Anda di halaman 1dari 74

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang lulusannya diharapkan

memiliki keahlian dan keterampilan yang dewasa ini sangat dibutuhkan,

sehingga keberadaannya dapat mendukung kualitas sumber daya manusia

dalam menunjang pembangunan.

Oleh karena itu, Program Studi Agroteknologi diharapkan mampu

menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dalam manajerial, serta

cerdas dan terampil dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

Menghadapi masalah tersebut, mahasiswa Program Studi Agroteknologi

Faperta Unma diwajibkan untuk mengikuti Program Praktek Kerja Lapangan

(PKL) minimal 1-3 bulan pada suatu instansi/industri/perusahaan dibidang

pertanian yang merupakan salah satu mata kuliah wajib. Penempatan

mahasiswa tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan,

wawasan berpikir dan pengetahuan yang lebih luas.

Melalui pelaksanaan PKL tersebut, diharapkan Program Studi

Agroteknologi dapat menjadi seorang sarjana yang benar-benar memiliki

bekal dan kemampuan serta kompetensi yang cukup untuk diandalkan dalam

menghadapi tantangan tugas sesuai bidangnya. Selain itu, kegiatan PKL

merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan antara Prodi

Agroteknologi Faperta UNMA dengan dunia kerja.

1
Yang melatarbelakangi penulis mengambil judul laporan Pertumbuhan

Tunas Pisang Cavendish (Musa Paradisiaca L. Iazim) Pada Media MS+3

PPM BA di Laboratorium Kultur Jaringan SMKN 1 Maja salah satunya

karena Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat

popular di dunia, di Indonesia, pisang ini lebih dikenal dengan sebutan Pisang

Ambon Putih.

Pisang Cavendish banyak dikembangbiakan menggunakan metode

kultur jaringan. Keunggulan bibit pisang hasil kultur jaringan dibandingkan

dengan bibit dari anakan adalah bibit kultur jaringan terbebas dari penyakit

seperti layu moko akibat Pseudomonas solanacearum dan layu panama akibat

Fusarium oxysporum cubense. Dalam kultur jaringan pisang, sampai saat ini

yang banyak dikenal adalah kultur dengan eksplan bonggol.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum kegiatan PKL adalah agar mahasiswa dapat memahami

dan mampu mengatasi segala permasalahan dalam suatu usaha dibidang

pertanian serta memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga dapat

mempersiapkan diri dalam membangun dunia pertanian di negeri tercinta

Indonesia.

2
1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus pelaksanaan PKL adalah agar mahasiswa dapat :

a. Mengetahui struktur organisasi instansi/perusahaan/industri/lembaga.

b. Menjelaskan pembagian tugas (Job Description) semua pihak yang

terlibat dalam instansi pemerintah/perusahaan/industri.

c. Menerapkan kemampuan di instansi/perusahaan/industri/lembaga sesuai

kemampuan yang diperoleh selama kuliah.

d. Melaksanakan tugas yang diberikan pihak perusahaan dengan target mutu

dan ketelitian yang sesuai.

e. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.

f. Membuat laporan PKL dengan baik sesuai tata cara penulisan ilmiah,

khususnya tentang Pertumbuhan Tunas Pisang Cavendish (Musa

Paradisiaca L. Iazim) Pada Media MS+3 PPM BA di Laboratorium

Kultur Jaringan SMKN 1 Maja.

g. Mempertanggungjawabkan laporan PKL melalui seminar PKL.

3
1.3 Keadaan Umum Perusahaan/Instansi (SMK Negeri 1 Maja)

PROFIL

SMK NEGERI 1 MAJA

A. IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 MAJA

Kode Sekolah : 21-103

Status Sekolah : Negeri Swasta

NPSN : 2020 100 351

Akreditasi *) :

1. Program yang diakreditasi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Nomor dan tanggal SK akreditasi 02.00/445/BAP-SM/X/2009 Peringkat

akreditasi A berlaku sampai dengan tahun 2013/2014

2. Program yang diakreditasi Rekayasa Perangkat Lunak Nomor dan tanggal

SK akreditasi 02.00/445/BAP-SM/X/2009 Peringkat akreditasi A berlaku

sampai dengan tahun 2013/2014.

3. Program yang diakreditasi Teknik Audio Video Peringkat akreditasi A

berlaku sampai dengan tahun 2011/2012.

Alamat Sekolah :

Jalan : Pasukan Sindangkasih

Desa/Kelurahan : Maja Selatan

Kecamatan : Maja

Kabupaten : MAJALENGKA

4
Provinsi : JAWA BARAT

Kode Pos : 45461

Telepon : 0233 282 480

Faximile : 0233 282 480

e-mail : smkn1maja@yahoo.co.id

Website : smkn1maja.sch.id

Kurikulum :

B. SK PENDIRIAN *)

1. Nama Sekolah : SPMA

Nomor : 14/III/b-4/Hukum-Perund./1968

Penerbit : Bupati Majalengka

Tahun Pendirian : 29 April 1968

2. Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Maja

Nomor : 422/Kep.613-Dis.PK/2002

Penerbit : Bupati Majalengka

Tahun Pendirian : 26 September 2002

3. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Maja

Nomor : 2 Tahun 2008

Penerbit : Bupati Majalengka

Tahun Pendirian : 3 Maret 2008

5
C. TANAH *)

Luas Tanah : 60.240 m (6,024 Ha)

Status Kepemilikan : Milik Sendiri / bersertifikat

D. BANGUNAN

Luas Bangunan : 14.580 m

Status Kepemilikan : Milik Sendiri / bersertifikat

E. PROGRAM KEAHLIAN : 1. Agribisnis Produksi Tanaman

2. Teknik Elektronika

3. Teknik Informatika dan Komputer

F. PROGRAM KOMPETENSI : 1. Agribisnis Tanaman Pangan dan

Hortikultura

2. Teknik Audio Video

3. Rekayasa Perangkat Lunak

4. Teknik Komputer dan Jaringan

6
G. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH

Nama : UDIN WAHYUDIN, S.IP.,M.Si

NIP : 19650705 198903 1 017

Pangkat, Gol. Ruang : Pembina

TMT : 23 -02-215 s.d 22-02-2019

Nomor, Tanggal SK Kepsek : Nomor 800/KEP.34-BKD/2015 TMT : 20-

02-2015 (lampirkan)

Penerbit SK : Bupati Majalengka

Alamat Rumah :

Jalan : Lingk. Ganjarasih

Desa/Kelurahan : Cikasarung

Kecamatan : Majalengka

Kabupaten : Majalengka

Telepon : 08122238318

e-mail : udinwahyudin0507@gmail.com

7
H. KEADAAN TENAGA PENDIDIK
Kebutuh
an
Mulai Juml
Pendi Pendidik
Tugas Status Tugas ah
Nama / Pangkat Gol. Ruang dikan K
No di Kepeg Menga Jam
NIP TMT Jurus ur
Sekola awaian jar Meng Ide
an a
h ini ajar al
n
g
04
Mana
Guru /0 Bahasa
IV/ jemen 04/01/2
1 ENDI Pembina 1/ PNS Indones
b Pendi 009
ROHAENDI Tk. I 20 ia
dikan
12

01
Tekni
Guru /1
IV/ k 07/01/2
2 Pembina 0/ PNS
H. SUJANA b Elektr 008
Tk. I 20
onika
12

04
/0
Guru IV/ 01/01/2
3 1/ PPB PNS
ARUMAN Pembina a 007
20
05

10
/0
H. AAN Guru IV/ Kimi 01/01/2
4 1/ PNS Kimia
JANAH Pembina a a 009
20
05

10
Mana
/0
AGUS Guru IV/ jemen 21/11/2
5 1/ PNS
PARULIAN Pembina a Pendi 008
SINAGA 20
dikan
05

6 KOSIN Guru IV/ 10 BP 02/05/2 PNS

8
Pembina a /0 013
1/
20
05

01
Tekni
/1
Guru IV/ k 28/02/2
7 0/ PNS
SANURI Pembina a Elektr 013
20
onika
06

10
/0
DADING Guru IV/ Perta 15/10/1
8 1/ PNS
SAKHRUDI Pembina a nian 988
N 20
07

04 Pendidi
Mana
/0 kan
Guru IV/ jemen 01/01/2
9 1/ PNS Kewarg
SAHURI Pembina a Pendi 009
20 anegara
dikan
08 an

Pendi
10
dikan
/0
Guru IV/ Kewa 13/02/2
10 1/ PNS
JULAEHA Pembina a rgane 013
20
garaa
09
n

Agribis
nis
04
Tanam
/0
UU Guru IV/ Perta 11/04/1 an
11 1/ PNS
SUGANDI Pembina a nian 986 Pangan
SAPUTRA 20
dan
10
Hortiku
ltura

