: LKP-07-02
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 GEMPOL NO. REV. : 04
LAPORAN KEGIATAN PRAKERIN
TGL. REV. : 16-07-2018
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI
CV.ALPHA OMEGA
Jl. Urip Sumoharjo No.8, Pandaan
Disusun oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja
Industri ini.
Praktik Kerja Industri ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh
siswa pada jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan. Laporan Praktik Kerja Industri ini disusun
sebagai pelengkap Praktik Kerja Industri yang telah dilaksanakan selama lebih kurang 2 bulan di
CV.ALPHA OMEGA.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini, diantaranya:
1. Bapak H. Makhmud, S.Pd, M.M, selaku Kepala SMK Negeri 1 Gempol.
2. Bapak Wahyudi Rahmat S.Pd, selaku Kepala Program Keahlian Teknik Pemesinan.
3. Bapak Anton Waloejo , selaku Pimpinan CV. Alpha Omega
4. Bapak Sudjono , selaku Pembimbing dari pihak perusahaan.
5. Bapak Wahyudi Rahmat S.Pd, selaku Pembimbing dari pihak sekolah.
Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK Negeri 1 Gempol. Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan.
Laporan Yang Berjudul : Pengoperasian Mesin Las, Gerindra Tangan dan Bor Magnet
Disusun oleh : Vicky Syahrul Amin
Nomor Induk : 5978/1542.013.
Program Keahlian : Teknik Pemesinan
Laporan Praktik Kerja Industri ini disusun guna memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir Nasional
dan Uji Sertifikasi Kompetensi di SMK Negeri 1 Gempol. Penulisan laporan ini telah disetujui oleh
pembimbing teknis pada (Tanggal/Bulan /Tahun) : ……….......................................................
Menyetujui,
Mengetahui,
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI..............................3
IDENTITAS SEKOLAH................................................................................................4
IDENTITAS SISWA....................................................................................................5
IDENTITAS DUNIA USAHA/INDUSTRI....................................................................6
DAFTAR ISI................................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................7
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................8
1.2 TUJUAN PRAKERIN.........................................................................................8
1.3 MANFAAT PRAKERIN.......................................................................................8
BAB II DASAR TEORI................................................................................................8
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................................................9
2.2 Teknik Las Argon.............................................................................................9
2.3 Teknik Las SMAW ..........................................................................................9
2.4 Teknik Menggerindra ....................................................................................9
2.5 Teknik Bor Magnet ........................................................................................9
BAB III URAIAN KEGIATAN....................................................................................17
3.1 Laporan Kegiatan..........................................................................................21
3.2 Hambatan - Hambatan..................................................................................22
3.3 Solusi..............................................................................................................22
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................Error: Reference source not found
LAMPIRAN...............................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
Sejalan dengan era baru yang belakangan ini marak di perbincangkan baik di dalam
maupun di luar negeri, Perusahaan adalah salah satu pelaku ekonomi yang berperan besar
dalam peningkatan daya saing nasional maupun internasional guna menghadapi era pasar
bebas dunia. Tujuan diadakannya prakerin yaitu menjadikan siswa dapat lebih bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugas dan mampu bekerja sesuai dengan bidangnya. Kegiatan
prakerin mempunyai tujuan lain yaitu sebagai study banding antara ilmu yang diperoleh dari
sekolah dengan kenyataan yang ada di dunia kerja dan para siswa mendapatkan pengetahuan
dan pengalaman serta wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja.
Tujuan Umum
Memadukan antara program pelatihan di sekolah dan di industri
Meningkatkan kualitas pendidikan melalui program prakerin di industri
Menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi dengan tingkat pengetahuan, keterampilan
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntuan lapangan kerja
Memperkokoh "Link and Match" antara sekolah dan Dunia Usaha l Dunia Industri
Berikut ini merupakan jam masuk dan pulang di CV. Alpha Omega.
Sistem pengelasan argon terdiri dari sumber daya yang dihubungkan yaitu pengelasan dengan
arus searah ataupun bolak balik dan pembakar las yang terhubung dengan sumber arus listrik
melalui paket selang dan kabel. Paket selang dan kabel tersebut yang mengalirkan pasokan gas
pelindung, air pendingin, adan arus las.
Untuk Las busur gas adalah pengelasan di mana aliran gas pelindung menyelubungi dan
melindunginya dari pengaruh buruk udara. Busur las menyala di natara elektroda wolfram yang
tidak mencair dan benda kerja. Gas inert yang tidak akan menimbulkan reaksi kimia, seperti argon
dan helium atau campuran yang menelubungi sekaligus melindungi kawah las adan wolfram dari
pengaruh udara.
