Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI TENTANG PROSES

CETAK ROTOGRAVURE

Dosen : Bambang Kisworo S.Pd, M.Pd

Oleh :

Senja Kukuh Amanullah (TM)


NIM B.1.4.17.0008

UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan usaha bisnis dan teknologi dalam era globalisasi saat ini semakin pesat
dan berkembang ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi
dan ketat. Suatu perusahaan baik itu perusahaan nasional maupun swasta yang mendorong
usaha pemerintah dalam meningkatkan perkembangan ekonomi secara keseluruhan didirikan
untuk jangka waktu yang tidak terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta
menjaga diri agar terhindar dari kebangkrutan. dibutuhkan adanya promosi yang efektif,
harga yang kompetitor, kualitas produk yang bermutu dan pelayanan yang ramah.Sebuah
perusahaan haruslah menjalankan fungsi manajemen secara efektif agar dapat bertahan dan
bersaing dengan perusahaan lain. Sebab, dengan adanya manajemen, perusahaan akan
memiliki arah jangka panjang yang baik untuk kemudahan mencapai tujuan serta menarik
minat konsumen membeli produk yang ditawarkan. Untuk dapat bertahan dari persaingan,
sebuah perusahaan harus memahami perilaku konsumen dan menerapkan strategi yang tepat
agar konsumen bersedia melakukan pembelian ulang ditoko mereka sehingga siklus
perputaran barang dapat lebih ditingkatkan dan menciptakan keuntungan yang signifikan,
selain itu, konsumen masa kini lebih selektif dan rasional dalam memilih toko sebelum
melakukan kegiatan memesan dan membeli. Mereka tidak berpedoman pada kelengkapan
produk, lokasi, harga murah dan promosi yang besar-besaran, tetapi juga pada pelayanan
yang ramah, kecepatan dan ketepatan yang diberikan. Mereka akan segan untuk menyebarkan
informasi tentang pengalaman yang mereka alami kepada keluarga atau teman.

Salah satunya bisnis yang sedang berkembang pesat dan yang mulai diperhitungkan
keberadaannya, terutama dalam beberapa tahun terakhir ini ialah percetakan. hal ini dapat
dilihat dari munculnya pemain-pemain baru dalam bisnis ini baik itu penjual atau pemasar
percetakan dan juga pengusaha-pengusaha baru. Percetakan merupakan sebuah proses
industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas
kertas menggunakan sebuah mesin cetak. di Indonesia yang menggunakan mesin – mesin
digital ataupun offset terus bertambah. Semakin canggihnya teknologi komunikasi terutama
di bidang percetakan modern maka setiap perusahaan, perkantoran, sarana pendidikan dan
lain sebagainya akan memerlukan jasa percetakan guna mensosialisasikan kegiatan-kegiatan
mereka kepada masyarakat di daerah tersebut.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Rotogravure ?
2. Apa Saja Bahan Yang Digunakan Untuk Cetak Rotogravure ?
3. Bagaimana Prinsip Kerja Mesin Rotogravure ?

BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Rotogravure

Rotogravure adalah salah satu teknologi dalam dunia percetakan. Rotogravure


sendiri dalam dunia grafika berarti cetak dalam. Atau dalam bahasa awam adalah teknologi
cetak yang biasa digunakan untuk mencetak media yang terbuat dari bahan yang fleksibel
(misalnya; berbagai jenis plastik, aluminium dan kertas serta PVC). Bahan yang akan dicetak
adalah dalam bentuk rol atau gulungan. Hasil dari cetakan rotogravure tersebut tidak
langsung dapat dinikmati oleh konsumen, tetapi harus melalui beberapa tahap, sbb (misalnya
pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak).Plastik hasil cetakan di laminasi terlebih
dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol
tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa “Meitaliza”
(campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan aluminium).Hasil rol yang telah di
laminasi kemudian dikeringkan (di “aging”) terlebih dahulu. Rol yang telah dikeringkan
kemudian dibawa ke mesin “slitter”, untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi
ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut.Proses tersebut
diatas hanya gambaran singkat saja, dibalik itu masih banyak sekali teknologi yang
digunakan dalam dunia rotogravure untuk menghasilkan suatu kemasan. Mulai dari desain,
pembuatan tabung silinder dari besi, pelapisan tembaga, pembuatan gambar diatas silinder
besi yang telah dilapis tembaga, pelapisan chrome, pencetakan, inspeksi, laminasi, slitting
(pemotongan), pembuatan kantong (kalau memang ordernya terkirim bentuk kantong) serta
masih banyak lagi proses didalamnya.. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah,
kualitas gambar tidak setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot.

