon metionin (ATG pada DNA atau AUG pada mRNA).

Tabel Kodon (triplet mRNA)

Huruf kedua

U C A G

UUU
Phe UCU AUA Tyr UGU
Cys
U UUC UCC Ser
AUC UGC
UUA UCA UAA UGA Nonsens
Leu Nonsens
e
UUG UCG UAG e UGG Trp
CUU CCU CAU
His CGU
C CUC
Leu CCC
Pro
CAC CGC
Arg
CUA CCA CAA CGA
Huruf Gln Huruf
CUG CCG CAG CGG
per ke
AUU ACU AAU Asn AGU
Ser
ta Ile tig
A AUC ACCThr AAC AGC
ma a
AUA ACA AAA
Lys AGA
Arg
Met
AUG ACG AAG AGG
GUU GCU GAU
Asp GGU
G GUC
Val
GCC
Ala
GAC GGC
Gly
GUA GCA GAA
Glu
GGA
GUG GCG GAG GGG

13
Translasi berlangsung di dalam ribosom. Ribosom disusun oleh molekul-molekul
rRNA dan beberapa macam protein. Ribosom tersusun atas dua subunit, yaitu subunit kecil
dan subunit besar. Pada jasad prokaryot, subunit kecil mempunyai koofisien sedimentasi
sebesar 30S (unit Svedberg) sedangkan subunit besar berukuran 50S, tetapi pada saat kedua
unit tersebut bergabung, koofisien sedimentasinya adalah 70S.pada jasad eukaryote, subunit
kecil berukuran 40S, sedangkan subunit besar berukuran 60S, tetapi sebagai suatu kesatuan,
ribosom eukaryote mempinyai koofisien sedimentasi sebesar 80S.

4.1. Mekanisme Translasi


Proses translasi terdiri dari tiga tahap yaitu :
1) Inisiasi.
Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke mRNA.
Penempelan terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 5-AGGAGGU-3, sedang pada
eukariot terjadi pada struktur tudung (7mGpppNpN). Selanjutnya ribosom bergeser
ke arah 3 sampai bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini menjadi kodon awal.
Asam amino yang dibawa oleh tRNA awal adalah metionin. Metionin adalah asam
amino yang disandi oleh AUG. pada bakteri, metionin diubah menjadi Nformil
metionin. Struktur gabungan antara mRNA, ribosom sub unit kecil dan tRNA-
Nformil metionin disebut kompleks inisiasi. Pada eukariot, kompleks inisiasi
terbentuk dengan cara yang lebih rumit yang melibatkan banyak protein initiation
factor.
2) Elongation.
Tahap selanjutnya adalah penempelan sub unit besar pada sub unit kecil
menghasilkan dua tempat yang terpisah . Tempat pertama adalah tempat P (peptidil)
yang ditempati oleh tRNA-Nformil metionin. Tempat kedua adalah tempat A
(aminoasil) yang terletak pada kodon ke dua dan kosong. Proses elongasi terjadi saat
tRNA dengan antikodon dan asam amino yang tepat masuk ke tempat A. Akibatnya
kedua tempat di ribosom terisi, lalu terjadi ikatan peptide antara kedua asam amino.
Ikatan tRNA dengan Nformil metionin lalu lepas, sehingga kedua asam amino yang
berangkai berada pada tempat A. Ribosom kemudian bergeser sehingga asam amino-
asam amino-tRNA berada pada tempat P dan tempat A menjadi kosong. Selanjutnya
tRNA dengan antikodon yang tepat dengan kodon ketiga akan masuk ke tempat A,
dan proses berlanjut seperti sebelumnya.
3) Terminasi.

14
Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir yaitu UAA,
UAG, UGA. Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang membawa antikodon
yang sesuai. Selanjutnya masuklah release factor (RF) ke tempat A dan melepaska
rantai polipeptida yang terbentuk dari tRNA yang terakhir. Kemudian ribosom
berubah menjadi sub unit kecil dan besar.

15
Proses Translasi

PROSES SINTESIS PROTEIN

16
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
1. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNA
sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh
protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal dari
luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun
jaringan.
2. DNA terdiri dari dua sulur/utas polinukleotida yang bersifat antiparalel. Antar sulur/utas
nukleotida berikatan pada basa N: Ikatan H.
3. Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan replikasi atau
penggandaan DNA.
4. Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein/enzim. Ekspresi gen meliputi
proses transkripsi dan translasi.
5. Informasi dalam gen dicetak ke dalam molekul messenger Ribo Nucleic Acid (mRNA)
melalui proses trankripsi, mRNA membawa cetakan informasi ke ribosom dalam
sitoplasma, Ribosom kemudian melakukan proses penerjemahan (translation) dengan
menggunakan informasi cetakan tersebut untuk mensintesis protein.

17
DAFTAR PUSTAKA

Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson. 1994. Molecular
Biology of the cell. Garland Publishing, Inc, New York.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R.
et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.

Reksoatmodjo, S.M.I. 1993. Biologi Sel. Departemen Pendidikan dan


kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan, Pendidikan Tinggi.

Watson, J.D., T.A. Baker, S.P. Bell, A. Gann, M. Levine, R. Losick. 2008.
Molecular Biology of The Gene. Pearson Education, Inc, San Francisco.

18

Anda mungkin juga menyukai