Hal yang perlu dilakukan ketika merangkai cara las argon sesuai standar operasional prosedur
(SOP) adalah :
Las SMAW yang berasal dari kata Shield Metal Arc Welding adalah proses pengelasan yang
menggunakan panas untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat
las). Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda
(ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ). Panas yang timbul dari lompatan ion listrik
ini besarnya dapat mencapai 4000 sampai 4500 deg. celcius.
1. Transformator DC/AC
2. Kabel massa dan kabel elektroda
3. Holder dan klem massa
4. Elektroda
5. Connectors
6. Palu cipping
7. Sikat kawat dan alat perlindungan diri yang sesuai.
Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan kerak las pada logam Ias (weld metal)
dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las an.Berhati-hatilah membersihkan
kerak Ias dengan palu Ias karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan
lainnya. Jangan membersihkan kerak las sewaktu kerak las masih panas/merah.
Sikat kawat dipergunakan untuk : membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan
terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
Sambungan pada material dasar atau logam yang berkaitan dengan pengelasan mempunyai jenis
yang bervariasi,mulai dari sambungan tumpul(Butt Joint),sambungan fillet(T Joint),sambungan
sudut(Corner Joint) atau sambungan tumpang(Lap Joint).
Jenis-jenis sambungan tersebut tentunya mempunyai maksud dan tujuan tersendiri.Hal ini
berkaitan juga dengan posisi pengelasan.Itulah sebabnya kita mengenal berbagai jenis posisi
pengelasan.Untuk plat kita mengenal posisi pengelasan 1F,2F,3F dan 4F ada juga 1G,2G,3G dan
4G.Sedangkan pada pipa ada 1G,2G,5G dan 6G.
Jenis sambungan dan posisi pengelasan di atas dapat diaplikasikan untuk pengelasan SMAW,
GTAW, GMAW dan FCAW.
Untuk lebih jelas mengenai posisi pengelasan bisa lihat pada gambar berikut.
- Jenis sambungan Tillet (T Joint) ada posisi 1F (datar), 2F, 3F dan 4F seperti tampak pada
gambar di bawah ini:
Jenis sambungan 1G artinya bahwa pada saat pengelasan posisi tetap datar namun pipanya yang
diputar. Sedangkan pada posisi 5G kedudukan pipa tetap/tidak bergerak namun posisi pengelasan
mengikuti alur sambungan pipa. Jadi weldernya yang berputar mengikuti alur pengelasan.
Untuk menghasilkan kualitas pengelasan smaw yang berkualitas ada 7 parameter yang perlu di
perhatikan, trik ini di dapatkan dari buku moderen welding teknologi, berikut parameter-
parameternya:
1. Pemilihan jenis elektroda
Pilih elektroda yang tepat mulai dari kuat tarik, jenis material, dan jenis coatingnya agar
matching/sesuai dengan material yang akan di las.
2. Pemilihan diameter alektroda
Pemilihan diameter dipertimbangkan berdasarkan type elektroda, posisi pengelasan, joint desain,
ketebalan material, dan skill dari weldernya. Diameter elektroda/kawat las yang umum dipakai di
proyek konstruksi adalah ukuran 2,6mm dan 3,2mm kadang pakai 4,0mm jika materialnya cukut
tebal.
3. Pemakaian arus yang tepat
Pada pengelasan smaw sangat berpengaruh terhadap hasil lasan , jika arus terlalu besar maka
elektroda akan terlalu cepat meleleh dan susah di kontrol, jika arus terlalu rendah maka hasil
pengelasan akan menumpuk dan tak beraturan.
4. Arc length yang tepat dan konsisten
Pada pengelasan smaw jika arc length terlalu tinggi maka akan terjadi large globule sehingga akan
terjadi banyak spatter saat mengelas, dan bisa terjadi porosity jika arc length yang terlalu pendek
maka akan terjadi panas yang berlebih sehingga menghasilkan deep penetration dan bisa
menyebabkan base metal jebol( blow hole ).
5. Travel speed yang tepat
Jika travel speed terlalu tinggi maka logam cair akan cepat membeku dan weld bead akan rendah,
kotoran dan gas akan terjebak dan bisa menimbulkan cacat las, jika terlalu lambat weld bead
terlalu tinggi dan lebar dan hasil pengelasan akan berkerut.
6. Sudut pengelasan yang tepat
Pada pengelasan smaw sudut elektroda sangat penting, terutama pada saat pengelasan fillet dan
groove sambungan yang dalam. apabila sudut pengelasan yang kurang tepat dapat
mengakibatkan undercut, dll. biasanya sudut yang di pakai 70-80 derajat
7. Ayunan elektroda ( welding manipulation) yang benar
Karena setiap elektroda memiliki karakteristik ayunan yang berbeda-beda welding manipulation
pengelasan smaw berdasarkan : type elektroda, desain sambungan, posisi pengelasan dan
pengalaman dari welder itu sendiri.
