Anda di halaman 1dari 6

Pendekatan-Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas

Labels: lingkungan sekolah

jenis pendekatan pengelolaan kelas apakah yang sedang anda gunakan?

Pendekatan-Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas


Jika kita mengamati bagaimana cara guru mengelola kelas atau memanajemen kelasnya,
maka kita dapat menggolongkan jenis pendekatan yang digunakan oleh guru yang
bersangkutan. Pendekatan-pendekatan ini memiliki ciri khasnya masing-masing yang saling
membedakannya satu sama lain. Nah, mari anda pahami, kira-kira, termasuk pendekatan
apakah yang anda gunakan di dalam kelas anda?

Pendekatan Kekuasaan

Beberapa guru menggunakan pendekatan kekuasaan dalam mengelola atau memanajemen


kelasnya. Dalam pendekatan kekuasaan, guru adalah pemegang kuasa. Karakteristik yang
paling menonjol pada pendekatan kekuasaan dalam mengelola kelas adalah tampak adanya
suatu ketaatan siswa pada aturan yang telah dibuat oleh guru. Dalam melaksanakan
pengelolaan kelasnya, guru mengontrol siswa dengan ancaman, sanksi, hukuman dan bentuk
disiplin yang ketat dan kaku.

Pendekatan Kebebasan/Permisif
Jangan salah kira dengan sebutan untuk pendekatan kebebasan. Pendekatan kebebasan tidak
sama dengan pembiaran. Pengelolaan kelas dengan pendekatan kebebasan tidak berarti lantas
dalam praktiknya membiarkan anak belajar dengan bebas tanpa batas atau melakukan apapun
di dalam kelas dengan bebas. Pendekatan kebebasan lebih berarti memberikan suasana dan
kondisi belajar yang memungkinkan anak merasa merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan
dan harapan dalam melakukan belajar.

Pendekatan Keseimbangan Peran

Memanajemen kelas dengan pendekatan keseimbangan peran dapat dimulai dengan membuat
secara bersama peraturan dan tata tertib pada sebuah kelas antara guru dengan murid. Setelah
disusun dan disepakati bersama, maka tata tertib dan peraturan tersebut dapat diterapkan di
dalam kelas yang bersangkutan. Peraturan yang dibuat bersama guru dan siswa itu adalah
peraturan dan tata tertib yang berkaitan dengan apa yang harus dan apa yang tidak boleh
dikerjakan guru dalam mereaksi semua masalah, atau situasi yang terjadi di kelas dan aturan
yang boleh dan tidak boleh dilakukan murid selama belajar.

Pendekatan Pengajaran

Manajemen kelas dengan pendekatan pengajaran, sesuai dengan sebutan dilakukan guru pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Peranan guru sangat dominan di sini sebagai aktor
utama di dalam kelas. Pendekatan memanajemen kelas dengan pendekatan pengajaran
dimaksudkan agar muncul peran guru secara efektif untuk melakukan pencegahan dan atau
penghentian perilaku siswa yang kurang menguntungkan atau bahkan mengganggu proses
pembelajaran di kelas. Pendekatan pengajaran mensyaratkan perencanaan pengajaran yang
baik oleh seorang guru. Selanjutnya, rencana pengajaran yang telah dibuat itu
diimplementasikan sebaik-baiknya di dalam kelas sehingga kelas yang bersangkutan dapat
terkelola dengan baik untuk sebesar-besar manfaat untuk efektivitas pembelajaran siswa.
Jadi, peranan guru dalam kaitannya dengan pendekatan pengajaran adalah merencanakan dan
mengimplementasikan pengajaran yang baik.

Pendekatan Suasana Emosi dan Sosial

Suasana emosional dan sosial di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran siswa. Hal ini telah disampaikan oleh Goleman (1995), bahwa dalam hasil
penelitiannya ditemukan bahwa belajar tanpa keterlibatan emosional dan kegiatan saraf
(mengaktifkan siswa secara mental), tidak akan efektif untuk merekatkan pelajaran dalam
ingatan. Oleh karena itu, menurut pendekatan suasana emosi dan sosial ini pengelolaan kelas
(manajemen kelas) adalah sebuah proses untuk membentuk iklim kelas di mana tercipta
suasana emosional dan hubungan social yang positif. Suasana hati yang saling menghormati,
menghargai, dan mencintai antar guru dan sesama siswa sebagai sebuah komunitas belajar
penting dalam menciptakan hubungan sosial untuk proses pembelajaran.

