MAKALAH
A. LATAR BELAKANG
Sablon adalah teknik mencetak dalam berbagai media seperti kaos,
kaos, plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu berupa screen sablon (atau sering juga
disebut film sablon). Kegiatan menyablon sekilas tampak mudah
dan sederhana, pada prakteknya menyablon membutuhkan
kemampuan khusus untuk mendapatkan hasil yang
berkualitas.Keunggulan dari teknik sablon adalah bisa mencetak
dengan jumlah yang banyak, hasil relatif stabil, bisa menghasilkan
beberapa efek menarik, biaya cetak cukup terjangkau. Selain itu,
banyak sekali yang berminat untuk mempelajari sablon karena teknik
sablon ini cukup mudah untuk dipelajari dan tidak membutuhkan
modal yang terlalu besar untuk memulainya, bila dibandingkan
dengan usaha percetakan lainnya. Dalam proses sablon sebenarnya,
ada begitu banyak hal dan peralatan yang kita perlukan agar
memperoleh hasil sablon yang baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang muncul dan akan dibahas pada
makalah ini diantaranya: 1. Alat apa saja yang dibutuhkan dalam
melakukan proses penyablonan secara manual? 2. Bahan apa saja
yang dibutuhkan dalam melakukan proses penyablonan secara
manual? 3. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan proses
penyablonan secara manual?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini diantaranya
membahas tentang 1. Alat apa saja yang dibutuhkan dalam
melakukan proses penyablonan secara manual?
BAB II
PEMBAHASAN
C. KETEBALAN KAIN/SCREEN
Menyablon dapat didefinisikan sebagai kegiatan cetak mencetak
grafis diatas bahan dalam bentuk tertentu sesuai yang dikehendaki
oleh pembuatnya. Dalam proses pengerjaannya, sablon ini biasa
dibuat dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon. Kain screen
sablon merupakan kain yang berfungsi untuk menyaring tinta, lem,
bubuk, dan sebagainya. Kain screen ini terpasang pada frame atau
bingkai khusus berbahan aluminium ataupun kayu.
Sesuai desain dan tujuan pemakaiannya kain screen sablon ini
sebenarnya memiliki nomor yang berbeda antara satu dengan yang
lain. Fungsi nomor pada kain screen adalah untuk mengetahui
banyaknya helai kain yang dijahit dalam rentan sentimeter. Sebutan
yang paling populer yaitu Tick (T) dan Mesh (M).
Tick (T)
merupakan istilah yang biasanya dipakai di asia (seperti Jepang dan
Korea). Perhitungannya adalah jumlah benang yang dijahit setiap 1
cm. Misalnya T 48 berarti ada 48 benang setiap 1 cm.
Mesh (M)
merupakan istilah yang biasanya dipakai di eropa. Penghitungannya
adalah jumlah benang yang dijahit setiap 2.5 cm (1 inch). Misalnya M
100 berarti ada 100 benang setiap 2,5 cm.
Rumus konversinya antara T dan M tersebut adalah (M: 2,5) T. Mesh
100 apabila di konversikan menjadi Takan menjadi T40.
D. WARNA KAIN/SCREEN
Kain (screen) pada umumnya berwarna putih. Tapi seringkali kain
berwarna putih dan pada waktu dilakukan proses penyinaran
akan menimbulkan gejala pemantulan kembali yang dapat
mengakibatkan terjadinya kekurangan penyinaran. Untuk
mengatasi masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna
kuning, jingga dan merah. Sehingga kain berwarna digunakan
untuk menghindari terjadinya pemantulan kembali cahaya pada
waktu penyinaran stensil foto sistem direct (langsung), sistem
direct/indirect (langsung/tidak langsung), maupun sistem cappilary
(kafilek).
E. PERSYARATAN KAIN
Untuk memperoleh tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain
(screen) serta peningkatan definisi hasil ceta sablon, maka diperlukan
persyaratan khusus untuk jenis-jenis kain yang digunakan. Adapun
persyaratan-persyaratannya adalah sebagai berikut:
1. Daya lentur/fleksibilitas.
Karena pada saat dilakukan perentangan pada bingkai cetak kain
harus ditarik untuk mendapatkan tingkat keregangan pada
permukaan bingkai serta pada waktu dilakukan proses pencetakan
screen tidak boleh menyentuh bahan cetak, dengan jarak kira-kira 3-5
milimeter, maka kain haruslah lentur.
2. Pori-pori tidak berubah atau bergeser.
Tujuan utama dari tidak bergesernya pori-pori kain adalah untuk
pengendalian penyaluran tinta cetak.
3. Tahan terhadap bahan kimia.
Selama kain digunakan pada tahapan pencetakan kain
selaluberhubungan dengan bahan kimia seperti stensil foto, tinta
cetak, dan bahan pencuci atau pembersih, maka kain harus dapat
tetap bertahan atau tidak mudah rusak.
4. Mudah dibersihkan.
Diharapkan agar kain dapat dipergunakan secara berulang-ulang
maka kain harus mudah dibersihkan.
F. PERALATAN SABLON
1. Screen Sablon
Film sablon merupakan gambar cetak pada media kertas yang dibuat
dengan printer laser jet sehingga memiliki kepekatan warna hitam
yang merata. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses afdruk
film ke screen.
3. Rakel
Alat ini berguna untuk mengkuaskan tinta sablon yang ada di Screen
supaya tercipta gambar di obyek sablon. Bahannya dari karet yang
diberi pegangan kayu memanjang.
4. Tinta sablon
Bermacam-macam jenis dan nama tinta bergantung dari sablonan
apa yang hendak kita buat. Tinta yang digunakan untuk membuat
sablon kaos banyak macamnya. Ada juga tinta sablon kaos yang bisa
timbul setelah kita setrika.
5. Cairan-cairan pencampur.
G. PROSES PENYABLONAN
A. KESIMPULAN
Dari bahasan makalah yang penyusun buat ini dapat disimpulkan
bahwa Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan
suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti:
kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain. untuk
mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil dari
suatu rancangan desain
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat penyusun buat, semoga bermanfaat.
Jika ada kekurangan mohon dimaafkan. Jika ada kritik dan saran
mohon disampaikan karena kritik dan saran pembaca sangat berguna
bagi perbaikan makalah ini.