2.4 Teknik Menggerindra
1. Pastikan pada saat penggunaan, tubuh kita dalam keadaan sehat. Badan yang kurang sehat
akan mengakibatkan kurangnya konsentrasi kita pada pekerjaan. Jika kondisi tubuh kurang sehat
atau lelah sebaiknya istirahat terlebih dahulu.
2. Pastikan lingkungan kerja nyaman, sirkulasi udara baik, pencahayaan memadai, tidak ada
genangan air, dan tidak ada bahan yang mudah terbakar di sekitar tempat kerja.
3. Pada saat menghubungkan kabel gerinda ke sumber listrik, usahakan mesin gerinda dipegang.
Hal ini untuk menghindari saklar masih pada posisi ON pada saat menghubungkan ke sumber
listrik.
4. Pastikan bahan yang di gerinda pada posisi tidak bergerak/bergeser. Pegang bahan dengan
kuat atau japit menggunakan ragum.
5. Pegang dengan erat mesin gerinda pada saat digunakan. Gesekan mata gerinda dengan bahan
dapat memnyebabkan hentakan pada gerinda tangan. Oleh karena itu harus di pegang dengan
erat .
2.5 Teknik Bor Magnet
Mesin bor magnet atau biasa di sebut Mag drill adalah mesin bor dengan magnet sebagai dudukan
mesin yang berwarna hitam. Ada dua jenis magnet yang digunakan pada mesin ini yaitu
electromacnetic dan permanent magnet.Bor magnet bisa di costum dengan menggunakan twist
drill bits, annular cutters, mitting cutters, dan berbagai macam mata bor lainnya yang sesuai
dengan kebutuhan.Dengan kombinasi antara Magnetic base dan RPM yang rendah dapat
mengurangi resistan pada gaya torsi, yang di hasilkan dari lebarnya diameter pengeboran.Karena
banyaknya feature pada mesin bor magnet, oleh sebab itu mesin bor magnet sangatlah cocok
pada pengerjaan konstruksi, industrial, dan manufacture, kerena kecepatan dan konsistensi
pengeboran sangat baik.
Berdasarakan jenisnya sendiri mesin bor magnet terbagi dalam 3 type yaitu ;
Sangat cocok untuk pengerjaan industri ringan dan rumahan karena type ini tidaklah terlalu rumit
dalam penggunaan namun tidak menutup juga kalau tipe ini juga biasanya di gunakan pada
kontruksi. Adapun syarat penggunaannya, permukaan pada titik pengeboran di haruskan kering.
Berikut adalah beberapa contoh mesin bor Electric Mag Drill Press
Mesin bor ini sangat lah cocok untuk pengerjaan industrial dan galangan kapal karena kualitas
hasil pengeboran sangat lah baik di tambah dengan kemampuan pengeboran mesin yang dapat di
jalankan dengan konsisten.
Berikut adalah beberapa contoh mesin bor Hydraulic Mag Drill Press
Mesin bor di khusus kan pengerjaan nya untuk area area yang berbahaya atau mudah terbakar
dan mesin ini juga dapat beroperasi di daerah yang basah sekalipun.
Berikut adalah beberapa contoh mesin bor Pneumatic Mag Drill Press
Magnetic Drilling Machine SMD 502
Point tambahan pada mesin bor magnet ialah mesin ini sangat portable dan flexible, jadi
pengerjaan dapat di lakukan pada angle pengeboran 360 derajat, sangat lah berbeda dengan
mesin bor biasa yang hanya dapat di operasikan pada sisi 90 derajat.Komponen-Komponen Mesin
Bor Magnet dan cara Kerja Tiap KomponennyaPenggunaan bor magnet sendiri harus lah sangat
hati-hati dan di operasikan oleh yang ahlinya. Awal penggunaan anda membutuh kan logam besi
sebagai landasan material.Kedua memastikan bahwa permukaan besi rata dan tidak
bergelombang, ini agar magnet dapat menahan permukaan jadi tidak mudah jatuh.Ketiga agar
merantai penekanan pada bor agar jika tidak sengaja tombol off pada mesin bor tertekan maka
bor tidak akan jatuh karena sudah di tahan oleh rantai yang di kaitkan.
