Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Nampaknya industri sablon semakin dikenal


dan digemari serta sudah merupakan bagian
tersendiri yang tak dapat dipisahkan dalam
berbagai perkembangan industri perdagangan,
sosial dan politik. Bahkan kemajuan yang
dicapainya tidak terbatas pada wilayah
perkotaan, tetapi telah merambah jauh
kepelosok desa-desa. Hal ini dikarenakan
bahwa sistem cetak sablon merupakan suatu
usaha yang dapat dilakukan dimana saja serta
dapat dikerjakan oleh siapa saja, baik secara
tradisional maupun secara mesin. Bagi daerah
desa yang belum terjangkau oleh listrik,
sablon tetap mampu melakukan sistem
pencapan dengan baik dan sempurna. Karena itu tidaklah mengherankan bila
perkembangan yang dapat dicapainya benar-benar pesat.

Lebih dari itu, sistem cetak dengan sablon juga telah diterapkan disekolah-sekolah dan
tempat-tempat pendidikan luar sekolah. Bahkan dalam program kerja perkampungan dan
karang taruna, sering pula diterapkan dan diajarkan bagaimana cara mencetak dengan
sistem sablon. Ini benar-benar perkembangan yang menggembirakan karena dengan
begitu sudah maju selangkah untuk mencapai terwujudnya lapangan kerja baru.

Semakin berkembangnya sistem cetak sablon, semakin dibutuhkan buku-buku petunjuk


serta tenaga-tenaga terlatih yang benar-benar profesional. Karena pada kenyataannya,
sistem cetak sablon berbeda dengan sistem cetak mesin. Apa yang tak dapat dilakukan
cetak mesin dapat dikerjakan dengan sempurna oleh cetak sablon.

Sayang, buku-buku pedoman yang seharusnya dapat dijadikan suluh tentang sistem
cetak sablon sampai sekarang masih minim. Untuk itu penulis mencoba menyusun
tatacara menyablon dari mulai tahap awal sampai pada proses hasil yang sempurna.
Adapun berhasil atau tidaknya nanti tergantung dari bagaimana anda
mempraktekkannya berdasarkan isi buku ini. Kalau anda benar-benar mematuhi petunjuk
yang ada didalam buku ini, insya Allah kegagalan yang mungkin anda alami hanya 2,5%.
Karena itu pelajarilah baik-baik isi buku ini dan setelah faham harus segera dipraktekkan.

Bagi anda tingkat pemula, buku ini merupakan petunjuk terbaik untuk anda melangkah
dalam sistem cetak sablon. Dan anda akan mengetahui secara persis apa dan bagaimana
itu sablon serta bagaimana pula cara melaksanakannya. Selamat bekerja semoga
berhasil.

Penulis

1
BAB I
MENGENAL BERBAGAI MACAM SIFAT BENDA

A.PENDAHULUAN

Dalam banyak hal sistem cetak sablon lebih menguntungkan dibanding cetak mesin.
Selain kain gasa ( kain screen ) yang digunakan sebagai sarana utama dalam cetak
sablon tersedia dalam nomor kerapatan yang lengkap, juga cetak sablon tidak
memerlukan biaya yang tinggi serta mudah penanganannya.

Cetak sablon dapat dilakukan hampir di semua jenis benda padat seperti mika, plastik,
kaca/gelas, kain, seng, aluminium, porselin, kertas dll dengan berbagai macam ukuran.
Begitu juga pencetakannya dapat disesuaikan dengan keadaan benda yang dicetak,
misalnya benda cembung, cekung, permukaan benda berlekuk-lekuk dsb. Sehingga tidak
mengherankan bila cetak sablon merupakan suatu kegiatan usaha yang menarik. Biaya
produksi relatif kecil serta modal pendirian yang hanya sedikit. Disamping itu mudah
penanganannya serta dan mampu menghasilkan cetak yang baik. Bagaimanapun juga
model cetakan yang dilakukan, sablon tetap dapat menanganinya dengan memuaskan.
Kemudahan-kemudahan itulah yang menjadikan sistem cetak sablon berkembang pesat
di mana-mana baik di kota maupun di pelosok desa.

Bila dibandingkan dengan cetak mesin, cetak sablon tetap lebih menarik. Pada cetak
mesin, gerakannya dibatasi pada daerah cetak (waktu melakukan percetakan ) dan juga
terbatas pada benda-benda tertentu. Sedangkan cetak sablon dapat dilakukan dalam
berbagai kondisi dan keadaan yang bagaimanapun juga. Teknik penggunaannya dapat
dirubah menurut kebutuhan. Screen sheet yang semula disekat ( ditempelkan ) pada
meja cetak dapat dilepas dan digunakan untuk mencetak tanpa menggunakan meja.
Semua perlengkapan yang digunakan dalam cetak sablon dapat dengan mudah
dipindahkan kemana yang disukai tanpa mempengaruhi hasil sablonan. Dari hal-hal
seperti itu maka dapat diambil kesimpulan bahwa sablon lebih mudah dan lebih luas
sasarannya.

Karena cetak sablon luas sasarannya dan mampu melaksanakan sistem percetakan di
atas berbagai jenis benda dengan bentuk dan kondisi yang bagaimanapun juga, maka
perlu mengetahui berbagai macam sifat benda yang akan disablon. Ini sangat penting
agar nantinnya dapat dihasilkan suatu cetakan yang sempurna degan biaya produksi
yang relatif ringan. Sehingga usaha cetak sablon yang Anda lakukan dapat berkembang
dengan baik serta mampu bersaing dengan lainnya.

B.BERBAGAI MACAM JENIS & SIFAT BENDA


Semua benda yang hedak disablon terdiri dari berbagai jenis yang satu sama lain
memiliki sifat yang berbeda-beda. Ini perlu diketahui agar nantinya dapat ditentukan
nomor kerapatan screen yang dipakai serta jenis tinta ( cat ) sablon yang bagaimana
yang cocok.

B.1. Jenis Benda Penyerap Cat


Secara fisik jenis benda ini memiliki sifat penyerapan yang kuat terhadap benda-benda
cair seperti air, minyak, dsb. Karena itu screen ( kain gasa ) yang digunakan haruslah
yang mampu menyalurkan cat secara penuh, dan ini berarti herus menggunakan kain
gasa dengan pori-pori yang cukup lebar ( jenis screen kasar ).

Jenis benda penyerap cat umumnya yang terbuat dari anyaman benang seperti berbagai
jenis karung dan tekstil. Screen yang dipakai dapat dipilih denagn nomor kerapatan 90 T,
77 T, 61 T sampai nomor kerapatan yang terendah. Semakin rendah nomor kerapatan
screen semakin besar lubang pori-porinya. Untuk jenis tekstil yang bersifat halus bisa
menggunakan screen dengan nomor kerapatan 90 T, sedangkan jenis kain tebal seperti
handuk, selimut, karung, dll dpt dipilih nomor kerapatan 62 T atau 61 T. Tapi pemilihan
nomor kerapatan screen itupun bersifat relatif. Jadi untuk jenis handuk atau karung tidak
harus 62 atau 61 T, mungkin bisa dipilih dengan nomor yang lebih rendah lagi. Jadi
tergantung dari tebal tipisnya kondisi benda tekstil yang hendak disablon. Karena itu bagi
Anda yang tergolong pemula, perlu sedikit latihan agr benar-benar mengetahui secara
persis ketetapan nomor screen yang digunakan untuk jenis benda menyerap cat.

B.2. Jenis Benda Sedang


Jenis benda ini memiliki sifat tidak terlalu menyerap juga tidak bersifat menolaterhadap
segala jenis benda cair. Jadi sifatnya sedang-sedang saja seperti berbagai jenis kulit,
berbagai kertas, jenis-jenis dos, jenis karton manila, imitasi leer dll yang umumnya
memiliki daya serap sedang. Jenis-jenis diatas adalah sebagai permisalan. Sebab untuk
menentukan secara tepat jenis benda yang termasuk dalam kategori ini diperlukan

2
kejelian. Karena jenis benda sedang sifatnya relatif. Biasanya untuk mengetahui secara
pasti adalah berdasarkan pengalaman.

Untuk jenis benda sedang biasanya menggunakan screen dengan nomor kerapatan dari
120 T sampai 150 T. Karena untuk deretan nomor kerapatan tersebut akan menjamin
keluarnya cat tidak berlebihan dan juga tidak terlalu sedikit.
B.3. Jenis Benda Tidak Menyerap Cat
Jenis benda yang tergolong tidak menyerap cat mudah untuk ditentukan, karena memiliki
sifat menolak segala jenis benda cair. Biasanya jenis-jenis benda tidak menyerap memiliki
permukaan yang halus seperti plastik, kaca, mika, seng dll.

Jenis benda tidak menyerap cat bila menerima tinta yang berlebihan dari hasil sablonan,
akan menyebabkan hasil sablonan rusak. Misalnya tulisan atau gambar, maka bentuknya
akan mengembang. Garis yang seharusnya kecil dan halus menjadi lebar dan besar
seperti tetesan tinta yang jatuh di atas kertas merang ( mblobor ). Ini berarti arsiran yang
telah ditentikan sbelumnya menjadi berubah lebih besar ukurannya, sehingga hasil
cetakan menjadi jelek.

Untuk bisa menghasilkan cetakan yang tajam dan jelas pada benda-benda tidak
menyerap cat, haruslah menggunakan screen dengan nomor kerapatan diatas 165 T.
Misalnya 180 S, 200 S atau 228 S. Sebab semakin besar nomor kerapatan screen berarti
semakin halus keadaan screen dan semakin sedikit keluarnya tinta dari balik pori-pori
gasa.

3
BAB II
BERBAGAI SARANA YANG DIBUTUHKAN DALAM
SISTEM CETAK SABLON

A. Pendahuluan

Bahwa cetak sablon merupakan suatu usaha yang sifatnya sederhana, praktis, serta
sedikit modal pendiriannya. Sasaran cetaknyapun luas tidak seperti cetak mesin. Namun
demikian tentunya dibutuhkan berbagai peralatan dan sarana untuk menunjang
keberhasilan dalam sistem cetaknya. Lebih-lebih bila dikembangkan maka akan menjadi
usaha yang besar dengan peralatan yang serba modern.

Sistem cetak sablon nampaknya hanya merupakan penimbulan gambar atau tulisan dari
balik kain screen ( kain gasa yang merupakan sarana utama dalam sablon ), yaitu adanya
pemindahan tinta/cat sablon ke benda-benda hasil kerja gesekan rakel. Tapi bila diteliti
lebih dalam ternyata melibatkan berbagai unsur kegiatan yang satu sama lain saling
berkaitan. Seperti pembuatan gambar, pembuatan bingkai screen, proses afdruk dan
sebagainya, dimana masing-masing kegiatan ( pekerjaan ) membutuhkan peralatan
bantu sendiri-sendiri.

Untuk cetak sablon yang sifatnya masih tradisional, semua kegiatan yang berkaitan
dengan itu cukup ditangani cukup 2 atau 3 orang dimana dalam pelaksanaannya bersifat
serabutan. Misalnya sebagai tukang sablon bisa merangkap tukang gambar, begitu juga
dengan yang lain. Sedangkan untuk usaha sablon besar masing-masing pekerjaan
ditangani oleh seorang tenaga ahli.

Dengan bentuk dan kegiatan yang bagaimanapun juga tetap diperlukan peralatan bantu
untuk menunjang kelancaran kerja dan menghasilkan produk yang bagus. Macam ragam
alat bantu yang dibutuhkan masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri, diantaranya
meja gambar, meja cetak, screen sheet yang merupakan sarana utama, rak pejemur dan
lain-lain. Untuk itu dalam uraian berikut akan dijelaskan secara garis besarnya segala
peralatan yang dibutuhkan dalam sistem cetak sablon.

B. Berbagai Jenis Peralatan Bantu


Semua peralatan bantu dalam cetak sablon memiliki fungsi sendiri-sendiri, dan
kesemuanya berperan dalam menunjang keberhasilan cetak sablon. Adapun peralatan
yang dibutuhkan antara lain adalah sbb:

a. Screen ( kain gasa )


Screen ( kain gasa ) adalah kain sablon yang berfungsi sebagai sarana pembentuk corak
gambar di atas benda-benda yang disablon. Keadaan fisiknya sangat halus seperti sutera
yang memiliki jumlah kerapatan pori-pori yang bertingkat. Karena itu sistem cetak sablon
sering disebut juga sistem cetak sutra.

Kain screen merupakan sarana utama dalam cetak sablon. Tanpa adanya screen sistem
pencapannya tak dapat dilaksanakan. Banyak jenis kain screen yang bisa digunakan
untuk menyablon. Tapi yang paling memenuhi syarat sebagai kain gasa yang baik adalah
Nytal, Monyl, dan Nybolt. Ketiganya memiliki sifat tahan terhadap berbagai zat-zat kimia,
tahan terhadap kondisi yang bagaimanapun juga serta memiliki tegangan dari 5 7%.

Pada umumnya screen digolongkan atastiga sasaran penggunaan berdasarkan


pembagian nomor kerapatannya, yaitu:
- Screen berukuran 61T - 90T, merupakan screen berukuran kasar dan digunakan
untuk benda-benda yang menyerap cat.
- Screen berukuran 120T 150T, termasik jenis screen sedang dan digunakan untuk
mencetak benda-benda sedang ( setengah menyerap cat )
- Screen berukuran 165T 200S, merupakan jeis screen halus dan digunakan untuk
mencetak benda-benda yang tidak menyerap cat.

Lembaran kain scren / kain gasa

Lubang kerapatan / pori-pori

4
Screen dilihat dengan mikroskop.

Gambar 1:Contoh sederhana dari kain screen serta lubang


pori-porinya dilihat dengan mikroskop.

Simbol T menunjukan bahwa screen agak keras dan sedikit kaku, sedangkan simbol S
menunjukan bahwa kodisi screen lebih halus. Semakin rendah nomor kerapatan screen
semakin besar lubang pori-porinya, begitu juga sebaliknya.

b. Meja cetak
Meja sablon atau meja cetak sama pentingnya dengan screen. Sebab penyablonan tidak
akan dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya meja cetak. Meja sablon harus
memenuhi syarat-syarat sebagai meja cetak yang baik, diantaranya harus terbuat dari
kayu jati atau logam, memiliki permukaan yang rata dan lurus ( biasanya permukaan
meja dari kaca bening setebal 5mm ), memiliki ukuran luas dan ketinggian yang cukup,
minimal dibuat dua susun ( bagian atas untuk mencetak dan bagian bawah untuk
penempatan lampu penerang ) serta harus kuat dan stabil dalam segala kondisi.
Landasan meja dari kaca polos
(bening) setebal 5mm

screen sheet. Penjepit screen.

Tempat lampu.

Tempat menaruh
perlengkapan lain.

Gambar 2:lay out sebuah meja sablon lengkap screen sheetnya.

c. Penjepit screen sheet ( penyekat/catok )


Sarana yang satu ini berfungsi sebagai penghubung antara screen sheet ( bingkai
screen ) dengan meja cetak. Pada bagian siku terdapat uliran sebagai penjepit bingkai
screen, dipasang engsel untuk dihubungkan dengan meja. Dengan begitu screen sheet
dapat dengan mudah digerakkan naik-turun pada waktu melakukan proses penyablonan,
sehingga pekerjaan dapat dipercepat serta menjamin kestabilan sasaran cetak ( terutama
pada waktu penyusunan warna ).

Sarana pemutar yang berfungsi


untuk melepaskan atau
mengencangkan screen

bagian yang menjepit bingkai


screen

bingkai screen

Engsel kupu
yang menghubungkan antara catok
Dan meja cetak dan sebagai
Sarana naik turunnya screen
Pada waktu proses cetak dilakukan

Gambar 3:Lay Out penjepit bingkai screen (screen sheet) atau


yang lebih umum di sebut penyekat (catok)

d. Bingkai screen
Bingkai screen sering disebut juga sebagai frame. Salah satu bentuknya dapat dilihat
sebagai gambar berikut

Gambar 4:Lay Out bingkai siap pakai yang dibuat dari kayu jati.

5
Bingkai screen berfungsi untuk membentuk tabir screen yang dapat memenuhi
ketegangan screen sampai 5 7 %. Ketentuan tegangan screen sagat perlu, sebab bila
ketegangan kain gasa kurang dari prosentase, nantinya akan menyulitkan
penggunaannya. Syarat yang harus dimiliki setiap bingkai adalah tidak berubah bentuk
dalam segala kondisi ( basah maupun kering ), memiliki permukaan yang halus dan rata,
bagian bingkai yang brrhubungan langsung dengan kain screen harus halus dan licin,
sudut-sudut bingkai tidak tajam dan harus tahan terhadap reaksi berbagai zat-zat kimia.

Bingkai screen umumnya terbuat dari kayu jati atau jeniskayu rasamala. Sebab kedua
jenis kayu ini memiliki syarat-syarat sebagai bingkai yang baik dan tahan terhadap
berbagai kondisi.

