Anda di halaman 1dari 6

FORMAT TIKET MASUK PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“KOEFISIEN EKSPANSI TERMAL”


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan (dibuat poin – poin)
- Memahami dan mengetahui proses pemuain pada zat padat dan gas
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Pengertian Ekspansi Termal (2 sitasi)
Ekspansi termal adalah perubahan dimensi yang terjadi akibat adanya perubahan temperatur.
Perhitungan untuk mendapatkan koefisien ekspansi termal dilakukan dengan mengamati
perubahan panjang sampel akibat kenaikan temperatur yang terjadi. Besarnya koefisien
ekspansi termal dipengaruhi oleh pori pada suatu material. Kehadiran pori akan mereduksi
massa material. Semakin banyak pori akan memperkecil daya hantar panas sehingga koefisien
ekspansi termalnya menjadi lebih kecil (

Ekspansi dan kontraksi air terjadi di daerah tropis dan lintang menengah dan tinggi. Pemanasan
yang jauh lebih besar di daerah tropis akan membuat massa air di daerah tropis mengalami
ekspansi termal. Akibatnya permukaan air naik, sementara di lintang menengah dan tinggi efek
pendinginan membuat massa air berkontraksi (densitasnya membesar), akibatnya permukaan
air menjadi turun. Proses ekspansi termal dari kontraksi air diantara daerah tropis dan lintang
menengah dan tinggi akan menyebabkan slope muka air yang menurun ke arah lintang tinggi (

1.2.2 Pengertian Koefisien Ekspansi Termal (2 sitasi)


Koefisien ekspansi termal didefinisikan sebagai fraksi peningkatan volume zat per derajat
penigkatan suhu (…., …). Koefisien ekspansi termal menggambarkan bagaimana ukuran dari
suatu perubahan obyek dengan perubahan suhu. Khususnya, mengukur perubahan fraksional
dalam ukuran per derajat perubahan suhu pada tekanan konstan, dan dapat diamati dengan
metode difraksi cahaya yang dilewatkan pada celah tunggal yang sempit (....., ....).

1.2.3 Macam – Macam Koefisien Ekspansi Termal (1 sitasi) (panjelasan + persamaan masing-
masing)
a. Koefisien Ekspansi Linier (α)
Koefisen ekspansi linier atau koefisien muai panjang merupakan bilangan yang menyatakan
pertambahan panjang apabila tidak terjadi kenaikan suhu. Pertambahan panjang karena
kenaikan suhu disebut pemuaian panjang. Pemuaian panjang terjadi pada benda yang
memiliki nilai panjang yang besar dan nilai lebar dan tebal yang kecil.

DeltaL = Alfa . Lo . Delta T


L = DeltaL + Lo
L = Lo ( 1 + Alfa . Delta T )

b. Koefisien Ekspansi Luas (β)


Muai luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian
luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya
sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah
lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.
Delta A = Ao . B . deltaT
A = Ao + DeltaA
A = Ao { 1 + β ( t2 – t1 ) }
Keterangan
A = luas setelah pemanasan atau pendinginan (m2) atau (cm2)
Ao = luasawal (m²) atau (cm²)
2 β = koefisienmuailuas ( /°C )
t1 = suhumula-mula ( °C )
t2 = suhuakhir ( °C

a. Koefisien Ekspansi Volumetrik (γ )

Ekspansi volumetrik atau pemuaian volume adalah pertambahan volume benda


dikarenakan menerima kalor. Pemuaian ini terjadi pada benda yang memiliki panjang,
lebar dan tebal. Contoh benda yang mengalami ekspansi volumetrik adalah air dan
udara.
ΔV = Vo. Gamma. Δt
Vt = Vo (1 + gamma. Δt)
Vt = volume pada saat suhu T
Y = koefisien muai volume.

