Anda di halaman 1dari 4

RP: Formula for Success Target Costing for Cost Plus Pricing

Companies

Formula for Success :


Target Costing for Cost Plus Pricing Companies

Kesuksesan suatu perusahaan, terutama yang berorientasi pada laba, dapat


ditunjukkan dari laba yang dihasilkannya dalam suatu periode tertentu. Hal ini
berkaitan dengan tujuan utama perusahaan, yaitu untuk memaksimalkan laba.
Laba biasanya diperoleh perusahaan dengan cara membebankan harga
kepada pelanggan atas barang dan jasa yang ditawarkan. Tentunya dengan nilai
yang lebih besar dari pada biaya produksinya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa harga dan biaya memiliki hubungan yang sangat erat. Untuk
mengelola hubungan tersebut, tentu diperlukan metode yang tepat. Dalam
pembahasan kali ini, metode yang digunakan adalah target costing dan cost plus
pricing.
Target costing merupakan suatu metode yang menghimbau perusahaan
untuk sadar akan biaya dan efisiensi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan
biaya dari setiap produk yang dihasilkan. Cara untuk menentukannya adalah
dengan membebankan semua biaya yang terjadi selama proses produksi kepada
setiap produk yang dihasilkan. Dalam hal ini perusahaan juga perlu
memperhatikan harga, karena harga dapat menentukan batas maksimum biaya
yang harus dikeluarkan dalam menciptakan produk, terutama jika menggunakan
metode cost plus pricing.
Dalam metode cost plus pricing, harga ditentukan dengan menambahkan
mark up laba yang diinginkan dengan biaya yang telah dibebankan ke suatu
produk. Mark up tersebut merupakan persentase dari biaya yang telah dibebankan
ke produk tersebut. Komponen mark up sendiri terdiri dari biaya lainnya dari
biaya variable manufacture dan target laba. Misalnya, suatu produk dihasilkan
dengan biaya $40. Jika perusahaan menginginkan laba 25 %, maka harga jual
akan menjadi $ 50, yang diperoleh dari $ 40 x (1 + 25 %).
Dengan menggunakan metode cost plus pricing, harga yang ditawarkan
perusahaan kepada pelanggan tidak boleh melebihi harga pasar. Hal ini dilakukan
agar perusahaan dapat tetap bersaing dengan para kompetitornya. Dengan

Page 1
RP: Formula for Success Target Costing for Cost Plus Pricing
Companies

demikian, diperlukan target costing untuk menentukan batas biaya maksimum


untuk menghasilkan suatu produk. Misalnya, harga pasar saat ini adalah $ 60.
Berarti, perusahaan tidak boleh menetapkan harga lebih dari pada harga tersebut.
Jika perusahaan menginginkan mark up sebesar 25 %, maka biaya maksimum
untuk menghasilkan produk tersebut adalah sebesar $ 48 atau kurang. Angka ini
diperoleh dari $ 60 /(1 + 25%).
Target costing sendiri memiliki dua sub metode di dalam perhitungannya,
yaitu metode aditif dan deduktif. Dalam metode aditif, perusahaan memfokuskan
diri pada komponen-komponen individu dari suatu produk yang dihasilkannya.
Beberapa komponen biaya dari produk tersebut dikurangi sementara yang lainnya
dinaikkan. Dengan demikian, biaya keseluruhan produk pun akan berkurang.
Sementara itu, dalam metode deduktif, perusahaan lebih fokus pada pengurangan
harga jual produk yang pada akhirnya akan menentukan target cost dari produk
tersebut. Namun demikian, berbeda dengan metode aditif, metode ini dianggap
tidak berguna jika diterapkan dalam perusahaan yang menggunakan metode cost
plus pricing karena metode deduktif membutuhkan harga jual, sedangkan pada
metode cost plus pricing, harga jual merupakan sasarannya. Walau demikian,
metode deduktif tetap memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode aditif,
yaitu dapat menghubungkan target biaya dengan target profit yang ditetapkan
manajemen, serta lebih cocok dengan mekanisme nilai engineering.
Nilai engineering merupakan penilaian atas semua aspek rantai nilai secara
sistematis. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya dan mewujudkan kepuasan
pelanggan. Dalam hal ini, manajer membedakan aktivitas dan biaya yang bernilai
tambah dari aktivitas dan biaya yang tidak bernilai tambah.
Sama halnya dengan target costing, metode cost plus pricing pun memiliki
dua sub metode di dalam perhitungannya, yaitu sub metode yang didasarkan pada
biaya aktual dan sub metode yang didasarkan pada biaya estimasi, yang mana
hanya salah satunya saja yang dapat digunakan.
Demikian lah hubungan keduanya. Dalam artikel yang ditulis Mohamed E.
Bayou dan Alan Reinsten tentang hal ini juga dijelaskan bahwa hubungan