3
Dalam hal ini material yang bisa digunakan dalam cetak rotogravure antara lain : PP, PE, HD
dan Karung (laminasi)

Perbedaan Sablon dan Rotogravure

Cetak sablon menggunakan teknik manual sedangkan rotogravure menggunakan teknik


mesin sehingga detail dan kecepatan bisa dihasilkan dengan baik dan cepat.Raster atau
gradasi warna yang dihasilkan pada cetak sablon tidak sehalus raster yang dihasilkan cetak
rotogravure.

Untuk ilustrasi / gambar foto secara nyata tidak bisa dihasilkan secara maksimal dengan cetak
sablon (kecuali pada teknik/cara-cara tertentu), sedangkan rotogravure bisa menghasilkan
ilustrasi foto dengan baik.

2. Bahan Yang Digunakan Untuk Cetak Rotogravure


a. Bahan Cylinder

PERTAMA :

Tabung besi cylinder di proses grinding atau di bubut sesuai ukuran desain film yang akan
dikerjakan dan supaya halus dan rata hasil cylinder nya.

KEDUA :

Cylinder setelah dibubut dan sudah sesuai ukuran desain film nya, terus pelapisan tembaga
supaya lunak dan untuk proses cylinder mudah untuk di proses ukir Engrav pembuatan film
ditabung cylinder nya karena bahan tembaga tidak terlalu keras.

KETIGA :

Setelah proses ukir Engrav selesai terus proses pengerasan cylinder yang di sebut proses
Hardchrome supaya bahan pelapisan tembaga lebih keras dan kuat dan tidak mudah terkikis
dengan doctor blade yang dipasang di atas cylinder, untuk mengatur tinta sesuai keluarnya
tinta cetak yang diinginkan desain atau raster screne film supaya tinta bisa sesuai hasil
gambar cetak dengan contoh warna yang telah di acc oleh customer.Hardcrome cylinder
hardness atau kekerasan cylinder 900 dan kekuatan untuk proses produksi + = 1.000.000
putaran cylinder dan ini hanya untuk jenis raster screne blok dengan kedalaman Depth
cylinder 30 mic.

4
b. Material Mesin Rotogravure

CYLINDER FILM :

Ada 2 jenis cylinder film yang digunakan untuk proses cetak rotogravure. Untuk bahan cetak
plastik film dan transfer atau nempel tintanya di dalam nama cetakannya cetak dalam dan
raster screne cylinder bisa dibaca. Untuk bahan cetak Paper/ kertas dan transfer tinta cetak
atau nempel tintanya di luar namanya cetakan luar dan raster screne cylinder tidak bisa
terbaca huruf dan desain gambarnya ke balik.

RUBER ROLL PRESS :

Ada 2 jenis ukuran dan masing - masing ukuran berbeda untuk menggunakannya, ukuran
kekerasan 60 digunakan untuk proses cetak bahan kertas bahan ruber agak lentur dan agak
lunak supaya pori-pori kertas hasil cetaknya bisa bagus rata dan tidak bintik di hasil gambar
cetak. Dan untuk bahan cetak jenis plastik film seperti – OPP.-CPP –PET – NYLON –LDPE
DSB , Ukuran ruber roll press kekerasan 70 dan karakter ruber roll pres : keras-rata- halus-
licin dan tahan solvent supaya ruber roll tidak mudah terkontaminasi dengan solvent.

