GURU PEMBIMBING:
RANI AGUSTARI, S.Pd
OLEH:
Della Syahrani Yetri
(XII MIPA 4)
Puji da syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Swt. karena atas berkat rahmat dan
anugrah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini yaitu “ Membuat Sablon dengan
Polyflex”, yang di dalamnya sudah mencakup keseuruhannya. Saya selaku penulis atau
penyusun laporan ini menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan laporan kegiatan ini.
Oleh karena itu, saya mengharapkan dan tentunya menerima dengan senang hati bila ada
kritik dan saran dari pembaca sekalian. Karena melalui kritik serta saran yang pembaca
berikan, saya dapat belajar untuk terus memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada, sehingga
kedepannya bila ada tugas membuat laporan seperti ini saya dapat menyusunnya dengan lebih
baik lagi serta dapat saya jadikan referensi dalam belajar.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................II
DAFTAR ISI............................................................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG KEGIATAN.................................................................................................1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 SEJARAH SABLON...................................................................................................................2
2.2 JENIS JENIS SABLON...............................................................................................................2
2.3 SEJARAH SABLON POLYFLEX..................................................................................................4
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ABLON POLYFLEX.................................................................4
2.4.1 KELEBIHAN SABLON POLYFLEX.......................................................................................4
2.4.2 KEKURANGAN SABLON POLYFLEX..................................................................................5
BAB III RENCANA KEGIATAN........................................................................................................6
3.1 PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN.........................................................................................6
3.1.1 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN...........................................................................6
3.1.2 PROSES MENYABLON.....................................................................................................6
3.2 LAPORAN KEUANGAN............................................................................................................8
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................9
4.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................9
4.2 SARAN....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
III
BAB I
PENDAHULUAN
IV
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sablon Rubber
Penggunaan sablon jenis ini tidak hanya untuk kegiatan sablon utama, melainkan juga bisa
digunakan sebagai teknik penyablonan dasar sebelum sebuah kain menggunakan sablon jenis
lainnya. Perlu diketahui, sablon rubber memiliki tinta yang cenderung lebih awet dan tahan
lama serta bisa disetrika.
2. Sablon Pigmen
Sablon jenis ini sangat bagus digunakan untuk teknik penyablonan kain berwarna terang.
Hal ini dikarenakan tinta pada sablon pigmen sangat mudah menyerap ke dalam serat kain.
Berbeda dari sablon rubber yang penggunaannya lebih kain berwarna gelap, kekurangan dari
V
sablon pigmen ialah tidak bisa digunakan untuk penyablonan pada kain gelap. Biasanya
warna tinta sablon pigmen akan kalah dengan warna gelap kain itu sendiri.
Sablon jenis ini memiliki sifat dasar yang hampir sama dengan sablon rubber, yakni bisa
menembus serat kain. Perbedaannya, sablon super white memiliki tinta yang jauh lebih
transparan dan biasanya tersedia dalam 2 pilihan warna yaitu white dan colour. Sablon jenis
ini juga bisa digunakan untuk penyablonan kain berwarna gelap.
4. Sablon Plastisol
Sablon plastisol juga ditawar dengan harga yang lumayan mahal sebanding dengan
kualitas hasil penyeblonan nantinya. Perlu diketahui, hasil penyablonan menggunakan sablon
plastisol tidak bisa kering pada suhu di bawah 160 derajat celcius. Maka dari itu, Anda
membutuhkan peralatan khusus untuk membantu proses pengeringannya.
5. Sablon Flocking
6. Sablon Polyflex
Sablon polyflex ini sangat unggul dalam menciptakan warna-warna padat yang
membutuhkan ketajaman warna tinggi. Sablon polyflex tergolong juga sebagai sablon digital
dan juga tidak memiliki minimum order. Sablon polyflex juga sering dipakai untuk
pembuatan nomer pada jersey sepak bola. Sablon polyflex bisa diaplikasikan pada banyak
jenis bahan dari katun hingga polyster.
7. Sablon DTG
Sablon jenis ini sangat sering digunakan dalam tahap produksi kaos massal, seperti
produksi kaos partai, kaos komunitas dan lainnya. Hasil cetak dan penyablonan pada kaos
putih dijamin akan sangat memuaskan. Hanya saja, bayaran untuk jenis sablon kaos terbaik
ini memang agak lumayan tinggi karena tinta yang digunakan dijual dengan harga yang
relatif lebih tinggi dibandingkan jenis tinta pada sablon lainnya.
VI
2.3 SEJARAH SABLON POLYFLEX
Sablon flex merupakan salah satu digital printing yang banyak disukai oleh para pengusaha
sablon kaos. Hal ini karena proses pengerjaannya cenderung cepat dengan kualitas bagus.
Pada mulanya, digital printing mulai muncul di akhir tahun 1900-an. Tetapi, pemakaian cetak
digital ini memiliki perkembangan cepat.
Sejarah digital printing dicetuskan oleh Johannes Gutenberg di tahun 1439. Inovasi tersebut
merupakan babak awal dari industri percetakan buku semakin berkembang. Setelah itu,
peggunaan mesin pencetak memiliki daya listrik yang dapat membuat produktivitas cetakan
lebih mudah.
Setelah perkembangan cetakan berdaya listrik, digital printing press dipakai pada tahun
1993. Gagasan tersebut berbanding lurus dengan pemakaian teknologi komputer.
Perkembangan digital printing seperti sablon polyflex semakin sulit, namun Xerox
mempunyai peran besar untuk membuatnya semakin mudah.