Pendekatan Kerja Kelompok

Bentuk lain pendekatan manajemen kelas adalah pendekatan kerja kelompok. Pada
pendekatan kerja kelompok, guru berperan sebagai pendorong terciptanya kerja sama
kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk
menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang
produktif. Agar kelompok-kelompok siswa menjadi produktif dalam melakukan proses
pembelajarannya maka guru juga dituntut untuk bisa memelihara kondisi itu agar tetap baik.
Kondisi kelas yang baik menurut pendekatan kelompok kerja adalah tampaknya kemampuan
guru dalam mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi
masalah-masalah pengelolaan kelas.

Pendekatan Elektis atau Pluralistik

Pendekatan elektis adalah suatu pendekatan pengelolaan atau manajemen kelas yang lebih
menekankan pada potensialitas, kreativitas, dabn inisiatif wali kelas atau guru kelas dalam
memilih berbagai pendekatan-pendekatan yang telah disebutkan sebelumnya berdasarkan
situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan-pendekatan di atas itu dalam suatu situasi
mungkin cukup dipergunakan salah satunya saja. Akan tetapi pada Situasi yang lain mungkin
harus dilakukan kombinasi dari dua atau tiga pendekatan di atas tersebut sekaligus.
Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistic karena dalam pendekatan manajemen
kelas ini guru berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi
untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar
mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas
pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya
untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar mengajar
berjalan secara efektif dan efisien.
Beberapa macam pendekatan pengelolaan kelas,
1. Pendekatan otoriter
Pendekatan ini memandang pengelolaan kelas sebagai suatu proses untuk mengontrol
tingkah laku anak didik.. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik
untuk mentaatinya.
Kelebihan dari pendekatan ini adalah terciptanya suatu disiplin
tinggi dalam bentuk peraturan atau norma-norma yang harus ditaati
sehingga terciptanya suatu ketertiban di kelas.
Kelemahannya adalah pendekatan ini kurang efektif. guru yang
menganut pendekatan ini umumnya menganggap apa yang ia katakan
adalah mutlak benar. Guru dianggap yang paling tahu. siswa kurang diberi
kesempatan untuk mengemukakan dan mengembangkan ide atau buah
pikirannya.
Contohnya: Seorang guru langsung mengusir anak didiknya yang
berbicara di kelas tanpa mempertimbangkan alasan yang diberikan anak
didiknya tersebut. Guru menganggap anak didiknya tersebut tidak
disiplin.

2. Pendekatan permisif
Pendekatan ini menganggap pengelolaan kelas sebagai suatu proses untuk membantu
anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan apa saja yang mereka kehendaki dalam
proses belajar mengajar.
Kelebihan pendekatan ini adalah proses pembelajaran menjadi
santai. Siswa merasa tidak terkekang dan tidak terpaksa dalam belajar.
Siswa diberi banyak kesempatan untuk mengemukakan dan
mengembangkan ide atau buah pikirannya.
Kelemahannya adalah pendekatan ini tidak realistis. Pendekatan
ini dapat menghasilkan anak didik yang serba tidak mamatuhi aturan,
nilai budaya, dan agama baik dilingkungan rumah tangga atau keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
Contohnya: Seorang guru membiarkan anak didiknya makan-makan
selama proses belajar mengajar berlangsung dengan anggapan bahwa
mereka akan lebih konsentrasi lagi dalam belajar mengajar.

3. Pendekatan sosio emotional climate


Pendekatan ini berasumsi bahwa belajar dapat dimaksimalkan apabila berlangsung
dalam suasana yang positif berupa pemantapan hubungan-hubungan sehat antar pribadi
didalam kelas, baik hubungan antara guru dan siswa maupun sesame siswa.
Kelebihan dari pendekatan ini adalah, Adanya kepercayaan guru
kepada siswanya. Adanya rasa kebersamaan guru dengan siswanya.
Adanya kecintaan dan penghargaan serta penghormatan guru kepada
siswa.
Contohnya: Guru menghargai setiap ada anak didiknya yang
mengemukakan pendapatnya, walaupun pendapatnya itu kurang tepat.

4. Pendekatan group process (kerja kelompok)


Pendekatan group process adalah usaha guru mengelompokkan anak didik kedalam
beberapa kelompok dengan berbagai pertimbangan individual sehingga terciptanya suasana
kelas yang bergaira
Kelebihan pendekatan ini adalah dapat memantapkan dan
memelihara organisasi kelas yang efektif berupa terciptanya keakraban
antar sesama siswa. Pendekatan ini mengajari siswa bertanggung jawab
atas kelompoknya. Namun dalam pendekatan ini ditakutkan adanya
tindakan intimidasi dan sikuat menekan silemah, maksudnya setiap tugas
kelompok hanya dibebankan sebagian orang saja.
Contohnya: Adanya bentuk kerja kelompok disetiap pembelajaran
dan setiap ada permasalahan dari seorang siswa, maka itu dianggap
permasalahan kelompok.

