Modul Sablon
Modul Sablon
Lebih dari itu, sistem cetak dengan sablon juga telah diterapkan disekolah-sekolah dan
tempat-tempat pendidikan luar sekolah. Bahkan dalam program kerja perkampungan dan
karang taruna, sering pula diterapkan dan diajarkan bagaimana cara mencetak dengan
sistem sablon. Ini benar-benar perkembangan yang menggembirakan karena dengan
begitu sudah maju selangkah untuk mencapai terwujudnya lapangan kerja baru.
Sayang, buku-buku pedoman yang seharusnya dapat dijadikan suluh tentang sistem
cetak sablon sampai sekarang masih minim. Untuk itu penulis mencoba menyusun
tatacara menyablon dari mulai tahap awal sampai pada proses hasil yang sempurna.
Adapun berhasil atau tidaknya nanti tergantung dari bagaimana anda
mempraktekkannya berdasarkan isi buku ini. Kalau anda benar-benar mematuhi petunjuk
yang ada didalam buku ini, insya Allah kegagalan yang mungkin anda alami hanya 2,5%.
Karena itu pelajarilah baik-baik isi buku ini dan setelah faham harus segera dipraktekkan.
Bagi anda tingkat pemula, buku ini merupakan petunjuk terbaik untuk anda melangkah
dalam sistem cetak sablon. Dan anda akan mengetahui secara persis apa dan bagaimana
itu sablon serta bagaimana pula cara melaksanakannya. Selamat bekerja semoga
berhasil.
Penulis
1
BAB I
MENGENAL BERBAGAI MACAM SIFAT BENDA
A.PENDAHULUAN
Dalam banyak hal sistem cetak sablon lebih menguntungkan dibanding cetak mesin.
Selain kain gasa ( kain screen ) yang digunakan sebagai sarana utama dalam cetak
sablon tersedia dalam nomor kerapatan yang lengkap, juga cetak sablon tidak
memerlukan biaya yang tinggi serta mudah penanganannya.
Cetak sablon dapat dilakukan hampir di semua jenis benda padat seperti mika, plastik,
kaca/gelas, kain, seng, aluminium, porselin, kertas dll dengan berbagai macam ukuran.
Begitu juga pencetakannya dapat disesuaikan dengan keadaan benda yang dicetak,
misalnya benda cembung, cekung, permukaan benda berlekuk-lekuk dsb. Sehingga tidak
mengherankan bila cetak sablon merupakan suatu kegiatan usaha yang menarik. Biaya
produksi relatif kecil serta modal pendirian yang hanya sedikit. Disamping itu mudah
penanganannya serta dan mampu menghasilkan cetak yang baik. Bagaimanapun juga
model cetakan yang dilakukan, sablon tetap dapat menanganinya dengan memuaskan.
Kemudahan-kemudahan itulah yang menjadikan sistem cetak sablon berkembang pesat
di mana-mana baik di kota maupun di pelosok desa.
Bila dibandingkan dengan cetak mesin, cetak sablon tetap lebih menarik. Pada cetak
mesin, gerakannya dibatasi pada daerah cetak (waktu melakukan percetakan ) dan juga
terbatas pada benda-benda tertentu. Sedangkan cetak sablon dapat dilakukan dalam
berbagai kondisi dan keadaan yang bagaimanapun juga. Teknik penggunaannya dapat
dirubah menurut kebutuhan. Screen sheet yang semula disekat ( ditempelkan ) pada
meja cetak dapat dilepas dan digunakan untuk mencetak tanpa menggunakan meja.
Semua perlengkapan yang digunakan dalam cetak sablon dapat dengan mudah
dipindahkan kemana yang disukai tanpa mempengaruhi hasil sablonan. Dari hal-hal
seperti itu maka dapat diambil kesimpulan bahwa sablon lebih mudah dan lebih luas
sasarannya.
Karena cetak sablon luas sasarannya dan mampu melaksanakan sistem percetakan di
atas berbagai jenis benda dengan bentuk dan kondisi yang bagaimanapun juga, maka
perlu mengetahui berbagai macam sifat benda yang akan disablon. Ini sangat penting
agar nantinnya dapat dihasilkan suatu cetakan yang sempurna degan biaya produksi
yang relatif ringan. Sehingga usaha cetak sablon yang Anda lakukan dapat berkembang
dengan baik serta mampu bersaing dengan lainnya.
Jenis benda penyerap cat umumnya yang terbuat dari anyaman benang seperti berbagai
jenis karung dan tekstil. Screen yang dipakai dapat dipilih denagn nomor kerapatan 90 T,
77 T, 61 T sampai nomor kerapatan yang terendah. Semakin rendah nomor kerapatan
screen semakin besar lubang pori-porinya. Untuk jenis tekstil yang bersifat halus bisa
menggunakan screen dengan nomor kerapatan 90 T, sedangkan jenis kain tebal seperti
handuk, selimut, karung, dll dpt dipilih nomor kerapatan 62 T atau 61 T. Tapi pemilihan
nomor kerapatan screen itupun bersifat relatif. Jadi untuk jenis handuk atau karung tidak
harus 62 atau 61 T, mungkin bisa dipilih dengan nomor yang lebih rendah lagi. Jadi
tergantung dari tebal tipisnya kondisi benda tekstil yang hendak disablon. Karena itu bagi
Anda yang tergolong pemula, perlu sedikit latihan agr benar-benar mengetahui secara
persis ketetapan nomor screen yang digunakan untuk jenis benda menyerap cat.
2
kejelian. Karena jenis benda sedang sifatnya relatif. Biasanya untuk mengetahui secara
pasti adalah berdasarkan pengalaman.
Untuk jenis benda sedang biasanya menggunakan screen dengan nomor kerapatan dari
120 T sampai 150 T. Karena untuk deretan nomor kerapatan tersebut akan menjamin
keluarnya cat tidak berlebihan dan juga tidak terlalu sedikit.
B.3. Jenis Benda Tidak Menyerap Cat
Jenis benda yang tergolong tidak menyerap cat mudah untuk ditentukan, karena memiliki
sifat menolak segala jenis benda cair. Biasanya jenis-jenis benda tidak menyerap memiliki
permukaan yang halus seperti plastik, kaca, mika, seng dll.
Jenis benda tidak menyerap cat bila menerima tinta yang berlebihan dari hasil sablonan,
akan menyebabkan hasil sablonan rusak. Misalnya tulisan atau gambar, maka bentuknya
akan mengembang. Garis yang seharusnya kecil dan halus menjadi lebar dan besar
seperti tetesan tinta yang jatuh di atas kertas merang ( mblobor ). Ini berarti arsiran yang
telah ditentikan sbelumnya menjadi berubah lebih besar ukurannya, sehingga hasil
cetakan menjadi jelek.
Untuk bisa menghasilkan cetakan yang tajam dan jelas pada benda-benda tidak
menyerap cat, haruslah menggunakan screen dengan nomor kerapatan diatas 165 T.
Misalnya 180 S, 200 S atau 228 S. Sebab semakin besar nomor kerapatan screen berarti
semakin halus keadaan screen dan semakin sedikit keluarnya tinta dari balik pori-pori
gasa.
3
BAB II
BERBAGAI SARANA YANG DIBUTUHKAN DALAM
SISTEM CETAK SABLON
A. Pendahuluan
Bahwa cetak sablon merupakan suatu usaha yang sifatnya sederhana, praktis, serta
sedikit modal pendiriannya. Sasaran cetaknyapun luas tidak seperti cetak mesin. Namun
demikian tentunya dibutuhkan berbagai peralatan dan sarana untuk menunjang
keberhasilan dalam sistem cetaknya. Lebih-lebih bila dikembangkan maka akan menjadi
usaha yang besar dengan peralatan yang serba modern.
Sistem cetak sablon nampaknya hanya merupakan penimbulan gambar atau tulisan dari
balik kain screen ( kain gasa yang merupakan sarana utama dalam sablon ), yaitu adanya
pemindahan tinta/cat sablon ke benda-benda hasil kerja gesekan rakel. Tapi bila diteliti
lebih dalam ternyata melibatkan berbagai unsur kegiatan yang satu sama lain saling
berkaitan. Seperti pembuatan gambar, pembuatan bingkai screen, proses afdruk dan
sebagainya, dimana masing-masing kegiatan ( pekerjaan ) membutuhkan peralatan
bantu sendiri-sendiri.
Untuk cetak sablon yang sifatnya masih tradisional, semua kegiatan yang berkaitan
dengan itu cukup ditangani cukup 2 atau 3 orang dimana dalam pelaksanaannya bersifat
serabutan. Misalnya sebagai tukang sablon bisa merangkap tukang gambar, begitu juga
dengan yang lain. Sedangkan untuk usaha sablon besar masing-masing pekerjaan
ditangani oleh seorang tenaga ahli.
Dengan bentuk dan kegiatan yang bagaimanapun juga tetap diperlukan peralatan bantu
untuk menunjang kelancaran kerja dan menghasilkan produk yang bagus. Macam ragam
alat bantu yang dibutuhkan masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri, diantaranya
meja gambar, meja cetak, screen sheet yang merupakan sarana utama, rak pejemur dan
lain-lain. Untuk itu dalam uraian berikut akan dijelaskan secara garis besarnya segala
peralatan yang dibutuhkan dalam sistem cetak sablon.