12 MUHAMA 04 Pendi PNS Pendidi


Guru IV/ 27/11/2
D ILHAM /0 dikan kan

9
KHOERUL Pembina a 1/ Agam 007 Agama
IHSAN 20 a Islam
10 Islam

10
/0
Guru IV/ Perta 03/01/1
13 1/ PNS Kimia
HADIJAH Pembina a nian 984
20
12

10
Guru /0
III/ Perta 01/01/1
14 Hj. TATI Dewasa 1/ PNS Biologi
ANTINI d nian 979
Tk. I 20
11

Agribis
nis
10 Admi
Tanam
/0 nistra
UDIN IV/ 08/01/1 an
15 PembinaI 1/ si PNS
WAHYUDI a 985 Pangan
N 20 Pendi
dan
11 dikan
Hortiku
ltura

01
Guru /0
DENIAR III/ Biolo 01/01/2
16 Dewasa 4/ PNS Biologi
DAROJATU d gi 005
N YAKTI Tk. I 20
13

01
Tekni
Guru /0 Teknik
DENI III/ k 04/01/2
17 Dewasa 4/ PNS Elektro
KRISDIAN d Elektr 006
TO Tk. I 20 nika
onika
13

01 Bahasa
Guru Bahas 02/05/2
18 MIMIN III/c /0 PNS Indones
Dewasa a 013
AMINAH 4/ ia
Indon
20

10
13 esia

01
Tekni
/0 Teknik
DEDE Guru k 04/01/2
19 III/c 4/ PNS Elektro
Dewasa Elektr 006
SUMARA 20 nika
onika
13

01
/0 Mate
NIA Guru 01/01/2 Matem
20 ANITASAR III/c 4/ matik PNS
Dewasa 007 atika
I 20 a
13

10
Guru /0
ETI III/ Penja 01/01/2 Penjask
21 Madya 1/ PNS
RUSHAYA b skes 008 es
TI Tk. I 20
11

10 Mana
Pendidi
Guru /0 jemen
WAWAN III/ 01/01/2 kan
22 Madya 1/ Pendi PNS
MUNAWA b 009 Agama
Tk. I 20 dikan
R Islam
11 Islam

04
Guru /0
DEDE III/ Biolo 01/01/2
23 Madya 1/ PNS Biologi
RASIH b gi 009
Tk. I 20
12

04
YANTO Guru /0
BENDI III/ Penja 01/01/2 Penjask
24 Madya 1/ PNS
ISRIYANT b skes 008 es
Tk. I 20
O 12

Guru Mate
III/ 04 07/01/2 Matem
25 ABDUL Madya matik PNS
b /0 011 atika
HALIM Tk. I a
1/

11
20
12

10 Tekni
Guru /0 k Teknik
III/ 01/01/2
26 KADARSA Madya 1/ Infor PNS Inform
H b 009
Tk. I 20 matik atika
12 a

10
Guru /0 Kewi Kewira
DEDE III/ 04/01/2
27 Madya 1/ rausa PNS usahaa
SUKMANA b 006
Tk. I 20 haan n
12

10 Tekni
Guru /0 k Teknik
ROHIM III/ 01/01/2
28 HERMAWA Madya 1/ Infor PNS Inform
b 009
Tk. I 20 matik atika
N
12 a

Agribis
10 nis
Tekni
Guru /0 Tan.
PENDI III/ k 01/01/2
29 Madya 1/ PNS Pangan
SUPENDI b Perta 009
Tk. I 20 &
nian
12 Hortiku
ltura

Agribis
10 nis

TITIS DIET Guru /0 Tan.


III/ Perta 01/01/2
30 Madya 1/ PNS Pangan
APRIYANT b nian 009
Tk. I 20 &
I
12 Hortiku
ltura

Guru 10 Bahas
PIPIT III/ 01/01/2 Basa
31 Madya /0 a dan PNS
PUSPITAS b 009 Sunda
Tk. I 1/ Sastra
ARI
20 Sund

12
12 a

01 Tekni
Guru /1 k Teknik
BUDI III/ 26/03/3
32 Madya 0/ Infor PNS Inform
PRIATNA b 013
Tk. I 20 matik atika
12 a

01
Guru /1 Tekni
III/ 15/07/2
33 NANO Madya 0/ k PNS Fisika
SETIONO b 013
Tk. I 20 Sipil
12

Agribis
01 nis
Tekni
Guru /0 Tan.
HENDI III/ k 01/01/2
34 SHOLAHU Madya 4/ PNS Pangan
b Perta 010
Tk. I 20 &
DIN AMRI nian
13 Hortiku
ltura

01 Seni Seni
Guru /0 Rupa Rupa
HERU III/ 01/01/2
35 Madya 4/ dan PNS dan
WILMANA b 010
Tk. I 20 Keraj Kerajin
13 inan an

01
Guru /0
III/ 01/01/2
36 HAERUL Madya 4/ Fisika PNS Fisika
ANWAR b 010
Tk. I 20
13

01
Bahas
Guru /0
III/ a 01/01/2 Bahasa
37 DEDE Madya 4/ PNS
b Inggri 010 Inggris
RAMDANI Tk. I 20
s
13

38 DEDE Guru III/ 01 Mate 01/01/2 PNS Matem

13
YATI Madya b /0 matik 010 atika
RATNAWA Tk. I 4/ a
TI 20
13

01 Pendi
Pendidi
IJANG Guru /0 dikan
III/ 01/01/2 kan
39 MAMAY Madya 4/ Agam PNS
UBAIDILA b 010 Agama
Tk. I 20 a
H Islam
13 Islam

01
Bahas
Guru /0
III/ a 01/01/2 Bahasa
40 LANI Madya 4/ PNS
b Inggri 010 Inggris
RUSLANI Tk. I 20
s
13

01 Tekni
Guru /0 k Teknik
TAYIM III/ 01/01/2
41 Madya 4/ Infor PNS Inform
SULAIMAN b 010
Tk. I 20 matik atika
AMIN
13 a

01

WULAN Guru /0
III/ Kimi 01/01/2
42 Madya 4/ PNS Kimia
KAROLINA b a 010
Tk. I 20
PANDORA
13

Teknol
02 Tekni
ogi
/0 k
AGUS Guru 01/01/2 Inform
43 III/a 1/ Infor PNS
Madya 011 asi dan
SANTOSA 20 matik
Komun
12 a
ikasi

Bahas
02
SUKIRMA Guru /0 a 01/01/2 Bahasa
44 III/a PNS
N Madya 1/ Inggri 011 Inggris

20 s

14
12

Tekni
k Teknik
ACU 15/07/2
45 Infor GTT Inform
SAMSUDIN 013
matik atika
a

AGUS Perta 04/01/2 Pertani


45 DARMAW GTT
nian 000 an
AN
Perik 20/07/2 Perikan
46 KARTIWA GTT
N anan 000 an

Bahas

ADE a 21/01/2 Bahasa


47 GTT
Inggri 004 Inggris
KHODIJAH
s

Tekni
Teknik
k 07/08/2
48 TANTRI GTT Elektro
Elektr 005
WAHYUNI nika
onika

Pendi
Pendidi
DEDEH dikan
11/01/2 kan
49 Agam GTT
NURDIAN 006 Agama
a
AH Islam
Islam

Mana Manaje

ABDILAH jemen 16/07/2 men


50 GTT
SABIQ Pendi 006 Pendidi
dikan kan

Bahas Bahasa
11/05/2
52 YETI a dan GTT dan
ROSMIATI 007
Sastra Sastra

15
Pendi
Pendidi
dikan
kan
Mate
16/07/2 Matem
53 CUCU matik GTT
007 atika
SUCIATI a dan
dan
MIP
MIPA
A

TITIN 01/08/2
54 GTT
JUHARTINI 007

RIN RIN 14/07/2


56 FITRIANI TIK GTT TIK
008
LESTARI
Bahas
MARTANTI a 01/12/2 Bahasa
57 INDAH GTT
Inggri 009 Inggris
LESTARI s

Mate
AMIR 01/12/2 Matem
58 matik GTT
SARIPUDI 009 atika
N a

DENDI Olahr 01/01/2 Olahra


59 JULIANSY GTT
aga 012 ga
AH
Perta 16/07/2 Pertani
60 UDIN GTT
TAJUDIN nian 012 an

Tekni
k Teknik
15/07/2
61 ACU Infor GTT Inform
SAMSUDIN 013
matik atika
a

16
I. KEADAAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Kebutuha
n
Mulai Pendidik
Pangkat
Nama / Pendidikan Tugas di Status K
No Gol. Ruang Jabatan
NIP Jurusan Sekolah Kepegawaian ur
TMT
ini Ideal a
n
g
Staff /
NANA
Pegawai Tenaga
1. SUPRIATN II/A
Negeri Administ
A
rasi
Staff /
Pegawai Tenaga
2. SUYOTO III/D
Negeri Administ
rasi
Staff /
MIPTAHUD Pegawai Tenaga
3. III/A
IN Negeri Administ
rasi
Staff /
CICIH Pegawai Tenaga
4. III/B
SUARSIH Negeri Administ
rasi
Staff /
YUSUP Pegawai Tenaga
5. II/C
SUTIYONO Negeri Administ
rasi
Staff /
ITA Pegawai Tenaga
6. III/B
WIDAYATI Negeri Administ
rasi
Staff /
Pegawai Tenaga
7. JAJA III/A
Negeri Administ
rasi
8. YAYA II/B Pegawai Staff /