Page 2
RP: Formula for Success Target Costing for Cost Plus Pricing
Companies

keduanya seperti harimau yang ingin mencoba untuk menangkap ekornya sendiri.

Target Costing Cost Plus Pricing


(ditentukan harga jual) (menentukan harga jual)

Dalam penerapannya, kedua metode tersebut menuai banyak pro dan


kontra, antara lain sebagai berikut:
Target Costing
PRO KONTRA
- Dapat menghemat biaya - Perusahaan tidak mempunyai
kontrol penuh atas harga, harga
ditentukan oleh pasar.
- Membutuhkan usaha untuk
merancang keseluruhan proses
produksinya yang terkait biaya

Cost Plus Pricing


PRO KONTRA
- Dapat menutupi semua biaya yang- Tidak mempertimbangkan
dikeluarkan dan menawarkan laba dampak harga terhadap
yang cukup permintaan, melainkan hanya
- Mudah untuk dihitung dan hanya menanggapi setiap perubahan
mambutuhkan sedikit informasi harga
- Jika perusahaan menangani banyak- Manajemen hanya mengetahui
produk, maka harga yang tepat dapat biaya produk tanpa mengetahui
ditemukan dengan mudah faktor yang dapat menetapkan
- Menggunakan perhitungan full costing harga produk tersebut
yang lebih tepat dan dapat- Mengabaikan pelanggan
dipertahankan - Mengabaikan kompetitor
- Mengurangi biaya pengambilan- Memungkinkan adanya
keputusan, karena tidak perlu inefisiensi
mempertimbangkan permintaan pasar - Mengabaikan biaya peluang

Page 3
RP: Formula for Success Target Costing for Cost Plus Pricing
Companies

- Harga yang ditetapkan bisa


terlalu tinggi dan bisa terlalu
rendah

Secara ringkas, berikut adalah perbedaan dari kedua metode yang


berhubungan dengan biaya dan harga tersebut.
TARGET COSTING COST PLUS PRICING
- Pertimbangan pasar kompetitif- Pertimbangan pasar bukan
menggerakkan perencanaan biaya merupakan bagian dari perencanaan
biaya
- Harga menentukan biaya - Biaya menentukan harga
- Menggunakan tim lintas fungsi untuk- Akuntan biaya bertanggungjawab
mengelola biaya untuk pengurangan biaya
- Pemasok lebih cepat dilibatkan - Pemasok dilibatkan setelah produk
dirancang
- Melibatkan rantai nilai dalam- Hanya melibatkan sedikit rantai nilai
perencanaan biaya dalam perencanaan biaya atau tidak
sama sekali

Sebelum membuat keputusan untuk menerapkan metode target costing


dan cost plus pricing, manajemen tetap harus mempertimbangkan biaya dan
manfaat atas penerapannya. Jangan sampai mengikuti tren atau mengikuti
perusahaan lain saja. Hal ini dikarenakan oleh implikasi yang ditimbulkannya.
Contohnya saja mengenai keputusan menentukan harga jual. Keputusan tentang
harga jual akan berimplikasi cukup luas pada perusahaan maupun konsumen.
Harga yang terlalu tinggi dapat menurunkan daya saing perusahaan. Sedangkan
harga yang rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat.
Dari sudut pandang penulis, jika target costing dan cost plus pricing
diterapkan secara bersamaan dalam suatu perusahaan, maka perusahaan akan
memperoleh keuntungan. Target costing dapat meminimalkan biaya dan dengan
mark up laba tertentu perusahaan dapat memperoleh keuntungan, karena harga
jual sudah pasti bisa menutupi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk.

Page 4

Anda mungkin juga menyukai