Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGELOLAAN KELAS


Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, pengelolaan dan kelas. Pengelolaan sendiri
berasal dari kata “kelola” di tambahi awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata
pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen berasal dari bahasa inggris, yaitu
management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan.manajemen atau
pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto (Djamarah, 2013)
adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar (Usman, 2013).
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran
yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran
(Mulyasa, 2013).
Pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru
menggunakanya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa
sehingga anak didik dapat mencapai tujuan mengajar secara efesien dan memungkinkan
mereka dapat belajar (Djamarah, 2013).
Dapat disimpulaakan bahwa ketrampilam mengelolaan kelas adalah keterampilan guru
dalam mengendalikan pembelajaran untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar
yang optimal dan bila terjadi gangguan saat terjadinya proses belajar mengajar baik
dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan remidial. Dengan kata lain, ialah
kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses pembelajaran. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah, penghentian tingkah laku
anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian hadiah bagi ketepatan
waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang
produktif.Ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikannya agar tidak menjadi
penghalang bagi proses pembelajaran.
Dalam konteks yang demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui
oleh siapapun yang menerjukan dirinya dalam dunia pendidikan.

B. TUJUAN DAN PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS


1.) Tujuan pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru bukan tanpa tujuan. Karena ada tujuan itulah
guru selalu berusaha mengelola kelas, walaupun terkadang kelelahan fisik maupun
pikiran. Guru sadar tanpa adanya pengelolaan kelas yang baik, maka akan menghambat
proses kegiatan belajar mengajarnya. Itu sama saja membiarkan jalannya pelajaran tampa
hasil., yaitu mengantarkan anak didik dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dan dari yang tidak berilmu menjadi berilmu.

Tujuan pengelolaan kelas pada hakekatnya sudah terkandung pada tujuan pendidikan.
Secara umum tujuan dari pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-
macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam
kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan belajar, tercapainya
suasana sosial yeng memberikan kepuasan, suasana disiplin, oengembangan intelektual,
emosional dan sikap serta apresiasi pada siwa (Djamarah, 2013).

Suharsimi Arikunto dalam (Djamarah, 2013) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan


kelas adalah agar setiap anak dikelas dapat berkerja dengan tertib sehingga segera
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Menurutnya, sebagai indicator dari
sebuah kelas yang tertib apabila:

1. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak
tahu ada tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan
kepadanya.
2. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan
bekerja secepatnya supaya lekas menyelesaikan tugas diberikan kepadanya. Apabila ada
anak yang dapat melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakanya kurang bergairah atau
mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib
Selain tujuan diatas menurut (Hasibuan, 2012) dalam bukunya “Proses Belajar Mengajar”
tujuan pengelolaan kelas bagi siswa adalah sebagai berikut:

a) Mendorong siswa untuk mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah


lakunya.
b) Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan
memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan, atau bukan kemarahan.
c) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku
yang sesuai dengan aktivitas kelas.
2.) Pendekatan pengelolaan kelas
Berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan
berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang berkaitan
langsung dalam hal ini. Karena pengelolaan kelas yang dilakukan guru tidak lain
adalah untuk meningkatkan kegairahan belajar anak didik secara berkelompok
maupun secara individual.
Keharmonisan hubungan antara guru dan siswa tingginya kerja sama di
antara anak didik tersimpul dalam bentuk interaksi. Keharmonisan interaksi ini
bisa optimal karena pendekatan yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan
kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan kekuasaan
Pengelolaan kelas di artikan sebagai suatu proses untuk mengontrol
tingkah laku anak didik. Peranan guru disini adalah menciptakan dan
mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah
kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk menaatinya. Di
dalamnya ada kekeasaan dalam norma yang mengikat untuk di taati
anggota kelas. Melalui kekuasaan dalam bentuk norma itulah guru
mendekatinya.
b. Pendekatan ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi inti, memperoleh kelas adalah
juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik
dilakukan dengan cara memberikan ancaman, misalnya melarang, ejekan,
sindiran, dan memaksa.
c. Pendekatan kebebasan
Pengelolaan diartikan suatu proses untuk membantu anak didik agar
merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan diamana saja.
Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak
didik.
d. Pendekatan resep
Pendekatan resep atau ( cook book ) ini dilakukan dengan member 1 daftar
yang dapat menggambarkan apa yang harus dikerjakan dan yang tidak
boleh terjadi dikelas dalam daftar itu di gambarkan tahap demi tahap apa
yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanayalah mengikuti
petunjuk seperti yang ditulis dalam resep.
e. Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini di dasarkan pada suatu tanggapan bahwa dalam suatu
perencanaan dan pelaksaan akan mencegah munculnya masalah tinggah
laku anak didik, dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa di cegah.
Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar untuk
mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik.
Peranan guru adalah perencanaan dan mengimplemantasikan pelajaran
yang baik.
f. Pendekatan perubahan tingkahlaku
Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses
untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah
mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik,dan mencegah tingkah
laku yang kurang baik.
g. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial
Pendekatan pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim
atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas.
Suasana emosional dan hunbungan sosial yang positif artinya ada
hubungan yang baik antara guru dan siswa. Disini guru adalah kunci
terhadap pembentukan hubungan pribadi dan perannya adalah
menciptakan hubungan pribadi yang sehat.
h. Pendekatan pengelolaan proses kelompok
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk menciptakan kelas
sebagai suatu sistem sosial dimana proses kelompok merupakan yang
paling utama. Peranan guru adalah mengusahakan agar perkembangan dan
pelaksaan proses kelompok itu efektif. Proses kelompok adalah usaha guru
mengelompokan anak didik ke dalam beberapa kelompok dengan berbagai
pertimbangan individual sehingga tercipta kelas yang bergairah dalam
belajar.
i. Pendekatan elektis
Pendekatan elektis adalah pendekatan yang menekankan pada
potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif guru kelas dalam memilih
pendekatan tersebut sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Penggunaan
pendekatan ini dalam suatu situasi dapat digunakan dengan salah satu
mengombinasikan, atau pendekatan tersebut.pedekatan elektis disebut juga
pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha
menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk
dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi yang
memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien.
C. PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas bukanlah merupakan tugas yang ringan. Berbagai faktor yang
menyebabkan kerumitan itu. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi
pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor intern siswa dan faktor
ekstern siswa. Faktor intern siswa berhubungan dengan emosi, pikiran, dan perilaku.
Kepribadian siswa dengan ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda
dari siswa lainnya secara individual. Perbedaan secara individual ini dilihat dari segi
aspek, yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis (Usman, 2013).
Sedangkan faktor-faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan
belajar, penempatan siswa, pengelompokkan siswa, jumlah siswa dikelas, dan
sebagainya. Masalah jumlah siswa dikelas akan mewarnai dinamika kelas dan
sebagainya. Masalah jumlah siswa dikelas akan mewarnai dinamika kelas dan
sebagainya. Semakin banyak siswa akan cenderung mudah terjadi konflik dari pada kelas
dengan jumlah siswa yang lebih sedikit.
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip
pengelolaan kelas dapat dipergunakan. Maka sangat penting bagi guru untuk mengetahui
dan menguasai prinsip-prinsip pengelolaan kelas sebagai berikut:
1) Hangat dan antusias.
Hangat dan antusias dapat memberikan suasana kelas yang menyenangkan yang
merupakan salah satu syarat bagi terciptanya kegiatan belajar mengajar yang
optimal. Jika kelas sudah mempunyai rasa hangan kegiatan belajar mengajar akan
terasa lebih hidup dan para siswa akan antusias dalam mengikuti pelajaran.
2) Tantangan .
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan yang menantang akan meningkatkan
gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah
laku yang menyimpang. Tantangan juga akan menimbulkan motivasi kedalam diri
individu setiap siswa.
3) Bervariasi .
Penggunaan alat atau media, gaya, dan interaksi belajar mengajar yang bervariasi
merupakan kunci tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari
kejenuhan.
4) Keluwesan.
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat
mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim
belajar mengajar yang efektif.
5) Penekanan pada hal-hal yang positif.
Pada dasarnya, didalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan hal-hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal yang negative.
6) Penanaman disiplin diri.
Pengembangan disiplin diri sendiri oleh siswa merupakan tujuan akhir dari
pengelolaan kelas. Untuk itu guru harus selalu menolong siswa untuk
melaksanakan disiplin diri sendiri, dan guru sendiri hendaknya dapat menjadi
contoh atau teladan tentang pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
Selain itu ruangan kelas tentunya juga harus ditata sedemikian rupa sehingga secara layak
dapat melangsungkan kegiatan pembelajaran. Dalam ( Sobri , 2009 ) suasana dan penataan ruang
kelas tersebut, hendaknya memperhatikan empat kondisi sebagai berikut:

a) Aksebilitas , yakni siswa maupun guru mudah menjangkau alat dan sumber belajar.
b) Mobilitas , siswa dan guru mudah bergerak dari suatu bagian ke bagian lain di kelas.
c) Interaksi , yakni memudahkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa maupun antar
siswa.
d) Variasi kerja siswa , yaitu memungkinkan siswa bekerja secara individu, berpasangan,
atau kelompok.
BAB III

KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Guru baik itu guru kelas maupun guru bidang studi secara langsung pasti terlibat
dalam kegiatan pengelolaan kelas. Keterampilan mengelola kelas ini sangat
penting dikuasai dan diterapkan oleh guru pada setiap kali melakukan proses
pembelajaran di dalam kelas. Tujuannya adalah agar proses pembelajaran itu
sendiri dapat berjalan efektif dan efisien, sehingga kompetensi yang diharapkan
mampu dikuasai oleh siswa. Dalam mengelola kelas guru dapat memperkecil
resiko gangguan dalam mengelola kelas dengan memperhatikan prinsip-prinsip
pengelolaan kelas.

B. Saran
Dikatakan bahwa pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi
terciptanya proses belajar mengajar yang efektif pula. Maka dari itu pentingnya
pengelolaan kelas guna menciptakan suasana kelas yang kondusif demi meningkatkan
kualitas pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru
dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan
proses pembelajaran.
Guru sebagai tenaga profesional, dituntut tidak hanya mampu mengelola
pembelajaran saja tetapi juga harus mampu mengelola kelas, yaitu menciptakan dan
mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, S. B. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.


Hasibuan. (2012). Proes Belajar Mengajar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Mulyasa. (2013). Menjadi Guru profesional. Bandung: PT REMAJA ROSDAYAKARYA.
Sobri. (2009). Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarja: Multi Pressindo.
Usman, U. (2013). Menjadi Guru Prfesional. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
MAKALAH MANAJEMEN PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS EFEKTIF

Kelompok 9 (Sembilan)
Oleh:

PARWATI 18010101079
WA ODE AGUSTINA RAHMAN 18010101097
INDRIANI 18010101090

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan Rahmat
dan Hidayah – Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “Pengelolaan kelas efektif” dapat
berjalan dengan lancar. Makalah yang berjudul “Pengelolaan kelas efektif” ini membahas
mengenai pengertian pengeloolaan kelas, tujuan dan pendekatan pengelolaan kelas, serta prinsip-
prinsip pengelolaan kelas.

Penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Pembelajaran. Dalam penyusunan makalah ini penulis tidaklah sendiri, namun
mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan :Teman – teman
yang tersayang, yang telah berjuang untuk memberikan semangat dalam penulisan makalah ini.
Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan berupa
materi maupun referensi untuk kelengkapan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, sehingga penulis menerima kritik
dan saran yang membangun sebagai evaluasi penulisan yang selanjutnya. Penulis berharap
makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.

Kendari, 12 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Masalah

D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Kelas

B. Tujuan Dan Pendekatan Pengelolaan Kelas

C. Prinsip- Prinsip Pengelolaan Kelas

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah cara manusia untuk meningkatkan kualitas dari suatu kondisi kearah yang
lebih baik. Pendidikan diperoleh lewat proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, seorang guru
melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan pembelajaran dan kegiatan pengelolaan kelas. Guru
yang professional salah satu cirinya adalah guru yang mampu mengelola kelas dengan baik. Di dalam
kelas, segala aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala
kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat yang berbeda-beda, bertemu dan
berpadu serta berinteraksi di dalam kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat
ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan
profesional.
Sementara ini pemahaman tentang pengelolaan kelas nampaknya masih keliru. Seringkali
pengelolaan kelas dipahami sebagai penataan ruangan kelas yang berkaitan dengan sarana seperti
tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat mengajar. Padahal pengaturan sarana belajar mengajar di kelas
hanyalah sebagian kecil saja, yang terutama adalah pengkondisian kelas, artinya bagaimana guru
merencanakan, mengatur, melakukan berbagai kegiatan di kelas, sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan dan berhasil dengan baik

Ruang kelas merupakan tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran, selama berjam-jam


siswa berada diruang tersebut, selama itu pula terjadi interaksi antara dua unsur manusia yaitu guru dan
siswa. Ruang tersebut tentunya harus ditata sedemikian rupa sehingga secara layak dan nyaman dapat
dijadikan tempat kegiatan pembelajaran. Hal ini memerlukan prinsip pengelolaan ruang kelas yang bagus
supaya kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan efektif.

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kelas ?

2. Apa saja tujuan dan pendekatan pengelolaan kelas ?

3. Prinsip- prinsip apa saja yang ada dalam pengelolaan kelas ?

C.Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah adalah untuk mengetahui apa itu kompetensi guru, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

D.Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai sumber atau referensi belajar
bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai