Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah


kerangka kerja tata kelola IT (IT Governance Framework) dan kumpulan
perangkat yang mendukung dan memungkinkan para manager untuk
menjembatani jarak (gap) yang ada antara kebutuhan yang dikendalikan (control
requirement), masalah teknis (technical issues) dan resiko bisnis (bussiness risk).

COBIT mempermudah perkembangan peraturan yang jelas (clear policy


development) dan praktik baik (good practice) untuk mengendalikan IT dalam
organisasi. COBIT menekankan keputusan terhadap peraturan, membantu
organisasi untuk meningkatkan nilai yang ingin dicapai dengan penggunaan IT,
memungkinkan untuk menyelaraskan dan menyederhanakan penerapan dari
kerangka COBIT.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah pokok pada pembahasan ini
adalah:

a Apakah yang dimaksud COBIT?


b Apa saja manfaat COBIT?
c Bagaimana Kerangka kerja Cobit?
d Apa saja Versi Cobit

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembahasan sistem manajemen data adalah:


a. Menjelaskan tentang COBIT
b. Menyebutkan dan menjelaskan tentang manfaat.
c. Menjelaskan versi COBIT

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian COBIT - The ISACA Framework (Kerangka ISACA)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah


kerangka kerja tata kelola IT (IT Governance Framework) dan kumpulan
perangkat yang mendukung dan memungkinkan para manager untuk
menjembatani jarak (gap) yang ada antara kebutuhan yang dikendalikan (control
requirement), masalah teknis (technical issues) dan resiko bisnis (bussiness risk).
Dengan kata lain, COBIT merupakan suatu panduan standar praktik manajemen
teknologi informasi yaitu sekumpulan dokumentasi best practice untuk IT
Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen,
untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan masalah-
masalah teknis IT. COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan
menyeluruh sebagai FrameWork IT audit karena dikembangkan secara
berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir
seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola
para profesional tersebut. Cobit Adalah satu metodologi yang memberikan
kerangka dasar dalam menciptakan sebuah Teknologi Informasi yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi dengan tetap memperhatikan faktor faktor lain
yang berpengaruh. Cobit Adalah suatu panduan standar praktik manajemen
teknologi informasi.Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute
yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control
Association).
COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu COBIT versi 1 yang
menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada tahun 1998 yang
menekankan pada tahap control, COBIT versi 3 pada tahun 2000 yang
berorientasi kepada manajemen, COBIT versi 4 yang lebih mengarah pada IT
Governance, dan terakir dirilis adalah COBIT versi 5 pada tahun 2012 yang
mengarah pada tata kelola dan menejemen untuk aset-aset perusahaan IT.

COBIT mempermudah perkembangan peraturan yang jelas (clear policy


development) dan praktik baik (good practice) untuk mengendalikan IT dalam
organisasi. COBIT menekankan keputusan terhadap peraturan, membantu
organisasi untuk meningkatkan nilai yang ingin dicapai dengan penggunaan IT,
memungkinkan untuk menyelaraskan dan menyederhanakan penerapan dari
kerangka COBIT.

Maksud utama dari COBIT :

1 Menyediakan kebijakan yang jelas dan praktik2 yang baik

untuk IT governance dalam organisasi tingkatan dunia.

2 Membantu senior management memahami dan memanage

resiko2 terkait dengan TI. COBIT melaksanakannya dengan

menyediakan satu kerangka IT governance dan petunjuk

control objective rinci untuk managemen, pemilik proses

business , users, dan auditors

Pada dasarnya COBIT dikembangkan untuk membantu

memenuhi berbagai kebutuhan manajemen terhadap informasi

dengan menjembatani kesenjangan antara resiko bisnis, kontrol

dan masalah teknik. COBIT dapat menyediakan seperangkat


praktek yang dapat diterima pada umumnya karena dapat

membantu para direktur, eksekutif dan manager meningkatkan

nilai IT dan mengecilkan resiko.Untuk menpersiapkan proses

manajemen dan bisnis dengan model TI governance yang

membantu dalam memahami dan memgelola resiko yang

berhubungan dengan TI.

COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :

a. Planning and Organisation

Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang

bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan

bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan

infrastruktur teknologi yang baik pula.

Langkah-langkah:

Menetapkan rencana stratejik TI

Menetapkan hubungan dan organisasi TI

Mengkomunikasikan arah dan tujuan manajemen

Mengelola sumberdaya manusia

Memastikan pemenuhan keperluan pihak eksternal

Menaksir risiko

b. Acquisition and Implementation

Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau

diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses

bisnis.
Langkah-langkah :

Mengidentifikasi solusi terotomatisasi

Mendapatkan dan memelihara infrastruktur teknologi

Mengembangkan dan memelihara prosedur

Memasang dan mengakui sistem

Mengelola perubahan

c. Delivery and Support

Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang

terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai

dengan pengadaan training.

Langkah-langkah :

Menetapkan dan mengelola tingkat pelayanan

Mengelola pelayanan kepada pihak lain

Memastikan pelayanan yang kontinyu

Memastikan keamanan sistem

Mengelola konfigurasi/susunan

Mengelola data

Mengelola fasilitas

d. Monitoring and Evaluation

Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas

dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.


Langkah-langkah:

Memonitor proses menaksir kecukupan pengendalian internal

Mendapatkan kepastian yang independen

.
2.2. Manfaat COBIT
Manfaat dalam penerapan COBIT ini antara lain :

a. Mengelola Informasi dengan kualitas yang tinggi untuk mendukung


keputusan bisnis.

b. Mencapai tujuan strategi dan manfaat bisnis melalui pemakaian TI


secara efektif dan inovatif.

c. Mencapai tingkat operasional yang lebih baik dengan aplikasi


teknologi yang reliable dan efisien.

d. Mengelola resiko terkait TI pada tingkatan yang dapat diterima.

e. Mengoptimalkan biaya dari layanan dan teknologi TI.

f. Mendukung kepatuhan pada hukum, peraturan, perjanjian kontrak, dan


kebijakan.

2.3. Kerangka Kerja COBIT

Kerangka kerja COBIT terdiri atas beberapa arahan/pedoman, yakni:

Control Objectives

Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi (high-level control

objectives) yang terbagi dalam 4 domain, yaitu : Planning & Organization,

Acquisition & Implementation , Delivery & Support , dan Monitoring &

Evaluation.
Audit Guidelines

Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci

(detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam

memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.

Management Guidelines

Berisi arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang

mesti dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut :

1. Sejauh mana TI harus bergerak atau digunakan, dan apakah biaya TI

yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.

2. Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus.

3. Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat

mencapai sukses ( critical success factors ).

4. Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran

yang ditentukan.

5. Bagaimana dengan perusahaan lainnya, apa yang mereka lakukan.

6. Bagaimana mengukur keberhasilan dan bagaimana pula

membandingkannya.
Maturity Models

Untuk memetakan status maturity proses-proses IT

2.4 COBIT Versi 4.1

Kerangka kerja pengendalian COBIT terdiri dari empat hal, yakni :

a. Mengaitkannya dengan tujuan organisasi,

b. Mengorganisasikan aktivitas TI ke dalam model proses,

c. Mengidentifikasi sumber daya utama TI untuk melakukan percepatan,

d. Mendefinisikan tujuan pengendalian manajemen untuk dipertimbangkan.

COBIT 4.1 mentabulasikan empat lingkup pekerjaan atau domain, proses,


kriteria informasi dan sumber daya teknologi informasi menjadi 318 sasaran
pengendalian (control objectives) dengan aplikasi pada tingkatan seperti apa
(primer atau sekunder) serta dapat diterapkan pada sumber daya teknologi
informasi yang mana.
1. Lingkup pekerjaan (domain) yang meliputi empat hal sebagai berikut :

a. Merencanakan dan mengorganisasikan,

b. Memperoleh dan mengimplementasikan,

c. Melaksanakan dan mendukung,

d. Memonitor dan mengevaluasi.

2. Proses yang berjumlah 34, terdiri dari PO1 sampai PO10 (indikator Plan
dan Organize), AI1 sampai AI7 (indikator Acquire dan Implement), DS1
sampai DS13 (indikator Direct dan Support), serta ME1 sampai ME4
(indikator Monitor dan Evaluate).

