A. Madama Butterfly
Madama Butterfly merupakan sebuah opera dari Giacomo Puccini, dengan libretto yang
disusun oleh Luigi Illica dan Giuseppe Giacosa. Puccini mengambil ide opera ini dari sebuah cerita
pendek Madame Butterfly (1898) karya John Luther Long. John Luther Long merupakan seorang
penulis asal Amerika. Opera Madama Butterfly pertama kali dipentaskan di Milan, pada tanggal 17
Februari 1904.
Madama Butterfly menceritakan tentang seorang geisha berumur 15 tahun yang bernama
Cio-Cio-San (dalam bahasa Jepang, Cio-Cio diucapkan seperti Chocho yang berarti Butterfly).
Berlatar belakang tempat di Nagasaki, Jepang, Cio-Cio-San bertemu dengan Pinkerton, seorang
Letnan Angkatan Laut Amerika, yang ditugaskan di Nagasaki. Mereka berdua jatuh cinta hingga
akhirnya Cio-Cio-San memutuskan untuk menikah dengan Pinkerton. Setelah malam pertama
mereka berakhir, Pinkerton kembali berlayar ke Amerika.
Cio-Cio-San merupakan seorang perempuan yang setia untuk menunggu kembali suaminya.
Ia berkali-kali ditawarkan untuk menikahi seorang pangeran bernama Yamadori, namun selalu ia
tolak demi kesetiaannya pada Pinkerton. Berselang tiga tahun kemudian, Cio-Cio-San yang sudah
dikaruniai anak laki-laki, Dolore, dari pernikahannya dengan Pinkerton, terus menerus menanti
kedatangan Ayahnya. Hingga akhirnya mereka mendapatkan kabar dari seorang duta besar Amerika
bernama Sharpless, yang memberikan surat bahwa Pinkerton akan kembali ke Jepang. Mendengar
kabar tersebut, Cio-Cio-San bergegas menyiapkan rumah untuk menyambut kedatangan Pinkerton.
Sesampainya Pinkerton di rumah Cio-Cio-San, ia membawa Kate, seorang istri baru yang
berasal dari Amerika. Mengetahui kenyataan tersebut, Cio-Cio-San menitipkan anak laki-lakinya,
Dolore, pada Kate untuk dibesarkan bersama Pinkerton. Setelah itu, Cio-Cio-San pergi mengambil
pisau Ayahnya yang pernah Ayahnya gunakan untuk melakukan hara-kiri. Cio-Cio-San memilih jalan
untuk mati terhormat dibandingkan hidup dengan dihantui rasa malu. Kemudian pisau tersebut
diarahkannya ke tenggorokkannya hingga ia sudah tidak bernyawa.
Performing Arts History And Literature 4 September 2017
Galih Aji - Preparatory 2
B. Miss Saigon
Berbeda konsep pertunjukkan dari Madama Butterfly, Miss Saigon merupakan pertunjukan
musikal karya Claude-Michel Schonberg, dengan penulis lirik Alain Boublil dan Richard Maltby, Jr.
Musikal Miss Saigon mengadaptasi dari opera Madama Butterfly, karya Puccini. Pertunjukan musikal
Miss Saigon pertama kali dipertunjukkan pada tangga 20 September 1989, di London, Inggris. Jumlah
pementasan pertunjukkan Miss Saigon mencapai 4,092 pertunjukkan, hingga akhirnya ditutup pada
tanggal 11 April 1991.
Musikal Miss Saigon memiliki plot cerita yang menyerupai opera Madama Butterfly. Namun,
perbedaannya terletak dari latar belakang cerita. Miss Saigon mengambil tempat di Vietnam, yaitu di
kota Saigon (sekarang menjadi Ho Chi Minh City) pada tahun 1975, saat perang Vietnam terjadi.
Nama Miss Saigon diambil dari sebuah kompetisi kecantikan di sebuah tempat prostitusi di Saigon.
Pemenang dari kompetisi tersebut akan memperoleh title Miss Saigon, dimana peraih title tersebut
akan dihadiahkan ke seorang Angkatan Laut asal Amerika. Sama halnya dengan Madama Butterfly,
Miss Saigon juga berakhir tragis dengan bunuh diri. Ia menembakkan dirinya dibalik tirai, hingga ia
terjatuh di lantai.
C. Nama Karakter
Terdapat perbedaan nama karakter antara opera Madama Butterfly dengan musikal Miss
Saigon. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan latar belakang tempat dan kejadian, sehingga
musikal Miss Saigon merubah nama pemain dengan nama lokal yang sesuai. Berikut ini adalah tabel
perbedaan nama karakter Miss Saigon, yang mengadaptasi dari opera Madama Butterfly: