Anda di halaman 1dari 3

Karakteristik dan fungsi struktur dalam dari dinding sel bakteri :

1. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan zat semi yang ada didalam membran sel yang
mengelilingi membran nuklir. Sitoplasma merupakan bagian terpenting dari sel yang akan
melayani produktifitas. Sitoplasma berbentuk seperti gel yang tebal yang terdiri dari 80%
air yang memiliki warna jernih dan juga merupakan nutrisi terlarur yang membantu
melarutkan produk ilmiah.
Ciri-ciri sitoplasma :
1. Sitoplasma terdiri dai beberapa campuran heterogen diantara butiran yang buram dan
senyawa organik yang memberikan koloid.
2. Sitoplasma bersifat koloid.
3. Sitoplasma memiliki sifat pewarna differensial.
4. Sitoplasma mengandung protein larut sekitar 20-25 %.
5. Sitoplasma mengandung persentase air sampai 90% dan sisanya hanya termasuk
campuran senyawa organik dan anorganik di beberapa proposisis.
6. Sitoplasma bersifat menyerap air sesuai dengan kebutuhan sel.
7. Sitoplasma mempunyai bagian plasmogel yang berperan sebagai penyerap air.
8. Sitoplasma mengandung stomata pada daun.
9. Sitoplasma mengandung banyak garam dan berfungsi sebagai penghantar listrik
10. Sitoplasma berbentuk seperti gel.
Karakteristik umum :
Sitoplasma adalah zat cairan yang mengisi ruang antara membran sel dan organel
seluler.
Sitoplasma menunjukkan sifat pewarnaan diferensial, daerah bernoda dengan pewarna
dasar adalah daerah basofilik sitoplasma dan disebut sebagai ergatoplasma untuk
bahan ini.
Ini adalah campuran heterogen dari butiran buram dan senyawa organik yang
memberikan sifat koloid.
Zona perifer sitoplasma adalah substansi tebal dan seperti jelly, yang dikenal sebagai
dengan plasmogel. Daerah sekitarnya dari zona nuklir tipis dan cair di alam dan
dikenal sebagai dengan plasmosol.
Sifat fisik sitoplasma adalah koloid. Ini memiliki persentase yang tinggi dari air dan
partikel dari berbagai bentuk dan ukuran yang tersuspensi di dalamnya.
Sitoplasma juga mengandung protein, sekitar 20-25 persen adalah protein larut
termasuk enzim.
Juga, sejumlah karbohidrat, garam anorganik, lipid dan zat lipoidal ditemukan dalam
Sitoplasma.
plasmogel bagian dari sitoplasma mampu menyerap air dan menghilangkan itu, sesuai
dengan kebutuhkan sel.
Sel penjaga yang hadir dalam stomata pada daun menunjukkan sifat ini.
Sebuah sistem terorganisir fibrers dapat diamati dengan teknik pewarnaan khusus.
Sitoplasma secara kimia mengandung 90% air dan 10% termasuk campuran senyawa
organik dan anorganik dalam berbagai proporsi.
Struktur Sitoplasma
A. Matriks Sitopalsma
Matriks Sitoplasma merupakan cairan homogen penyusun sel yang memiliki sifat
kolid. Matriks ini berbentuk gel atau sol yang dapat berubah .
Karakteristik Matriks Sitoplasma :
1. Matriks dapat berubah fase
2. Mampu memantulkan cahaya yang berbentuk kerucut.
3. Memiliki peran sebagai larutan penyangga.
4. Sensitif terhadap rangsangan.
5. Dapat bergerak seperti arus secara siklosis.
6. Memiliki sifat yang konduktif yang mampu meneruskan rangsangan.
B. Organel SitoplasmaOrganel Sitoplasma merupakan bagian-bagian sel terstruktur
dan juga memiliki fungsi tertentu. Organel sitoplasma sebagai berikut :
1. Ribosom
2. Retikulum endoplasma
3. Badan Golgi
4. Mitokondria
5. Lisosom
6. Plastida
7. Sentriol
8. Mikrotubulus
9. Vakuola
10. Mikrofilamen
C. Inklusio Sitoplasma
Inklusio Sitoplasma merupakan bagian dari sitoplasma yang tak hidup dan juga disebut
paraplasma yang dapat berupa lemak, butiran minyak, glikogen, granula skretorius.
2. Ribosom
Struktur Ribosom
Ribosom memiliki dua komponen utama yang disebut subunit besar dan subunit kecil.
Kedua unit datang bersama-sama ketika ribosom siap untuk membuat protein baru. Kedua
subunit terdiri dari untai RNA dan protein yang beragam.
Subunit besar
subunit besar berisi lokasi di mana ikatan baru yang dibuat saat membuat protein. Hal ini
disebut 60S dalam sel eukariotik dan 50S dalam sel prokariotik.
Subunit Kecil
Subunit kecil sebenarnya tidak terlalu kecil, hanya sedikit lebih kecil dari subunit besar.
Hal ini bertanggung jawab untuk aliran informasi selama sintesis protein. Hal ini disebut
40S dalam sel eukariotik dan 50S dalam sel prokariotik.
Huruf S dalam nama subunit adalah satuan ukuran dan singkatan unit Svedberg.
Ciri-ciri :

1. Berbentuk seperti butiran kecil dengan diameter sekitar 20 sampai 22 nanometer.

2. Terdapat pada seluruh sel hidup termasuk sel hewan, sel tumbuhan, eukariotik, dan
prokariotik.

3. Organel terkecil dalam sel.

4. Terdiri dari 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom.

5. Dapat ditemukan menempel di RE kasar dan tersebar di sitoplasma.

6. Menghasilkan protein.

3. Nukeoid
Bakteri tidak mempunyai inti sel sejati (nukleus), tetapi mempunyai bagian yang
menyerupai inti, yaitu region nukleoid. Region nukleoid tampak berwarna kurang padat
dibandingkan dengan stiplasma. Dalam region nukleoid terdapat molekul DNA beruntai
ganda yang melingkar seperti cincin (sirkuler). Jumlah DNA bakteri rata-rata seperseribu
dari DNA sel prokariotik. DNA untai ganda ini membentuk bangunan mirip kromosom
pada sel eukariotik sehingga disebut gonophore. DNA bakteri berfungsi untuk
mengendalikan aktivitas sel dan untuk aktivitas reproduksi sel bakteri.

Anda mungkin juga menyukai