3. Kriteria informasi, yang meliputi tujuh hal berikut ini :

COBIT menetapkan standar penilaian terhadap sumber daya teknologi


informasi dengan kriteria sebagai berikut:

a. Efektivitas : untuk memperoleh informasi yang relevan dan


berhubungan dengan proses bisnis seperti penyampaian informasi
dengan benar, konsisten, dapat dipercaya dan tepat waktu.
b. Efisiensi : memfokuskan pada ketentuan informasi melalui
pengunaan sumber daya yang optimal.
c. Kerahasiaan : memfokuskan proteksi terhadap informasi yang
penting dari yang tidak memiliki otorisasi.
d. Integritas : berhubungan dengan keakuratan dan kelengkapan
informasi sebagai kebenaran yang sesuai dengan harapan dan nilai
bisnis.
e. Ketersediaan : berhubungan dengan informasi yang tersedian ketika
diperlukan dalam proses bisnis sekarang dan yang akan datang.
f. Kepatuhan : sesuai menurut hukum, peraturan, dan rencana
perjanjian untuk proses bisnis.
g. Keakuratan informasi : berhubungan dengan ketentuan kecocokan
informasi untuk manajemen mengoperasikan entitas dan mengatur
pelatihan dan kelengkapan laporan pertanggungjawaban.

4. Sumber daya teknologi informasi,meliputi : Sistem aplikasi, Informasi,


Infrastruktur, dan Personil.

2.5 COBIT Maturity Model

COBIT menyediakan parameter untuk penilaian setinggi dan sebaik apa


pengelolaan IT pada suatu organisasi dengan menggunakan maturity models yang
bisa digunakan untuk penilaian kesadaran pengelolaan (management awareness)
dan tingkat kematangan (maturity level). COBIT mempunyai model kematangan
(maturity models) untuk mengontrol proses-proses IT dengan menggunakan
metode penilaian (scoring) sehingga suatu organisasi dapat menilai proses-proses
IT yang dimilikinya dari skala nonexistent sampai dengan optimised (dari 0
sampai 5), yaitu: 0: Non Existen, 1: Initial, 2: Repetable, 3: Defined, 4: Managed
dan 5: Optimized (Purwanto dan Saufiah, 2010; Setiawan, 2008; Nurlina dan
Cory, 2008).

Model kematangan (maturity models) tersebut seperti terlihat dalam


Gambar berikut:
Gambar Maturity Model

(Sumber: IT Governance Institute, 2007)

2.6 COBIT 5
2.6.1 COBIT 5 Product Family The Overarching Framework Product

2.6.2 COBIT 5 Value Creation (Nilai Penciptaan)

a. Untuk menyajikan enterprise stakeholder value, dibutuhkan tata kelola dan


menejemen yang baik dari aset-aset informasi dan teknologi, termasuk
pengaturan pengamanan informasi.
b. Kebutuhan para penegak hukum, pembuat peraturan dan pembuat kontrak
yang diluar perusahaan (hukum luar, peraturan dan kontrak kepatuhan)
berhubungan dengan penggunaan informasi dan teknologi yang semakin
meningkat diperusaahaan, menjadi ancaman jika terjadi kebocoran.
c. COBIT 5 menyediakan kerangka kerja yang lengkap (kerangka
komprehensif) yang membantu perusahaan untuk mencapai target mereka
dan memberikan nilai melalui tata kelola dan menejemen perusahaan yang
baik dibidang IT menyediakan dasar yang kuat untuk pengaturan
keamanan informasi.

2.6.3 COBIT 5 Framework (Kerangka Kerja)


a. Seperti yang telah dijelaskan, COBIT 5 membantu perusahaan untuk
menciptakan nilai IT yang optimal dengan menjaga keseimbangan
antara mewujudkan manfaat dan mengoptimalisasi tingkat resiko dan
sumber yang digunakan.
b. COBIT memungkinkan informasi dan teknologi yang berhubungan
untuk dikelolah dan diatur dengan cara yang menyeluruh pada setiap
bagian perusahaan, mengambil peran penuh pada bisnis dan area

fungsional dari tanggung jawab perusahaan, dengan


mempertimbangkan bahwa IT berhubungan dengan stakeholders yang
berasal dari internal dan eksternal perusahaan.
c. COBIT 5 Principle dan Enablers adalah umum dan bermanfaat
untuk semua ukuran perusahaan, baik itu komersial ataupun tidak, atau
untuk penyedia layanan publik.

