Disusun Oleh:
NAMA : ROKHMAT NUR HIDAYAT IMAM UDIN
KELAS : XI 10
NIS : 8012
Laporan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini telah disetujui dan disyahkan
sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Kejuruan (UPK) dan Ujian Nasional
(UN) SMK Muhammadiyah 3 karanganyar Tahun pelajaran 2020 / 2021
HARI :
TANGGAL :
Menyetujui
KEPALA SEKOLAH
BURHAN MUSTAQIM,M.Pd
NBM.992.076
2
INDENTITAS SISWA PRAKERIN
3
INDENTITAS BENGKEL / INDUSTRI
PIMPINAN DU/DI
SONANG WILLY
4
MOTTO
5
HALAMAN PERSEMBAHAN
6
KATA PENGANTAR
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik
dari segi penulisan maupun dari isi laporan. Oleh karena itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penyusun berharap dengan adanya laporan Praktik Kerja Lapangan
(PRAKERIN ) ini akan bermanfaat bagi semua pihak, baik itu penyusun,
pembimbing maupun adik-adik kelas yang juga akan melakukan Praktik Kerja
Lapangan dan membuat laporan Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN ).
7
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ………………..…………………………..……………….......... 19
8
BAB l
PENDAHULUAN
B. TUJUAN PRAKERIN
1. Menambah pengetahuan siswa di luar sekolahan.
2. Menerapkan rasa ingin tahu dan mandiri.
3. Melatih siswa menjadi lebih efektif.
4. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
C. SASARAN PRAKERIN
Sasaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya pribadi yang
memiliki seperangkat pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap serta pola
tingkah laku yang di perlukan bagi profesi serta cakap dan tepat
menggunakannya dalam penyelenggaraan manajemen otomotif baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
9
E. STRUKTOR ORGANISASI
SISWA DILARANG
10
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI
A. LANDASAN TEORI
Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar
ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel
pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi),
pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan
injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk
menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan
/menginjeksikan bahan bakar.
1. Fuel suction filter; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan
bakar.
2. Fuel pump module; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari
tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus
lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan
dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun
kondisi mesin berubah-ubah.
3. Fuel pressure regulator; mengatur tekanan bahan bakar di dalam
sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda
Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0
kgf/cm2, 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor
terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43
psi)) pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam
tangki.
4. Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki
menuju injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar
akibat dipompa dengan tekanan minimal sebesar tekanan yang
dihasilkan oleh pompa.
11
5. Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake
manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga
yang ke throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu
pembukaan nozel/injektor. Lama dan banyaknya penyemprotan diatur
oleh ECM (Electronic/Engine Control Module)
Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU
memberikan tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan
pemberian tegangan listrik tersebut solenoid coil akan menjadi magnet
sehingga mampu menarik plunger dan mengangkat needle valve (katup
jarum) dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang sudah
bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
Cara Kerja Sistem EFI Sistem EFI atau PGM-FI (istilah pada
Honda) dirancang agar bisa melakukan penyemprotan bahan bakar yang
jumlah dan waktunya ditentukan berdasarkan informasi dari sensor-
sensor. Pengaturan koreksi perbandingan bahan bakar dan udara sangat
penting dilakukan agar mesin bisa tetap beroperasi/bekerja dengan
sempurna pada berbagai kondisi kerjanya. Oleh karena itu, keberadaan
sensor-sensor yang memberikan informasi akurat tentang kondisi mesin
saat itu sangat menentukan unjuk kerja (performance) suatu mesin.
Semakin lengkap sensor, maka pendeteksian kondisi mesin dari
berbagai karakter (suhu, tekanan, putaran, kandungan gas, getaran
mesin dan sebagainya) menjadi lebih baik. Informasi-informasi tersebut
sangat bermanfaat bagi ECU untuk diolah guna memberikan perintah
yang tepat kepada injektor, sistem pengapian, pompa bahan bakar dan
sebagainya.
12
C. KESELAMATAN KERJA.
1. Kondisi lingkungan bengkel otomotif (tempat kerja)
Dalam penerapan konsep keselamatan kerja, satu hal yang harus
kita perhatikan adalah bagaimana lingkungan kerjanya. Kita harus
memahami lingkungan kerja kita sebelum kita menerapkan keselamatan
kerja, bengkel otomotif merupakan lingkungan kerja dengan spesifikasi
kondisi yang khusus.
Di bengkel otomotif ini, kita mendapati banyak kondisi yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja. Setiap kondisi dan alat serta bahan yang
kita pergunakan pada saat bekerja harus kita sesuaikan dengan
kebutuhannya, misalnya bahan yang mudah terbakar, bahan yang licin,
tajam, dan sebagainya. Hal ini harus kita perhitungkan sebagai aspek
keselamatan kerja yang akan kita terapkan. Jika kita mampu menganalisa
kondisi lingkungan kerja, maka kita dapat memberikan antisipasi
penanganan yang tepat. Antisipasi penanganan yang tepat ini
dimaksudkan untuk menyediakan sarana keselamatan kerja yang sesuai
dengan kebutuhannya. Hal ini hanya dapat kita lakukan jika kita benar-
benar mengenali segala aspek yang ada di lingkungan kerja. Setiap aspek
yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja harus kita sediakan sarana
keselamatan yang tepat.
