Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 04

TEKNIK KOMUNIKASI ILMIAH

PARAFRASE

OLEH :

ARDI ALAM JABIR

D621 14 012

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2017
Membuat Parafrase

Teks asli dari jurnal:


Pencemaran lingkungan oleh logam berat di indonesia dari tahun
ke tahun
semakin meningkat. Merkuri merupakan salah satu logam berat yang
paling berbahaya dan berada di lingkungan dalam berbagai bentuk.
Sumber pencemaran merkuri dapat berasal dari proses geologi dan
biologi, tapi tidak sebanding dengan pencemaran merkuri yang
disebabkan oleh aktifitas manusia seperti proses penambangan
(Widowati, 2008).
Kabupaten Buru Propinsi Maluku telah menjadi areal tambang
emas tradisional terbesar di Maluku sejak akhir tahun 2011. Proses
penambangan dilakukan secara amalgamasi menggunakan bahan kimia
yaitu merkuri (Hg). Kegiatan tersebut membutuhkan aliran air untuk
memisahkan material emas dan amalgam (campuran merkuri dan emas)
yang dialirkan ke kolam penampungan limbah (tailling) (Kitong, 2012).
Berbagai metode telah dikembangkan sebagai upaya untuk
mengurangi atau menghilangkan logam berat (merkuri) yang melampaui
ambang batas, diantaranya men-treatment tanah atau air yang tercemar
secara fisik atau kimiawi (Raharjo, 2012), remediasi secara biologis atau
fitoremediasi menggunakan tumbuhan yang mampu menyerap ion logam
merkuri (Rohmawati, 2008) serta isolasi dan identifikasi bakteri resisten
merukuri yang dapat digunakan untuk mendetoksifikasi limbah merkuri
(Fatimawali, 2011).
Metode adsorpsi merupakan salah satu cara untuk mengurangi
pencemaran oleh logam merkuri dari proses penambangan emas secara
tradisional dimana limbah ditritmen sebelum dibuang ke perairan. Teknik
ini lebih menguntungkan daripada teknik yang lain dilihat dari segi biaya
yang tidak begitu besar serta tidak adanya efek samping zat beracun
serta mampu menghilangkan bahan-bahan organik (Widayanti, 2012).
Metode adsorpsi umumnya berdasarkan interaksi ion logam dengan
gugus fungsional yang ada pada permukaan adsorben melalui interaksi
gaya van der waal, ikatan hidrogen, pertukaran ion atau pembentukan
kompleks dan biasanya terjadi pada permukaan padatan yang kaya
gugus fungsional (Yusuf, 2013).
Bahan baku alami yang murah dan berlimpah seperti limbah
pertanian yang dikenal sebagai biosorben telah banyak diteliti untuk
menghilangkan polutan dari perairan. Penelitian ini termasuk gambut,
kulit kayu pinus, kulit pisang, dedak padi, kedelai dan biji kapas, kulit
kacang, cangkang kemiri, sekam padi, serbuk gergaji, serat wol, kulit
jeruk, umbi kunyit, tempurung kelapa, cangkang kakao (Milenkovic,
2009). Sebuah kelemahan dari biosorben adalah kapasitasnya relatif
rendah. Kapasitas adsorpsi dapat ditingkatkan dengan cara desilikasi
sebelum di aktivasi. Proses desilikasi dilakukan dengan cara
mengekstraksi silika pada karbon sebelum proses aktivasi, hal ini
dilakukan untuk memperluas permukaan karbon aktif, memperbaiki sifat
permukaan dari suatu bahan serta mengetahui kualitas karbon aktif yang
dihasilkan (Wei X., dkk, 2011).

Parafrase:
Pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia semakin
meningkat setiap tahunnya, khususnya pencemaran yang disebabkan
oleh logam berat. Salah satu logam berat yang sangat berbahaya dan
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan adalah merkuri. Merkuri
dapat ditemui di lingkungan dalam berbagai bentuk dan dapat dihasilkan
melalui proses-proses biologi maupun geologi, namun merkuri yang
dihasilkan melalui proses-proses tersebut masih belum sebanding dengan
merkuri yang dihasilkan oleh aktivitas manusia melalui kegiatan
penambangan (Widowati, 2008).
Kegiatan penambangan emas yang dilakukan di Kabupaten Buru
Provinsi Maluku menjadi salah satu kegiatan penambangan emas
tradisional yang terbesar di Provinsi Maluku sejak tahun 2011. Kegiatan
penambangan yang dilakukan dengan sistem amalgamasi menggunakan
merkuri dan membutuhkan aliran air untuk memisahkan emas dan air
dari amalgam (campuran antara emas dan air). Aliran air kemudian
dialirkan ke kolam penampungan limbah (Kitong, 2012).
Banyak metode telah dikembangkan dengan tujuan untuk
menurunkan kadar merkuri hingga di bawah ambang batas yang aman
bagi lingkungan. Metode-metode tersebut antara lain dengan
memberikan perlakuan pada tanah dan air yang tercemar secara fisik dan
kimiawi (Raharjo, 2012), remediasi biologis atau fitoremediasi
menggunakan tumbuhan yang mampu menyerap ion merkuri
(Rohmawati, 2008), serta isolasi dan identifikasi bakteri tahan merukuri
yang dapat digunakan untuk mendetoksifikasi limbah merkuri
(Fatimawali, 2011).
Adsorpsi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menurunkan tingkat pencemaran lingkungan oleh merkuri. Limbah
merkuri terlebih dahulu diberikan perlakuan sebelum dibuang ke
lingkungan. Metode adsorpsi secara ekonomi dianggap lebih
menguntungkan dibandingkan metode lainnya, tidak menimbulkan efek
rancun, dan dapat menurunkan zat-zat organik dalam limbah (Widayanti,
2012). Prinsip kerja metode adsorbsi pada umumnya disebabkan oleh
adanya interaksi ion logam dengan gugus fungsional pada permukaan
adsorben (gaya Van Der Waal), ikatan hidrogen, pertukaran ion atau
pembentukan kompleks yang terjadi di permukaan adsorben yang kaya
akan gugus fungsional (Yusuf, 2013).
Adsorben dapat berasal dari limbah pertanian yang berlimpah yang
dikenal sebagai biosorben. Biosorben telah banyak diteliti dalam
pemanfaatnya untuk mengatasi masalah polusi di lingkungan perairan.
Biosorben tersebut antara lain sekam padi, gambut, kulit pisang, kulit
kayu pinus, kedelai dan biji kapas, cangkang kemiri, serat wol, dan lain-
lain (Milenkovic, 2009). Biosorben memiliki kekurangan pada rendahnya
kapasitas yang dimilikinya. Masalah ini diatasi dengan melakukan
desilikasi pada biosorben sebelum diaktivasi. Desilikasi merupakan
ekstraksi silika pada biosorben sebelum diaktivasi dengan tujuan untuk
memperluas permukaan karbon aktif, memperbaiki sifat permukaan
biosorben, dan untuk mengetahui kualitas karbon aktif yang dihasilkan
(Wei X., dkk, 2011).

Anda mungkin juga menyukai