Tata kelola dan manajemen, Governance memastikan bahwa tujuan


perusahaan yang dicapai dengan cara mengevaluasi kebutuhan pemangku
kepentingan, kondisi dan pilihan, menetapkan arah melalui prioritas dan
pengambilan keputusan, dan pemantauan kinerja, kepatuhan dan kemajuan
terhadap setuju pada arah dan tujuan (EDM). Rencana manajemen, membangun,
berjalan dan kegiatan monitor sejalan dengan arah yang ditetapkan oleh badan
pemerintahan untuk mencapai tujuan perusahaan (PBRM). Dalam ringkasan
COBIT 5 menyatukan lima prinsip yang memungkinkan perusahaan untuk
membangun pemerintahan yang efektif dan kerangka kerja manajemen
berdasarkan holistik, tujuh enabler yang mengoptimalkan informasi dan investasi
teknologi dan penggunaan kepentingan stakeholder. Penggunaan COBIT 5 untuk
keamanan informasi dapat membantu perusahaan dari semua sisi:

a. Mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efektifitas biaya.


b. Meningkatkan kepuasan pengguna dengan pengaturan keamanan
informasi dan hasil.
c. Meningkatkan integrasi keamanan informasi.
d. Memberikan informasi keputusan resiko dan risk awareness.
e. Mengurangi insiden keamanan informasi.
f. Meningkatkan dukungan untuk inovasi dan daya saing.

COBIT 5 Enabling Prosesses


Governance and Management

a. Tata kelola (governance) memanstikan bahwa tujuan perusahaan dapat


dicapai dengan melakukan evaluasi (evaluating) terhadap kebutuhan,
kondisi dan pilihan stakeholder; menetapkan arah (direction) melalui skala
prioritas dan pengambilan kepeutusan; dan pengawasan (monitoring) pada
saat pelaksanaan, penyesuaian dan kemajuan terhadap arah dan tujuan
yang telah disetujui (EDM).
b. Management plans, builds, runs and mionitors (PBMR) aktifitas-aktifitas
yang selaras dengan arah yang telah ditentukan oleh badan pemerintahan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.6.4 COBIT 5 Integrates Earlier ISACA Frameworks
COBIT 5 telah memperjelas proses menejemen tiap tingkatan dan
menggabungkan isi dari COBIT 4.1, Val IT dan Risk IT menjadi satu model
proses.

2.6.5 COBIT 5 Integrates BMIS Components Too


COBIT 5 juga telah menyertakan model pendekatan yang menyeluruh,
berhubungan atar tiap komponen dari cara kerja Business Model for
Information Security (BMIS) dan menggabungkannya kedalam komponen
kerangka kerja.

Perkenalan tentang BMIS (Business Model for Information Security)

a. Sebuah pendekatan yang menyeluruh dan business-oriented untuk


mengatur keamanan informasi (information security), dan sebuah istilah
yang umum untuk keamanan informasi serta menejemen bisnis yang
berbicara tentang menejemen bisnis yang berbicara tentang perlindungan
informasi (Information Protection).
b. BMIS menantang pemikiran yang tradisional dan memungkinkan kita
untuk melakukan evaluasi ulang secara kretif terhadap investasi yang
dilakukan pada keamanan informasi.
c. BMIS menyediakan penjelasan secara mendalam untuk keseluruhan model
bisnis yang memeriksa masalah keamanan dari sudut pandang sistem.

