Galih Aji - Foundation 1 11 April 2016

Performing Arts History And Literature

Nabucco

Nabucco (dalam bahasa Inggris: Nebuchadnezzar) merupakan sebuah

opera Italia, yang diciptakan oleh Giuseppe Verdi, pada tahun 1841. Giuseppe
Verdi merupakan seorang komposer opera, yang berasal dari Italia, pada abad
ke-19. Karyanya mencapai lebih dari 20 pementasan opera. Pada opera Nabucco,
elemen yang terdapat pada pementasan opera ini berasal dari Book of Jeremiah
dan Book of Daniel. Book of Jeremiah ialah salah satu dari bagian Hebrew Bible
(Tanakh), yang salah satu isinya menceritakan tentang Nabucco
(Nebuchadnezzar), raja dari Babylon. Kemudian Book of Daniel ialah salah satu
dari bagian Tanakh, yang isinya menceritakan tentang Daniel, yang memiliki
kemampuan dalam menginterpretasi mimpi dari Raja Nebuchadnezzar, semasa
kepemimpinannya saat itu.

Opera berasal dari bahasa Italia, yang berarti salah satu bentuk seni
pertunjukkan, dimana terdapat musisi dan pemain / pemeran, yang
menggabungkan teks (libretto) dengan musik pengiring, yang menceritakan
suatu kisah / peristiwa, yang umumnya dibagi menjadi beberapa segmen
pementasan (act), didukung dengan dekorasi dan latar belakang yang
memperjelas penonton mengenai waktu dan tempat kejadian yang terjadi.

Libretto (dalam bahasa Italia: Libro berarti buku) merupakan sebuah

literatur teks pada opera, yang isinya berupa teks yang akan dipentaskan oleh
pemain, beserta petunjuk panggung (misal: gerakan pemain). Seorang yang
menulis libretto dikenal dengan istilah librettist, dimana Temistocle Solera
merupakan seorang librettist dari opera Nabuco. Berikut ini merupakan contoh
penggalan dari Libretto opera Nabucco:

NABUCCO
Stop!

ZACCARIA
about to strike
No, she shall die!

Ismaele suddenly wrests the dagger from Zaccaria and frees Fenena,
who throws herself info her fathers arms.

ISMAELE
Unhappy girl,
love will save you!

Dalam opera, Act berarti bagian dalam suatu rangkaian peristiwa yang
dipentaskan. Jumlah act pada tiap opera bervariasi. Pada opera Nabucco,
terdapat 4 act, yaitu Act 1: Jerusalem, Act 2: The Impious One, Act 3: The
Prophecy, dan Act 4: The Broken Idol.

Pada act 1, menceritakan tentang kedatangan tentara Babylonia ke

Jerusalem, Israel, yang bertujuan mengacak-acak isi kota. Zaccaria, seorang
pendeta tinggi Israel, menjadikan Fenena, putri dari Nabucco, sebagai tawanan.
Galih Aji - Foundation 1 11 April 2016
Performing Arts History And Literature

Kemudian, Zaccaria mengutus Ismaele untuk menjaga Fenena selama di penjara.

Namun, keduanya pernah jatuh cinta ketika Ismaele ditawan di Babylon, dimana
Fenena membantu Ismaele keluar dari penjara Babylon dan melarikan diri ke
Jerusalem, Israel. Namun, Abigail, seorang putri Nabucco, menyamar bersama
tentara Babylon lainnya ke tempat Ismaele dan Fenena. Abigail yang juga jatuh
cinta terhadap Ismaele, menawarkan Ismaele untuk mencintainya dan akan
membebaskan warga Israel dari tentara Babylon. Namun Ismaele menolak.
Kemudian Nabucco bersama tentaranya memasuki kuil. Kemudian, Zaccaria
mengancam Nabucco dengan cara akan membunuh Fenena dengan pisau.
Ismaele yang berada di dekat Zaccaria mengambil pisau Zaccaria dan
mengembalikan Fenena ke Nabucco. Kemudian Nabucco menginstruksikan
tentaranya untuk menghancurkan Kuil Solomon.

Pada act 2, menceritakan bagaimana Abigail menyadari bahwa dia

bukanlah anak dari seorang raja Babylon, melainkan anak seorang budak.
Dengan bantuan pendeta tinggi Baal dalam menyebarkan rumor kematian raja
Nabucco, Abigail mendeklarasikan diri sebagai raja baru dari Babylon. Namun
sebelum tahta tersebut diambil alih, Nabucco kembali dari peperangan, dan
mengambil alih mahkota raja. Bersamaan dengan itu, Nabucco mendeklarasikan
diri sebagai raja sekaligus Tuhan. Seketika petir menyambar Nabucco, dan
mahkota diambil alih oleh Abigail. Namun, kejadian tersebut tidak menyebabkan
kematian pada Nabucco.

Pada act 3, Abigail diangkat menjadi raja Babylon, dan mengutus untuk
membunuh semua orang Israel, dengan hasutan pendeta tinggi Baal, termasuk
ingin membunuh Fenena. Namun, Nabucco menunjukkan keabsahan dokumen
mengenai Abigail juga merupakan keturunannya. Kaum Israel yang tersisa,
dipaksa untuk melakukan kerja paksa. Kemudian, ditepi sungai Euphrates,
Zaccaria memprediksi bahwa kaum Israel akan kembali merebut tanah mereka
atas bantuan Tuhan.

Pada act 4, Nabucco, melihat ke jendela dimana tempat ia ditahan oleh

Abigail. Ia menyaksikan satu per satu kaum Israel beserta Fenena akan di
eksekusi mati. Kemudian ia berdoa pada Tuhan Israel, meminta maaf, dan akan
memeluk Judaism jika ia mendapatkan kekuatan dan posisinya kembali. Secara
misterius, kekuatan Nabucco kembali, dan ia mengumpulkan tentaranya untuk
mencegah proses eksekusi kaum Israel beserta putrinya, Fenena. Seketika,
Abigail merasa bersalah dan meminum racun, setelah mengakui kesalahannya
kepada Tuhan dari Israel. Setelah kejadian itu, Nabucco mendeklarasikan bahwa
dia sudah menganut Judaism dan membebaskan kaum Israel. Kemudian kaum
Israel dikembalikan ke tanah asal mereka dan diizinkan membangun tempat
ibadah mereka. Bersamaan dengan itu, Babylon dan Israel menganut Tuhan yang
sama.

Scene dalam opera berarti latar belakang lokasi dan waktu yang bertujuan
mempermudah dan memperjelas peristiwa yang dipentaskan kepada penonton.
Dalam 1 act, memungkinkan penggunaan 1 scene atau lebih. Pada opera
Nabucco, terdapat beberapa scene yang digunakan sepanjang pertunjukkan.
Galih Aji - Foundation 1 11 April 2016
Performing Arts History And Literature

Misalnya pada act 1, scene yang digunakan ialah suasana di dalam kuil Solomon
(Solomons Temple). Kemudian pada act 2, terdapat 2 scene yang digunakan,
yaitu Royal Apartments di Babylon dan sebuah ruangan di dalam istana. Pada
act 3, juga terdapat 2 scene, yaitu Taman Gantung Babylon dan tepi sungai
Euphrates. Pada act 4, scene yang digunakan ialah Royal Apartments di Babylon
dan Taman Gantung Babylon.

Gambar 1. Suasana opera Nabucco yang berlangsung di Arena di Verona, Italia.

1981.

Gambar 2. Susana opera Nabucco ketika pergantian Act berlangsung di Arena di

Verona,Italia. 1981.
Galih Aji - Foundation 1 11 April 2016
Performing Arts History And Literature