Kondisi fisik dari lingkungan kerja perlu diperhatikan, sebab hal
tersebut merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjamin
agar tenaga kerja dapat melaksanakan tugas tanpa mengalami gangguan.
Kondisi fisik dari lingkungan kerja misalnya temperatur, kelembaban
udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, yang
berpengaruh terhadap hasil kerja.
13
Kain Majun
Kain ini kita gunakan untuk mengelap kotoran yang ada di tangan
atau alat-alat kerja kita. Dengan kain majun ini, maka kebersihan alat
dapat kita pertahankan
D. Langkah kerja
Siapkan Alat-alat yang ingin kita gunakan.
Siapkan Fuel Pressure Gauge.
Lepas jok ( tempat duduk )sepeda motor.
Buka soket yang terhubung di Fuel Pump.
Hidupkan mesin dan buang tekanan bahan bakar.
Jika mesin sudah tidak bisa di hidupkan lagi.
Kunci kontak Off, Hubungkan Pressure Gauge dengan Fuel Pump.
Hubungkan lagi soket yang di lepas tadi.
Kunci kontak ON dan tunggu Fuel Pump menyala selama 2 Detik
Hidupkan mesin dan berada di putaran stasioner.
Baca hasil pengukuran pada putaran stasioner, tekanan fuel pump
minimal 294kpa.
Matikan mesin,dan buang tekanan fuel pump seperti contoh di atas.
Lepaskan Fuel Pressure Gauge dari Fuel Pump.
Rapikan kembali seperti semula sebelum di bongkar.
Pasang jok ( tempat duduk ) sepeda motor
14
E. Proses perbaikan
1. Identifikasi Masalah
Besar tekanan bahan bakar dalam sistim injeksi kendaraan bermotor
sangatlah berpengaruh terhadap kinerja mesin guna mendapatkan performa
yang sesuai. Apabila tekanan bahan bakar yang dihasilkan kurang dari
spesifikasi kemungkinan mesin akan terjadi :
a. Sulit dihidupkan.
b. Mesin tersendat-sendat baik itu dalam kondisi idle atau jalan.
2. Pelepasan Komponen
Lepas bagasi/jok sepeda motor
Buka soket yang terhubung di Fuel Pump
Kunci kontak Off, Hubungkan Pressure Gauge dengan Fuel Pump
3. Pemeriksaan Komponen
Pemeriksan komponen sistem bahan bakar pastikan didak ada yang
hilang atau rusak :
1. Pengecekan saringan bahan bakar.
2. Pengecekan pompa bahan bakar.
3. Pengecekan soket kabel indikator dan bahan bakar
4. Pengecekan saluran bahan bakar
4. Perakitan Komponen
a. Pastikan kunci kontak ke posisi off.
b. Lepaskan connector pompa bahan bakar.
c. Putar kunci kontak ke posisi on.
d. Hidupkan sepeda motor sampai mesin mati.
e. Putar kunci kontak ke posisi off.
f. Lepaskan selang bahan bakar.
g. Pasang full pressure gauge dengan benar.
h. Pasang kembali connector pompa bahan bakar.
i. Putar kunci kontak ke posisi on.
j. Hidupkan sepeda motor dan lihat hasil pengukuran, pastikan tekanan
yang dihasilkan adalah 294 kil
15
F. Kesimpulan Hasil Perbaikan
16
BAB lll
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan praktik kerja industri bagi para siswa siswa SMK sangat
mendidik untuk terjun ke dunia kerja nantinya , hal ini biasanya di pahami
dengan adanya program sekolah yaitu praktik kerja industri atau pendidikan
sistem ganda selama kurang lebih dua setengah bulan di tempat praktik kerja
industri.
Di tempat kami praktik kerja industri yaitu di “AHASS MULYA JAYA”
Karanganyar kami anggap sebagai motivasi dari bekal untuk kami, nantinya
dalam bekerja serta beberapa kesulitan yang kami jumpai dalam melakukan
praktik kerja industri semua itu kami anggap sebagai penyemangat dan
pengalaman dalam bekerja.
B. SARAN
1. Saran Untuk Siswa Prakerin Yang Akan Datang
Untuk siswa prakerin yang akan datang untuk lebih memperhatikan
guru saat praktik di sekolahan supaya saat nanti prakerin tidak kesusahan
saat membantu mekanik saat mengerjakan sepeda motor dan siswa dapat
mengerti bahwa praktik di sekolah juga sangat penting.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://aannurafifi.blogdetik.com/2012/12/12/cara-perawatan-karburator/
18
LAMPIRAN
19
Situasi Keadaan Bengkel saat mekanik sedang melakukan perbaikan sepeda motor
20