Anda di halaman 1dari 4

Galih Aji - Foundation 2

Performing Arts History And Literature 20 September 2016

Walisongo

Perkembangan agama Islam di Nusantara terjadi pada abad ke-15 dan ke-
16. Hal ini ditandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan
Demak, Banten, dan Makassar. Dalam penyebaran agama Islam di Nusantara,
walisongo memiliki peranan penting di dalamnya. Mereka tinggal di pesisir
pantai utara Jawa pada abad ke-15 M. Mereka juga berperan dalam mendirikan
kerajaan-kerajaan Islam, khususnya di tanah Jawa.

Walisongo memiliki arti sembilan wali. Kesembilan wali tersebut ialah


Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad,
Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Muria. Kesembilan
wali tersebut memiliki hubungan batin yang sangat kuat. Beberapa dari mereka
memang memiliki hubungan darah, seperti Maulana Malik Ibrahim memiliki anak
bernama Sunan Ampel,

Gambar 1. Diagram Silsilah Walisongo

Metode penyebaran yang mereka gunakan ialah dengan cara berdakwah.


Selain itu, mereka juga mendirikan pesanten sebagai sarana belajar, seperti
yang didirikan oleh Sunan Ampel di Ampel Denta. Kemudian walisongo juga
memiliki rasa tolrean yang tinggi terhadap kebudayaan lokal, sehingga
masyarakat lokal tidak terusik dengan keberadaan walisongo. Selain itu, dakwah
juga dapat dilakukan di dalam pemerintahan, dimana pada masa itu, sekitar
awal abad ke-16,
Galih Aji - Foundation 2
Performing Arts History And Literature 20 September 2016

Maulana Malik Ibrahim memiliki cara tersendiri dalam mengambil hati


masyarakat. Pada masa itu, sekitar abad ke-14, ia mengaku sebagai kasta paling
bawah dalam agama Hindu. Hal ini dilakukan agar ia dapat berbaur dengan
masyarakat kelas bawah. Dari sini ia mulai mengajarkan ilmu-ilmu seperti
bercocok tanam, pelayanan kesehatan gratis, dan juga berdagang dengan daya
saing masyarakat kelas bawah. Setelah ia benar-benar dapat berbaur, kemudian
barulah ia dirikan pondok pesantren sebagai penyebaran agama Islam, sekaligus
tempat masyarakat mendapatkan pendidikan.

Sunan Ampel juga memiliki cara yang hampir sama dengan ayahnya,
Maulana Malik Ibrahim. Namun, skala yang ia cakup lebih besar, hingga
mencapai mancanegara. Ia menikahi adipati di Tuban dan juga menunjuk sultan
muridnya Raden Patah dan Prabu Brawijaya V, seorang ex-Majapahit, yang
kemudian menjadi Sultan di kerajaan Demak. Dari situ, ia dihadiahkan berupa
lahan yang kemudian ia bangun sebagai tempat pendidikan, sekaligus tempat
menyiarkan agama Islam, yang murid-muridnya mencapai mancanegara. Salah
satu murid di pondok tersebut ialah Sunan Giri.

Sunan Giri juga memiliki cara yang sama dengan leluhur sebelumnya. Ia
mendirikan pesantren, dimana pada masa itu menjadi roda politik yang sangat
penting di tanah Jawa. Karena terlalu penting pengaruh politiknya, bahkan
tempat pesantren tersebut hampir setara dengan sebuah kerajaan, dimana
memiliki sebutan Giri Kedaton. Umur Giri Kedaton mencapai 200 tahun. Selama
itulah proses penyebaran Islam dilakukan oleh Sunan Giri dan penerus (murid
Sunan Giri) Giri Kedaton.

Keenam Sunan lainnya memiliki cara yang hampir sama dengan Sunan-
Sunan sebelumnya. Dimana mereka mendekati hati masyarakat kelas bawah,
membawa ajaran kedamaian, dengan tujuan mencari posisi di wilayah lokal
tersebut. Sesudah itu baru penyebaran agama Islam dilakukan, tanpa
mencoreng budaya lokal setempat.