2.6.6 COBIT 5 Integrates BMIS Components


a. Beberapa dari komponen BMIS saat ini telah terintegrasi kedalam COBIT 5
sebagai pendorong (interacting enablers) yang mendukung perusahaan
untuk mencapai tujuan bisnisnya dan menciptakan stakeholder value : a.
Organisasi, b. Orang, c. Budaya, d. Teknologi, e. Faktor manusia.
b. Komponen BMIS yang lain sebenarnya berhubungan dengan aspek yang
lebih besar pada kerangka COBIT 5 :
a. Govering Dimensi dari aktifitas tata kelola (evaluate, direct, monitor-
ISO/IEC 38500) ditujukkan pada tingkatan perusahaan dalam kerangka
kerja COBIT 5.
b. Architecture (termasuk proses model) COBIT 5 mencakup kebutuhan
yang ditujukan untuk aspek arsitektur perusahaan yang menghubungkan
organisasi dengan teknologi secara efektif.
c. Emergence Sifat yang menyeluruh dn terpadu dari pendukung COBIT 5
mendukung perusahaan untuk beradaptasi dengan perusahaan yang terjadi
pada kebutuhan stakeholder dan enabler capabilities sesuai kebutuhan.
2.6.7 COBIT 5 Implementasi
a. Perkembangan dari the Governance of Enterprise IT (GEIT) secara luas
diakui oleh top menejemen sebagai bagian penting dari tata kelola
perusahaan.
b. Informasi dn kegunaan dari teknologi informasi terus berkembang menjadi
bagian dari setiap aspek bisnis dan kehidupan.
c. Kebutuhan untuk menggunakan lebih banyak manfaat dari investasi IT dan
mengelola berbagai peningkatan resiko yang terkait dengan IT, termasuk
resiko keamanan.
d. Meningkatnya peraturan dan perundangan pada penggunaan dan
keamanan informasi bisnis juga menyebabkan meningkatnya kewaspadaan
terhadap pentingnya penggunaan tata kelola yang baik (well-governed),
pengaturan dan pengamanan penggunaan IT.
e. ISACA telah mengembangkan kerangka kerja COBIT 5 untuk membantu
perusahaan menggunakan pembangkit tata kelola yang sehat (sound
governance enablers).
f. Menerapkan GEIT yang baik hampir tidak mungkin tanpa melibatkan
kerangka kerja tata kelola yang efektif. Praktik terbaik dan standart juga
tersedia untuk mendukung COBIT 5.
g. Bagaimanapun juga, kerangka kerja, praktik terbaik dan standr hanya
berguna jika digunakan dan disesuaikan secara efektif. Tedapat banyak
tantangan yang ditemui dan masalah yang harus ditangani berhubungan
hal tersebut jika ingin GEIT dapat diimplementasikan dengan sukses.
h. Penerapan COBIT 5 mencangkup :
Penentuan posisi GEIT pada perusahaan.
Mengambil langkah pertama menuju perbaikan GEIT.
Pelaksanaan tantangan dan faktor keberhasilan.
Memungkinkan GEIT yang terkait dengan perubahan dan perilaku
organisasi.
Menerapkan perbaikan yang berkelanjutan yang mencangkup
pemberdayaan perubahan dan menejemen program.
Menggunakan COBIT 5 dan komponen-komponennya.

COBIT 5 Implementation

2.6.8 COBIT 5 Produk Keluarga Includes an Information Security


Member
COBIT 5 and Information Security

COBIT 5 menangani tentang keamanan informasi terutama :

a. Fokus pada sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) dalam


menyelaraskan, merencanakan dan mengatur (APO) domain manajemen,
APO 13 mengelola keamanan, menetapkan keunggulan keamanan
informasi dalam kerangka proses COBIT 5.
b. Proses ini menyoroti kebutuhan untuk manajemen perusahaan untuk
merencanakan dan membangun ISMS yang sesuai untuk mendukung
prinsip-prinsip tata kelola informasi keamanan dan keamanan-dampak
tujuan bisnis yang dihasilkan dari domain, mengevaluasi dan monitor
langsung (EDM) pemerintahan.
c. COBIT 5 untuk keamanan informasi akan menjadi pandangan diperpanjang
dari COBIT 5 yang menjelaskan setiap komponen COBIT 5 dari perspektif
keamanan informasi.
d. Nilai tambah bagi konstituen keamanan informasi akan diciptakan melalui
penjelasan tambahan, aktivitas, proses dan rekomendasi.
e. Ini COBIT 5 untuk tata kelola keamanan informasi dan manajemen yang
akan memberikan profesional keamanan pedoman yang rinci untuk
menggunakan COBIT 5 karena mereka menetapkan, menerapkan dan
memelihara keamanan informasi dalam kebijakan bisnis, proses dan
struktur dari sebuah perusahaan.