1) Penggunaan cocok untuk sablon kaos satuan => Pemakaian sablon polyflex
cenderung mudah. Anda dapat mendesain karakter tulisan maupun bentuk melalui
komputer maupun laptop dengan memakai aplikasi desain. Setelah itu, Anda dapat
melakukan cutitng polyflex berdasarkan desain dengan mesin cutting. Apabila sudah
Anda hanya perlu melakukan peeling dan press pada polyflex lalu ditempelkan pada
kaos.
2) Pengerjaan cepat => Sekarang, apapun harus serba cepat dan instan. Maka dari itu,
kehadiran sablon polyflex sangat menguntungkan untuk menyablon kaos dalam waktu
singkat. Prosesnyya terbilang mudah dengan desain sesuai kebutuhan.
VII
3) Output sablon berkualitas => Penyablonan dengan menggunakan polyflex memang
berkualitas. Tidak hanya proses pengerjaan terbilang mudah, penyablonan dengan
memakai polyflex terbilang memiliki presisi tinggi. Tidak hanya itu, pemakaian lem
pada polyflex berdaya lekat kuat, sehingga tempelan bisa melekat kuat pada baju.
4) Penyablonan cocok untuk kaos bola atau sport => Pemakaian cetak sablon ini
memang cocok untuk kaos bola atau olahraga. Sebagian besar kaos olahraga seperti
sepak bola memanfaatkan bahan polyflex untuk pemberian nomor punggung pada
bagian belakang kaos. Bahan ini dimanfaatkan untuk jenis polyflex PVC dan sublime
blox. Bahan polyflex jenis ini mempunyai daya lekat kuat pada bahan kaos jersey.
5) Kemudahan dalam perawatan => Perawatan kaos dengan teknik sablon polyflex
memang terbilang mudah. Untuk menjaga kaos tetap bagu, usahakan Anda tidak
mencucinya dengan memakai mesin cuci.
1) Teknik ini mempunyai pilihan warna yang tidak terlalu bervariasi seperti digital
printing lain.
2) Membutuhkan vynil atau polyflex yang memiliki harga cenderung mahal untuk usaha
sablon.
3) Harga mesin cetak ke bahan polyflex cenderung mahal.
4) Belum banyak yang mengetahui teknik penyablonan ini. Cara ini memang banyak
dipakai untuk usaha printing di ibukota.
VIII
BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.1 PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1.1 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
a. Baju kaos polos
b. Cutter/pisau kecil
c. Polyflex
d. Kertas HVS
e. Setrika
f. Gambar print miror
g. Penggaris
h. Selotip
i.
2. Potong bagian tepi pola yang mau di ambil buat sablonan ,usahakan pisau menembus
sampai kena polyflex, tetapi jangan sampai menembus pada plastik polyflex.
IX
3. Jika bagian tepi gambar sudah di potong (sesuai bagian yang mau diambil). Lalu Ambil
baju yang mau di sablon.
4. Rentangkan baju, kemudian ambil polyflex yang udah di potong dan tempelkan ke baju
(bagian baju yang ingin di sablon) dan posisi polyflex harus terbalik bagian yang ada plastik
putihnya harus berada di atas.
5.Tempelkan kertas HVS diatas polyflex supaya kertas polyflexnya ngga nyangkut dan
menempel ketika di setrika.
6. Dan setrika bagian HVS tersebut (bagian yang di sablon) kurang lebih 15 gosokan.
7. Setelah digosok, singkirkan kertas HVS dan diamkan hasil sablon sampai suhunya
menurun supaya lembaran poly-flex merekat pada kaos.
X
3.2 LAPORAN KEUANGAN
4. Selotip/Lakban -
5. Kertas HVS -
XI
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari kegiatan ini bisa saya simpulkan bahwa sablon menggunakan polyflex adalah cara
efektif dan hemat untuk menghasilkan desain satu warna. Dengan daya tahan cukup baik, ini
bisa jadi opsi ideal untuk bisnis.
4.2 SARAN
Demikian laporan ini saya buat,semoga bermanfaat. Saya menyadari dalam pembuatan
laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Jika ada kritik dan saran
yang membangun dan mengembangkan makalah ini mohon disampaikan akan sangat berguna
bagi perbaikan laporan ini.
XII
DAFTAR PUSTAKA
Setiabudi, Teguh. 2017. "Tugas Prakarya Sablon" Jurnal Broker Teregulasi Bappebri. Docplayer:
41(2).
Shintia, Dienna 2017. Eksplorasi Teknik Sablon Pada Produk Ready To Wear Dengan Inspirasi
Lukisan Jackson Pollock, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Bandung, Laporan
Diterbitkan.
Luzar, Laura, C. 2010. Kreasi Cetak Sablon Mudah dan Berkualitas Tinggi Pada Kaos. Fakultas
Komunikasi dan Media, Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Bina Nusantara.
Laporan Diterbitkan.
Mubarat, H dan Iswandi, H. 2018. Pelatihan Sablon Dalam Upaya Meningkatkan Ketrampilan
Siswa/i Jurusan Multimedia SMK Muhammadiyah 2 Palembang. Program Studi Desain
Komunikasi Visual. Universitas Indo Global Mandiri Palmebang. Laporan Diterbitkan.
XIII