Anda di halaman 1dari 21

Zodia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

?
Evodia Sauveolens

Evodia Sauveolens

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Angiospermae
Divisi: Spermatophyta
Upadivisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Evodia
Spesies: E. suaveolens

Nama binomial

Evodia suaveolens
(Blume) Miq.

Zodia (Evodia Sauveolens)adalah tumbuhan yang masih tergolong dari saku jeruk-jerukan
(Rutacea) dan merupakan tanaman endemik Indonesia yang berasal dari Papua, tapi kini tanaman
zodia sudah mulai dibudidayakan diberbagai tempat. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh
masyarakat asli Papua sebagai sebagai media untuk mengusir serangga dan nyamuk dengan cara
dengan cara mengusapkan daun zodia ke seluruh tubuh.

Daftar isi
[sembunyikan]
1Klasifikasi

2Ciri-Ciri Tanaman Zodia

3Daerah Penyebaran Dan Penanaman

4Cara Memperbanyak

5Hasil Uji

6Pemanfaatan

7Kandungan

8Referensi

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]


Klasifikasi Ilmiah Zodia yaitu:

Kerajaan: Plantae;

Divisi: Magnoliophyta;

Kelas: Magnoliopsida;

Ordo: Sapindales;

Famili: Rutaceae;

Genus: Evodia;

Spesies: Evodia suaveolens.

Ciri-Ciri Tanaman Zodia[sunting | sunting sumber]


Zodia merupakan tanaman perdu dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang mempunyai tinggi
berkisar antara 50200 cm dengan rata-rata tinggi berkisar antara 75 cm.

Daun pohon zodia berbentuk pipih memanjang agak lentur dengan warna kuning kehijau-
hijauan, panjang daunnya berkisar antara 230 cm.

Tanaman zodia dapat mencapai ukuran 2 meter bila tumbuh di daerah bebas.

Daerah Penyebaran Dan Penanaman[sunting | sunting sumber]


Tanaman zodia banyak menyebar dan mampu hidup pada ketinggian antara 400-2000 meter dari
permukaan laut sebagaimana halnya di pedalaman Memberamo, Papua tempat tanaman ini
pertama ditemukan.
Pada umumnya tanaman ini ditanam di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan, namun zodia
dapat juga ditanam di luar ruangan seperti di halaman rumah.

Cara Memperbanyak[sunting | sunting sumber]


Tanaman ini sangat mudah diperbanyak, yaitu melalui biji dan stek ranting. Biasanya apabila kita
sudah memiliki tanaman yang sudah berbunga dan berbiji, maka bijinya akan jatuh dan tumbuh
disekitar tanaman.

Hasil Uji[sunting | sunting sumber]


Zodia (Evodia suaveolens) yang termasuk ke dalam keluarga Rutaceae, dikatakan mengandung
evodiamine dan rutaecarpine. Dari beberapa literatur, tanaman ini bermanfaat sebagai anti-kanker.
Menurut hasil analisa yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro)
dengan gas kromatografi, minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool (46%)
dan a-pinene (13,26%) di mana linalool sudah sangat dikenal sebagai pengusir (repellent) nyamuk.
Dari pengujian yang dilakukan penulis terhadap nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti) yang
sering membuat heboh masyarakat, yaitu dengan cara menggosokkan daun zodia ke lengan, lalu
lengannya dimasukkan ke kotak yang berisi nyamuk demam berdarah dan dibandingkan dengan
lengan yang tanpa digosok dengan daun zodia, menunjukkan bahwa daun zodia mampu menghalau
nyamuk selama enam jam dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70%.

Pemanfaatan[sunting | sunting sumber]


Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) talah lama di pergunakan oleh penduduk asli papua sebagai
pengusir serangga dan nyamuk. Tanaman zodia mengeluarkan aroma khas yang tidak disukai oleh
nyamuk sehingga nyamuk tidak berani mendekat dan pergi.
Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) akan mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya
saling bergesekan. Aroma yang keluar akibat pergesekan daun zodia inilah yang tidak disukai dan
mampu mengusir nyamuk. Karenanya sebagai tanaman pengusir nyamuk, cukup menanam *
tanaman ini di pot yang ditarud di sudut ruangan atau dekat jendela. Memperindah ruangan dengan
Zodia, tanaman yang sekaligus mempunyai khasiat sebagai pengusir nyamuk sepertinya bukan
sebuah pilihan yang jelek. Kecuali bagi nyamuk itu sendiri.
Di daerah sentani, Zodia digunakan sebagai penghilang bau badan. Tanaman Zodia tersebut
dioleskan pada tubuh, pada saat akan pesta. Aroma tubuh yang kurang sedap menjadi harum wangi
Zodia. Selain sebagai penghilang bau badan, juga dijadikan kalung sewaktu upacara adat. Daun
dan bunga zodia dirangkai dengan tali, lalu dikalungkan di leher.Karena bau Zodia yang
menyengat,diduga tanaman zodia bisa untuk mengusir nyamuk.
Kadang-kadang digunakan sebagai tonik atau penambah stamina tubuh. Sementara kulit batang
yang direbus digunakan sebagai pereda demam malaria.