2.7 IT IL ( Information Technology Infrastructure Library)


IT Infrastructure Library (ITIL) merupakan sebuah framework yang
memberikan panduan (guidance) mengenai pengelolaan IT berbasis layanan yang
telah banyak diadopsi oleh berbagai organisasi dan perusahaan diberbagai industri
dan sektor. Apabila ITIL diterapkan secara tepat, maka akan memberikan manfaat
yang optimal dalam memudahkan pengelolaan layanan IT, meningkatkan kualitas
layanan IT, bahkan sampai membuahkan kepuasan pengguna layanan IT.

ITIL juga diartikan sebagai best practice dari Service Management IT dan
menjadi pilihan terpopuler saat ini sebagai framework analyst business
seorang/sebuah client untuk defining roadmap bisnis dan infrastruktur IT yang
konsisten dan komprehensif, agar bisnis perusahaan (business plan/strategy)
sejalan dengan IT dan infrastruktur-nya. Sehingga kedepannya dapat mencapai
kualitas dukungan layanan IT yang terkelola.

ITIL mencakup delapan kumpulan yaitu: 1. Service Support, 2. Service


Delivery, 3. Planning to Implement Service Management, 4. ICT Infrastructure
Management, 5. Application Management, 6. Business Perspective, 7. Security
Management, 8. Software Asset Management. Tiga diantaranya, yaitu Service
Support, Service Delivery, dan Security Management merupakan area utama,
yang disebut juga IT Service Management (ITSM).

Pada dasarnya, kerangka kerja ITIL bertujuan secara kelanjutan meningkatkan


efisiensi operasional TI dan kualitas layanan pelanggan. Kerangka kerja yang
diberikan belum memberikan panduan pengelolaan TI yang memenuhi kebutuhan
ditingkat yang lebih tinggi (high level objective) di perusahaan sepert COBIT
yang dibahas sebelumnya.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah


kerangka kerja tata kelola IT (IT Governance Framework) dan kumpulan
perangkat yang mendukung dan memungkinkan para manager untuk
menjembatani jarak (gap) yang ada antara kebutuhan yang dikendalikan (control
requirement), masalah teknis (technical issues) dan resiko bisnis (bussiness risk).

Manfaat dalam penerapan COBIT ini antara lain :

1. Mengelola Informasi dengan kualitas yang tinggi untuk mendukung


keputusan bisnis.
2. Mencapai tujuan strategi dan manfaat bisnis melalui pemakaian TI secara
efektif dan inovatif.

3. Mencapai tingkat operasional yang lebih baik dengan aplikasi teknologi


yang reliable dan efisien.
4. Mengelola resiko terkait TI pada tingkatan yang dapat diterima.
5. Mengoptimalkan biaya dari layanan dan teknologi TI.

6. Mendukung kepatuhan pada hukum, peraturan, perjanjian kontrak, dan


kebijakan.

Macam-macam COBIT :
1. COBIT Versi 4.1
COBIT 4.1 mentabulasikan empat lingkup pekerjaan atau domain, proses,
kriteria informasi dan sumber daya teknologi informasi menjadi 318 sasaran
pengendalian (control objectives) dengan aplikasi pada tingkatan seperti apa
(primer atau sekunder) serta dapat diterapkan pada sumber daya teknologi
informasi yang mana.
2. COBIT Maturity Model
COBIT menyediakan parameter untuk penilaian setinggi dan sebaik apa
pengelolaan IT pada suatu organisasi dengan menggunakan maturity models yang
bisa digunakan untuk penilaian kesadaran pengelolaan (management awareness)
dan tingkat kematangan (maturity level)

3. COBIT 5
Untuk menyajikan enterprise stakeholder value, dibutuhkan tata kelola dan
menejemen yang baik dari aset-aset informasi dan teknologi, termasuk pengaturan
pengamanan informasi
DAFTAR PUSTAKA

Arifin ZA, Kasman.2016.Audit Sistem Informasi.Universitas Riau Magister


Akuntansi: Pekanbaru
http://www.isaca.org/COBIT/
https://hepiprayudi.files.wordpress.com/2012/06/pengertian-cobit.pdf
http://astrihardi.blogspot.co.id/2014/06/makalah-cobit.html
https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=153084837&escape=
false&metadata=%7B%22context%22%3A%22archive%22%2C%22page
%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3Afalse%2C%22logged_in
%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
http://manajemen-ti.com/tata-kelola-audit/197-dulu-cobit-4-1-sekarang-cobit-5-
apa-bedanya.html

Anda mungkin juga menyukai