17
SUHARYA Negeri Tenaga
NA Administ
rasi

J. KEADAAN PESERTA DIDIK

Jumlah Jumlah
Seluruh Rombon
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Peserta gan
Kompet Didik Belajar
Program ensi K
K
Kode Keahlian Keahlia l K
J J J J l
n s ls
L P M L P M L P M L P M s
X
L L L L
X II
X
I
TEKNIK TEKNI
5 16 18
TAV ELEKTR K 55 8 63 61 8 69 50 5 21 2 2 2
5 6 7
ONIKA AUDIO
VIDEO
TEKNIK TEKNI
INFORM K
10 14
TKJ ATIKA KOMPU 52 23 75 53 15 68 0 0 0 38 2 2 0
5 3
TER
JARING
AN
TEKNIK REKAY
1
INFORM ASA 10 13 12 24 37
RPL 31 70 38 95 60 79 3 3 4 4
ATIKA PERAN 1 3 9 4 3
9
GKAT
LUNAK
AGRIBIS AGRIBI

ATP NIS SNIS 17 13 6 20 16 37


88 91 82 50 38 26 5 4 2
H PRODUK TANAM 9 2 4 8 7 5
SI AN
TANAMA PRODU

18
N KSI
DAN
HOLTI
KULTU
RA
JUMLAH

K. PRASARANA SEKOLAH

Kebutuhan
Kondisi Saat Ini Ruang

T
K
Juml ot
Juml ur
Nama Ruang/Area ah Ju al
No Juml Lua Total Juml ah a
Kerja mla L
ah s Luas ah Rusa Luas n
Rusa h u
Ruan (m2 (m2) g
k rua as
g ) (m2) Baik k
Seda ng (
Berat
ng m
2)

Ruang
A Pembelajaran
Umum

2. 6
1. Ruang Kelas 30 72 1.872 30 - - 36 72 30
4

2. Ruang Lab. Fisika - 1 72 72

145,
3. Ruang Lab. Kimia 1 145,08 1 - - -
08

181,
4. Ruang Lab. Biologi 1 181,35 1 1 72 72
35

5. Ruang Lab. Bahasa 1 63 63 1 2 63 72

19
Ruang Lab.
6. 2 72 144 2 5 63 64
Komputer

Ruang Lab.
7. - 1 63 63
Multimedia

Ruang Praktek
8. - 1 63 63
Gambar Teknik

Ruang
9. Perpustakaan - - - 1 96 96
Konvensional

Ruang
10. Perpustakaan - 1 64 64
Multimedia

Ruang Khusus
B
(Praktik)

Ruang
1. Praktek/Bengkel/W - 1 96 96
orkshop

R. Praktek 12
2. 1 72 72 1 2 63
Elektronika 6

R. Praktek
14
3. Mekanisasi 1 120 120 1 2 72
4
Pertanian

R. Praktek Lapang 12
4. 1 63 63 1 2 63
Pertanian 6

R. Praktek 80
5. - 1 800
Hidroponik 0

R. Praktek Uji
6. - 1 72 72
Benih

R. Praktek.

20
R. Praktek.

C Ruang Penunjang

Ruang Kepala 33,9


1. 1 33,93 1 -
Sekolah & Wakil 3

100, 10
2. Ruang Guru 1 100,10 1 1 100
10 0

Ruang Pelayanan 81,9


3. 1 81,90 1 -
Administrasi (TU) 0

4. BP/BK 1 20 20 1 1 72 72

5. Ruang OSIS 1 17,5 17,5 1 -

17
6. Ruang Pramuka, - 1 17,5
,5

7. Koperasi, 1 72 72 1 1 72 72

17
8. UKS, - 1 17,5
,5

12
9. Ruang Ibadah 1 98 98 1 1 120
0

Ruang Bersama 456,


10. 1 456,3 1 -
(Aula) 3

Ruang Kantin 12
11. 1 32 32 1 4 32
Sekolah 8

12. Ruang Toilet 15 7,5 112,5 13 2 2 7,5 15

38,7
13. Ruang Gudang 1 38,74 1 1 64 64
4

Ruang Penjaga
14. 1 90 90 1 -
Sekolah

21
Ruang Unit 14
15. 2 72 144 1 1 72
Produksi 4

48
16. Asrama Siswa - 10 48
0

L. SARANA PRAKTEK SEKOLAH


Kondisi Saat Ini Kebutuhan Alat
Jumlah
Jumlah
No Nama Alat Praktik Jumlah Rusak / Jumlah
Baik / Kurang
Alat Tidak Alat
Berfungsi
Berfungsi
A Alat Praktek Umum 5 3 2 8 8-3= 5

1. Komputer Laptop 25 15 9 40 -21

2. Komputer PC 77 70 5 110 -40

3. Komputer Server 1 1 - 6 -5

4. LCD 13 5 7 16 -3

5. Tape / Audio 1 1 - 3 -2

6. TV/ Video 5 4 1 6 -1

7. Printer 9 6 3 15 -6

22
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Waktu Pelaksanaan PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Laboratorium

Kultur Jaringan SMK Negeri 1 Maja mulai tanggal 18 Juli sampai dengan 03

September 2016.

2.2 Materi dan Metode (Kegiatan harian) PKL

2.2.1 Latar Belakang Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian tanaman

seperti sel, sekelompok sel, jaringan, organ, protoplasma serta menumbuhkannya

dalam kondisi aseptik atau bebas mikroorganisme sehingga bagian-bagian

tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap

kembali.

Pada prinsipnya metode kultur jaringan merupakan cara untuk

memperbanyak protoplas atau sel atau organ dalam media tumbuh aseptik

(tertutup) dengan lingkungan yang terkendali (Thorpe, 1981;Bhojwani dan

Razdan 1983). Gunawan (1988) menyatakan bahwa dasar pemikiran penggunaan

metode kultur jaringan adalah dalam pembuktian teori totipotensial sel.

Kegiatan kultur jaringan meliputi : sterilisasi ruangan, sterilisasi peralatan

kultur jaringan, persiapan media, isolasi bahan tanam (eksplan), sterilisasi

23
eksplan, inokulasi (penanaman) eksplan, aklimatisasi dan pemindahan hasil kultur

jaringan (Nugroho, A dan Sugito. 2000).

2.2.2 Asal-Usul dan Klasifikasi Botani Tanaman

A. Asal-Usul Pisang Cavendish (Musa Paradisiaca L.Iazim)

Buah Pisang ditemukan oleh manusia sekitar tahun 5000 SM. Manusia

pada zaman itu sangkat picky dalam memilih makanan dan mereka tidak

menyukai biji. Jadi, mereka membuat tumbuhan hibrid dan pada akhirnya

mereka berhasil membuat tumbuhan buah tanpa biji. Walaupun masih terdapat

biji-biji kecil di dalam buah pisang, namun mereka tidak peduli dan mereka

sangat menyukai buah tersebut.

Manusia telah mengonsumsi pisang sejak zaman dahulu kala. Kata

pisang itu sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu maus yang oleh Linneus

dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae, untuk memberikan penghargaan

kepada Antonius Musa, yaitu seorang dokter pribadi kaisar Romawi

(Octaviani Agustinus) yang menganjurkan untuk memakan pisang. Itulah

sebabnya dalam bahasa latin, pisang disebut sebagai Musa paradisiaca .

Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para

penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan

Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi

daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di

antaranya adalah: Brasilia, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador,

24
Thailand, Karibia, Columbia, Mexico, Venezuela, dan Hawai. Indonesia

merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia.

Pisang adalah tanam buah berupa herba yang dipercayai berasal dari

kawasan di Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam (termasuk

Indonesia). Kemudian tanaman ini disebarkan ke Afrika Barat (Madagaskar),

Amerika Selatan dan Tengah. Kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Sebenarnya tanaman pisang yang dibudidayakan untuk diambil

manfaatnya bagi kesejahteraan hidup manusia ini berasal dari herba berumpun

yang hidupnya menahun. Jenis-jenis tanaman pisang di Indonesia jumlahnya

mencapai ratusan. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah

dan Jawa Timur dinamakan gedang.

Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari,

yang disebut sisir.

Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika

matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, ungu, atau

bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber

energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Perlu disadari, istilah

"pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah

konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas.

Pisang juga merupakan suatu bisnis besar di daerah beriklim teropis di

seluruh dunia. Sepanjang sejarah, tanaman itu telah digunakan untuk

25
memasak, pengobatan, pakaian, kertas dan bahkan bahan bangunan. Saat ini

perkembangbiakan hasil bumi untuk perdagangan ini telah bisa ditelusuri

melalui kebudayaan-kebudayaan kuno di Asia Tenggara.