Kain screen merupakan sarana utama dalam cetak sablon. Tanpa adanya screen sistem
pencapannya tak dapat dilaksanakan. Banyak jenis kain screen yang bisa digunakan
untuk menyablon. Tapi yang paling memenuhi syarat sebagai kain gasa yang baik adalah
Nytal, Monyl, dan Nybolt. Ketiganya memiliki sifat tahan terhadap berbagai zat-zat kimia,
tahan terhadap kondisi yang bagaimanapun juga serta memiliki tegangan dari 5 7%.
4
Screen dilihat dengan mikroskop.
Simbol T menunjukan bahwa screen agak keras dan sedikit kaku, sedangkan simbol S
menunjukan bahwa kodisi screen lebih halus. Semakin rendah nomor kerapatan screen
semakin besar lubang pori-porinya, begitu juga sebaliknya.
b. Meja cetak
Meja sablon atau meja cetak sama pentingnya dengan screen. Sebab penyablonan tidak
akan dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya meja cetak. Meja sablon harus
memenuhi syarat-syarat sebagai meja cetak yang baik, diantaranya harus terbuat dari
kayu jati atau logam, memiliki permukaan yang rata dan lurus ( biasanya permukaan
meja dari kaca bening setebal 5mm ), memiliki ukuran luas dan ketinggian yang cukup,
minimal dibuat dua susun ( bagian atas untuk mencetak dan bagian bawah untuk
penempatan lampu penerang ) serta harus kuat dan stabil dalam segala kondisi.
Landasan meja dari kaca polos
(bening) setebal 5mm
Tempat lampu.
Tempat menaruh
perlengkapan lain.
bingkai screen
Engsel kupu
yang menghubungkan antara catok
Dan meja cetak dan sebagai
Sarana naik turunnya screen
Pada waktu proses cetak dilakukan
d. Bingkai screen
Bingkai screen sering disebut juga sebagai frame. Salah satu bentuknya dapat dilihat
sebagai gambar berikut
Gambar 4:Lay Out bingkai siap pakai yang dibuat dari kayu jati.
5
Bingkai screen berfungsi untuk membentuk tabir screen yang dapat memenuhi
ketegangan screen sampai 5 7 %. Ketentuan tegangan screen sagat perlu, sebab bila
ketegangan kain gasa kurang dari prosentase, nantinya akan menyulitkan
penggunaannya. Syarat yang harus dimiliki setiap bingkai adalah tidak berubah bentuk
dalam segala kondisi ( basah maupun kering ), memiliki permukaan yang halus dan rata,
bagian bingkai yang brrhubungan langsung dengan kain screen harus halus dan licin,
sudut-sudut bingkai tidak tajam dan harus tahan terhadap reaksi berbagai zat-zat kimia.
Bingkai screen umumnya terbuat dari kayu jati atau jeniskayu rasamala. Sebab kedua
jenis kayu ini memiliki syarat-syarat sebagai bingkai yang baik dan tahan terhadap
berbagai kondisi.
Perlu diketahui bahwa bingkai screen tidak selamanya berbentuk empat persegi panjang.
Adapula yang berbentuk melengkung, bundar, setengah lingkaran dsb, disesuaikan
dengan bentuk dan kondisi benda yang akan disablon.
f. Timbangan surat
Dalam kegiatan cetak sablon, timbangan surat diperlukan untuk menakar obat
pembangkit ( obat afdruk ). Sebab dalam meramu larutan pembangkit diperlukan takaran
yang tepat agar nantinya dapat berkonsentrasi dengan baik.
Penakaran obat-obat untuk keperluan sablon bisa juga dilakukan dengan timbangan roti.
Tapi karena harganya lebih mahal maka sebaiknya digunakan timbangan surat. Karena
hanya untuk menakar bahan-bahan yang beratnya di bawah 1kg.
g. Gelas pengukur
Gelas pengukur berfungsi untuk mengukur ( menakar ) bahan baku yang berupa cairan
seperti tinta sablon.
Bahan-bahan baku yang berupa cairan membutuhkan ketepatan ukuran dalam cc, dan itu
hanya bisa dilakukan dengan sarana gelas pengukur. Tapi perlu diketahui bahwa gelas
pengukur kurang memenuhi syarat bila digunakan untuk menakar larutan pengental
( emulsifir ).
6
dengan sarana pengaduknya jangan yang terbuat dari logam. Gunakan sarana pengaduk
dari plastik, kayu, atau batang bambu.
i.Landasan pengalas
Fungsi utamanya sebagai landasan penerima tekanan kaca terhadap film sablon yang
berada diatas permukaan screen ( kain gasa ). Tanpa adanya landasan pengalas, hasil
penyinaran kurang baik. Anda akan mengetahui secara persis bagaimana cara
menggunakannya bila sudah sampai pada proses afdruk ( penyinaran ).
Karet busa
Bantalan atau pengalas ini bisa dibuat sendiri. Karena hanya terdiri dari papan kayu
sebagai alas, karet busa dan kain berwarna gelap sebagai penutup.
Kaca yang digunakan sebagai alas meja, berfungsi sebagai sarana yang paling baik untuk
melihat susunan warna hasil sablon, karena di bawah meja telah dilengkapi dengan
lampu sehingga bila penyinaran kurang pada waktu melakukan penyusunan warna,
lampu bisa dinyalakan dan akan membantu penyusunan warna secara tepat. Sedangakan
kaca lain yang digunakan untuk proses penyinaran berfungsi sebagai sarana tekan,
sehingga gambar yang ada di atas screen todak bergeser.
k. Meja gambar
Bagi yang masih bersifat sederhana dan tradisional, pekerjaan membuat corak gambar
tidak perlu memakai meja gambar, tapi cukup dengan alas dari meja biasa. Tapi untuk
pembuatan gambar sablon yang sudah tingkat profesional, diperlukan adanya meja
gambar agar proses gambar dalam rangka membuat gambar positif dapat berjalan
sempunna.
Untuk mendapatkan gambar positif ( film sablon ), haruslah dibuat di atas lembaran
( bahan ) yang dapat meneruskan sinar dengan baik. Sebab gambar yang ada di film itu
nantinya akan dipindahkan ke atas kain screen melalaui proses penyinaran. Film sablon
dapat dibuat di atas kaca, kertas roti, mika polos, atau lainnya, asalkan dapat
meneruskan sinar sampai ke kain gasa. Yang paling baik adalah dari mika film yaitu film
bekas gambar rontgen yang telah dibersihkan dahulu sehingga menjadi bening, untuk
kemudian digambari sesuai dengan corak yang dikehendaki. Dengan mika film maka
susunan ketepatan warna akan terjamin dengan baik.
m. Rakel
Sarana yang satu ini digunakan untuk menyaput tinta/cat sablon yang berada di atas
screen pada waktu melakukan proses pencetakan. Bentuknya sederhana dan terbuat dari
kayu yang pada bagian bawahnya diberi karet khusus.
Pegangan rakel yang terbuat
Dari kayu
7
Gambar 7: Lay Out sebuah Rakel
Karet rakel tidak sama dengan karet kebanyakan. Dibuat secara khusus ysng tujuannya
untuk menyablon, sehingga tidak cepat aus walaupun telah digunakan berulang kali.
Umumnya karet rakel tahan terhadap minyak tanah atau terpin serta memiliki daya tahan
selama 5 bulan ( secara terus menerus dipakai ). Setiap rakel pada ujungnya selalu
dicantumkan ciri-ciri yang meliputi sifat, ketebalan dan tingginya.
Kwas lukis
Kwas poles
Karena itu bisa dipilih sendiri mana yang sekiranya sesuai dengan pekerjaan
bersangkutan. Tapi ingat, kwas tidak boleh digunakan dalam pekerjaan menghapus
gambar yang menggunakan larutan soda api.
o. Meja afdruk
Bagi penyablonan yang masih bersifat sederhana, proses afdruk cukup dilakukan dengan
bantuan sinar matahari atau lampu. Tapi yang sudah profesional, lebih-lebih untuk
perusahaan sablon yang besar, biasanya tersedia juga meja afdruk khusus untuk
pekerjaan tersebut.
Kaca bening
Didalamnya terdapat empat
Buah lampu neon masing-masing
Berkapasitas 20 watt
8
Obat-obat dalam cetak sablon terbagi dalam tiga kategori, yaitu jenis obat afdruk, obat
untuk penghapus dan jenis obat penguat.
Dalam bab dan bagian ini hanya akan dijelaskan jenis obat yang akan digunakan serta
sifat-sifat. Sedangkan bagaimana cara meramu dan cara melakukan pembersihan
penghapusan gambar dari screen akan diterangkan lebih lanjut dalam bab ( bagian )
Cara-cara Melakukan Pembersihan/Penghapusan gambar pada screen.
Jenis obat penguat berfungsi sebagai pelindung obat afdruk yang trdapat pada screen.
Sebab dengan dibarinya obat penguat, maka lapisan chrom yang terdapat pada screen
tidak akan mudah aus oleh gesekan rakel dan juga tidak mudah terpengaruh oleh
sentuhan cat pada eaktu proses penyablonan dilakukan.
Gambar atau tulisan yang terdapat pada screen perlu dilindungi agar dapat digunakan
beberapa kali. Untuk itulah diberi lapisan obat penguat agar gambar pada screen sheet
itu menjadi lebih kuat dan dapat digunakan untuk mencetak dalam jumlah banyak.