5. Pendekatan electric approach


Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang
berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat
menciptakan dan mempertahankan sesuatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar
berjalan efektif dan efisien.
Kelebihan dari pendekatan ini adalah: 1) Menguatkan tingkah laku
peserta didik yang baik dan atau menghilangkan tingkah laku peserta didik yang
kurang baik. 2) Peningkatan hubungan antar pribadi guru dan peserta didik serta
antar peserta didik. 3) Guru ingin kelompoknya melakukan kegiatan secara
produktif.
6. Pendekatan kompetensi
Pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan
pelaksanaan akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan
masalah itu bila tidak bias dicegah.
Kelebihan pendekatan kompetensi ini adalah proses pembelajaran
disetting secara baik.
Contohnya: Sebelum masuk kelas, guru benar-benar
mempersiapkan diri baik penguasaan materi maupun mental untuk dapat
menghadapi anak didiknya.

7. Pendekatan keterampilan proses


Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan
pada proses, aktifitas, dan kreatifitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-sehari.
Kelebihan dari Pendekatan Keterampilan Proses adalah; 1) Setiap
peserta didik memiliki potensi yang berbeda, mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal. 2) Guru memberikan
kemudahan belajar melalui bimbingan dan motivasi untuk mencapai
tujuan.
Dalam kegiatan pembelajaran diadakan antara lain diskusi,
pengamatan, penelitian, praktikum, tanya jawab, karyawisata, studi kasus
dan lain-lain untuk mendorong aktifitas dan kreatifitas peserta didik

8. Pendektan lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha
untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai
sumber belajar.
Kelebihan dari Pendekatan Lingkungan adalah: 1) Peserta didik
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman apa-apa yang ada dilingkungan
sekitar, baik dilingkungan rumah tangga maupun dilingkungan sekolah.
2) Peserta didik dapat menanyakan sesuatu yang ingin diketahui kepada orang
lain dilingkungan mereka yang dianggap tahu tentang masalah yang dihadapi.
9. Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning / CTL)
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan
mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Kelebihan dari pendekatan ini adalah:
1) Peserta didik mampu menghubungkan dan menetapkan kompetensi hasil
belajar dalam kehidupan sehari-hari.
2) Peserta didik dapat merasakan pentingnya balajar.
3) Peserta didik akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa
yang dipelajari.
4) Proses pembelajaran atau belajar yang tenang dan menyenangkan,
karena pembelajaran secara alamiah.
5) Mendorong peserta didik dapat mempraktekkan secara lansung apa-apa
yang dipelajarinya.
6) Mendorong peserta didik memahami hakekat, makna dan manfaat
belajar, sehingga memungkinkan mereka rajin dan termotivasi untuk
senantiasa belajar, bahkan kecanduan belajar
Contohnya: Guru memulai pembelajaran yang dimulai atau
dikaitkan dengan dunia nyata yaitu diawali dengan bercerita atau
tanyajawab lisan tentang kondisi aktual dalam kehidupan siswa (daily life).

10. Pendekatan tematik.


Pendekatan tematik ialah cara pengemasan pelajaran dalam sebuah tema dari mata
pelajaran. Sebuah tema bisa memuat beberapa bidang keahlian yang dipelajari
Kelebihan dari pendekatan ini adalah:
1) Membentuk pribadi yang harmonis dan sanggup bertindak dalam
menghadapi berbagai situasi.
2) Menyesuaikan pembelajaran dengan perbedaan peserta didik.
3) Memperbaiki dan mengatasi kelemahan- kelemahan yang terdapat pada
metode mengajar hafalan.
4) Sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan mengebangkan
tema pembelajaran, serta menyeroti dari berbagai aspek
Pendekatan tematik adalah sebuah cara untuk tidak membatasi
anak dalam sebuah mata pelajaran dalam mempelajari sesuatu,
misalnya: sambil belajar mengenal hewan ia juga belajar mewarnai.

11. Pendekatan modifikasi tingkah laku


Pendekatan ini menganggap pengelolaan kelas sebagai suatu
proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah
mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah
tingkah laku yang kurang baik.

Kelebihan Pendekatan ini cukup efektif untuk dilaksanakan karena


tingkah laku positif anak didik dapat terkembangkan sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
Kelemahannya yaitu siswa menjadi bergantung kepada guru
dalam mengembangkan sikap baiknya. Siswa tersebut akan teransang
bertingkah baik bila ada sebuah pujian dari guru dan sebagainya.
Contohnya: Guru memberikan pujian dan hadiah kepada anak yang
bertingkah laku baik dan memberikan sanksi kepada anak yang
bertingkah laku buruk dengan tujuan anak tersebut mengulangi
perbuatannya itu lagi.

Anda mungkin juga menyukai