Anda di halaman 1dari 10

PEMANASAN MESIN

Pemanasan mesin sebelum mengendarai sebaiknya dilakukan, tetap cukup dalam


tiga atau lima menit dan tidak perlu menginjak-nginjakan pedal gas.untuk mengetahui
apakah kondisi mesin sudah mencapai temperatur kerja, bisa dilakukan dengan melihat
indikator temperatur dipanel dash board menunjukan posisi 1/3(satu pertiga)

Pemanasan mesin membantu memperlamabat keausan komponen mesin.selama


pemanasan, oli akan bergerak dari panci oli dan masuk kembali kebagian-bagian mesin
yang perlu dilumasi.

Kemudian jika kita melihat spesifikasi dari pada oli itu sendiri, kita bisa melihat
bahwa disetiap bungkus ada tulisan yang menunjukan angka SAE yang artinya Range
ketentalan maupun tingkat panas mana oli itu akan bekerja secara optimal.

Jika anda menggunakan oli dengan SAE yang dimulai dengan angka nol namun
kebanyakan dari pelumas perlu pemanasan terlebih dahulu sebelum bekerja optimal
diwaktu dingin. denga demikian, oli siap memperlancar pergesekan antara logam pada
saat mesin bekerja dengan perputaran mesin yang sangat tinggi sehingga mencegah
keausan.

Manpaat lain adalah untuk menyempurnakan pembakaran bahan bakar, sehingga


mesin bekerja optimal.optimalisasi ini terjadi karena pemanasan, mengurangi terjadinya
kebocoran kompresi, lantaran bagian-bagian pada komponen mesin pasti berada pada
temperatur tinggi, ada bagian-bagian tertentu memang tidak dibuat pesisi.sengaja
diciptakan celah, yang secara otomatis akan berkurang (menjadi presisi) ketika
komponen-komponen itu terkena suhu panas, ini yang kemudian mengurangi terjadinya
kebocoran kompresi.

Kebocoran kompresi otomatis membuat tekanan kompresi pada mesin


menurun.akibat penurunan tekanan kompresi, temperatur mesin tidak mampu membakar
campuran bahan bakar dan udara dengan sempurna, sehingga tenaganya kurang
(ngempos).

Pembakaran yangt tidak sempurna bukan hanya mengakibatkan tenaga mesin


kurang optimal tapi juga membuat mesin lebih boros bahan bakar,ini sudah jelas karena
dalam mesin dingin supply bahan bakar harus lebih besar agar tetap terjadi pembakaran.
MENGENDARAI SECARA EKONOMIS

Hindari meginjak pedal gas dengan cara menghentak

Injakan gas harus setabil dan bertahap, jika pedal gas diinjak secara tiba-tiba
maka bahan bakar yang terkirim keruang bakar akan berlebihan.akibatnya, tidak
semua terbakar sehingga ada sebagian bahan bakar yang tidak terkonversi menjadi
tenaga, dan kebuang keudara luar lewat kenalpot.jika terpaksa menginjak pedal gas
cukup dalam usahakan tidak lebih dari 80%. Manfaatkan gaya dorong mobil untuk
melakukan percepatan laju mobil.

Pemindahan gigi pada rpm yang pas

Pemindahan gigi pada perseneling sebaiknya dilakukan pada rpm sesuai


spesifikasi kendaraan, selain itu segeraturunkan gigi perseneling setelah kecepatan
menurun (deselarasi ). Gunakan gigi perseneling paling tinggi saat melaju cepat
dijalan bebas hambatan, sehingga putaran mesin tetap rendah. Pergunakan RPM
serendah mungkin namun dalam batas normal dengan gigi perseneling yang lebih
tinggi (Shift Up), misalnya lebih baik melaju dikecepatan 80KM/jam pada 2500rpm
di gigi perseneling 4 (empat ) dibandingkan dengan melaju dengan kecepatan yang
sama pada 2500rpm digigi perseneling 3(tiga).

Pertahankan kecepatan ideal

Jika sedang melaju di jalur yang sepi atau bebas hambatan pertahankan kecepatan
mobil sekitar 70Km/jam,laju mobil dengan kecepaan konstan seperti halnya hukum
Newton bahwa pertama kali anda mendorong sebuah barang akan menggunakan
/daya 2-3 kali lipat dibandingkan daya ketika benda tsb sudah bergerak kemudian
jangan terlalu sering menekan pada gas serta melakuakan pengereman mendadak,saat
memperlambat laju kendaraan manfaat pengurangan kecepata dengan mesin (engine
brake).
Hindari beban mesin yang berlebihan

Usahakan tidak mengangkut muatan berlebihan (overload). Semakin berat beban


maka semakin besar konsumsi bahan bakar. begitu juga, temperature AC sesuai
dengan kebutuhan, karena kompresor AC memberikan beban-beban cukup besar bagi
mesin.