Perlu diketahui bahwa bingkai screen tidak selamanya berbentuk empat persegi panjang.
Adapula yang berbentuk melengkung, bundar, setengah lingkaran dsb, disesuaikan
dengan bentuk dan kondisi benda yang akan disablon.

e. Almari atau rak tempat menyimpan perlengkapan


Perlu disediakan almari atau rak yang berfungsi untuk menyimpan perlengkapan yang
berkaitan dengan sablon. Almari atau rak harus dibuat sekat-sekat dan diberi pintu.
Misalnya ada bagian untuk menyimpan tinta sablon, menyimpan gambar, menyimpan
screen dsb. Bentuk dan ukuran relatif tergantung dari kebutuhan. Yang penting smua
peralatan sablon harus disimpan pada tempat tersendiri yang aman dan tetap dalam
kondisibersih.

f. Timbangan surat
Dalam kegiatan cetak sablon, timbangan surat diperlukan untuk menakar obat
pembangkit ( obat afdruk ). Sebab dalam meramu larutan pembangkit diperlukan takaran
yang tepat agar nantinya dapat berkonsentrasi dengan baik.

Penakaran obat-obat untuk keperluan sablon bisa juga dilakukan dengan timbangan roti.
Tapi karena harganya lebih mahal maka sebaiknya digunakan timbangan surat. Karena
hanya untuk menakar bahan-bahan yang beratnya di bawah 1kg.

g. Gelas pengukur
Gelas pengukur berfungsi untuk mengukur ( menakar ) bahan baku yang berupa cairan
seperti tinta sablon.

Bahan-bahan baku yang berupa cairan membutuhkan ketepatan ukuran dalam cc, dan itu
hanya bisa dilakukan dengan sarana gelas pengukur. Tapi perlu diketahui bahwa gelas
pengukur kurang memenuhi syarat bila digunakan untuk menakar larutan pengental
( emulsifir ).

h. Wadah/tempat mengolah bahan


Untuk melakukan pengolahan bahan baku seperti emulsi pembangkit ( obat afdruk ) dan
obat penghapus, diperlukan wadah yang tidak memiliki pengaruh terhadap obat-obat
tersebut.

Mangkok plastik untuk mengolah


Obat pembangkit

Pengadik dari kayu


atau bambu

pengaduk dari olastik

Gambar 5:Sarana yang baik untuk melakukan pengolahaan dan


pengadukan dalam meramu obat pembangkit.

Sebab obat-obat pembangkit maupun obat penghapus, pengolahannya tidak boleh


disembarang tempat. Karena jenis obat-obat seperti itu mengandung unsur-unsur kimia.
Misalnya Caustic Soda atau Pregant Paste, ini merupakan bahan yang dapat
menimbulkan perubahan terhadap benda yang ditempatinya, khususnya yang terbuat
dari logam. Karena pada waktu pengolahannya harus digunakan wadah dari plastik atau
porselin sehingga nantinyatidak menimbulkan reaksi terhadap tempatnya. Begitu juga

6
dengan sarana pengaduknya jangan yang terbuat dari logam. Gunakan sarana pengaduk
dari plastik, kayu, atau batang bambu.

i.Landasan pengalas
Fungsi utamanya sebagai landasan penerima tekanan kaca terhadap film sablon yang
berada diatas permukaan screen ( kain gasa ). Tanpa adanya landasan pengalas, hasil
penyinaran kurang baik. Anda akan mengetahui secara persis bagaimana cara
menggunakannya bila sudah sampai pada proses afdruk ( penyinaran ).

Kain berwarna gelap


sebagai penutup

Karet busa

Gambar 6:Lay Out sebuah bentuk bantalan pengalas yang


digunakan pada waktu proses penyinaran (afdruk)

Bantalan atau pengalas ini bisa dibuat sendiri. Karena hanya terdiri dari papan kayu
sebagai alas, karet busa dan kain berwarna gelap sebagai penutup.

j. Kaca bening setebal 5 mm


Selain kaca yang digunakan untuk alas meja, perlu juga disediakan kaca yang sama
untuk proses penyinaran. Kaca untuk keperluan sablon memang harus polos dan bening,
serta memiliki ketebalan minimal 5 mm. Sebab dengan keadaannya yang bening serta
ketebalan 5 mm nantinya akan memberi kebebasan sinar serta tahan terhadap
benturan.

Kaca yang digunakan sebagai alas meja, berfungsi sebagai sarana yang paling baik untuk
melihat susunan warna hasil sablon, karena di bawah meja telah dilengkapi dengan
lampu sehingga bila penyinaran kurang pada waktu melakukan penyusunan warna,
lampu bisa dinyalakan dan akan membantu penyusunan warna secara tepat. Sedangakan
kaca lain yang digunakan untuk proses penyinaran berfungsi sebagai sarana tekan,
sehingga gambar yang ada di atas screen todak bergeser.

k. Meja gambar
Bagi yang masih bersifat sederhana dan tradisional, pekerjaan membuat corak gambar
tidak perlu memakai meja gambar, tapi cukup dengan alas dari meja biasa. Tapi untuk
pembuatan gambar sablon yang sudah tingkat profesional, diperlukan adanya meja
gambar agar proses gambar dalam rangka membuat gambar positif dapat berjalan
sempunna.

l. Film sablon ( gambar positif )


Tidak semua film sablon harus melalui foto, Sebab dalam membuat corak gambar, bisa
dikerjakan secara langsung dan bisa pula melalui proses foto copy. Cara yang terahir ini
yang paling banyak digunakan meskipun agak sedikit sulit.

Untuk mendapatkan gambar positif ( film sablon ), haruslah dibuat di atas lembaran
( bahan ) yang dapat meneruskan sinar dengan baik. Sebab gambar yang ada di film itu
nantinya akan dipindahkan ke atas kain screen melalaui proses penyinaran. Film sablon
dapat dibuat di atas kaca, kertas roti, mika polos, atau lainnya, asalkan dapat
meneruskan sinar sampai ke kain gasa. Yang paling baik adalah dari mika film yaitu film
bekas gambar rontgen yang telah dibersihkan dahulu sehingga menjadi bening, untuk
kemudian digambari sesuai dengan corak yang dikehendaki. Dengan mika film maka
susunan ketepatan warna akan terjamin dengan baik.

m. Rakel
Sarana yang satu ini digunakan untuk menyaput tinta/cat sablon yang berada di atas
screen pada waktu melakukan proses pencetakan. Bentuknya sederhana dan terbuat dari
kayu yang pada bagian bawahnya diberi karet khusus.
Pegangan rakel yang terbuat
Dari kayu

Karet khusus yang berfungsi


Sebagai penyapu tinta.

7
Gambar 7: Lay Out sebuah Rakel

Karet rakel tidak sama dengan karet kebanyakan. Dibuat secara khusus ysng tujuannya
untuk menyablon, sehingga tidak cepat aus walaupun telah digunakan berulang kali.
Umumnya karet rakel tahan terhadap minyak tanah atau terpin serta memiliki daya tahan
selama 5 bulan ( secara terus menerus dipakai ). Setiap rakel pada ujungnya selalu
dicantumkan ciri-ciri yang meliputi sifat, ketebalan dan tingginya.

n. Kwas poles dan kwas lukis


Meskipun kelihatannya kurang berperan, tapi sebenarnya meiliki kegunaan yang besar
dalam sistem cetak sablon. Kwas poles digunakan untuk memolesi screen dengan emulsi
pembangkit, sedangkan kuas lukis berfungsi sebagai sarana yang tepat untuk sarana
penursiran. Masalah ukuran yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Sebab kuas tersebut
tersedia dari berbagai macam ukuran.

Kwas lukis

Kwas poles

Gambar 8: kwas poles berfungsi untuk memoles screen dengan


larutan pembangkit sedangkan kwas lukis digunakan
pada waktu pekerjaan penursiran.

Karena itu bisa dipilih sendiri mana yang sekiranya sesuai dengan pekerjaan
bersangkutan. Tapi ingat, kwas tidak boleh digunakan dalam pekerjaan menghapus
gambar yang menggunakan larutan soda api.

o. Meja afdruk
Bagi penyablonan yang masih bersifat sederhana, proses afdruk cukup dilakukan dengan
bantuan sinar matahari atau lampu. Tapi yang sudah profesional, lebih-lebih untuk
perusahaan sablon yang besar, biasanya tersedia juga meja afdruk khusus untuk
pekerjaan tersebut.

Kaca bening
Didalamnya terdapat empat
Buah lampu neon masing-masing
Berkapasitas 20 watt

Gambar 9:Lay Out sebuah meja afdruk yang berfungsi sebagi


alat bantu penyinaran pada proses pemindahaan
gambar dari film ke kain screen

C. BERBAGAI OBAT UNTUK KEPERLUAN CETAK SABLON


Sesudah anda ketahui berbagai perlengkapan bantu dalam cetak sablon, maka sebelum
proses penyablonan dilakukan haruslah diketahui erlebih dahulu berbagai obat untuk
keperluan cetak sablon. Sebab obat-obat untuk keperluan ini merupakan bahan yang
mengandung unsur kimia, sehingga harus diketahui secara persis cara pencampurannya,
cara penggunaannya dan sifat-sifatnya. Begitu juga dalam pencampurannya haruslah
menurut ukuran yang ditentukan.

8
Obat-obat dalam cetak sablon terbagi dalam tiga kategori, yaitu jenis obat afdruk, obat
untuk penghapus dan jenis obat penguat.

C.1. Jenis obat afdruk dan cara pencampurannya


Obat afdruk berfungsi untuk memindahkan gambar ( tulisan ) dari film ke dalam screen
dengan proses penyinaran ( proses pengafdrukan ) melalui penyinaran dengan lampu
atau matahari. Sifat utama obat afdruk adalah peka cahaya, karena merupakan emulsi
pembentuk berdasarkan kekuatan sinar. Hal seperti inilah maka dalam pencampuran obat
sampai pada pelapisan kedalam screen seluruhnya dilakukan di dalam ruangan ( kamar )
gelap. Ini mangingat kepekaan obat ketika keadaannya mengering, yaitu setelah
dilapiskan pada screen, menjadi sangat tinggi. Obat afdruk sering juga diebut sebagai
obat pembangkit dan merupakan sarana untuk membuat screen peka cahaya.
C.2. Jenis obat pembersih/penghapus
Yang dimaksud obat pembersih atau penghapus adalah jenis obat yang digunakn untuk
membersihkan kain screen sebelum proses pengafdrukan atau penghapusan gambar
pada screen untuk diganti dengan gambar yang baru.

Dalam bab dan bagian ini hanya akan dijelaskan jenis obat yang akan digunakan serta
sifat-sifat. Sedangkan bagaimana cara meramu dan cara melakukan pembersihan
penghapusan gambar dari screen akan diterangkan lebih lanjut dalam bab ( bagian )
Cara-cara Melakukan Pembersihan/Penghapusan gambar pada screen.

C.3. Jenis obat penguat ( pelindung lapisan screen )

Jenis obat penguat berfungsi sebagai pelindung obat afdruk yang trdapat pada screen.
Sebab dengan dibarinya obat penguat, maka lapisan chrom yang terdapat pada screen
tidak akan mudah aus oleh gesekan rakel dan juga tidak mudah terpengaruh oleh
sentuhan cat pada eaktu proses penyablonan dilakukan.

Gambar atau tulisan yang terdapat pada screen perlu dilindungi agar dapat digunakan
beberapa kali. Untuk itulah diberi lapisan obat penguat agar gambar pada screen sheet
itu menjadi lebih kuat dan dapat digunakan untuk mencetak dalam jumlah banyak.

Banyak macam jenis obat penguat yang satu sama lain memiliki kualitas dan
kemampuan sendiri-sendiri.

9
BAB III.
PROSES AWAL SEBELUM PEMBUATAN GAMBAR
PADA SCREEN

A. Pendahuluan

Menggambar pada screen merupakan proses awal sebelum langkah penyablonan


dilakukan. Karena gambar yang ada pada screen inilah yang nantinya akan dipindahkan
ke benda ( yang akan di sablon ) dengan proses penyablonan. Tentu saja screen yang
hendak digambar merupakan screen sheet ( screen lengkap ), yaitu screen yang
sudah dipasang pada bingkainya ( frame ) serta screen dengan nomor kerapatan yang
sesuai debgan benda yang hendak disablon. Adapun tata cara pemasangan screen pada
bingkainya, bisa anda baca pada buku TEKNIK CETAK SABLON MODERN UNTUK
HOME INDRUSTRI , dimana dalam buku tersebut dijelaskan secara rinci dan detail
tentang tata cara membuat sendiri segala perlengkapan bantu yang digunakan dalam
cetak sablon, anda dapat membuat sendiri segala peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan dengan biaya yang murah.

Sebelum melakukan penggambaran pada screen, atau dapat juga dikatakan sebelum
melakukan pemindahan gambar dari film kedalam screen melalui proses afdruk,
maka screen sheet yang hendak digambar itu haruslah bersih dari segala kotoran. Jadi
screen sheet ( screen yang telah terpasang dengan baik pada bingkainya dengan baik
dan siap untuk digambar ), sebelum proses penggambaran dilakukan, screen harus
benar-benar dalam keadaan bersih ( bebas dari debu, minyak dsb ).

B. Membersihkan Screen Sebelum Dipakai


Screen yang telah terpasang pada bingkainya, sebelum digambar harus bersih dari
segala macam kotoran. Sebab bila screen dalam keadaan kotor, atau masih terdapat sisa-
sisa kotoran ( debu dll. ) yang menempel pada screen, dapat membawa akibat sbb:
- Pada waktu diolesi abat afdruk daya lekatnya menjadi berkurang bahkan tidak
menghilangkan kemungkinan membawa akibat buruk pada waktu pembuatan
gambar pada screen.
- Banyak daerah-daerah gambar yang buntu dan buruk, sehingga tinta/cat sablon tidak
sepenuhnya dapat menerobos pori-pori.
- Buruknya hasil gambar karena screen kotor akan memakan waktu pada waktu
melakukan proses koreksi atau menursir.

Membersihkan screen sebelum dipakai merupakan hal yang penting sebelum dipolesi
dengan bahan pembangkit dan sebelum penggambaran dilakukan. Sebab berdasarkan
dari praktek, salah satu sebab kegagalan dalam pembuatan gambar diatas screen adalah
kurang bersihnya screen.

Banyak cara yang bisa dilakukan dalam pembersihan kain screen Cara yang paling
sederhana adalah dengan air panas dan soda abu. Yaitu air 1 liter dicampur dengan 1
sendok makan soda abu, kemudian diaduk hingga merata dan dikuaskan ke kain screen.
Biasanya setelah dibersihkan dibiarkan selama beberapa waktu lamanya, bahkan sampai
beberapa hari dan disimpan ditempat yang benar-benar bebas dari debu dan kotoran-
kotoran lain.

bingkai screen
Kain screen

Semprotan air kekuatan


tinggi

10
Gmbar 10:Cara pembersihan dengan campuran asam Cresylic
screen disemprot dengan air tekanan tinggi untuk
menghilangkan sisa-sisa Cresylic Acid yang masih
menempelpada screen.

C. Pemilihan Nomor Screen


Seperti yang telah disebutkan pada uraian lalu bahwa dalam melakukan penyablonan,
harus mengetahui secara persis jenis bahan yang hendak disablon sehinggadapat
ditentukan nomor kerapatan screen yang digunakan. Sebab baik atau tidaknya hasil yang
disablon juga ditentukan oleh tepat tidaknya nomor kerapatan screen.

Nomor kerapatan screen sebenarnya bersifat relatif, bila ada dua screen dengan selisih
nomor satu tingkat, maka keduanya tidak menunjukan perbedaan yang nyata. Tentu saja
pergeseran nomor tersebut masih dalam batas-batas golongan.

Dengan nomor kerapatan yang bagaimanapun juga, screen merupakan sejenis kain sutra
yang digunakan untuk mencetak (atau juga dapat dikatakan untuk menyaring) cat/tinta
dan merupakan sarana utama dalam kegiatan sablon.. Cara menggunakannya adalah
terlebih dahulu dipasangkan pada bingkai (kayu/logam) kemudian dibersihkan
sebagaimana yang sudah diterangkan, dilapisi obat afdruk, digambar (dengan berbagai
macam cara) dan yang terahir digunakan untuk mencetak. Jadi alat catak inilah proses
pemindahan gambar dari film ke dalam screen dilakukan (proses Fdruk).

Semakin tinggi nomor kerapatan screen, berarti samakin halus keadaan screen serta
semakin sedikit kebutuhan cat (tinta) sablon. Sebab semakin halus kondisi screen,
semakin kecil lubang pori-porinya dan semakin sedikit tinta/cat yang tertinggal pada
benda yang disablon. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa penyablon sekarang ini
lebih banyak menggunakan jenis screen halus untuk menyaingi hasil cetak mesin.

Penuntun cara pemilihan nomor screen :


- Screen 48T 55T : sasaran cetak handuk, karung.
- Screen 62T : untuk sablon timbul, kaos, lemstiker floating.
- Screen 77T : sasaran catak kaos dan berbagai jenis spanduk.
- Screen 90T : untuk sablon timbul motif halus, bagde, dan berbagai macam
jenis kain.
- Screen 120T : sasaran cetak seng, karton, kayu, kulit, imitasi, kertas.
- Screen 150T : untuk sablon kertas motif blok, imitasi, mika (stiker).
- Screen 165T : sasaran catak plastik, kertas.
- Screen 180T : sasaran catak plastik dan jenis-jenis kertas halus.
- Screen 200T : sasaran cetak raster.