Banyak macam jenis obat penguat yang satu sama lain memiliki kualitas dan
kemampuan sendiri-sendiri.
9
BAB III.
PROSES AWAL SEBELUM PEMBUATAN GAMBAR
PADA SCREEN
A. Pendahuluan
Sebelum melakukan penggambaran pada screen, atau dapat juga dikatakan sebelum
melakukan pemindahan gambar dari film kedalam screen melalui proses afdruk,
maka screen sheet yang hendak digambar itu haruslah bersih dari segala kotoran. Jadi
screen sheet ( screen yang telah terpasang dengan baik pada bingkainya dengan baik
dan siap untuk digambar ), sebelum proses penggambaran dilakukan, screen harus
benar-benar dalam keadaan bersih ( bebas dari debu, minyak dsb ).
Membersihkan screen sebelum dipakai merupakan hal yang penting sebelum dipolesi
dengan bahan pembangkit dan sebelum penggambaran dilakukan. Sebab berdasarkan
dari praktek, salah satu sebab kegagalan dalam pembuatan gambar diatas screen adalah
kurang bersihnya screen.
Banyak cara yang bisa dilakukan dalam pembersihan kain screen Cara yang paling
sederhana adalah dengan air panas dan soda abu. Yaitu air 1 liter dicampur dengan 1
sendok makan soda abu, kemudian diaduk hingga merata dan dikuaskan ke kain screen.
Biasanya setelah dibersihkan dibiarkan selama beberapa waktu lamanya, bahkan sampai
beberapa hari dan disimpan ditempat yang benar-benar bebas dari debu dan kotoran-
kotoran lain.
bingkai screen
Kain screen
10
Gmbar 10:Cara pembersihan dengan campuran asam Cresylic
screen disemprot dengan air tekanan tinggi untuk
menghilangkan sisa-sisa Cresylic Acid yang masih
menempelpada screen.
Nomor kerapatan screen sebenarnya bersifat relatif, bila ada dua screen dengan selisih
nomor satu tingkat, maka keduanya tidak menunjukan perbedaan yang nyata. Tentu saja
pergeseran nomor tersebut masih dalam batas-batas golongan.
Dengan nomor kerapatan yang bagaimanapun juga, screen merupakan sejenis kain sutra
yang digunakan untuk mencetak (atau juga dapat dikatakan untuk menyaring) cat/tinta
dan merupakan sarana utama dalam kegiatan sablon.. Cara menggunakannya adalah
terlebih dahulu dipasangkan pada bingkai (kayu/logam) kemudian dibersihkan
sebagaimana yang sudah diterangkan, dilapisi obat afdruk, digambar (dengan berbagai
macam cara) dan yang terahir digunakan untuk mencetak. Jadi alat catak inilah proses
pemindahan gambar dari film ke dalam screen dilakukan (proses Fdruk).
Semakin tinggi nomor kerapatan screen, berarti samakin halus keadaan screen serta
semakin sedikit kebutuhan cat (tinta) sablon. Sebab semakin halus kondisi screen,
semakin kecil lubang pori-porinya dan semakin sedikit tinta/cat yang tertinggal pada
benda yang disablon. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa penyablon sekarang ini
lebih banyak menggunakan jenis screen halus untuk menyaingi hasil cetak mesin.
Data diatas dapat digunakan sebagai petunjuk pemilihan nomor screen sesuai dengan
sasaran cetaknya. Selain itu juga perlu diperhatikan hal-hal lain agar dapat dicapai hasil
sablon yang baik dan sempurna, antara lain:
- Obyek cetak harus diketahui secara persis jenisnya. Apakah jenis benda meresap cat,
jenis benda sedang ataukah jenis benda tidak meresap cat.
- Pemilihan nomor kerapatan screen.
- Jenis tinta yang dibutuhkan.
- Penggunaan rakel harus sesuai dan tahan terhadap cat yang dipakai.
- Jenis obat afdruk.
Misalnya sasaran cetak adalah plastik, ini termasuk benda tidak meresap cat. Luas
gambar yang hendak disablon lebar panjang 20 x 35 cm. Dengan begitu dapat ditentukan
:
- Nomor screen yang cocok 180S.
- Ukuran luas-dalam screen 30 x 50 cm. Ukuran screen harus lebih luas dari ukuran
gambar sehingga dapat memiliki kebasan dalam merakel.
- Jeis tinta yang cocok fine ink
- Bahan penyampur tinta minyak terpin
- Ketebalan karet rakel yang digunakan 5 6 mm.
- Jenis obat afdruk Chromatine, Gelatine bichromate atau Ulano 133.
11
Setiap screen yang digunakan, ukuran dalamnya harus lebih luas dari ukuran gambar.
Misalnya ganmbar memiliki ukuran panjang x lebar 10x20 cm. Ini berarti ukuran dalam
screen harus 20 x 35 cm. Jadi lebar screen (ukuran dalamnya) setidaknya 10 cm lebih
lebar dari lebar gambar, dan panjang screen (ukuran dalam) setidaknya 15 cm lebih
panjang dari panjang gambar. Dengan begitu pada waktu menyablon, yaitu pada waktu
merakel, ada kebebasan bergerak dan tidak terbatas.
Setiap screen yang telah diproses, akan tampak bagian-bagian yang berlubang dan
bagian-bagian yang tertutup oleh lapisan pembangkit. Untuk mengenal kain screen (kain
gasa), khususnya bagi anda yang tergolong pemula, dapat ditilik dengan ciri-ciri sbb:
- Setiap screen umumnya berwarna putih.
- Keadaannya halus dan tipis.
- Lubang pori-pori screen adalah menurut nimor kerapatannya. Semakin tinggi nomor
kerapatan, semakin kecil lubang pori-porinya dan ii berarti semakin halus keadaan
screen tersebut.
- Bersifat elastis.
- Dapat digunakan untuk menyablon berbagai macam jenis benda sesuai dengan
nomor kerapatannya.
- Tahan terhadap air panas, Caustic Soda (Soda Api), serta memiliki ketahanan
terhadap basah dan kering yang saling bergantian.
Banyak cara yang biasa digunakan untuk menggambar pada screen, masing-masing
memiliki keistimewaan sendiri yang nantinya akan dijelaskan secara rinci.
Sedikit diketahui bahwa dalam menggambar untuk keperluan sablon, setidaknya harus
mengetahui dasar bagaimana cara menggambar yang baik. Sebab gambar pasa screen
itu nantinya akan dipindahkan ke benda lain melalui proses penyablonan. Kalau misalnya
tidak memiliki pengetahuan bagaimana cara menggambar yang baik, atau tidak memiliki
bakat seni lukis, seyogyanya diupahkan saja pada orang lain yang ahli, khususnya orang
yang berpengalaman dalam menggambar sablon. Atau bisa juga memesan klise sablon
lengkap (film sablon lengkap dengan gambarnya).
Dengan cara yang bagaimanapun juga, yang paling baik adalah belajar sendiri sedikit
demi sedikit. Sehingga nantinya dapat mengetahui bagaimana cara menggambar untuk
keperluan sablon. Jadi tidak terus menerus memesan gambar pada tukang gambar atau
klise tadi.
Gambar diatas merupakan contoh gambar yang besar yang hanya bias digambar pada
beberapa kertas, kemudian disambung menjadi satu gambar utuh.
Bila cara seperti itu harus dilakukan, maka dalam melakukan penyambungan dari kiri ke
kanan dan dari atas ke bawah harus dilakukan sedemikian rupa sehingga batas
sambungan itu tidak kelihatan. Jadi pada kertas yang akan disambung hendaknya
dilebihkan sedikit untuk tempat sambungan., sehingga gambar tersebut akan nampak
rapat dan seperti tak ada sambungan sama sekali.
12
tembus cahaya. Dan gambar pada kertas tembus cahaya inilah yang nantinya akan
dipindahkan pada screen.
Adapun jenis-jenis kertas tembus cahaya yang bisa digunakan sebagai film sablon adalah
sbb:
1. Kertas HVS
Yang umum diganakan sebagai film sablon adalan HVS 60 gram. Sebelum dibuat
menjadi kertas tembus cahaya, biasanya digambari dulu dengan corak gambar yang
dikehendaki. Tinta yang digunakan biasanya jenis tinta plakat, tinta afdruk, tinta bak,
atau jenis tinta yang lain.
Setelah digambari, maka bagian belakang kertas HVS itu diolesi dengan minyak tanah
sehingga dapat menjadi kertas tembus cahaya. Hal ini dilakukan pada waktu hendak
mengafdruk. Jadi jika kertas yang sudah digambari belum digunakan sebagai film,
maka simpanlah dengan baik tanpa dipolesi minyak tanah.
2. Kertas roti
Kertas roti biasanya agak sedikit bening, sehingga bisa digunakan sebagai kertas
tembus cahaya. Tinta yang digunakan untuk menggambar pada kertas roti sama
dengan yang digunakan pada kertas HVS.
3. Kertas minyak
Keadaan kertas minyak ini (warnanya) lebih bening dibandingkan dengan kertas
roti atau kertas HVS, sehingga kualitasnya lebih baik dari kedua jenis kertas di atas.
Tinta yang digunakan sama dengan HVS.
4. Kertas karkir
Jenis kertas yang bisa dijadikan sebagai film positif sablon. Tinta yang digunakan
Sama dngan HVS.
5. Mika film
Mika film adalah dilm positif bekas roentgen yang sudah tidak terpakai kemudian
dibersihkan hingga menjadi bening.