Kandungan[sunting | sunting sumber]


Menurut penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari
dari daun tanaman zodia mengandung linalool (46%) dan a-pinene (13,26%). Linalool sendiri
dikenal sebagai pengusir nyamuk.
Aroma khas zodia tidak disukai nyamuk. Kemungkinan besar karena adanya senyawa evodiamine
dan rutaecarpine yang tidak disukai serangga. Daun zodia dapat menghalau nyamuk selama enam
jam dengan daya halau (Daya Proteksi) sebesar lebih dari 70%, selain itu lengan yang digigi oleh
nyamuk demam berdarah akan cepat sembuh (Bentol dan Gatal) apabila digosok dengan daun
zodia.

Referensi[sunting | sunting sumber]


(Indonesia) Anti-Nyamuk Aman Dari Zodia

(Indonesia) Artikel Tentang Gerakan Menanam Zodia

(Indonesia) Artikel Tentang Zodia

(Indonesia) Klasifikasi Ilmiah Tanaman Zodia

(Indonesia) Seluk Beluk Tanaman Zodia

(Indonesia) Tanaman Anti Nyamuk

(Indonesia) Tanaman-Tanaman Pengusir Nyamuk

Zodia (Evodia suaveolens) Tanaman Pengusir Nyamuk

Posted on 29 Maret 2010by alamendah


Zodia (Evodia suaveolens). Zodia adalah
tumbuhan dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang merupakan tanaman endemik
Indonesia yang berasal dari Papua. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat
asli Papua untuk mengusir serangga dan nyamuk dengan cara mengusapkan daun zodia
ke sekujur tubuh.

Saat sekarang, mulai banyak orang yang menanam zodia (Evodia suaveolens) di dalam
pot dan diletakkan di dalam ruangan. Aroma yang keluar dari pohon ini terutama ketika
daun-daun zodia bergesekan mampu mengusir nyamuk (anti nyamuk). Tanaman zodia,
oleh para penjual tanaman hias sering kali lebih dikenal sebagai Pohon Nyamuk.

Ciri-ciri Zodia. Zodia merupakan tanaman perdu dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae)
yang mempunyai tinggi berkisar antara 50-200 cm dengan rata-rata tinggi sekitar 75
cm. Daunnya berbentuk pipih memanjang agak lentur dengan warna kuning kehijau-
hijauan. Panjang daunnya berkisar antara 230 cm.
rumpun zodia (Evodia suaveolens)

Zodia (Evodia suaveolens) merupakan tumbuhan yang berasal dari pulau Papua. Tapi
kini mulai dibudidayakan diberbagai tempat termasuk di Jawa. Tanaman ini mampu
hidup pada ketinggian antara 400-1.000 meter dpl.

Pada umumnya tanaman ini dutanam di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan
(indoor plant). Namun Zodia dapat juga ditanam di luar ruangan seperti di halaman
rumah. Pohon zodia jika dibiarkan tumbuh dengan bebas mampu mencapai ketinggian
sekitar 2 meter.

Zodia Pengusir Nyamuk. Tanaman zodia (Evodia suaveolens) telah sejak lama
dipergunakan oleh penduduk asli Papua sebagai pengusir serangga dan nyamuk. Zodia
mengeluarkan aroma yang khas yang tidak disukai oleh nyamuk sehingga nyamuk akan
menghindar dan pergi.
Bunga Zodia (Evodia suaveolens)

Menurut penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak
yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool (46%) dan a-pinene
(13,26%). Linalool sendiri dikenal sebagai pengusir nyamuk.

Daun zodia mampu menghalau nyamuk selama enam jam dengan daya halau (daya
proteksi) sebesar lebih dari 70%.. Selain itu, lengan yang digigit oleh nyamuk demam
berdarah akan cepat sembuh (bentol dan gatal) apabila digosok dengan daun zodia.

Zodia (Evodia suaveolens) akan mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya
saling bergesekan. Aroma yang keluar akibat pergesekan daun zodia inilah yang tidak
disukai dan mampu mengusir nyamuk. Karenanya sebagai tanaman pengusir nyamuk,
cukup menanam tanaman ini di pot yang ditarud di sudut ruangan atau dekat jendela.

Memperindah ruangan dengan Zodia, tanaman yang sekaligus mempunyai khasiat


sebagai pengusir nyamuk sepertinya bukan sebuah pilihan yang jelek. Kecuali bagi
nyamuk itu sendiri.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida;


Ordo: Sapindales; Famili: Rutaceae; Genus: Evodia; Spesies: Evodia suaveolens.

Referensi: http://www.plantamor.com/index.php?plant=1339
AKARTA, JITUNEWS.COM Tak hanya sekedar indah untuk dilihat,
tanaman ini pun dipercayai bisa menjadi ramuan yang ampuh untuk
mengusir nyamuk. Tanaman perdu ini bernama Zodia. Zodia
merupakan tanaman endemik dari wilayah Papua. Pemilik nama
latin Evodia suaveolens, tanaman ini termasuk kedalam suku jeruk-
jerukan atau Rutaceae.