DOCTOR BLDE :

Fungsi doctor blade ini untuk mengatur proses tebal dan tipisnya tinta yang ditransfer ke
bahan cetakan atau tebal-tipisnya tinta yang menempel di hasil gambar cetakan. Untuk setting
doctor blade dan untuk menentukan tebal dan tipisnya tinta operator harus tahu cara Setting
doctor blade ini supaya mudah untuk menyamakan cetakan dengan sampel yang di acc.
Doctor blade posisi maju hasil cetakan tebal dan doctor blade posisi mundur hasil cetakan
tipis.

DOCTOR BLADE DALAM 1SET ADA 3 MACEM :

RUMAH DOCTOR BLADE : Untuk setting posisi doctor blade supaya dalam setting lebih
kuat.

PLAT DOCTOR BLADE : Untuk setting dan pengaturan posisi jarak doctor blade dengan
plat.

DOCTOR BLADE : Untuk menentukan transfer nya tinta ke bahan cetakan yang diinginkan
tebal dan tipisnya tinta yang menempel di bahan cetak dan hasil bagus dan tidaknya hasil
gambar di cetakannya.

5
TINTA CETAK CAIR :

Jenis tinta cetak ada 2 macam dan lain jenis lain fungsinya. Untuk cetak bahan kertas / Paper
atau bahan plastik yang tidak bening, jenis tintanya berbeda dengan plastik film yang bening.
Untuk bahan cetak Paper atau plastik yang tidak bening di sebut Cetak luar atau cetak diatas
bahan cetak. Dan bahan cetak jenis plastik film seperti bahan jenis OPP – CPP – PET –
NYLON – LDPE DSB. Cetak dalam atau cetak di bawah bahan cetak dan tinta cetak dalam
ada 2 jenis:

 Jenis tinta 1 komponen dan solvent yang di gunakan untuk pengencer tinta cetak.
Komposisi solvent tergantung speed mesinya.
 Jenis tinta 2 komponen dan solvent yang digunakan untuk pengencer tinta jenis
solventnya 5 + Methil Ethi Ketone. 3 + Ispropil Alkohol.2. = disebut juga campuran
5 : 3 : 2.

SOLVEN /REDUCER :

Solvent yang digunakan untuk cetak printing rotogravure ada 4 macam Jenis yang digunakan
untuk pengencer tinta, jenis nama solvent:

1. TOLUNE.

2. M E K.

3. I P A.

4. E A.

Dan jenis tinta yang lain fungsi cetaknya juga lain jenis komposisi campuran solvent untuk
pengencer bahan cetak paper.

Jenis tinta cetak - Komposisi solven.

a. PAPER CETAK LUAR TOL + IPA + EA.

b. OPP./ CPP. CETAK DALAM. TOL + EA.

c. PET./OPP./NY C DLM.2 KOMP. TOL + MEK + IPA.

6
STOP WATCH /ZUHN CUP :

Alat perlengkapan untuk menimbang tinta dan untuk mengetahui encer dan kentalnya tinta
yang di ACC untuk proses jalan produksi supaya hasil gambar cetakan tidak naik turun
warna cetaknya atau belang-belang setelah proses produksi turun di gambar hasil cetak
warnanya. Waktu start awal jalan, semua warna yang ada di mesin harus di cek atau
ditimbang sesuai contoh di warna gambar cetakan yang sudah di ACC oleh customer dan
kalau sudah jalan produksi, tinta harus sering ditimbang sesuai aturan yang sudah di sepakati
oleh Pimpinan atau yang bikin aturan yang sudah diberi tugas dan tanggung jawab oleh
pimpinan. Aturan untuk menimbang tinta yang ideal dan sesuai aturan 15 menit s/d 20 menit
sekali.

POMPA SIRKULASI TINTA :

Untuk tinta supaya warna nya bisa rata dan tidak belang-belang dihasil gambar cetakan
maka harus memerlukan pompa sirkulasi tinta dan mudah untuk menim bang tinta dalam
keadaan mesin jalan produksi, dan untuk nimbang pakai alat timbang tinta dan ukuran alat
timbang RIGOSA, Satuan timbang VISCOSITAS dan khusus untuk ukur tinta.