Film pisitif dengan menggunakan mika film jauh lebih baik dibandingkan dengan
penggunaan film dari kertas tembus cahaya.. Sebab lebih dapat menerima sinar
tmbus kepada screen sehingga proses pengafdrukan lebih cepat. Keuntungan dari
penggunaan mika film adalah tahan terhadap panas dan tidak mudah berubah
keadaannya, serta lebih terjamin ketepatan susunan warna ke dua dan selanjutnya.
6. Kodatrace
Ini merupakan jenis mika tipis yang umumnya memiliki lebar skitar 120 cm. Terdiri
dari beragam jenis yang masing-masing memiliki ketebalan dan kejernihan yang
berbeda-beda.
Tinta yang digunakan untuk menggambar adalah jenis tinta afdruk, cat plakat, tinta
bak, tinta Adverf dll.
7. Kaca
Jenis kaca yang paling baik digunakan sebagai film positif adalah kaca bening. Cara
penggambarannya bisa menggunakan cat plakat atau cat biasa.
13
BAB.IV
CARA PEMBENTUKAN GAMBAR PADA SCREEN
A. Pendahuluan
Agar usaha sablon yang anda lakukan semakin menarik dan digemari pelanggan, maka
gambar atau tulisan yang diterakan pada screen haruslah bagus. Corak-corak gambar itu
nantinya akan dipindahkan ke benda lain melalui proses penyablonan, dan tentunya akan
dinikati masyarakat luas seperti gelas, piring, kaos, spanduk dll.
Pembentukan gambar pada screen bisa dilakukan secara langsung atau tak langsung
yang disebut system foto copy.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pembuatan gambar pada screen secara
langsung.
Cara 1 :
1. Siapkan terlebih dahulu screen sheet yang akan digambari. Yaitu screen yang sudah
dipasang pada bingkainya dengan baik dan rapi menurut procedure pemasangan
screen yang ada.
14
5. Cat yang digunakan untuk menggambar gunakan cac duco merk yang baik. Lebih
baik lagi menggunakan cat khusus untuk screen.
6. Sesudah pmulasan cat pada bagian gambar selesai,screen dikeringkan hingga siap
untuk menyablon.
Cara 1 hasil sablonannya dapat dilihat sebagaimana gambar di atas. Sebab pada bagian
dalam gambar ditutup dengan cat sedang bagian pinggirnya tidak, sehingga pada waktu
penyablonan, cat yang keluar melalui pori-pori screen adalah pada bagian luar gambar.
Hal ini juga bisa dilakukan sebaliknya, yaitu pemolesan cat dilakukan diluar gambar maka
hasilnya justru gambarnyalah yang terpoles cat.
Gambar 13: Contoh hasil dengan cara kebalikan dari gambar 12.
Cara 2 :
Cara 2 ini merupakan cara penggambaran langsung pada screen tetapi tidak
menggunakan cat, melainkan memanfaatkan larutan pembangkit. Caranya adalah :
1. Siapkan screen sheet yang akan digambari.
2. Screen harus benar-benar bersih dari segala macam kotoran.
3. Letakkan screen tersebut menghadap ke atas.
4. Dengan menggunakan pensil gambarilah screen tersebut sesuai dengan cirak yang
dikehendaki.
5. Kalau misalnya takut melakukan kesalahan dalam menggambar langsung pada
screen, corak gambar bisa terlebih dahulu dibuat pada kertas biasa. Dengan begitu
apabila terjadi kesalahan dalam menggambar bisa dihapus dan dibetulkan kembali
dengan mudah atau menggambar lagi pada kertas lain.
6. Setelah selesai, rancangan gambar diletakan di atas papan sebagai landasan, untuk
kemudian letakan screen sheet di atas kertas dengan posisi menghadap ke atas.
Rancangan gambar
dibuat diatas kertas
15
9. Bagian luar screen dilapisi dengan larutan pembangkit.
10. Pemolesan bagian luar screen dengan larutan pmbangkit sebaiknya dimulai dari
pinggir gambar dengan menggunakan kwas kecil agar bagian dalam gambar tidak
terkena larutan pembangkit.
11. Kemudian dengan menggunakn kwas besar, seluruh bagian luar dari screen itu
dipolesi dengan larutan pembangkit, kecuali bagian gambarnya.
12. Setelah pemolesan tadi selesai, akan nampaklah bahwa seluruh bagian luar dari
screen itu tertutup oleh larutan pembangkit, kecuali pada bagian gambar (bagian
hurufnya).
B
A
13. Pori-pori screen bagian huruf akan tetap berlubang, sedangkan bagian luar huruf
tertutup larutan pembangkit.
14. Sesudah pembuatan selesai screen dikeringkan, dan siap untuk menyablon.
15. Bila sasaran cetak jenis kain, screen harus diperkuat dengan vernis (screen lack).
Bila tata cara pembuatan gambar sebagaimana tersebut di atas dilakukan dengan baik,
maka screen sheet siap digunakan untuk menyablon.
16
Cara pembentukan gambar dengan kertas berlubang biasanya hanya digunakan untuk
mencetak di atas kain menggunakan tinta kain. Bila digunakan untuk selain kain hasilnya
kurang bagus.
Cara pembuatan :
1. Siapkan screen sheet bersih yang hendak digambari.
2. Ambil kertas tembus cahaya yang ukurannya lebih besar sedikai dari ukuran dalam
screen.
3. Lapisilah kertas tersebut dengan sirlak yang dilarutkan dengan spirtus. Bisa jiga
dengan Arabische gom yang dilarutkan dalam air.
4. Cara melapisi kertas tipis saja tetapi rata, kemudian keringkan.
5. Selanjutnya gambarilah kertas tersebut dengan desain yang telah dirancang
sebelumnya. Dan kertas yang telah digambari itu dipotong dengan pisau potong
hingga menjadi gambar yang berlubang.
6. Kertas yang telah membentuk gambar berlubang itu selanjutnya dilekatkan pada
kaki screen dengan permukaan gambar yang dilapisi larutan sirlak menghadap ke
kain screen.
7. Kemudian disetrika sambil ditekan-tekan agar gambar menempel betul pada kain
screen.
8. Setelah selesai menempelkan gambar dengan menyetrika, bagian dalam dari screen
dilapisi dengan lak ( Screen Laquer DH atau Screen Laquer L).
9. Setelah kering bersihkanlah permukaan screen dengan Thiner A atau Xylol dengan
menggunakan kapas atau kain lunak yang dibasahi dengan larutan pembersih itu,
dan digosok-gosok pelan agar pori-pori screen menjadi berlubang kembali pada
bagian gambarnya.
10. Agar screen tidak bocor pada waktu digunakan, hendaknya sebelah pinggir dekat
rangka dilapisi pula dengan Screen Laquer atau kertas kraft (kertas sampul berwarna
coklat).
11. Langkah terahir adalah penreringan hingga screen siap digunakan.
Meskipun methode fotocopy prosesnya lebih sulit tapi hasil yang dihasilkan lebih akurat
dan lebih baik dibandingkan cara-cara yang lain. Bahkan untuk gambar atau tulisan yang
bersifat lux, dapat dikerjakan dengan baik dan sempurna, hingga cara ini paling disukai.
Selain gambar-gambar dengan motif yang halus dapat dikerjakan dengan baik, juga film
sablon bisa disimpan untuk diafdruk kembali jika screen telah rusak.
Adapun prosedur pembuatan gambar pada screen dengan cara fotocopy adalah sbb :
1. Pembuatan film sablon.
2. Pengertian kamar gelap.
3. Melapisi screen dengan larutan pembangkit.
4. Proses pengafdrukan.
5. Membangkitkan gambar pada screen.
6. Menursir.
7. Sebab-sebab kerusakan dalam pembuatan gambar [ada screen.
8. Membersihkan/menghapus gambar pada screen.
17
atas kertas biasa, dengan kertas HVS misalnya, maka harus dibuat menjadi tembus
cahaya dengan dipolesi minyak tanah atau minyak gorng yang bersih. Ini dilakukan
apabila gambar hendak diafdruk (dipindahkan ke screen).
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam pembuatan gambar pada kertas tembus
cahaya,antara lain :
a. Warna tinta yang digunakan umumnya hitam, kecuali jenis Adverb yang biasanya
berwarna coklat.
b. Setiap kertas tembus cahaya yang digunakan sebagai film sablon dan telah
digambari, pada bagian halaman yang ada gambarnya harus dilapisi dengan vernis,
agar kertas berikut gambarnya tahan terhadap air dan tidak mudah rusak. Bila
filmnya menggunakan HVS tidak perlu menggunakan vernis.
c. Setiap warna harus digambar pada kertas/film sendiri. Jadi bila gambar tersebut
terdiri dari 3 warna, berarti terdiri dari 3 kertas.
d. Setiap film sablon yang sudah jadi, harus disimpan dengan map atau tempat alin
yang mmang khusus untuk menyimpan film sablon. Dengan begitu film sablon tetap
awet dan tetap dapat digunakan bila sewaktu-waktu digunakan.
Kamar gelap yang digunakan untuk keperluan sablon tidaklah sepekat yang digunakan
dalam teknik fotografi atau sejenisnya. Sebab bahan obat yang digunakan untuk
pembangkit gambar pada screen sheet tidak sekritis obat yang digunakan dalam proses
cuci film atau afdruk foto. Untuk lebih jelasnya dapat dibandingkan sebagai berikut :
Kamar gelap untuk keperluan fotografi
- Keadaan ruang sepenuhnya harus bebas dari sinar.