2.1.2 Nilai Koefisien Termal setiap Bahan atau Zat (1 sitasi) (Dibuat Tabel) (minimal 5 bahan
atau zat)
2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Ekspansi Termal (1 sitasi)
a. Kandungan uap air
konduktifitas termal air sebesar 25x konduktifitas udara tenang. Oleh karena itu apabila suatu benda
berpori diisi air maka akan berpengaruh terhadap konduktifitas termal. Konduktifitas termal yang
rendah pada bahan insulasi adalah selaras dengan kandungan udara dalam bahan tersebut.

b. suhu
pengaruh suhu terhadap konduktifitas termal suatu bahan adalah kecil. Namun secara umum dapat
dikatakan bahwa konduktifitas termal akan meningkat apabila suhu meningkat.

c. kepadatan dan porositas


konduktifitas termal berbeda pengaruh terhadap kepadatan apabila pori – pori bahan semakin banyak
maka konduktifitas termal rendah. Perbedaan konduktifitas termal bahan dengan kepadatan yang
sama, akan tergantung kepda perbedaan struktur, yang meliputi: ukuran, distribusi, hubungan pori /
lubang.
3 Kandungan uap air
4 Konduktifitas termal air
sebesar 25x konduktifitas
udara tenang.Oleh karena
itu
5 apabila suatu benda
berpori diisi air maka
akan berpengaruh
terhadap konduktifitas
6 termal.Konduktifitas
termal yang rendah pada
bahan insulasi adalah
selaras dengan
7 kandungan udara dalam
bahan tersebut
8 Konduktifitas termal air
sebesar 25x konduktifitas
udara tenang.Oleh karena
itu
9 apabila suatu benda
berpori diisi air maka
akan berpengaruh
terhadap konduktifitas
10 termal.Konduktifitas
termal yang rendah pada
bahan insulasi adalah
selaras dengan
11 kandungan udara dalam
bahan tersebut.
12 Hubungan antara
konduktifitas termaldan
kandungan uap air
dituangkan dalam
persamaan
13 sbb:
14 Kh=Kd(1+0,0125h)
15 Konduktifitas termal air
sebesar 25x konduktifitas
udara tenang.Oleh karena
itu
16 apabila suatu benda
berpori diisi air maka
akan berpengaruh
terhadap konduktifitas
17 termal.Konduktifitas
termal yang rendah pada
bahan insulasi adalah
selaras dengan
18 kandungan udara dalam
bahan tersebut.
19 Hubungan antara
konduktifitas termaldan
kandungan uap air
dituangkan dalam
persamaan
20 sbb:
21 Kh=Kd(1+0,0125h)
BAB II METODE PERCOBAAN
2.1 Tinjauan Alat dan Bahan
a. Termometer f. Boss head m. Pewarna Sintetis
b. Tabung Erlemeyer 100 ml g. tisu n. Gelas Ukur
c. Slang silikon h. Korek Api o. Beaker Glass
d. Pembakar Spirtus j. P enggaris p. Siring 10 ml
e. Statif k. Sumbat karet 2 lubang q. Stopwatch
f. Penghubung Slang silikon l. Klem Universal m. Manometer
(sertakan masing-masing gambar alat dan bahan + tanpa literatur)
2.2 Cara Kerja (Persiapan percobaan pemuaian gas di modul praktikum fisika)
(Dibuat diagram alir)
2.3 Gambar Rangkain Percobaan Praktikum Ekspansi Termal Volumeterik + penjelasan (1 sitasi)
(Literatur)
DAFTAR PUSTAKA ( judul di garis bawahi per kata)
CATATAN : Format ditulis tangan menggunakan tinta berwarna biru, Margin 3-2-2-2, literatur minimal
10 tahun terakhir yang terdiri dari minimal 3 Bahasa Indonesia dan 1 Bahasa Inggris (+terjemahan).
Untuk penulisan dalam 1 paragraf minimal terdiri dari minimal 3 kalimat. Literatur tidak
diperbolehkan dari blog, wikipedia, wordpress, dll.
Asisten Praktikum Fisika Dasar:
Singgih Mahardika N (082336091703)
Fidyah Afiyata (085338260402)

Anda mungkin juga menyukai