Dudukan pada mesin bor di lengkapi dengan electromagnet yang sangat kuat agar mudah untuk
melengket terhadap permukaan atau mesin yang akan di bor. Ketika di aktifkan magnet ini akan
menahan besi metal menahan besin pada permukaan proyek.Electromagnet memegang peranan
yang sangat penting pada pengeboran secara magnetic, karena menahan dudukan mesin
terutama pada saat di gunakan pada sudut yang miring atau penggunaan portable.Biasanya mesin
bor magnet di gunakan pada permukaan yang berbahan besi tapi sekarang dapat juga di gunakan
pada permukaan yang berbahan alumunium dengan bantung besi penahan yang direkatkan pada
almunium.
Stand
Stand pada mesin bor magnet adalah tubuh dari mesin bor itu sendiri di mana semua tombol
pengoprasian, magnet mesin, magnet indikator dan juga tombol clockwise-anticlockwise
terpasang. Stand juga berfungi menahan motor dan dudukan magnet.Tugas dari pada stand
sendiri adalah membantu motor untuk bergerak ke atas dan kebawah pada saat melakukan
pengeboran.Stand juga berfungsi sebagai pegangan yang dapat diangkat pada saat memindahkan
mesin dari satu proyek ke proyek lainnya. Untuk material dari stand sendiri adalah besi.
Arbor
Arbor atau chuck pada sebuah mesing bor magnet biasanya merekat pada motor mesin magnet.
Arbor sendiri adalah sebuah clamp yang di guanakan untuk menyambungkan mata bor
inti.BiasanyaBiasanya terdapat dua jenis Arbor antara lain Industrial Arbor ( menggunakan manual
tightening ) dan quick change drill Arbor.Quick Change Arbor adalah pilihan yang bagus jika
menginginkan kecepatan pada saat pelepasan dan pemasangan mata bor. Arbor ini tidak
memerlukan penguatan pada screw/jaw secara manual karena semua pemasangan dilakukan
secara otomatis.
BAB III
URAIAN KEGIATAN
Dalam 2 bulan prakerin menurut saya tidak ada hambatan karna karyawan dan siswa prakerin
mampu berkomunikasi dengan baik saling bantu sama lain hanya saja ada hambatan dari segi
pemahaman materi yang pertama kali diberikan
3.3 Solusi
Dalam solusi sendiri tidak ada yang perlu dikatakan,namun jika merasa kesulitan dalam
pengoperasian alat segera bertanya kepada pembimbing prakerin yang di ikuti
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Atas berkat ramhat Allah Yang Maha Esa, serta kerjasama dan kerja keras kami, selesailah
penyusunan laporan Prakerin yang menjadi tugas wajib dalam kegiatan ini.
Dengan adanya praktik kerja industri ini (prakerin) kami dapat menambah pengetahuan
serta keterampilan untuk menerapkan semua teori-teori serta praktek yang telah di
ajarkan di sekolah.
Oleh karena itu saya dapat menyimpulkan ilmu yang saya dapatkan disana :
- Mengetahui cara penggunaan dan pengoperasian las argon/tig, smaw, dan las mic
- Mengetahui cara cutting, menghaluskan, dan membevel menggunakan gerindra
- Mengetahui cara cutting dengan sudut api yaitu brander
- Mengetahui cara pengoperasian alat angkat kren
- Mengetahui teknik pengelasan las argon/tig
Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pembimbing
du/di,orang yang sudah mengajari saya selama berada di prakerin dan guru SMKN 1
Gempol
Dalam pelaksanaan Prekerin ini saya mengambil banyak pengalaman beserta manfaatnya
bagi diri saya sendiri. Saya berharap semoga laporan ini berguna bagi kita semuanya dan
juga yang membacanya. Adapun saran dan kesan yang dapat kami sampaikan
diantaranya sebagai berikut:
- Kepada pimpinan perusahaan, saya berharap agar tidak bosan- bosannya memberikan
kesempatan kepada para peserta PKL yang akan datang
- Untuk pegawai yang saya ikuti saya berharap agar selalu memperkenalkan, menjelaskan,
membimbing, dan mengarahkan berbagai jenis kegiatan dan alat alat yang ada di
lingkungan praktik sehingga peserta PKL dapat belajar dengan maksimal. Hubungan kerja
sama antar pegawai juga harus di jaga, di pertahankan dan di tingkatkan agar
pelaksanaan kerja dapat lebih maksimal dan efisien
4.2.2 Saran untuk Sekolah
1. Untuk selalu memantau terhadap siswa/i yang sedang Prakerin maupun yang baru
akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk menyakinkan pihak
perusahaan terhadap program PRAKERIN ini.
2. Dan terimakasih untuk guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan
keringanan pada siswa/i yang sedang PRAKERIN.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bumi.info/cara-kerja-mesin-bor-magnet/
https://www.cnzahid.com/2016/06/teknik-las-smaw-komponen-dan-prosed
https://kawatlas.jayamanunggal.com/cara-las-argon/
LAMPIRAN