- Pada waktu meramu obat cuci film ataupun proses lainnya, tidak boleh ada lampu
atau sinar yang masuk dalam ruangan.
- Bila menggunakan lampu pengaman harus berwarna merah.
Sebelum pemindahan gambar (proses afdruk) dilakukan, maka screen sheet harus
dipolesi dengan larutan pembangkit seprti Gelatine-bichromate, Chrome gelatine,
Chromatine, atau biasa juga menggunakan Ulano 133 yang merupakan obat jadi siap
pakai. Jadi sebelum pemolesan dilakukan, buatlah terlebih dahulu larutan pembangkit. Ini
dilakukan dikamar gelap begitu juga pada waktu pemolesan.
A B
18
Pemolesan larutan pembangkit dengan kwas
Dimana screen sheet dalam posisi tidur.
Untuk melakukan pemolesan larutan pembangkit pada screen, biasa menggunakan kwas,
mika berbentuk segitiga, atau yang paling baik adalah menggunakan rakel khusus untuk
pemolesan yang disebut coater.
Bila pekerjaan pemolesan selesai dilakukan, selanjutnya screen dikeringkan dan inipun
harus dilakukan di kamar gelap. Pengeringan bisa dilakukan dengan dianginkan, dengan
kipas angina atau pengerring rambut (hair dryer) atau bisa juga menggunakan komppr
yang telah dilapisi seng. Kamar yang digunakan untuk mengeringkan screen harus
memiliki persyaratan sbb :
- Penerangan kamar hanya diperbolehkan menggunakan lampu berwarna merah atau
hijau.
- Kamar harus bebas debu dam kotoran lain yang sewaktu-waktu bisa melekat pada
permukaan screen.
- Kondisi kamar harus kering dan tidak lembab.
- Suhu (temperature) kamar tidak boleh lebih dari 40 C.
- Kamar harus memiliki ventilasi baik agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan
sempurna.
Setelah proses pemolesan selesai dan lapisan pembangkit pada screen itu telah kering,
segeralah untuk melakukan proses afdruk. Sebab jika pengeringan berlebihan dapat
menyebabkan lapisan pembangkit menjadi pekat dan sulit dihapus, dan juga lapisan
pembangkit yang terlalu kering dapat menyebabkan berubah sifat dan serta tidak dapat
berfungsi lagi.
Lapisan yang telah mongering dan dibiarkanbegitu saja, bila sampai tersentuh pantulan
sinar secara perlahan-lahan akan menjadikan lapisan itu tidak berfungsi. Begitu juga bila
lapisan pembangkit itu trlalu tebal atau adanya lapisan screen lack, maka lapisan chroom
mudah rusak dan ketahanan screen menjadi berkurang. Jadi bagaimanapun juga setelah
screen kering segeralah melakukan proses afdruk, jangan sampai lewat dari 5 atau 6 jam
setelah screen kering.
Dalam melakukan proses afdruk, ada 2 cara yang bisa dilakukan dalam menyusun film
positif di atas screen, masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan bentuk cetakan.
Adapun dua cara tersebut adalah :
- Meletakan dengan dengan posisi terbalik jika cetak dari bagian luar.
19
- Jika cetak dari dalam maka posisi tidaklah terbalik.
Untuk bisa menghasilkan gambar yang baik dalam pemindahannya ke dalam screen,
langkah pertama yang mesti dilakukan adalah memeriksa keadaan film. Jika ada gambar
yang rusak sebaiknya diganti dengan yang baru.
Berbagai perlengkapan yang perlu disesuaikan dalam proses afdruk (penyinaran) adalah :
a. Kaca Bening
Tebal kaca minimal harus 5 mm, dan luasnya minimal sama dengan luas bagian luar
screen atau lebih luas lebih baik.
Kaca ini nantinya berfungsi sebagai sarana penekan film (gambar positif) yang
berada di atas screen. Dengan adanya penekanan dari kaca maka keadaan film
dapat merapat pada tebir screen, disamping itu kaca juga harus dalam kondisi
bersih serta bebas dari noda bercak atau goresan, juga kaca harus dalam keadaan
kering.
b. Gambar Positif
Gambar atau film positif yang hendak di afdruk harus dalam kondisi baik. Kalau
gambar itu dibuat di atas kertas HVS atau kertas roti, jangan sampai ada bekas
lipatan.
c. Screen Sheet
Screen yang hendak diproses harus dalam keadaan siap dan sudah dipolesi dengan
lapisan pembangkit sebaik mungkin.
d. Bantalan busa
Bantalan busa yang sudah dilapisi dengan kain berwarna gelap berfungsi sebagai
alat pembantu terhadap kerapatan film pada screen.
Gambar positif
Screen sheet yang
Telah dilapisi
Emulsi pembangkit
Jadi pada waktu film ditekan oleh kaca bening dari atas, maka film itu tidak akan
mampu mrapat dengan baik bila tidak ada bantuan landasan karet busa. Lebar
panjang atau luas dari landasan busa ini harus sama dengan luas bagian dalam
screen.
Dengan adanya landasan busa ini, maka disamping film dapat merapat penuh di
atas screen yang telah dilapisi dengan emulsi pembangkit, juga untuk mencegah
kemungkinan dari adanya berkas-berkas sinar yang menerobos masuk ke sela-sela
film.
e. Landasan afdruk
Landasan afdruk hanya digunakan apabila proses penyinaran dilakukan dengan
memanfaatkan sinar lampu. Landasannya bisa berupa meja atau sarana lain yang
mmadai.
f. Lampu pijar
Hanya diperlikan bila penyinaran menggunakan lampu dan membutuhkan 4 buah
lampu pijar yang masing-masing berkapasitan 250-500watt dan masing-masing
sudah dilengkapi dngan reflector.
g. Meja afdruk
20
Meja afdruk juga hanya bisa diperlukan bila penyinaran menggunakan lampu.
Biasanya meja seperti ini memang telah dirancang secara khusus untuk proses
pengafdrukan dimana didalamnya telah dilengkapi dengan 4 buah lampu neon
masing-masing berkapasitas 20 watt.
- Bila posisi kaca bening tlah baik, lalu lakukanlah penekanan dengan tangan, mulai
dari bantalan busa sampai pada kaca bening. Penekanan harus dilakukan secara
seimbang, sebab bila tidak akan menghasilkan garis-garis yang tidak tembus.
Penekanan tersebut bertujuan untuk merapatkan permukaan film secara penuh di
atas tabir screen.
Penekanan tidak harus dilakukan dengan tangan, tetapi bisa juga dilakukan dengan klem
penjepit asalkan bisa berfungsi dalam melakukan penekanan dari mulai bantalan busa
sampai dengan kaca. Dengan adanya penekanan tersebut, maka keadaan film menjadi
lebih mantap serta hasil yang diperoleh menjadi lebih tajam.
Begitu juga perlu diperhatikan bahwa dalam melakukan penekanan, baik dengan
menggunakan jari-jari tangan atau klem penjepit, jangan sampai ada bagian jari tangan
atau klem yang masuk (menempati daerah tabir screen).
Susunan pada waktu penyinaran harus tetap dalam keadaan stabil, tidak boleh sampai
bergeser atau bergoyang. Fungsi penyinaran adalah untuk membntuk gambar ke dalam
tabir screen. Pada waktu penyinaran berlangsung, lapisan pembangkit yang berada di
luar gambar menjadi ketat dan tidak larut oleh sentuhan air atau minyak. Sedangkan
lapisan pembangkit yang tertutup gambar akan mudah larut oleh sentuhan air karena
tidak tersentuh sinar.
Lamanya penyinaran tergantung dari keadaan cuaca dan jenis emulsi yang digunakan.
Jangan terlalu cepat dan jangan pula terlalu lama.
21
F.4. b. Penyinaran dengan lampu
Penyinaran dengan cara ini hasilnya tidak jauh berbeda dengan memanfaatkan cahaya
matahari. Hal itu ditunjang dengan ketepatan waktu penyinaran, jarak antara screen
dengan lampu, dan kapasitas lampu yang digunakan, serta jenis emulsi pembangkit yang
ada pada lapisan screen.
Penyinaran dengan lampu juga tak lepas dari masalah keuntungan dan kerugian.
Keuntungannya adalah disaat cuaca buruk, penyinaran dengan lampu merupakan paling
baik dan menguntungkan. Sedangkan kerugiannya adalah kurang efisien dan tidak
ekonomis (boros energi listrik). Meski begitu, untuk usaha sablon yang yang telah
berjalan baik, penyinaran dilakukan secara khusus di atas meja khusus afdruk.
Bantalan busa
Screen sheet
Gambar positif
Meja afdruk
Meja afdruk tlah dilengkapi dengan lampu di dalamnya yang terdiri dari 4 buah neon
masing-masing 20watt. Posisi cara peletakan dibalik sesuai proses pelaksanaannya, yaitu
sebagai berikut:
- Letakkan gambar positif di atas meja afdruk dengan posisi yang baik.
- Pada saat seperti ini, lampu masih padam.
- Selanjutnya letakan screen sheet di atas gambar. Atur posisi hingga gambar
posisinya tepat di tengah-tengah screen.
- Letakan bantalan busa di atas screen.