Service berkala dan uji emisi

Boros atau tidaknya konsumsi BBM juga ditentukan oleh kondisi komponen-
komponen mesin. komponen yang sudah aus atau rusak menyebabkan pembakaran
bahan bakar tidak sempurna. Karena itu, lakukan perawatan mesin secara rutin.
Periksa juga emisi gas buang. Apabila hasil pemeriksaan gas buang menunjukan nilai
HC (hidrokarbon) dan CO (karbonmonoksida) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran
diruang bakar tidak sempurna.
PERAWATAN

Lakukan pemiliharaan kendaraan anda pada bagian tertentu secera teratur sehingga
dapat mempertahankan nilai dan penampilan selama mungkin.sebelum anda melakukan
perawatan dan perbaikan sebaiknya perhatikan petunjuk-petunjuk sebagai berikut:

Pastikan bahwa mesin mati dan temperatur dingin.

Apabila pekerjaan dalam ruangan mesin dengan kondisi mesin hidup, perhatikan
terutama terhadap pakaian anda rambut dan lainnya. Jangan sampai menyentuh
kipas,belt atau komponen yang bergerak lainnya.

Sebaiknya tidak merokok pada saat pemeriksaan mesin karena dapat


menimbulkan buangan api disekitar bahan baker atau beterai karena uapnya dapat
terbakar.

Hati-hati bila bekerja dekat baterai karena mengandung racun dan sulfhur acid
yang bersipat korosi.

Hati-hati bila berada dibawah kendaraan saat kendaraan diangkat dongkrak


karena akan menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkn, gunakan komponen-
komponen dan material yang sekiranya aman.
BAGIAN MESIN

1. OLI MESIN oli mesin yang digunakan mempengaruhi komponen mesin, umur
peawatan dan kemudahan menghidupkan mesin.

Gunakan oli yang berkualitas dan kekentalannya yang sesuai dengan rekomendasi
dari jenis kendaraan anda.

Mesin akan menghabiskan sejumlah oli selama bekerja normal, dan pemakaian
oli mesin sangat dipengaruhi oleh beban, kecepatan mesin dll, oleh karena itu penting
memeriksa jumlah oli secara teratur dan berkala sebelum kendaraan anda
dioperasikan.

Sebaiknya pemeriksaan oli dilakukan pada kondisi mesin panas tetapi tidak
dalam keadaan hidup dan tempat yang rata agar dapat pengukuran yang akurat.

Lakukan pengukuran oli dengan mengangkat (lepaskan) dipstick dan bersihkan


dengan kain lap bersih masukan kembali dipstick sejauh mungkin, setelah itu angkat
kembai dipsticknya, baca ketinggian oli pada dipstick dengan batas yang telah
ditentukan, maka akan terlihat ukuran oli yang sebenarnya, apabila kurang tambahan
dengan oli merk yang sama.
2. MINYAK REM

Pemeriksa ketinggian minyak rem pada tanki, ketinggian minyak rem harus
diantara tanda max dan minketinggian minyak rem akan turun sesuai dengan
keausan sepatu rem,tetapi hal ini tidak berarti adanya kerusakan. Apabila turunya
ketinggian minyak rem hal ini menujukan adanya kebocoran dalam sistem rem.

Minyak rem sangat mudah menyerap air, kelembaban yang tinggi pada minyak
rem akan merusak komponen rem aka mempengaruhi kemampuan dalam pengereman

Gunakan minyak rem yang sesuai spesifikasi,penambahan minyak rem yang


berlainan dapat terjadi reaksi kimia jadi hindari jika mungkin,tutup tanki harus dapat
mencegah masuknya kotoran kedalam minyak rem
5. BATERAI

Kondisi baterai sangat penting untuk kemudahan mesin hidup dan kesempurnaan
pada system kelistrikan, pemeriksaan secara berkala sangat penting dilakukan.