Sejarah Pisang juga dipercaya berasal dari Malaysia sekitar 4000 tahun

yang lalu. Selanjutnya berkembang ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis

dan subtropis diantaranya Indonesia dan India, perkembanganya tersebut di

sebarkan oleh tentara Alexander 327 SM. Pisang diperkenalkan ke Afrika oleh

pedagang Arab kemudian dibawa oleh tentara Portugis pada tahun 1482 ke

Amerika dan akhirnya tempat-tempat yang ada di Amerika diantaranya Kosta

Rika, Meksiko, Ekuador dan Brasil terkenal sebagai penghasil pisang terbesar.

Pisang sudah dimanfaatkan sebagai obat tradisional di India dan Persia

kuno dan dianggap sebagai buah kehidupan karena kandungan kalium yang

cukup banyak terdapat dalam buah ini mampu menurunkan tekanan darah,

menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak.

Para peneliti menggunakan ujian keturunan, penemuan arkeologi dan

data linguistik untuk menguraikan asal usul tanaman pisang ini. Penemuan

mereka diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of

Sciences [Laporan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional] bulan Juli 2011.

Data genetik dari tanaman pisang saat ini mengungkapkan adanya

penyilangan jenis yang tidak mungkin terjadi tanpa campuran tangan manusia,

begitu menurut penelitian ini. Pertukaran di antara kebudayaan-kebudayaan di

bangsa-bangsa kepulauan di Asia dan Pasifik, termasuk pemindahan jenis

tanaman pisanglah yang menyebabkan adanya penyilangan.

26
Para peneliti menentukan asal tanaman tersebut dari pulau New Guinea,

dimana sisa-sisa benih dan daun pisang ditemukan di situs arkeologi. Dari

sana, para ahli bahasa membantu menggambarkan perjalanan buah tersebut.

Di seluruh Asia Tenggara dan Melanesia, para peneliti menemukan ada 1.100

nama pisang. Namun, mereka menemukan bahwa nama-nama ini bisa dilacak

menjadi empat kata dasar: muku, punti, qaRutay dan baRat.

Sebuah tanaman yang dibudidayakan sering berpindah dengan

namanya, jelas para peneliti, Dan ketika tanaman ini diperbaharui secara

budaya, namanya seringkali dipertahankan dalam bahasa penerima.

Misalnya, istilah muku muncul di New Guinea, dan jenis-jenisnya

menyebar ke barat di sepanjang Indonesia. Istilah qaRutay sebaliknya,

berasal dari Filipina, dan menyebar ke selatan ke Indonesia, barat ke daratan

Asia dan timur ke New Guinea.

Jejak pisang ini yang diikuti oleh para peneliti dari timur ke barat juga

menunjukan pemindahan kebudayaan, tutur Mark Donohue, seorang ahli

bahasa di Universitas Nasional Australia yang terlibat dalam penelitian ini

kepada The Telegraph dari India.

27
Gambar 1. Pisang Cavendish

B. Klasifikasi Pisang Cavendish (Musa Paradisiaca L.Iazim)

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Liliopsida

Ordo: Zingiberales

Famili: Musaceae

Genus: Musa

Spesies: Musa spp.

28
C. Morfologi Tanaman

Pohon Pisang Cavendish mempunyai tinggi batang 2,5 - 3 m dengan

warna hijau kehitaman. Daunnya berwarna hijau tua. Panjang Tandan 60 -

100 cm dengan berat 15 - 30 kg. Setiap tandan terdiri dari 8 - 13 sisiran dan

setiap sisiran ada 12 - 22 buah. Daging buah dari pisang ini putih kekuningan,

rasanya manis agak asam, dan lunak. Kulit buah agak tebal berwarna hijau

kekuningan sampai kuning muda halus.

D. Syarat Tumbuh

Suhu merupakan faktor utama untuk pertumbuhan tanaman Pisang

Cavendish. Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah sekitar 27 C, dan

suhu maksimumnya 38 C. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis dan

subtropis, pisang ini tidak dapat tumbuh di dataran tinggi, ketinggian di atas

1600 m dpl. Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi

kelebihan penyinaran akan menyebabkan terbakar-matahati (sunburn).

Tanaman ini juga sangat sensitif terhadap angin kencang karena dapat

menyebabkan daunnya rusak dan robek, distorsi tajuk dan merobohkan

pohonnya. Untuk pertumbuhan yang optimal, curah hujan yang diperlukan

sekitar 200-220 mm, dan kelembapan tanahnya tidak kurang dari 60-70% dari

kapasitas lapangan. Tanah yang paling baik untuk pertumbuhan Pisang

Cavendish adalah tanah liat yang dalam dan gembur serta yang memiliki

pengeringan dan aerasi yang baik. Tanaman ini toleran terhadap pH 4,5-7,5.

29
2.2.3 Kegiatan dalam Laboratorium Kultur Jaringan

Kegiatan dalam pada saat pelaksanaan Praktek kerja lapangan (PKL) di

Laboratorium Kultur Jaringan SMK Negeri 1 Maja adalah sebagai berikut :

2.2.3.1 Sterilisasi Ruangan

Sterilisasi ruangan adalah proses untuk mematikan atau

menonaktifkan spora dan sel vegetatif, mikroorganisme sampai

ketingkat yang tidak memungkinkan lagi berkembang biak atau menjadi

sumber kontaminasi sampai proses perkembangan berlangsung.

Tahapan-tahapan kegiatan sterilisasi ruangan yang harus

dilakukan meliputi (gambar 13) :

a. Lantai setiap hari dibersihkan menggunakan vacum cleaner dan

dipel.

b. Meja, kursi, lemari, dan peralatan besar dibersihkan dengan lap yang

sebelumnya disemprot dengan menggunakan alkohol.

2.2.3.2 Sterilisasi Alat dan Botol

Sterilisasi alat dan botol dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu :

a. Sterilisasi alat dan botol basah dengan menggunakan autoclave

(gambar 18).

30
Sterilisasi alat dan botol basah adalah sterilisasi alat dan botol

kultur dengan menggunakan uap panas didalam autoclave, adapun

tahapan-tahapannya sebagai berikut :

Alat dan botol dicuci hingga bersih di air yang mengalir dan

menggunakan sunlight.

Buka tutup autoclave dan letakkan disampingnya.

Keluarkan panci (tempat menyimpan alat dan botol yang akan

disterilkan), tuangkan aquadest pada autoclave sampai batas

tertentu (dilarang menggunakan air kran karena banyak

mengandung kalsium yang lama-kelamaan akan menyebabkan

pengendapan putih).

Masukkan panci kembali kedalam autoclave.

Tempatkan alat dan botol yang akan disterilisasi dalam panci

autoclave.

Tutup autoclave secara bersamaan kanan-kiri dan kencangkan

skrup dengan memutar searah jarum jam secara bersamaan kanan-

kiri.

Apabila menggunakan aliran listrik, sambungkan kabel power ke

stop kontak dan tekan tombol ke posisi ON (nyala).

Sedangkan bila menggunakan api kompor sebagai pemanas, maka

tempatkanlah autoclave diatas kompor dengan seimbang.

Terdapat dua katup yang berada diatas autoclave, katup yang

sebelah kiri dibiarkan tertutup, sedangkan katup yang berada

sebelah kanan dalam keadaan terbuka.

31
Tunggulah sampai ada tetesan air yang keluar melalui katup

sebelah kanan, lalu tutup katupnya.

Biarkan suhu dan tekanan dalam autoclave meningkat sampai 121

derajat celcius dan tekanan 1,5 kg/cm.

Setelah terdengar suara sirine bunyi pertama, barulah mulai

menghitung waktu untuk sterilisasi.

Setelah waktu untuk sterilisasi tercapai maka matikan api

kompor atau tekan tombol power pada posisi OFF.

Untuk mengeluarkan alat atau botol yang telah disterilisasi,

biarkan suhu dan tekanan dalam autoclave sampai angka 0 (nol)

lalu tutup dibuka dengan memutar skrup berlawanan arah jarum

jam.

Keluarkan alat dan botol dengan menggunakan kain lap secara

hati-hati.

Apabila kegiatan sterilisasi telah selesai, maka rapihkan dan

bersihkan kembali autoclave sehingga siap digunakan kembali.

b. Sterilisasi alat dan botol kering dengan menggunakan oven (gambar

19).

Sterilisasi alat dan botol kering adalah sterilisasi didalam oven,

adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

Gunakan sarung tangan untuk melindungi bagian tangan terhadap

panas dari oven, setelah itu masukkan botol-botol yang sudah

disterilkan di autoclave secara hati-hati.

32
Setelah semuanya terisi, tutup dan operasikan oven dengan cara

memutar bagian alatnya ke sebelah kiri sampai terlihat angka

derajat yang diinginkan.

2.2.3.3 Penimbangan Bahan Kimia

Penimbangan bahan yang diperlukan dalam kegiatan

menimbang bahan kimia adalah sebagai berikut (Gambar 39) :

Alat :

Timbangan analitik atau timbangan digital.

Spatula atau sendok kecil.

Kaca arloji.

Tissue.

Kuas Kecil.

Bahan : Macam bahan nutrisi.