Masyarakat kerap menanam tanaman zodia di dalam pot, lalu di


letakkan disalah satu sudut rumah. Aroma yang terpancar dari
tanaman ini berasal dari daun-daun yang saling bergesekan takkala
terkena semilir angin,sehingga mampu mengusir nyamuk. Oleh
karena itu, banyak orang yang mengenal tanaman ini dengan
sebutan pohon nyamuk.

Ciri-ciri yang bisa dilihat dari tanaman zodia adalah memiliki tinggi
sekitar 50 sampai 200 cm dengan rata-rata tinggi tanaman berkisar
75cm. bentuk daunnya pipih memanjang dan lentur serta memiliki
warna kuning agak kehijau-hijauan. Panjang daun yang dimiliki antar
2 hingga 30 cm.

Meskipun berasal dari Papua, tanaman ini ternyata bisa dijumpai


dipulau Jawa dengan cara diBudidayakan. Zodia pun mampu hidup
di dataran yang memiliki ketinggian antara 400 sampai 1000mdpl.
Tak hanya bisa ditanam didalam pot, tanaman ini dapat pula
ditanam di areal halaman rumah, bahkan jika ditempatkan di areal
terbuka, zodia mampu berkembang dengan tinggi yang dihasilkan
bisa mencapai 2 meter.

Kenapa nyamuk tidak menyukai wewangian yang dihasilkan oleh


tanaman zodia? Berdasarkan informasi yang diterima oleh JITUNEWS
dari hasil penelitian Balittro atau Badan Penelitian Tanaman Rempah
dan Obat. Tanaman ini mengandung linalool sekitar 46% dan a-
pinene 13,26%. Zat linalool sendiri sangat tidak disukai oleh
nyamuk.

Di Musim kemarau panjang seperti ini, biasanya nyamuk mulai


menyerang. Untuk mengantisipasi hal itu, sepertinya menanam
zodia menjadi pilihan yang sangat tepat. Anda pun bisa mencari
bibit tanaman ini yang marak dijual di toko online tanaman hias di
beberapa website.Tertarik untuk menanam?

@jitunews http://www.jitunews.com/read/22852/zodia-tanaman-asli-
papua-yang-ampuh-mengusir-nyamuk#ixzz3sH4b7UKU

TERUSKAN.COM Masih banyak masyarakat yang belum tau dengan salah satu tanaman hias
sekaligus tanaman pengusir nyamuk ini. Zodia atau Evodia Suaveolens, merupakan tanaman yang
berasal dari Papua. Di Papua sendiri, para warganya menggunakan tanaman zodia sebagai
penghilang bau tidak sedap pada tubuh saat menghadiri pesta.

Nah, bagi pecinta tanaman hias, zodia menjadi salah satu koleksi yang wajib bagi mereka, karena
bentuk daunnya yang unik memanjang dan bunga putihnya yang kecil-kecil tampak indah
dipandang mata. Sehingga tidak heran, banyak dari mereka yang sengaja mencari dan membeli
tanaman ini meskipun harganya tergolong tinggi karena termasuk tanaman langka.

Tidak hanya sebagai tanaman hias, tanaman ini diminati juga oleh masyarakat yang tinggal di
kawasan banyak nyamuk, karena memang tanaman ini dikenal ampuh dalam mengusir nyamuk.
Bahkan, khasiatnya dalam mengusir nyamuk lebih terkenal dibandingkan dengan manfaatnya
sebagai tanaman hias itu sendiri.

Ini karena zodia memiliki aroma khas yang sangat tidak disukai nyamuk dan dimungkinkan juga
karena kandungan linalool dan a-penine yang juga tidak disukai nyamuk. Jadi, sebenarnya tidak
hanya pecinta tanaman hias yang mencari-cari tanaman ini, tapi masyarakat pada umumnya juga
memanfaatkan tanaman ini untuk mengusir nyamuk atau serangga di rumahnya.

Bagi Anda yang berminat untuk membudidayakan zodia, baik itu untuk dijadikan usaha, koleksi,
ataupun untuk mengusir nyamuk di rumah Anda, maka beberapa poin berikut bisa Anda
pertimbangkan:
Media Tanaman
Media tanaman zodia sendiri hampir sama dengan media tanaman lainnya, yaitu tanah subur. Jika
Anda menanam zodia dalam pot atau polybag, media yang bisa Anda gunakan adalah campuran
tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 :1.

Atau juga bisa dengan campuran tanah dan sekam bakar. Media ini juga bisa Anda gunakan untuk
memperbanyak zodia dengan cara penyemaian biji.

Perbanyakan zodia
Untuk perbanyakan dan perkembangbiakannya bisa dilakukan dengan dua cara yaitu biji dan stek
ranting. Perkembangbiakan dengan biji bisa dilakukan dengan mengambil langsung biji dari bunga
yang sudah tua kemudian disemai. Biasanya tanaman yang sudah berbunga dan berbiji, maka
bijinya akan langsung jatuh dan tumbuh disekitar tanaman.