- Terahir letakan pemberat di atas bantalan busa yang berfungsi sebagai penekan
screen dan screen menkan gambar yang berada di meja afdruk. Ini berarti sudah
tidak menggunakan jari atau klem penjepit.
- Setelah semua tersusun rapi maka nyalakan lampu yang berada di dalam meja
afdruk.
22
Penyerapan air pada screen
Dengan kertas serap cukup cukup
ditempelkan saja dan jangan
digosok-gosokkan. Bila kertas
telah basah makak gantila
dengan yang baru.
Pekerjaan penursiran di atas juga harus dilakukan di kamar gelap, sebab pekerjaan
tersebut menyangkut pelapisan ulang larutan pembangkit.
23
- Film positif tidak menempel sepenuhnya pada screen waktu proses penyinaran,
karena:
- Penekanan waktu penyinaran kurang (mengambang).
- Bila penyinaran menggunakan meja afdruk, bobot berat terlalu ringan.
- Gambar tidak diplester dengan cello-tape.
- Posisi bantalan busa tidak menekan bagian dalam screen dengan baik.
- Adanya kotoran pada screen atau pada kaca bening sehingga menghambat
masuknya sinar.
- Lapisan chrom terlalu teba sehingga gambar tidak bisa sepenuhnya
dipindahkan ke screen.
- Pregant Paste
Berbentuk pasta dan biasanya dugunakan untuk membersihkan noda pada screen
yang terlalu ketat.
- Remover5
Penghapus gambar yang lapisan pembangkit pada screen menggunakan ulano.
- S4
Berbentuk cair fungsinya sama dengan remover 5.
- Fujisol (M3)
Sebenarnya diproduksi sebagai pengencer tinta PVC, tapi ternyata mampu juga
digunakan untuk melarutkan bekas-bekas tinta sablon dan menghapus larutan
pembangkit Ulano Tz.
Selain yang tersebut di atas, masih banyak lagi jenis-jenis obat penghapus yang bisa
digunakan seperti Ulano8. Ulano 78, Carbone Tetrachloride, Trichloroethilene,
Thinner A, Xilol dll. Namun yang paling banyak digunakan serta paling efektif adalah
larutan alkali, yaitu jenis Caustic Soda (soda api).
BAB.V
BEGBAGAI JENIS TINTA/CAT SABLON DAN
CARA MEMAKAINYA
A. Pendahuluan
Tinta/cat keperluan sablon berbeda dengan keperluan bangunan. Tinta sablon terdiri dari
bermacam-macam jenis serta banyak macam ragamnya. Dalam penggunaannya juga
diperlukan proses pencampuran yang benar, tidak terlalu cair dan tidak terlalu kental,
atau disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab secara garis besarnya benda yang hendak
disablon terbagi menjadi 3 yait u jenis benda menyerap cat, jenis benda sedang dan jenis
benda tidak menyerap cat. Ini semua harus diketahui agar dapat dipilih jenis tinta yang
cocok dan yang paling baik.
Bagi anda yang tergolong pemula, perlu diketahui beberapa hal sehubungan dengan
penggunaan tinta sablon, yaitu:
a. Daya/kemampuan cat terhadap benda yang hendak disablon.
b. Daya tahan tinta/cat terhadap bahan pelarutnya.
c.Daya tahan cat terhadap sinar.
d. Jangka waktu penguapan tinta (cepat/lambatnya tinta itu kering).
e. Pengaruh tinta terhadap screen.
24
Jenis tinta yang baik, biasanya hanya memerlukan waktu pengeringan yang singkat.
Sebab dengan semakin singkatnya waktu pengeringan akan semakin menguntungkan
bagi si penyablon karena dapat melanjutkan pekerjaan yang lain.
Catatan :
Bila pelarutnya menggunakan reducer khusus, prbandingan 1:1, dan setelah
dicampur dibiarkan 1 malam. Jenis reducer khusus hanya digunakan bila
pnyablonan menggunakan mesin. Sebab bila menggunakan tangan, waktu
menyablon tidak keburu karena tintanya cepat kering, membutuhkan waktu 5
menit.
Bila pencamperan menggunakan afduner, perbandingan 1:1, waktu pengeringan
15 menit.
Menggunakan minyak tanah atau terpin waktu pengeringan 15-30 menit.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang Fine ink:
Merupakan jenis tinta khusus plastic. Penggunaan harus dicampur dengan minyak
pelarut, bila tidak menyebabkan tersumbatnya pori-pori screen. Bila waktu
pendiamannya terlalu lama akan menyebabkan endapan yang juga menyebabkan
tersumbatnya screen. Jika terjadi penyumbatan, dibersihkan dengan minyak pelarut.
Plastik yang disablonharus yang sudah di-treat, bila tidak hasil sablonan mudah lepas
bahkan tinta sulit melekat.
25
Bercak-bercak tinta pada screen kadang kala sulit dibersihkan.
Hasil sablon mudah larut bila terkena minyak Fine Ink jangan digunakan untuk
menyablon plastic pembungkus barang berminyak.
Catatan:
Plastik yang disablon dengan tinta Fine ink, hasilnya nampak bercahaya dan tidak
berubah dalam jangka waktu yang lama, asal plastic sudah di-treat. Biasanya
plastic yang disablon dengan tinta ini digunakan sebagai pembungkus permanent.
Plastik yang ndisablon dengan tinta Sintetis, hasil warna tidak hidup. Digunakan
untuk plastic pembungkus sementara.
Untuk menghasilkan warna yang bercahaya bias ditambahkan dengan Vernis
bagian.
Hasi sablonan plastic dengan tinta High Gloss, bersifat sedang. Tidak terlalu kusam
dan juga tidak terlalu bercahaya.
Plastik yang disablon dengan tinta Kombinasi hasilnya berkilat, bercahaya, serta
tahan lama.
26
Catatan:
Untuk menghendaki cepat kering, resep bisa ditambah dengan Dry Paste
secukupnya. Bila terlalu banyak pori-pori screen buntu dan gambar cepat rusak.
Untuk menyablon kertas Koran paling baik menggunakan resep kombinasi, sedang
kertas merang membutuhkan tinta yang lebih encer.
Untuk menghasilkan sablonan yang baik pada karton gunakan resep tinta Fine ink
dan minyak tanah/terpin.
Bila jenis kertas mahal dan berkualitas prima, gunakan cat yang baik agar sesuai
hasilnya.
27
Resep 4 yang paling baik. Warna cemerlang, halus dan tahan lama. Untuk segala
jenis imitasi sebaiknya gunajkan resep ini.
Sticker terdiri dari plastic baik transparan atau tidak, perekat khusus dan jenis kertas lilin.
Fungsi kertas lilin adalah sebagai pelindung perekat stiker agar sebelum digunakan tidak
kering.
Karena yang disablon pada plastiknya maka tinta yang digunakan adalah sebagaimana
untuk plastik yaitu jenis Fine ink.
B.10. Tinta /cat untuk menyablon gelas, botol, dan barang pecah belah lainnya.
Yang diaksud gelas adalah semua barang yang terbuat dari bahan gelasseperti botol,
gelasminuman dsb. Bentuknya bermacam-macam. Screen yang digunakan untukukuran
umum adalah 90T, 120T, 150T dan 165T. Jenis tinta yang dipakai sama dengan yang
untuk imitasi. Setelah disablon, dilapisi dengan Vernis agar cemerlang dan tahan lama.
Tinta untuk barang jenis gelas harus khusus. Yang biasa digunakan adalah merk WEICO.
Resep:
- Tinta Weico : 1 bagian
- Reducer khusus : bagian atau secukupnya
Setelah dicampur, diamkan selama beberapa waktu baru kemudian digunakan.
28
Syarat-syarat tersebut harus dimiliki oleh tinta kain untuk menghasilkan sablonan baik.
Tinta kain tidak dijual dalam bentuk siap pakai, tetapi harus diramu dulu sehingga
menjadi tinta yang memenuhi syarat.
Jenis yang paling umum dan bagus digunakan adalah SANDYE SUPER COLOR, dimana
untuk membentuknya harusmelalui peramuan dari berbagai macam bahan. Ini hanya
digunakan bila kainnya berwarna dasar muda. Sedangkain warna dasar tua
menggunakan jenis FLOATINE, ORIENT PASTE, atau bisa juga menggunakan cat
sintetis.
Dalam mengolah cat kain harus sesuai dengan rumusan pembentuk agar nantinya dapat
dihasilkan cat yang kental (pasta), dan memiliki ikatan warna dan daya tahan yang kuat
(tidak luntur). Sebab bila luntur keadaan kain tidak dapat dikembalikan seperti semula.
Bila terjadi kesalahan tidak bisa dihapus, tetapi harusdiganti dengan kain yang baru. Hasil
sablonan tekstil lebih tinggi nilainya, karena itu pengolahan cat harus tepat serta
penyablonan harus baik.
29
Catatan:
Bila waktu menuangkan minyak tanah secaratidak sengaja tertuang semuanya,
keadaan pasta menjadi pecah-pecah. Untuk mengatasi dengan mendiamkan pasta
beberapa saat (jangan diaduk) sampai minyak memisahkan diridari larutan
(berada di atas) karena pasta tersebut mengandung air sehingga minyak tidak
mau bercampur. Bila minyak telah memisahkan diri, pisahkan minyak pada tempat
tersendiri. Selanjutnya lakukan pengadukan kembali dan tuangkan minyak tanah
sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.
Pembuatan cat Sandye Color hanya bila hendak menyablon dan buat secukupnya
saja. Jangan sampai sisa terlalu banyak, karena cat Sandye telah berumur 3 hari
belum digunakan, kemampuan cat berkurang.
Bila cat terlalu kental, tambahkan air sedikit dan diimbangi dengan menambahkan
binder sambil diaduk terus. Sedangkan bila terlalu cair tambahkan emulsifir.
Selain sebagaimana tersebut di atas juga perlu diketahui bahwa cat kain yang telah
disablonkan, hasilnya masih harus melalui proses lagi untuk mendapatkan kekuatanyang
dapat bertahan terhadap air. Hasil sablonan dikeringkan lebih dahulu, keudian dipanaskan
dengan jalan setrika. Dengan cara demikian akan semakin mengkilat dan menyatu
dengan serat-serat kain dan warna tidak mudah luntur.
b. FLOATING
Penggunaan cat Sandye Super Color(medium pasta) adalah untuk kain berwarna dasar
muda, sedangkan kain berwarna dasar tua bisa menggunakan cat Floating atau cat
Sintetis.
Cat Floating bisa langsung dipakai karena sudah tersedia dalam bentuk jadi (siap pakai).
Hanya saja belum berwarna. Karena itu dengan membubuhkan zat pewarna Sandye Color
sebanyak yang dibutuhkan, cat Floating siap untuk menyablon.
Sebelum diberi warna, cat floating berwarna putih, dan merupakan jenis tinta sablon
yang diproduksi khusus untuk berbagai jenis kain yang memiliki warna dasar tua.
Kemampuannya sangat bagus, kuat dan mampu menampilkan warna-warna cemerlang
dan kontras. Cat floating mampu bereaksi dengan serat-serat kain sangat baik, sehingga
semua jenis kain berwarna gelap dapat dicetak dengan hasil memuaskan. Hasil sablonan
dengan tinta ini mampu bertahan sampai bertahun-tahun(tidak luntur). Bila hendak
digunakan dan keadaannya kental, tambahkan sedikit air dan aduk sampai benar-benar
larut (ini dilakukan pada waktu hendak menyablon dan sebelum diberi pewarna).
c. Cat SINTETIS
Selain dua jenis tinta sebagaimana tersebut d atas, untuk menyablon kain berwarna
dasar tua bisa juga dilakukan dengan jenis cat Sintetis. Hanya saja larutan minyak yang
ada dalam larutan minyak tersebut garus dikurangi. Sebab setiap cat dari jenis apapun
didalamnya sudah mengandung kadar minyak. Caranya adalah sbb:
- Diamkan (endapkan) cat sintetis sampai beberapa waktu.
- Bila minyak sudah terpisah, kurangi sebanyak 10%.
- Setelah minyak dikurangi, aduk lagi perlahan sampai tercampur.l
- Kemudian dicampur talk menurut kebutuhan, aduk lagi hingga tercampur.
Penambahan talk diperlukan untuk mempertahankan warna cat, tetapi bila
terlalu banyak mengurangi daya rekat dan menjadikan sulit enembus pori-pori
screen.
30
BAB. VI
TATA CARA MENYABLON / RANGKAIAN
BERITA BERGAMBAR
A. Pendahuluan
Sebelum penyablonan dilakukan, diana ini merupakan inti dari seluruh rangkaian
pekerjaan pada sistem cetak sablon, persiapkanlah dengan baik segala sarana yang
diperlukan. Bila ada yang kurangmemenuhi syarat segeralah disempurnakan. Juga harus
diketahui sifat keadaan benda agar nantiya bisa menentukan baik tidaknya hasil
sablonan.
Ditinjau darisegi fisik, setiap benda terbagi dalam tiga jenis, yaitu:
- Jenis benda menyerap cat misalnya jenis tekstil.
- Jenis benda sedang (ini bersifat relatif). Misalnya kertas, karton, imitasi. Leer dll.
- Jenis benda tidak menyerap cat, seperti plastik, mika, logam dll.
Ketiga jenis benda tersebut harus diketahui secara persis agar nantinya dapat
ditentukan/dipilih nomor kerapatan screen yang cocok serta bagaimana cara
penyablonan yang baik. Misalnya jenis benda menyerap cat menggunakan screen
berukuran 61T, 62T, 77T atau 90T. Kemudian pada waktu menyaputkan cat dengan rakel
di atas screen dapat dilakukan beberapa kali. Sedangkan untuk jenis benda sedang dan
tidak menyerap cat menggunakan screen 120T sampai 180s, dan gerakan rakel pada
waktu memyaput cat cukup dilakukan sekali.
Selanjutnya bila ditinjau dari segi sifat, setiap benda dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
- Jenis benda tembus pandang seperti kaca, plastik, mika dsb.
- Jenis benda tembus cahaya, seperti kaca putih susu, kertas roti, HVS dsb.
- Jenis benda pekat, seperti logam, kayu, plastik tebal berwarna gelap.
Untuk menyablon jenis benda tembus pandang, tidak lagi membutuhkan penerangan,
karena motif gambar yang berada di balik benda tersebut dapat dilihat dengan jelas.
Kemudian untuk jenis benda tembus cahaya waktu melakukan penyablonan diperlukan
sarana penerangan agar corak gambar dibalik benda dapat dilihat dengan jelas.
Sedangkan untuk jenis benda pekat diperlukan bantuan mika film untuk penyablonan
lebih dari 1 warna.
Melakukan penyablonan lebih dari satu warna (dua, tiga warna atau lebih), diperlukan
kemahiran lebih dulu dalam mencetak satu warna. Untuk itu, bagi pemula, permahirlah
lebih dulu cara menyablon satu warna di atas berbagai macam benda seperti rangkaian
berita bergambar berikut.
31
b. Membersihkan screen sheet sebelum dipakai
- Screen sheet yang hendak dipakai harus benar-benar bersih dari debu dan
segala kotoran yang melekat.
- Cara yang termudah adalah dengan menyiram air panas (70C) dan disikat
pelan dengan sikat halus.
- Bisa juga direndam dengan air panas yang telah diberi soda abu ( 1lt air panas +
1 sendok makan soda abu).
- Sambil direndam screen digosok pelan-pelan dengan kain halus atau karet busa
pada bagian dalam dan bagian luar screen agar benar-benar bersih.
- Selanjutnya screen diangkat, tiriskan atau keringkan.
- Cara yang lebih baik adalah menggunaka Caustic Soda.
- Larutan Caustic (soda api) 200 gr ke dalam air 200gr.
- Gunakan batang kayu/bambu untuk mengaduk selama 10 menit sampai rata.
- Selanjutnya poleskan larutan soda api ke permukaan screen luar dan dalam
menggunakan kayu yang pada ujungnya dibalut kain halus atau busa.
- Pemolesan harus hati-hati dan jagan terlalu ditekan.
- Diamkan screen 15 menit agar larutan soda api yang telah dipoleskan benar-
benar bereaksi dengan screen.
- Selanjutnya screen disemprot dengan airbersih agar semuakotoran dan larutan
soda api yang menempel benar-benar hilang.
- Untuk menetralisir screen dan membersihkan kotoran dari bekas larutan soda
api yang msih tertinggal padawaktu penyemprotan, gunakan laruan asam cuka
(cuka dapur).
- Larutkan cuka dapur dengan air 1:6, aduk sampai benar-benar tercampur.
- Dengan menggunakan karet busa atau kain halus larutan cuka dipoleskan ke
seluruh permukaan screen (luar dalam), diamkan 15 menit agar bereaksi.
- Terahir screen disemprot dengan air bersih agar larutan cuka hilang.
- Bila perlu gunakan tepung untuk menggosok screen sebelum dinetralisir
dengan asam cuka.
32
- Corak gabar dibuat dulu pada kertas lalu di-blat.
- Menggambarnya bisa menggunakan pen kodok, tintanya dengan tinta cina/bak,
tita afdruk, tinta adverf atau cat plakat.
e.Proses penyinaran
- Setelah screen kering harus segera disinarkan. Bila terlalu lama di tempat
terbuka (walaupun tidak terkena obat langsung) obat afdruk dapat menjadi
pekat dan mempersulit tembusnya sinar.
- Perlengkapan yang harus disiapkan yaitu kaca bening setebal 5mm dan harus
dalam kondisi bersih tanpa bercak, gambar positif yang sudah digambar
sebelumnya, screen sheet yang sudah diolesi larutan pembangkit, dan bantalan
busa yang sudah dilapisi kain berwarna gelap.
- Semua perlengkapan dan penataan harus dilakukan di kamar gelap.
- Siapkan semua perlengkapan itu, gambar positif harus dalam kondisi bagus.
- Masukan bantalan busa ke bagian dalam screen.
- Pasang gambar positif dalam posisi terbalik. Untuk menghindari bergesernya
gambar, sebaiknya diisolasi dengan isolasi tembus cahaya.
- Tumpangkan kaca bening di atas screen yang telah ditempeli gambar.
Selanjutnya tutuplah dengan kain berwarna gelap dan bawalah keluar untuk
disinari.
- Setelah berada pada posisi penyinaran, buka tutup kainnya dan sinari dengan
matahari. Peralatan harus dipegang dan di tekan agar saling terhimpit, dan jari-
jari tidak boleh masuk ke daerah screen yang telah dipolesi larutan pembangkit.