2.2.3.4 Pembuatan Larutan Stok

Larutan stok adalah bahan-bahan kimia yang terdiri atas unsur

hara makro dan mikro, vitamin dan nutrisi. Langkah-langkah

pembuatan larutan stok adalah sebagai berikut :

Alat :

Timbangan digital.

Hotplate magnetic stirrer.

Gelas piala/beaker glass.

33
Gelas ukur.

Labu erlemeyer 100 ml.

Labu ukur 100 ml.

Lemari pendingin.

Spatula atau sendok kecil.

Kaca arloji.

Bahan :

Bahan kimia media MS.

Aquadest.

Alumunium foil.

Karet.

Kertas Label.

Tissue.

Prosedur dan Praktikum :

Larutan stok A

a. Timbang NH4NO3 sebanyak 3,3 gram.

b. Siapkan labu erlemeyer 100 ml.

c. Masukkan aquadest kurang lebih 25 ml kedalam labu

erlemeyer.

d. Masukkan NH4NO3 yang telah ditimbang kedalam labu

erlemeyer.

e. Letakkan diatas Hot Plate Magnetic stirrer.

f. Nyalakan Hot Plate Magnetic stirrer.

34
g. Tunggu beberapa saat atau sampai benar-benar larut (jika

NH4NO3 sulit terlarut, panaskan dengan suhu 40-60 derajat

celcius, jika masih sulit terlarut tambahkan HCl setetes demi

setetes sampai benar-benar larut).

h. Matikan kecepatan dan pemanas hot plate magnetic stirrer.

i. Pindahkan kedalam labu ukur 100 ml, jika sudah terlarut

tambahkan aquadest hingga volume tepat 100 ml.

j. Dinginkan larutan hingga suhu kamar (jika ada perlakuan

pemanasan).

k. Masukkan/pindahkan kedalam labu erlemeyer 100 ml, tutup

dengan alumunium foil dan ikat dengan menggunakan karet.

l. Beri label dengan mencantumkan nama stok, konsentrasi stok

dan tanggal pembuatan larutan stok.

m. Simpan kedalam lemari pendingin.

n. Bersihkan dan simpan alat dan bahan yang telah digunakan.

Larutan Stok B

a. Timbang KNO3 sebanyak 3,8 gram.

b. Siapkan labu erlemeyer 100 ml.

c. Masukkan aquadest kurang lebih 50 ml kedalam labu

erlemeyer.

d. Masukkan KNO3 yang telah ditimbang kedalam labu

erlemeyer.

e. Letakkan diatas hot plate magnetic stirrer.

35
f. Nyalakan hot plate magnetic stirrer.

g. Tunggu beberapa saat sampai benar-benar larut (jika KNO3

sulit terlarut, panaskan dengan suhu 40-60 derajat celcius,

jika masih sulit terlarut tambahkan HCl setetes demi setetes

sampai benar-benar larut).

h. Matikan kecepatan dan pemanas hot plate magnetic stirrer.

i. Pindahkan kedalam gelas ukur 100 ml, jika sudah terlarut

tambahkan aquadest hingga volume tepat 100 ml.

j. Dinginkan larutan hingga suhu kamar (jika ada perlakuan

pemanasan).

k. Masukkan/pindahkan kedalam labu erlemeyer 100 ml, tutup

dengan alumunium foil dan ikat dengan menggunalan karet.

l. Beri label dengan mencantumkan nama stok, konsentrasi stok

dan tanggal pembuatan larutan stok.

m. Simpan kedalam lemari pendingin.

n. Bersihkan dan simpan alat dan bahan yang telah digunakan,

Larutan Stok C

a. Timbang CaCl2.2H2O sebanyak 0,88 gram.

b. Siapkan labu erlemeyer 100 ml.

c. Masukkan aquadest kurang lebih 25 ml kedalam labu

erlemeyer.

d. Masukkan CaCl2.2H2O yang telah ditimbang kedalam labu

erlemeyer.

36
e. Letakkan diatas hot plate magnetic stirrer.

f. Nyalakan hot plate magnetic stirrer, tunggu beberapa saat

sampai benar-benar larut.

g. Matikan kecepatan hot plate magnetic stirrer.

h. Pindahkan kedalam labu ukur 100 ml, jika sudah terlarut

tambahkan aquadest hingga volume tepat 100 ml.

i. Dinginkan larutan hingga suhu kamar (jika ada perlakuan

pemanasan).

j. Masukkan/pindahkan kedalam labu erlemeyer 100 ml, tutup

dengan alumunium foil dan ikat dengan menggunakan karet.

k. Beri label dengan mencantumkan nama stok, konsentrasi stok

dan tanggal pembuatan larutan stok.

l. Simpan kedalam lemari pendingin.

m. Bersihkan dan simpan alat dan bahan yang telah digunakan.

Larutan Stok D

a. Timbang MgSOI4.7H2O sebanyak 0,74 gram.

b. Siapkan labu erlemeyer 100 ml.

c. Masukkan aquadest kurang lebih 25 ml kedalam labu

erlemeyer.

d. Masukkan MgSOI4.7H2O yang telah ditimbang kedalam

labu erlemeyer.

e. Letakkan diatas hot plate magnetic stirrer.

37
f. Nyalakan hot plate magnetic stirrer, tunggu beberapa saat

sampai benar-benar larut.

g. Matikan kecepatan hot plate magnetic stirrer.

h. Pindahkan kedalam labu ukur 100 ml, jika sudah terlarut

tambahkan aquadest hingga volume tepat 100 ml.

i. Masukkan/pindahkan kembali kedalam labu erlemeyer 100

ml, tutup dengan alumunium foil dan ikat dengan

menggunakan karet.

j. Beri label dengan mencantumkan nama stok, konsentrasi stok

dan tanggal pembuatan larutan stok.

k. Simpan kedalam lemari pendingin.

l. Bersihkan dan simpan alat dan bahan yang telah digunakan.

Larutan Stok E

a. Timbang KH2PO4 sebanyak 0,34 gram.

b. Siapkan labu erlemeyer 100 ml.

c. Masukkan aquadest kurang lebih 25 ml kedalam labu

erlemeyer.

d. Masukkan KH2PO4 yang telah ditimbang kedalam labu

erlemeyer.

e. Letakkan diatas hot plate magnetic stirrer.

f. Nyalakan hot plate magnetic stirrer, tunggu beberapa saat

sampai benar-benar larut.

g. Matikan kecepatan hot plate magnetic stirrer.

38
h. Pindahkan kedalam labu ukur 100 ml, jika sudah terlarut

tambahkan aquadest hingga volume tepat 100 ml.

i. Dinginkan larutan hingga suhu kamar (jika ada perlakuan

pemanasan).

j. Masukkan/pindahkan kedalam labu erlemeyer 100 ml, tutup

dengan alumunium foil dan ikat dengan menggunakan karet.

k. Beri label dengan mencantumkan nama stok, konsentrasi stok

dan tanggal pembuatan larutan stok.

l. Simpan kedalam lemari pendingin.

m. Bersihkan dan simpan alat dan bahan yang telah digunakan.

Larutan Stok F

a. Timbang FeSOI4.7H2O sebanyak 0,278 gram dan Na2EDTA

sebanyak 0,373 gram.

b. Siapkan labu ukur 100 ml, gelas erlemeyer atau gelas beker.

c. Masukkan aquadest kurang lebih 25 ml kedalam labu

erlemeyer.

d. Masukkan FeSOI4.7H2O yang telah ditimbang kedalam

erlemeyer.

e. Letakkan diatas hot plate magnetic stirrer sambil dipanaskan,

tunggu beberapa saat sampai benar-benar larut.

f. Matikan kecepatan dan pemanas hot plate magnetic stirrer.

39
g. Kemudian tambahkan Na2EDTA sebanyak 0,373 gram yang

telah ditimbang, dan nyalakan serta panaskan kembali diatas

hot plate magnetic stirrer.

h. Pindahkan kedalam gelas ukur 100 ml, jika sudah terlarut

tambahkan aquadest hingga volume tepat 100 ml.

i. Dinginkan larutan hingga suhu kamar.

j. Masukkan/pindahkan kedalam labu erlemeyer 100 ml,

bungkus erlemeyer dengan alumunium foil sehingga tidak

ada celah cahaya yang masuk.

k. Tutup mulut botol erlemeyer dan ikat dengan menggunakan

karet.

l. Beri label dengan mencantumkan nama stok, konsentrasi stok

dan tanggal pembuatan larutan stok.

m. Simpan kedalam lemari pendingin.

n. Bersihkan dan simpan alat dan bahan yang telah digunakan.

2.2.3.5 Pembuatan Media Tanam

Komposisi media kultur jaringan terdiri atas sejumlah unsur

yang diperlukan untuk pertumbuhan eksplan dalam lingkungan buatan,

unsur-unsur ini umumnya terdapat didalam tanah (Departemen

Perbenihan Tanaman, 2009). Media tanam dalam kultur jaringan berupa

larutan (cair) atau padat (Arditti and Ernst, 1993). Faktor penentu

didalam media tumbuh adalah komposisi garam anorganik, zat pengatur

tumbuh, dan bentuk fisik media (Gunawan, 1995).