Jika itu terjadi, maka Anda tinggal memindahkannya ke dalam satu pot agar pertumbuhannya
semakin optimal. Selain itu, Anda juga bisa membeli bibit yang baru tumbuh ke toko tanaman.
Hanya saja harganya sedikit agak mahal karena memang tanaman ini masih tergolong langka, yaitu
sekitar 5000 sampai 10.000 per pohonnya.

Selain perbanyakan dengan biji, Anda juga bisa melakukan stek ranting pada tanaman zodia yang
sudah dewasa dalam artian sudah memiliki kayu-kayu dan ranting yang kuat.

Perawatan zodia
Sebenarnya untuk perawatan zodia sendiri tidak terlalu rumit karena yang terpenting adalah ia
mendapatkan sinar matahari yang cukup dan kelembaban yang normal. Jika kedua hal tersebut
terpenuhi, maka biasanya zodia akan tumbuh dengan baik.

Sedikit yang perlu diingat adalah, saat umurnya belum mencapai 6 bulan, kita cukup menyiramnya
sekali sehari, tetapi jika sudah 6 bulan lebih maka kita boleh menyiramnya dua kali sehari. Anda
juga bisa mempertimbangkan faktor cuaca untuk penyiramannya ini.

**

Nah, itulah beberapa tips agar sukses dalam budidaya tanaman Zodia. Jika Anda berminat
untuk menjadikannya sebagai usaha, Anda bisa menggunakan jasa tabloid atau majalah agrobis
untuk mengiklankan usaha Anda. Selain itu, manfaatkan pula ajang pameran tanaman hias dan
manfaatkan kecanggihan teknologi seperti membuat blog atau web yang berisi iklan tanaman Zodia
Anda.
Semoga tips ini berguna dan selamat menc (http://www.teruskan.com/41293/budidaya-zodia-
tanaman-pengusir-nyamuk.html)

Manfaat Zodia (Evodia Sauveolens) Tanaman Asli Papua. Zodia yang dalam
bahasa ilmiahnya disebut Evodia Sauveolens, merupakan tanaman yang telah lama
dimanfaatkan oleh penduduk asli papua sebagai pengusir nyamuk dan serangga dengan cara
dengan cara mengusapkan daun zodia ke seluruh tubuh. Zodia mengeluarkan bau atau aroma
khas yang tidak disukai nyamuk sehingga membuat sanga nyamuk tidak mendekat dan pergi.
Zodia (Evodia Sauveolens) merupakan tanaman endemik Indonesia yang berasal dari Papua
tetapi kini tanaman Zodia sudah mulai dikembangbiakkan diberbagai tempat. Hal ini
disebabkan karena Zodia sangat mudah diperbanyak melalui biji dan stek ranting. Apabila kita
sudah memiliki Zodia yang sudah berbunga dan berbiji, maka bijinya akan jatuh dan tumbuh
disekitar tanaman tersebut.

Zodia salah satu tanaman perdu dari suku Rutaceae yang mempunyai tinggi sekitar antara 50
cm sampai dengan 2 meter dengan tingi rata-rata 75 cm. Daun Tanaman zodia berbentuk pipih
memanjang dan agak lentur dengan warna kuning kehijau-hijauan, panjang daunnya berkisar
antara 2-30 cm. Tetapi bila hidup di alam bebas tanaman ini bias mencapai tinggi 2 meter.
Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) mengeluarkan aroma khasnya apabila daun-daunnya
saling bergesekan. Maka dari itu tidak ada salahnya jika kita menanam Zodia dalam pot yang
taruh di sudut ruangan atau dekat jendela.
Selain sebagai pengusir nyamuk karena baunya, tanaman ini sudaj barang tentun dapat
memperindah ruangan. Saat sekarang, mulai banyak orang yang menanam zodia (Evodia
suaveolens) di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan. Tanaman zodia, oleh para penjual
tanaman hias sering kali lebih dikenal sebagai Pohon Nyamuk. Kadang-kadang digunakan
sebagai tonik atau penambah stamina tubuh. Sementara kulit batang yang direbus digunakan
sebagai peredaran demam malaria.

Satu pertanyaan mengapa tanaman ini bisa mengusir nyamuk dan serangga? Hal ini karena
daun Zodia mengandung Linalool yang dikenal sebagai pengusir (repellent) nyamuk. Hal ini
dipertegas oleh Menurut hasil analisa yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat (Balittro) dengan gas kromatografi bahwa minyak yang disuling dari daun zodia
mengandung a-pinene (13,26%) linalool (46%). Selain itu beberapa literatur tanaman ini
mengandung evodiamine dan rutaecarpine dan juga bermanfaat sebagai anti-kanker.

