Anda di halaman 1dari 3

Insulasi termal

Insulasi kabin pada pesawat terbang Boeing 747-8.

Insulasi termal (isolasi termal, isolasi panas) adalah metode atau proses yang
digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas/kalor. Panas atau energi
panas (kalor) bisa dipindahkan dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi atau
ketika terjadi perubahan wujud. Mengenai insulasi termal, hanya dibicarakan
perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Aliran panas dapat
dikendalikan dengan proses ini, tergantung pada sifat material yang dipergunakan.
Bahan yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan panas itu disebut
isolator atau insulator. Panas dapat lolos meskipun ada upaya untuk menutupinya,
tapi isolator mengurangi panas yang lolos tersebut.

Isolasi termal dapat menjaga wilayah tertutup seperti bangunan atau tubuh agar
terasa hangat lebih lama dari yang sewajarnya, tetapi itu tidak mencegah hasil
akhirnya, yaitu masuknya dingin dan keluarnya panas. Isolator juga dapat bekerja
sebaliknya, yaitu menjaga bagian dalam suatu wadah terasa dingin lebih lama dari
biasanya. Insulator digunakan untuk memperkecil perpindahan energi panas.

Kemampuan insulasi suatu bahan diukur dengan konduktivitas termal (k).


Konduktivitas termal yang rendah setara dengan kemampuan insulasi (resistansi
termal atau nilai R) yang tinggi. Dalam teknik termal, sifat-sifat lain suatu bahan
insulator atau isolator adalah densitas () dan kapasitas panas spesifik (c).

Definisi Sunting

Insulasi Sunting

Knalpot mobil membutuhkan penahan panas tertentu, terutama knalpot berdaya


tinggi di mana sering digunakan pelapis keramik.

Bahan dengan konduktivitas termal (k) rendah menurunkan laju aliran panas. Jika
nilai k lebih kecil, value, maka nilai resistansi termal yang berkaitan (R) akan lebih
besar. Konduktivitas termal diukur dengan satuan watt-per-meter per Kelvin
(Wm1K1), dilambangkan dengan k. Semakin tebal bahan insulator, semakin
tinggi pula resistansi termal atau nilai R bahan itu.

Untuk suatu tabung, resistansi termal konvektif berbanding terbalik dengan luas
permukaan dan karenanya juga berbanding terbalik dengan jari-jari (radius) tabung,
sedangkan resistansi termal kulit tabung (lapisan insulasi) tergantung dari rasio jari-
jari luar dan dalam, bukan pada jari-jari itu sendiri. Misalnya jari-jari luar tabung
dilipat gandakan dengan menambah lapisan insulator, berarti ditambahkan
sejumlah tertentu resistansi konduktif (sama dengan ln(2)/(2kL)) tetapi pada saat
yang sama resistansi konvektif dikurangi setengahnya. Karena resistansi konvektif
cenderung mendekati nilai tak terhingga jika jari-jari mendekati nol, maka pada jari-
jari yang kecil, penurunan resistansi konventif akan lebih besar daripada
penambahan resistansi konduktif, sehingga menghasilkan total resistansi yang lebih
rendah.

Dengan demikian tersirat bahwa ada nilai jari-jari kritikal (r critical; critical radius) di
mana transfer kalor mencapai maksimum. Di atas jari-jari kritikal ini, penambahan
insulasi menurunkan transfer kalor. Untuk tabung terinsulasi, jari-jari kritikal
dihitung dengan persamaan berikut:[1]

Persamaan ini menunjukkan bahwa jari-jari kritikal tergantung hanya pada koefisien
transfer panas dan konduktivitas termal dari insulasi. Jika jari-jari tabung yang tidak
terinsulasi lebih besar dari jari-jari kritikal insulator, penambahan insulator dalam
jumlah apapun akan menurutnkan transfer panas.

Aliran panas dapat dikurangi dengan menangani satu atau lebih dari tiga
mekanisme transfer panas (perpindahan kalor) dan tergantung pada sifat fisik
bahan yang digunakan untuk melakukan hal ini.

Insulasi "mineral wool", 1600 dpi scan

Jenis aliran panas Sunting

Radiasi termal dan pelindung radiasi Sunting


Radiasi termal terdiri dari seluruh jenis panjang gelombang cahaya, tetapi sebagian
besar energi yang diradiasikan pada suhu ruangan berbentuk gelombang
inframerah. Radiasi tidak membutuhkan medium untuk mengalirkan kalor karena
panas diradiasikan dalam bentuk gelombang elektromagneti

Anda mungkin juga menyukai