Anda di halaman 1dari 4

Hybrid Costing/Operating Costing yaitu “Sistem kalkulasi biaya hybrid menggabungkan karakteristik

perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing) dan perhitungan biaya berdasarkan proses
(process costing) yang menggabungkan proses pesanan manufaktur dan arus manufaktur berkelanjutan.

Hybrid costing digunakan untuk peruntukkan perusahaan yang memiliki kebutuhan spesifik. Kebutuhan
itu yaitu “memproduksi barang yang memerlukan bahan baku yang berbeda tetapi pemrosesannya
sama”.

Job order costing adalah penentuan harga pokok yang digunakan pada situasi berbeda, atau kumpulan
produksi yang berbeda di setiap periode.

Activity based costing Adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya kepada
produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas.

Tujuan Activity-Based Management:Memperbaiki nilai yg diterima oleh pelanggan,Memperbaiki laba


dengan memberikan nilai pelanggan.

Ukuran keuangan untuk aktvitas: Adalah untuk menilai seberapa baik berbagai aktivitas dan proses
dilakukan untuk memperbaiki profitabilitas.

1.Terdapat dalam bentuk keuangan dan non keuangan

2. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama:

3. Efisiensi (keuangan)

4. Kualitas (non keuangan)

5. Waktu (non keuangan)

Penyebab kegagalan implementasi ABM:

1. Kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas

2. Adanya penolakan untuk perubahan

3. Kurangnya keahlian menggunakan informasi aktivitas yang baru

4. Kegagalan dalam mengintegrasikan sistem ABM


Product Profitabilty Analysis merupakan sebuah analisis terhadap profitabilitas produk atau analisis
atas kemampuan produk dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mencari selisih harga jual produk tersebut dengan biaya produksinya.

Informasi akuntansi yang diperlukan untuk melakukan profitability analysis adalah pendapatan penuh
yang dihasilkan oleh produk dalam periode tertentu, biaya penuh yang dikorbankan untuk memproduksi
dan memasarkan produk tersebut selama periode yang sama dan aktiva penuh yang digunakan untuk
memproduksi produk tersebut.

Manfaat:Setelah mendapatkan informasi mengenai profitabilitas atas suatu produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, pihak manajemen dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan
strategis untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Misalnya, dengan cara
menurunkan harga jual untuk produk yang menghasilkan keuntungan yang tinggi sehingga produk
tersebut mempunyai daya saing yang kuat di pasar atau menghentikan produk yang ternyata
menghasilkan kerugian bila terus menerus diproduksi oleh perusahaan.

Target costing merupakan penentuan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga
yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan dan proses ini
dilakukan pada saat tahap perencanaan produk.

Secara luas, target costing dapat diartikan sebagai metode perencanaan laba dan manajemen laba
yang difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses manufacturing sehingga target
costing ini digunakan oleh perancang sebelum proses dan proses desain dilakukan untuk mencapai
tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya manufaktur produk di masa depan.

Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan menerapkan target costing adalah untuk
menurunkan total biaya dari total biaya sebelumnya sehingga perusahaan pun bisa mendapatkan laba
yang maksimal tanpa harus menaikan harga jualnya.

Alasan Adanya Target Costing

1. anyak perusahaan yang tidak dapat mengendalikan harga. Pada kenyataan yang terlihat saat ini,
harga sangat bergantung kepada pasar. Karena itu antisipasi dari harga pasar dilakukan dengan
menggunakan target costing.

2. Banyak perusahaan yang menentukan biaya dari suatu produk pada tahap desain, sehingga sekali
produk tersebut telah selesai di desain dan masuk dalam proses produksi, tidak banyak yang dapat
dilakukan untuk mengurangi biaya secara signifikan.

Target cost ditentukan pada suatu tempat antara as-if cost dan allowable cost, baik menggunakan
metode top down atau bottom up.

PROSES TARGET COSTING


- Market Driven Costing

Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi target harga penjualan yang merupakan harga antisipasi
produk saat diluncurkan.

- Product-level Target Costing

Proses ini dimulai dengan biaya umum (current cost) dari produk yang dituju.

- Component-level Target Costing

Target cost pada tingkat komponen ini akan membangun harga jual untuk supplier

- Chained Target Costing

Sistem chained target costing adalah rantai dimana output dari sistem target cost perusahaan menjadi
input dari sistem target cost supplier.

Tiga Cara Pengurangan Biaya

1. Reverse Engineering 2. Value Analysis 3. Process Improvment

🥺 Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting) adalah sistem akuntansi yang dirancang


untuk dapat mencatat dan melaporkan pendapatan dan/atau biaya yang timbul akibat pelaksanaan
suatu aktivitas kepada manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas tersebut.

🥺 Penyusunan struktur organisasi tergantung pada pendekatan yang digunakanperusahaan dalam


mengelompokan aktivitas. Aktivitas organisasi dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi, produk,
geografis.

Karakteristik penting organisasi yang mendukung pengendalian operasional:

- Tidak terjadi tumpang tindih dalam pembebanan tanggung jawab. - Setiap manajer memahami
tanggung jawabnya dengan jelas,Individu yang diberi tanggung jawab harus memiliki kewenangan yang
memadai.

Kritik terhadap kegunaan akuntansi pertanggungjawaban dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

- Berhubungan dengan perilaku disfungsional manajer yang dievaluasi atas dasar kinerja yang dilaporkan
oleh sistem tersebut. - Berhubungan dengan kegunaan data yang dihasilkan oleh sistem bagi manajer.

Anda mungkin juga menyukai