Data diatas dapat digunakan sebagai petunjuk pemilihan nomor screen sesuai dengan
sasaran cetaknya. Selain itu juga perlu diperhatikan hal-hal lain agar dapat dicapai hasil
sablon yang baik dan sempurna, antara lain:
- Obyek cetak harus diketahui secara persis jenisnya. Apakah jenis benda meresap cat,
jenis benda sedang ataukah jenis benda tidak meresap cat.
- Pemilihan nomor kerapatan screen.
- Jenis tinta yang dibutuhkan.
- Penggunaan rakel harus sesuai dan tahan terhadap cat yang dipakai.
- Jenis obat afdruk.

Misalnya sasaran cetak adalah plastik, ini termasuk benda tidak meresap cat. Luas
gambar yang hendak disablon lebar panjang 20 x 35 cm. Dengan begitu dapat ditentukan
:
- Nomor screen yang cocok 180S.
- Ukuran luas-dalam screen 30 x 50 cm. Ukuran screen harus lebih luas dari ukuran
gambar sehingga dapat memiliki kebasan dalam merakel.
- Jeis tinta yang cocok fine ink
- Bahan penyampur tinta minyak terpin
- Ketebalan karet rakel yang digunakan 5 6 mm.
- Jenis obat afdruk Chromatine, Gelatine bichromate atau Ulano 133.

11
Setiap screen yang digunakan, ukuran dalamnya harus lebih luas dari ukuran gambar.
Misalnya ganmbar memiliki ukuran panjang x lebar 10x20 cm. Ini berarti ukuran dalam
screen harus 20 x 35 cm. Jadi lebar screen (ukuran dalamnya) setidaknya 10 cm lebih
lebar dari lebar gambar, dan panjang screen (ukuran dalam) setidaknya 15 cm lebih
panjang dari panjang gambar. Dengan begitu pada waktu menyablon, yaitu pada waktu
merakel, ada kebebasan bergerak dan tidak terbatas.

Setiap screen yang telah diproses, akan tampak bagian-bagian yang berlubang dan
bagian-bagian yang tertutup oleh lapisan pembangkit. Untuk mengenal kain screen (kain
gasa), khususnya bagi anda yang tergolong pemula, dapat ditilik dengan ciri-ciri sbb:
- Setiap screen umumnya berwarna putih.
- Keadaannya halus dan tipis.
- Lubang pori-pori screen adalah menurut nimor kerapatannya. Semakin tinggi nomor
kerapatan, semakin kecil lubang pori-porinya dan ii berarti semakin halus keadaan
screen tersebut.
- Bersifat elastis.
- Dapat digunakan untuk menyablon berbagai macam jenis benda sesuai dengan
nomor kerapatannya.
- Tahan terhadap air panas, Caustic Soda (Soda Api), serta memiliki ketahanan
terhadap basah dan kering yang saling bergantian.

D. TAHAP AWAL DALAM PEMBUATAN RANCANGAN GAMBAR


Screen sheet yang sudah dibersihkan, selanjutnya digambar menurut salah salah satu
metode atau cara menggambar screen. Bisa dengan cara langsung dan tak langsung.

Banyak cara yang biasa digunakan untuk menggambar pada screen, masing-masing
memiliki keistimewaan sendiri yang nantinya akan dijelaskan secara rinci.

D.1. Rancangan gambar di atas kertas biasa


Sebelum melakukan pembuatan pembuatan gambar pada screen biasanya terlebih
dahulu dibuat rancangannya pada kertas biasa dengan menggunakan cat air, sekaligus
diwarnai menurut warna yang dikehendaki. Setelah selesai menggambar di atas kertas
biasa berulah ditentukan cara untuk memindahkan rancangan gambar tsb pada screen,
apakah sengan cara langsung atau tak langsung yaitu melalui proses pengafdrukan.

Sedikit diketahui bahwa dalam menggambar untuk keperluan sablon, setidaknya harus
mengetahui dasar bagaimana cara menggambar yang baik. Sebab gambar pasa screen
itu nantinya akan dipindahkan ke benda lain melalui proses penyablonan. Kalau misalnya
tidak memiliki pengetahuan bagaimana cara menggambar yang baik, atau tidak memiliki
bakat seni lukis, seyogyanya diupahkan saja pada orang lain yang ahli, khususnya orang
yang berpengalaman dalam menggambar sablon. Atau bisa juga memesan klise sablon
lengkap (film sablon lengkap dengan gambarnya).

Dengan cara yang bagaimanapun juga, yang paling baik adalah belajar sendiri sedikit
demi sedikit. Sehingga nantinya dapat mengetahui bagaimana cara menggambar untuk
keperluan sablon. Jadi tidak terus menerus memesan gambar pada tukang gambar atau
klise tadi.

Bila anda hendak menggambar sendiri, lakukanlah cara-cara sbb:


a. Bila desain gambarnya cukup besar dan tidak muat dalam satu kertas, bias dibuat
pada beberapa kertas kemudian disambung menjadi satu.
b. Mula-mula dirancang terlebih dahulu desain gambarnya di atas kertas biasa.
c. Bila cara menggambar telah anda ketahui, selanjutnya anda harus mengenal kertas-
kertas tembus cahaya. Sebab jenis kertas tembus cahaya inilah yang nantinya harus
digambar untuk dijadikan film sablon (gambar positif) untuk kemudian dipindahkan
ke screen melalui proses afdruk.

Gambar diatas merupakan contoh gambar yang besar yang hanya bias digambar pada
beberapa kertas, kemudian disambung menjadi satu gambar utuh.
Bila cara seperti itu harus dilakukan, maka dalam melakukan penyambungan dari kiri ke
kanan dan dari atas ke bawah harus dilakukan sedemikian rupa sehingga batas
sambungan itu tidak kelihatan. Jadi pada kertas yang akan disambung hendaknya
dilebihkan sedikit untuk tempat sambungan., sehingga gambar tersebut akan nampak
rapat dan seperti tak ada sambungan sama sekali.

D.2. Jenis-jenis kertas tembus cahaya


Yang dimaksud kertas tembus cahaya adalah kertas atau mika film yang bias digunakan
sebagai film sablon. Di kertas inilah nantinya tertera gambar positif. Yaitu setelah
menggambar pada kertas gambar biasa dan gambar itu telah terlihat
sempurna,selanjutnya gambar tersebut dicontoh kembali (dipindahkan) pada kertas

12
tembus cahaya. Dan gambar pada kertas tembus cahaya inilah yang nantinya akan
dipindahkan pada screen.
Adapun jenis-jenis kertas tembus cahaya yang bisa digunakan sebagai film sablon adalah
sbb:

1. Kertas HVS
Yang umum diganakan sebagai film sablon adalan HVS 60 gram. Sebelum dibuat
menjadi kertas tembus cahaya, biasanya digambari dulu dengan corak gambar yang
dikehendaki. Tinta yang digunakan biasanya jenis tinta plakat, tinta afdruk, tinta bak,
atau jenis tinta yang lain.
Setelah digambari, maka bagian belakang kertas HVS itu diolesi dengan minyak tanah
sehingga dapat menjadi kertas tembus cahaya. Hal ini dilakukan pada waktu hendak
mengafdruk. Jadi jika kertas yang sudah digambari belum digunakan sebagai film,
maka simpanlah dengan baik tanpa dipolesi minyak tanah.

2. Kertas roti
Kertas roti biasanya agak sedikit bening, sehingga bisa digunakan sebagai kertas
tembus cahaya. Tinta yang digunakan untuk menggambar pada kertas roti sama
dengan yang digunakan pada kertas HVS.
3. Kertas minyak
Keadaan kertas minyak ini (warnanya) lebih bening dibandingkan dengan kertas
roti atau kertas HVS, sehingga kualitasnya lebih baik dari kedua jenis kertas di atas.
Tinta yang digunakan sama dengan HVS.

4. Kertas karkir
Jenis kertas yang bisa dijadikan sebagai film positif sablon. Tinta yang digunakan
Sama dngan HVS.

5. Mika film
Mika film adalah dilm positif bekas roentgen yang sudah tidak terpakai kemudian
dibersihkan hingga menjadi bening.
Film pisitif dengan menggunakan mika film jauh lebih baik dibandingkan dengan
penggunaan film dari kertas tembus cahaya.. Sebab lebih dapat menerima sinar
tmbus kepada screen sehingga proses pengafdrukan lebih cepat. Keuntungan dari
penggunaan mika film adalah tahan terhadap panas dan tidak mudah berubah
keadaannya, serta lebih terjamin ketepatan susunan warna ke dua dan selanjutnya.
6. Kodatrace
Ini merupakan jenis mika tipis yang umumnya memiliki lebar skitar 120 cm. Terdiri
dari beragam jenis yang masing-masing memiliki ketebalan dan kejernihan yang
berbeda-beda.
Tinta yang digunakan untuk menggambar adalah jenis tinta afdruk, cat plakat, tinta
bak, tinta Adverf dll.

7. Kaca
Jenis kaca yang paling baik digunakan sebagai film positif adalah kaca bening. Cara
penggambarannya bisa menggunakan cat plakat atau cat biasa.

13
BAB.IV
CARA PEMBENTUKAN GAMBAR PADA SCREEN

A. Pendahuluan
Agar usaha sablon yang anda lakukan semakin menarik dan digemari pelanggan, maka
gambar atau tulisan yang diterakan pada screen haruslah bagus. Corak-corak gambar itu
nantinya akan dipindahkan ke benda lain melalui proses penyablonan, dan tentunya akan
dinikati masyarakat luas seperti gelas, piring, kaos, spanduk dll.

Pembentukan gambar pada screen bisa dilakukan secara langsung atau tak langsung
yang disebut system foto copy.

B. Pembentukan Gambar Dengan Cara Langsung


Pembuatan gambar pada screen dengan cara langsung merupakan cara yang paling
mudah dan cepat. Sebab motif yang diinginkan bisa langsung digambar pada screen.
Hanya saja cara seperti ini hanya cocok utuk gambar atau motif yang berukuran besar.
Untuk gambar-gambar yang memerlukan garis lurus halus atau bentuk gambar yang kcil-
kecil cara ini tidak bisa dilakukan, kalaupun bisa sangat sulit dan memakan waktu lama.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pembuatan gambar pada screen secara
langsung.

Cara 1 :
1. Siapkan terlebih dahulu screen sheet yang akan digambari. Yaitu screen yang sudah
dipasang pada bingkainya dengan baik dan rapi menurut procedure pemasangan
screen yang ada.

Screen sheet yang siap di gambar!

Corak gambar diletakan


Pada screen dengan pensil B
A

Gambar yang telah selesai diputus


Dengan cat dengan menggunakan kwas

Gambar 11: Contoh penggambaran langsung pada screen dengan


menggunakan cat.
2. Gambarilah screen tersbut dengan corak gambar yang telah menjadi rancangan.
3. Penggambaran screen dilakukan hati-hati dengan menggunakan pensil.
4. Setelah gambar selesai pulaslah bagian dalam gambar tersebut dengan cat
menggunakan kwas kecil.

14
5. Cat yang digunakan untuk menggambar gunakan cac duco merk yang baik. Lebih
baik lagi menggunakan cat khusus untuk screen.
6. Sesudah pmulasan cat pada bagian gambar selesai,screen dikeringkan hingga siap
untuk menyablon.

Gambar 12: |Contoh hasil gmabar sablon dengan memakai cara 1.

Cara 1 hasil sablonannya dapat dilihat sebagaimana gambar di atas. Sebab pada bagian
dalam gambar ditutup dengan cat sedang bagian pinggirnya tidak, sehingga pada waktu
penyablonan, cat yang keluar melalui pori-pori screen adalah pada bagian luar gambar.
Hal ini juga bisa dilakukan sebaliknya, yaitu pemolesan cat dilakukan diluar gambar maka
hasilnya justru gambarnyalah yang terpoles cat.

Gambar 13: Contoh hasil dengan cara kebalikan dari gambar 12.

Cara 2 :
Cara 2 ini merupakan cara penggambaran langsung pada screen tetapi tidak
menggunakan cat, melainkan memanfaatkan larutan pembangkit. Caranya adalah :
1. Siapkan screen sheet yang akan digambari.
2. Screen harus benar-benar bersih dari segala macam kotoran.
3. Letakkan screen tersebut menghadap ke atas.
4. Dengan menggunakan pensil gambarilah screen tersebut sesuai dengan cirak yang
dikehendaki.
5. Kalau misalnya takut melakukan kesalahan dalam menggambar langsung pada
screen, corak gambar bisa terlebih dahulu dibuat pada kertas biasa. Dengan begitu
apabila terjadi kesalahan dalam menggambar bisa dihapus dan dibetulkan kembali
dengan mudah atau menggambar lagi pada kertas lain.
6. Setelah selesai, rancangan gambar diletakan di atas papan sebagai landasan, untuk
kemudian letakan screen sheet di atas kertas dengan posisi menghadap ke atas.

Screen sheet siap untuk gambar!

Rancangan gambar
dibuat diatas kertas

Landasan dari papan


Sebagai dudukan (atas) untuk rancangan
Gambar dan screen sheet

Gambar 14: Contoh cara pengembangan langsung pada screen


dengan terlebih dahulu rancangan gambarnya diuat
diatas kertas, dan denganposisi ditumpukan diatas
kertas rancangan gambar, screen siap digambari
dengan menggunakan pensil.

7. Dengan menggunakan pensil, rancangan gambar pada kertas dipindahkan ke dalam


screen.(di blat).
8. Setelah penggambaran pada screen selesai, selanjutnya screen dibalik, atau
dimiringkan dengan posisi bagian luar menghadap ke atas.

15
9. Bagian luar screen dilapisi dengan larutan pembangkit.
10. Pemolesan bagian luar screen dengan larutan pmbangkit sebaiknya dimulai dari
pinggir gambar dengan menggunakan kwas kecil agar bagian dalam gambar tidak
terkena larutan pembangkit.
11. Kemudian dengan menggunakn kwas besar, seluruh bagian luar dari screen itu
dipolesi dengan larutan pembangkit, kecuali bagian gambarnya.
12. Setelah pemolesan tadi selesai, akan nampaklah bahwa seluruh bagian luar dari
screen itu tertutup oleh larutan pembangkit, kecuali pada bagian gambar (bagian
hurufnya).

bagian dalam screen pensil

B
A

Posisi screen menghadap keatas

Memolesi larutan pembangkit


Dengan kwas pada bagian luar posisi screen dibalik
Huruf (menghadap kebawah)

Gambar 15: pembentukan gambar pada screen dengan cara langsung

13. Pori-pori screen bagian huruf akan tetap berlubang, sedangkan bagian luar huruf
tertutup larutan pembangkit.
14. Sesudah pembuatan selesai screen dikeringkan, dan siap untuk menyablon.
15. Bila sasaran cetak jenis kain, screen harus diperkuat dengan vernis (screen lack).

Bila tata cara pembuatan gambar sebagaimana tersebut di atas dilakukan dengan baik,
maka screen sheet siap digunakan untuk menyablon.

C. Pembuatan Gambar Dengan Cara Resist


Pembuatan gambar pada csreen dengan cara resist tidak jauh berbeda dengan cara 1
sebagaimana tersebut di atas. Hanya saja bukan cat yang digunakan melainkan larutan
hitam yang berbentuk pasta, yang disebut Resist. Cara ini lebih sulit dibandingkan
dengan cara-cara yang sudah diterangkan di atas.

D. Pembuatan Gambar Dengan Kertas Berlubang


Cara ini lebih mudah dan lebih cepat digunakan, tanpa harus melalui proses pengeringan.
Tetapi corak gambar terbatas pada gambar-gambar besar seperti gambar blok segitiga,
kotak, lingkaran. Caranya adalh sebagai berikut :

1. Sediakan kertas sampul dan potong menurut ukuran tertentu.


2. Buatlah corak gambar atau bentuk huruf sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Potonglah dengan pisau khusus potong bagian tepi-tepi dari gambar tersebut,
sehingga kertas itu akan berlubang membentuk corak gambar.
4. Kertas yang telah berlubang selanjutnya ditempelkan pada csreen dan harus
menempel penuh agar tidak mudah terlepas. Kedudukan gambar harus tepet berada
di tengah-tengah screen.
5. Bila kertas sudah melekat pada screen lakukanlah lakukanlah pngontrolan agar
jangan sampai ada kertas yang bergelembung.
6. Bila kertas sudah siap lakukanlah percobaan mencetak. Bila terjadi gelembung-
glembung pada kertas karena tinta sablon, segera ratakan kembali pada permukaan
screen.

16
Cara pembentukan gambar dengan kertas berlubang biasanya hanya digunakan untuk
mencetak di atas kain menggunakan tinta kain. Bila digunakan untuk selain kain hasilnya
kurang bagus.

E. Pembentukan Gambar Dengan Cara Pemotongan


Cara ini disebut juga Cut Put Methode, tidak jauh berbeda dengan metode kertas
berlubang. Bahan utamanya screen sheet, kertas tembus cahaya, dan pisau potong
kertas (cutter).

