Anda di halaman 1dari 12

a.

Tujuan Kegiatan Belajar


Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 1, peserta diklat/siswa
harus dapat:
1). Menjelaskan fungsi rem.
2). Menjelaskan prinsip kerja rem.
3). Memeriksa tinggi permukaan minyak rem.
4). Mengeluarkan udara dari saluran rem hidraulis.
5). Mengganti minyak rem.
6). Memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem.
7). Memeriksa dan menyetel gerak bebas pedal rem.
8). Memeriksa jarak cadangan pedal rem.

b. Uraian Materi

TUAS REM PARKIR


TEROMOL REM
BOOSTER REM

PEDAL REM
KATUP P KABEL REM PARKIR
REM PIRINGAN MASTER SILINDER

Gambar 1. Sistem rem


Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk memperlambat jalannya
kendaraan mengurangi kecepatan, berhenti atau memarkir kendaraan pada
jalan yang mendaki. Dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan
kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman
yang berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala. Oleh karena itu
baik atau tidaknya kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan yang
sangat penting bagi pengemudi di waktu mengendarai kendaraan. Jadi fungsi
rem harus dapat mengatasi kecepatan kendaraan yang meningkat. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut di atas maka rem dipasangkan pada keempat
rodanya. Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila muatan pada roda-roda sama besar, maka gaya pengeremannya
harus sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang
diterima oleh roda-roda tersebut.
c. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
d. Rem itu harus mudah diperiksa dan disetel.

PRINSIP REM
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan
(tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap
bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan
kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas
menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.
Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk
menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya
sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman
(braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua
objek.
PUTARAN
PANAS PANAS
PUSH

PANAS PANAS

PANAS PANAS
SEPATU TROMOL

Gambar 2. Prinsip rem

TIPE REM
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan
menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaannya.
 Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan
menghentikan kendaraan.
 Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir
kendaraan.
 Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada kombinasi rem biasa
(kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.

PEMERIKSAAN TINGGI PERMUKAAN MINYAK REM


1. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder adalah
diantara garis MIN dan MAX.
2. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis minimum,
periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan
tambahkan minyak rem hingga garis MAX.
a. Jangan menggunakan minyak rem yang telah lama disimpan karena
minyak rem adalah bahan yang mudah dipengaruhi cuaca. Jangan
lupa menutup dan memberi perapat pada tutup tempat minyak rem.
b. Usahakan agar reservoir master silinder tidak kemasukkan kotoran.
c. Bersihkan dengan air setiap minyak rem yang mengenai bagian yang
bercat karena minyak rem akan merusak cat.
Untuk Referensi

Mengapa Tinggi Permukaan Minyak Rem Menurun Walaupun Tidak Ada Kebocoran

Karena terjadi pembesaran volume di silinder roda.

Pipa-pipa rem dan rem piringan menjadi aus karena pemakaian rem. Sebagai akibat mekanisme rem piringan
yang dapat menyetel dengan sendirinya, sehingga kapasitas silinder kaliper bertambh dengan bertambahnya
keausan dari pad rem, piringan dan piston terdorong keluar. Kemudian minyak rem mengalir dari master silinder
ke silinder roda sehingga menyebabkan turunnya tinggi minyak rem di dalam reservoir. Karena itulah perlu
diperiksa secara berkala tinggi permukaan minyak rem dan kalau perlu ditambah. Hati-hati jangan menambah
minyak
Sebelum rem sebelum
Pad Aus memeriksa komponen-komponen rem yang
Setelah Padbocor.
Aus Berbahaya karena rem menjadi panas.

Minyak rem didalam


reservoir berkurang

MASTER CYLINDER

PISTON KALIPER REM PIRINGAN

MEMBUANG UDARA DARI SALURAN REM HIDROLIS


1. Angkat kendaraan
Isi silinder sedikit karena Isi Silinder bertambah
pad masih baru karena pad mengecil
Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang; sisten duduk di tempat
pengemudi.
2. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di bawah
garis MAX (maksimum).
3. Buang udara
a. Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang
terjauh dari master silinder. Pasang slang plastik pada sumbat
pembuang sedangkan ujung satu lagi dimasukkan ke dalam
penampung minyak yang bersih.
1). Untuk mencegah agar udara tidak masuk kembali ke dalam silinder
roda, ujung slang harus selalu dimasukkan ke dalam minyak rem
yang bersih.
2). Buang udara dimulai dari roda yang terjauh dari master silinder dan
terakhir di roda yang terdekat ke master.

Gambar 3. Mengeluarkan udara


b. Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi aba-aba
pada teknisi saat pedal sedang ditekan.
c. Teknisi membuka sumbat pembuang kira-kira ¼ putaran,
membuang udara kemudian menutup sumbat sementara asisten
memompa pedal berulang-ulang.

Tutup sumbat pembuang secepat mungkin, kalau tidak udara akan


masuk kembali ke dalam sistem rem
d. Ulangi prosedur b. dan c. sampai tidak terlihat lagi gelembung-
gelembung udara yang keluar dari slang.

Periksa tinggi minyak rem tangki cadangan master silinder selama


melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan reservoir menjadi
kosong.

e. Lepas slang dari sumbat pembuang dan pasang kembali tutupnya.


f. Buang udara dari silinder-silinder roda yang lain dengan cara
sama.
4. Atur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak sampai
garis MAX pada reservoir.