40
Keberhasilan media tanam dalam penggunaan metode kultur

jaringan, sangat bergantung pada media yang digunakan. Dalam media

kultur jaringan tanaman tidak hanya membutuhkan unsur hara makro

dan mikro, tetapi sumber karbohidrat yang pada umumnya berupa gula

menggantikan karbon yang biasanya dihasilkan dari atmosfer melalui

proses fotosintesis (Pitaloka,G.,dkk. 2012).

Media tanam yang akan dibuat dalam kegiatan ini adalah media

MS 0 dan MS + 3 PPM BA (Tabel komposisi media MS 0 dan Media

MS + 3 PPM BA). Adapun langkah-langkah dalam pembuatan media

tanam tersebut sebagai berikut :

a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Alat yang digunakan adalah botol jam, spatula, panci, batang

pengaduk, kompor, erlemeyer, corong gelas ukur 1000 ml, pH

meter, timbangan digital, hot plate magnetic stirrer, kaca arloji,

pipet ukur, mortar, dan beaker glass.

Bahan yang digunakan adalah : Larutan stok, Larutan BA,

gula/glukosa, agar-agar, aquadest, myo-inositol,

polyvinylpyrrolidone (PVP), arang aktif, Vitamin, plastik, dan

karet.

b. Pastikan botol yang akan digunakan telah disterilkan.

c. Letakkan beaker glass diatas hot plate magnetic stirrer.

d. Isi dengan aquadest sebanyak 100 ml.

e. Letakkan magnet kedalam beaker glass, kemudian nyalakan hot

plate magnetic stirrer dengan cara menekan tombol ON.

41
f. Ambil larutan stok A dengan menggunakan pipet ukur sebanyak 25

ml, kemudian masukkan kedalam beaker glass.

g. Ambil larutan stok B dengan menggunakan pipet ukur sebanyak 25

ml, kemudian masukkan kedalam beaker glass.

h. Ambil larutan stok C dengan menggunakan pipet ukur sebanyak 25

ml, kemudian masukkan kedalam beaker glass.

i. Ambil larutan stok D dengan menggunakan pipet ukur sebanyak 25

ml, kemudian masukkan kedalam beaker glass.

j. Ambil larutan stok E dengan menggunakan pipet ukur sebanyak 25

ml, kemudian masukkan kedalam beaker glass.

k. Ambil larutan stok F dengan menggunakan pipet ukur sebanyak 10

ml, kemudian masukkan kedalam beaker glass.

l. Ambil larutan stok G dengan menggunakan pipet ukur sebanyak 10

ml, kemudian masukkan kedalam beaker glass.

m. Ambil larutan BA dengan menggunakan pipet ukur sebanyak 12 ml,

kemudian masukkan kedalam beaker glass.

n. Timbang Glukosa sebanyak 30 gram, kemudian masukkan kedalam

beaker glass.

o. Timbang myo-inositol sebanyak 1 gram, kemudian masukkan

kedalam beaker gelas.

p. Timbang polyvinylpyrrolidone (PVP) sebanyak 0,3 gram kemudian

masukkan kedalam beaker glass.

q. Masukkan vitamin A, B dan C kedalam mortar dan haluskan.

Kemudian masukkan kedalam beaker glass.

42
r. Timbang agar-agar sebanyak 7 gram.

s. Timbang arang aktif sebanyak 1 gram.

t. Tambahkan aquadest kedalam beaker glass hingga tepat sebanyak

1.000 ml.

u. Ukur pH media yang telah tercampur dengan menggunakan pH

meter, ukuran pH yang diperlukan adalah 5,8-6. Jika lebih maka

tambahkan HCl.

v. Kemudian terra kedalam gelas ukur 1.000 ml.

w. Masukkan larutan media kedalam panci dan letakkan diatas

kompor, kemudian masukkan agar-agar yang telah ditimbang

beserta arang aktif yang telah ditimbang.

x. Aduk menggunakan batang pengaduk sampai terlarut dan adanya

gelembung (berbuih).

y. Angkat panci dari kompor, dan tuangkan kedalam botol jam

sebanyak 25 ml.

z. Tutup botol dengan menggunakan plastik tahan panas dan ikat

dengan menggunakan karet.

aa. Sterilisasikan media dalam autoclave selama 20 menit dengan suhu

121 derajat celcius.

bb. Keluarkan media dari autoclave, simpan media tanam di tempat

penyimpanan.

cc. Biarkan selama 3-4 hari, selanjutnya media sudah siap untuk

digunakan.

Gambar 2. Media

43
Tabel. Komposisi Media MS

VOLUME

NO BAHAN KIMIA Mg/LITER

1 NH4NO3 1.650

2 KNO3 1.900

3 CaCl2.2H2O 440

4 MgSO4.7H2O 370

5 KH2PO4 170

6 FeSO4.7H2O 27,8

7 Na2EDTA 37,3

8 MnSO4.4H2O 22,3

9 ZnSO4.7H2O 8,6

10 H3BO3 6,2

11 Kl 0,83

12 Na2MoO4.2H2O 0,25

44
13 CuSO4.5H2O 0,025

14 CoCl2.6H2O 0,025

15 Myo-inositol 100

16 Niacin 0,5

17 Pyridoxine-HCl 0,5

18 Thiamin-HCl 0,1

19 Glycine 2,0

20 Sucrosa 30.000

2.2.3.6 Menyiapkan Eksplan Pisang Cavendish (Musa Paradisiaca

L.Iazim)

Eksplan (Gambar. 49) adalah bagian kecil jaringan atau organ

yang diambil atau dipisahkan dari tanaman induk kemudian dikulturkan.

Tanaman yang dijadikan sumber eksplan harus dari tanaman yang sehat,

tumbuh baik atau normal dan tentunya memiliki sifat-sifat unggul.

Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan ini adalah :

golok, gelas piala, ember, pisau dan keranjang plastik. Bahan yang

digunakan dalam melakukan kegiatan ini yaitu bonggol anakan tanaman

pisang, aquadest, dan air kran.

Langkah Kerja

a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

45
b. Pilihlah bonggol anakan tanaman pisang yang sehat dari tanaman

sehat dan berasal dari tanaman induk yang bernilai ekonomis tinggi.

c. Potong bonggol anakan tanaman pisang menggunakan golok secara

hati-hati diusahakan tunas pucuknya tidak mengalami kerusakan.

d. Kumpulkan potongan bonggol anakan tanaman pisang dalam wadah

keranjang plastik.

e. Cuci permukaan bonggol anakan tanaman pisang dalam ember

berisi air bersih dan menyikatnya sampai bersih.

f. Lakukan pengurangan ukuran bonggol anakan tanaman pisang

secara hati-hati dengan cara mengupas pelepah dan memotong-

motong bagian sampingnya secara bertahap dibawah air mengalir

sampai berukuran 2-3 cm.

g. Usahakan hasil potongan bonggol anakan tanaman pisangnya tidak

mengalami kerusakan pada tunas pucuknya.

h. Masukkan hasil potongan bonggol anakan tanaman pisang dalam air

bersih untuk menghindari pencoklatan akibat kontak dengan udara.

i. Bawa bahan eksplan untuk proses sterilisasi baik dengan cara

dibakar (celup bakar) atau dengan cara direndam larutan kimia

(secara kimiawi).

2.2.3.7 Mensterilkan Bahan Eksplan Tanaman Pisang Cavendish

Dengan Cara Dibakar (Celup Bakar).

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan ini yaitu gelas

piala, timer, timbangan digital, pinset lurus panjang, lampu spirtus,

46
gelas ukur, Laminar Air Flow Cabinet, alas kaca, dan hand sprayer.

Bahan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ini yaitu eksplan

bonggol anakan tanaman pisang, aquadest steril, air kran, tissue gulung,

korek api, kertas alas timbang, alkohol 70 %, alkohol 96 %, fungisida

Dithane M-45, detergen, bakterisida Agrept dan kertas label.

Langkah Kerja

a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Timbang detergen, fungisida, dan bakterisida masing-masing 2

gram/liter.

c. Buat larutan detergen, fungisida, dan bekterisida sesuai kebutuhan.

d. Rendam dan gojok potongan eksplan pisang dalam larutan

detergen selama 5 menit untuk menghilangkan getah yang masih

menempel dipermukaan eksplan dan bilas menggunakan air

bersih.

e. Rendam dan gojok potongan eksplan pisang dalam larutan

fungisida dan bakterisida dengan konsentrasi masing-masing 2

gram/liter selama 1 jam.

f. Bawa eksplan kedalam Laminar Air Flow Cabinet untuk proses

sterilisasi berikutnya.

g. Celupkan eksplan pisang yang telah digojok dengan larutan

fungisida dan bakterisida dalam alkohol 96 %.

47
2.2.3.8 Mensterilkan Bahan Eksplan Tanaman Pisang Cavendish

Dengan Cara Direndam Larutan Kimia (Secara Kimiawi).