- Lamanya penyinaran tergantung dari jenisobat pembangkit dan keadaan cuaca.
Selain dengan matahari bisa juga menggunakan lampu.
33
- Jarak antara lampu dengan screen sheet 30cm. Tapi juga tergantung dari
kapasitas lampu yang digunakan. Semakin besar kapasitas lampu, semakin
tinggi jaraknya dan semakin singkat waktunya.
- Penyinaran juga bisa menggunakan obat sfdruk khusus.
- Setelah penyinaran selesai sesuai dengan waktunya, perlengkapan ditutup
kembali dengan kain gelap dan bawalah ke kamar gelap.
- Begitu juga penyinaran dengan lampu. Sebelum lampu dipadamkan tutuplah
terlebih dahulu dengan kain/kertas gelap.
- Setelah berada dikamar gelap, bukalah tutupnya dan masig-masing
perlengkapan dilepas. Tujuannya agar hasil penyinaran tidak tersentuh lagi oleh
sinar, sehingga gambar yang telah terbentuk pda screen menjadi pekat.
kaca bening dengan tebal sekitar 5mm
film sablon
B
screen sheet
bantalan busa yang sudah
dilapisi kain berwarna gelap
34
- Setelah screen kering jangan keburu-buru untuk menyablon tetapi periksalah
dulu barangkali ada kerusakan kecil yang perlu diperbaiki ( langkah menursir).
35
Siapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain tinta atau cat sablon, pelarut
dan pengencernya, bedak talk atau kanji, kain pembersih dari jenis kaos, cello-tape,
barang-barang yang hendak disablon, rak pengering, kertas merang atau kertas koran
untuk percobaan peyablonan dan sebagai kertas pembersih.
Periksalah rakel yang akan digunakan apakah karetnya benar-benar rata atau tidak. Bila
nampak tidak rata gesekan rakel pada amplas atau kertas pasir yang dilekatkan pada
kayu/papan.
Selanjutnya untuk mendapatkan hasilsablonan yang baik, ikutilah tatacara menurut
berita bergambar di bawah.
C.1. Cara menyablon plastik dan kaca
Plastik, kertas, kaca umumnya tembus pandang dan tembus cahaya, karena itu
pelaksanaan penyablonan tidak terlalu sulit. Prosedur pelelaksanaannya sebagai berikut:
Landasan meja meja berupa kaca benin
Dengan tebal sekitar 5mm.
F
E
36
Gambar 26: petunjuk cara pemasangan screen sheet diatas meja
cetak
- Angkat kembali screen ke atas dan bersamaan dengan itu saputkan kembali cat yang
ada pada daerah luar gambar bagian bawah itu ke atas agar tinta tidak terpindah
ke daun meja.
- Waktu menyaputkan tintadengan rakel dari bawah ke atas dalam rangka
memindahkan tinta ketempat semula, rakel jangan ditekan karena dapat merobek
screen.
- Selanjutnya hasil sablonan yang terbentuk di etas daun meja dikeringkan dengan
talk/kanji.
- Usap beberapa kali agar kering.
- Selanjutnya letakan kertas tipis atau tembus cahaya lainnya di atas corak gambar
yang ada pada daun meja.
- Atur posisinya menurut yang dikehendaki untuk kemudian lekatkan dengan atau
isolasi.
- Kertas atau benda yang tembus cahaya itu harus diukur besarnya samadengan
benda yang hendak disablon. Sebab nantinya berfungsi sebagai patokan dalam
melaksanajkan pencapan. Setelah selesai penyablonan bisa dimulai.
- Caranya adalah dengan meletakkan benda-benda yang hendak disablon
(kertas/plastik) di atas patokan tersebut.
- Untuk penyablonan plastik , bersihkan dulu jana sampai ada lapisan minyaknya.
- Untuk kantong plastik yang berwarna gelap (hitam) sebaiknya penerangan lampu
yang ada di atas meja dinyalakan agar lebih jelas lagi posisi gambar di atas
patokan.
A
B
Anlog samping
37
Benda yang disablon
Perlu diperhatikan :
Posisi gambar atau tulisan pada benda yang di sablon tidak selamanya berada ditengah.
Mungkin juga dipojok kanan / kiri atas yang biasanya berupa logo atau bisa juga pada
bagian bawah. Dengan posisi yang bagaimana pun caranya sama. Pertama sablonkan
dulu pada meja cetak.
- Hasil sablonan diberi talk dan usap beberapa kali agar kiering.
- Letakkan kertas tembus cahaya di atas gambar dan atur menurut posisi yang
dikehendaki den selanjutnya buat anlag.
- Bila gambarnya sebuah logo yang nantinya harus dicetak di sebelah kanan atas,
anlag (patokan) dibuat pada bagian atas dan samping kanan (seperti cara lalu).
Sedangkan bila gambar logo pada pojok kiri atas, anlag dibuat pada bagian atas
dan samping kiri.
- Untuk posisi gambar di bagian bawah, anlag dibuat pada bagian bawah dan samping
kanan atau kiri.
Benda yang
disablon
Anlog
Yang penting dalam menyablon adalah posisi membuat patokan. Bila pembuatan patokan
sudah tepat, maka posisi yang bagaimana pun juga tidak akan meleset.
C.3. Cara menyablon seng, alumunium atau sejenis benda logam lain.
Cara menyablon pada jenis jenis benda logam seperti seng, aluminium, atau plat plat
lain tidak berbeda dengan yang sudah diterangkan. Screen yang dipakai haruslah yang
berukuran halus, yaitu dari nomor kerapatan 165T 200S. cara pelaksanaannya seperti
diatas. Hanya perlu diingat bahwa untuk plat seng atau aluminium atau logam lain,
sebelum disablon hendaknya diperiksa dulu bagian pinggirannya dan sudut sudutnya.
Jangan sampai ada yang mencuat atau kasar (tajam) sebab dapat merobek screen.
(Gambar)
Bila ada bagian sudut sudutnya yang mencuat atau pinggirannya yang tajam dan kasar,
ratakan lebih dulu dengan maril (palu) untuk kemudian diamplas agar halus. Selanjutnya
bersihkan dengan lap. Kemudian sebelum di sablon, sebaiknya didasari dulu dengan cat
warna putih agar warna yang dikehendaki nantinya bisa bercahaya.
38
- Cara membubuhi lem pada plastik stiker yang sudah di sablon juga sama seperti
cara menyablonnya.
- Pertama siapkan dulu screen sheet yang masih kosong tetapi sudah dalam kondisi
benar benar bersih.
- Screen yang digunakan berukuran 60T 80T.
- Selanjutnya ambil satu buah stiker yang sudah disablon dan tempelkan pada bagian
luar screen, untuk mengukur besarnya stiker.
- Gunakan pensil untuk menggaris (mengukur) besarnya plastik pada screen.
- Setelah itu plastik stiker dilepaskkan dan pada screen telah terukur (gambar kotak)
menurut besarnya stiker.
- Selanjutnya bubuhi larutan pembangkit pada daerah luar garis. Pemolesan cukup
hanya pada bagian luar screen.
- Kemudian screen di keringkan dengan dijemur. Setelah screen kering pasang pada
meja cetak.
- Bubuhkan lem pada screen yang disablonkan di atas lastik stiker dengan cara
seperti pada waktu menyablon.
- Lem stiker berwarna putih susu dan akan segera berubah menjadi bening kaca
tetapi lengket dan tak dapat kering.
- Setelah semua plastik stiker yang dibubuhi lem tersebut selesai, dan lemnya telah
berubah bening stiker ditempelkan pada lembaran kertas lilin secara berjajar,
selanjutnya dipotong potong menurut ukuran.
Semua hasilsablonan yang telah selesai seperti plastik, kertas dll selanjutnya dikeringkan.
Gunakan rak untuk mengeringkan hasil sablonan.
Rak merupakan sarana yang baik untuk mengeringkan hasil sablon sebab dapat
ditumpuk satu sama lain selama dalam penataannya dilakukan dengan baik dan tidak
tumpang tindih. Bila tempatnya terbatas, hasil sablonan yang telah kering dapat diambil
dan tempatnya bisa digunakan untuk menjemur yang lain. Karena itu sebaiknya tenaga
penjemur ada sendiri agar pelaksanaannya tidak terlalu repot.
Selain dengan rak, bisa juga dijemur dengan jalan dijepitkan dengan tali dengan penjepit
seperti menjepit cucian. Sedangkan untuk hasil sablonan seperti seng atau jenis logam
lain bisa disediakan rak atau di tata secara berjajar.
Gambar 29: Semua hasil sablonan ditata dengan rapi diatas rak
dan dijemur agar kering.
Lembsrsn-lembaran plat
yang telah disablon
dikeringkan dengan cara
didirikan pada rak pengering.
39
dengan ukuran panjang x llebar tertentu, setelah
disablon bisa dikeringkan pada rak yang telah
disediakan sebagaimana gambar diatas.
Landasan ganjal dengan tebal sekitar 5mm yang diletakan diatas meja
- Untuk plastik stiker bila hendak didasari warna putih (stiker transparan), cara
melakukannya adalah setelah warna asli disablon baru warna putih ditumpangkan.
Karena corak gambarnya terbalik pada waktu disablon.
Dengan tata cara sebagaimana yang sudah dijelaskan sudah lebih dari cukup untuk
proses awal dan sekaligus melatih keterampilan dalam melaksanakan cetak sablon.
40
41