LAMPU SENTER KHUSUS :

Lampu ini sangat berguna sekali untuk mengontrol cylinder selagi Mesin posisi lagi jalan dan
dengan kecepatan speed tinggi diatas speed 130./menit. Untuk mengecek cylinder kalau ada
tinta mampat ,cylinder kabut atau cylinder ada garis. Dengan senter ini semua masalah
dicylinder bisa kelihatan seperti kotor-kabut-dan garis.

CORE / KERN :

Sebelum jalan produksi di rewinder harus dipasang dulu core atau kern yang sesuai dengan
panjang ukuran bahan cetaknya dan tebal bahan prosesnya.

7
3. Prinsip Cetak Rotogravure

Prinsip Dasar Cetak Dalam


Teknik Cetak Dalam (Cetak Rotogravure) adalah proses produksi cetak
menggunakan permukaan yang dikerik (tenggelam). Pada cetak dalam bagian gambar
didalamkan ke dalam logam acuan cetak.Cetak dalam adalah teknik cetak mencetak dengan
menggunakan silinder tembaga dan bagian yang mencetak lebih dalam dari permukaan
silinder pelat. Disebut cetak dalam karena tinta yang berada pada bagian-bagian yang
mencetak (image area) lebih rendah dar pada bagian yang tidak mencetak. Teknik cetak ini
termasuk teknik cetak langsung karena acuan cetak langsung mengenai bahan yang akan
dicetak dengan bantuan dari silinder tekan, berbeda dengan cetak offset yang acuan cetaknya
tidak langsung mengenai bahan cetak. Teknik cetak dalam dibagi menjadi dua macam, yaitu
rotogravure dan intaglio. Kedua teknik tersebut pada prinsipnya adalah sama yaitu sama-
sama teknik cetak dalam dimana bagian yang mencetak lebih dalam dan yang tidak mencetak
lebih tinggi. Keduanya dibedakan pada pembuatan pelat cetaknya. Teknik rotogravure
menggunakan raster dalam pembuatan acuan cetaknya, sedangkan intaglio tidak
menggunakan raster, tetapi dalam pembuatan acuan cetak menggunakan sistem etsa.
Pembawa bentuk gambar atau permukaan cetak pada rotogravure umumnya terdiri dari
silinder baja dengan lapisan luar yang terbuat dari tembaga dimana bentuk gambar terdiri dari
jutaan sel-sel kecil dengan bermacam-macam kedalaman yang dihasilkan melalui proses
elektromechanical engraving. Intaglio Engraving.

Proses pembuatan pelat cetak intaglio yang biasanya terbuat dari tembaga atau seng
digunakan sebagai bahan acuan utama, dan permukaan cetak dibentuk dengan teknik etsa,
engraving, drypoint, atau mezzotint. Penggunaan pelat ini dengan menyelimuti permukaan
acuan dengan tinta, kemudian tinta di permukaan yang tinggi dihapus dengan doctor blade
sehingga yang tertinggal hanyalah tinta di bagian rendah. Kertas cetak kemudian ditekan ke
atas pelat intaglio sehingga tinta berpindah. Etsa (Chemical etching) bisa disebut salah satu
proses intaglio. Proses Chemical etching memungkinkan kita untuk menggunakan berbagai
metal sebagai silinder, seperti zinc dan metal yang digunakan saat ini. Permukaan metal
diberi soft resist, kemudian dikeruk lapisannya sehingga larutan etching dapat mengetsa
permukaannya. Proses manual ini sangat membutuhkan ketelitian, kesabaran yang tinggi,
karena hasilnya sangat dipengaruhi oleh yang melakukan pekerjaan etsa. Berbeda dengan

8
engraving, di dalam etsa pembentukan bagian rendah dilakukan dengan korosi senyawa asam
sementara engraving menggunakan alat-alat mekanik untuk mendapatkan efek yang sama.