Cara pembuatan :
1. Siapkan screen sheet bersih yang hendak digambari.
2. Ambil kertas tembus cahaya yang ukurannya lebih besar sedikai dari ukuran dalam
screen.
3. Lapisilah kertas tersebut dengan sirlak yang dilarutkan dengan spirtus. Bisa jiga
dengan Arabische gom yang dilarutkan dalam air.
4. Cara melapisi kertas tipis saja tetapi rata, kemudian keringkan.
5. Selanjutnya gambarilah kertas tersebut dengan desain yang telah dirancang
sebelumnya. Dan kertas yang telah digambari itu dipotong dengan pisau potong
hingga menjadi gambar yang berlubang.
6. Kertas yang telah membentuk gambar berlubang itu selanjutnya dilekatkan pada
kaki screen dengan permukaan gambar yang dilapisi larutan sirlak menghadap ke
kain screen.
7. Kemudian disetrika sambil ditekan-tekan agar gambar menempel betul pada kain
screen.
8. Setelah selesai menempelkan gambar dengan menyetrika, bagian dalam dari screen
dilapisi dengan lak ( Screen Laquer DH atau Screen Laquer L).
9. Setelah kering bersihkanlah permukaan screen dengan Thiner A atau Xylol dengan
menggunakan kapas atau kain lunak yang dibasahi dengan larutan pembersih itu,
dan digosok-gosok pelan agar pori-pori screen menjadi berlubang kembali pada
bagian gambarnya.
10. Agar screen tidak bocor pada waktu digunakan, hendaknya sebelah pinggir dekat
rangka dilapisi pula dengan Screen Laquer atau kertas kraft (kertas sampul berwarna
coklat).
11. Langkah terahir adalah penreringan hingga screen siap digunakan.

F. Pembuatan Gambar Dengan Cara Fotocopy


Dari seluruh cara yang dilakukan untuk pembuatan gambar pada screen, cara fotocopy
adalah cara yang paling banyak dipakai meskipun cara ini adalah tersulit dan harus
melalui beberapa fase (proses) sampai terciptanya gambar di atas screen.

Meskipun methode fotocopy prosesnya lebih sulit tapi hasil yang dihasilkan lebih akurat
dan lebih baik dibandingkan cara-cara yang lain. Bahkan untuk gambar atau tulisan yang
bersifat lux, dapat dikerjakan dengan baik dan sempurna, hingga cara ini paling disukai.

Kelebihan-kelebihan methode fotocopy antara lain :


- Bentuk serta motif tulisan atau gambar yang bagaimanapun coraknya, dapat dibuat
sebagus mungkin.
- Hasil sablonan memiliki kualitas yang tinggi serta halus.
- Gambar kecil-kecil yang menggunakn banyak variasi atau tulisan dengan corak yang
halus, dapat dibuat dengan mudah tanpa memakan waktu lama.
- Apabila screen telah sering dipakai dan kemudian rusak, maka gambar dengan
mudah dapat dipindahkan ke screen lain dengan proses afdruh sehingga tidak perlu
lagi melakukan pembuatan gambar ulang.

Selain gambar-gambar dengan motif yang halus dapat dikerjakan dengan baik, juga film
sablon bisa disimpan untuk diafdruk kembali jika screen telah rusak.

Adapun prosedur pembuatan gambar pada screen dengan cara fotocopy adalah sbb :
1. Pembuatan film sablon.
2. Pengertian kamar gelap.
3. Melapisi screen dengan larutan pembangkit.
4. Proses pengafdrukan.
5. Membangkitkan gambar pada screen.
6. Menursir.
7. Sebab-sebab kerusakan dalam pembuatan gambar [ada screen.
8. Membersihkan/menghapus gambar pada screen.

F.1. Pembuatan film sablon


Film sablon sering juga disebut dengan gambar positif ini bisa dibuat di atas kertas biasa
seperti HVS, kertas roti, kertas minyak atau mika bekas roentgen. Bila gambar ditulis di

17
atas kertas biasa, dengan kertas HVS misalnya, maka harus dibuat menjadi tembus
cahaya dengan dipolesi minyak tanah atau minyak gorng yang bersih. Ini dilakukan
apabila gambar hendak diafdruk (dipindahkan ke screen).

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam pembuatan gambar pada kertas tembus
cahaya,antara lain :
a. Warna tinta yang digunakan umumnya hitam, kecuali jenis Adverb yang biasanya
berwarna coklat.
b. Setiap kertas tembus cahaya yang digunakan sebagai film sablon dan telah
digambari, pada bagian halaman yang ada gambarnya harus dilapisi dengan vernis,
agar kertas berikut gambarnya tahan terhadap air dan tidak mudah rusak. Bila
filmnya menggunakan HVS tidak perlu menggunakan vernis.
c. Setiap warna harus digambar pada kertas/film sendiri. Jadi bila gambar tersebut
terdiri dari 3 warna, berarti terdiri dari 3 kertas.
d. Setiap film sablon yang sudah jadi, harus disimpan dengan map atau tempat alin
yang mmang khusus untuk menyimpan film sablon. Dengan begitu film sablon tetap
awet dan tetap dapat digunakan bila sewaktu-waktu digunakan.

F.2. Pengertian kamar gelap


Kamar gelap adalah kamar yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang anti cahaya,
yaitu suatu pekerjaan yang dalam melakukannya tidak boleh sampai terkena sinar
matahari langsung/tidak langsung atau sinar lain yang terang. Biasanya di dalamnya
hanya menggunakan penerangan dari lampu pengaman berwarna merah atau hijau.

Kamar gelap yang digunakan untuk keperluan sablon tidaklah sepekat yang digunakan
dalam teknik fotografi atau sejenisnya. Sebab bahan obat yang digunakan untuk
pembangkit gambar pada screen sheet tidak sekritis obat yang digunakan dalam proses
cuci film atau afdruk foto. Untuk lebih jelasnya dapat dibandingkan sebagai berikut :
Kamar gelap untuk keperluan fotografi
- Keadaan ruang sepenuhnya harus bebas dari sinar.
- Pada waktu meramu obat cuci film ataupun proses lainnya, tidak boleh ada lampu
atau sinar yang masuk dalam ruangan.
- Bila menggunakan lampu pengaman harus berwarna merah.

Kamar gelap untuk keperluan sablon


- Keadaan kamar tidak sepenuhnya harus gelap.
- Dalam meramu obat pembangkit, dapat menggunakan lampu penerang yang
berwarna hijau atau merah.
- Tidak diharuskan memakai lampu pengaman.

Dengan adanya perbandingan di atas dapat dijadikan pedoman tentang persyaratan


ruang gelap dalam kegiatan sablon. Dan ruag gelap itu diperlukan pada waktu melakukan
pengolahan bahan pembangkit. Memoleskan kain pembangkit ke kain screen,
pengeringan screen setelah dipolesi dan penyusunan perlengkapan penyinaran. Yang
disebut sebagai proses fotocopy adalah pemindahan gambar dari gambar positif (film
sablon) ke kain screen dengan bantuan sinar (proses afdruk).

F.3. Melapisi screen dengan larutan pembangkit/penyemiran dan cara


mengeringka
Gambar yang telah selesai dibuat sebagai film sablon (gambar positif), baik pad kertyas
HVS, kertas royi dsb harus disimpan rapi karena nantinya akan dipindahkan ke screen
dengan proses afdruk.

Sebelum pemindahan gambar (proses afdruk) dilakukan, maka screen sheet harus
dipolesi dengan larutan pembangkit seprti Gelatine-bichromate, Chrome gelatine,
Chromatine, atau biasa juga menggunakan Ulano 133 yang merupakan obat jadi siap
pakai. Jadi sebelum pemolesan dilakukan, buatlah terlebih dahulu larutan pembangkit. Ini
dilakukan dikamar gelap begitu juga pada waktu pemolesan.

A B

18
Pemolesan larutan pembangkit dengan kwas
Dimana screen sheet dalam posisi tidur.

Pemolesan larutan pembangkit dengan


Penggaris siku dimana screen sheet
Dalam posisi berdiri agak condong
Gambar 16: Contoh cara pemolesan larutan pembangkit pada
screen yang dilakukan dengan kwas atau penggaris
siku dan dikerjakan dalam kamar gelap.

Untuk melakukan pemolesan larutan pembangkit pada screen, biasa menggunakan kwas,
mika berbentuk segitiga, atau yang paling baik adalah menggunakan rakel khusus untuk
pemolesan yang disebut coater.

Prosedur pemolesan yang baik:


- Pertama kali cucilah terlebih dahulu screen sheet dengan air sabun yang bebas dari
larutan lemak dengan menggunakan karet busa (spons).
- Setelah dicuci bilaslah dengan air bersih sampai benar-benar bersih kemudian
keringkan.
- Setelah kering bawalah ke kamar gelap untuk dilapisi dengan kain pembangkit.
- Dalam kamar gelap siapkan pula larutan pembangkit atau bisa juga menggunakan
larutan siap pakai.
- Letakkan screen dalam posisi vertical agak miring sedikit dan tuangkan emulsi
pembangkit secukupnya pada screen tadi.
- Dengan menggunakan penggaris siku atau coater, tuangkan emulsi pada screen dan
ratakan sampai benar-benar merata dan jangan sampai ada bagian yang terlalu tebal
atau sebaliknya.
- Pemolesan dilakukan pada bagian dalam dan luar screen.
- Sesudah pemolesan selesai, cucilah penggaris atau coater sampai bersih.

Penggunaan emulsi pembangkit disesuaikan dengan pori-pori screen. Semakin rendah


kerapatannya, berarti semakin besar lubang pori-pori screen dan tntunya membutuhkan
obat yang lebih kental agar lapisan chrom terjamin kerapatannya.

Bila pekerjaan pemolesan selesai dilakukan, selanjutnya screen dikeringkan dan inipun
harus dilakukan di kamar gelap. Pengeringan bisa dilakukan dengan dianginkan, dengan
kipas angina atau pengerring rambut (hair dryer) atau bisa juga menggunakan komppr
yang telah dilapisi seng. Kamar yang digunakan untuk mengeringkan screen harus
memiliki persyaratan sbb :
- Penerangan kamar hanya diperbolehkan menggunakan lampu berwarna merah atau
hijau.
- Kamar harus bebas debu dam kotoran lain yang sewaktu-waktu bisa melekat pada
permukaan screen.
- Kondisi kamar harus kering dan tidak lembab.
- Suhu (temperature) kamar tidak boleh lebih dari 40 C.
- Kamar harus memiliki ventilasi baik agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan
sempurna.

Setelah proses pemolesan selesai dan lapisan pembangkit pada screen itu telah kering,
segeralah untuk melakukan proses afdruk. Sebab jika pengeringan berlebihan dapat
menyebabkan lapisan pembangkit menjadi pekat dan sulit dihapus, dan juga lapisan
pembangkit yang terlalu kering dapat menyebabkan berubah sifat dan serta tidak dapat
berfungsi lagi.

Lapisan yang telah mongering dan dibiarkanbegitu saja, bila sampai tersentuh pantulan
sinar secara perlahan-lahan akan menjadikan lapisan itu tidak berfungsi. Begitu juga bila
lapisan pembangkit itu trlalu tebal atau adanya lapisan screen lack, maka lapisan chroom
mudah rusak dan ketahanan screen menjadi berkurang. Jadi bagaimanapun juga setelah
screen kering segeralah melakukan proses afdruk, jangan sampai lewat dari 5 atau 6 jam
setelah screen kering.

F.4. Proses afdruk/penyinaran


Yang disebut afdruk dalam sablon adalah pemindahan gambar dari film positif (gambar
positif) kedalam screen dengan proses penyinaran dan pencucian. Sebelum langkah ini
dilakukan, maka segala perlengkapan atau hal-hal yang berkenaan dengan pemindahan
gambar pada screen haruslah dipersiapkan terlebih dahulu.

Dalam melakukan proses afdruk, ada 2 cara yang bisa dilakukan dalam menyusun film
positif di atas screen, masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan bentuk cetakan.
Adapun dua cara tersebut adalah :
- Meletakan dengan dengan posisi terbalik jika cetak dari bagian luar.

19
- Jika cetak dari dalam maka posisi tidaklah terbalik.

Untuk bisa menghasilkan gambar yang baik dalam pemindahannya ke dalam screen,
langkah pertama yang mesti dilakukan adalah memeriksa keadaan film. Jika ada gambar
yang rusak sebaiknya diganti dengan yang baru.

Berbagai perlengkapan yang perlu disesuaikan dalam proses afdruk (penyinaran) adalah :

a. Kaca Bening
Tebal kaca minimal harus 5 mm, dan luasnya minimal sama dengan luas bagian luar
screen atau lebih luas lebih baik.
Kaca ini nantinya berfungsi sebagai sarana penekan film (gambar positif) yang
berada di atas screen. Dengan adanya penekanan dari kaca maka keadaan film
dapat merapat pada tebir screen, disamping itu kaca juga harus dalam kondisi
bersih serta bebas dari noda bercak atau goresan, juga kaca harus dalam keadaan
kering.

b. Gambar Positif
Gambar atau film positif yang hendak di afdruk harus dalam kondisi baik. Kalau
gambar itu dibuat di atas kertas HVS atau kertas roti, jangan sampai ada bekas
lipatan.

c. Screen Sheet
Screen yang hendak diproses harus dalam keadaan siap dan sudah dipolesi dengan
lapisan pembangkit sebaik mungkin.

d. Bantalan busa
Bantalan busa yang sudah dilapisi dengan kain berwarna gelap berfungsi sebagai
alat pembantu terhadap kerapatan film pada screen.

Kaca bening setebal 5mm

Gambar positif
Screen sheet yang
Telah dilapisi
Emulsi pembangkit

Bantalan busa yangtelah


dilapisi kain berwarna gelap

Gambar 17: Susunan perlengkapan pada waktu hendak


melakukan
proses penyinaran (afdruk)

Jadi pada waktu film ditekan oleh kaca bening dari atas, maka film itu tidak akan
mampu mrapat dengan baik bila tidak ada bantuan landasan karet busa. Lebar
panjang atau luas dari landasan busa ini harus sama dengan luas bagian dalam
screen.
Dengan adanya landasan busa ini, maka disamping film dapat merapat penuh di
atas screen yang telah dilapisi dengan emulsi pembangkit, juga untuk mencegah
kemungkinan dari adanya berkas-berkas sinar yang menerobos masuk ke sela-sela
film.

e. Landasan afdruk
Landasan afdruk hanya digunakan apabila proses penyinaran dilakukan dengan
memanfaatkan sinar lampu. Landasannya bisa berupa meja atau sarana lain yang
mmadai.

f. Lampu pijar
Hanya diperlikan bila penyinaran menggunakan lampu dan membutuhkan 4 buah
lampu pijar yang masing-masing berkapasitan 250-500watt dan masing-masing
sudah dilengkapi dngan reflector.

g. Meja afdruk

20
Meja afdruk juga hanya bisa diperlukan bila penyinaran menggunakan lampu.
Biasanya meja seperti ini memang telah dirancang secara khusus untuk proses
pengafdrukan dimana didalamnya telah dilengkapi dengan 4 buah lampu neon
masing-masing berkapasitas 20 watt.

Seperti tersebut di atas bahwa erlengkapan-perlengkapan itu tidak semuanya digunakan,


tergantung dari bagaimana proses penyinaran itu dilakukan. Sebab dalam melakukan
penyinaran dalam rangka proses afdruk ada 2 cara yang bisa dilakukan, yaitu penyinaran
dengan matahari dan penyinaran dengan lampu, tergantung dari bagaimana keadaan
waktu itu.

F.4. a. Penyinaran dengan matahari


Proses afdruk (penyinaran) dengan sinar matahari adalah lebih efisien, lebih cepat dan
menghemat energi. Dalam melakukannya perlengkapan utamanya adalah kaca bening
yang bnar-benar dalam keadaan bersih dan bebas noda, gambar positif yang baik, screen
sheet yang sudah dilapisi emulsi pembangkit, dan bantalan busa yang telah dilapisi
dengan kain gelap. Prosedur melaksanakannya adalah sbb:
- Susunlah perlengkapan tersebut seperti pada gambar.
- Letakkan screen sheet di atas bantalan busa (bantalan busa harus bisa masuk ke
bagian dalam screen sheet).
- Bila posisinya sudah baik, letakan gambar positif di atas screen sheet dalam posisi
gambar terbalik. Tapi bila yang hendak disablon merupakan jenis-jenis sticker, posisi
gambar tidak perlu dibalik.
- Sesudah posisi gambartepat berada di tengah-tengah screen, kemudian letakan kaca
bening itu diatasnya.
Bagian dalam Bagian luar

Gambar 18: Cara untuk membedakan antara bagian dalam dan


bagian luar screen shet.

- Bila posisi kaca bening tlah baik, lalu lakukanlah penekanan dengan tangan, mulai
dari bantalan busa sampai pada kaca bening. Penekanan harus dilakukan secara
seimbang, sebab bila tidak akan menghasilkan garis-garis yang tidak tembus.
Penekanan tersebut bertujuan untuk merapatkan permukaan film secara penuh di
atas tabir screen.

Penekanan tidak harus dilakukan dengan tangan, tetapi bisa juga dilakukan dengan klem
penjepit asalkan bisa berfungsi dalam melakukan penekanan dari mulai bantalan busa
sampai dengan kaca. Dengan adanya penekanan tersebut, maka keadaan film menjadi
lebih mantap serta hasil yang diperoleh menjadi lebih tajam.

Begitu juga perlu diperhatikan bahwa dalam melakukan penekanan, baik dengan
menggunakan jari-jari tangan atau klem penjepit, jangan sampai ada bagian jari tangan
atau klem yang masuk (menempati daerah tabir screen).