Ketinggian air baterai harus berada diantara upperdan loweryang tertera pada
bagia samping. Tambahan baterai bika diperlukan, bagian baterai terbagi beberapa
ruang, lepaskan tutup dari masing-masing ruang dan isi sampai batas upper
jangan mengisi melebihi batas Upper karena bias tumpah selama dikendarai
sehingga menyebabkan karatann pada bodykendaraan.

Periksalah air baterai satu kali dalam empat minggu tergantung kondisi
pemakaiannya dan isi lestrik dengan arus rendah seperlunya,apabila baterai tidak
digunkan baterai akan lemah dengan sendirinya.

Melepas dan memasang baterai sebaiknya dilakukan pada saat mesin mati,pada
saa melepas yang pertama kabel terminal negative kemudian termina positip.
Ketika memasang baterai kabel terminal positipdan kabel terminal
negatif,pastikan dalam pemasangan kuat dan tidak bergerak.

Jagalah kebersihan terminal baterai dan gunakan air hangat untuk


membersikannya.

Apabila kendaraan akan dibiarkannya tidak digunakan dalam waktu yang cukup
lama sebaiknya baterai dilepas, baterai yang disimpan harus dalam kondisi
penuh.
6. KONDISI RODA

Untuk mengetahui kondisi roda:

Posisi penunjuk kehausan


Penunjuk kehausan ban

Pemeriksaan kerusakan atau kehausan pada roda sangat penting karena untuk
menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan maka dari itu setiap pengemudi harus
selalu mawas diri untuk memeriksa kerusakan, kehausan pada roda, menggunakan
roda yang aus akan berbahaya karena kemungkinan akan terjadi selip atau
mengambang diatas air (hydroplening). Kedalam alur roda harus lebih dari 1,6 mm
dan ini merupakan batas penggunaan minum. Jika terlihat garis melintang tanda
keausan roda pada enam tempat pada permukaan roda berarti roda tersebut harus
diganti dengan yang baru. Tanda dan lokasi keausan pada roda berbeda tergantung
pabrik pembuatannya.

Pemeriksaan tekanan angin semua roda pada saat dingin, apabila kurang atau
lebih sebaiknya diatur sesuai dengan nilai yang telah ditentukan pada kendaraan anda.

Rotasi roda

Karena kondisi keausan roda tergantung kondisi kendaraan, permukaan


jalan dan pemakaian kendaraan. Maka dianjurkan untuk merotasi roda
sesegera mungkin setelah didapat keausan abnormal atau adanya perbedaan
keausan roda depan dan belakang.

Rotasi roda yang normal adalah antara roda depan dan belakanng pada sisi
yang sama apabila merotasi roda periksa keausan, yang abnormal biasanya
diakibatkan dari tekanan angin yang tidak benar, kelurusan yang tidak tepat,
roda tidak seimbang atau pengereman yang tiba-tiba pada kecepatan tinggi.
Sebaiknya rotasi roda pada setiap 10.000Km.
3. MINYAK POWER STEERING.
Periksa tinggi minyak power steering pada tanki saat putaran mesin stasioner, buka tutup
tanki ketinggian minyak harus berada dibatas maxdan min dan apabila dibawah batas
min tambahkan dengan minyak yang sama.

4. AIR PEMBERSIH KACA.


Periksa ketinggian air pembersih pada tanki apabila ketinggiannya rendah, tambahkan air
pembersih secukupnya.

5. AIR PENDINGIN MESIN

Tanki pendingin terdapat didalam ruangan mesin, tinggi permukaan mesin pada
tanki harus selalu diantara tanda lowdan full. Sistem pendingin adalah sistem
pendingin adalah sistem tertutup dan pada kondisi normal air pendingin berkurang
sedikit demi sedikit bila turunya batas permukaan air pendingin cukup cepat hal ini
menunjukan kebocoran, jika air pendingin batas bawah lowtambahkan sampai batas
leher pada tanki pendingin.

Jangan buka tutup tanki cadangan atau tutup radiator ketika mesin panas pada
sistem pendingin terdapat tekanan dan air panas dapat menyembur keluar dan
menimbukan kecelakaan dan luka bakar, terkecuali padasaat mesin hidup tanki
cadangan dan radiator bisa dibuka.
PETUNJUK BATAS KECEPATAN

TRANSMISI OTOMATIS

POSISI GIGI BATAS KECEPATAN


Km/h

L 30

2 60

D(OD OFF) 90

D(OD ON) 120

TRANSMISI MANUAL

POSISI GIGI BATAS KECEPATAN


Km/h

1 20

2 40

3 65

4 100

5 120

Anda mungkin juga menyukai