Mesin ukir (engraving machine) yang bekerjanya secara elektronis untuk


membuat klise garis maupun raster, pertama kali dibuat oleh Faieschild pada tahun 1948.
Pada tahun 1953 Hell Company di Jerman mulai memproduksi secara massal dengan
“Klischograph”. Cara kerjanya di atas sebuah meja yang dapat dipindah-pindahkan bahan
yang akan diukir (yang berupa plastik atau senga) ditempatkan. Bagian belakang meja
memuat model asli (bukan transparan). Model asli disinari dari belakang dan titik demi titik
ditekan. Cahaya yang dipantulkan diperkuat (amplified) dan menjalankan scorper (semacam
pisau kecil). Scorper ini ”mengikis“ bagian-bagian yang tidak akan mencetak. Kecepatan
scorper bergerak naik turun setiap cm dapat ditentukan, sehingga dapat menentukan lebar
raster, dan juga tingkat kekontrasan warna dapat disesuaikan dengan keinginan kita. Bahkan
ada kemungkinan untuk memperbaiki atau meningkatkan sebuah gambar. Mesin ukir silinder
berikutnya adalah Varioklischograph. Pengecilan dan pembesaran dapat dikerjakan serta
dapat juga dipakai sebuah transparan-positif. Dengan mesin ini dapat dibuat pemisahan warna
dengan menggunakan filter-filter seperti yang biasa dikerjakan. Proses engraving (mechanical
engraving) dikembangkan lagi sekitar tahun 1960 di Jerman dengan menggunakan Cooper
yang diukir dengan menggunakan berlian (industri).

Proses pembuatannya dikendalikan komputer yang mengubah informasi yang dibaca menjadi
getaran listrik yang disalurkan ke satu atau lebih silinder gravure. Berdasarkan dari kekuatan
getaran listrik engraving head akan mengukir silinder dengan kedalaman sel (lubang kecil)
yang berbeda-beda . Perbedaan kedalaman sel tersebut akan mempengaruhi perbedaan
banyak sedikitnya tinta yang diambil. Sel yang dangkal akan menghasilkan warna yang
cerah, sedangkan sel yang dalam akan menghasilkan warna yang gelap.

Sistem pelat photopolymer untuk rotogravure/intaglio juga telah dikembangkan. Demikian


juga sistem computer-to cylinder. Dan yang terbaru telah dikenalkan sistem direct digital
laser etching, dengan harapan akan mengurangi biaya pembuatan silinder rotogravure.

Teknik cetak rotogravure ini banyak digunakan untuk mencetak kemasan permen, rokok,
kotak karton lipat, aluminium foil, kemasan yang fleksibel, plastik tipis seperti PE, PP, PET,
PA, bahkan sampai mencetak produk-produk dengan tingkat keamanan yang tinggi dari
upaya pemalsuan, misalnya pita cukai, uang, dan surat-surat berharga lainnya. Proses cetak
rotogravure dapat membuat gambar dengan kualitas yang tinggi, kepadatan warna yang

9
sangat baik, dan bidang padat (solid area) yang baik pula. Proses ini pada umumnya
digunakan untuk mencetak produk dengan jumlah yang sangat banyak (long-run). Pada
umumnya, mesin rotogravure mempunyai 4 – 8 silinder cetak. Masing-masing silinder
menghasilkan satu warna. Tinta yang digunakan adalah jenis tinta yang mudah mengering
dan biasanya mengkilat serta tahan gesekan. Hal ini disebabkan karena produk-produk yang
dihasilkan sebagian besar bersentuhan langsung dengan tangan, misalnya bungkus permen,
rokok, uang dan lain sebagainya. Berbagai macam vernis dan tinta emas dapat dicetakkan
dengan cetak rotogravure.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Cetak rotogravure mempunyai keuntungan proses dengan order jumlah banyak.
2. Kualitas cetak yang dihasilkan excellent, sangat efisien untuk order dengan
panjang bermeter-meter.
3. Memiliki speed yang sangat tinggi bisa mencapai 300m/menit.
4. Cylinder plate yang digunakan untuk mencetak sangat kuat karena dilapisi dengan
chrome.

10
11

Anda mungkin juga menyukai