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan ini yaitu gelas

piala, timer, timbangan digital, pinset lurus panjang, lampu spirtus,

gelas ukur, Laminar Air Flow Cabinet, alas kaca, dan hand sprayer.

Bahan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ini yaitu

eksplan bonggol anakan tanaman pisang Cavendish, aquadest steril, air

kran, tissue gulung, korek api, kertas alas timbang, alkohol 70 %,

alkohol 96 %, Betadine, Larutan Bayclean, fungisida Dithane M-45,

detergen, Bakterisida Agrept dan kertas label.

Langkah Kerja

a. Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Timbang detergen, fungisida, dan bekterisida, masing-masing 2

gram/liter.

c. Buat larutan detergen, fungisida, dan bakterisida sesuai kebutuhan.

d. Rendam dan gojok potongan eksplan pisang Cavendish dalam

larutan detergen selamat 5 menit untuk menghilangkan getah yang

masih menempel dipermukaan eksplan dan bilas menggunakan air

bersih.

e. Rendam dan gojok potongan eksplan pisang Cavendish dalam

larutan fungisida dan bakterisida dengan konsentrasi masing-masing

2 gram/liter selama 1 jam.

48
f. Bawa eksplan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet untuk proses

sterilisasi berikutnya.

g. Buat larutan Bayclean 30 % dan 20 % menggunakan pelarut

aquadest.

h. Bila eksplan pisang Cavendish yang telah digojok dengan larutan

fungisida dan bekterisida menggunakan aquadest steril sebanyak 1x.

i. Rendam dan gojok eksplan pisang Cavendish dalam larutan alkohol

70 % selama 5 menit dan bilas dengan aquadest steril sebanyak 1x.

j. Rendam dan gojok eksplan pisang Cavendish dalam larutan

Bayclean 30 % selama 10 menit dan bilas dengan aquadest steril

sebanyak 1x.

k. Rendam dan gojok eksplan pisang Cavendish dalam larutan

Bayclean 20 % selama 15 menit dan bilas dengan aquadest steril

sebanyak 3x.

l. Rendam eksplan pisang Cavendish dalam aquadest steril yang diberi

beberapa tetes antiseptic Betadine lalu lanjutkan dengan proses

inokulasi bahan eksplan.

2.2.3.9 Melakukan Inokulasi Bahan Eksplan Tanaman Pisang Cavendish

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan ini yaitu gelas piala,

scalpel, mangkuk stainless, pinset lurus panjang, pinset lurus, lampu spirtus,

ember, Laminar Air Flow Cabinet, alas kaca, keranjang plastik, dan hand

sprayer.

49
Bahan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ini adalah eksplan

anakan pisang Cavendish, tissue steril, korek api, kertas steril, alkohol 70 %,

alkohol 96 %, mata pisau, media MS 0, dan kertas label.

Langkah Kerja

a. Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Sterilisasi Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) dengan menyalakan lampu

UV (Ultra Violet) selama minimal 30 menit sebelum digunakan.

c. Cuci tangan sampai bersih menggunakan sabun dan semprot tangan

menggunakan alkohol 70 % sebelum bekerja didalam LAFC.

d. Matikan lampu UV dan semprotkan alkohol 70 % secara merata pada

permukaan disekitar LAFC dan lap dengan tissue.

e. Masukkan aquadest steril, alat-alat diseksi steril, bahan eksplan pisang

Cavendish, lampu Bunsen, dan media kultur yang telah disemprot alkohol

96% kedalam LAFC lalu nyalakan lampu TL dan blower.

f. Bukalah pembungkus alat-alat diseksi dan mangkuk stainless serta

petridish, semprot dengan alkohol 96 % lalu bakar dan biarkan sampai

apinya padam.

g. Nyalakan lampu spirtus dan buka penutup botol alkohol 96 %.

h. Ambil kertas steril sebanyak 2 lembar, panaskan sebentar diatas api

Bunsen dan letakkan diatas alas kaca steril.

i. Ambil bahan eksplan pisang Cavendish yang telah distrerilisasikan dengan

menggunakan pinset lalu letakkan diatas potongan kertas steril.

j. Kupas pelepah dan bonggol eksplan pisang Cavendish sampai berukuran

kecil sekitar sebesar ibu jari tangan menggunakan pisau scalpel steril.

50
k. Ambil media MS 0, buka tutupnya, lalu buang air yang berada dalam

media kultur tersebut.

l. Tanam potongan eksplan pisang Cavendish dalam media MS 0 sebanyak 1

eksplan per botol media sedalam 0,5-1 cm.

m. Tutup penutup botol kultur hasil inokulasi serapat mungkin untuk

meminimalkan resiko terjadinya kontaminasi.

n. Beri label (jenis tanaman, bagian tanaman yang diambil, jenis media, nama

pembuat, dan tanggal tanam), kemudian menyimpannya diruang

pertumbuhan.

o. Bersihkan pinset dan pisau scalpel dengan air aquadest steril, celupkan

pada alkohol 96 %, bakar dan simpan diatas mangkuk stainless.

p. Buang sampah yang ada didalam LAFC dan matikan lampu TL dan

blower LAFC.

q. Cuci alat-alat gelas dan diseksi yang telah digunakan untuk inokulasi.

r. Setelah 14 HST (hari setelah tanam), maka eksplan dipindahkan ke media

MS + 3 PPM BA.

51
2.2.3.10 Pengamatan

Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pengamatan yang dilakukan

terdiri atas beberapa variabel, diantaranya :

1. Persentasi Kontaminasi pada eksplan yang ditanam

Diamati dari 1 hari HST sampai dengan berakhirnya PKL dihitung dengan

rumus :

Jumlah eksplan terkontaminasi X 100 %

Jumlah total penanaman

2. Persentasi eksplan yang mengalami browning

Diamati dari 1 HST sampai dengan berakhirnya PKL dihitung dengan

rumus :

Jumlah eksplan yang mengalami browning X 100 %

Jumlah total penanaman

3. Waktu pemunculan tunas dan jumlah eksplan yang membentuk tunas. Diamati

pada hari pertama munculnya tunas.

2.2.3.11 Kegiatan lain-lain

Kegiatan lain yang dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan SMK Negeri

1 Maja yaitu pembuatan media MS + 2 PPM BA dan inokulasi anggrek.

52
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Persentasi Kontaminasi pada eksplan yang ditanam

Diamati dari 1 hari HST sampai dengan berakhirnya PKL dihitung dengan

rumus :

= Jumlah eksplan terkontaminasi X 100 %

Jumlah total penanaman

= 25 X 100 %

48

= 52,1 %

3.1.2 Persentasi eksplan yang mengalami browning

Diamati dari 1 HST sampai dengan berakhirnya PKL dihitung dengan

rumus :

= Jumlah eksplan yang mengalami browning X 100 %

Jumlah total penanaman

= 15 X 100 %

48

= 31,25 %

53
3.1.3 Waktu pemunculan tunas dan jumlah eksplan yang membentuk

tunas. Diamati pada hari pertama munculnya tunas.

Waktu pemunculan tunas adalah 10 HST, dan jumlah tunas yang

muncul adalah 2 ekslpan. Dengan presentase sebagai berikut :

= Tunas Yang Muncul X 100 %

Jumlah Eksplan Yang Ditanam

= 2 X 100 %

48

= 4,16 %

3.1.4 Perhitungan Presentase (%) Tanaman Yang Stagnan

= Jumlah Eksplan Yang Stagnan X 100 %

Jumlah Eksplan Yang Ditanam

= 6 X 100 %

48

= 12,5 %

54
3.2 Pembahasan

3.2.1 Kontaminasi

Kontaminasi adalah gangguan yang sangat umum terjadi dalam

kegiatan kultur jaringan. Fenomena kontaminasi menunjukkan bahwa semakin

diperkaya suatu media maka tingkat kontaminasinya juga semakin besar, dan

demikian pula sebaliknya semakin sederhana komponen media akan semakin

rendah kemungkinan terjadinya kontaminasi. Kontaminasi pada bahan tanaman

yang dikulturkan dapat terjadi karena adanya infeksi secara eksternal maupun

internal ( Santosa dan Fatimah, 2003).

Jenis kontaminasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu kontaminasi jenis

jamur dan bakteri, jamur merupakan jenis kontaminasi berupa spora berbentuk

kapas berwarna putih dan hitam. Sedangkan bakteri merupakan kontaminasi

dengan jenis lendir dengan berwarna kuning, merah muda, dan putih.

Pada kegiatan inokulasi eksplan pisang Cavendish ini terjadi

kontaminasi pada hari ke-1 HST. Kontaminasi disebabkan oleh bakteri dan jamur.

Gejala kontaminasi jamur yang terlihat jelas pada media dengan ditandai adanya

miselium jamur yang berwarna putih yang terdapat disamping eksplan (Gambar

3).

55
Gambar 3. Eksplan Yang Terkontaminasi Jamur

Sedangkan, kontaminasi yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat

pada eksplan berupa lendir berwarna kuning (Gambar 4).

