3
0.68
8
68%
Contoh Unsur dengan sel satuan BCC : Al, Cu, Ni, Au.
Kelompok 8 2
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
n . Volume atom
APF
Volume sel satuan
4 . 4/3 . R 3
4/ 2 .R 3
2
0.74
6
74%
Kelompok 8 3
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
Adapun bentuk sel satuan yang lainnya dapat kita lihat melalui tabel
dibawah ini :
c. Butir
Merupakan kumpulan dari sel satuan yang memiliki arah dan
orientasi sama dalam 2 dimensi.
Kelompok 8 4
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
d. Kristal
Merupakan kumpulan dari sel satuan yang memiliki arah dan
orientasi sama dalam 3 dimensi.
1. Cacat titik
Cacat titik adalah cacat berupa titik pada material. Cacat titik terbagi atas :
a. Vacancy (kekosongan), yaitu cacat yang terjadi akibat adanya
kekosongan atom dalam susunan atom.
b. Subtitusi/pergantian, yaitu cacat yang terjadi akibat adanya pergantian
atom pada susunan atom.
c. Intertisi adalah cacat yang terjadi akibat adanya atom lain yang
menyusup dalam susunan atom. Intertisi terbagi atas:
Self Intertisi, yaitu cacat akibat adanya atom yang menyisip
pada susunan atom yang berasal dari atom itu sendiri.
Impurity, yaitu adanya atom asing yang menyusup pada susunan
atom yang bersifat mengganggu.
Kelompok 8 5
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
b. Dislokasi Ulir, yaitu cacat gais yang arah pergerakan atomnya sejajar
terhadap arah garis dislokasi (Dislocation line).
Kelompok 8 6
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
3. Cacat Bidang
Cacat bidang yaitu ketidak sempurnaan material pada sebidang struktur
atom.
Contohnya;
4. Cacat Ruang
Kelompok 8 7
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
Kelompok 8 8
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
Titik invariant
Reaksi invariant adalah reaksi yang melibatkan tiga fasa dimana dua fasa
menjadi satu fasa atau sebaliknya.
Terdapat tiga titik invarian yang penting yaitu :
1. Titik eutektoid
Ferrit mangandung 0,22%C dan sementit 6,67 %C. Campuran ferrit dan
sementit disebut pearlit.
Reaksi masing-masing fasa dapat dihitung :
6,67 0,77
Reaksi ferrit : 6,67 0,022 X 100% = 88,7%
2. Titik eutektik
Pada kadar C 4,3% dan suhu 1148 oC terjadi reaksi eutektik yaitu
pembentukan fasa austenit (2,11% C) dan sementiti (6,67% C) dari fasa
cair (4,3% C)
Campuran antara austenit dengan sementit disebut ledeburit.
3. Titik peritik
Pembentukan besi-dendrit dan liquid dari fasa austenit.
Kelompok 8 9
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
Jenis-Jenis Fasa
Fasa terbagi dua, yaitu :
1. Fasa tunggal
a. Liquid
Pada fasa ini semua karbon larut padat dalam fe.
b. Ferrit
1. mempunyai kelarutan C maks 0.025 % pada 727o C
2. mempunyai sel satuan BCC
3. terbentuk pada temperature ruang sampai 910oC
c. Austenit
1. Kelarutan c maksimal mencapai 2.1 % pada 910oC
2. trebentuk pada 723-1492oC
3. sel satuan FCC
d. Perleatik
1. sama dengan ferrit tapi suhunya berbeda
2. sel satua BCC
e. Sementit (Fe3C)
1. komposisi karbon 6.67 % dan sisanya fe
2. merupakan senyawa kimia anatara fed an C
1. Fasa ganda
Tabel A.1.1 Fasa Ganda
Kelompok 8 10
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
1. Sifat Fisik
Sifat yang telah ada pada material.
contoh : warna, massa jenis, dimensi, bau, dan lain-lain.
2. Sifat Kimia
Sifat material yang berhubungan dengan komposisi kimia.
contoh : kemolaran, kemolalan, dan konsentrasi.
3. Sifat Teknologi
Sifat material yang muncul akibat mengalami proses pemesinan,
contoh : mampu tempa.
4. Sifat Termal
Sifat material yang dipengaruhi oleh temperature.
contoh : konduktifitas termal, titik beku dan titik didih.
5. Sifat Optik
Sifat material yang berhubungan dengan pencahayaan.
contoh : rasioaktifitas, dan mampu dibiaskan.
6. Sifat Akustik
Sifat material yang berhubungan dengan bunyi.
contoh : mampu meredam bunyi.
7. Sifat Magnetik
Sifat material untuk merespon medan magnet.
contoh : mampu menyimpan magnet.
8. Sifat Mekanik
Kelompok 8 11
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
c. Keuletan
Kemampuan material untuk menahan deformasi plastis maksimum
sampai material itu patah.
d. Kelentingan
Kelompok 8 12
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
e. Ketangguhan
Besarnya energi yang diserap material sampai material tersebut
patah.
f. Modulus Elastisitas
Merupakan ukuran kekakuan material.
Kelompok 8 13
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
Fasa kedua bersifat keras (kuat) dan getas. Kekerasan (kekuatan) material
meningkat dengan bertambahnya jumlah (fraksi berat) fasa kedua. Contoh paduan
yang menghasilkan (memiliki) fasa kedua:
Baja (Steel)
Besi (Fe) yang dipadu dengan karbon (C) menghasilkan fasa kedua
senyawa Fe3C (sementit) disamping fasa utama ferrit () larut padat dalam (Fe) .
Fasa ferrit bersifat lebih lunak dan ulet sedangkan sementit sangat keras tapi
rapuh.
Kelompok 8 14
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
3. Penguatan Presipitat
Merupakan penambahan atom asing ke material utama. Keberadaan
persipitat akan menghambat pergerakan dari dislokasi
4. Penguatan Dispersi
Logam paduan bisa ditingkatkan kekerasannya dengan penambahan
partikel oksida yang akan menghalangi pergerakan dari dislokasi. Partikel oksida
tidak larut dalam matriknya pada suhu tinggi. Penambahan partikel Al2O3 pada
produk SAP (sintered aluminium product) akan memberikan kekuatan yang lebih
tinggi dibandingkan padual Al biasa pada suhu tinggi.
Kelompok 8 15
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
6. Pengerasan Regangan
Untuk masing masing kenaikan regangan plastis, dibutuhkan tegangan
yang lebih besar untuk menggerakkan dislokasi dibandingkan sebelumya karena
dislokasi telah banyak yang sampai kebatas butir. Ini berarti logam bertambah
kekerasan dan kekuatannya.
Kelompok 8 16
Laporan Akhir Praktikum Metalurgi Fisik 2011/2012
Teori
Dasar
tertentu tersebut, maka logam tidak lagi bersifat isotrop melainkan justru bersifat
anisotrop khususnya dalam hal kekuatannya
isotropi anisotropi
Gambar A.1.22 penguatan dengan tekstur
8. Pengerasan Martensit
Martensit memiliki susunan atom BCT sehingga dislokasi menjadi susah
untuk bergerak. Baja dipanaskan sampai fasa austenit lalu dilakukan pendinginan
cepat sehingga atom-atom karbon pada austenit tidak sempat berdifusi keluar,
akibatnya austenit akan bertransformasi menjadi martensit yang memiliki sel
satuan BCT. Kekerasan martensit akan semakin tinggi dengan semakin banyaknya
atom karbon yang larut didalamnya.
Kelompok 8 17