Note6 PDF
Note6 PDF
Getaran adalah salah satu bentuk gerak yang khusus. Kita hanya
akan meninjau getaran atau osilasi yang sederhana. Untuk itu kita akan
meninjau energi potensial yang dimiliki sebuah partikel bermassa m yang
berada dalam keadaan kesetimbangan stabil di sekitar titik 0. Secara
umum bentuk energi potensialnya adalah
menu
Bandul
Sebuah bandul yang berada dalam medan potensial gravitasi, bila dis-
impangkan tidak jauh dari titik keseimbangannya akan mengalami gerak
getaran. Lihat gambar di bawah ini
Komponen gaya yang dialami bandul bermassa m yang sejajar dengan
5/19
Figure 1: Bandul
menu
arah geraknya adalah
d2x
F = m 2 mg sin (9)
dt
Tanda negatif karena arah gaya berlawanan dengan arah simpangan posi-
tif x. Untuk simpangan yang tidak terlalu besar, sin dapat kita dekati
sebagai sin (dalam radian) dan x L sehingga
d2 g
+ =0 (10)
dt2 L 6/19
Bandul Mekanis
Sebuah benda digantung pada titik P dan memiliki momen inersia ter- menu
hadap sumbu P sebesar IP .
Benda ini disimpangkan dari titik seimbangnya dan kemudian berge-
tar. Torka yang dialami benda tadi, akibat gaya gravitasi yang bekerja
pada titik pusatnya dapat dituliskan sebagai
d2
= IP = IP 2 = M gL sin (12)
dt
7/19
menu
Figure 3: Getaran teredam
Resonansi
Terkadang suatu sistem yang dapat bergetar mendapat gaya yang juga
periodik. Dalam kasus ini benda akan bergetar dengan amplitudo yang 10/19
besar ketika frekuensi alaminya sama dengan frekuensi gaya eksternal pe-
riodiknya. Sebagai model misalkan gaya eksternal periodiknya diberikan
oleh F = Fr cos 00t, sehingga persamaan geraknya (dengan mengikut-
sertakan faktor redaman)
F = kx bv + Fr cos 00t (19)
atau
d2x b dx k 00 menu
+ + x = F r cos t (20)
dt2 m dt m
Dari persamaan di atas, tentunya logis bila getarannya harus memi-
liki frekuensi yang sama dengan frekuensi getaran gaya eksternal peri-
odik 00, tetapi mungkin terdapat beda fase. Dapat ditunjukkan bahwa
penyelesaian persamaan di atas adalah
Fr
x= sin( 00t + ) (21)
G
dengan p
G= m2( 002 2)2 + b2 002 (22)
dan 11/19
b 00
= arccos (23)
G
Tampak bahwa nilai G akan minimum dan amplitudo akan maksimum
ketika = 00. Peristiwa inilah yang biasa disebut resonansi.
menu
Energi Getaran 12/19
menu
GELOMBANG 14/19
atau berarti
2
= = 2f (36)
T
dengan f adalah frekuensi gelombang.
Untuk suatu fase tertentu dari gelombang, pola gelombang tersebut
akan tetap selama nilai kx t tetap. Sehingga dengan berjalannya
waktu, nilai kz juga harus bertambah. Ini berarti pola gelombang akan
merambat ke kanan dengan kecepatan yang diberikan oleh menu
kdz
= (37)
dt
atau
dz
v= = (38)
dt k
Superposisi Gelombang 17/19
x1 = A sin(kz t) (42)
menu
x2 = A sin(kz + t) (43)
Penjumlahan kedua gelombang ini menghasilkan
xtot = x1 + x2 = 2A sin(kz) cos(t) (44)
Fenomena ini sering disebut sebagai gelombang tegak
Beda frekeunsi dan panjang gelombang
Misalkan kita punya
19/19
x1 = A sin(k1z 1t) (45)