Susunan pada waktu penyinaran harus tetap dalam keadaan stabil, tidak boleh sampai
bergeser atau bergoyang. Fungsi penyinaran adalah untuk membntuk gambar ke dalam
tabir screen. Pada waktu penyinaran berlangsung, lapisan pembangkit yang berada di
luar gambar menjadi ketat dan tidak larut oleh sentuhan air atau minyak. Sedangkan
lapisan pembangkit yang tertutup gambar akan mudah larut oleh sentuhan air karena
tidak tersentuh sinar.

Lamanya penyinaran tergantung dari keadaan cuaca dan jenis emulsi yang digunakan.
Jangan terlalu cepat dan jangan pula terlalu lama.

Penyinaran terlalu lama


Bila penyinaran dilakukan melebihi batas waktu yang dientukan akan mengakibatkan
gambar sukar tembus (pori-pori screen menjadi buntu) karena membekunya lapisan
crhom yang berada di balik film.

Penyinaran terlalu cepat


Hal ini menyebabkan lapisan chrom tidak matang sehingga keadaannya lemah. Apabila
terkena air waktu pencucian, lapisan chrom akan ikut larut, biasanya ukuran gambar juga
akan menjadi lebih besar.

21
F.4. b. Penyinaran dengan lampu
Penyinaran dengan cara ini hasilnya tidak jauh berbeda dengan memanfaatkan cahaya
matahari. Hal itu ditunjang dengan ketepatan waktu penyinaran, jarak antara screen
dengan lampu, dan kapasitas lampu yang digunakan, serta jenis emulsi pembangkit yang
ada pada lapisan screen.

Penyinaran dengan lampu juga tak lepas dari masalah keuntungan dan kerugian.
Keuntungannya adalah disaat cuaca buruk, penyinaran dengan lampu merupakan paling
baik dan menguntungkan. Sedangkan kerugiannya adalah kurang efisien dan tidak
ekonomis (boros energi listrik). Meski begitu, untuk usaha sablon yang yang telah
berjalan baik, penyinaran dilakukan secara khusus di atas meja khusus afdruk.

Pemberat sekitar 5kg

Bantalan busa

Screen sheet

Gambar positif

Meja afdruk

Gambar 19: Salah satu contoh proses afdruk (metode penyinaran)


dengan menggunakan meja afdruk.

Meja afdruk tlah dilengkapi dengan lampu di dalamnya yang terdiri dari 4 buah neon
masing-masing 20watt. Posisi cara peletakan dibalik sesuai proses pelaksanaannya, yaitu
sebagai berikut:
- Letakkan gambar positif di atas meja afdruk dengan posisi yang baik.
- Pada saat seperti ini, lampu masih padam.
- Selanjutnya letakan screen sheet di atas gambar. Atur posisi hingga gambar
posisinya tepat di tengah-tengah screen.
- Letakan bantalan busa di atas screen.
- Terahir letakan pemberat di atas bantalan busa yang berfungsi sebagai penekan
screen dan screen menkan gambar yang berada di meja afdruk. Ini berarti sudah
tidak menggunakan jari atau klem penjepit.
- Setelah semua tersusun rapi maka nyalakan lampu yang berada di dalam meja
afdruk.

Gambar 20: Setelah proses penyinaran selesai screen ditutup


dengan
kain atau kertas berwarna gelap untuk dibawa kekamar
gelap.

Proses pencucian untuk menimbulkan gambar:


- Pertama kali lepaskan sarana penyinaran satu persatu di kamar gelap.
- Cucilah screen dengan air dingin. Atau bisa juga dengan merendam screen ke dalam
air panas dengan derajat 35-40C.
- Selama perendaman tidak boleh terkena gosokan atau sentuhan keras pada kainnya
karena menyebabkan bagian yang harusnya tidak berlubang menjadi berlubang.
- Apabila ada bagian gambar yang buntu, bisa menggunakan semprotan air untuk
memudahkan pencucian.
- Setelah proses pencucian selesai selanjutnya screen dikeringkan.

22
Penyerapan air pada screen
Dengan kertas serap cukup cukup
ditempelkan saja dan jangan
digosok-gosokkan. Bila kertas
telah basah makak gantila
dengan yang baru.

Pengeringan juga bisa


dilakukan dengan cara
Dipanggang dengan bara arang

Gambar 21: Proses pengeringan setelah pencucian selesai.

F. 6. Menursir dan meperkuat lapisan gambar pada screen


Screen yang telah dicuci dan dikeringkan harus diteliti kembali keadaan scrom, bila
terjadi kerusakan kecil untuk disempurnakan. Caranya adalah sbb:
- Setelah proses pencucian dan pengeringan selesai, letakan screen di depan lampu,
maka akan kelihatan ada tidaknya kerusakan akibat pencucian dan penerangan.
- Bila terdapat lubang-lubang kecil pada luar gambar karena gesekan yang tidak
disengaja, tutuplah lubang itu dengan larutan pembangkit.
- Jenis larutan pembangkit harus sama dengan yang pertama digunakan.
- Bila pada waktu menursir ada percikan obat pembangkit yang mengenai daerah
dalam gambar, maka dapat dihilangkan dengan larutan soda kadar tinggi dengan
menggunakan ujung pen yang disentuhkan pada bagian gambar yang tersumbat
tadi.
- Selanjutnya gunakan kertas kraft, kertas minyak, atau lainnya untuk melapisi tepi
bingkai agar tidak terjadi perembesan tinta pada waktu dipakai.
- Setelah selesai keringkan screen melalui sinar matahari atau hairdryer.

Pekerjaan penursiran di atas juga harus dilakukan di kamar gelap, sebab pekerjaan
tersebut menyangkut pelapisan ulang larutan pembangkit.

F.7. Sebab-sebab kerusakan dalam pembuatan gambar pada screen


a. Bocor
- Dapat terjadi apabila waktu penyinaran kurang lama, sehingga emulsi
pembangkit masih mentah dan pada waktu pencucian lapisan tersebut ikut
larut bersama air.
- Tidak meratanya pada waktu pemolesan, ada bagian yang tipis dan yang tbal.
Daerah yang lapisannya tipis mudah bocor pada waktu pembangkitan gambar.
- Pembuatan larutan pembangkit terlalu encer, sehingga berpeluang besar terjadi
kebocoran.
- Keadaan screen sebelum dipolsi tidak bersih betul. Debu atau kotoran
merupakan penghambat menempelnya larutan pembangkit pada waktu
pemolesan.

b. Lepasnya sebagian atau seluruhnya lapisan pembangkit pada screen


- Waktu penyinaran kurang lama.
- Waktu meramu obat afdruk terlalu encer.
- Waktu melakukan pencucian air yang digunakan terlalu panas.

c. Lapisan chrom sukar larut


- Terlalu lamanya waktu penyinaran menjadikan lapisan chrom sulit larut
(kebalikan a & b).
- Sebelum proses penyinaran, screen yang telah dipolesi terlalu lama disimpan
dalam ruang yang memiliki suhu udara tinggi.
- Gambar yang di afdruk kurang pekat sehingga pada waktu penyinaran masih
ada berkas-berkas sinar yang menembus celah-celah gambar.

d. Pinggiran gambar kurang jelas

23
- Film positif tidak menempel sepenuhnya pada screen waktu proses penyinaran,
karena:
- Penekanan waktu penyinaran kurang (mengambang).
- Bila penyinaran menggunakan meja afdruk, bobot berat terlalu ringan.
- Gambar tidak diplester dengan cello-tape.
- Posisi bantalan busa tidak menekan bagian dalam screen dengan baik.
- Adanya kotoran pada screen atau pada kaca bening sehingga menghambat
masuknya sinar.
- Lapisan chrom terlalu teba sehingga gambar tidak bisa sepenuhnya
dipindahkan ke screen.

e. Lapisan chrom tidak rata


- Pada waktu pemolesan, screen mengandung minyak, sehingga larutan
pembangkit tidak bisa sepenuhnya melekat pada waktu pemolesan.
- Alat pemulas tidak rata, bisa terjadi bila menggukan coarter yang sudah usang.

F.8. Menghapus/membersihkan gambar dari screen


Gambar pada screen dapat dihapus untuk diganti dengan gambar yang baru.
Penghapusan dilakukan dengan obat penghapus. Sehingga screen menjadi bersih
kembali. Jenis obat penghapus yang digunakan seperti:

- Caustic Soda (soda api)


Jenis larutan alkali yang paling umum digunakan sebagai obat penghapus serta
efektif membersihkan gambar dari screen.

- Pregant Paste
Berbentuk pasta dan biasanya dugunakan untuk membersihkan noda pada screen
yang terlalu ketat.

- Remover5
Penghapus gambar yang lapisan pembangkit pada screen menggunakan ulano.

- S4
Berbentuk cair fungsinya sama dengan remover 5.

- Fujisol (M3)
Sebenarnya diproduksi sebagai pengencer tinta PVC, tapi ternyata mampu juga
digunakan untuk melarutkan bekas-bekas tinta sablon dan menghapus larutan
pembangkit Ulano Tz.

Selain yang tersebut di atas, masih banyak lagi jenis-jenis obat penghapus yang bisa
digunakan seperti Ulano8. Ulano 78, Carbone Tetrachloride, Trichloroethilene,
Thinner A, Xilol dll. Namun yang paling banyak digunakan serta paling efektif adalah
larutan alkali, yaitu jenis Caustic Soda (soda api).

BAB.V
BEGBAGAI JENIS TINTA/CAT SABLON DAN
CARA MEMAKAINYA

A. Pendahuluan
Tinta/cat keperluan sablon berbeda dengan keperluan bangunan. Tinta sablon terdiri dari
bermacam-macam jenis serta banyak macam ragamnya. Dalam penggunaannya juga
diperlukan proses pencampuran yang benar, tidak terlalu cair dan tidak terlalu kental,
atau disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab secara garis besarnya benda yang hendak
disablon terbagi menjadi 3 yait u jenis benda menyerap cat, jenis benda sedang dan jenis
benda tidak menyerap cat. Ini semua harus diketahui agar dapat dipilih jenis tinta yang
cocok dan yang paling baik.

Bagi anda yang tergolong pemula, perlu diketahui beberapa hal sehubungan dengan
penggunaan tinta sablon, yaitu:
a. Daya/kemampuan cat terhadap benda yang hendak disablon.
b. Daya tahan tinta/cat terhadap bahan pelarutnya.
c.Daya tahan cat terhadap sinar.
d. Jangka waktu penguapan tinta (cepat/lambatnya tinta itu kering).
e. Pengaruh tinta terhadap screen.

24
Jenis tinta yang baik, biasanya hanya memerlukan waktu pengeringan yang singkat.
Sebab dengan semakin singkatnya waktu pengeringan akan semakin menguntungkan
bagi si penyablon karena dapat melanjutkan pekerjaan yang lain.

Untuk anda tingkat pemula, sebaiknya melakukan cetak pendahuluan (langkah


percobaan) untuk mengetahui hasilnya. Bila memang ternyata sudah bagus barulah anda
bias memulainya dengan pekerjaan inti.

B. Berbagai Jenis Tinta/Cat Untuk Berbagai Macam Bahan


Tidak selamanya masing-masing bahan yang hendak disablon membutuhkan jenis tinta
khusus. Sebab benda-benda yang hendak disablon itu sering kali juga tidak terpaut jauh
jenisnya, sehingga dengan satu jnis tinta bisa digunakan untuk menyablon berbagai
macam benda. Seringkali tinta/cat sablon telah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan untuk 2 atau 3 jenis benda. Misalnya kertas dan plastic bias menggunakan cat
yang sama Cuma kekentalannya yang berbeda.

B.1. Tinta/cat untuk menyablon plastic


Plastik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Poly Ethylene (P.E.) yang keadaannya lemas,
umumnya berwarna putih kekusaman, serta jenis Poly Prophylene (P.P.) yang
keadaannya kaku dan agak kaku. Plastik P.V.C. (polyvynil chloride) termasuk dalam jenis
P.P. Warna untuk jenis plastic P.P. bermacam-macam, biasanya untuk membungkus
kemeja, kaos, makanan plastic dsb.
Selain pembagian berdasarkan keadaan (kondisi fisik), plastik juga dibagi pula menurut
proses pembuatannya. Yaitu jenis plastic yang sudah di-treat dan yang belum
Jenis plastic yang belum di-treat keadaannya berminyak, umumnya digunakan untuk
membi\ungkus roti, kopi, dan berbagai macam makanan lain. Dimana setelah isinya
diambil maka plastic tersebut dibuang. Keadaan sablonan mudah lepas.
Plastik yang sudah di-treat keadaannya kering dan tinta sablon tidak mudah lepas.
Umumnya dipakai untuk barang-barang permanent seperti kemeja, kaos.
Bila isinya diambil masih bisa digunakan lagi.

a. Tinta FINE INK


Tinta Fine ink merupakan jenis tinta khusus plastik. Sebelum digunakan harus
dicampur dengan minyak pelarutnya, seprti afduner, terpin, minyak tanah dll. Cara
penyampurannya sbb:
Tinta Fine ink : 1 bagian
Minyak tanah/terpin : bagian
Keduanya diaduk dan dicampur selama 30 menit sampai benar-benar larut menjadi
satu. Setelah itu diamkan 3-5 jam, baru digunakan untuk menyablon. Semakin lama
didiamkan, hasilnya semakin baik.

Catatan :
Bila pelarutnya menggunakan reducer khusus, prbandingan 1:1, dan setelah
dicampur dibiarkan 1 malam. Jenis reducer khusus hanya digunakan bila
pnyablonan menggunakan mesin. Sebab bila menggunakan tangan, waktu
menyablon tidak keburu karena tintanya cepat kering, membutuhkan waktu 5
menit.
Bila pencamperan menggunakan afduner, perbandingan 1:1, waktu pengeringan
15 menit.
Menggunakan minyak tanah atau terpin waktu pengeringan 15-30 menit.
Hal-hal yang perlu diketahui tentang Fine ink:
Merupakan jenis tinta khusus plastic. Penggunaan harus dicampur dengan minyak
pelarut, bila tidak menyebabkan tersumbatnya pori-pori screen. Bila waktu
pendiamannya terlalu lama akan menyebabkan endapan yang juga menyebabkan
tersumbatnya screen. Jika terjadi penyumbatan, dibersihkan dengan minyak pelarut.
Plastik yang disablonharus yang sudah di-treat, bila tidak hasil sablonan mudah lepas
bahkan tinta sulit melekat.

Kelebihan tinta Fine Ink:


Mudah bereaksi dengan plastic yang sudah di-treat.
Cepat kering dan tidak mudah rontok.
Noda tinta yang tertinggal pada plastic mudah dibersihkan.
Tidak menimbulkan lapisan jika terkena udara. Berbeda dengan jenis cat sintetis yang
biasanya dalam kaleng selalu terdapat lapisan yang mengeras.
Hasil sablonan pada plastic dijamin sama rata.

Kelemahan tinta Fine Ink:

25
Bercak-bercak tinta pada screen kadang kala sulit dibersihkan.
Hasil sablon mudah larut bila terkena minyak Fine Ink jangan digunakan untuk
menyablon plastic pembungkus barang berminyak.

b. Tinta HIGH GLOSS


Jenis ini terdiri dari berbagai merk, seperti Three Star, Mirage, dll. Penggunaannya
juga harus diencerkan dengan pengncer yang sama dengan Fine ink.

c. Jenis tinta SINTETIS


Jenisnya antara lain Glotex, Nippe, Shinto dll. Sebelum dipakai diencerkan dulu
dengan minyak tanah, afduner, atau thinner dengsn perbandingan 1:1 atau sesuai
keburuhan.

d. Kombinasi antara HIGH GLOSS dan SINTETIS


Tinta High gloss dan Sintetis dapat dicampur sbb:
Cat sintetis : 10 bagian
Tinta High Gloss : 1 bagian
Paste dry (pengering) : bagian
Vernis : bagian
Penggunaan bahan disesuakan dengan kebutuhan. Kalau menginginkan lambat kering,
Paste dry bisa dihilangkan, sedangkan Vernis sebagai bahan pengkilap.

Catatan:
Plastik yang disablon dengan tinta Fine ink, hasilnya nampak bercahaya dan tidak
berubah dalam jangka waktu yang lama, asal plastic sudah di-treat. Biasanya
plastic yang disablon dengan tinta ini digunakan sebagai pembungkus permanent.
Plastik yang ndisablon dengan tinta Sintetis, hasil warna tidak hidup. Digunakan
untuk plastic pembungkus sementara.
Untuk menghasilkan warna yang bercahaya bias ditambahkan dengan Vernis
bagian.
Hasi sablonan plastic dengan tinta High Gloss, bersifat sedang. Tidak terlalu kusam
dan juga tidak terlalu bercahaya.
Plastik yang disablon dengan tinta Kombinasi hasilnya berkilat, bercahaya, serta
tahan lama.