Dari hasil pengujian yang lain terhadap nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti) bahwa
dengan cara menggosokkan daun zodia ke lengan, lalu lengan dimasukkan ke kotak yang berisi
nyamuk demam berdarah dan dibandingkan dengan lengan yang tanpa digosok dengan daun
zodia, menunjukkan bahwa daun Zodia mampu menghalau nyamuk selama enam jam dengan
daya proteksi sebesar lebih dari 70%.

Selain itu di daerah Sentani, Zodia dimanfaarkan sebagai penghilang BB (bau badan). Tanaman
Zodia dioleskan pada tubuh, pada saat akan pesta. Dengan cara ini bau badan yang kurang
sedap akan menjadi harum wangi seperti aroma Zodia. Dalam acara adatpun Zodia juga kerap
kali dijadikan kalung, daun dan bunga zodia dirangkai dengan tali, lalu dikalungkan pada leher.
Sebenarnya selain Zodia ada beberapa tanaman yang bisa mengusir nyamuk diantaranya Serai
wangi, akar wangi, Geranium, Lavender dan Bunga Rosemary. Demikian sedikit ulasan
mengenai Manfaat Zodia (Evodia Sauveolens) Tanaman Asli Papua, semoga
bermanfaat. (https://www.bersosial.com/threads/manfaat-zodia-evodia-sauveolens-tanaman-
asli-papua.9381/)

anaman Zodia

Zodia, Tanaman Pengusir Nyamuk

Tanaman Zodia merupakan tanaman Pengusir nyamuk yang habitat aslinya adalah pulau Papua.
Tanaman Zodia ini termasuk ke dalam Rutaceae atau suku jeruk-jerukan. Seperti halnya lavender,
zodia juga memiliki minyak esensial dalam daunnya yang aromanya tidak disukai nyamuk. Daunnya
yang ramping memanjang dan berwarna hijau cerah menjadikan zodia cocok dijadikan tanaman
hias pemanis kebun.

ODIA " salah satu Tumbuhan Pencegah Malaria"

Zodia (Evodia Sauveolens)


Pengertian umum
Zodia (Evodia Sauveolens) adalah tumbuhan yang masih tergolong dari
saku jeruk-jerukan (Rutacea) dan merupakan tanaman endemik Indonesia yang
berasal dari Papua, tapi kini tanaman zodia sudah mulai dibudidayakan diberbagai
tempat. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat asli Papua sebagai
sebagai media untuk mengusir serangga dan nyamuk dengan cara dengan cara
mengusapkan daun zodia ke seluruh tubuh.

Ada dua jenis yaitu jantan dan betina. Biasanya jenis jantan yang belih dominan digunakan karena
baunya harumnya lebih terasa. Daunnya lebih kecil. Sementara yang betina, daunnya agak besar dan
berbiji. Baunya juga harum namun tak terlalu.

Ciri-Ciri Tanaman Zodia


Zodia merupakan tanaman perdu dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang
mempunyai tinggi berkisar antara 50-200 cm dengan rata-rata tinggi berkisar
antara 75 cm.

Daun pohon zodia berbentuk pipih memanjang agak lentur dengan warna kuning
kehijau-hijauan, panjang daunnya berkisar antara 2-30 cm.

Tanaman zodia dapat mencapai ukuran 2 meter bila tumbuh di daerah bebas.
Daerah Penyebaran Dan Penanaman

Tanaman zodia banyak menyebar dan mampu hidup pada ketinggian antara 400 -2000
meter dari permukaan laut sebagaimanahalnya di pedalaman Memberamo, Papua
tempat tanaman ini pertama ditemukan.

Pada umumnya tanaman ini ditanam di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan (indoor plant). Namun
Zodia dapat juga ditanam di luar ruangan seperti di halaman rumah. Pohon zodia jika dibiarkan tumbuh
dengan bebas mampu mencapai ketinggian sekitar 2 meter.

Cara Memperbanyak

Tanaman ini sangat mudah diperbanyak, yaitu melalui biji dan stek ranting. Biasanya apabila kita sudah
memiliki tanaman yang sudah berbunga dan berbiji, maka bijinya akan jatuh dan tumbuh disekitar
tanaman.
Hasil Uji

Zodia (Evodia suaveolens) yang termasuk ke dalam keluarga Rutaceae, dikatakan mengandung
evodiamine dan rutaecarpine. Dari beberapa literatur, tanaman ini bermanfaat sebagai anti-kanker.
Menurut hasil analisa yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) dengan
gas kromatografi, minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool (46%) dan a-pinene
(13,26%) di mana linalool sudah sangat dikenal sebagai pengusir (repellent) nyamuk.

Daun zodia mampu menghalau nyamuk selama enam jam dengan daya halau (daya proteksi) sebesar
lebih dari 70%.. Selain itu, lengan yang digigit oleh nyamuk demam berdarah akan cepat sembuh (bentol
dan gatal) apabila digosok dengan daun zodia.

Zodia (Evodia suaveolens) akan mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya saling bergesekan.
Aroma yang keluar akibat pergesekan daun zodia inilah yang tidak disukai dan mampu mengusir
nyamuk. Karenanya sebagai tanaman pengusir nyamuk, cukup menanam tanaman ini di pot yang ditarud
di sudut ruangan atau dekat jendela.