Gambar 4. Eksplan Yang Terkontaminasi Bakteri

Menurut Santosa dan Fatimah (2003), upaya yang dapat dilakukan

dalam menghindari masalah kontaminasi pada kegiatan kultur jaringan

diantaranya :

56
1. Biasakan membersihkan berbagai sarana yang diperlukan dalam kegiatan

kultur, terutama botol-botol kultur, pisau scalpel, pinset, cawan petri, dan bila

diperlukan bersihkan dengan menggunakan desinfektan dan dilakukan

sterilisasi berulang-ulang.

2. Yakinkan bahwa sterilisasi media berjalan dengan baik dan benar.

3. Gunakan sinar UV beberapa menit untuk sterilisasi berbagai bahan dan

perlengkapan yang diperlukan dalam kultur jaringan.

4. Proses penanaman dilakukan pada keadaan yang steril dan cari waktu yang

longgar dan tenang.

3.2.2 Kecoklatan atau Browning

Pencoklatan/Browning adalah suatu karakter munculnya warna coklat

atau hitam yang sering membuat tidak terjadinya pertumbuhan dan perkembangan

eksplan. Peristiwa pencoklatan sesungguhnya merupakan peristiwa alamiah yang

biasa terjadi pada sistem biologi, suatu proses perubahan adaptif bagian tanaman

akibat adanya pengaruh fisik atau biokimia (memar, pengupasan, pemotongan,

serangan penyakit, atau kondisi lain yang tidak normal). Bisa juga merupakan

gejala alamiah dari proses penuaan (Santoso dan Fatimah, 2003).

Pada pelaksanaan inokulasi eksplan pisang Cavendish mulai terlihat

gejala browning (Gambar 5) pada hari ke-1 HST, eksplan yang mengalami

browning keadaannya layu dan mengalami pencoklatan pada media.

57
Gambar 5. Eksplan Yang Mengalami Browning

Menurut Santosa dan Fatimah (2003), kasus pencoklatan sangat umum

terjadi dalam kegiatan kultur jaringan karena pada teknik ini sering digunakan

bahan tanam yang keadaannya tidak normal, media dan suplemen media yang

beragam, penggunaan bahan sterilisasi, pengirisan, penggunaan api, dan lain-lain.

Apapun penyebabnya, pencoklatan kebanyakan dianggap sebagai gangguan dalam

kegiatan kultur jaringan, karena gejala pencoklatan umumnya merupakan tanda-

tanda kemunduran fisiologi eksplan dan tidak jarang berakhir pada kematian

eksplan.

58
3.2.3 Waktu Munculnya Tunas

Kemunculan tunas pada kegiatan inokulasi eksplan pisang Cavendish

terjadi pada hari ke-10 HST (Gambar 6).

Gambar 6. Eksplan Yang Tumbuh Tunas

Gambar 7. Tunas Yang Mengalami Kontaminasi Jamur

Gambar 8. Tunas Yang Mengalami Browning

59
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Laboratorium Kultur Jaringan

SMK Negeri 1 Maja meliputi hal-hal berikut ini :

Sterilisasi Ruangan.

Sterilisasi Alat dan Botol.

Penimbangan Bahan Kimia.

Pembuatan Larutan Stok.

Pembuatan Media Tanam.

Inokulasi Bahan Eksplan Pisang Cavendish.

Pengamatan.

Kegiatan lain-lain.

Manfaat utama dari perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah untuk

mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif

singkat, mempunyai sifat fisiologis dari morfologi sama dengan tanaman

induknya, serta memperbanyak tanaman yang sulit dan lambat diperbanyak secara

konvensional.

60
4.2 Saran

Dari kesimpulan diatas dapat diambil beberapa saran sebagai berikut :

Saran Untuk Pribadi

1. Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Laboratorium SMK

Negeri 1 Maja saya mendapatkan pengetahuan tentang kultur jaringan dan

kedepannya diharapkan dapat diterapkan di Fakultas Pertanian Universitas

Majalengka.

2. Dengan manfaat yang didapat dari inokulasi bahan eksplan pisang Cavendish

secara kultur jaringan, saya membutuhkan keterampilan mengenai perbanyakan

berbagai jenis tanaman selain yang telah saya lakukan di Laboratorium Kultur

Jaringan SMK Negeri 1 Maja.

Saran Untuk Instansi Tempat PKL

1. Kepada Instansi SMK Negeri 1 Maja diharapkan selalu memberikan

bimbingan kepada peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik individu

ataupun kelompok.

2. Semoga ditahun yang akan datang pembimbing dari SMK Negeri 1 Maja

memberikan perhatian penuh kepada peserta PKL, sehingga pada saat waktu

PKL selesai peserta PKL mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

61
Saran Untuk Kampus

1. Menyediakan sarana prasarana Laboratorium Kultur Jaringan. Sehingga, dapat

menarik perhatian dan minat mahasiswa untuk mempelajari kultur jaringan.

2. Menyediakan alat-alat laboratorium kultur jaringan yang lengkap, sehingga

dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar.

3. Mengadakan pelatihan khusus tentang kultur jaringan, agar dapat melatih

keterampilan mahasiswa.

62
DAFTAR PUSTAKA

Santosa, U. Dan Fatimah Nursandi. 2003. Kultur Jaringan Tanaman. UMM Press.

Malang. 191 halaman. 1992. Teknik Kultur Jaringan Laboratorium

Kultur Jaringan.

Departemen Perbenihan Tanaman. 2009. Perbenihan Tanaman (Diklat

Pembiakan Tanaman Secara Kultur Jaringan) Vedca. DEPDIKNAS.

Arditti, J and R. Ernst. 1993. Micropropagation of Orchids. John Wiley & Sons,

Inc. Canada. 682 halaman.

Bhojwani,S.S. and M.K. Razdan. 1986. Plant Tissue Culture : Theory and

Practice. Elsevier. Amsterdam Oxford New York. Tokyo.

Gunawan, L. V. 1995. Teknik Kultur In Vitro Dalam Hortikultura. Penebar

swadara. Jakarta.

Gunawan L.V. 1988. Teknik Kultur Jaringan Laboratorium Kultur Jaringan.

Nugroho, A dan Sugito. 2000. Pedoman Pelaksanaan Kultur Jaringan. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Pitaloka, G.,dkk.2012.Teknik Laboratorium. Pasirbanteng Sumedang.

http://www.amazine.co/23785/sejarah-pisang-asal-dan-kisah-penyebaran-buah-

pisang/

http://tinjauantanamanpisang.blogspot.co.id/2012/02/asal-muasal-pisang.html

63
LAMPIRAN

64
Gambar 9. Ruang Persiapan Gambar 10. Ruang Penimbangan

Gambar 11. Ruang Penanaman Gambar 12. Ruang Kultur

Gambar 13. Sterilisasi Ruangan Gambar 14. Sterilisasi Basah

65
Gambar 15. Sterilisasi Media Gambar 16. Sterilisasi Botol

Gambar 17. Sterilisasi Kering Gambar 18. Autoclave

Gambar 19. Oven Gambar 20. Timbangan Digital


Analitik

66
Gambar 21. Beaker Glass dan Tonset Gambar 22. Hot Plate Magnetic
Stirrer

Gambar 23. Bahan Kimia Gambar 24. Botol Jam

Gambar 25. Spatula Gambar 26. Pinset

67
Gambar 27. Gelas Ukur dan Corong Gambar 28. Laminar Air Flow Bio
Saffety

Gambar 29. Laminar Air Flow Gambar 30. Botol Steril

Gambar 31. Rak Kultur Gambar 32. Alat dan Bahan

68
Gambar 33. Aquades Gambar 34. Sterilisasi Aquades

Gambar 35. Bahan Pembuatan Gambar 36. Alat Pembuatan Media


Media

Gambar 37. Larutan Stok Gambar 38. Penimbangan

69
Gambar 39. Penimbangan Bahan Gambar 40. Pengukuran pH
Kimia

Gambar 41. Penimbangan Gula Gambar 42. Memanaskan Media

Gambar 43. Media Yang Akan Gambar 44. Alat-Alat Penanaman


Disterilkan (Inokulasi)

70
Gambar 45. Bahan-Bahan Gambar 46. Pembakaran Alat
Penanaman (Inokulasi)

Gambar 47. Pembakaran Petridish Gambar 48. Pengambilan Eksplan

Gambar 49. Pemotongan dan Gambar 50. Penanaman (Inokulasi)


Pencucian Eksplan

71
Gambar 51. Penutupan Botol Gambar 52. Pelabelan

Gambar 53. Kaca Arloji Gambar 54. Penggojogan Eksplan

Gambar 55. Pengambilan Larutan Gambar 56. Lemari Pendingin


Stok

72
Gambar 57. Penghalusan Vitamin Gambar 58. Timmer

Gambar 59. Meja Timbang Gambar 60. Perendaman Eksplan

Gambar 61. Pembuatan Media MS + Gambar 62. Enkas


3 PPM BA

73
Gambar 63. Sub Kultur Anggrek

74

Anda mungkin juga menyukai