B.2. Tinta untuk menyablon kertas


Jenis kertas yang sering digunakan orang bermacam-macam antara lain kertas Koran
(CD), HVS, kertas merang, kertas roti, karton, kraft dll. Masing-masing memiliki kehalusan
permukaan yangn berbeda. Untuk itu disediakan beberapa resep, sbb:
Resep :
Pengental manutex 5% : 500 gram
Cat reaktif/indigosol/lainnya : 10-50 gram
Cat reaktif/indigosol atau sejenisnya termasuk jenis cat kain. Aduk sampai benar-benar
larut dan tercampur. Bila warnanya lebih muda jumlah cat harus ditambah.
Resep :
Tinta cetak : 100 gram
Pengencer : 50 gram
Tinta cetak bias menggunakan merk PEONY, FINE INK, PAGODA, PEACOCK, CERANI, dll.
Umumnya berbentuk pasta atau bubuk, maka harus diencerkan dengan afduner, minyak
terpin, atau reducer khusus.
Cara mencampurnya menggunakan perbandingan (tinta cetak:pengencer) 1: 1/2 atau
1:1, tergantung dari ukuran screen. Semakin besar kerapatan berarti screen semakin
halus dan tinta semakin encer.
Resep:
Cat sintetis : 1 bagian
Pengencer : bagian
Pengencer cukupmenggunakan afduner atau thiner. Apabila terlalu encer bias
ditambahkan powder talk secukupnya, tetapi akan menghilangkan kilat.
Resep:
Tinta cetak : 1 bagian
Cat sintetis : 3-5 bagian
Campuran ini hasilnya cukup baik, jika menghendaki hasil berkilat tambahkan vernis bila
tidak bisa menambahkan sedikit powder talk.
Resep:
Tinta Fine ink : 1 bagian
Minyak tanah/terpin : -1 bagian
Setelah bebar-benar tercampur, diamkan 4-6 jam baru dipakai. Resep ini khusus untuk
screen kerapatan tinggi, antara 150T 180S.

26
Catatan:
Untuk menghendaki cepat kering, resep bisa ditambah dengan Dry Paste
secukupnya. Bila terlalu banyak pori-pori screen buntu dan gambar cepat rusak.
Untuk menyablon kertas Koran paling baik menggunakan resep kombinasi, sedang
kertas merang membutuhkan tinta yang lebih encer.
Untuk menghasilkan sablonan yang baik pada karton gunakan resep tinta Fine ink
dan minyak tanah/terpin.
Bila jenis kertas mahal dan berkualitas prima, gunakan cat yang baik agar sesuai
hasilnya.

B.3. Jenis tinta/cat untuk menyablon imitasi


Jenis imitasi sangat beragam baik dilihat dari kwalitas, ketebalan, keadaan yang dilapisi
kain dan yang msh tulen, ada juga yang transparan. Secara umum screen yang
digunakan untuk imitasi adalah 150T 200S.
Tinta untuk menyablon imitasi dapat dilihat pada resep berikut:
Resep1:
Cat sintetis : 1 bagian
Pengencer : bagian
Bila sebelum diberi pengencer catnya sudah encer, bukalah selama 1 hari atau ditambah
tinta dengan warna yang sama agar cat menjadi lebih kental.
Resep2:
Tinta cetak High gloss : 1 bagian
Pengencer : bagian
Gunakan tinta High gloss dengan merk yang baik sedangkan pengencer bisa
menggunakan afduner, minyak tanah, terpin atau reducer khusus..
Resep3:
Cat sintetis : 10 bagian
High gloss : 1 bagian
Pasta pengering : -1 bagian
Vernis : secukupnya
Ini merupakan kombinasi antara tinta cetak dengan cat sintetis. Pasta pengering atau
vernis dicampurkan apabila diperlukan.
Resep4:
Tinta PVC : 1 bagian
Reducer khusus : bagian
Tinta/cat PVC adalah jenis tinta sablon yang serbaguna. Selain untuk imitasi, bisajuga
untuk kulit, kertas, mika ,kayu dll. Tersedia dalam berbagai merk sedangkan
pengencernya bisa dengan jenis Fujisol 3 (M3) untuk sablonan yang lebih cepat kering
atau Thinner A bila tidak keburu waktu.

Keuntungan menggunakan tinta PVC:


Gambar jelas dan noda tinta pada screen mudah dibersihkan.
Dapat digunakan untuk kertas, imitasi, karton dll.
Pori-pori screen tidak mudah buntu.
Bila menggunakan reducer khusus dalam waktu 2 menit akan kering sedangkan
menggunakan afduner/thinner A memakan waktu 15 menit.

Kelemahan cat PVC:


Tidak bisa digunakan untuk mencetak plastic karena tak dapat bersenyawa dengan
plastic.
Berbentuk pasta sehingga harus dicairkan dulu sebelum digunakan.
Berbau menyengat dan cepat kering sehingga kemasan harus segera ditutup bila
seesai digunakan.
Noda yang menempel pada gambar sulit dihilangkan. Bila menggunakan obat
penghapus untuk menghilangkan noda gambar akan merusak warna dasar gambar.
Zat yang ada pada tinta dapat merusak rakel.

Hasil sablonan dengan resep-resep di atas untuk imitasi


Bila menghendaki keadaan tinta agak kental, perbandingan pengencer dikurangi
dan sebaliknya.
Bila menggunakan resep1 warna terlihat kusam serta mudah berubah jika tanpa
penambahan vernis. Hasil sablonan kasar bila diraba.
Resep 2 lebih baik dari resep1.
Resep 3 warna bercahaya, lebih sempurna dan tahan lama serta halus jika diraba.

27
Resep 4 yang paling baik. Warna cemerlang, halus dan tahan lama. Untuk segala
jenis imitasi sebaiknya gunajkan resep ini.

B.4. Tinta untuk menyablon mika


Jenis ketebalan dan kecerahan (tembus cahaya tinta) berbeda-beda. Screen yang
digunakan umumnya berukuran 150T-200S. Paling baik menggunakan tinta jenis PVC.

B.5. Cat untuk menyablon jenis karet


Untuk menyablon karet gunakan screen 120T-200S, terhantung dari keadaan karet. Tinta
yang digunakan bisa sintetis, High gloss, atau kombinasi cat sintetis dan High gloss.

B.6. Tinta untuk menyablon kulit


Untuk menyablon kulit, nomor screen dan jenis tinta/cat yang dipakai sama dengan yang
digunakan untuk imitasi

B.7. Tinta untuk menyablon sticker


Sticker disebut juga Vinyl-Sheet, sejenis gambar temple untuk berbagai keperluan.
Corak bisa bermacam-macam seperti gambar, tulisan, symbol dsb.

Sticker terdiri dari plastic baik transparan atau tidak, perekat khusus dan jenis kertas lilin.
Fungsi kertas lilin adalah sebagai pelindung perekat stiker agar sebelum digunakan tidak
kering.
Karena yang disablon pada plastiknya maka tinta yang digunakan adalah sebagaimana
untuk plastik yaitu jenis Fine ink.

B.8. Tinta untuk menyablon seng


Cat atau tinta yang diperlukan untuk menyablon seng bermacam-macam, dan seng yang
hendak disablon harus sudah dipotong sesuai dengan yang dikehendaki. Bila
menghendaki cat khusus seng resepnya adalah sbb:
Resep 1:
Cat Super gloss :1 bagian
Reducer Super gloss : bagian
Campuran diaduk sampai rata hingga siap untuk digunakan. Daya tahan Super gloss
kuat, tahan terhadap cuaca, tidak mudah luntur dan warna cemerlang.
Selain itu bisa juga menggunakan jnis tinta khusus untuk menyablon seng yaitu jenis
Metallic Print. Jenis ini memang khusus untuk menyablon seng, tahan terhadap oksidasi,
tahan karat, dan tidak berubah warna, serta cepat kering dan cemerlang. Merk yang
digunakan adalah COATES. Disamping itu disediakan reducer khusus:
Resep 2:
Cat Metallic Print/Coates : 1 bagian
Reducer khusus : bagian/secukupnya
Setelah diaduk rata siap untuk digunakan. Akan lebih baik jika bagian seng yang sudah
disablon dilapisi dengan vernis untuk mencegah timbulnya karat serta menjaga agar
warna sablonan tetap cemerlang.

B.9. Tinta untuk menyablon kayu


Kayu yang akan disablon harus yang sudah di amplas halus dan hilang kotorannya.
Screen yang digunakan umumnya berukuran 90T, 120T, 150T, dan 165T. Jenis tinta sama
dengan yang dipakai untuk imitasi. Setelah disablon dilapisi dengan vernis.

B.10. Tinta /cat untuk menyablon gelas, botol, dan barang pecah belah lainnya.
Yang diaksud gelas adalah semua barang yang terbuat dari bahan gelasseperti botol,
gelasminuman dsb. Bentuknya bermacam-macam. Screen yang digunakan untukukuran
umum adalah 90T, 120T, 150T dan 165T. Jenis tinta yang dipakai sama dengan yang
untuk imitasi. Setelah disablon, dilapisi dengan Vernis agar cemerlang dan tahan lama.
Tinta untuk barang jenis gelas harus khusus. Yang biasa digunakan adalah merk WEICO.

Resep:
- Tinta Weico : 1 bagian
- Reducer khusus : bagian atau secukupnya
Setelah dicampur, diamkan selama beberapa waktu baru kemudian digunakan.

B.11. Tinta/cat untuk menyablon kain


Karena benda yang hendak disablon ini merupakan jenis tekstil, maka penggunaan cat
tidak boleh sembarangan.
Syarat yang harus dimiliki oleh tinta kain adalah sbb:
- Harus berbentuk pasta/kental.
- Setelah disablonkan tidak mengeras pada kain.
- Harus memiliki daya serap yang baik.
- Tahan dan kuat, tidak luntur oleh pencucian.

28
Syarat-syarat tersebut harus dimiliki oleh tinta kain untuk menghasilkan sablonan baik.
Tinta kain tidak dijual dalam bentuk siap pakai, tetapi harus diramu dulu sehingga
menjadi tinta yang memenuhi syarat.
Jenis yang paling umum dan bagus digunakan adalah SANDYE SUPER COLOR, dimana
untuk membentuknya harusmelalui peramuan dari berbagai macam bahan. Ini hanya
digunakan bila kainnya berwarna dasar muda. Sedangkain warna dasar tua
menggunakan jenis FLOATINE, ORIENT PASTE, atau bisa juga menggunakan cat
sintetis.
Dalam mengolah cat kain harus sesuai dengan rumusan pembentuk agar nantinya dapat
dihasilkan cat yang kental (pasta), dan memiliki ikatan warna dan daya tahan yang kuat
(tidak luntur). Sebab bila luntur keadaan kain tidak dapat dikembalikan seperti semula.
Bila terjadi kesalahan tidak bisa dihapus, tetapi harusdiganti dengan kain yang baru. Hasil
sablonan tekstil lebih tinggi nilainya, karena itu pengolahan cat harus tepat serta
penyablonan harus baik.

a. SANDYE SUPER COLOR


Untuk mendapatkan cat kain Medium Pasta menjadi Sandye Super Color, diperlukan
bahan-bahan pembentuk sbb:
- Air : Berfungsi sebagai bahan pelarut lainnya.
- Catalist : Berbentuk butir-butir putih berfungsi sebagai bahan pencegah
kebuntuan.
- Binder Acramin SLN : Berbentuk cairan dan berwarna putih susu serta berbau kurang
sedap.
Berfungsi sebagai bahan pengkilat/pencegah kelunturan.
- Emulsifir : berbentuk putih bening, sebagai bahan pengental cat.
- Minyak tanah : Sebagai bahan pembantu pencegah kelunturan, mencemerlangkan
warna.
- Polysol : Berbentuk pasta berwarna putih. Berfugsi sebagai bahan
pembantu
menambah daya tahan cat.
- Sandye Color : Berbentuk cair, merupakan zat pemberi warna.
Dari ketujuh bahan tersebut bila telah melalui proses pencampuran akan dihasilkan cat
kain berbentuk kental (pasta) dan merupakan cat yang bagus untuk berbagai jenis kain,
asalkan kain yang hendak disablon berwarna dasar muda. Sebab bila kain yang hendak
disablon berwarna dasar tua, warna dari Sandye tidak akan terlihat jelas (tidak kontras).
Dikarenakan Sandye Color sebagai bahan pembentuk warna hanya tersedia dalam warna-
warna merah tua, merah muda, hitam, putih susu, kuning, kuning emas, biru, hijau, biru
laut dan jenis warna-warna contras lainnya.
Dari ketujuh bahan tersebut yang merupakan bahan utama adalah air, binder, emulsifir,
catalyst dan minyak tanah. Keempat bahan utama ini harus ada agar bisa terbentuk cat
kain. Air dan minyak tanah mudah didapatkan. Emulsifir bila tidak ada dapat diganti
dengan bahan manutex atau tragent. Catalyst bila sulit didapatkan masih bisa dihasilkan
cat kain. Kecuali binder, bila bahan satu ini tidak ada maka pembuatan cat kain tidak
dapat dilaksanakan.
Bila kita hendak membuat cat kain Sandye Color sebanyak 1kg, berarti jumlah masing-
masing bahan yang harus disediakan adalah:
- Air biasa : 20 gram/20 cc
- Binder Acramia SLN : 30 gram
- Catalyst (DAP) : 2 gram
- Emulsifir : 5 gram
- Minyak tanah : 38 gram/38 cc
- Polysol : 10 gram
- Sandye Color : 5 gram
Cara meramu:
- Air, binder dan catalyst diaduk lebih dulu dalam mangkuk plastik sampai benar-
benar mencampur.
- Sedikit demi sedikit kemudian masukan emulsifir ke dalam campuran tersebut
sambil terus di aduk sampai menjadi kental.
- Selanjutnya sedikit demi sedikit masukan miyak tanah. Jangan menuangkan
minyak tanah sekaligus karena dapat menyebabkan pasta cat pecah-pecah dan
menjadi sulit bersenyawa.
- Pada waktu menuangkan minyak tanah harus terus diaduk.
- Bila larutan telah bercampur, masukan polyxol 10% kedalamnya, yaitu polyxol
yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air (Polyxol:air = 1:1/2).
- Dengan menyampur Polyxol ke dalam pasta itu, maka cat sudah jadi, tinggal
memberi warna saja. Untuk itu masukan zat pewarna Sandye Color sejumlah yang
dikendaki dan aduk terus ampai warna bercampursecara keseluruhan dalampasta
itu.

29
Catatan:
Bila waktu menuangkan minyak tanah secaratidak sengaja tertuang semuanya,
keadaan pasta menjadi pecah-pecah. Untuk mengatasi dengan mendiamkan pasta
beberapa saat (jangan diaduk) sampai minyak memisahkan diridari larutan
(berada di atas) karena pasta tersebut mengandung air sehingga minyak tidak
mau bercampur. Bila minyak telah memisahkan diri, pisahkan minyak pada tempat
tersendiri. Selanjutnya lakukan pengadukan kembali dan tuangkan minyak tanah
sedikit demi sedikit sambil terus diaduk.
Pembuatan cat Sandye Color hanya bila hendak menyablon dan buat secukupnya
saja. Jangan sampai sisa terlalu banyak, karena cat Sandye telah berumur 3 hari
belum digunakan, kemampuan cat berkurang.
Bila cat terlalu kental, tambahkan air sedikit dan diimbangi dengan menambahkan
binder sambil diaduk terus. Sedangkan bila terlalu cair tambahkan emulsifir.
Selain sebagaimana tersebut di atas juga perlu diketahui bahwa cat kain yang telah
disablonkan, hasilnya masih harus melalui proses lagi untuk mendapatkan kekuatanyang
dapat bertahan terhadap air. Hasil sablonan dikeringkan lebih dahulu, keudian dipanaskan
dengan jalan setrika. Dengan cara demikian akan semakin mengkilat dan menyatu
dengan serat-serat kain dan warna tidak mudah luntur.

b. FLOATING
Penggunaan cat Sandye Super Color(medium pasta) adalah untuk kain berwarna dasar
muda, sedangkan kain berwarna dasar tua bisa menggunakan cat Floating atau cat
Sintetis.
Cat Floating bisa langsung dipakai karena sudah tersedia dalam bentuk jadi (siap pakai).
Hanya saja belum berwarna. Karena itu dengan membubuhkan zat pewarna Sandye Color
sebanyak yang dibutuhkan, cat Floating siap untuk menyablon.
Sebelum diberi warna, cat floating berwarna putih, dan merupakan jenis tinta sablon
yang diproduksi khusus untuk berbagai jenis kain yang memiliki warna dasar tua.
Kemampuannya sangat bagus, kuat dan mampu menampilkan warna-warna cemerlang
dan kontras. Cat floating mampu bereaksi dengan serat-serat kain sangat baik, sehingga
semua jenis kain berwarna gelap dapat dicetak dengan hasil memuaskan. Hasil sablonan
dengan tinta ini mampu bertahan sampai bertahun-tahun(tidak luntur). Bila hendak
digunakan dan keadaannya kental, tambahkan sedikit air dan aduk sampai benar-benar
larut (ini dilakukan pada waktu hendak menyablon dan sebelum diberi pewarna).

c. Cat SINTETIS
Selain dua jenis tinta sebagaimana tersebut d atas, untuk menyablon kain berwarna
dasar tua bisa juga dilakukan dengan jenis cat Sintetis. Hanya saja larutan minyak yang
ada dalam larutan minyak tersebut garus dikurangi. Sebab setiap cat dari jenis apapun
didalamnya sudah mengandung kadar minyak. Caranya adalah sbb:
- Diamkan (endapkan) cat sintetis sampai beberapa waktu.
- Bila minyak sudah terpisah, kurangi sebanyak 10%.
- Setelah minyak dikurangi, aduk lagi perlahan sampai tercampur.l
- Kemudian dicampur talk menurut kebutuhan, aduk lagi hingga tercampur.
Penambahan talk diperlukan untuk mempertahankan warna cat, tetapi bila
terlalu banyak mengurangi daya rekat dan menjadikan sulit enembus pori-pori
screen.