Memperindah ruangan dengan Zodia, tanaman yang sekaligus mempunyai khasiat sebagai pengusir
nyamuk sepertinya bukan sebuah pilihan yang jelek. Kecuali bagi nyamuk itu sendiri.

Dari pengujian yang dilakukan penulis terhadap nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti) yang sering
membuat heboh masyarakat, yaitu dengan cara menggosokkan daun zodia ke lengan, lalu lengannya
dimasukkan ke kotak yang berisi nyamuk demam berdarah dan dibandingkan dengan lengan yang tanpa
digosok dengan daun zodia, menunjukkan bahwa daun zodia mampu menghalau nyamuk selama enam
jam dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70%.

Pemanfaatan

Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) talah lama di pergunakan oleh penduduk asli papua sebagai
pengusir serangga dan nyamuk. Tanaman zodia mengeluarkan aroma khas yang tidak disukai oleh
nyamuk sehingga nyamuk tidak berani mendekat dan pergi.

Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) akan mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya saling
bergesekan. Aroma yang keluar akibat pergesekan daun zodia inilah yang tidak disukai dan mampu
mengusir nyamuk. Karenanya sebagai tanaman pengusir nyamuk, cukup menanam * tanaman ini di pot
yang ditarud di sudut ruangan atau dekat jendela. Memperindah ruangan dengan Zodia, tanaman yang
sekaligus mempunyai khasiat sebagai pengusir nyamuk sepertinya bukan sebuah pilihan yang jelek.
Kecuali bagi nyamuk itu sendiri.

bunga itu bisa digosok dibadan untuk mengusir nyamuk. Tidak hanya mengusir nyamuk, kelebihan lain
adalah bisa mengusir serangga. Bunga ini harumnya luar biasa terasa.

Di dalam daunnya, mengandung adrenalun yang bagusnya digunakan untuk mengusir serangga. Karena,
langsung mengena disistem serangga. Bunga ini baiknya ditanam ditempat terbuka yang banyak
mendapat angin. Sehingga aromanya keluar. Kalau dimanjakan, aromanya tidak keluar.
Untuk menggunakan zodia, daunnya diambil kemudian dikebaskan. Saat dikebas, aromanya keluar.
Penelitian kedepan, akan dikembangkan sebagai pengganti autan. Bisa juga sebagai lation handbody
atau penyemprot nyamuk. Zodia akan dikirim ke balai besar tanaman obat di Taramangu tahun ini. Saat
ini bunga itu sementara dirawat secara khsus oleh warga. Karena fungsinya sebagai obat. Zodia
berbentuk pohon kecil dan berdaun kecil memanjang bunga ini sangat cocok hidup ditempat kering.

Kadang-kadang digunakan sebagai tonik atau penambah stamina tubuh. Sementara kulit batang yang
direbus digunakan sebagai pereda demam malaria.

Kandungan

Menurut penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari dari
daun tanaman zodia mengandung linalool (46%) dan a-pinene (13,26%). Linalool sendiri dikenal sebagai
pengusir nyamuk.

Aroma khas zodia tidak disukai nyamuk. Kemungkinan besar karena adanya senyawa evodiamine dan
rutaecarpine yang tidak disukai serangga. Daun zodia dapat menghalau nyamuk selama enam jam
dengan daya halau (Daya Proteksi) sebesar lebih dari 70%, selain itu lengan yang digigi oleh nyamuk
demam berdarah akan cepat sembuh (Bentol dan Gatal) apabila digosok dengan daun zodia. (tri rizki
maulana )

Jeruk-jerukan (Rutaceae)

Nama Local:
ZODIA, tanaman pengusir nyamuk !
Nama Latin:
Evodia Sauveolens
Habitat:
pekarangan rumah, ketinggian antara 400-2000. dapat ditanam dalam pot
Distribusi:
Indonesia, papua (endemik)
Manfaat/Keunikan:
Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) talah lama di pergunakan oleh penduduk asli papua sebagai
pengusir serangga dan nyamuk. Tanaman zodia mengeluarkan aroma khas yang tidak disukai oleh
nyamuk sehingga nyamuk tidak berani mendekat dan pergi. Tanaman Zodia (Evodia Sauveolens) akan
mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya saling bergesekan. Aroma yang keluar akibat
pergesekan daun zodia inilah yang tidak disukai dan mampu mengusir nyamuk. Karenanya sebagai
tanaman pengusir nyamuk, cukup menanam * tanaman ini di pot yang ditarud di sudut ruangan atau
dekat jendela. Memperindah ruangan dengan Zodia, tanaman yang sekaligus mempunyai khasiat
sebagai pengusir nyamuk sepertinya bukan sebuah pilihan yang jelek. Kecuali bagi nyamuk itu sendiri. Di
daerah sentani, Zodia digunakan sebagai penghilang bau badan. Tanaman Zodia tersebut dioleskan
pada tubuh, pada saat akan pesta. Aroma tubuh yang kurang sedap menjadi harum wangi Zodia. Selain
sebagai penghilang bau badan, juga dijadikan kalung sewaktu upacara adat. Daun dan bunga zodia
dirangkai dengan tali, lalu dikalungkan di leher.Karena bau Zodia yang menyengat,diduga tanaman zodia
bisa untuk mengusir nyamuk. Kadang-kadang digunakan sebagai tonik atau penambah stamina tubuh.
Sementara kulit batang yang direbus digunakan sebagai pereda demam malaria.
(http://www.biodiversitywarriors.org/isi-katalog.php?idk=2041&judul=ZODIA,%20tanaman%20pengusir
%20nyamuk%20!)