Penemuan Abad ke-15 & 16

Pada abad ke-15, Johannes Gutenberg, seorang pandai besi dari Jerman,
mengembangkan mesin cetak yang menggunakan metode printing press. Pada
tahun 1440, Gutenberg berhasil melakukan pencetakan dengan metode
tersebut. Kemudian pada tahun 1500, mesin cetak karya Gutenberg sudah
menyebar luas hingga ke eropa barat. Hal ini dikarenakan kemampuan mesin
cetaknya yang dapat mencetak buku secara massal. Sehingga pada era itu,
penyebaran melalui literatur menjadi lebih mudah.
Galih Aji - Foundation 2
Performing Arts History And Literature 20 September 2016

Gambar 2. Replika mesin cetak Gutenberg di Featherbed Alley Printshop


Museum, Bermuda

Tokoh penemu yang berperan penting pada abad ke-16 lainnya ialah
Galileo Galilei. Ia merupakan seorang ahli matematika, fisika, dan juga ilmu
bintang (astronom). Galileo mengemukakan beberapa teori yang berbeda dari
penemu sebelumnya, yaitu Aristoteles (abad ke-4). Aristoteles mengatakan
bahwa semua benda yang lebih berat massanya, akan jatuh lebih cepat
dibandingkan dengan benda yang lebih ringan massanya. Namun hal ini
disangkal oleh Galileo, bahwa semua benda (baik berat atau ringan) akan jatuh
bersamaan jika dijatuhkan di dalam ruang vakum. Selain itu, Galileo juga
mengatakan bahwa bumi tidaklah diam, melainkan mengelilingi matahari. Hal ini
dikemukakannya dalam teori yang disebut Heliosentris. Sejak abad ke-4,
masyarakat percaya bahwa bumi tidaklah bergerak, dan benda langit lah yang
mengitari bumi. Pendapat ini dikemukan oleh Aristoteles dalam teorinya yang
disebut geosentris. Kemudian, tertulis di dalam Bible, bahwa bumi selalu diam,
sehingga sejalan dengan teori geosentris milik Aristoteles. Galileo yang merasa
teorinya benar, ingin menyebarluaskan ke masyarakat. Namun, pihak gereja
Katolik melarang hal tersebut, sehingga akhirnya Galileo ditahan oleh gereja
Katolik dan dilakukan persidangan.

Gambar 3. Geosentris vs Heliosentris

Kemudian Galileo juga mengembangkan teleskop, hasil dari penemuan


Hans Lippershey. Kemudian teleskop tersebut ia beri nama menjadi Galilean
Telescope. Hasil dari pengembangan tersebut, Galileo mengembangkan ilmu
Galih Aji - Foundation 2
Performing Arts History And Literature 20 September 2016

perbintangan, seperti menemukan sunspot pada matahari, orbit planet Venus,


Jupiter, Saturnus, berdasarkan teori heliosentrisnya. Penemuan dibidang lainnya
ialah jam pendulum, thermometer. pengembangan mikroskop, dan lainnya.

Gambar 4. Galilean Telescope

Penemu lainnya pada abad ke-16 ialah Johannes Kepler. Ia merupakan


seorang ahli matematika dan ilmu bintang, yang lahir di negara Jerman. Ia
mengembangkan teleskop, yang disebut sebagai Keplerian Telescope. Sejalan
dengan Galileo, Kepler mendukung kebenaran teori Heliosentris. Kepler
memelajari orbit planet Mars dalam mengitari matahari. Hasilnya ia tulis di
dalam sebuah buku 650 halaman yang berjudul The Astronomia Nova, yang ia
kerjakan kurang lebih selama 10 tahun. Selain memelajari ilmu perbintangan,
Kepler juga menemukan kacamata.

Masih di abad ke-16, seorang komposer yang berasal dari Palestrina


(sebuah kota dekat Roma, Italia) bernama Giovanni Pierluigi de Palestrina
berhasil memberikan nuansa musik yang baru di telinga masyarakat. Musik yang
ia buat bertujukan untuk musik gereja. Ia mengubah musik dari yang
sebelumnya monophony, menjadi polyphony. Seorang komposer dan teoris,
Johann Joseph Fux, mengatakan bahwa gaya musik yang dibuat oleh Palestrina
memiliki suatu sistem khusus. Sehingga, Johann Joseph Fux menuliskan
bagaimana teknik Palestrina mengarang sebuah lagu dalam bukunya yang
berjudul Gradus ad Parnasum. Hal ini yang menjadi awal mula teknik
counterpoint berasal, dimana masih berada pada zaman Renaissance.

Anda mungkin juga menyukai