Kelebihan dan kekurangan menggunakan cat Sintetis:


- Untuk menyablon kain, cat sintetis hanya untuk kain berwarna dasar tua, dan
jenis kain yang tidak dicuci, seperti spanduk, vandel dll.
- Hasil warna cat sintetis nampak lebih jelas.
- Pada bagian yang disablon menjadi kaku.
- Mudah rontok dan tidak tahan cuci.
- Yang umum digunakan adalah merk Glotex, Emco dll
- Dapat digunakan untuk menyablon barbagaibahan seperti kayu, seng, kertas dll
kecuali plastik dan gelas.
- Cara penggunaan bisa langsung dipakai bila tidak terlalu kental. Minyak pelarut
yang paling baik adalah afdunner.
- Harga murah, ekonomis dan praktis penggunaannya.
- Hasil cetakan biasanya akan menimbulkan serat-serat.
- Hasil sablonan dengan cat Sandye harus disetrika biar kuat sedang cat sintetis
tidak.

30
BAB. VI
TATA CARA MENYABLON / RANGKAIAN
BERITA BERGAMBAR

A. Pendahuluan
Sebelum penyablonan dilakukan, diana ini merupakan inti dari seluruh rangkaian
pekerjaan pada sistem cetak sablon, persiapkanlah dengan baik segala sarana yang
diperlukan. Bila ada yang kurangmemenuhi syarat segeralah disempurnakan. Juga harus
diketahui sifat keadaan benda agar nantiya bisa menentukan baik tidaknya hasil
sablonan.
Ditinjau darisegi fisik, setiap benda terbagi dalam tiga jenis, yaitu:
- Jenis benda menyerap cat misalnya jenis tekstil.
- Jenis benda sedang (ini bersifat relatif). Misalnya kertas, karton, imitasi. Leer dll.
- Jenis benda tidak menyerap cat, seperti plastik, mika, logam dll.
Ketiga jenis benda tersebut harus diketahui secara persis agar nantinya dapat
ditentukan/dipilih nomor kerapatan screen yang cocok serta bagaimana cara
penyablonan yang baik. Misalnya jenis benda menyerap cat menggunakan screen
berukuran 61T, 62T, 77T atau 90T. Kemudian pada waktu menyaputkan cat dengan rakel
di atas screen dapat dilakukan beberapa kali. Sedangkan untuk jenis benda sedang dan
tidak menyerap cat menggunakan screen 120T sampai 180s, dan gerakan rakel pada
waktu memyaput cat cukup dilakukan sekali.
Selanjutnya bila ditinjau dari segi sifat, setiap benda dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
- Jenis benda tembus pandang seperti kaca, plastik, mika dsb.
- Jenis benda tembus cahaya, seperti kaca putih susu, kertas roti, HVS dsb.
- Jenis benda pekat, seperti logam, kayu, plastik tebal berwarna gelap.
Untuk menyablon jenis benda tembus pandang, tidak lagi membutuhkan penerangan,
karena motif gambar yang berada di balik benda tersebut dapat dilihat dengan jelas.
Kemudian untuk jenis benda tembus cahaya waktu melakukan penyablonan diperlukan
sarana penerangan agar corak gambar dibalik benda dapat dilihat dengan jelas.
Sedangkan untuk jenis benda pekat diperlukan bantuan mika film untuk penyablonan
lebih dari 1 warna.
Melakukan penyablonan lebih dari satu warna (dua, tiga warna atau lebih), diperlukan
kemahiran lebih dulu dalam mencetak satu warna. Untuk itu, bagi pemula, permahirlah
lebih dulu cara menyablon satu warna di atas berbagai macam benda seperti rangkaian
berita bergambar berikut.

B. Rangkaian berita bergambar


Melaksanakan penyablonan di atas berbagai macam benda sebenarnya tidak sulit, bila
proses awal dan persiapan benar-benar telah matang dan menurut tata cara yang benar.
Ikutilah petunjuk-petunjuk di bawah ini.

a. Mempersiapkan screen sheet


- Pertama siapkan lebih dulu screen sheetnya.
- Nomor kerapatan harus sesuai denganjenis benda yang hendak disablon.
- Posisi screen yang terpasang pada bingkai harus benar-benar dalam kondisi
sempurna.

posisi screen sheet


bagian dalam

screen sheet bagian luar

Gambar 22: Screen yang terpasang pada bingainya harus dalam


posisi sempurna serta merupakan screen dengan
nomor kerapatan yang sesuai dengan jenis benda
yang hendak di sablon.

31
b. Membersihkan screen sheet sebelum dipakai
- Screen sheet yang hendak dipakai harus benar-benar bersih dari debu dan
segala kotoran yang melekat.
- Cara yang termudah adalah dengan menyiram air panas (70C) dan disikat
pelan dengan sikat halus.
- Bisa juga direndam dengan air panas yang telah diberi soda abu ( 1lt air panas +
1 sendok makan soda abu).
- Sambil direndam screen digosok pelan-pelan dengan kain halus atau karet busa
pada bagian dalam dan bagian luar screen agar benar-benar bersih.
- Selanjutnya screen diangkat, tiriskan atau keringkan.
- Cara yang lebih baik adalah menggunaka Caustic Soda.
- Larutan Caustic (soda api) 200 gr ke dalam air 200gr.
- Gunakan batang kayu/bambu untuk mengaduk selama 10 menit sampai rata.
- Selanjutnya poleskan larutan soda api ke permukaan screen luar dan dalam
menggunakan kayu yang pada ujungnya dibalut kain halus atau busa.
- Pemolesan harus hati-hati dan jagan terlalu ditekan.
- Diamkan screen 15 menit agar larutan soda api yang telah dipoleskan benar-
benar bereaksi dengan screen.
- Selanjutnya screen disemprot dengan airbersih agar semuakotoran dan larutan
soda api yang menempel benar-benar hilang.
- Untuk menetralisir screen dan membersihkan kotoran dari bekas larutan soda
api yang msih tertinggal padawaktu penyemprotan, gunakan laruan asam cuka
(cuka dapur).
- Larutkan cuka dapur dengan air 1:6, aduk sampai benar-benar tercampur.
- Dengan menggunakan karet busa atau kain halus larutan cuka dipoleskan ke
seluruh permukaan screen (luar dalam), diamkan 15 menit agar bereaksi.
- Terahir screen disemprot dengan air bersih agar larutan cuka hilang.
- Bila perlu gunakan tepung untuk menggosok screen sebelum dinetralisir
dengan asam cuka.

c.Membuat corak gambar


- Screen yang bersih dan kering siap digambari.
- Gambar bisa dibuat secara langsung atau fotocopy.
- Untuk motif yang besar dan mudah, cara praktis adalah menggambar langsung
pada screen dengan pensil 2-3B.
- Bila selesai menggambar, screen dibalik (bagian luar menghadap ke atas) dan
daerah luar gambar dipolesi larutan pembangkit.
(gambar)
- Bila menggambar secara langsung pada screen takut salah, buat terlebih dahulu
desainnya di atas kertas.
- Selanjutnya kertas yang telah digambari diletakaan di atas meja atau pada
landasan lain yang halus dan rata, dan bagian pinggir kertas diisolasi.
- Screen yang telah siap diletakkan tepat diatas gambar sehingga gambar itu
akan terlihat dari balik screen.
- Dengan menggunakan pensil salinlah (di-blat) gambar tersebut kedalam screen.
- Bila telah selesai screen dibalik. Bagian luar menghadap ke atas dan daerah
pinggiran gambar dipolesi larutan pembangkit.
(gambar)
- Menggambar dengan cara langsung bila dilakukan dengan berbagai macam cara
sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
- Kemudian untuk cara fotocopy , yaitu dengan kertas tembus cahaya, dengan
mika film atau melalui proses pemotretan, adalah untuk corak gambar atau
tulisan yang bersifat rumit dan banyak variasi.
- Pertama buatlah desain gambarnya di atas HVS, kertas roti, atau kertas
doorslag.
(gambar)
- Gambar/tulisan harus benar-benar bagusdan tintanya harus sepekat mungkin.
Bila perlu buatlah variasi sedemikian rupa sehingga nampak indah.
- Setelah selesai dibalik, makagambr akan nampak samar-samar dari balik kertas.
- Pada bagian ini, kertas dipolesi dengan minyak kelapa yang bersih agar kerytas
menjadi tembus cahaya.
- Pemolesan minyak pada kertas dilakukan bila gambar hendak diafdruk. Bila
gambar sudah dibuat tapi belum hendak diafdruk maka simpanlah dalam map.
- Bila menggambar menggunakan mika, sebelumnya mika (bekas rontgen)
dibersihkan dulu agar menjadi bening.
- Siapkan film bekas rontgent, lalu rendamlah dalam Caustic soda 200gr + air
dingin 800gr selama 20 menit. Bila gambar rontgen telah larut/hilang cucilah
denganair sampai ersih.
- Selanjutnya keringkan dan gosoklah dengan kertas gosok sampai lemaknya
hilang agar tinta gambar mudah melekat pada film.

32
- Corak gabar dibuat dulu pada kertas lalu di-blat.
- Menggambarnya bisa menggunakan pen kodok, tintanya dengan tinta cina/bak,
tita afdruk, tinta adverf atau cat plakat.

d.Memolesi screen dengan larutan pembangkit


- Bila cara menggambar dilakukan secara langsung maka pemolesan larutan
pembangkit dilakukan pada begian luar gambar.
- Bila cara menggambar menggunakan metode fotocopy, maka setelah corak
gambar dibuat lebih dahulu di atas kertas tembus cahaya, mika film atau yang
lainnya maka gambar itulah yang harus disimpan lebih dulu agar tidak rusak.
(gambar)
- Pertama siapkan larutan pembangkit yang akan digunagan sesuai dengan yang
dikehendaki.
- Lakkan pembuatannya sesuai takaran yang telah ditentukan.
- Tata cara meramu dan prosesnya dibuat dikamar gelap.
- Setelah proses meramu selesai, ambilah screen sheet bersih dan oleskan larutan
pembangkit pada sisi dalam dan luar screen, dengan menggunakan coarter atau
penggaris siku sampai benar-benar rata.
- Setelah selesai screen dikeringkan (masih dalam kamar gelap) dengan kipas
angin atau hair dryer.

Screen disandarkan dalam posisi vertikal

Kipas angin dalam kondisi


Berputar penuh.

Jarak antara screen dengan


Kipas angin sekitar 25cm

Gambar 23: Sebuah cara mengeringkan screen yang telah


di polesi larutan pembangkit dengan kipas angin.

- Fungsi dari pengering adalah penguat senyawa antaraemulsi pembangkit


dengan kainscreen. Pada saat kering itulah proses pembakaran terhadap emulsi
pembangkit dapat berlangsung dengan baik.
- Semua kegiatan di atas harus dilakukan di kamar gelap dan sampai tahap ini
screen tidak boleh terkena sinar langsung.
- Pengeringan screen juga bisa dilakukan dengan jalan dipanaskan di atas kompor
atau api arang yang atasnya ditutup dengan seng sehingga screen tidak terkena
api langsung, dan screen harus digerak-gerakan agar keringnya rata.

e.Proses penyinaran
- Setelah screen kering harus segera disinarkan. Bila terlalu lama di tempat
terbuka (walaupun tidak terkena obat langsung) obat afdruk dapat menjadi
pekat dan mempersulit tembusnya sinar.
- Perlengkapan yang harus disiapkan yaitu kaca bening setebal 5mm dan harus
dalam kondisi bersih tanpa bercak, gambar positif yang sudah digambar
sebelumnya, screen sheet yang sudah diolesi larutan pembangkit, dan bantalan
busa yang sudah dilapisi kain berwarna gelap.
- Semua perlengkapan dan penataan harus dilakukan di kamar gelap.
- Siapkan semua perlengkapan itu, gambar positif harus dalam kondisi bagus.
- Masukan bantalan busa ke bagian dalam screen.
- Pasang gambar positif dalam posisi terbalik. Untuk menghindari bergesernya
gambar, sebaiknya diisolasi dengan isolasi tembus cahaya.
- Tumpangkan kaca bening di atas screen yang telah ditempeli gambar.
Selanjutnya tutuplah dengan kain berwarna gelap dan bawalah keluar untuk
disinari.
- Setelah berada pada posisi penyinaran, buka tutup kainnya dan sinari dengan
matahari. Peralatan harus dipegang dan di tekan agar saling terhimpit, dan jari-
jari tidak boleh masuk ke daerah screen yang telah dipolesi larutan pembangkit.
- Lamanya penyinaran tergantung dari jenisobat pembangkit dan keadaan cuaca.
Selain dengan matahari bisa juga menggunakan lampu.

33
- Jarak antara lampu dengan screen sheet 30cm. Tapi juga tergantung dari
kapasitas lampu yang digunakan. Semakin besar kapasitas lampu, semakin
tinggi jaraknya dan semakin singkat waktunya.
- Penyinaran juga bisa menggunakan obat sfdruk khusus.
- Setelah penyinaran selesai sesuai dengan waktunya, perlengkapan ditutup
kembali dengan kain gelap dan bawalah ke kamar gelap.
- Begitu juga penyinaran dengan lampu. Sebelum lampu dipadamkan tutuplah
terlebih dahulu dengan kain/kertas gelap.
- Setelah berada dikamar gelap, bukalah tutupnya dan masig-masing
perlengkapan dilepas. Tujuannya agar hasil penyinaran tidak tersentuh lagi oleh
sinar, sehingga gambar yang telah terbentuk pda screen menjadi pekat.
kaca bening dengan tebal sekitar 5mm
film sablon

posisi gambar terbalik

B
screen sheet
bantalan busa yang sudah
dilapisi kain berwarna gelap

C bantalan harus bisa masuk


kebagian dalam screen
isolasi tembus cahaya

Perlengkapan ditumpuk seperti tersebut


Dan kemudian ditutup dengan kain berwarna
Gelap untuk dibawa keluar guna proses
Penyinaran dengan matahari.
Waktu melkukan proses penyinaran,
Perlengkapan ditekan sedemikian rupa agasr
Satu sama lain saling menekan dan film
Sablon dapat merapat erat pada screen.

Dua lampu masing-


masing 40watt

Sarana penjepit agar masing-masing


Perlengkapan dapat saling menekan
(proses penyinaran dengan lampu).

Gambar 24: Petunjuk tata cara melakukan proses penyinaran /


afdruk dalam rangka pemindahan gambar dari film
sablon kedalam screen

f.Proses pencucian/pembangkitan gambar pada screen


- Langkah ini masih dilakukan di kamar gelap.
- Setelah masing-masing perlengkapan dilepas, maka dalam screen akan tampak
bayangan gambar keputih-putihan (nampak jelas perbedaannya antara daerah
gambar dan daerah bukan gambar.
- Selanjutnyaseluruh bagian screen dicuci dengan air dingin.
- Bila masih terdapat bagian gambar yang tersumbat perlu dibantu dengan
direndam air panas 60-70C selama 5 menit.
- Untuk mencegah kebuntuan, daerah gambar bisa dipulas dengan sabun krim
kemudian dibilas hingga bersih, lalu cucilah dengan air dingindan tiriskan.
- Letakkan screen dalam posisi horisontal.
- Gunakan kain atau kertas serap untuk menyerap sisa-sisa air pada screen
dengan cara ditekan-tekan perlahan. Selanjutnya screen dijemur agar benar-
benar kering.
- Lakukan penjemuran selama 30 menit sampai 1 jam, bila terlalu lama akan
menyebabkan lapisan chrom pada screen retak-retak.