MANOKWARI, KOMPAS.com - Malaria masih menjadi salah satu penyakit yang mematikan di Provinsi
Papua Barat. Sebanyak 15 persen penyebab kematian di provinsi ini disebabkan oleh malaria. Dalam
Setahun, diperkirakan 51.000 orang di Papua Barat terjangkit penyakit itu.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Papua Barat, Ria M Come, Senin
(17/10/2011), di Manokwari, mengatakan, tren prevalensi penyakit malaria di provinsi itu selama tiga
tahun terakhir menurun. Tetapi angkanya masih tinggi.

Pada tahun 2008, dalam 1.000 penduduk terdapat 84 orang yang terjangkit malaria, tetapi tahun 2010
turun menjadi 64 orang. Itu berarti, dari jumlah penduduk 798.600 jiwa, yang terjangkit malaria mencapai
51.000 orang.

Bahkan, dilihat dari angka malaria klinis, terdeteksi 135.850 orang mengalami gejala-gejala penyakit
malaria di provinsi ini. Angka ini tinggi sekali.

"Apabila di satu daerah terjadi lima kasus malaria dalam 1.000 penduduk itu sudah disebut tinggi, apa
lagi sampai 64," Ria.

Dari jumlah penderita yang tercatat selama tahun 2010, sebanyak 4.678 orang dirawat inap di rumah
sakit dan puskesmas, serta 61 orang meninggal karena malaria.

Dibandingkan dengan jumlah pasien yang meninggal sebanyak 418 orang, itu berarti 15 persen
penyebab kematian pasien di rumah sakit di Papua Barat adalah malaria.

Jumlah penderita malaria yang meninggal terbanyak ada di Kabupaten Manokwari dan Fakfak. Namun,
jumlah prevalensi dan kasus malaria tertinggi ada di Kabupaten Fakfak (155 banding 1.000 penduduk),
Teluk Wondama (80 banding 1.000 penduduk, dan Teluk Bintuni (75 banding 1.000 penduduk) .

Menurut Edi Sunandar, selaku Pengelola Program Malaria Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
Dinas Kesehatan Papua Barat, belum diketahui penyebab pasti tingginya prevalensi dan penderita
malaria di Fakfak.

Namun, diduga karena masyarakat di kabupaten ini terlambat menerima penggunaan obat malaria jenis
dehidroartemisine piperaquin (DHP/arterakin).

Pola hidup masyarakat yang tidak sehat, ditambah kondisi lingkungan yang berawa dan lembab,
mengakibatkan kasus malaria di Papua Barat tinggi. Padahal, saat menderita malaria, pasien harus
beristirahat sekitar lima hari. Itu berarti kerugian dan penghasilan keluarga akan terganggu.
"Pernah dihitung, kerugian ekonomi diperkirakan sampai Rp 4,1 triliun, dari ribuan orang yang menderita
malaria di Papua Barat pada tahun 2008," ungkap Edi.

Salah satu penderita yang paling rentan adalah ibu hamil dan balita. Sebanyak 1.077 ibu hamil dari
18.753 ibu hamil, atau enam persen ibu hamil di provinsi ini terjangkit malaria. Jika terpapar malaria, ibu
hamil dan balita berisiko mengalami anemia dan kekurang gizi.

Masih tingginya tingkat kematian akibat malaria di Papua Barat, kata Ria, itu karena masyarakat
meremehkannya. Mereka menganggap malaria adalah penyakit endemik, yang pasti diderita semua
orang di Papua, atau bisa disembuhkan dengan istirahat dan minum obat yang dijual di apotik. Hal itu
adalah anggapan yang salah karena sebelum berobat, penderita harus melakukan tes darah lebih dulu.

Melalui tes darah akan diketahui jenis penyakit malaria yang diderita, apakah malaria tertiana atau
tropika. Tes darah bisa dilakukan secara mikroskopik atau dengan tes cepat (rapid diagnostic test).

"Bukan berarti kalau demam tinggi dan pusing itu pasti malaria. Kalau salah obat, bibit penyakit bukannya
mati, tapi malah berkembang biak dalam darah," ujarnya.

Untuk itu, target dinas adalah mencegah kematian akibat malaria bertambah banyak, dengan
memberikan obat yang tepat dan membunuh bibit penyakitnya dalam tubuh.