Gambar 4. Menambah minyak rem

5. Periksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan sempurna.


Pembuangan udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila pada
waktu pedal rem ditekan terus, tinggi pedal yang cukup serta reaksi
pedal harus kuat dan tidak terlalu dalam.
6. periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa setiap
kebocoran dari sistem hidrolis sementara pedal rem ditekan.
Untuk kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan
pemeriksaan dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.

MENGGANTI MINYAK REM


Kecuali untuk hal-hal berikut, prosedur penggantian minyak persis sama
dengan prosedur pembuangan udara yang diuraikan sebelumnya:
1. Setelah sumbat pembuang minyak diputar ½ putaran, pedal rem ditekan
sampai isi reservoir master silinder tinggal kira-kira ¼ nya.

Jangan sampai reservoir kosong, apabila reservoir sampai kosong pekerjaan


tersebut harus dilanjutkan dengan pembuangan udara. Karena itulah tinggi
permukaan minyak di dalam reservoir harus sering diperiksa.

2. Apabila tinggi permukaan minyak sudah sampai ¼ nya, tambahlah minyak


sampai dengan garis atau tanda MAX. (pada waktu menambah minyak,
sumbat pembuang ditutup).
3. pemompaan dilanjutkan sampai minyak baru mulai keluar sedikit dari
sumbat pembuang.
4. Pada waktu minyak baru mulai keluar dari sumbat pembuangan tutuplah
sumbat pembuang dan suruh asisten tetap menekan pedal setelah
dipompa beberapa kali.
Gambar 5. Mengganti minyak rem

5. Kendorkan sumbat pembuang ¼ putaran untuk memeriksa bahwa tidak


ada lagi gelembung udara yang keluar dari sumbat pembuang. Kemudian
sumbat dikencangkan.

Pengecekan seperti ini minimum harus dilakukan 2 kali.

6. Lakukan hal yang sama terhadap roda-roda yang lain.


7. Periksa reaksi pedal dan tinggi pedal ke lantai seperti diuraikan
sebelumnya. Jika tidak betul periksa kemungkinan terhadap udara di
dalam sistem rem.

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN TINGGI PEDAL REM


1. Ukur tinggi pedal
a. Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan penggaris,
ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.

Gambar 6. Mengukur tinggi pedal


b. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila
tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan menurut
prosedur dibawah ini.
2. Stel tinggi pedal
a. Lepaskan soket  yakni kabel untuk swit lampu rem .
b. Kendorkan mur pengunci  swit lampu rem dan putar swit beberapa
putaran .
c. Kendorkan mur pengunci  push rod  dan stel tinggi pedal dengan
memutar push rod.
d. Putar kembali swit lampu rem sampai stopper pedal sedikit menyentuh
pelindung, kemudian kencangkan mur pengunci.

Gambar 7. Tinggi pedal rem

3. Pasangkan kembali soket penghubung kabel swit lampu rem.


4. Stel gerak bebas pedal rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak bebas pedal
rem pada halaman berikutnya.

PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAK BEBAS PEDAL REM


1. Periksa gerak bebas pedal rem
a. Setelah mesin dimatikan, bebaskanlah kevakuman yang terdapat di
dalam booster rem dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak
cadangan pedal tidak berubah lagi dengan tekanan pedal yang sama.
Jika masih terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang
sebenarnya tidak dapat diketahui.

b. Dengan perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada
tahanan kemudian ukurlah langkah pedal.
2. Stel gerak bebas pedal rem
a. Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi kendorkan mur (A)
dari push rod pada master silinder (B). penyetelan dilakukan dengan
memutar-mutar push rod.
b. Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.
c. Periksa bahwa lampu rem menyala bila pedal rem ditekan dan lampu
rem mati apabila pedal dibebaskan

Gambar 8. Memeriksa gerak bebas pedal


PEMERIKSAAN JARAK CADANGAN PEDAL REM
1. Hidupkan mesin (hanya untuk kendaraan yang menggunakan booster
rem).
Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan dan belakang.
Bebaskan rem tangan dan hidupkan mesin.
2. Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan kekuatan
sekitar 50 kg) kemudian ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.
3. Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan celah
antara sepatu rem dan teromol rem terlalu besar.
4. Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali.
Gambar 9. Menyetel celah sepatu rem

Cara penyetelan celah sepatu berbeda-beda menurut modelnya. Ikuti selalu


petunjuk dalam buku pedoman reparasi.

5. Jika jarak cadangan masih juga tidak dalam harga spesifikasi mungkin
disebabkan salah satu hal berikut, konsultasikan dengan instruktur
saudara.
Kemungkinan penyebab:
 Tinggi pedal kurang tinggi.
 Gerak bebas pedal berlebihan.
 Terdapat udara di dalam sistem hidraulis.
 Mekanisme penyetel celah sepatu tidak bekerja.
 Kabel rem tangan tersangkut.

c. Rangkuman
1. Tujuan dipasangnya sistem rem pada kendaraan untuk mengikuti
kemauan dalam mengurangi kecepatan, berhenti ataupun memarkirkan
kendaraan pada jalan yang mendaki.
2. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk
menggerakkan kendaraan, sebaliknya rem mengubah energi kinetik
kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.
3. Perlu diperiksa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder
diantara jarak MIN dan MAX.
4. Pada saat membuang udara dari saluran rem hidraulis untuk kendaraan
yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan pemeriksaan
dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling.
5. Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila
tidak berada di dalam nilai spesifikasi, lakukan penyetelan.

Anda mungkin juga menyukai