34
- Setelah screen kering jangan keburu-buru untuk menyablon tetapi periksalah
dulu barangkali ada kerusakan kecil yang perlu diperbaiki ( langkah menursir).

g. Menyempurnakan gambar (tursir)


- Proses pencucian dan pengeringan dalam rangka proses pembuatan gambar
pada screen mungkin saja terjadi kerusakan kecil yang tidak disengaja. Untuk itu
periksalah seteliti mungkin dalam kamar gelap bila mungkin ada kebocoran.
- Letakkan screen dengan posisi vertikal atau miring. Bagian gambar screen diberi
lampu penerang untuk mempermudah pengontrolan. Bisa juga dilakukan di meja
afdruk.
- Periksalah seteliti mungkin barangkali ada kebocoran-kebocoran kecil yang perlu
diperbaiki.
- Bila nampak ada kebocoran pada daerah pinggiran dan luar gambar, gunakan
kwas kecil dan larutan pembangkit untuk menutup lubang kebocoran itu.
Selanjutnya gunakan kwas besar untuk memolesi seluruh bagian luar gambar.
Larutan pembangkit harus sama dengan yang dugunakan pertama.
- Jika pada gambar terdapat bagian-bagian yang tersentuh larutan pembangkit,
gunakan larutan soda api kadar tinggi untuk membersihkannya, caranya dengan
menyentuhkan soda api itu pada bagian gambar dengan ujung pen.
- Selanjutnya gunakan kapas basah dari balik screen untuk membersihkan
dilanjutkan dengan kapas kering untuk menyerap air pada bagian yang basah.
- Setelah pekerjaan selesai screen dijemur agar kering dansiap untuk menyablon.

h. Lapisan penguat akhir


- Sampai tahap g screen siap digunakan untuk menyablon kayu, karet, plastik.
Kertas, seng dll.
- Untuk larutan pembangkit jenis Gelatine-Bichromate, adakalanya sebelum
digunakan screen dilapisi dulu dengan lapisan penguat, untuk melindugi dan
menambah daya tahan lapisan chrom terhadap gesekan rakel secara terus
menerus serta menambah daya tahan terhadap pengaruh terhadap zat-zat yang
ada pada tinta sablon.
- Cara melapisinya dengan merendam screen ke dalam larutan penguat selama
10-15 menit. Kemudian dijemur selama 5 menit, setelah itu dicuci dengan air
dingin dan keringkan kembali, dan screen siap digunakan.

i. Melapisi pinggiran screen dengan kertas kraft


- Dalam banyak hal, sebelum screen digunakan untuk menyablon pada
pinggirannya biasanya dilapisi dulu dengan kertas craft (kertas sampul) atau
kertas semen sebagai pelindung. Fungsinya untuk mencegah pengaruh sisa-sisa
tinta yang digunakan terhadap tinta lain.
- Disamping itu kertas pelindung berfungsi untuk mencegah terjadinya
perembesan tinta di luar daerah gambar.
- Untuk melekatkan pada screen gunakan larutan pembangkit sejenis yang
dilarutkan pada screen.
- Setelah kertas melekat, begian atasnya juga dipolesi dengan larutan pembangkit
yang sama.
- Setelah itu screen dikeringkan selanjutnya digunakan untuk menyablon.

j. Melapisi screen dengan screen lack


- Untuk menyablon plastik, seng, kayu, imitasi, kertas dll, prosedur a sampai I
telah sempurna dan screen siap untuk menyablon.
- Tapi untuk menyablon kain, screen perlu dilapisi lagi dengan vernis atau screen
lack sebab cat kain mengandung air. Bila screen tidak dilapisi akan menimbulkan
reaksi tersendiri terhadaplapisan chrom yang ada pada screen.
- Gunakan screen lack yang telah dicampur dengan sfduner dengan perbandigan
(screen lack:afduner) 1:0,5.
- Aduk sampai rata dan lapiskan ke seluruh bagian screen dengan menggunakan
kapas atau disemprotkan. Bagian dalam screen didahulukan baru bagian luar.
- Selanjutnya gunakan kapas yang telah dipolesi minyak tanah atau afduner untuk
memolesi seluruh bagian screen secara perlahan.
- Gunakan kertas serap untuk membersihkan lack pada gambar sampai bersih.
- Bila agak sulit gunakan pompa angin untuk membersihkan bagian gambar
hingga benar-benar bersih.
- Selanjutnya screen dijemur agar lapisan lack benar-benar kering dan screen siap
dipakai menyablon kain.

C. Tata Cara Menyablon

35
Siapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain tinta atau cat sablon, pelarut
dan pengencernya, bedak talk atau kanji, kain pembersih dari jenis kaos, cello-tape,
barang-barang yang hendak disablon, rak pengering, kertas merang atau kertas koran
untuk percobaan peyablonan dan sebagai kertas pembersih.
Periksalah rakel yang akan digunakan apakah karetnya benar-benar rata atau tidak. Bila
nampak tidak rata gesekan rakel pada amplas atau kertas pasir yang dilekatkan pada
kayu/papan.
Selanjutnya untuk mendapatkan hasilsablonan yang baik, ikutilah tatacara menurut
berita bergambar di bawah.
C.1. Cara menyablon plastik dan kaca
Plastik, kertas, kaca umumnya tembus pandang dan tembus cahaya, karena itu
pelaksanaan penyablonan tidak terlalu sulit. Prosedur pelelaksanaannya sebagai berikut:
Landasan meja meja berupa kaca benin
Dengan tebal sekitar 5mm.

Pasang screen sheet pada meja cetak


Dengan menjepitkan batang screen
Bagian atas kepenjepit(catok).

Lampu neon / lampu pijar.


Gambar 25: petunjuk cara pemasangan screen sheet diatas meja cetak
- Pasang screen sheet pada meja cetak dengan cara menjepitkan batangan screen
bagian atas alat penjepit/catok.
- Selanjutnya naikkan screen ke atas, tuangkan tinta sablon pada daerah luar gambar
bagian atas.
- Daerah luar gambar bagian atas (yang berdekatan dengan catok) merupahkan
tumpuan cat/tinta sablon.
- Tuangkan tinta secukupnya dan jangan berulang-ulang, jangan kelebihan karena
dapat merusak hasil cetak.
- Turunkan screen sampai merapat pada meja.
- Saputkan tinta tersebut dengan rakel dari atas ke bawah dan corak gambar akan
terbentuk (tersablon) di atas daun meja.
- Penyaputan tinta (gesekan rakel) jangan terlalu di tekan dan cukup sekali jalan.
tuangkan tinta sablon diluar
daerah bagian atas.
A

Daerah luar gambar


Bagian bawah.
Rakel setelah screen diisi turunkan
Screen sampai merapat kemeja, dan
C Gerakan rakel dari atas kebawah.

Bersamaan dengan mengangkat screen keatas,


Sapukan cat yang ada dibawah itu keatas,
Sehingga gambar pada screen tidak buntu. Taburkan bedak talk atau kanji
Pada gambar yang menempel dimaja.

F
E

36
Gambar 26: petunjuk cara pemasangan screen sheet diatas meja
cetak
- Angkat kembali screen ke atas dan bersamaan dengan itu saputkan kembali cat yang
ada pada daerah luar gambar bagian bawah itu ke atas agar tinta tidak terpindah
ke daun meja.
- Waktu menyaputkan tintadengan rakel dari bawah ke atas dalam rangka
memindahkan tinta ketempat semula, rakel jangan ditekan karena dapat merobek
screen.
- Selanjutnya hasil sablonan yang terbentuk di etas daun meja dikeringkan dengan
talk/kanji.
- Usap beberapa kali agar kering.
- Selanjutnya letakan kertas tipis atau tembus cahaya lainnya di atas corak gambar
yang ada pada daun meja.
- Atur posisinya menurut yang dikehendaki untuk kemudian lekatkan dengan atau
isolasi.
- Kertas atau benda yang tembus cahaya itu harus diukur besarnya samadengan
benda yang hendak disablon. Sebab nantinya berfungsi sebagai patokan dalam
melaksanajkan pencapan. Setelah selesai penyablonan bisa dimulai.
- Caranya adalah dengan meletakkan benda-benda yang hendak disablon
(kertas/plastik) di atas patokan tersebut.
- Untuk penyablonan plastik , bersihkan dulu jana sampai ada lapisan minyaknya.
- Untuk kantong plastik yang berwarna gelap (hitam) sebaiknya penerangan lampu
yang ada di atas meja dinyalakan agar lebih jelas lagi posisi gambar di atas
patokan.

C.2. Menyablon karton, kulit dan imitasi leer


Cara penyablonan tidak berbeda dengan kertas atau plastik. Hanya saja karena jenis-
jenis benda seperti kulit, karton manila, dos dan imitasi leer termasuk jenis benda pekat.
Maka dalam membuat patokan sedikit berlainan. Caranya sbb:
- Tempelkan kertas tembus cahaya di atas hasil sabloan pada meja.
- Atur menurut yang dikehendaki kemudian isolasi bagian sisi kiri dan bawah.
- Tempelkan potongan karton tepat pada bagian atas kertas dan bagian samping
kanan. Gunanya untuk batasan atas dan pinggir (sebagai patokan/anlag)
- Lepaskan kertas tipisnya dan biarkan potongan karton yang telah dilekatkan dengan
lem pada tempatnya sebagai patokan (anlag)
- Benda yang hendak di cetak diletakkan tepat pada batas anlag
- Sisi atas merapat ke anlag atas dan sisi samping merapat ke anlag samping Anlag
bisa dibuat dari potongan karton manila, karton tebal, kertas HVS 80 gram atau bisa
pula dari karet busa.

Tempelkan potongan karton tepat setelah kertas diambil biarkan


diatas dan disamping kertas dan anlog pada tempatnya sebagai
letakan dengan lem. Patokan menyablon.
Anlog atas

A
B

Anlog samping

Letakan kertas tipis hasil sablonan diatas meja.


diatas gambar letakan dengan
isolasi.

Bagian atas anlog / batasan.


C
Bagian atas merapa
Keanalog atas.

37
Benda yang disablon

Bagian samping merapat


Bagian samping. Keanlog samping.

Benda yang hrendak disablon.


D

Gambar 27: Cara pembuatan anlog (patokan) untuk menyablon


jenis benda tidak tembus cahaya (benda pekat).

Perlu diperhatikan :
Posisi gambar atau tulisan pada benda yang di sablon tidak selamanya berada ditengah.
Mungkin juga dipojok kanan / kiri atas yang biasanya berupa logo atau bisa juga pada
bagian bawah. Dengan posisi yang bagaimana pun caranya sama. Pertama sablonkan
dulu pada meja cetak.
- Hasil sablonan diberi talk dan usap beberapa kali agar kiering.
- Letakkan kertas tembus cahaya di atas gambar dan atur menurut posisi yang
dikehendaki den selanjutnya buat anlag.
- Bila gambarnya sebuah logo yang nantinya harus dicetak di sebelah kanan atas,
anlag (patokan) dibuat pada bagian atas dan samping kanan (seperti cara lalu).
Sedangkan bila gambar logo pada pojok kiri atas, anlag dibuat pada bagian atas
dan samping kiri.
- Untuk posisi gambar di bagian bawah, anlag dibuat pada bagian bawah dan samping
kanan atau kiri.

Benda yang
disablon

Anlog

Gambar 28: contoh cara melakukan penyablonan.

Yang penting dalam menyablon adalah posisi membuat patokan. Bila pembuatan patokan
sudah tepat, maka posisi yang bagaimana pun juga tidak akan meleset.

C.3. Cara menyablon seng, alumunium atau sejenis benda logam lain.
Cara menyablon pada jenis jenis benda logam seperti seng, aluminium, atau plat plat
lain tidak berbeda dengan yang sudah diterangkan. Screen yang dipakai haruslah yang
berukuran halus, yaitu dari nomor kerapatan 165T 200S. cara pelaksanaannya seperti
diatas. Hanya perlu diingat bahwa untuk plat seng atau aluminium atau logam lain,
sebelum disablon hendaknya diperiksa dulu bagian pinggirannya dan sudut sudutnya.
Jangan sampai ada yang mencuat atau kasar (tajam) sebab dapat merobek screen.
(Gambar)
Bila ada bagian sudut sudutnya yang mencuat atau pinggirannya yang tajam dan kasar,
ratakan lebih dulu dengan maril (palu) untuk kemudian diamplas agar halus. Selanjutnya
bersihkan dengan lap. Kemudian sebelum di sablon, sebaiknya didasari dulu dengan cat
warna putih agar warna yang dikehendaki nantinya bisa bercahaya.

C.4. Menyablon sticker


Plastik yang digunakan untuk stiker ada yang transparan ada pula yang tidak. Untuk yang
tidak transparan cara menyablonnya sama dengan menyablon kertas, plastik, kulit, seng
dll. Dan memiliki warna dasar yang bermacam-macam, bisa memilih sesuai yang
dikehendaki.
Untuk pliastik stiker yang transparan cara menyablonnya agak sedikit berbeda, yaitu
sbb :
- Buat lebih dulucorak gambarnya di atas kertas tembus cahaya atau film.
- Setelah gambar dibuat sepekat mungkin lalu diafdruk dengan posisi gambar tidak
terbalik.
- Setelah afdruk selesai, screen dicuci dan ditursir sehingga hasilnya nanti bila dilihat
dari bagian dalam screen, gambar akan nampak terbalik.
- Selanjutnya lakukan penyablonan pada plastik stiker transparan.
- Lem untuk stiker sudah tersedia khusus tinggal pakai, dan bisa anda dapatkan di
toko yang menjual perlengkapan sablon.

38
- Cara membubuhi lem pada plastik stiker yang sudah di sablon juga sama seperti
cara menyablonnya.
- Pertama siapkan dulu screen sheet yang masih kosong tetapi sudah dalam kondisi
benar benar bersih.
- Screen yang digunakan berukuran 60T 80T.
- Selanjutnya ambil satu buah stiker yang sudah disablon dan tempelkan pada bagian
luar screen, untuk mengukur besarnya stiker.
- Gunakan pensil untuk menggaris (mengukur) besarnya plastik pada screen.
- Setelah itu plastik stiker dilepaskkan dan pada screen telah terukur (gambar kotak)
menurut besarnya stiker.
- Selanjutnya bubuhi larutan pembangkit pada daerah luar garis. Pemolesan cukup
hanya pada bagian luar screen.
- Kemudian screen di keringkan dengan dijemur. Setelah screen kering pasang pada
meja cetak.
- Bubuhkan lem pada screen yang disablonkan di atas lastik stiker dengan cara
seperti pada waktu menyablon.
- Lem stiker berwarna putih susu dan akan segera berubah menjadi bening kaca
tetapi lengket dan tak dapat kering.
- Setelah semua plastik stiker yang dibubuhi lem tersebut selesai, dan lemnya telah
berubah bening stiker ditempelkan pada lembaran kertas lilin secara berjajar,
selanjutnya dipotong potong menurut ukuran.

D. Proses Pengeringan Hasil Sablon

Semua hasilsablonan yang telah selesai seperti plastik, kertas dll selanjutnya dikeringkan.
Gunakan rak untuk mengeringkan hasil sablonan.
Rak merupakan sarana yang baik untuk mengeringkan hasil sablon sebab dapat
ditumpuk satu sama lain selama dalam penataannya dilakukan dengan baik dan tidak
tumpang tindih. Bila tempatnya terbatas, hasil sablonan yang telah kering dapat diambil
dan tempatnya bisa digunakan untuk menjemur yang lain. Karena itu sebaiknya tenaga
penjemur ada sendiri agar pelaksanaannya tidak terlalu repot.
Selain dengan rak, bisa juga dijemur dengan jalan dijepitkan dengan tali dengan penjepit
seperti menjepit cucian. Sedangkan untuk hasil sablonan seperti seng atau jenis logam
lain bisa disediakan rak atau di tata secara berjajar.

lakukan pengeringan dengan menata


hasil sablonan secara baik.

Untuk hasil sablonan pada plastik


dan kertas, tatalah dengan baik
jangan sampai tertekuk.

Gambar 29: Semua hasil sablonan ditata dengan rapi diatas rak
dan dijemur agar kering.

sekat-sekat untuk tempat


mendirikan hasil sablon.

Lembsrsn-lembaran plat
yang telah disablon
dikeringkan dengan cara
didirikan pada rak pengering.

Model rak untuk mengeringkan hasil


Sablonan untuk benda-benda jenis logam.

Gambar 30: Untuk benda-benda jenis logam seperti seng,


aluminium atau lainya, yang biasanya berupa plat

39
dengan ukuran panjang x llebar tertentu, setelah
disablon bisa dikeringkan pada rak yang telah
disediakan sebagaimana gambar diatas.

E. Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan


Setelah prosedur diatas anda lakukan, maka anda sudah mampu melaksanakan cetak
sablon dengan baik. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain :
- Tata cara menyablon sebagaimana yang sudah diterangkan hanya berlaku untuk
satu warna dan untuk jenis benda seperti kertas, karet, plastik, seng, dll (kecuali
kain).
- Semua benda yang hendak disablon harus benar benar bersih.
- Setiap kali hendak menyablon sebaiknya lakukan dulu langkah percobaan di atas
kertas atau karton untuk mengetahui hasilnya.
- Untuk jenis benda tembus pandang seperti plastik bening atau kaca gunakan
patokan, sedangkan untuk benda pekat gunakan anlag.
- Untuk jenis benda tidak menyerap cat penyaputan dengan rakel cukup sekali dari
atas kebawah. Sedangkan untuk benda menyerap cat bisa dilakukan dua atau tiga
kali.
- Pada waktu mencetak posisi screen jangan terlalu merapat pada benda yang akan
disablon, sebab dapat menyebabkan benda melekat ke screen dan hasil sablon
tidak sempurna (mblobor).
- Sebaiknya berilah landasan (ganjal setebal 5mm) di atas meja cetak dari karton,
kertas yang dilipat atau karet busa.
- Pada waktu menyaputkan tinta, gerakan / gesekan rakel jangan terlalu ditekan,
tetapi secukupnya saja dan setiap kali screen sheet dinaikkan tinta sablon harus
dikembalikan lagi ke atas.
- Untuk jenis benda tembus pandang atau pun yang memiliki warna dasar gelap
sebaiknya sebelum warna pokok disablonkan sebaiknya didasari dulu dengan warna
putih terbatas pada corak gambar, barulah disablon lagi dengan warna yang
dikehendaki.

Landasan ganjal dengan tebal sekitar 5mm yang diletakan diatas meja

Gambar 30: buatlah landasan/ganjal setebal 5mm yang


dilekatkan diatas meja untuk menghindari agar
benda yang dicetak tidak melekat pada screen.

- Untuk plastik stiker bila hendak didasari warna putih (stiker transparan), cara
melakukannya adalah setelah warna asli disablon baru warna putih ditumpangkan.
Karena corak gambarnya terbalik pada waktu disablon.
Dengan tata cara sebagaimana yang sudah dijelaskan sudah lebih dari cukup untuk
proses awal dan sekaligus melatih keterampilan dalam melaksanakan cetak sablon.

40
41

Anda mungkin juga menyukai