Namun, upaya pencegahan tetap dilakukan dengan memberikan kelambu kepada anak-anak dan ibu
hamil. Selain itu, membekali tenaga medis dan melengkapi puskesmas di tiap kampung dan distrik,
dengan alat pendiagnosa dan obat malaria.

Penulis : Timbuktu Harthana


Editor : Agus Mulyadi (http://health.kompas.com/read/2011/10/17/20332510/malaria.masih.mematikan.)
Nyamuk dapat berperan sebagai vektor pada berbagai macam penyakit, seperti
Demam Berdarah Dengue (DBD), filariasis limfatik, chikungunya, yellow fever,
malaria, Japanese enchepalitis dan sebagainya. Penyakit-penyakit tersebut banyak
ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, penyebarannya harus
dikendalikan dengan cara menekan jumlah nyamuk dalam suatu populasi yang
berperan sebagai vektor suatu penyakit (Anis Matta, 2005). Sampai saat ini,
penyakit DBD sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Sejak pertama kali
ditemukan, jumlah kasus DBD cenderung meningkat secara signifikan, baik dalam
jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit. Penyakit DBD merupakan penyakit
yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang terdiri dari empat tipe, yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Penularan penyakit DBD dapat melalui cucukan nyamuk
Aedes sp. betina yang telah terinfeksi oleh virus dengue dari penderita penyakit
DBD sebelumnya. Nyamuk Aedes sp., terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia,
kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas
permukaan air laut (Genis Ginanjar, 2007). Selama ini upaya yang efektif untuk
mencegah dan mengendalikan penyakitpenyakit yang disebabkan oleh nyamuk
adalah dengan cara memutus rantai hidupnya. Masyarakat pada umumnya masih
menggunakan insektisida pembasmi nyamuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia
yang mengandung racun, antara lain propoxur, transfluthrin dan dichlorvos.
Dampak buruknya, seperti alergi, gatalgatal, iritasi pada kulit, dan sesak nafas
dapat muncul dari berbagai obat nyamuk baik yang semprot, bakar, maupun oles.
Bahan-bahan kimia tersebut mungkin saja tidak menunjukkan pengaruh buruk
sesaat ketika pemakaiannya, tetapi jika digunakan secara terus-menerus, akan
berpengaruh terhadap kesehatan dan lingkungan. Penggunaan insektisida kimia
secara tidak bijaksana dalam 2 pemberantasan nyamuk Aedes sp. dapat
menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Penggunaan dosis yang tidak tepat
dan berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama menyebabkan serangga,
termasuk nyamuk, resisten (kebal) terhadap insektisida. Salah satu cara yang lebih
ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan tanaman pengusir nyamuk (Ikatan
Dokter Anak Indonesia, 2006). Tanaman Zodia (Evodia suaveolens) merupakan
salah satu tanaman hias yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk, selain itu air
rebusan daun Zodia juga berefek sebagai larvisida (Suhardiyanto, 2007). Zodia
merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari daerah Irian Jaya (Papua).
Tanaman ini akan mengeluarkan bau menyengat yang khas ketika daun-daunnya
bergesekan saat tertiup angin. Orangorang Papua terbiasa menggosok kulitnya
dengan daun tanaman Zodia sebelum mereka masuk ke hutan, dengan maksud
untuk melindungi tubuh dari serangan serangga, khususnya nyamuk. Bau
menyengat yang ditimbulkan oleh daun Zodia yang digosokkan ke kulit,
menyebabkan nyamuk dan serangga lain tidak mau mendekat (Agus Kardinan,
2005).

Cara Perbanyakan

Tanaman ini sangat mudah diperbanyak, yaitu melalui biji dan stek ranting. Biasanya apabila kita sudah
memiliki tanaman yang sudah berbunga dan berbiji, maka bijinya akan jatuh dan tumbuh disekitar
tanaman. Saat ini, harga bibit tanaman yang baru tumbuh dapat mencapai Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000
per pohonnya, tanaman dengan tinggi sekitar 20 cm di dalam pot dapat mencapai harga Rp. 25.000
hingga Rp. 50.000 per pohonnya, sedangkan tanaman yang sudah mulai berbunga dapat mencapai Rp.
75.000 hingga Rp. 100.000, bahkan yang sudah berbiji dapat mencapai Rp. 150.000 hingga Rp. 200.000.
Memang harga tanaman ini masih mahal karena masih tergolong langka dan bagi mereka para
pengusaha tanaman, kesempatan ini merupakan ini merupakan peluang yang baik untuk berbisnis.

Daftar pustaka
Tanaman Obat & Ramuan Tradisional untuk Mengatasi
Demam Berdarah Dengue

Dra. Suharmiati, Msi.Apt. & dr. Lestari Handayani, M.Med (PH)

AgroMedia

Tanaman Pengusir & Pembasmi Nyamuk

Ir. Agus Kardinan, MSc., APU

AgroMedia, 1 Jan 2003 - 52 halaman

Anda mungkin juga menyukai